• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelebihan, Kekurangan, dan Implementasinya di Indonesia

N/A
N/A
03@188_ken annissa

Academic year: 2024

Membagikan " Kelebihan, Kekurangan, dan Implementasinya di Indonesia"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH KEBAHARUAN TEKNOLOGI 5 G

Disusun Oleh : Ken Annissa (121140188)

Kelas : RA

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO, INFORMATIKA DAN SISTEM FISIS INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2023

(2)

ii DAFTAR ISI

Cover ...i

Daftar Isi ...ii

Abstrak ...iii

BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...2

C. Tujuan ...2

BAB II LANDASAN TEORI ... A. Visi Teknologi 5G...3

B. Perkembangan Teknologi 5G ...3

C. Scenario Planning ...4

BAB III METODOLOGI DAN PEMBAHASAN ...5

BAB IV HASIL DAN ANALISIS ... A. Teknologi 5G ...7

B. Kelebihan Teknologi 5G ...8

C. Kekurangan Teknologi 5G ...9

D. Indonesia Menyambut Teknologi 5G ...10

BAB V PENUTUP ... A. Kesimpulan ...11

B. Saran ...11

DAFTAR PUSTAKA ...12

BIODATA PENULIS ...14

(3)

iii ABSTRAK

Karya ilmiah ini bermaksud buat mengenali teknologi 5G, keunggulan serta kekurangannya, dan gimana Indonesia menyongsong teknologi 5G. Cara yang dipakai merupakan cara riset mini-review. Terdiri atas riset kesusastraan terpaut.

Hasilnya merupakan Teknologi 5G ataupun jaringan 5G ini merupakan inovasi yang dikeluarkan di aspek jaringan, teknologi ini sedang memakai gelombang radio yang dibagi jadi sebagian gelombang yang ada perbedaannya tiap-tiap jaringannya.

Dengan memakai jaringan 5G, hendak memperoleh kecekatan memindahkan informasi yang lebih besar dibanding dengan generasi lebih dahulu, jaringan 5G bisa membagikan kecekatan memindahkan informasi kurang dari 4 mili detik, lebih kilat dibandingkan dengan jaringan 4G. Teknologi 5G dirasa kurang maksimal buat mendobrak penghalang. Bandwidth yang dipakai di teknologi 5G bertambah, sebab itu area yang dapat dijangkau juga menurun. Dikala ini semua operator di Indonesia sudah menggerakan program trial teknologi 5G pada usaha menyiapkan diri pada menggapai suatu penggelaran jaringan.

Kata Kunci : Kekurangan, Kelebihan, Teknologi, 5G

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penggunaan perangkat telekomunikasi pertama berupa telegraf pada tahun 1839. Berkembangnya telekomunikasi dipicu oleh kemajuan teknologi modern dan inovasi yang semakin meningkat di era sekarang, industri ini selalu memiliki ruang pertumbuhan dalam rangka memberikan pengalaman berkomunikasi yang berkualitas, tentunya setiap perusahaan telekomunikasi dituntut melakukan inovasi tiada henti dan peka terhadap perkembangan teknologi pendukungnya. Pemodelan layanan Jaringan dari generasi ke generasi sudah tidak hanya komunikasi suara tetapi juga perkembangannya melengkapi akan pengiriman informasi, transaksi, hingga pertemuan virtual, dan saat ini berbagai industri pabrikan berlomba-lomba memberikan inovasi modern seperti layanan jaringan dari generasi pertama (1G) tahun 1970-an dengan maksimum kecepatan 2.4 Kbps, generasi kedua (2G) dengan konsep GSM dan CDMA kecepatan GPRS 50 Kbps dan EDGE 1 Mbps, generasi ketiga (3G) dimulainya video call, email, browsing kecepatan maksimum 21,6 Mbps dengan teknologi HSPA+, generasi keempat (4G) dengan dua standar MIMO dan OFDM kecepatan bervariasi 100 Mbps hingga 1 Gbps (Prakoso et al., 2018).

