• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelompok 2 2i Manajemen Risiko

N/A
N/A
Nabila Raisa Ifana

Academic year: 2025

Membagikan "Kelompok 2 2i Manajemen Risiko"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nama Anggota kelompok 2:

1. Daffa Rizky (2312010390)

2. Awang wisnu graha (2312010391) 3. Novia Kristy E.P (2312010423) 4. Nabila Raisa Ifana (2312010436) Kelas: 2i

Matkul: Manajemen Risiko

Dosen Pengampu: Ferdian Adeosandi, S.E, M.M

Analisis Video

Dalam video tersebut, ditampilkan seorang individu yang tidak menerapkan manajemen risiko dalam kesehariannya. Contohnya, ia bangun tidur mendekati waktu masuk kerja tanpa mempertimbangkan kemungkinan kemacetan lalu lintas di pagi hari. Akibatnya, ia terjebak dalam kemacetan dan terlambat tiba di kantor. Sesampainya di kantor, listrik padam sehingga ia tidak dapat melakukan absensi menggunakan finger print, yang merupakan situasi tak terduga lainnya

Tahapan Manajemen Risiko:

1. Identifikasi Risiko: Mengidentifikasi semua bentuk risiko yang mungkin dihadapi.

2. Analisis Risiko: Menilai dampak dan kemungkinan terjadinya risiko tersebut.

3. Evaluasi Risiko: Menentukan prioritas penanganan berdasarkan tingkat risiko.

4. Penanganan Risiko: Mengembangkan strategi untuk mengatasi atau memitigasi risiko.

5. Pemantauan dan Review: Secara kontinu memantau dan mengevaluasi efektivitas penanganan risiko.

IDENTIFIKASI RESIKO DAN ANALISIS RESIKO 1. keterlambatan Bangun Tidur:

o Risiko: Bangun terlambat dapat menyebabkan terburu-buru dan meningkatkan kemungkinan keterlambatan ke tempat kerja.

o Mitigasi: Mengatur alarm lebih awal atau memiliki rutinitas tidur yang konsisten untuk memastikan waktu bangun yang tepat.

2. Kemacetan Lalu Lintas:

o Risiko: Tidak memperhitungkan kemungkinan kemacetan dapat menyebabkan keterlambatan.

o Mitigasi: Memeriksa kondisi lalu lintas sebelum berangkat dan berangkat lebih awal untuk mengantisipasi kemungkinan kemacetan.

3. Pemadaman Listrik di Kantor:

(2)

o Risiko: Pemadaman listrik dapat mengganggu proses absensi dan aktivitas kerja lainnya.

o Mitigasi: Memiliki prosedur cadangan untuk absensi, seperti sistem manual, dan memastikan peralatan penting memiliki sumber daya cadangan.

EVALUASI RESIKO 1. Keterlambatan Bangun Tidur:

o Kemungkinan Terjadi: Tinggi, terutama jika tidak memiliki rutinitas tidur yang konsisten atau tidak menggunakan alarm.

o Dampak: Sedang hingga tinggi; dapat menyebabkan keterlambatan ke tempat kerja dan menurunkan produktivitas.

2. Kemacetan Lalu Lintas:

o Kemungkinan Terjadi: Tinggi, terutama pada jam-jam sibuk di kota besar.

o Dampak: Sedang hingga tinggi; dapat menyebabkan keterlambatan dan meningkatkan stress.

3. Pemadaman Listrik di Kantor:

o Kemungkinan Terjadi: Rendah hingga sedang; tergantung pada keandalan infrastruktur listrik setempat.

o Dampak: Tinggi; dapat mengganggu operasional kantor dan menurunkan produktivitas.

PENANGANAN RESIKO 1. Keterlambatan Bangun Tidur:

o Penanganan:

Menerapkan Rutinitas Tidur yang Teratur: Pastikan waktu tidur yang cukup setiap malam untuk mengurangi kemungkinan bangun kesiangan.

Menggunakan Alarm Cadangan: Selain alarm utama, siapkan alarm cadangan untuk memastikan Anda terbangun tepat waktu.

Menjaga Konsistensi Waktu Tidur dan Bangun: Usahakan tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan, untuk membentuk pola tidur yang sehat.

2. Kemacetan Lalu Lintas:

o Penanganan:

Memantau Kondisi Lalu Lintas Sebelum Berangkat: Gunakan aplikasi navigasi atau berita lalu lintas untuk mengetahui situasi jalan dan memilih rute alternatif jika diperlukan.

Berangkat Lebih Awal: Sisihkan waktu ekstra untuk perjalanan guna mengantisipasi kemungkinan kemacetan, terutama pada jam sibuk.

Menggunakan Transportasi Umum atau Layanan Transportasi Sekolah: Jika memungkinkan, manfaatkan transportasi umum atau layanan transportasi khusus untuk mengurangi stres berkendara dan potensi keterlambatan akibat kemacetan.

3. Pemadaman Listrik di Kantor:

(3)

o Penanganan:

Menyediakan Sumber Daya Listrik Cadangan: Instalasi generator (genset) sebagai sumber listrik alternatif dapat memastikan operasional kantor tetap berjalan saat terjadi pemadaman.

Menggunakan Perangkat Penyimpan Daya (UPS): Uninterruptible Power Supply (UPS) dapat memberikan waktu tambahan untuk menyimpan pekerjaan dan mematikan peralatan dengan aman saat listrik padam.

Memiliki Prosedur Darurat yang Jelas: Tetapkan dan latih prosedur penanganan pemadaman listrik, termasuk langkah-langkah keselamatan dan komunikasi internal.

Melakukan Pemeliharaan Rutin pada Peralatan Listrik: Periksa dan rawat peralatan listrik secara berkala untuk mencegah kerusakan yang dapat menyebabkan pemadaman internal.

PEMANTAUAN DAN REVIEW

Memastikan Efektivitas: Menilai apakah strategi penanganan risiko yang diterapkan berjalan sesuai rencana dan mencapai hasil yang diharapkan.

Identifikasi Risiko Baru: Mengidentifikasi risiko-risiko baru yang mungkin muncul seiring perubahan kondisi internal atau eksternal organisasi.

Perbaikan Berkelanjutan: Memberikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem manajemen risiko secara berkelanjutan.

Metode Pemantauan dan Peninjauan:

Pemantauan Rutin: Melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja aktual penerapan manajemen risiko dibandingkan dengan rencana awal.

Audit Risiko: Melaksanakan audit internal atau eksternal untuk menilai efektivitas proses manajemen risiko dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.

Tinjauan Berkala: Mengadakan pertemuan rutin untuk meninjau status risiko dan efektivitas tindakan mitigasi yang telah diambil.

Implementasi dalam Konteks Video:

Berdasarkan skenario dalam video yang Anda bagikan, individu tersebut dapat menerapkan pemantauan dan peninjauan dengan:

Evaluasi Harian: Meninjau rutinitas harian untuk mengidentifikasi penyebab keterlambatan dan mencari solusi yang efektif.

Penyesuaian Strategi: Jika strategi yang diterapkan tidak efektif, melakukan penyesuaian seperti mengubah waktu berangkat atau mencari alternatif transportasi.

Pencatatan dan Analisis: Mencatat kejadian-kejadian yang menyebabkan keterlambatan untuk dianalisis dan diambil tindakan pencegahan di masa mendatang.

Referensi

Dokumen terkait