• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kel 1 Makalah Sistem Reproduksi Pria

N/A
N/A
Piona Aprila

Academic year: 2023

Membagikan "Kel 1 Makalah Sistem Reproduksi Pria"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SISTEM REPRODUKSI PRIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia

Dosen Pengampu:

Drs. Bejo Basuki, M.Si.

Elga Araina, S.Si, M.Pd.

Ririn Fahrina, S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 1 (satu)

Piona Aprila 203020209019 Trisna Restu Hidayah` 203010209005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2023

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah mengenai Sistem Reproduksi Pria.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia. Selain itu, kami menghanturkan rasa hormat dan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada Bapak Drs. Bejo Basuki, M.Si., Ibu Ririn Fahrina, S.Pd, M.Pd., dan Ibu Elga Araina S.Si, M.Pd. selaku dosen pengampu dalam mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia yang telah membimbing kami beserta semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya membangun dari para pembaca agar kekurangan dapat diperbaiki dan menjadi lebih sempurna. Semoga makalah ini dapat memenuhi kebutuhan pembaca dan menambah wawasan mengenai materi pembelajaran Sistem Reproduksi Pria.

Palangka Raya, November 2023

Penyusun

(3)

iii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1.1. latar Belakang... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 1

1.3. Tujuan Penulisan ... 2

BAB II. PEMBAHASAN ... 2.1. Pengertian Reproduksi ... 3

2.2. Alat Reproduksi Pria ... 3

2.3. Organ Reproduksi Pria ... 4

2.3.1. Organ Reproduksi Luar ... 4

2.3.2. Organ Reproduksi Dalam ... 6

2.4. Hormon yang Berperan Dalam Spermatogenesis ... 9

BAB III. PENUTUP ... 3.1. Kesimpulan ... 11 DAFTAR PUSTAKA

(4)

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Bagian Alat Reproduksi Pria ... 3 Gambar 2. Penis ... 4 Gambar 3. Testis ... 6

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengetahuan tentang Anatomi dan Fisiologi sistem reproduksi pada manusia merupakan ilmu yang paling dasar/basic bagi setiap pelaku kesehatan reproduksi khususnya para wanita. Dalam makalah ini akan dibahas tentang Anatomi Sistem Reproduksi yang menerangkan tentang Anatomi Saluran Reproduksi Laki-laki.

Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil baligh. Pada seorang pria testisnya telah mampu menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di antaranya suara berubah menjadi lebih besar, tumbuhnya rambut di tempat tertentu misalnya jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi bidang, jakun membesar.

Sedangkan seorang wanita ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon wanita yaitu estrogen. Hormon estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin halus, suara menjadi lebih tinggi, tumbuhnya payudara dan pinggul membesar.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan reproduksi?

2. Bagaimana alat reproduksi pria?

3. Apa saja organ reproduksi pria?

4. Apa saja hormon yang berperan dalam spermatogenesis?

(6)

2 1.3. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian reproduksi.

2. Untuk mengetahui alat reproduksi pria.

3. Untuk mengetahui organ reproduksi pria.

4. Untuk mengetahui hormon yang berperan dalam spermatogenesis.

(7)

3 BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Reproduksi

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.

2.2. Alat Reproduksi Pria

Gambar 1. Bagian Alat Reproduksi Pria

Kelamin atau alat reproduksi pada pria memiliki dua fungsi yaitu untuk menghasilkan sel-sel kelamin dan menyalurkan sel-sel kelamin tersebut ke saluran kelamin wanita. Alat reproduksi pria dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu alat kelamin bagian dalam dan alat kelamin bagian luar.

Alat kelamin bagian dalam terdiri atas testis, saluran reproduksi, dan kelenjarkelenjar kelamin, sedangkan alat kelamin bagian luar hanya terdiri dari satu bagian, yaitu penis. Berikut ini akan diuraikan masing-masing bagian struktur alat reproduksi pria.

(8)

4

Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.

2.3. Organ Reproduksi Pria

Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.

2.3.1. Organ Reproduksi Luar

Alat kelamin luar hanya terdiri dari, yaitu dikenal dengan nama penis dan Scrotum. Penis ini berfungsi sebagai alat kopulasi atau organ persetubuhan, yaitu organ atau alat untuk memasukkan cairan semen ke dalam alat kelamin wanita.

a. Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.

