• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelembagaan Pertanian di Indonesia

N/A
N/A
myname isridho

Academic year: 2024

Membagikan "Kelembagaan Pertanian di Indonesia"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Kelembagaan Pertanian

RIWAN KUSMIADI

(2)

Kondisi saat ini

Sektor pertanian di Indonesia sebagian besar dibangun oleh petani dengan skala usaha yang relatif kecil

Keadaan pelaku usaha pertanian tersebut setiap tahun semakin

bertambah jumlahnya dengan tingkat kesejahteraan yang masih rendah.

Skala usaha pertanian yang kecil menghambat petani meningkatkan pendapatannya sehingga sulit keluar dari lingkaran kemiskinan.

Masyarakat petani miskin selain luas usahataninya yang sempit, juga disebabkan oleh: produktivitas yang rendah; infrastruktur terbatas;

aksesibilitas rendah terhadap modal, teknologi, informasi, dan pasar; serta rendahnya kapasitas petani.

(3)

Orientasi pembangunan pertanian di Indonesia saat ini yang berdasarkan pada sistem agribisnis

Maka :

Peranan kelembagaan pertanian, termasuk didalamnya kelembagaan petani, sangat menentukan keberhasilan pembangunan pertanian.

Kelembagaan petani di pedesaan berkontribusi dalam akselerasi pengembangan sosial ekonomi petani; aksesibilitas pada

informasi pertanian; aksesibilitas pada modal, infrastruktur, dan pasar; dan adopsi inovasi inovasi pertanian.

Keberadaan kelembagaan petani akan memudahkan bagi pemerintah dan pemangku kepentingan yang lain dalam memfasilitasi dan memberikan penguatan pada petani

(4)

Lembaga

adalah aturan di dalam suatu kelompok masyarakat atau organisasi yang menfasilitasi koordinasi antar anggotanya untuk membantu mereka dengan

harapan dimana setiap orang dapat bekerjasama atau berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan

(5)

Kelembagaan

▪ adalah keseluruhan polapola ideal, organisasi, dan aktivitas yang berpusat di sekeliling kebutuhan dasar seperti kehidupan keluarga, negara, agama dan mendapatkan makanan, pakaian, dan kenikmatan serta tempat

perlindungan.

▪ Suatu lembaga dibentuk selalu bertujuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia sehingga lembaga mempunyai fungsi. Selain itu, lembaga merupakan konsep yang berpadu dengan struktur, artinya tidak saja melibatkan pola aktivitas yang lahir dari segi sosial untuk memenuhi kebutuhan manusia, tetapi juga pola organisasi untuk melaksanakannya (Roucek dan Warren, 1984).

(6)

Ada beberapa unsur penting yang terkandung dari pengertian kelembagaan, antaralain :

1. Institusi merupakan landasan untuk membangun tingkah laku sosial masyarakat

2. Norma tingkah laku yang mengakar dalam masyarakat dan diterima secara luasuntuk melayani tujuan bersama yang mengandung nilai tertentu dan menghasilkaninteraksi antar manusia yang terstruktur

3. Peraturan dan penegakan aturan/hukum

4. Aturan dalam masyarakat yang memfasilitasi koordinasi dan bekerjasama dengan dukungan tingkah laku, hak dan kewajiban anggota

5. Kode etik 6. Kontrak 7. Pasar 8. Hak millik 9. Organisasi

10.Insentif untuk menghasilkan tingkah laku yang diinginkan

(7)

Kelembagaan petani yang dimaksud di sini adalah lembaga petani yang berada pada kawasan lokalitas (local institution), yang berupa organisasi keanggotaan (membership organization) atau kerjasama (cooperatives) yaitu petani-petani yang tergabung dalam kelompok kerjasama (Uphoff, 1986).

Kelembagaan ini meliputi pengertian yang luas, yaitu selain mencakup pengertian organisasi petani, juga ‘aturan main’ (role of the game) atau aturan perilaku yang menentukan pola- pola tindakan dan hubungan sosial, termasuk juga kesatuan sosial-kesatuan sosial yang merupakan wujud kongkrit dari lembaga itu.

(8)

Kelembagaan petani dibentuk pada dasarnya mempunyai beberapa peran, yaitu:

Tugas dalam organisasi (interorganizational task) untuk memediasi masyarakat dan negara,

Tugas sumberdaya (resource tasks) mencakup mobilisasi sumberdaya lokal (tenaga kerja, modal, material, informasi) dan pengelolaannya dalam pencapaian tujuan masyarakat,

Tugas pelayanan (service tasks) mungkin mencakup permintaan pelayanan yang menggambarkan tujuan pembangunan atau koordinasi permintaan masyarakat lokal, dan

Tugas antar organisasi (extra-organizational task) memerlukan adanya permintaan lokal terhadap birokrasi atau organisasi luar masyarakat terhadap campur tangan oleh agen-agen luar (Esman dan Uphoff dalam Garkovich, 1989).

(9)

Pengelolaan sumberdaya usahatani oleh petani menyangkut :

Pengaturan masukan, proses produksi, serta keluaran sehingga mencapai produktivitas yang tinggi. Usaha pertanian sendiri meliputi kegiatan-kegiatan in-put, produksi, dan out-put (Uphoff, 1986).

Dalam pengelolaan faktor-faktor produksi, proses produksi, sampai dengan pengolahan hasil diperlukan kelembagaan petani.

(10)

Kelembagaan petani yang efektif ini diharapkan mampu mendukung pembangunan pertanian. Di tingkat petani lembaga diperlukan sebagai:

(a) Wahana untuk pendidikan,

(b) Kegiatan komersial dan organisasi sumberdaya pertanian, (c) Pengelolaan properti umum,

(d) Membela kepentingan kolektif, dan (e) lain-lain.

(11)

Keberadaan kelembagaan petani didasarkan atas kerjasama yang dapat dilakukan oleh petani dalam mengelola

sumberdaya pertanian, antara lain:

Pemprosesan (processing), agar lebih cepat, efisien dan murah;

Pemasaran (marketing), akan meyakinkan pembeli atas kualitas dan meningkatkan posisi tawar petani;

Pembelian (buying), agar mendapatkan harga lebih murah;

Pemakaian alat-alat pertanian (machine sharing), akan menurunkan biaya atas pembelian alat tersebut;

Kerjasama pelayanan (cooperative services), untuk menyediakan pelayanan untuk kepentingan bersama sehingga meningkatkan kesejahteraan anggota;

Bank kerjasama (co-operative bank);

Kerjasama usahatani (co-operative farming), akan diperoleh keuntungan lebih tinggi dan keseragaman produk yang dihasilkan; dan

Kerjasa multitujuan (multi-purpose co-operatives), yang dikembangkan sesuai minat yang sama dari petani

(12)

Menurut Mosher, di setiap lokalitas usaha tani diperlukan beberapa kelembagaan pertanian, yaitu :

▪ Kelembagaan pemasaran,

▪ Kelembagaan penelitian dan pengujian,

▪ Kelembagaan penyuluhan,

▪ Kelembagaan penyedia sarana produksi,

▪ Kelembagaankeuangan (penyedia kredit produksi),

▪ Kelembagaan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian dan

▪ Kelembagaan transportasi.

(13)

Pembangunan lembaga dapat dirumuskan sebagai

perencanaan, penataan, dan bimbingan dari organisasi- organisasi baru atau yang disusun kembali yang

▪ Mewujudkan perubahan-perubahan dalam nilai- nilai, fungsi fungsi, teknologi-teknologi fisik,

dan/atau sosial,

▪ Menetapkan, mengembangkan, dan melindungi hubungan-hubungan normatif dan pola-pola

tindakan yang baru, dan

▪ Memperoleh dukungan dan kelengkapan dalam lingkungan lembaga (Esman, 1986).

(14)

AGRIBISNIS

(15)

Pengertian Agribisnis

Agribisnis berasal dari kata

Agri

(agriculture) & bisnis (usaha komersial)

Agribisnis

= suatu usaha bertujuan utk mendapatkan keuntungan pada bidang pertanian (agroindustri hulu & hilir serta pemasaran & jasa

penunjang) & bidang yg berhubungan dgn pertanian dlm arti luas (pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan &

kehutanan)

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(16)

AGRIBISNIS SEBAGAI SUATU SISTEM

Merupakan rangkaian aktivitas yang saling berkaitan mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi sampai kepada pemasaran produk dimana keberhasilan dan pengembangnannya sangat ditentukan oleh tingkat kehandalan dari setiap komponen yang menjadi sub sistemnya

a. Sub Sistem Pra Produksi meliputi pengadaan dan penyaluran sarana produksi, teknologi, dan

pengembangan sumberdaya Pertanian (termasuk penyediaan informasi pertanian, alternatif teknologi yang kompatibel, pengerahan dan tenaga kerja, sumber energi lain beserta unsur pelancarnya).

b. Sub Sistem Budidaya atau Usahatani /Produksi (termasuk perencanaan lokasi, komoditas,teknologi, pola usahatani dan skala usaha untuk mencapai tingkat produksi yang optimal)

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(17)

c. Sub sistem Pengolahan Hasil Pertanian/Agroindustri (aktivitas pengolahan sederhana di tingkat petani & keseluruhan penanganan pasca panen sampai pengolahan lanjut yaitu proses pengupasan, pembersihan, pengekstrasian, penggilingan, pembekuan, dehidrasi, pengepakan/pengemasan)

d. Sub Sistem Pemasaran Hasil Pertanian (termasuk pemantauan dan pengembangan informasi pasar (market development, market promotion dan market intelegence).

e. Sub Sistem Prasarana (prasarana publik, prasarana jalan, perhubungan, pengairan, pengendalian, pengamanan dan konservasi)

f. Sub Sistem Pembinaan/ kelembagaan (pembinaan dari pemerintah baik sosial, ekonomi, politik, budaya yang bersifat kondusif, iklim usaha, penyediaan kemudahan, pengaturan, Iptek, pembinaan SDM, sinkronisasi & koordinasi dan kepemimpinan)

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(18)

Pengertian Agribisnis Sebagai Suatu Sistem :

1. John Davis dan Ray Goldberg memandang agribisnis sebagai seluruh rangkaian aktivitas produktif beberapa subsistem. Walaupun belum memasukkan unsur bisnis, pengertian tersebut memandang agribisnis sebagai suatu sistem.

2. E. Paul Roy memandang agribisnis sebagai suatu proses koordinasi berbagai susbsistem. Koordinasi merupakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai subsistem menjadi sebuah sistem.

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(19)

3. Kenneth D. Duft memandang agribisnis dengan petani sebagai pokok bahasan. Duft dalam pengertiannya memasukkan unsur bisnis dengan tetap berpegang pada agribisnis sebagai suatu sistem.

4. Bungaran Saragih memandang agribisnis sebagai paradigma pembangunan pertanian

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(20)

Dukungan (Pelayanan)

Usaha

(Menanggung Resiko)

Koordinator (Stabilisator)

Penelitian / Penyuluhan

Transportasi Bank / Lemb.

Keu.

Subsistem Agroinput Subsistem Budidaya Subsistem Pengolahan

Subsistem Konsumen

Subsistem Pemasaran

Pemerintah

Asosiasi/

Federasi/LSM

Ramalan Pasar

Sistem Agribisnis

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(21)

Dimensi Strategis Agribisnis

Pemerintah

Lembaga Pendukung dan Perdagangan

Lembaga Penelitian

Lembaga Swadaya Masayarakat

Pemasok

Input Produksi Petani Industri Pengolahan

Distributor dan Konsumen

Kualitas dan Produktifitas

Kemampuan Berinovasi

Respon Konsumen yang Effisien

Keamanan dan Reliabilitas

Berbagi Sumberdaya

Berbagi Tujuan

Sumber: Wilk and Fensterseifer

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(22)

Mengapa Pendekatan Sistem?

Pendekatan Sistem diperlukan untuk memahami kompleksitas

agribisnis sebagai : suatu sistem, praktek bisnis, paradigma pembangunan pertanian, keilmuan” sehingga tujuan agribisnis dapat tercapai

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(23)

Model Sistem Agribisnis Terpadu

Pakan

Hijauan

Sapi Perah Breeding

Rearing

Fathening

Chilling

Processing

Anaerob Fermentasi Budidaya Cacing

MBC Rumah

Tangga Industri Pertanian Industri Kosmetik Rumah

Makan

Kolam Lele Konsentrat

Pembuatan Briket

Pedet susu Betina Anak

Jantan

SapiPotong

Limbah

cair

Padat

Fermentasi Pupuk cair

Biogas Ampas

Pupuk

cacing

Briket Lemak

Keju Es Krim Butter

Susu Murni

Susu Cup Unit

Budidaya

Pengolahan Susu Unit Pakan

Pengolahan Limbah

Summary Pabrik Mini

konsentrat

Pertanian Perikanan Kehutanan

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(24)

KEBERHASILAN SISTEM AGRIBISNIS

• Sangat ditentukan oleh tingkat kehandalan dari setiap komponen yang menjadi sub sistemnya.

• Dibutuhkan ulur dan campur tangan pemerintah melalui regulasi, koordinasi, perlindungan, stimulasi, pelayanan dan penilaian terhadap seluruh sub sistem dalam sistem agribisnis beserta lingkungan yang mempengaruhinya

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(25)

LINGKUNGAN AGRIBISNIS

1. Lingkungan Dalam/intern :

Berupa sistem agribisnis beserta sub sistemnya 2. Lingkungan luar/ekstern :

a. Ekonomi Bisnis b. Fisik Teknis

c. Lingkungan Sosial Budaya

d. Kebijakan dan Kelembagaan Pemerintah

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(26)

FAKTOR LINGKUNGAN LUAR AGRIBISNIS

LINGKUNGAN EKONOMI BISNIS

Keadaan Perekonomian (Nasional / Global)