Kemajuan teknologi di aspek telekomunikasi sudah memperoleh jawaban yang lumayan beraneka ragam dari warga Indonesia sebab broadband (capaian) BTS berbeda-beda tiap wilayahnya dari layanan 1G, 2G, 3G, 4G. Terlebih diluncurkannya kemajuan teknologi jaringan nirkabel terkini dengan kecekatan besar generasi kelima (5G) sampai 10 Gbps (Keagungan, 2021). Di Indonesia sendiri, kedatangan 5G dicanangkan hendak dengan cara sah diawali dalam tahun 2020 (Ekawibowo et al., 2018). Riset-riset pendahuluan untuk menentukan 5G NR (new ratio) juga telah dilakukan di beberapa lokasi di Indonesia (Esa et al., 2020;

Fahira et al., 2020). Beberapa riset belakangan ini membahas keuntungan dan kelemahan teknologi 5G di berbagai negara. Keuntungan teknologi 5G salah satunya dapat mengurangi kemacetan jaringan dan meningkatkan pengalaman pengguna (Yan et al., 2019), optimalisasi untuk teknologi internet of things (IoT) (Wang et al., 2019), pemanfaatan untuk smart grid (Sofana Reka et al., 2019).

(5)

2

Selain itu, jaringan seluler generasi kelima (5G) ini hampir dipastikan akan beroperasi dalam bandwidth tinggi, spektrum frekuensi gelombang milimeter (mmWave) yang kurang dimanfaatkan, berpotensi tarif transmisi nirkabel berkapasitas tinggi dari data multi-gigabit-per-detik (Gbps) yang lebih murah (Uwaechia & Mahyuddin, 2020).

Evolusi jaringan akses radio dari generasi pertama (1G) hingga generasi kelima (5G), berdasarkan laporan Ericsson Mobility Reports 2017 terkait dengan standardisasi pengelolaan jaringan 5G adalah upaya yang berkelanjutan, banyak penelitian bidang industri dikhususkan untuk menemukan kecocokan standardisasi yang sesuai, termasuk menyeimbangkan kinerja sistem, fleksibilitas, dan implikasi implementasi, termasuk pengujian over-the-air (OTA), sistem antena gelombang milimeter (mm-wave), serta array yang dieksplorasi dengan kesesuaiannya untuk 5G (Mattisson, 2018). Sementara beberapa negara telah memulai penggunaan 5G secara luas, Indonesia tertahan sejenak karena ketidaksiapan para pelaku (provider) 5G (Hutajulu et al., 2020).

B. Rumusan Masalah 1. Apa itu teknologi 5G ?

2. Apa kelebihan teknologi 5G ? 3. Apa kekurangan teknologi 5G ?

4. Bagaimana Indonesia menyambut 5G ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang teknologi 5G 2. Untuk mengetahui kelebihan teknologi 5G 3. Untuk mengetahui kekurangan teknologi 5G

4. Untuk mengetahui Indonesia dalam menyambut 5G

(6)

3 BAB II LANDASAN TEORI

A. Visi Teknolog 5G

Sampai dengan dikala ini teknologi generasi kelima pada aspek telekomunikasi sedang belum diresmikan standar yang legal di bumi, walaupun sedemikian itu para pelakon telekomunikasi di bermacam bagian bumi sudah bersaingan buat berburu teknologi yang bisa penuhi persyaratan minimun dimana teknologi itu bisa dibilang selaku teknologi 5G. Sasaran teknologi 5G dengan cara biasa selaku selanjutnya (NTT Docomo, 2014):

- Data rates yang besar (1-10 Gbps);.

- Memiliki latensi dibawah 1 ms;

- Biaya serta tenaga yang berdaya guna (cost& energi efficiency);

- 1000x kapasitas dikala ini;

- Cakupan yang besar dengan memakai jaringan heterogen;

- Konektivitas yang normal.

B. Perkembangan Teknologi 5G

Pada teknologi telekomunikasi seluler, teknologi 5G bukan ialah standar yang merevolusi teknologi generasi lebih dahulu. Standar-standar terpaut teknologi 5G yang hendak timbul esoknya hendak mengganti sebagian regulasi telekomunikasi sebab regulasi itu hendak jadi obsolete. Usaha buat mengestimasi perihal itu, terdapat sebagian perihal yang wajib diformulasikan buat menyiapkan datangnya standar yang senantiasa berhubungan dengan“ The Disruptive Standard” (Boccardi et al., 2014).

