• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab

N/A
N/A
Aditya Wahyu Dwi Atmaja

Academic year: 2024

Membagikan "Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PENGAJARAN BAHASA ARAB

Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Pengajaran Bahasa Arab Dosen Pengampu: Dr. Khabibi Muhammad Luthfi, S.S., M.Hum.

Disusun oleh:

Aditya Wahyu Dwi Atmaja (B0520003)

Fadhilah Nauf (B0520021)

Farid Iqbal Nur Hisam (B0520023)

PROGRAM STUDI SASTRA ARAB FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2023

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bidang pendidikan di Indonesia, terdapat sistem pengelolaan belajar mengajar di lembaga pendidikan. Sistem pendidikan saat ini terdiri dari beberapa unsur yaitu tujuan, materi, pendidik, peserta didik, metode, media, dan penilaian. Hal tersebut merupakan bagian integral dari suatu sistem yang harus ada dalam suatu proses pendidikan. Dalam sistem pendidikan ini, penilaian pendidikan menempati posisi yang sangat penting pada dunia pendidikan. Asesmen merupakan suatu hal yang dapat memajukan pendidikan di Indonesia.

Penilaian ini wajib dilakukan dalam setiap pembelajaran agar pembelajaran yang kita lakukan dapat terpantau dengan baik. Pentingnya melakukan evaluasi sebagai pembelajaran.

Evaluasi merupakan bagian dari proses pembelajaran, pada umumnya evaluasi tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran. Pentingnya melakukan evaluasi adalah bagian dari kegiatan pendidikan, karena evaluasi merupakan salah satu alat atau proses pengukuran untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai siswa. Berkaitan dengan bahan ajar atau materi yang disajikan sehingga ketika dinilai tujuan pembelajaran terlihat akurat dan meyakinkan.

Evaluasi dalam bahasa Arab disebut مييقت atau ميوقت (Ali al-khuli, 1981:165) sebagian para ahli lebih cenderung mempergunakan kata ميوقت dengan alasan pengertiannya lebih luas dan lebih mencakup karena didalamnya termasuk pengertian,meluruskan,membetulkan dan merubah. Sedangkan مييقققت yang berarti memberi nilai sesuatu, hanya merupakan langkah pertama tetapi mendasar dalam proses ميوقت.

Istilah “pengukuran” (measurement) dan “evaluasi atau penilaian” (evaluation) mengandung pengertian yang berbeda. Pengukuran merupakan suatu deskripsi kuantitatif mengenai keadaan suatu hal sebagaimana adanya, atau perilaku yang terlihat pada seseorang, atau tentang prestasi yang dihasilkan oleh siswa.

Evaluasi dapat mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar secara terus menerus dan juga mendorong guru untuk lebih meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran serta mendorong pengelola pendidikan untuk lebih meningkatkan fasilitas dan kualitas belajar peserta didik. Sehubungan dengan hal tersebut, optimalisasi sistem evaluasi memiliki dua makna, pertama adalah sistem evaluasi yang memberikan informasi yang optimal. Kedua adalah manfaat yang dicapai dari evaluasi. Manfaat yang utama dari evaluasi adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Hal tersebut menunjukkan bahwa keberhasilan pembelajaran selalu dilihat dari aspek

(3)

hasil belajar yang telah dicapai. Di sisi lain evaluasi pada program pembelajaran membutuhkan data tentang berlangsungnya pelaksanaan pembelajaran dan tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran. Kondisi yang demikian tidak hanya terjadi di jenjang pendidikan tinggi, tetapi juga terjadi pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Keberhasilan suatu program pembelajaran selalu dilihat dari aspek hasil belajar, sementara implementasi program pembelajaran di kelas atau kualitas proses pembelajaran itu berlangsung jarang tersentuh kegiatan penilaian. Pembahasan dalam makalah ini yaitu mengenai sistem evaluasi pembelajaran bahasa arab yang mana evaluasi ini lebih dikhususkan pada pembelajaran bahasa arab.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Dalam Pengajaran Bahasa Arab

Dalam proses pembelajaran bahasa Arab, evaluasi merupakan bagian yang amat penting. Evaluasi dapat memberi gambaran tentang tingkat penguasaan siswa terhadap suatu materi, memberi gambaran tentang kesulitan belajar siswa, dan memberi gambaran tentang posisi siswa diantara teman sebayanya.

Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang dalam bahasa Indonesia artinya penilaian. Evaluasi lebih luas ruang lingkupnya daripada penilaian, sedangkan penilaian lebih difokuskan pada aspek tertentu saja yang merupakan salah satu bagian dari ruang lingkup tersebut. Evaluasi dan penilaian bersifat kualitatif, sedangkan pengukuran bersifat kuantitatif yang diperoleh dengan menggunakan suatu alat ukur atau instrumen yang standar (baku).

Evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan hasil nilai dari belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan adanya kegiatan penilaian dan pengukuran belajar dan pembelajaran. Pengertian pengukuran dalam kegiatan belajar dan pembelajaran adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan pembelajaran dengan ukuran keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif. Pengertian penilaian belajar dan pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan belajar dan pembelajaran secara kualitatif (Dimyati dan Mudjiono,2009:192).

Menurut Carl H. Witherington dalam Arifin (2013), "an evaluation is a declaration

(4)

that something has or does not have value." Hal senada juga diungkapkan oleh Wand dan Brown dalam Arifin (2013), bahwa evaluasi berarti "... refer to the act or process to determining the value of something". Kedua pendapat ini menegaskan pentingnya nilai (value) dalam evaluasi. Padahal dalam evaluasi bukan hanya berkaitan dengan nilai tetapi juga arti atau makna. Sebagaimana diungkapkan Guba dan Lincoln dam Arifin (2013), bahwa evaluasi sebagai "a process for describing an evaluand and judging its merit and worth".

Jadi, evaluasi adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti. Definisi ini menegaskan bahwa evaluasi berkaitan dengan nilai dan arti.

Evaluasi mencakup pengumpulan dan penggunaan data secara sistematis mengenai suatu gejala untuk memberikan "nilai" terhadap data-data tersebut berdasarkan patokan tertentu. Secara sederhana, evaluasi adalah proses menentukan nilai dari sesuatu. Nilai tersebut dapat ditentukan berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria tersebut dapat berupa hasil ideal atau proses ideal yang diharapkan dari suatu kegiatan (Harsiati, 2001: 1).

Evaluasi merupakan tahapan akhir dari suatu proses pembelajaran untuk mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Proses dan hasil evaluasi sangat dipengaruhi oleh beragam pengamatan, latar belakang, dan pengalaman praktis dari evaluator itu sendiri.

B. Tujuan Evaluasi Dalam Pengajaran Bahasa Arab

Evaluasi adalah suatu kegiatan yang disengaja dan bertujuan. Pengajar melakukan kegiatan evaluasi dengan hati-hati untuk mendapatkan kepastian tentang keberhasilan belajar siswa dan memberikan masukan kepada pengajar tentang strategi pembelajarannya. Dengan kata lain, tujuan evaluasi pengajar adalah untuk mengetahui apakah siswa telah mempelajari materi pelajaran atau tidak. Mereka juga ingin mengetahui apakah kegiatan pegajaran yang dilakukan sesuai dengan harapan atau tidak.

Menurut Sudirman N, dkk, bahwa tujuan penilaian dalam proses pembelajaran adalah:

a. Mengambil keputusan tentang hasil belajar b. Memahami peserta didik

c. Memperbaiki dan mengembangkan program pembelajaran.

Selanjutnya pengambilan keputusan tentang hasil belajar merupakan suatu keharusan bagi seorang guru agar dapat mengetahui berhasil tidaknya peserta didik dalam proses

(5)

pembelajaran. Ketidakberhasilan proses pembelajaran itu disebabkan antara lain, sebagai berikut:

a. Kemampuan peserta didik rendah.

b. Kualitas materi pembelajaran tidak sesuai dengan tingkat usia anak.

c. Jumlah bahan pelajaran terlalu banyak sehingga tidak sesuai dengan waktu yang diberikan.

d. Komponen proses pembelajaran yang kurang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh guru itu sendiri.

Selain itu, pengambilan keputusan sangat penting untuk memahami peserta didik dan sampai sejauh mana mereka dapat membantu terhadap kekurangan mereka. Selain itu, evaluasi juga melibatkan perbaikan dan pengembangan program pembelajaran.

