Kelompok 2
Anggota:
AHMAD ANFAL GHOFARI (63818002)
RIFQY ADIYATAMA WAHYU (63819001)
HYA OMAR SAKTI WIJAYA (63819002)
KAISAR RAMADHAN (63819003)
RIVAN GUNARVI (63819007)
FAKULTAS SASTRA S1 SASTRA JEPANG TAHUN 2020
IKBAL FAUZAN MUTAQIN (63819010)
RASTIAN FAJAR (63819011)
REZA PRADINAFIKA (63819016)
RAYMOND OCTAVIA MIRAZAQTY (63819017)
TENDY DZULKIFLI (63819022)
PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS) PADA MASA
PEMERINTAHAN ORDE BARU
TERHADAP PANCASILA
Orde Baru
Tatanan seluruh perikehidupan rakyat, bangsa dan Negara Republik Indonesia yang diletakkan kepada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.
Orde Baru merupakan suatu reaksi dan koreksi prinsipil terhadap praktik-praktik penyelewengan yang telah terjadi pada masa lampau, yang lazim disebut zaman Orde Lama.
Pengertian Orde Baru yang terpenting adalah suatu Orde yang
mempunyai sikap dan tekad mental dan itikad baik yang mendalam untuk mengabdi kepada rakyat, mengabdi kepada kepentingan
nasional yang dilandasi falsafah Pancasila dan yang menjunjung tinggi azas dan Undang- Undang Dasar 1945.
Pemerintahan Orde Baru
Pemerintahan Orde Baru dimulai sejak tahun 1966 – 1998, dengan adanya Surat Perintah Sebelas Maret, yang kemudian
disalahartikan sebagai surat pemindahan kekuasaan.
Orde Baru memiliki sistem yang sama dengan orde lama yaitu
“Political and Role Sharing” dan “Partnership” antara sipil dan militer. Perbedaannya hanya terletak pada dasar legitimasinya.
Presiden Soeharto memegang kekuasaan eksekutif dan legislatif secara sekaligus
Selama masa Orde Baru pemerintah berhasil melaksanakan enam kali pemilihan umum, yaitu tahun 1971, 1977, 1985, 1987, 1992,dan tahun 1998.
Penembakan Misterius (Petrus)
• Penembakan Misterius atau petrus adalah sebuah operasi besar rahasia yang diadakan oleh pemerintah pada rezim Orde Baru yang dijabati oleh Presiden Soeharto tahun 1980- an
• Awal petrus ini adalah ketika kota Jakarta menjadi cekam
karena banyaknya preman liar yang dikenal sebagai anak liar (gali) menguasai beberapa daerah dan timbulah Operasi
Pemberantasan Kejahatan atau Penembakan Misterius.
• Soeharto beralasan bahwa petrus diadakan dalam usaha mencegah kejahatan se-efektif mungkin dengan harapan menimbulkan efek jera kepada para pelaku kejahatan.
• Operasi petrus dilaksanakan secara tertutup dan rahasia.
• Operasi ini juga kadang terjadi salah tangkap, yang pada akhirnya menjadi korban salah tembak dan harus mati mengenaskan tanpa tahu pembunuhnya
• Jenderal TNI Benny Moerdani adalah panglima ABRI yang merangkap Pangkopkamtib (Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban), menurut kabar-kabarnya,ia disebut-sebut
sebagai salah satu perancang operasi petrus
• Peristiwa petrus menggegerkan dunia karena tidak terjadi di satu lokasi .
• Operasi petrus ini dikecam dan dihentikan operasinya secara permanen pada tahun 1985 karena adanya tekanan dari
dunia
Hubungan peristiwa petrus dengan Pancasila
tidak sesuai dengan Sila ke-2
• Tidak menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, dan semena- mena terhadap orang lain.
• Orang yang dihakimi langsung mendapatkan “hukuman mati”
tanpa melalui proses hukum Tidak sesuai dengan Sila ke-5
• Menembak langsung pelaku kejahatan meskipun untuk melindungi rakyat dari kejahatan.
• Pemerintah menutup-nutupi peristiwa petrus dari rakyat
Peristiwa petrus melanggar UUD 1945 pasal 28J:
• Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
• Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama,keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
