• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelompok 5 Makalah Asas Bimbingan Konseling Islami

N/A
N/A
Neni Septiani

Academic year: 2023

Membagikan "Kelompok 5 Makalah Asas Bimbingan Konseling Islami"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BIMBINGAN KONSELING ASAS BIMBINGAN KONSELING ISLAMI

Disusun oleh :

Kelompok : 5 (Lima)

Anggota : 1. Dwi Febriyanti (A1C320020) : 2. Hairul Nada (A1C320021) : 3. Neni Septiani (A1C320023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI JAMBI

2022

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamuálaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan inayah – Nya sehingga kami dapat menyelesaikanmakalah yang berjudul “Asas Bimbingan Konseling Islami”.

Terima ksih kami ucapkan kepada Ibu Erlida Amnie, M.Pd. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Bimbingan Konseling yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi.terima kasih juga kami ucapkan kepada teman – teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan Ilmu Pengetahuan.

Wassalamuálaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jambi, 18 Oktober 2022

Penulis

(3)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 1

1.3 Tujuan... 1

BAB II PEMBAHASAN ... 2

2.1 Pengertian Bimbingan Konseling Islam ... 2

2.2 Pengertian Asas – Asas Bimbingan Konseling Islam ... 2

2.3 Asas – Asas Bimbingan Konseling Islam ... 3

BAB III PENUTUP ... 6

3.1 Kesimpulan... 6

3.2 Saran ... 6

DAFTAR PUSTAKA ... 7

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan manusia, kenyataan menunjukkan bahwa manusia dalam kehidupannya sering menghadapi bermacam persoalan, ada yang bisa diselesaikan sendiri dan ada yang membutuhkan bantuan orang lain.

Keberhasilan dari pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh kaidah- kaidah yang berlaku atau disebut asas. Asas - asas bimbingan dan konseling merupakan rukun yang harus dipegang teguh dan dikuasai oleh seorang guru pembimbing/konselor dalam menjalankan pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling. Asas-asas tersebut adalah sebagai jiwa dan nafas dari seluruh kehidupan layanan bimbingan dan konseling. Apabila asas- asas ini tidak dijalankan dengan baik, maka penyelenggaraan bimbingan dan konseling akan berjalan tersendat-sendat atau bahkan terhenti sama sekali.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian bimbingan konseling islam ?

2. Apa pengertian asas – asas bimbingan konseling islam ? 3. Apa saja asas – asas bimbingan konseling islami ? 1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian bimbingan konseling islam.

2. Untuk mengetahui pengertian asas – asas bimbingan konseling islam.

3. Untuk mengetahui asas – asas bimbingan konseling islami.

(5)

2 BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bimbingan Konseling Islam

Secara etimologis, Bimbingan Konseling Islami merupakan sebuah akronim dari istilah yang berasal dari bahasa Inggris dan bahasa Arab. Istilah Bimbingan Konseling berasal dari bahasa Inggris Guidance & Counseling. Kata Guidance itu sendiri berasal dari kata kerja to guide yang secara harfiyah berarti menunjukkan, membimbing atau menuntun orang lain ke jalan yang benar (Rufaedah, 2015). Dalam bahasa Arab, kata guide bahasa Arabnya adalah داشرلإا yang artinya pengarahan, bimbingan dan juga bisa berarti menunjukkan atau membimbing (Munawwir, 1984).

Bimbingan dan Konseling Islami merupakan layanan bimbingan konseling yang menggunakan pendekatan Islami sebagai salah satu komponen integral dari pendidikan yang juga diselenggarakan di sekolah harus mampu memberikan layanan bantuan yang bersifat psikoedukatif, yang tidak diperoleh remaja dalam kegiatan belajar mengajar di ruang kelas (Afrianti dan Anggraeni, 2016).

2.2 Pengertian Asas – Asas Bimbingan Konseling Islam

Asas merupakan suatu hal yang dijadikan landasan/pondasi/ pijakan dalam melakukan kegiatan. Agar pelaksanaan proses bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan lancar perlu adanya asas-asas yang harus dipahami oleh kedua belah pihak (konselor dan konseli) (Sukirno, 2013).

Asas berarti dasar (sesuatu yg menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat), dasar cita- cita (perkumpulan atau organisasi), dan hukum dasar. Asas-asas bimbingan dan konseling merupakan ketentuan-ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling (Thoyyibah, 2015). Asas-asas ini adalah prinsip-prinsip yang dijadikan rujukan dalam penyelenggaraan konseling Islam. Namun, karena penyelenggaraannya demikian kompleks dan kompleksitas manusia menjadi titik tolaknya, maka asas-asas tersebut merupakan prinsip-prinsip dasar dengan kemungkinan dapat berkembang lebih luas. Karena Islam adalah agama sempurna yang menjadi “way of life

dalam menggapai kebahagiaan hidup dunia dan akherat, maka maksud-maksud ilahi yang termaktub dalam Al-qur’an dan hadis merupakan jawaban pasti terhadap seluruh permasalahan kehidupan manusia (Willis, 2011).

