• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DI SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA Implementasi Layanan Bimbingan Konseling Islami di SDIT Nur Hidayah Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DI SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA Implementasi Layanan Bimbingan Konseling Islami di SDIT Nur Hidayah Surakarta."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI

DI SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Diajukan Oleh:

VITASARI LISTYANINGRUM

A 510130114

PROGRAM STUDI PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DI SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA

OLEH

VITASARI LISTYANINGRUM A 510130114

Telah diperthankan di depan Dewan Penguji Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari ……….., …... Maret 2017 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Drs. Saring Marsudi, S.H, M.Pd (………)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dra. Sri Hartini, S.H, M.Pd (………)

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Murfiah Dewi W., S.Psi., M.Psi (………)

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum

(4)

iii

PERNYATAAN

Degan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 27 Februari 2017

Penulis ,

Vitasari Listyaningrum

(5)

1

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DI SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi layanan bimbingan konseling islami di SDIT Nur Hidayah Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi. Penelitian dilakukan di SDIT Nur Hidayah Surakarta. Narasumber dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru bimbingan konseling dan guru kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara terstruktur, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan uji keabsahan data dengan triangulasi. Teknik analisis data dengan reduksi, data display dan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Guru BK sudah memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi guru bimbingan konseling islami, 2) Dalam kegiatan bimbingan yang dilakukan memenuhi jenis bimbingan konseling islami, 3) Terdapat teknik umum dan teknik khusus yang digunakan dalam menangani masalah siswa, 4) Terdapat beberapa hambatan dalam implementasi layanan bimbingan konseling islami yaitu dari guru bimbingan konseling dan sarana dan prasarana yang digunakan, dan 5) Solusinya menerapkan secara keseluruhan mengenai ketentuan dalam implementasi layanan bimbingan konseling dalam Permendikbud nomor 111 tahun 2014 dan berpedoman pada Al-Qur’an.

Kata Kunci: Bimbingan Konseling, Bimbingan Konseling Islami

Abstract

This study aims to determine the implementation of guidance and counseling Islamic in SDIT Nur Hidayah Surakarta. The research is a qualitative research with phenomenological research design. The study was conducted in SDIT Nur Hidayah Surakarta. Informant in this research is the principal, counseling teachers and classroom teachers. Data collection techniques used is a structured interview, observation and documentation. This study uses the validity of test data by triangulation. Data analysis techniques with the reduction, the display data and conclusions / verification. The results of this study show that: 1) counseling teachers has met the academic qualification and competence of counseling teachers islamic, 2) In the course of the guidance which do meet the kind of counseling islami, 3) There is a common technique and special techniques are used in addressing the problem of students, 4 ) There are several obstacles in the implementation of Islamic guidance and counseling services are of the counseling teachers and infrastructure used, and 5) the overall solution is to apply the provisions of the implementation of counseling services in Permendikbud number 111 years 2014 and be based on the Qur'an.

Keywords: Guidance and Counseling, Guidance and Counseling Islam

1. Pendahuluan

(6)

2

kepribadian, moral dan beragama. Pada proses perkembangan siswa membutuhkan bantuan dan penanganan yang berbeda-beda, karena itulah pembimbing sangat diperlukan untuk membimbing siswa baik berupa bimbingan individu maupun kelompok.

Merosotnya akhlak dan kepribadian siswa merupakan alasan yang penting diperlukannya bimbingan yang menciptakan kebahagiaan didunia dan diakhirat.

Dengan alasan tersebut siswa membutuhkan bimbingan dan arahan dari guru. Bimbingan yang dapat membentuk akhlak dan kepribadian menjadi lebih baik yaitu dengan bimbingan yang bukan dengan bimbingan biasa, melainkan dengan bimbingan yang berpedoman pada ajaran agam Islam. Bimbingan yang diberikan harus berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasullulah diharapkan dapat membantu siswa mengembangkan potensi dan fitrahnya tetap terjaga serta dapat membentuk akhlak dan kepribadian siswa.

