ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KREDIT DAN INSTRUMEN DERIVATIF PADA PT. PAN INDONESIA BANK Tbk.
Ekkyra Basri 16113005 Universitas Trilogi
LATAR BELAKANG MASALAH
Data menunjukkan pertumbuhan kredit melambat pada tahun 2016, yang tercatat sebesar 7.86% persen. Namun, pertumbuhan kredit pada Januari 2017 meningkat menjadi 8.3 persen. Seiring pertumbuhan kredit tersebut, maka semakin tinggi pula risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi kewajibannya.
Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki banyak risiko dalam setiap kegiatan transaksinya. Tidak hanya risiko kredit, tetapi juga risiko terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing maupun tingkat bunga. Adanya risiko-risiko yang dihadapi Bank inilah yang menjadi tolak ukur dalam tingkat kinerja Bank untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko, terutama risiko pasar karena perubahan yang terjadi tidak dapat dihindari tetapi dapat dikurangi risikonya dengan menggunakan instrumen derivatif. Oleh karena itu, Bank menggunakan instrumen derivatif untuk meminimalisir kemungkinan risiko yang akan terjadi, khususnya pada Bank Pan Indonesia Tbk.
TUJUAN PENULISAN
Penulisan ini bertujuan untuk menentukan dan menganalisis instrument derivatif dalam mengatasi risiko kredit. Dengan mengetahui risiko yang kemungkinan terjadi dan dihadapi Bank Pan Indonesia Tbk. maka dapat menentukan instrumen derivatif yang tepat untuk meminimalisasi risiko-risiko yang akan terjadi sehingga kerugian perusahaan tidak terlalu besar.
LITERATUR
Berikut sekilas bisnis kredit pada PT. PAN INDONESIA BANK Tbk. 1. KPR
Manajemen Resiko yang dilakukan PT. PAN INDONESIA BANK Tbk.
Penerapan Manajemen Risiko paling kurang mencakup 4 (empat) yaitu: a. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
b. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit manajemen risiko.
c. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko. d. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Proses Manajemen Risiko Kredit 1. Identifikasi Risiko
Risiko dan sumber-sumber risiko harus diidentifikasi, ditentukan, dan dianalisis. Risk Appetite (selera risiko) Bank dijabarkan dan
didasarkan pada tujuan dan kompleksitas usaha Bank.
2. Pengukuran Risiko
Pengkajian terhadap dampak potensial pada kegiatan usaha dan proses pengukuran dilakukan komprehensif dalam mencakup seluruh sumber-sumber eksposur risiko yang signifikan. Pengkajian dan penanganan risiko bersifat responsif terhadap kebutuhan dari para pengguna informasi tersebut.
3. Pemantauan Risiko
Pelaporan yang disampaikan memberikan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu mengenai eksposur risiko kepada
4. Pengendalian Risiko
Menentukan tindakan yang dapat diambil untuk menghilangkan atau mengurangi risiko serta mengantisipasi dampak dari peristiwa yang tidak dapat diperkirakan dan menimbulkan kerugian. Penanganan dan pengelolaan risiko dapat meliputi berbagai strategi manajemen risiko seperti lindung nilai eksposur risiko keuangan dengan melakukan transaksi derivatif. Limit risiko harus sesuai dengan kebijakan dan kewenangan yang ditetapkan Bank.
Pemilik risiko memiliki tanggung jawab utama untuk mengendalikan dan mengelola berbagai risiko transaksi dan portfolio.
KESIMPULAN
Instrumen Keuangan Derivatif pada PT. PAN INDONESIA BANK Tbk.
Instrumen keuangan derivatif (termasuk transaksi mata uanga asing untuk pendanaan dan perdagangan) diakui sebesar nilai wajar pada laporan posisi keuangan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau kuotasi instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa.
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai (atau tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai) diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Instrumen derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama non-derivatif dan diperlakukan sebagai instrumen derivatif jika seluruh kriteria berikut terpenuhi:
1) Risiko dan karakteristik ekonomi dari derivatif melekat tidak secara erat berhubungan dengan karakteristik dan risiko kontrak utama.
2) Instrumen terpisah dengan kondisi yang sama dengan instrumen derivatif melekat memenuhi definisi dari derivatif dan
3) Instrumen hibrid (kombinasi) tidak diukur secara harga wajar dengan perubahan nilai wajar diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (yaitu derivatif melekat di dalam aset keugan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak dipisahkan).
(quoted price) atas instrumen lainnya yang memiliki karakteristik serupa atau model penentu harga.
SARAN
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap penerapan manajemen risiko dan instrumen derivatif Bank Pan Indonesia Tbk., upaya meminimalisasi risiko yang dilakukan telah baik dan perlu adanya tambahan instrumen derivatif yang digunakan dalam meningkatkan proteksi terhadap produk-produk jasa yang ditawarkan. Dengan meningkatkan kualitas dalam penerapan manajemen risiko dan instrumen derivatif pada Bank Pan Indonesia Tbk. maka kegiatan transaksi yang dilakukan perusahaan risikonya rendah sehingga nasabah merasa aman untuk melakukan kegiatan transaksi apapun di Bank Pan Indonesia Tbk
DAFTAR PUSTAKA
1) Kisman, Z (2017) Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study of Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12) Journal of internet Banking and Commerce, December 2017, vol. 22, no. 2.
2) Rifa, D (2008) Mengelola Resiko Dengan Produk Derivatif,
Jurnal Kajian Akuntansi dan Auditing Vol. 3 No. 2, Oktober 2008, tersedia pada : http://www.ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php?
journal=JKAA&page=article&op=viewFile&path[]=5365&path[]=4551
3) Setiawan, S (2017) Resiko Kredit Bermasalah Mengintai Perbankan, (2017) tersedia pada : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/03/23/170835326/resiko.kredit.bermasalah.men gintai.perbankan