(6)

3 2.3 Asas – Asas Bimbingan Konseling Islam

Pada pelaksanaan konseling, nilai-nilai tauhid dapat dijadikan sebagai asas dalam melaksanakan konseling, sehingga memungkinkan konseli/klien dapat menyadari kembali akan potensi yang dimilikinya dan tugas kekhalifahan yang diembannya. Adapun nilai-nilai tauhid yang dapat dijadikan sebagai asas konseling menurut Bastomi (2017) adalah:

1. Kebahagiaan Dunia Akhirat

Pelaksanaan konseling hendaknya merujuk kepada tujuan kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Alternatif solusi yang ditawarkan kepada klien/konseli hendaknya sejalan antara kebahagiaan di dunia dengan kebahagiaan di akhirat.

2. Asas Fitrah

Bahwa sesungguhnya Allah SWT menciptakan manusia dengan begitu unik dan memiliki fotensi yang seharusnya dikembangkan. Potensi tersebut berupa fitrah manusia [bisa mengarah kepada hal-hal yang baik, dan bisa mengarah kepada hal-hal yang buruk]. Oleh karena itu, pelaksanaan konseling hendaknya mengarah kepada penguatan potensi konseli yang mengarahkan kepada hal-hal yang baik/positif, dan mengurangi atau mengendalikan potensi- potensi yang mengarah kepada hal-hal buruk menuju hal-hal yang lebih positif.

3. Asas Lillahi Ta’ala

Sebagaimana tujuan penciptaan manusia di muka bumi ini sebagai khalifah dan sekaligus sebagai hamba Allah SWT yang selalu dituntut untuk mengabdi hanya kepada Allah SWT, maka pelaksanaan konsleing hendaknya bertujuan semata-mata sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah SWT dan hanya mengharapkan ridho Allah SWT sebagai ganjarannya.

4. Asas Bimbingan Seumur Hidup

Karena manusia merupakan tempat salah dan lupa, maka manusia hendaklah selalu dibimbing dan diarahkan kepada hal-hal yang positif. Dan tujuannya untuk sikap dan perilaku positif seumur hidup.

5. Asas Kesatuan Jasmaniah - Rohaniah

Manusia terdiri dari unsur jasmaniah dan rohaniah. Oleh karena itu, kegiatan konseling hendaklah dilakukan dengan bermuatan pada pembinaan jasmani dan rohani yang sehat bagi konseli/klien.

(7)

4 6. Asas Kemajuan Individu

Konseling dilakukan tentunya untuk membantu klien/konseli dapat mengembangkan potensi dirinya kepada hal-hal yang positif dan untuk meningkatkan kualitas kehidupannya menuju kebahagiaan hidup yang hakiki di dunia sampai di akhirat.

7. Asas Sosialitas Manusia

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki hak dan nilai-nilai di lingkungan sosial yang dianut dan disusun berdasarkan kepsepakatan bersama. Oleh karena itu, setiap konseli/klien yang dilayani merupakan individu yang berasal dari latar belakang dan lingkungan sosial yang berbeda, dan tentunya memiliki nilai sosial yang berbeda. Oleh karena itu, pelaksanaan konseling hendaknya mempertimbangkan nilai-nilai sosial yang dianut oleh konseli itu sendiri.

8. Asas Kekhalifahan Manusia

Pelaksanaan konsleing hendaknya dilakukan untuk menuntun manusia dalam menjalankan tugastugasnya sebagai khalifah di muka bumi. Mengigatkan dan mengarahkan sikap dan keterampilan yang menjadi sarana bagi klien/konseli untuk menjalankan fungsinya sebagai khalifah.

9. Asas Keselarasan dan Keadilan

Bahwa kegiatan konseling hendaknya dilakukan atas dasar keselarasan hidup manusia dari setiap dimensi kehidupan yang dijalani. Selaras antara sikap dan perilaku secara individu, keluarga, serta lingkungan sosial yang lebih luas, selaras antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat, serta selaras antara perkembangan jasmani dan perkembangan rohani. Juga, konseling hendaknya mengarahkan kepada manusia untuk menjadi pribadi yang adil dalam setiap sikapdan tindakan yang dilakukan.

10. Asas Pembinaan Akhlaqul Karimah

Pelaksanaan konseling hendaknya mengarah kepada pembinaan konseli/klien menjadi pribadi yang memiliki akhlak yang mulia. Karna dengan akhlak yang mulia manusia menjadi mulia di sisi Allah SWT dan manusia pada umumnya.

11. Asas Kasih Sayang

Bahwa konseling hendaknya dilaksanakan atas dasar kasih sayang kepada sesama, dan juga kasih sayang tersebut tentunya semata-mata kasih saying yang tumbuh dari Allah SWT, karna Allah SWT, dan hanya untuk Allah SWT.