Tujuan dari evaluasi ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Evaluasi khusus adalah suatu proses yang bersifat sistematis untuk menentukan suatu keputusan. Ada dua cara yang dapat dilakukan guru bahasa Arab untuk merumuskan tujuan evaluasi yang bersifat khusus. Pertama, melakukan perincian ruang lingkup evaluasi. Kedua, melakukan perincian proses mental yang akan dievaluasi. Sementara Evaluasi umum adalah proses untuk menyediakan informasi. Tujuan utama evaluasi dalam proses belajar mengajar bahasa Arab adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai pencapaian prestasi dari peserta didik sesuai dengan indikator yang dirumuskan. Dan juga untuk mengetahui suatu keefektifan dan efisiensi dari sistem pembelajaran bahasa Arab, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan, maupun sistem penilaian itu sendiri.

C. Jenis dan Fungsi Evaluasi Dalam Pengajaran Bahasa Arab

Adapun beberapa macam evaluasi dalam pembelajaran bahasa Arab, yaitu evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi- ekonomis, dan evaluasi program komprehensif.

Fungsi evaluasi pembelajaran bahasa Arab adalah: Pertama, untuk perbaikan dan pengembangan sistem pembelajaran bahasa Arab. Sebagaimana kita ketahui bahwa pembelajaran bahasa Arab sebagai suatu sistem memiliki berbagai komponen, seperti tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan, guru, dan peserta didik. Kedua, untuk akreditasi. Dalam UU No.20/2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 22 dijelaskan bahwa akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan suatu program di dalam pendidikan berdasarkan kriteria yang

(6)

telah ditetapkan. Salah satu komponen akreditasi yaitu pembelajaran. Fungsi evaluasi dapat dilaksanakan jika hasil evaluasi pembelajaran digunakan sebagai dasar akreditasi lembaga pendidikan (Arifin, 2013).

Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, maka kegiatan evaluasi harus bertitik tolak dari prinsip-prinsip umum sebagai berikut:

1) Kontinuitas, yaitu evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental karena pembelajaran bahasa Arab itu sendiri adalah suatu proses yang kontinu. Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus dihubungkan dan berkaitan dengan hasil-hasil pada waktu sebelumnya.

2) Komprehensif, yaitu dalam melakukan kegiatan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi.

3) Adil dan objektif, yaitu guru harus dapat berlaku adil dan tidak pilih kasih dalam melaksanakan evaluasi. Guru hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan kemampuan setiap peserta didik.

D. Objek Evaluasi Dalam Pengajaran Bahasa Arab

Objek adalah sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilaian menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut. Objek evaluasi untuk unsur- unsurnya meliputi:

1) Input, yaitu seperti kemampuan, kepribadian, sikap, dan intelegensi,

2) Transformasi, yaitu seperti kurikulum/materi, metode dan cara penilaian, media, dan sistem administrasi,

3) Output, yaitu penilaian dari alumni sekolah yang dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pencapaian prestasi belajar mereka selama mengikuti program.

Berdasarkan asumsi bahwa pembelajaran bahasa Arab merupakan sistem yang terdiri atas beberapa unsur, yaitu masukan, proses, dan hasil, maka objek atau sasaran evaluasi program pembelajaran bahasa Arab dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

evaluasi masukan, proses, dan hasil pembelajaran bahasa Arab. Evaluasi masukan pembelajaran bahasa Arab menekankan pada penilaian karakteristik dari setiap peserta didik, kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran bahasa Arab, karakteristik dan kesiapan guru, kurikulum, metode, dan materi pembelajaran bahasa

(7)

Arab, serta lingkungan dimana pembelajaran bahasa Arab berlangsung. Evaluasi proses sering disebut dengan evaluasi implementasi kurikulum. Istilah proses digunakan untuk memperkuat pengertian kurikulum sebagai suatu proses, sesuatu yang terjadi di sekolah. Asumsi evaluasi proses adalah suatu proses banyak menentukan keberhasilan kurikulum. Jenis evaluasi ini lebih banyak mencurahkan perhatiannya terhadap dimensi kurikulum sebagai kegiatan termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti kepala sekolah, guru, lingkungan, dan lain sebagainya. Evaluasi hasil merupakan evaluasi kurikulum yang berhubungan dengan hasil belajar dalam pengertian pengetahuan (Arifin, 2013)

Berdasarkan beberapa asumsi dan pendapat di atas, secara ringkas dapat disimpulkan bahwa objek evaluasi program pembelajaran bahasa Arab yang pokok harus mencakup dua hal, yaitu:

1) Aspek manajerial, yaitu implementasi rancangan pembelajaran yang telah disusun oleh guru dalam bentuk proses pembelajaran bahasa Arab atau disebut juga dengan evaluasi kualitas proses pembelajaran bahasa Arab.