Sebagian teknologi yang searah dengan teknologi 5G (DMC R&D Centre Samsung, 2015):

Salah satu teknologi yang dipakai pada usulan 5G merupakan Massive MIMO. MIMO sendiri telah digunakan pada teknologi 4G, dimana pada masing- masing stasiun penyiar atau akseptor memakai antena lebih dari satu. Contoh bentuk MIMO 2x2 berarti di bagian penyiar serta akseptor tiap-tiap mempunyai 2

(7)

4

antena. Dalam LTE-A, bentuk MIMO sangat banyak ialah 8 antena (Björnson, 2014).

Teknologi aplikasi define radio (SDR) hendak membagikan elastisitas, power serta bayaran yang berdaya guna. Bersumber pada The SDR Forum pada IEEE working group, SDR ialah kesatuan dari teknologi perangkat keras serta aplikasi dimana sebagian ataupun seluruh fungsi operasional radio (tercantum cara physical layer) diimplementasikan pada aplikasi ataupun firmware yang bisa dimodifikasi yang bertugas dalam programmable processing technologies (Ulversoy, Ulversøy, Aplikasi,& Sdr, 2010). Yang butuh dicermati pada SDN merupakan value chain yang hendak menjamin keberhasilan teknologi ini. Pada value chain itu butuh terdapatnya sokongan dari pihak lain diluar pabrik telekomunikasi semacam instansi pendidikan, kesehatan, penguasa serta lain-lain, sokongan kelompok ini yang hendak membolehkan suatu jaringan berkarakter ubiquitous alhasil end-user bisa menikmati semua layanan itu (Wireless Innovation Forum, 2011)

C. Scenario Planning

Pemograman skrip (scenario planning) merupakan cara tertata pada mempertimbangkan serta mengestimasi era depan yang tidak dikenal, tanpa ambisi buat bisa memperhitungkan era depan ataupun sanggup pengaruhi area dengan cara garis besar. Filosofinya merupakan dengan cara proaktif berasumsi serta merancang kemajuan era depan bukan jadi pelakon adem ayem dari pergantian.

Pemograman skrip senantiasa melingkupi beberapa mungkin skrip di era kelak, alhasil menyiapkan banyak insiden di era depan.

Pemograman skrip, ialah cara buat pemograman waktu menengah hingga dengan waktu jauh dengan situasi yang tidak pasti. Cara itu menolong memastikan strategi serta menata konsep kepada perihal yang tidak diperkirakan namun konsisten dalam arah yang dituju serta menjajaki kemajuan dari rumor terpaut (Awangga, 2015).

Rancangan pemograman skrip dalam dasarnya ialah alih bentuk dari‘ cara TAIDA’: Tracking, Analysing, Imaging, Deciding, serta Acting.

(8)

5

- Tracking. Ialah tahap awal dengan misi penting merupakan menelusuri, mencermati serta mendeskripsikan gimana pergantian kondisi di dekat yang mempunyai mungkin akibat kepada rumor yang dihadapi

- Analysing. Sehabis tahap tracking berakhir, tahap berikutnya merupakan menganalisa serta menata bawah skenario

- Imaging. Dalam dasarnya tahap ini ialah determinasi visi bersumber pada ditaksir era depan yang dimungkinkan.

- Deciding. Dalam tahap ini dicoba pengenalan permasalahan yang hendak mencuat kepada opsi skrip yang bisa pengaruhi visi.

- Acting. Melakukan skrip yang sudah diseleksi melewati konsep kelakuan (action plan).

(9)

6 BAB III METODOLOGI

Metode yang digunakan adalah metode penelitian mini-review. Terdiri atas studi literatur terkait. Studi literatur yang digunakan dalam pencarian pustaka bersumber dari publikasi artikel ilmiah melalui pencarian di Google Scholar (www.scholar.google.com) dengan kata kunci pencarian “5G, 5G NR, 5G Indonesia, 3GPP, Fifth Generation Technology”. Beberapa referensi yang bersumber dari negara di luar Indonesia tetap dijadikan referensi tambahan. Apabila tahapan studi literatur dirasa sudah cukup, dilanjutkan tahap identifikasi judul.