(8)

5 12. Asas Saling Menghargai dan Menghormati

Bahwa manusia diciptakan memiliki potensi dan keadaan yang berbedabeda, oleh karena itu pelaksanaan konseling hendaknya mempertimbangkan perbedaan yang dimiliki oleh masing-masing konseli/klien. Dan pelaksanaan konseling tersebut hendaknya dilakukan untuk saling menghargai dan saling menghormati.

13. Asas Musyawarah

Bahwa pelaksanaan konseling hendaklah musyawarah untuk mufakat. Sehingga, pelaksanaan konseling bukanlah merupakan intervensi dari seorang konselor kepada klien/konseli. Melainkan pelaksanaan konseling adalah sebagai upaya untuk mencari solusi dan perkembangan kehidupan konseli/klien menuju kehidupan yang lebih baik berdasarkan musyawarah yang dicari dan disepakati bersama antara konselor dan konseli/klien pada pelaksanaan konseling.

14. Asas Keahlian

Bahwa pelaksanaan konseling adalah sebuah kegiatan khusus yang dilakukan oleh seorang profesional. Artinya, hanya orang yang memiliki keahlian lah yang berhak melakukan kegiatan tersebut.

(9)

6 BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Asas-asas bimbingan dan konseling merupakan ketentuan-ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling. Asas-asas ini adalah prinsip-prinsip yang dijadikan rujukan dalam penyelenggaraan konseling Islam.

Ada 14 asas yang dimiliki bimbingan dan konseling islami yaitu:Kebahagiaan Dunia Akhirat, asas fitrah, asas Lillahi Ta’ala, asas bimbingan seumur hidup, asas kesatuan jasmaniah-rohaniah, asas kemajuan individu, asas sosialitas manusia, asas kekhalifahan manusia, asas keselarasan dan keadilan, asas pembinaan akhlaqul karimah, asas kasih sayang, asas saling menghargai dan menghormati, asas musyawarah, dan asas keahlian.

3.2 Saran

Adapun saran kepada semua pihak yang terlibat sebagai pelaksana pendidikan atau bisa disebut sebagai seorang guru (pembimbing) dan calon guru (mahasiswa jurusan pendidikan), agar tetap selalu bertanggung jawab atas keberhasilan siswa dalam rangka mencetak kepribadian yang luhur. Dan bagi calon guru diharapkan mencari refrensi lain yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling serta penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

(10)

7

DAFTAR PUSTAKA

Afrianti, Nurul, and Dian Anggraeni. 2016. “Perilaku Prososial Remaja dalam Perspektif Bimbingan Konseling Islami.” Ta’dib : Jurnal Pendidikan Islam 5(1):77–90. doi:

https://doi.org/10.29313/tjpi.v5i1.2125.

Bastomi, Hasan. 2017. “Menuju Bimbingan Konseling Islami.” Konseling Edukasi : Journal

of Guidance and Counseling 1(1):82–108. doi:

https://doi.org/10.21043/konseling.v1i1.4434.

Munawwir, Ahmad Warson. 1984. Al-Munawwir : Kamus Arab - Indonesia. Yogyakarta: Unit Pengadaan Buku - Buku Ilmiah Keagamaan Pondok Pesantren Al-Munawwir.

Rufaedah, Evi Aeni. 2015. “Kajian Nilai-Nilai Bimbingan dan Konseling Islami, (Telaah Berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist).” Risâlah : Jurnal Pendidikan dan Studi Islam 2(1):124–32. doi: https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v2i1.18.

Sukirno, Agus. 2013. Pengantar Bimbingan dan Konseling Islam. Serang: Penerbit A-Empat.

Thoyyibah, Afifah. 2015. “Pengertian Asas-Asas BK.” Bktik2a.Blogspot.Com.

Willis, Sofyan S. 2011. Konseling Individual : Teori dan Praktek/Sofyan S. Willis. Bandung:

AlfaBeta.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi layanan bimbingan konseling islami di SDIT Nur Hidayah Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian

Universitas Muhammadiyah Surakarta, Maret 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi layanan bimbingan konseling islami di SDIT Nur Hidayah

Kesimpulan dari penelitian ini adalah usaha yang dilakukan bimbingan konseling Islami dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu dengan cara meningkatkan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa, guru pengampu bimbingan konseling Islami di SDIT Ar-Risalah Kartasura memenuhi persyaratan sebagai seorang guru bimbingan konseling yaitu

pelaksanaan bimbingan konseling islami di SDIT Ar-Risalah Surakarta. Pembahasan ini

Bimbingan Konseling Islami adalah pelayanan bantuan yang diberikan oleh konselor agama kepada manusia yang mengalami maslah dalam Hidup keberagaman, ingin mengembangkan dimensi

Bimbingan dan Konseling Islami Sebagai Alternatif Pengentasan Psikopatologi Akibat Kecanduan Media Sosial Sebagaimana telah dibahas pada bagian terdahulu bahwa permasalahan kecanduan

Asas Keterbukaan Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik konseli yang menjadi sasaran layanan atau kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura, baik