2) Aspek substansial, yaitu hasil belajar siswa setelah mengikuti serangkaian proses pembelajaran bahasa Arab yang dirancang oleh guru, atau disebut juga dengan penilaian hasil belajar siswa, baik menggunakan tes maupun non tes.

E. Prinsip-Prinsip Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab

Ada beberapa prinsip penilaian yang penting untuk diketahui, yaitu kepraktisan (practicality), keterandalan (reliability), validitas (validity), dan keotentikan (authenticity). Sebuah tes dikatakan praktis apabila tes itu tidak menghabiskan biaya yang banyak, tidak memakan waktu yang lama, pelaksanaan yang mudah, dan proses scoring tidak membutuhkan waktu yang lama. Tes merupakan alat ukur dalam proses evaluasi. Ruang lingkup tes bahasa dikategorikan menjadi dua, yaitu tes komponen/unsur-unsur bahasa dan tes keterampilan bahasa.

Adapun tes unsur-unsur bahasa adalah sebagai berikut:

1) Tes ashwath bahasa Arab, 2) Tes Mufrodat bahasa Arab, 3) Tes tarkib/qawa’id (tata bahasa).

(8)

Sedangkan tes keterampilan bahasa adalah sebagai berikut:

1. Tes keterampilan istima’ (mendengar/ menyimak), 2. Tes keterampilan kalam (berbicara),

3. Tes keterampilan qira’ah (membaca), 4. Tes keterampilan kitabah (menulis).

F. Pencantuman Sampel Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta

Kelompok 8 telah melakukan wawancara terhadap guru bahasa Arab di Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat, Surakarta pada Kamis, 26 Oktober 2023. Fadhilah Nauf salah satu anggota kelompok 8 yang melakukan wawancara dengan Ibu Arifah selaku guru bahasa Arab kelas 3, 5, dan 6.

Pertanyaan dari kelompok 8 yang diajukan antara lain:

1. Saya ingin menanyakan mengenai evaluasi pengajaran bahasa Arab terhadap siswa disini itu seperti apa?

2. Evaluasi bagi siswanya seperti apa? Setelah belajar kita mengulang materi pelajarannya atau bagaimana?

3. Secara umum tujuan dan target ketika melakukan evaluasi pembelajaran bahasa Arab itu apa?

4. Evaluasi yang paling efektif bagi siswa seperti apa dan sistemnya bagaimana?

5. Bagaimana cara ibu mengevaluasi anak-anak yang masih merasa kesulitan dan masih suka tertinggal?

6. Untuk evaluasi bagi guru-guru bahasa Arab sendiri bagaimana?

7. Kalau sistem belajar disini sebenarnya seperti apa?

Inti dari semua pertanyaan yang kami ajukan di atas, hasil yang kami dapatkan dan yang dapat kami simpulkan dari penjelasan Ibu Arifah adalah Ibu Arifah selaku guru bahasa Arab menerapkan evaluasi pembelajaran kepada murid-muridnya dengan cara muraja’ah. Setiap sebelum memulai kelas, ibu Arifah akan muraja’ah murid- muridnya mengenai materi yang telah disampaikan. Karena pada siswa SD kosakata yang telah dipelajari harus diulang-ulang agar mereka dapat mengingat dengan baik.

Secara umum, tujuan Ibu Arifah melakukan evaluasi dengan cara muraja’ah agar

(9)

anak murid yang diajarnya dapat lebih menghafal materi yang sudah digunakan dan juga yang diajar Ibu Arifah adalah siswa kelas 3, 5, dan 6 yang dimana menurut Ibu Arifah dengan menggunakan metode muraja’ah akan lebih cepat dicerna oleh murid.

Dan untuk evaluasi bu Arifah dengan guru bahasa Arab lainnya hanya sekedar sharing seperti biasa. Tidak ada sistem evaluasi secara khusus.

Kebanyakan metode muraja’ah digunakan untuk menghafal Al-Qur’an.

Berdasarkan hasil dari observasi di lapangan bahwa muroja’ah memiliki peran yang sangat penting dalam program menghafal Al-Qur’an karena dilakukan secara kontinyu dengan melakukan muraja’ah (pengulangan). Muraja’ah merupakan salah satu kunci dalam kelancaran hafalan peserta didik.