Keadaan Infra Struktur

Mekanisme Pemasaran

Keadaan Pasca Panen

Keadaan Agroindustri/Pengolahan Hasil

Keadaan Badan Usaha (BUMN,BUMD,Koperasi)

dan lain-lain

LINGKUNGAN FISIK TEKNIS

Letak Geografis

Keadaan Tanah dan Topografi

Keadaan Iklim

Keadaan Sumber Air

Keadaan Vegetasi

dan lain-lain

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(27)

LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA

Kemampuan Kelompok Tani

Adat Istiadat

Tata nIlai Budaya

Stratifikasi/Tingkat Sosial

Agama

dan lain-lain

FAKTOR LINGKUNGAN LUAR AGRIBISNIS

LINGKUNGAN KEBIJAKAN & KELEMBAGAAN (PEMERINTAH)

• Prioritas Pengembangan Wilayah

• Kebijakan Pengembangan Sektor Pertanian

• Kebijakan Pengembangan Komoditas Unggulan

• Kebijakan Penyuluhan Pertanian

• Pengaturan Pelayanan Saprodi & Kredit

• Pengaturan Sistem Keuangan Pedesaan

• Rekomendasi Hasil Riset

• Peningkatan Otonomi Daerah

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(28)

On-farm activities (usaha tani) : budidaya pertanian

Off-farm activities (luar usaha tani) :

1. Pengadaan sarana produksi 2. Agroindustri pengolahan

3. Pemasaran dan jasa-jasa penunjang

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(29)

PERAN AGRIBISNIS DI ERA PEMBANGUNAN

Memberikan sumbangan nyata sistem agribisnis bagi perekonomian Indonesia dalam bentuk :

1. Hasil produksi pertanian 2. Pasar

3. Faktor produksi 4. Kesempatan kerja

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(30)

Sumbangan hasil produksi : swasembada beras

Sumbangan pasar : besarnya pangsa pasar domestik yg mendukung daya beli masyarakat Pedesaan

Sumbangan faktor produksi : penyediaan tenaga kerja, modal, bahan baku industri

Sumbangan kesempatan kerja : tingginya daya serap tenaga kerja

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(31)

Pada akhir Pembangunan Jangka Panjang, diharapkan transformasi struktur agribisnis, dari on-farm activities menjadi off-farm activities

• Transformasi ekonomi dari basis pertanian ke ekonomi basis industri menempatkan Indonesia menjadi negara bercorak agribisnis (agro-base Industry: industri minyak sawit, industri kayu lapis, crumb rubber dan sejenisnya)

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(32)

Peranan agribisnis di masa datang tetap penting sebagai penyedia pendapatan nasional dan lapangan kerja

Ciri transformasi ekonomi :

Berkembangnya industri-industri pengolahan pertanian

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(33)

AGRIBISNIS : KEGIATAN PRODUKSI BERBASIS SUMBERDAYA

• Era perekonomian global: komoditas andalan

berdaya saing tinggi

• Masa mendatang: produksi berbasis sumberdaya (resource base) berpeluang besar dibanding technological base

maupun capital base

Kegiatan produksi berbasis sumberdaya terbesar adalah kegiatan agribisnis pada sub-sistem budidaya dan

pengolahannya (agroindustri)

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(34)

AGRIBISNIS PENGHASIL PRODUK STRATEGISBAGI RAKYAT

Kegiatan agribisnis strategis bagi rakyat untuk memenuhi kebutuhan pangan, pakaian &

perumahan

Produk agribisnis sulit disubstitusi oleh produk lain

Bila tergantung produk impor agribisnis negarta lain: negara rapuh!

Kegiatan agribisnis berkaitan dengan beberapa isyu pokok : Masalah lingkungan hidup

Peningkatan dan pemerataan pendapatan Kesempatan kerja

UNGGUL MEMBANGUN PERADABAN

(35)

▪ Terimakasih

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 beserta perangkat peraturan perundangan di bawahnya menyebabkan kelembagaan penyuluhan

Implementasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 beserta perangkat peraturan perundangan di bawahnya menyebabkan kelembagaan penyuluhan

Implementasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 beserta perangkat peraturan perundangan di bawahnya menyebabkan kelembagaan penyuluhan

Judul Tesis Peran Komunikasi Kelembagaan Humas 8adan Karantina Pertanian Dalam Pe!aksanaan otonomi

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “ PENATAAN KELEMBAGAAN PERTANIAN DALAM PENERAPAN SISTEM PERTANIAN PADI SEHAT (STUDI DI KAMPUNG CIBURUY,

Perkembangan penguasaan lahan dan kelembagaan kerja penting untuk dibicarakan berkaitan dengan (a) upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui berbagai

Penelitian ini mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan upaya-upaya perlindungan terhadap lahan pertanian pangan dengan tujuan untuk: (1) menganalisis potensi

Ada beberapa hal yang mendasari mengapa pembangunan pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain: potensi sumber daya alam yang besar dan beragam, pangsa terhadap