(10)

7 BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

A. Teknologi 5G

Teknologi 5G atau jaringan 5G ini merupakan inovasi yang dikeluarkan di aspek jaringan, teknologi ini sedang memakai gelombang radio yang dibagi jadi sebagian gelombang yang ada perbedaannya tiap-tiap jaringannya. 5G ini memiliki karakteristik dimana pada memindahkan informasi dapat menggapai sampai 800 Gbps dimana bisa jadi pada hitungan detik kita dapat melaksanakan alterasi informasi dengan lebih kilat. Teknologi generasi ke 5 diucap pula dengan NR ataupun New Radio ataupun dapat dimaksud dengan gelombang radio terkini. NR pada penggunaannya sedang dengan mengenakan OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dengan sebagian kenaikan dari lebih dahulu di LTE ataupun 4G. Teknologi 5G ini masi pada langkah yang diawasi lebih lanjut biar lebih maksimum pada menyambutnya serta pula teknologi ini diperkirakan hendak terdapat dalam tahhhun 2020 yang dimana sudah sebagian negeri berupaya masa teknologi 5G ini (Pramudika, 2021).

Tiap bagian yang terdapat pada teknlgi era depan 5G ini ada kneksi yang berhubungan satu serupa lain sebab pada perihal teknologi 5G ini ialah suatu teknologi yang mencampurkan ataupun melengkapi dari teknlogi lebih dahulu yang telah paten serta pula dalam era depan menginginkan teknlogi yang di upgrade cocok situasi dari 5G ini. Pada suatu negeri yang mempunyai serta sanggup pada menaikkan kompetisi pada teknologi ini bisa berkontribusi yang bagus pada riset jaringan 5G serta pula menciptakan suatu ruang lingkup yang bisa menyesuaikan diri pada industri-industri era depan yang terdapat.

Teknologi 5G yang diperkirakan hendak terdapat dalam tahun 2020 ini terprediksi serta terealisasi selaku teknologi yang bukan hanya mengaitkan sesuatu orang dengan orang yang lain, melainkan pula ialah ikatan antara orang dengan mesin. Jaringan 5G yang didesain selaku suatu program dari sistem terbuka, fleksibel, serta bisa dibesarkan dengan lebih gampang dibanding dengan jaringan yang terdahulunya, serta tidak hendak terdapat sistem berplatform teknologi routing serta switching. Teknologinya ini hendak membolehkan ikatan jaringan

(11)

8

yang konvergen rute jaringan dengan beraneka ragam teknologi. Hendak terdapatnya sistem komunikasi terbuka yang mengaitkan antara sistem satelit, jaringan seluler, cloud, serta informasi center, home gateway, serta banyak lagi jaringan serta pula alat terbuka.

Generasi 5G pada perihal ini masi pada kemajuan yang matang oleh para periset serta pula masi terdapat estimasi yang dimana apabila mau digunakan pada ponsel pintar haruslah yang telah mensupport koneksi jaringan 5G. Di negeri kita sendiri sedang banyak alat yang belum support 5G sehingga dari itu pemakaian dari 4G masi banyak dipakai sebab sebagian besar area Indonesia telah mensupport terdapatnya 4G ini meski tidak seluruhnya ada jaringan ini semacam dalam area pegunungan ataupun banat yang sulit pada berburu tanda.

Misi dari teknologi 5G ini merupakan supaya bisa meemenuhi seluruh layanan komunikasi beranjak serta pula bisa meemajukan pada perihal pabrik serta ekonomi dimana teknologi ini ialah suatu situasi yang dimana nirkabel pada konektivitasnya berganti dari suatu perihal yang bisa memajukan zona pabrik (Pramudika, 2021).

B. Kelebihan Teknologi 5G

Berita terkini jaringan nirkabel generasi kelima (5G) hendak memperoleh layanan internet di sebagian kota besar di Indonesia antara lain Jakarta, Surabaya, Makassar, Bandung, Denpasar, Balikpapan, Solo, Area, serta Batam. Disisi lain, jaringan 5G mempunyai kecekatan jaringan yang lebih bagus dibandingkan dengan generasi lebih dahulu. Informasinya jaringan 5G mengenakan teknologi dengan kecekatan yang sanggup memegang nilai 100 GHz, yang maksudnya jaringan 5G bisa membagikan kecekatan transmisi hingga dengan 10 GB per detiknya (Keagungan, 2021).

Dengan memakai jaringan 5G, hendak memperoleh kecekatan memindahkan informasi yang lebih besar dibanding dengan generasi lebih dahulu, jaringan 5G bisa membagikan kecekatan memindahkan informasi kurang dari 4 mili detik, lebih kilat dibandingkan dengan jaringan 4G. Tidak hanya hendak sediakan kecekatan internet yang lebih kilat, jaringan 5G pula hendak membagikan koneksi jaringan yang lebih besar. Teknologi 5G bisa mengirit pemakaian

(12)

9

mengkonsumsi energi sebesar 10 Persen, perihal ini dipaparkan dalam skedul The Mobile Economy dalam 2018 kemudian (Keagungan, 2021).

C. Kekurangan Teknologi 5G

Tidak hanya bagian profit, teknologi 5G pula memiliki sebagian kekurangan semacam energi bocor yang sedang amat sedikit. Tidak semacam teknologi lebih dahulu yang sanggup mendobrak penghalang semacam tembok serta batu dengan lumayan bagus, teknologi 5G dirasa kurang maksimal buat mendobrak penghalang. Bandwidth yang dipakai di teknologi 5G bertambah, sebab itu area yang dapat dijangkau juga menurun. Alat yang memakai teknologi 5G jangkauannya tidak dapat seluas 4G. Pasti hendak mempengaruhi dalam zona yang dapat dijangkau oleh tower 5G esoknya. Gelombang mm yang dipakai 5G memiliki daya bocor yang kecil. Tidak dapat melampaui bangunan, tumbuhan, bilik serta penghalang yang lain tanpa kendala serupa sekali (Keagungan, 2021).

Kekurangan yang lain berbentuk gelombang radio yang penuh. Pemakaian gelombang radio yang telah padat jadi hambatan tertentu buat menggunakan teknologi 5G. Cakupan radio telah penuh dengan kedatangan 3G serta 4G yang ialah pelopor 5G. Ditambah dengan kedatangan 5G esoknya, pasti hendak terus menjadi penuh lagi. Bonus capaian gelombang jaringan 5G sebesar 6 GHz, yang telah penuh dengan sinyal-sinyal yang lain. Padatnya gelombang radio ini pasti dapat memunculkan permasalahan terkini (Keagungan, 2021). Pastinya, kenaikan penampilan teknologi 5G di Indonesia amat dibutuhkan di era depan (Alfaroby et al., 2018).

Isu serta keamanan pribadi pula jadi kekurangan dari teknologi 5G.

Sebagian studi yang dicoba oleh University of Lorraine serta University of Dundee merumuskan kalau teknologi 5G hendak mempunyai permasalahan dari bidang keamanan. Perihal ini paling utama sebab fitur yang mempermudah memindahkan informasi bermutu besar. Dapat mempermudah penyerbu buat muncul ke pada sistem. Permasalahan pribadi serta keamanan di internet ini memanglah jadi permasalahan berarti di bumi yang mulai amat tergantung dalam jaringan internet (Keagungan, 2021).

(13)

10 D. Indonesia Menyambut Teknologi 5G

Pada perilisan esok buat teknologi 5G negeri Indonesia tidak ingin kehabisan pada mendapatkan peluang buat melaksanakan suatu eksperimen dimana jaringan 5G ini tercantum dapat mempunyai banyak kelebihan didalamnya alhasil bagi Menkominfo Indonesia ini diharusakan pada menyongsong terdapatnya teknologi 5G ini adalaha dengan mengenakan 4 Persen dari keseluruhan anggaran PNBP Kominfo ialah sebesar kurang lebih Rp 16 triliun cuma buat membeli gelombang 5G ini melihat dari perihal itu nyatanya Indonesia itu memerlukan inovasi terkini pada bumi teknologi 5G ini.

Indonesia wajib menyiapkan adanya 5G ini pada mengenali kesempatan apa saja yang bisa ditemui serta pula dipakai esoknya sewaktu teknologi 5G telah hingga di Indnesia sebab dengan pengenalan itu bisa memunculkan suatu identifikasi yang matang hendak penggunaan dari 5G ini.

Informasi dari riset dari pemetaan studi teknologi 5G ini Indonesia terabaikan pada launching 5G yang terlebih lagi pada pabrik telekomunikasinya.

Perihal itu sebab Indonesia yang mempunyai adat mengadopsi teknologi, namun pada akademis sedang dapat mengejar hendak perihal itu meski pada perihal pabrik lumayan susah. Walaupun sedemikian itu, masi terdapat kesempatan biar pabrik indonesia dapat mengejar pada menciptakan ekosistem buat IoT yang dimana perihal itu ialah kunci supaya ketertinggalan studi dari adanya teknologi 5G itu berhasil. Indonesia dikala ini sedang mempersiapakan regulasi serta cakupan gelombang yang dipakai pada aplikasi teknologi 5G. Dikala ini semua operator di Indonesia sudah menggerakan program trial teknologi 5G pada usaha menyiapkan diri pada menggapai suatu penggelaran jaringan. Gelombang yang berkesempatan besar dipakai dalam teknologi 5G di Indonesia ialah ada dalam gelombang middle band (Pramudika, 2021).

(14)

11 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

1. Teknologi 5G ataupun jaringan 5G ini merupakan inovasi yang dikeluarkan di aspek jaringan, teknologi ini sedang memakai gelombang radio yang dibagi jadi sebagian gelombang yang ada perbedaannya tiap-tiap jaringannya.

2. Dengan memakai jaringan 5G, hendak memperoleh kecekatan memindahkan informasi yang lebih besar dibanding dengan generasi lebih dahulu, jaringan 5G bisa membagikan kecekatan memindahkan informasi kurang dari 4 mili detik, lebih kilat dibandingkan dengan jaringan 4G. Tidak hanya hendak sediakan kecekatan internet yang lebih kilat, jaringan 5G pula hendak membagikan koneksi jaringan yang lebih besar.

3. Teknologi 5G dirasa kurang maksimal buat mendobrak penghalang.

Bandwidth yang dipakai di teknologi 5G bertambah, sebab itu area yang dapat dijangkau juga menurun. Alat yang memakai teknologi 5G jangkauannya tidak dapat seluas 4G. Pasti hendak mempengaruhi dalam zona yang dapat dijangkau oleh tower 5G esoknya. Gelombang mm yang dipakai 5G memiliki daya bocor yang kecil. Tidak dapat melampaui bangunan, tumbuhan, bilik serta penghalang yang lain tanpa kendala serupa sekali.

4. Indonesia dikala ini sedang mempersiapakan regulasi serta cakupan gelombang yang dipakai pada aplikasi teknologi 5G. Dikala ini semua operator di Indonesia sudah menggerakan program trial teknologi 5G pada usaha menyiapkan diri pada menggapai suatu penggelaran jaringan.

Gelombang yang berkesempatan besar dipakai dalam teknologi 5G di Indonesia ialah ada dalam gelombang middle band.

B. Saran

Diharapkan adanya pembahasan lebih lanjut terkait kebaharuan teknologi Informasi.

(15)

12

DAFTAR PUSTAKA

Alfaroby, E. M., Adriansyah, N. M., & Anwar, K. (2018). Study on channel model for Indonesia 5G networks. 2018 International Conference on Signals and Systems, ICSigSys 2018 -Proceedings, 125– 130

Awangga Febian. (2015). Kajian Awal 5G Indonesia. Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol. 13 No.2

Björnson, E. (2014). Massive MIMO: Bringing the Magic of Asymptotics to Wireless Networks.

Boccardi, F., Heath, R., Lozano, A., Marzetta, T., & Popovski, P. (2014). Five disruptive technology directions for 5G. IEEE Communications Magazine, 52(2), 74–80

DMC R&D Centre Samsung. (2015). 5G Vision.

Ekawibowo, S. A., Pamungkas, M. P., & Hakimi, R. (2018, November 8). Analysis of 5G Band Candidates for Initial Deployment in Indonesia. Proceeding of 2018 4th International Conference on Wireless and Telematics, ICWT 2018 Esa, R. N., Hikmaturokhman, A., & Danisya, A. R. (2020). 5G NR Planning at Frequency 3.5 GHz : Study Case in Indonesia Industrial Area. Proceeding - 2020 2nd International Conference on Industrial Electrical and Electronics, ICIEE 2020, 187–193.

Fahira, G., Hikmaturokhman, A., & Danisya, A. R. (2020). 5G NR Planning at mmWave Frequency : Study Case in Indonesia Industrial Area. Proceeding -2020 2nd International Conference on Industrial Electrical and Electronics, ICIEE 2020, 205–210.

Hutajulu, S., Dhewanto, W., & Prasetio, E. A. (2020). Two scenarios for 5G deployment in Indonesia. Technological Forecasting and Social Change, 160, 120221

Mattisson, S. (2018). An Overview of 5G Requirements and Future Wireless Networks: Accommodating Scaling Technology. IEEE Solid-State Circuits Magazine, 10(3), 54–60

Prakoso, M., Rofii, F., & Qustoniah, D. A. (2018). Aplikasi Drive Test Berbasis Android Pada Jaringan Seluler 3G Dan 4G. Jurnal WIDYA TEKNIKA, 26(1), 113–128

(16)

13

Pramudika Afriza Fahmi. (2021). Perkembangan Teknologi 5G. Universitas Pendidikan Indonesia. DOI:10.13140/RG.2.2.26926.13124

Sofana Reka, S., Dragičević, T., Siano, P., & Sahaya Prabaharan, S. R. (2019).

Future Generation 5G Wireless Networks for Smart Grid: A Comprehensive Review. Energies, 12(11), 2140

Ulversoy, T., Ulversøy, T., Software, A., & Sdr, R. (2010). Software defined radio: Challenges and opportunities. IEEE Commun. Surveys Tuts., 12(4), 531–550

Uwaechia, A. N., & Mahyuddin, N. M. (2020). A comprehensive survey on millimeter wave communications for fifth-generation wireless networks:

Feasibility and challenges. IEEE Access, 8, 62367–62414

Wang, N., Wang, P., Alipour-Fanid, A., Jiao, L., & Zeng, K. (2019). Physical-Layer Security of 5G Wireless Networks for IoT: Challenges and Opportunities.

IEEE Internet of Things Journal, 6(5)

Wireless Innovation Forum. (2011). What is Software Defined Radio. Forum American Bar Association, 6.

Wijaya, A. (2021). Perkembangan Teknologi 5G. Universitas Pendidikan Indonesia, 1(1), 2–5.

Yan, M., Chan, C. A., Li, W., Lei, L., Gygax, A. F., & Chih-Lin, I. (2019).

Assessing the Energy Consumption of Proactive Mobile Edge Caching in Wireless Networks. IEEE Access, 7, 104394– 104404

(17)

14

BIODATA PENULIS

Ken Annissa lahir pada tanggal 14 april 2003 di sidoarjo jawa timur Berasal dari keluarga berkultur kalimantan. Tahun 2021 ken annissa berkesempatan kuliah di itera mengambil prodi teknik informatika.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi perempuan menjadi auditor pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, mengetahui kelebihan-kelebihan auditor

Mata Kuliah ini bertujuan memberikan kompetensi mahasiswa mampu melakukan menulis karya ilmiah dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.. Bahan

 AS menyambut baik kepemimpinan Indonesia pada inisiatif lima tahunan agenda keamanan kesehatan dunia ( GHSA ) yang bertujuan untuk mencapai target yang telah disepakati

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peranan negara perantara ekspor bagi Indonesia dengan cara mengidentifikasi negara yang menjadi perantara dan produknya;

Kekurangan dari ketentuan penuntutan menurut hukum acara pidana Indonesia adalah tidak adanya kesempatan bagi korban untuk tampil dalam sistem peradilan pidana,

vi HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik Institut Teknologi Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Matakuliah Teknik Penulisan Karya Ilmiah (TPKI) bertujuan untuk mengajar mahasiswa menulis karya ilmiah dengan mengikuti kaidah penulisan karya

Matakuliah Teknik Penulisan Karya Ilmiah (TPKI) bertujuan untuk mengajarkan mahasiswa menulis karya ilmiah/makalah/artikel