Gambar 2. Penis

Di dalam penis terdapat uretra yang merupakan muara bagi saluran kencing dan saluran kelamin. Di samping itu, di dalam penis juga terdapat korpus kavernosum atau badan rongga, yaitu dua korpus kavernosum penis di sisi uretra dan satu korpus kavernosum penis di bawah uretra. Apabila terjadi rangsangan rongga ini akan terisi darah, sehingga dapat menyebabkan penis membesar dan memanjang serta menegang yang dikenal sebagai proses ereksi.

Selain itu, pada penis terdapat bagian yang disebut kepala penis (glans penis). Bagian ini merupakan ujung penis tempat terdapatnya

(9)

5

lubang uretra (urifisium uretra) dan ujung-ujung saraf perasa. Pada kepala penis terdapat kulit penutup yang dapat melipat disebut kulup (preputium).

b. Skrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.

Skrotum disusun oleh otot-otot berikut:

1. Otot dartos

Otot dartos merupakan otot yang membatasi antara skrotum kanan dan kiri. Otot dartos berfungsi untuk menggerakkah skrotum untuk mengerut dan mengendur. Skrotum memiliki adaptasi terhadap udara yang panas maupun dingin. Pada saat udara panas maka tali yang mengikat skrotum akan mengendur untuk membiarkannya turun lebih jauh dari tubuh. Sebaliknya apabila udara dingin maka tali tersebut akan menarik skrotum mendekati tubuh sehingga akan tetap hangat. Hal ini dilakukan untuk menunjang fungsi dari testis.

2. Otot kremaster

Otot kremaster merupakan penerusan otot lurik dinding perut.

Otot ini berfungsi untuk mengatur suhu lingkungan testis agar stabil, karena proses spermatogenesis dapat berjalan dengan baik pada suhu stabil, yaitu 3⁰C lebih rendah dari suhu di dalam tubuh.

Suhu yang tidak sesuai akan menghambat produksi spermatozoa.

Gangguan demam dapat mengakibatkan penurunan produksi spermatozoa. Pada pria dianjurkan memakai pakaian yang longgar untuk menunjang kesuburan laki-laki. Struktur dari kantong skrotum yaitu banyak lipatan kulit yang berfungsi untuk memperluas permukaan penguapan. Kulit kantong skrotum memiliki banyak kelenjar keringat,m untuk mendinginkannya dilakukan melalui proses penguapan air keringat.

(10)

6

Hormon testosteron ini juga akan menentukan sikap mental seorang laki-laki, serta penampilan kejantanan tubuhnya. Tanpa hormon ini seorang laki-laki akan berkulit lembut, lemah gemulai, seperti ciri-ciri seorang wanita.

Pada seorang laki-laki testis dapat mengalami gangguan, antara lain tumor, yaitu pembengkakan yang terjadi pada testis.

Pembengkakan dapat juga diakibatkan pengumpulan cairan antara lapisan-lapisan pembungkus atau pembesaran pembuluh darah balik.

Gondongan pada orang dewasa dapat pula menyebabkan pembengkakan dan peradangan testis sehingga menimbulkan kemandulan.

2.3.2. Organ Reproduksi Dalam

Alat kelamin bagian dalam terdiri atas sepasang testis, saluran reproduksi, dan beberapa kelenjar kelamin.

a. Testis

Gambar 3. Testis

Testis atau yang lazim dikenal dengan sebutan buah zakar merupakan suatu alat dengan fungsi ganda, selain sebagai penghasil sel kelamin jantan (spermatozoa) juga merupakan organ hormon endokrin.

Hormon yang dihasilkan testis adalah hormon testosteron, yaitu hormon kelamin jantan yang utama. Disebut demikian, karena hormon inilah yang suatu saat bertanggung jawab memperlihatkan ciri-ciri

(11)

7

kelamin sekunder pada pria. Ciri-ciri kelamin sekunder, tersebut antara lain adanya janggut, suara membesar, dan bentuk badan yang akan tampak pada saat seorang pria yang mencapai masa pubertas (masa kematangan seksual).