Pada kenyataanya siswa yang mendapatkan bimbingan konseling dianggap sebagai siswa yang mempunyai perilaku negatif padahal kegiatan bimbingan konseling di sekolah membantu siswa dalam mengembangkan fitrah manusia sesuai dengan potensi yang dimiliki. Bimbingan konseling islami dapat mengubah perilaku negatif menjadi tingkahlaku yang postif serta dapat membentuk akhlak dan kepribadian siswa. Bimbingan konseling islami dapat mengubah perilaku negatif menjadi tingkahlaku yang postif serta dapat membentuk akhlak dan kepribadian siswa. Perubahan perilaku siswa untuk menjadi lebih baik dan sesuai ajaran agama ialah dengan bimbingan yang berpedoman pada Ajaran Al-Quran dan Sunnah Rasulullah.

Bimbingan konseling islami mayoritas diterapkan dalam sekolah yang bernuansa

islami, seluruh kegiatan yang dilakukan atas dasar islam dan guru serta karyawan yang membimbing mempunyai iman dan takwa kepada Allah SWT. Sehingga

(7)

3

Hidayah. Sejak sekolah dibangun sudah mempunyai fasilitas layanan bimbingan konseling dan menyediakan guru bimbingan konseling yang berkompeten pada bidangnya yang memberikan bimbingan, arahan serta memberikan solusi dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunah Rasullulah.

Layanan bimbingan konseling tersebut sebagai salah satu program yang

mendukung terwujudnya tujuan pendidikan disekolah dan menjadi ciri khas sekolahan. Bimbingan yang diberikan untuk membantu, mengarahkan dan mencegah timbulnya masalah dengan berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasullulah. Bimbingan konseling yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah merupakan ciri dari layanan bimbingan konseling islami.

2. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan desain fenomenologi. Fokus penelitian ini yaitu, untuk mengetahui implementasi layanan bimbingan konseling islami di SDIT Nur Hidayah Surakarta. Narasumber dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru bimbingan konseling dan guru kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data digunakan dengan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data dilakukan selama penelitian yaitu meliputi reduksi data, data display dan kesimpulan/verifikasi.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

(8)

4

(proker) dengan tema atau topik tertentu. Guru BK dalam membantu masalah siswa disesuaikan dengan tahap perkembangan anak dengan lemah lembut, penuh kasih sayang, sabar dan mengikuti dunia siswa. Guru BK mengerti perbedaan BK pada satuan pendidikan atau jenjang pendidikan. Guru BK mengerti dan memahami masalah siswa SD serta treatment yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Guru BK menjalin hubungan yang baik dengan guru kelas dan orangtua untuk

menanyakan perkembangan dan membahas masalah siswa. Guru BK selalu memantau perkembangan siswa yang menghadapi masalah dan melakukan tindak lanjut. Terdapat pembagian tugas antar guru BK dan tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi. Guru BK diminta membuat laporan setiap bulannya dan dilaporkan kepada kepala sekolah.

Ringkasan data diatas sesuai dengan penelitian Tarmizi (2016) bahwa “Implementation of Islamic guidance counseling services at MAN 2 Model Medan includes planning services carried out by the Islamic guidance counseling school together with headmaster at the beginning of each new school year to hold regular coordination meetings to plan Islamic guidance and counseling program.” Bahwa “Pelaksanaan layanan bimbingan konseling Islam di MAN 2 Model Medan meliputi jasa perencanaan yang dilakukan oleh sekolah bimbingan konseling Islam bersama-sama dengan kepala sekolah pada awal setiap tahun ajaran baru untuk mengadakan pertemuan koordinasi rutin untuk merencanakan program bimbingan dan konseling Islam”

Temuan data diatas juga sesuai dengan penelitian Maharani (2014) yang menyatakan bahwa persyaratan sebagai seorang guru bimbingan konseling yaitu minimal lulusan S1, lulusan pendidikan psikologi dan bimbingan konseling, serta

memiliki dasar agama yang baik.

Jenis layanan bimbingan konseling yang digunakan dalam menjalankan program

(9)

5

pemahaman tentang perkembangan. Layanan informasi dikelas terdapat mentoring hadist dikelas klasikal, (c) Layanan penempatan dan penyeluran dilakukan penempatan tempat duduk mempertimbangkan potensi yang dimiliki siswa, kesehatan fisik dan sikap sosial siswa. Penyaluran dalam mengembangkan bakat siswa melalui ekstrakulikuler dan siswa VI disarankan pada sekolah selanjutnya di SMPIT Nur Hidayah, (d) Layanan penguasaan konten dilakukan hanya ketika siswa

menghadapi masalah saja sehingga pencegahan tehadap siswa untuk menghindari masalah sangat kurang dan pada pembelajaran dilakukan ketika awal melalui kegiatan literasi, (e) Layanan konseling perorangan dilaksanakan jika terdapat siswa yang mempunyai masalah. BK maupun guru kelas selalu terbuka jika terdapat siswa yang ingin meceritakan keluh kesahnya, (f) Layanan bimbingan kelompok dilakukan melalui kegiatan Al-Qur’an dan tahfidz, mentoring untuk kelas IV-VI dan pembagian kelompok pada kegiatan belajar mengajar, (g) Siswa mempunyai fitrah untuk berkelompok tetapi berkelompok tidak sampai menimbulkan hal yang negatif, (h) Layanan konsultasi, guru BK maupun guru kelas menerima apabila terdapat siswa yang ingin menceritakan keluh kesahnya, berdiskusi dan mencari alternatif solusi pemecahan masalah, (i) Layanan mediasi, dilakukan jika terdapat dua orang atau lebih dan antar kelompok sedang mengalami perselisihan.

Berdasarkan temuan data diatas terdapat kesesuaian dalam Tohirin (2008: 141- 197) yang menyatakan bahwa terdapat beberapa jenis layanan dalam bimbingan konseling disekolah dan madrasah yaitu (a) Layanan Orientasi, (b) Layanan Informasi, (c) Layanan Penempatan dan Penyaluran, (d) Layanan Penguasaan Konten, (e) Layanan Konseling Peroranganz (f) Layanan Bimbingan Kelompok, (g) Layanan Konseling Kelompok, (h) Layanan Konsultasi, dan (i) Layanan Mediasi.

Temuan data diatas bahwa layanan bimbingan kelompok dilakukan melalui kegiatan Al-Qur’an dan tahfidz, mentoring untuk kelas IV-VI dan pembagian

(10)

6

Negeri 1 Secang Kabupaten Magelang memberikan dampak yang positip bagi peningkatan konsep diri siswa”.

Kesesuian juga ditemukan dalam Marsudi (2010: 91-98) yang menyatakan bahwa layanan bimbingan konseling diantaranya (a) Layanan orientasi, (b) Layanan informasi, (c) Layanan penempatan dan penyaluran, (d) Layanan pembelajaran, (e) Layanan konseling perorangan, (f) Layanan bimbingan kelompok, dan (g) Layanan

konseling kelompok.

Teknik Layanan Bimbingan Konseling Islami yang digunakan dalam menjalankan program bimbingan konseling islami adalah sebagai berikut: (a) Terdapat penerimaan apabila terdapat siswa yang mempunyai masalah, memberikan motivasi agar siswa dapat bangkit dari masalah, dan bersama-sama siswa mencari alternatif solusi, (b) Memasukkan karakter Al-Qur’an, Hadist dan kata-kata hikmah dalam RPP JSIT untuk membimbing siswa, (c) Guru lebih banyak memberikan contoh daripada berbicara dan bersikap lemahlembut, sabar dan terbuka dengan siswa, (d) Menjaga, mengembangkan dan memperbaiki fitrah menghubungan antara pahala dan dosa, (e) Mengingatkan siswa agar lebih dekat dengan Allah SWT dan mensyukuri nikmat ALLAH SWT, (f) Jika beberapa cara sudah dilakukan dan tidak membuahkan hasil maka melakukan home visit atau mengundang psikolog.

Berdasarkan temuan diatas terdapat kesesuaian dengan Ramayulis (2016: 182) terdapat dua teknik yang digunakan yaitu teknik umum dan teknik khusus. Teknik umum merupakan teknik yang digunakan untuk setiap konseling dan kapan saja dan diterapkan untuk semua klien. Seperti, penerimaan terhadap klien, posisi duduk, dan perencanaan penyelesaian masalah yang dihadapi klien. Teknik khusus untuk membina kemampuan tertentu pada diri klien yang untuk menjalani kehidupan

sehari-hari. Digunakan untuk masalah-masalah tertentu dan lebih banyak menuntut tindakan (praktik) daripada bicara.

(11)

7

konseling Qur’ani di MTsN Model Praya dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber rujukan materi layananan.”

Kesesuian juga terdapat dalam Hamjah (2013) bahwa” there are a few aspects of the Islamic approach applied in counseling at PKMAINS. This approach is discussed within the three categories of aqidah, ibadah and akhlaq, which represent the overall components of Islam.” Bahwa” ada beberapa aspek pendekatan Islam diterapkan dalam konseling di PKMAINS. Pendekatan ini dibahas dalam tiga kategori aqidah, ibadah dan akhlaq, yang mewakili komponen keseluruhan Islam.

Hambatan dalam Implementasi Layanan Bimbingan Konseling Islami yaitu sebagai berikut: (a) Guru bimbingan konseling belum menjalankan kegiatan bimbingan secara menyeluh pada siswa, sehingga kebutuhan perkembangan siswa belum terpenuhi secara maksimal, (b) Pelaksanaan bimbingan konseling belum mempunyai jam masuk kelas untuk memberikan layanan yang bersifat pencegahan, perbaikan dan penyembuhan, pemeliharaan dan pengembangan, (c) Ruang bimbingan konseling letaknya kurang strategis sehingga sulit dijangkau oleh siswa atau guru kelas, (d) Ruang bimbingan konseling belum terdapat ruang khusus untuk melaksanakan bimbingan secara pribadi maupun kelompok, (e) Ruang bimbingan konseling, antar tempat kerja guru bimbingan konseling dengan ruang tamu masih menjadi satu, (f) Tempat untuk melakukan bimbingan kelompok diteras kelas sehingga menganggu aktivitas warga sekolah yang lainnya.

Berdasarkan temuan dalam wawancara dan observasi tidak sesuai dengan Permendikbud nomor 111 tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling yang menyatakan bahwa “Layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas (bimbingan klasikal) merupakan layanan yang dilaksanakan dalam seting kelas, diberikan

kepada semua peserta didik, dalam bentuk tatap muka terjadwal dan rutin setiap kelas/perminggu. Volume kegiatan tatap muka secara klasikal (bimbingan klasikal)

(12)

8

Ketidak sesuaian juga ditemukan dalam standar ruang bimbingan konseling dan tempat dalam melakukan bimbingan kepada siswa, hal tersebut nyatakan dalam Permendikbud nomor 111 tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling yang menyatakan bahwa "Ruang kerja konselor atau guru bimbingan dan konselor disiapkan secara terpisah dan antar ruangan tidak tembus pandang dan suara.

Ketidak sesuaian juga ditemukan dalam tempat untuk melakukan bimbingan

secara berkelompok yang umumnya dilakukan di teras kelas, hal ini tidak sesuai dengan Sutoyo (2009: 202) bimbingan dilakukan ditempat-tempat yang suci dan tempat tempat di dalamnya sering didirikan shalat seperti masjid, mushalla, kantor atau rumah. Sebab disana terdapat nur Allah, rahmat Allah, petunjuk Allah dan ketenangan yang sejati.

Solusi untuk mengatasi hambatan implementasi layanan bimbingan konseling islami, yaitu sebagai berikut: (a) Sebaiknya guru bimbimbingan konseling melaksanakan bimbingan secara menyeluruh kepada siswa, sehingga kebutuhan perkembangan siswa dapat terpenuhi, (b) Sebaiknya guru BK dijadwal atau mempunyai jadwal secara rutin untuk bisa masuk ke kelas, sehingga dapat memberikan layanan informasi secara maksimal, (c) Sebaiknya di gedung timur juga disediakan ruang bimbingan konseling sehingga ruang bimbingan konseling dapat dengan mudah dijangkau oleh siswa dan guru, serta memudahkan guru bimbingan konseling dalam memantau perkembangan siswa, (d) Sebaiknya jika ruangan bimbingan konseling terdapat bagian untuk ruangan bimbingan individu maupun kelompok. Hal ini untuk membuat kenyamanan siswa atau guru bimbingan konseling saat melakukan bimbingan individu dan menjaga informasi yang bersifat rahasia (permendikbud nomor 111 tahun 2014), (e) Sebaiknya antara ruang kerja

guru bimbingan konseling dan ruang tamu dipisahkan, hal ini untuk menghindari apabila guru BK1 menerima tamu dan guru BK2 yang lain sedang mengolah data

(13)

9

kelompok hendaknya dilakukan ditempat yang bersih, nyaman dan kondusif, sehingga tidak menganggu aktifitas warga sekolah yang lain.

4. Penutup

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

a. Guru bimbingan konseling sudah memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi guru bimbingan konseling islami.

b. Dalam kegiatan bimbingan yang dilakukan memenuhi jenis bimbingan konseling islami.

c. Terdapat teknik umum dan teknik khusus yang digunakan dalam menangani masalah siswa.

d. Terdapat beberapa hambatan dalam implementasi layanan bimbingan konseling islami yaitu dari guru bimbingan konseling dan sarana dan

prasarana yang digunakan.

e. Solusinya menerapkan secara keseluruhan ketentuan dalam implementasi layanan bimbingan konseling dalam Permendikbud nomor 111 tahun 2014 dan berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah.

Daftar Pustaka

Awwad, M. 2015. Model Bimbingan dan Konseling Berbasis Islami dan Kearifan Lokal Di Kabupaten Lombok Tengah (Studi Di MTs Negeri Model Praya dan SMP Negeri 1 Praya Barat Lombok Tengah). Diakses pada tanggal 5 Oktober 2016 (digilib.uin-suka.ac.id/17467/).

Hamjah, Salasiah Hanin & Noor Shakirah Mat Akhir. 2013. “Journal of Religion and Health: Islamic Approach in Counseling.” Springer Science+Business Media. Maharani, Arinda Putri. 2014. Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islami Di SDIT

Ar-Risalah Kartasura. Diakses tanggal 6 Oktober 2016 (eprints.ums.ac.id/29038/).

Marsudi, Saring et. 2010. Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

(14)

10

Ramayulis & Mulyadi. 2016. Bimbingan & Konseling Islam di Madrasah dan Sekolah. Jakarta: Kalam Mulia.

Srinarti, et. 2012. “Pengembangan Model Bimbingan Kelompok Berbasis Ajaran Islam untuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa.” Jurnal Elektronik Bimbingan Konseling Vol 1 No (2). Diakses pada 2 Oktober 2016 (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk).

Sutoyo, Anwar. 2009. Bimbingan Dan Konseling Islami Teori&Praktik. Semarang: Widya Karya.

Tarmizi. 2016. “Urgency of Islamic Guidance and Counseling in Madrasah (Case Study: MAN 2 Model Medan)”. IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME) diakses dari www.iosrjournals.org.

Referensi

Dokumen terkait

Program Pemerintah Daerah (Otonomi Daerah).. Strategi yang perlu dilakukan untuk menerapkan OTOP/KPA adalah melakukan berbagai kebijakan yang mendorong bangkitnya

How many distinct real solutions does the following equation.. How many distinct real solutions does the

Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis perbedaan karakteristik individu dan karakteristik keluarga pada mahasiswa PBSB dan non PBSB, (2) menganalisis perbedaan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: jenis dan penyebab kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal Gerak Lurus adalah (a) Kesulitan memahami

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengaji langkah-langkah yang harus dilakukan oleh penyidik dalam mengungkap tindak pidana narkotika. Mengaji alasan perlunya

Kesimpulan penelitian ini adalah 1) Motivasi kerja karyawan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di koperasi serba usaha Sinar Mentari PDM Karanganyar. 2) Kepuasan

Sub model berfungsi untuk mengetahui tingkat persediaan yang ada di gudang apabila kebutuhan permintaan periode sekarang telah terpenuhi. Input dari sub model ini

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik ekstrak etanol daun senggani (Melastomae affinis D.Don) dan daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) terhadap sel