Mungkin pada umumnya metode muraja’ah biasa digunakan untuk metode dalam menghafal al-quran. Tetapi, ternyata metode muraja’ah juga bisa digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab. Terutama dalam menghafal kosakata, metode muraja’ah dapat membantu siswa untuk menghafal dengan cepat karena terbiasa dalam mengulang.

Secara bahasa kata “metode” berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos, dan dalam bahasa Inggris ditulis method, yang berarti cara atau jalan (Siddik, 2009).

Metode juga berasal dari dua kalimat yaitu, meta yang artinya melalui dan hodos yang artinya jalan atau cara. Sehingga, metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan (Uhbiyati, 1999).

Sedangkan secara terminologi menurut Ahmad Tafsir diartikan “Cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu” (Tafsir, 1995).

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

(10)

Evaluasi merupakan komponen penting dalam pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran bahasa Arab. Evaluasi adalah suatu proses yang terus menerus, sebelum, sewaktu dan sesudah proses belajar mengajar bahasa Arab. Evaluasi pembelajaran bahasa Arab dapat dilaksanakan melalui tes.

Objek evaluasi program pembelajaran yang pokok harus mencakup dua hal, yaitu:

a) Aspek manajerial, yaitu evaluasi kualitas proses pembelajaran, implementasi rancangan pembelajaran yang telah disusun oleh guru dalam bentuk proses pembelajaran bahasa Arab.

b) Aspek substansial, yaitu hasil belajar siswa setelah mengikuti serangkaian proses pembelajaran bahasa Arab yang dirancang oleh guru, atau disebut juga dengan penilaian hasil belajar siswa, baik menggunakan tes maupun non tes.

Dengan penilaian, guru bahasa Arab akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik

DAFTAR PUSTAKA

Sudiono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT. Grafindo Persada, Jakarta. 2005.

Evaluasi Pembelajaran di SMAN 1 Sanden. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Ozkan, S &

Koseler, R. 2009. Multi-Dimensional Students’ Evaluation Of e-Learning

(11)

Setemen, K. 2010. Pengembangan Evaluasi Pembelajaran Online. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Ningsih, N. 2012. Jurnal Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran di SMAN 1 Sanden. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.

Widodo, S. 2010. Jurnal Evaluasi dalam Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar. Surabaya:

Universitas Negeri Surabaya

Uhbiyati, N. (1999). Ilmu Pendidikan Islam Pustaka Setia.

Tafsir, A. (1995). Metodologi Pengajaran Agama Islam. Rosdakarya.

Siddik, J. (2009). Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam. Cita Pustaka.

REVSI POIN-POIN ARTIKEL 1. Parafrase untuk mengurangi plagiasi

2. Penambahan sampel dari hasil wawancara

3. Mempertajam mengenai pembahasan muraja’ah (berdasarkan sampel dari wawancara) 4. Penambahan sumber-sumber / referensi yang berkaitan dengan evaluasi pembelajaran bahasa

Arab maupun muraja’ah

(12)

5.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penilaian oleh ahli media, ahli materi, ahli bahasa, pendidik dan peserta didik dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran fisika menggunakan swishmax

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah guru bahasa Arab dalam meningkatkan minat belajar bahasa Arab peserta didik kelas VIII MTs DDI Kanang

5) Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan guru dengan bahasa yang santun tentang jenis-jenis kata dalam Bahasa Arab yang sudah diketahui.. 6) Peserta didik

hal tersebut dapat dibuktikan dengan tanggapan peserta didik terhadap penggunaan metode langsung dalam pembelajaran bahasa Arab adalah peserta didik yang menjawab paham

Buku teks pelajaran PAI dan Bahasa Arab yang diterbitkan Kementerian Agama merupakan buku wajib bagi peserta didik dan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran di

Penekanan pada metode ini adalah pada latihan percakapan terus-menerus antara pendidik dan peserta didik dengan menggunakan bahasa Arab tanpa sedikitpun menggunakan bahasa ibu, baik

Menyusun instrument penilaian komponen pembelajaran bahasa Arab Instrumen penilaian proses dan hasil pembelajaran untuk memperoleh informasi deskriptif yang berwujud: 1 Lembar

Dokumen ini menyajikan analisis CP menjadi TP (Tujuan Pembelajaran) pada mata pelajaran Bahasa Arab kelas 7. Dokumen ini sangat sesuai dengan siapapun yang sedang mencari perangkat pembelajaran Bahasa Arab kurikulum