Testis berbentuk bulat telur yang jumlahnya sepasang dan terdapat pada suatu kantong pelindung disebutskortum. Setiap testis dilengkapi dengan saluran-saluran halus yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus ini apabila direntangkan dari ujung yang satu ke ujung yang lain berukuran lebih dari 200 m. Pada dinding-dinding tubulus seminiferus terdapat bakal sperma yang disebut spermatogonia dengan jumlah kromosom diploid.

Spermatogonia ini suatu saat akan berubah menjadi spermatozoa.

Proses perubahan spermatogonium menjadi sperma (spermatozoa) terjadi melalui dua proses pembelahan sel yang berlangsung secara meosis. Dengan demikian, setiap spermatogonium suatu saat akan menghasilkan empat sel sperma. Di samping spermatogonia, pada tubulus seminiferus terdapat pula sel-sel berukuran besar yang disebut sel sertoli. Sel sertoli inilah yang berperan sebagai penyedia makanan bagi spermatozoa-spermatozoa tersebut.

b. Saluran Reproduksi

Saluran reproduksi pada pria terdiri atas duktus epididimis, duktus deferens (saluran sperma), vesikula seminalis (kantung sperma), dan duktus ejakulatorius (saluran pemancaran). Saluran- saluran tersebut saling berhubungan satu sama lain membentuk satu kesatuan saluran reproduksi. Duktus epididimis berjumlah sepasang terdapat bersamasama testis di dalam skrotum yang merupakan tempat terjadinya proses pematangan sperma.

Saluran ini terletak di sebelah belakang atas dari testis dan tampak berkelok-kelok. Saluran lanjutan dari epididimis, dikenal

(12)

8

sebagai vas deferens, jumlahnya sepasang, berupa saluran lurus untuk mengangkut spermatozoa dari duktus epididimis ke kantong sperma yang dikenal sebagai vesika seminalis. Vesika seminalis ini berupa sepasang kantong yang dinding-dindingnya menghasilkan suatu cairan untuk makanan bagi spermatozoa. Letak vesika seminalis, yaitu di belakang vesika urinaria (kantong kemih).

Vas deferens yang arahnya ke atas, kemudian melingkar dan salah satu ujungnya berakhir di kelenjar prostat. Di belakang kandung kemih vas deferens ini bersatu membentuk suatu saluran yang dikenal sebagai duktus ejakulatorius. Duktus ejakulatorius ini berjumlah sepasang yang fungsinya untuk memancarkan semen (mani) dan vesika seminalis. Uretra dan duktus ejakulatorius bersama-sama berakhir di ujung penis.

c. Kelenjar Kelamin

Saluran-saluran kelamin dilengkapi oleh tiga macam kelenjar kelamin yang fungsinya menghasilkan sekret. Kelenjar-kelenjar yang melengkapi saluran kelamin itu terdiri atas vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar boulbouretral yang lebih dikenal sebagai kelenjar cowper. Ketiga kelenjar tersebut memiliki peranan yang berbeda-beda.

Vesikula seminalis merupakan kelenjar yang jumlahnya sepasang terletak di bagian atas dan bawah kandung kemih. Kelenjar ini sebagai penghasil semen yang terbesar, yaitu sekitar 60% dari volume total semen. Cairan yang dihasilkan kelenjar ini berwarna jernih, kental karena mengandung lendir, asam amino, dan fruktosa.

Cairan ini berperan sebagai makanan bagi sperma. Selain cairan tersebut, kelenjar ini mengekskresikan prostaglandin yang berguna untuk merangsang otot uterin berkontraksi sehingga semen dapat terdorong mencapai uterus.

(13)

9

Kelenjar boulbouretral yang disebut juga sebagai kelenjar cowper, merupakan kelenjar yang menghasilkan lendir pelindung pada saat ejakulasi terjadi. Kelenjar ini bermuara di pangkal uretra dan jumlahnya sepasang. Kelenjar prostat memiliki ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan ukuran kedua kelenjar kelamin lainnya.

Sekret yang dihasilkan oleh kelenjar prostat ini berupa cairan encer yang menyerupai susu dan bersifat alkalis, sehingga dapat berperan sebagai penyeimbang (buffer) bagi keasaman residu urin di uretra dan derajat keasaman vagina. Cairan ini suatu saat akan berkumpul di uretra melalui saluran-saluran kecil.

2.4. Hormon yang Berperan Dalam Spermatogenesis

Hormon-hormon yang berperan dalam spermatogenesis adalah sebagai berikut:

a. Testosteron, disekresi oleh sel-sel Leydig yang terletak di interstisium testis.

Hormon ini penting untuk pertumbuhan dan pembagian sel-sel germinativum dalam membentuk sperma.

b. Hormon Lutein (LH), disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior, merangsang sel-sel Leydig untuk menyekresi testosteron.

c. Hormon Perangsang Folikel (FSH), juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior, merangsang sel-sel Sertoli; tanpa rangsangan ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (proses spermiogenesis) tidak akan terjadi.

d. Estrogen, dibentuk dari testosteron oleh sel-sel Sertoli ketika sel sertoli sedang dirangsang oleh hormon perangsang folikel, yang mungkin juga penting untuk spermiogenesis. Sel-sel Sertoli juga menyekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testosteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan dalam lumen tubulus seminiferus, membuat kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.

(14)

10

e. Hormon Pertumbuhan (seperti juga pada sebagian besar hormon yang lain) diperlukan untuk mengatur latar belakang fungsi metabolisme testis. Secara khusus hormon tersebut meningkatkan pembelahan awal spermatogonia sendiri. Bila tidak terdapat hormon pertumbuhan, seperti pada dwarfisme hipofisis, spermatogenesis sangat berkurang atau tidak ada sama sekali.

(15)

11 BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.

Organ Reproduksi pada Pria terdiri dari dua : 1. Organ Reproduksi Luar

2. Organ Repruduksi Dalam

Hormon yang berperan dalam spermatogenesis ada 5 hormon yaitu, hormon testosteron, hormon lutein (LH), hormon perangsang folikel (FSH), estrogen dan hormon pertumbuhan.

(16)

12

DAFTAR PUSTAKA

Efrizon, S., Zulfa, C. S., Atifah, Y., Achyar, A., & Ramadhani, S. (2021, September).

Sistem Alat Reproduksi Pada Manusia. In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 1, No. 1, pp. 725-32).

Ginting, D. S., Andera, N. A., Sendra, E., Rini, D. S., Setiyorini, E., Juwariah, T., ...

& Sulupadang, P. (2022). Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Get Press.

I’tishom, R., & Pramesti, M. D. (2020). Biologi Reproduksi Pria. Airlangga University Press.

Iriyani, T. (2023). BAB 2 ANATOMI SISTEM REPRODUKSI PRIA DAN WANITA. BIOLOGI REPRODUKSI, 27.

Lilis, F. Diktat Sistem Reproduksi I Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi.

Mubarak, M., Sauria, N., Kartini, K., Rosanty, A., Romantika, I. W., Nasruddin, N.

I., ... & Herman, H. (2022). Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia.

Rizal, D. M. (2021). Fisiologi Sistem Reproduksi Pria. UGM PRESS.

Supinganto, A., Bolon, C. M. T., Siregar, D., Ritonga, F., Kartika, L., Herlina, M., ...

& Sitanggang, Y. F. (2021). Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Kebidanan.

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh enzim yang berperan pada aktivasi dan inaktivasi vitamin D tersebut ternyata juga terekspresi pada saluran reproduksi pria dan juga sperma dengan tingkat ekspresi

Struktur  truktur  luar  luar  dari dari siste sistem m reproduksi  pria reproduksi  pria terdiri terdiri dari dari  penis,  penis, skrotu skrotum m ((kantung kantung zzakar)

Saluran reproduksi pada pria terdiri atas: 1) Epididimis, merupakan tempat pendewasaan (pematangan) dan penyimpanan sperma. Epididimis berupa saluran yang berkelok-kelok

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Struktur dan fungsi alat-alat reproduksi pada pria dan wanita serta Proses pembentukan sel kelamin yang terdapat pada buku pegangan peserta

Sistem reproduksi pada pria terdiri dari 2 bagian utama yaitu testis yang merupakan tempan pembentukan sperma, dan penis.. Letak testis yang berada di luar

Saluran pengeluaran pada organ reproduksi pria Epididimis  merupakan tuba terlilit dengan saluran berkelokkelok yang panjangnya 4-6 meter yang terletak didalam skrotum yang keluar

Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk

Jadi anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang