Kelembagaan Pertanian
RIWAN KUSMIADI
Kondisi saat ini
▪ Sektor pertanian di Indonesia sebagian besar dibangun oleh petani dengan skala usaha yang relatif kecil
▪ Keadaan pelaku usaha pertanian tersebut setiap tahun semakin
bertambah jumlahnya dengan tingkat kesejahteraan yang masih rendah.
▪ Skala usaha pertanian yang kecil menghambat petani meningkatkan pendapatannya sehingga sulit keluar dari lingkaran kemiskinan.
▪ Masyarakat petani miskin selain luas usahataninya yang sempit, juga disebabkan oleh: produktivitas yang rendah; infrastruktur terbatas;
aksesibilitas rendah terhadap modal, teknologi, informasi, dan pasar; serta rendahnya kapasitas petani.
Orientasi pembangunan pertanian di Indonesia saat ini yang berdasarkan pada sistem agribisnis
Maka :
▪ Peranan kelembagaan pertanian, termasuk didalamnya kelembagaan petani, sangat menentukan keberhasilan pembangunan pertanian.
▪ Kelembagaan petani di pedesaan berkontribusi dalam akselerasi pengembangan sosial ekonomi petani; aksesibilitas pada
informasi pertanian; aksesibilitas pada modal, infrastruktur, dan pasar; dan adopsi inovasi inovasi pertanian.
▪ Keberadaan kelembagaan petani akan memudahkan bagi pemerintah dan pemangku kepentingan yang lain dalam memfasilitasi dan memberikan penguatan pada petani
Lembaga
adalah aturan di dalam suatu kelompok masyarakat atau organisasi yang menfasilitasi koordinasi antar anggotanya untuk membantu mereka dengan
harapan dimana setiap orang dapat bekerjasama atau berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan
Kelembagaan
▪ adalah keseluruhan polapola ideal, organisasi, dan aktivitas yang berpusat di sekeliling kebutuhan dasar seperti kehidupan keluarga, negara, agama dan mendapatkan makanan, pakaian, dan kenikmatan serta tempat
perlindungan.
▪ Suatu lembaga dibentuk selalu bertujuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia sehingga lembaga mempunyai fungsi. Selain itu, lembaga merupakan konsep yang berpadu dengan struktur, artinya tidak saja melibatkan pola aktivitas yang lahir dari segi sosial untuk memenuhi kebutuhan manusia, tetapi juga pola organisasi untuk melaksanakannya (Roucek dan Warren, 1984).
Ada beberapa unsur penting yang terkandung dari pengertian kelembagaan, antaralain :
1. Institusi merupakan landasan untuk membangun tingkah laku sosial masyarakat
2. Norma tingkah laku yang mengakar dalam masyarakat dan diterima secara luasuntuk melayani tujuan bersama yang mengandung nilai tertentu dan menghasilkaninteraksi antar manusia yang terstruktur
3. Peraturan dan penegakan aturan/hukum
4. Aturan dalam masyarakat yang memfasilitasi koordinasi dan bekerjasama dengan dukungan tingkah laku, hak dan kewajiban anggota
5. Kode etik 6. Kontrak 7. Pasar 8. Hak millik 9. Organisasi
10.Insentif untuk menghasilkan tingkah laku yang diinginkan
▪ Kelembagaan petani yang dimaksud di sini adalah lembaga petani yang berada pada kawasan lokalitas (local institution), yang berupa organisasi keanggotaan (membership organization) atau kerjasama (cooperatives) yaitu petani-petani yang tergabung dalam kelompok kerjasama (Uphoff, 1986).
▪ Kelembagaan ini meliputi pengertian yang luas, yaitu selain mencakup pengertian organisasi petani, juga ‘aturan main’ (role of the game) atau aturan perilaku yang menentukan pola- pola tindakan dan hubungan sosial, termasuk juga kesatuan sosial-kesatuan sosial yang merupakan wujud kongkrit dari lembaga itu.
Kelembagaan petani dibentuk pada dasarnya mempunyai beberapa peran, yaitu:
▪Tugas dalam organisasi (interorganizational task) untuk memediasi masyarakat dan negara,
▪Tugas sumberdaya (resource tasks) mencakup mobilisasi sumberdaya lokal (tenaga kerja, modal, material, informasi) dan pengelolaannya dalam pencapaian tujuan masyarakat,
▪Tugas pelayanan (service tasks) mungkin mencakup permintaan pelayanan yang menggambarkan tujuan pembangunan atau koordinasi permintaan masyarakat lokal, dan
▪Tugas antar organisasi (extra-organizational task) memerlukan adanya permintaan lokal terhadap birokrasi atau organisasi luar masyarakat terhadap campur tangan oleh agen-agen luar (Esman dan Uphoff dalam Garkovich, 1989).
Pengelolaan sumberdaya usahatani oleh petani menyangkut :
Pengaturan masukan, proses produksi, serta keluaran sehingga mencapai produktivitas yang tinggi. Usaha pertanian sendiri meliputi kegiatan-kegiatan in-put, produksi, dan out-put (Uphoff, 1986).
Dalam pengelolaan faktor-faktor produksi, proses produksi, sampai dengan pengolahan hasil diperlukan kelembagaan petani.
Kelembagaan petani yang efektif ini diharapkan mampu mendukung pembangunan pertanian. Di tingkat petani lembaga diperlukan sebagai:
(a) Wahana untuk pendidikan,
(b) Kegiatan komersial dan organisasi sumberdaya pertanian, (c) Pengelolaan properti umum,
(d) Membela kepentingan kolektif, dan (e) lain-lain.
Keberadaan kelembagaan petani didasarkan atas kerjasama yang dapat dilakukan oleh petani dalam mengelola
sumberdaya pertanian, antara lain:
• Pemprosesan (processing), agar lebih cepat, efisien dan murah;
• Pemasaran (marketing), akan meyakinkan pembeli atas kualitas dan meningkatkan posisi tawar petani;
• Pembelian (buying), agar mendapatkan harga lebih murah;
• Pemakaian alat-alat pertanian (machine sharing), akan menurunkan biaya atas pembelian alat tersebut;
• Kerjasama pelayanan (cooperative services), untuk menyediakan pelayanan untuk kepentingan bersama sehingga meningkatkan kesejahteraan anggota;
• Bank kerjasama (co-operative bank);
• Kerjasama usahatani (co-operative farming), akan diperoleh keuntungan lebih tinggi dan keseragaman produk yang dihasilkan; dan
• Kerjasa multitujuan (multi-purpose co-operatives), yang dikembangkan sesuai minat yang sama dari petani
Menurut Mosher, di setiap lokalitas usaha tani diperlukan beberapa kelembagaan pertanian, yaitu :
▪ Kelembagaan pemasaran,
▪ Kelembagaan penelitian dan pengujian,
▪ Kelembagaan penyuluhan,
▪ Kelembagaan penyedia sarana produksi,
▪ Kelembagaankeuangan (penyedia kredit produksi),
▪ Kelembagaan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian dan
▪ Kelembagaan transportasi.
Pembangunan lembaga dapat dirumuskan sebagai
perencanaan, penataan, dan bimbingan dari organisasi- organisasi baru atau yang disusun kembali yang
▪ Mewujudkan perubahan-perubahan dalam nilai- nilai, fungsi fungsi, teknologi-teknologi fisik,
dan/atau sosial,
▪ Menetapkan, mengembangkan, dan melindungi hubungan-hubungan normatif dan pola-pola
tindakan yang baru, dan
▪ Memperoleh dukungan dan kelengkapan dalam lingkungan lembaga (Esman, 1986).
AGRIBISNIS
Pengertian Agribisnis
Agribisnis berasal dari kata
Agri(agriculture) & bisnis (usaha komersial)
Agribisnis
= suatu usaha bertujuan utk mendapatkan keuntungan pada bidang pertanian (agroindustri hulu & hilir serta pemasaran & jasa
penunjang) & bidang yg berhubungan dgn pertanian dlm arti luas (pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan &
kehutanan)
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
AGRIBISNIS SEBAGAI SUATU SISTEM
Merupakan rangkaian aktivitas yang saling berkaitan mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi sampai kepada pemasaran produk dimana keberhasilan dan pengembangnannya sangat ditentukan oleh tingkat kehandalan dari setiap komponen yang menjadi sub sistemnya
a. Sub Sistem Pra Produksi meliputi pengadaan dan penyaluran sarana produksi, teknologi, dan
pengembangan sumberdaya Pertanian (termasuk penyediaan informasi pertanian, alternatif teknologi yang kompatibel, pengerahan dan tenaga kerja, sumber energi lain beserta unsur pelancarnya).
b. Sub Sistem Budidaya atau Usahatani /Produksi (termasuk perencanaan lokasi, komoditas,teknologi, pola usahatani dan skala usaha untuk mencapai tingkat produksi yang optimal)
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
c. Sub sistem Pengolahan Hasil Pertanian/Agroindustri (aktivitas pengolahan sederhana di tingkat petani & keseluruhan penanganan pasca panen sampai pengolahan lanjut yaitu proses pengupasan, pembersihan, pengekstrasian, penggilingan, pembekuan, dehidrasi, pengepakan/pengemasan)
d. Sub Sistem Pemasaran Hasil Pertanian (termasuk pemantauan dan pengembangan informasi pasar (market development, market promotion dan market intelegence).
e. Sub Sistem Prasarana (prasarana publik, prasarana jalan, perhubungan, pengairan, pengendalian, pengamanan dan konservasi)
f. Sub Sistem Pembinaan/ kelembagaan (pembinaan dari pemerintah baik sosial, ekonomi, politik, budaya yang bersifat kondusif, iklim usaha, penyediaan kemudahan, pengaturan, Iptek, pembinaan SDM, sinkronisasi & koordinasi dan kepemimpinan)
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
Pengertian Agribisnis Sebagai Suatu Sistem :
1. John Davis dan Ray Goldberg memandang agribisnis sebagai seluruh rangkaian aktivitas produktif beberapa subsistem. Walaupun belum memasukkan unsur bisnis, pengertian tersebut memandang agribisnis sebagai suatu sistem.
2. E. Paul Roy memandang agribisnis sebagai suatu proses koordinasi berbagai susbsistem. Koordinasi merupakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai subsistem menjadi sebuah sistem.
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
3. Kenneth D. Duft memandang agribisnis dengan petani sebagai pokok bahasan. Duft dalam pengertiannya memasukkan unsur bisnis dengan tetap berpegang pada agribisnis sebagai suatu sistem.
4. Bungaran Saragih memandang agribisnis sebagai paradigma pembangunan pertanian
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
Dukungan (Pelayanan)
Usaha
(Menanggung Resiko)
Koordinator (Stabilisator)
Penelitian / Penyuluhan
Transportasi Bank / Lemb.
Keu.
Subsistem Agroinput Subsistem Budidaya Subsistem Pengolahan
Subsistem Konsumen
Subsistem Pemasaran
Pemerintah
Asosiasi/
Federasi/LSM
Ramalan Pasar
Sistem Agribisnis
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
Dimensi Strategis Agribisnis
Pemerintah
Lembaga Pendukung dan Perdagangan
Lembaga Penelitian
Lembaga Swadaya Masayarakat
Pemasok
Input Produksi Petani Industri Pengolahan
Distributor dan Konsumen
Kualitas dan Produktifitas
Kemampuan Berinovasi
Respon Konsumen yang Effisien
Keamanan dan Reliabilitas
Berbagi Sumberdaya
Berbagi Tujuan
Sumber: Wilk and Fensterseifer
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
Mengapa Pendekatan Sistem?
Pendekatan Sistem diperlukan untuk memahami kompleksitas
“ agribisnis sebagai : suatu sistem, praktek bisnis, paradigma pembangunan pertanian, keilmuan” sehingga tujuan agribisnis dapat tercapai
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
Model Sistem Agribisnis Terpadu
Pakan
Hijauan
Sapi Perah Breeding
Rearing
Fathening
Chilling
Processing
Anaerob Fermentasi Budidaya Cacing
MBC Rumah
Tangga Industri Pertanian Industri Kosmetik Rumah
Makan
Kolam Lele Konsentrat
Pembuatan Briket
Pedet susu Betina Anak
Jantan
SapiPotong
Limbah
cair
Padat
Fermentasi Pupuk cair
Biogas Ampas
Pupuk
cacing
Briket Lemak
Keju Es Krim Butter
Susu Murni
Susu Cup Unit
Budidaya
Pengolahan Susu Unit Pakan
Pengolahan Limbah
Summary Pabrik Mini
konsentrat
Pertanian Perikanan Kehutanan
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
KEBERHASILAN SISTEM AGRIBISNIS
• Sangat ditentukan oleh tingkat kehandalan dari setiap komponen yang menjadi sub sistemnya.
• Dibutuhkan ulur dan campur tangan pemerintah melalui regulasi, koordinasi, perlindungan, stimulasi, pelayanan dan penilaian terhadap seluruh sub sistem dalam sistem agribisnis beserta lingkungan yang mempengaruhinya
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
LINGKUNGAN AGRIBISNIS
1. Lingkungan Dalam/intern :
Berupa sistem agribisnis beserta sub sistemnya 2. Lingkungan luar/ekstern :
a. Ekonomi Bisnis b. Fisik Teknis
c. Lingkungan Sosial Budaya
d. Kebijakan dan Kelembagaan Pemerintah
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
FAKTOR LINGKUNGAN LUAR AGRIBISNIS
LINGKUNGAN EKONOMI BISNIS
• Keadaan Perekonomian (Nasional / Global)
• Keadaan Infra Struktur
• Mekanisme Pemasaran
• Keadaan Pasca Panen
• Keadaan Agroindustri/Pengolahan Hasil
• Keadaan Badan Usaha (BUMN,BUMD,Koperasi)
• dan lain-lain
LINGKUNGAN FISIK TEKNIS
• Letak Geografis
• Keadaan Tanah dan Topografi
• Keadaan Iklim
• Keadaan Sumber Air
• Keadaan Vegetasi
• dan lain-lain
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA
• Kemampuan Kelompok Tani
• Adat Istiadat
• Tata nIlai Budaya
• Stratifikasi/Tingkat Sosial
• Agama
• dan lain-lain
FAKTOR LINGKUNGAN LUAR AGRIBISNIS
LINGKUNGAN KEBIJAKAN & KELEMBAGAAN (PEMERINTAH)
• Prioritas Pengembangan Wilayah
• Kebijakan Pengembangan Sektor Pertanian
• Kebijakan Pengembangan Komoditas Unggulan
• Kebijakan Penyuluhan Pertanian
• Pengaturan Pelayanan Saprodi & Kredit
• Pengaturan Sistem Keuangan Pedesaan
• Rekomendasi Hasil Riset
• Peningkatan Otonomi Daerah
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
On-farm activities (usaha tani) : budidaya pertanian
Off-farm activities (luar usaha tani) :
1. Pengadaan sarana produksi 2. Agroindustri pengolahan
3. Pemasaran dan jasa-jasa penunjang
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
PERAN AGRIBISNIS DI ERA PEMBANGUNAN
Memberikan sumbangan nyata sistem agribisnis bagi perekonomian Indonesia dalam bentuk :
1. Hasil produksi pertanian 2. Pasar
3. Faktor produksi 4. Kesempatan kerja
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
Sumbangan hasil produksi : swasembada beras
Sumbangan pasar : besarnya pangsa pasar domestik yg mendukung daya beli masyarakat Pedesaan
Sumbangan faktor produksi : penyediaan tenaga kerja, modal, bahan baku industri
Sumbangan kesempatan kerja : tingginya daya serap tenaga kerja
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
• Pada akhir Pembangunan Jangka Panjang, diharapkan transformasi struktur agribisnis, dari on-farm activities menjadi off-farm activities
• Transformasi ekonomi dari basis pertanian ke ekonomi basis industri menempatkan Indonesia menjadi negara bercorak agribisnis (agro-base Industry: industri minyak sawit, industri kayu lapis, crumb rubber dan sejenisnya)
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
Peranan agribisnis di masa datang tetap penting sebagai penyedia pendapatan nasional dan lapangan kerja
Ciri transformasi ekonomi :
Berkembangnya industri-industri pengolahan pertanian
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
AGRIBISNIS : KEGIATAN PRODUKSI BERBASIS SUMBERDAYA
• Era perekonomian global: komoditas andalan
berdaya saing tinggi
• Masa mendatang: produksi berbasis sumberdaya (resource base) berpeluang besar dibanding technological base
maupun capital base
Kegiatan produksi berbasis sumberdaya terbesar adalah kegiatan agribisnis pada sub-sistem budidaya dan
pengolahannya (agroindustri)
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN
AGRIBISNIS PENGHASIL PRODUK STRATEGISBAGI RAKYAT
Kegiatan agribisnis strategis bagi rakyat untuk memenuhi kebutuhan pangan, pakaian &
perumahan
Produk agribisnis sulit disubstitusi oleh produk lain
Bila tergantung produk impor agribisnis negarta lain: negara rapuh!
Kegiatan agribisnis berkaitan dengan beberapa isyu pokok : Masalah lingkungan hidup
Peningkatan dan pemerataan pendapatan Kesempatan kerja
UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN