HORIZONTAL MIRING
GONDOLA
TRANSPORTASI
SISTEM UTILITAS BANGUNAN
DOSEN PENGAMPUH : Irma Rahayu, ST.,MT
KE LO MP OK 8 OM PO K 8
KE LO MP KE LO MP OK 8
KE LO MP PO K 8
FUADIYAH SALSABILA ASRIJAL (60100122085)
A. RABIATUL ADAWIAH (60100122007)
MUH. FAJRIN (60100122107)
KE LO MP OK 8
PO K 8
OM PO K 8 LO MP OK 8
KE LO MP OK 8 PO K 8
KE LO MP OK
KE LO MP OK 8
KE LO MP KE OK LO 8 M
KE LO
KE LO
TRANSPORTASI
PADA BANGUNAN
ALAT TRANSPORTASI DALAM BANGUNAN MERUPAKAN ALAT YANG MENUNJANG
ATAU MEMBERI FASILITAS SIRKULASI DALAM BANGUNAN GEDUNG
BERTINGKAT, SERTA MERUPAKAN SARANA PRASARANA YANG MEMPERLANCAR
PERGERAKAN MANUSIA DI DALAMNYA.
LATAR BELAKANG
JENIS - JENIS TRANSPORTASI PADA BANGUNAN
HORIZONTAL MIRING GONDOLA
BERUPA
KONVEYOR BERUPA
TANGGA, RAMP DAN ESKALATOR
BERUPA GONDOLA
01 02 03
PENGERTIAN
Transportasi horizontal pada bangunan merujuk pada sistem
atau fasilitas yang digunakan untuk memindahkan orang atau barang secara horizontal di dalam
atau di sekitar bangunan. Ini melibatkan penggunaan teknologi
untuk memberikan akses yang mudah dan efisien antara area yang berbeda di dalam bangunan
Transportasi miring pada
bangunan mengacu pada sistem atau fasilitas yang digunakan untuk memindahkan orang atau
barang secara miring atau
menanjak di dalam atau di sekitar bangunan. Sistem ini dirancang
untuk memberikan akses yang mudah antara area yang berbeda
yang memiliki perbedaan ketinggian
Transportasi gondola pada bangunan merujuk pada sistem
transportasi vertikal yang menggunakan gondola atau kereta yang tergantung pada kabel untuk memindahkan orang
atau barang dari satu lokasi ke lokasi lain di dalam atau di sekitar
bangunan
01 02 03
1.KONVEYOR 1.KONVEYOR 1.KONVEYOR
Konveyor adalah sistem mekanik yang digunakan untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain dalam aliran yang teratur dan efisien. Konveyor banyak digunakan di berbagai industri, termasuk
manufaktur, logistik, pertambangan, dan lainnya. Manfaat Penggunaan Konveyor; Efisiensi: Memungkinkan pemindahan barang yang lebih
cepat dan efisien; Keamanan: Mengurangi risiko cedera kerja karena pekerjaan manual yang berkurang; Fleksibilitas: Dapat disesuaikan
dengan kebutuhan industri; Tantangan dan Perawatan: Pemeliharaan Rutin: Konveyor memerlukan pemeliharaan rutin untuk memastikan kinerjanya optimal; Perawatan Sabuk: Periksa dan ganti sabuk jika
sudah aus atau rusak; Pengaturan Beban: Pastikan beban yang dibawa tidak melebihi kapasitas konveyor; Pemantauan Kecepatan: Atur
kecepatan sesuai dengan kebutuhan produksi.
JENIS - JENIS KONVENYOR
Konveyor Sabuk (Belt Conveyor):
Terdiri dari sabuk yang terbuat dari bahan seperti karet, PVC, atau kain.
Cocok untuk memindahkan barang curah atau barang yang memiliki bentuk tidak teratur.Dapat digunakan dalam bidang pertambangan, pengangkutan, dan pemrosesan bahan.
Konveyor Rantai (Chain Conveyor):
Menggunakan rantai untuk menggerakkan produk di atas rel atau jalur tertentu. Umumnya digunakan dalam industri otomotif atau
pembuatan perangkat berat.
Konveyor Rol (Roller Conveyor):
Terdiri dari serangkaian rol yang memutar dan menggerakkan barang.
Digunakan untuk memindahkan palet atau produk kemasan.
Konveyor Sekrup (Screw Conveyor):
Memindahkan bahan dengan menggunakan ulir atau sekrup.
Cocok untuk bahan curah seperti biji-bijian, pasir, atau serbuk.
Konveyor Pneumatik:
Menggunakan aliran udara bertekanan untuk memindahkan barang.
Cocok untuk memindahkan bahan berbentuk serbuk atau butiran halus.
Konveyor Vakum:
Menggunakan vakum untuk mengisap dan mengangkut bahan.
Cocok untuk bahan yang sensitif terhadap udara.
CONTOH
GAMBAR
2. KORIDOR
Koridor atau selasar adalah ruang yang memanjang yang menghubungkan satu ruangan dengan ruangan lainnya di
dalam sebuah bangunan. Koridor
berfungsi sebagai jalur pergerakan untuk penghuni atau pengguna bangunan,
memungkinkan mereka untuk bergerak
dari satu area ke area lainnya dengan
mudah dan efisien.
Fungsi Koridor:
1. Penghubung: Menghubungkan berbagai ruangan atau area di dalam bangunan.
2. Aksesibilitas: Memfasilitasi pergerakan orang, termasuk orang dengan disabilitas, di dalam bangunan.
3. Keamanan: Menyediakan jalur keluar yang aman dalam keadaan darurat seperti kebakaran.
4. Pembatas: Membatasi area-area tertentu dalam bangunan, menjaga privasi ruangan.
Desain Koridor:
1. Lebar Koridor: Lebar koridor harus cukup untuk memungkinkan pergerakan yang nyaman bagi pejalan kaki, dan mungkin perlu disesuaikan untuk pengguna kursi roda atau peralatan mobilitas lainnya.
2. Pencahayaan: Pencahayaan yang baik diperlukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna.
3. Ventilasi: Penting untuk menjaga sirkulasi udara yang baik di sepanjang koridor.
4. Material Lantai: Material lantai harus tahan lama, aman, dan mudah dibersihkan.
5. Tanda dan Penunjuk Arah: Tanda yang jelas memandu pengguna ke tujuan mereka.
Pertimbangan Keamanan:
1. Tindakan Darurat: Koridor harus dirancang agar memungkinkan evakuasi cepat dan aman saat keadaan darurat.
2. Sistem Pemadam Kebakaran: Pastikan koridor memiliki akses mudah ke alat pemadam kebakaran dan rambu evakuasi.
3. Pintunya: Harus cukup banyak pintu keluar yang mudah diakses dan berfungsi sebagai jalur evakuasi.
Estetika Koridor:
1. Warna dan Dekorasi: Pemilihan warna yang tepat dapat mempengaruhi suasana koridor.
2. Hiasan: Lukisan, karya seni, atau foto dapat digunakan untuk meningkatkan estetika koridor.
3. Perabotan: Beberapa koridor mungkin menggunakan perabotan seperti kursi atau bangku untuk menambah kenyamanan.
Perawatan dan Pemeliharaan:
1. Kebersihan: Koridor harus dijaga kebersihannya secara rutin.
2. Pemeliharaan: Pemeliharaan berkala diperlukan untuk memastikan semua fasilitas di koridor berfungsi dengan baik, seperti lampu dan pintu keluar darurat.
CONTOH
GAMBAR
3.TANGGA 3.TANGGA 3.TANGGA
Tangga adalah struktur yang digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih tingkat ketinggian dalam sebuah bangunan. Tangga
memungkinkan pergerakan vertikal, yaitu naik atau turun antara lantai yang berbeda. Tangga dapat terbuat dari berbagai bahan dan memiliki berbagai desain yang sesuai dengan fungsi dan estetika bangunan.
Komponen Tangga: Anak Tangga (Step): Bagian datar yang diinjak saat naik atau turun tangga; Riser: Bagian vertikal antara dua anak tangga;
Pegangan (Handrail): Pegangan yang memberikan stabilitas saat naik atau turun tangga; Mendarat (Landing): Area datar di tangga yang
memberikan tempat untuk berhenti atau berbelok; Baluster: Tiang
penyangga pegangan tangga, yang juga berfungsi sebagai pembatas
keamanan.
JENIS - JENIS TANGGA
1. Tangga Lurus:
Tangga yang bergerak secara langsung dari satu lantai ke lantai lainnya dalam garis lurus.
Sederhana dalam desain dan biasanya digunakan dalam ruangan dengan ruang terbatas.
2. Tangga Lurus dengan Mendarat (Landing):
Seperti tangga lurus, tetapi memiliki mendarat (area datar) di tengah perjalanan
Membuat perjalanan naik-turun lebih nyaman.
3. Tangga Putar (Spiral Staircase):
Tangga yang melingkar di sekitar poros pusat.
Ideal untuk ruang terbatas, tetapi mungkin kurang nyaman untuk digunakan dalam jumlah besar.
4. Tangga L:
Tangga yang memiliki belokan 90 derajat, membentuk huruf "L".
Biasanya lebih nyaman untuk digunakan dibandingkan tangga lurus.
5. Tangga U:
Tangga yang berbalik arah 180 derajat, membentuk huruf "U".
Lebih efisien dalam ruang yang lebih kecil.
6. Tangga Lipat atau Portable:
Tangga yang dapat dilipat untuk kemudahan penyimpanan.
Biasanya digunakan sebagai tangga tambahan atau untuk keperluan di luar ruangan.
CONTOH
GAMBAR
4. RAMP
Ramp atau landai adalah struktur yang mirip dengan tangga tetapi berbentuk miring, sehingga
memungkinkan akses yang lebih mudah antara tingkat ketinggian yang berbeda. Ramps biasa digunakan untuk menyediakan aksesibilitas bagi semua orang, terutama untuk orang dengan disabilitas atau mobilitas terbatas, seperti pengguna kursi roda atau pejalan kaki dengan alat bantu jalan.
Fungsi dan Manfaat Ramp:
1. Aksesibilitas: Memberikan akses yang lebih mudah antara tingkat ketinggian yang berbeda bagi orang dengan disabilitas atau mobilitas terbatas.
2. Kemudahan Penggunaan: Membantu orang yang membawa barang berat atau peralatan untuk
berpindah antara tingkat ketinggian yang berbeda.
3. Keselamatan: Ramp yang dirancang dengan baik
dapat mengurangi risiko jatuh dan cedera.
Standar Desain Ramp untuk Disabilitas:
1.Kemiringan: Ramp untuk aksesibilitas harus memiliki kemiringan yang landai (umumnya 1:12) agar aman dan mudah digunakan oleh pengguna kursi roda.
2. Lebar: Ramp harus memiliki lebar minimal 90 cm untuk memungkinkan akses yang nyaman bagi kursi roda.
3. Permukaan: Permukaan ramp harus rata dan anti-slip untuk mencegah jatuh.
4. Pegangan (Handrail): Ramp yang lebih panjang harus dilengkapi dengan pegangan di kedua sisi untuk memberikan dukungan dan keamanan.
5. Landings (Mendarat): Ramp yang lebih panjang harus memiliki landings pada interval tertentu untuk memberikan tempat berhenti dan beristirahat bagi pengguna.
6. Penghalang Samping: Penghalang samping dapat ditambahkan untuk mencegah kursi roda atau pejalan kaki terjatuh dari ramp.
Pertimbangan Tambahan:
1. Konstruksi Kuat: Ramp harus dibuat dengan bahan yang kokoh dan tahan lama untuk penggunaan yang aman dan jangka panjang.
2. Pencahayaan: Pencahayaan yang memadai di sekitar ramp membantu pengguna melihat jalur dengan jelas, terutama pada malam hari.
3. Rambu Aksesibilitas: Rambu yang jelas menunjukkan lokasi ramp dan informasi aksesibilitas.
Pemeliharaan Ramp:
1.Pemeriksaan Rutin: Pemeriksaan rutin untuk memastikan ramp dalam kondisi baik dan aman digunakan.
2.Pembersihan: Membersihkan permukaan ramp secara teratur untuk mencegah kotoran atau rintangan yang dapat menyebabkan kecelakaan.
3.Perbaikan: Segera memperbaiki atau mengganti ramp yang rusak.
01 02 03 04
Ramp Permanen: Ramp yang dibangun sebagai bagian permanen dari
sebuah bangunan.
Ramp Portable: Ramp yang dapat
dipindahkan dan digunakan di berbagai
tempat sesuai kebutuhan.
Ramp Eksterior: Ramp yang digunakan di luar
ruangan, misalnya di area publik atau bangunan komersial.
Ramp Interior: Ramp yang digunakan di
dalam ruangan, misalnya di dalam gedung perkantoran
atau rumah.
JENIS - JENIS RAMP
CONTOH
GAMBAR
Gondola bangunan adalah perangkat yang digunakan untuk
mengakses bagian luar bangunan untuk tujuan perawatan dan
pembersihan. Perangkat ini juga dikenal dengan nama lain seperti
platform kerja gantung atau cradle kerja gantung. Gondola bangunan memungkinkan pekerja untuk bekerja pada fasad bangunan yang tinggi dengan aman dan efisien. Deskripsi Gondola Bangunan:
Fungsi: Digunakan untuk memfasilitasi pekerjaan perawatan, perbaikan, atau pembersihan fasad bangunan tinggi.
Bentuk: Berupa platform panjang yang dapat digerakkan secara vertikal di sepanjang sisi bangunan.
Penggerak: Umumnya digerakkan oleh sistem motor listrik atau mekanis yang terpasang di atas bangunan.
5. GONDOLA
5. GONDOLA
5. GONDOLA
Fitur-fitur Gondola Bangunan:
1.Sistem Pengaman: Biasanya dilengkapi dengan sabuk pengaman dan tali keselamatan untuk melindungi pekerja.
2.Pengontrol Kecepatan: Memungkinkan pengaturan kecepatan platform untuk memastikan pergerakan yang aman.
3.Kemampuan Berputar: Beberapa gondola dapat berputar untuk memungkinkan pekerja mengakses berbagai sudut bangunan.
4.Kapasitas Beban: Memiliki batas kapasitas berat yang harus dipatuhi untuk memastikan keamanan.
Keamanan dan Peraturan:
1.Peralatan Keselamatan: Pekerja harus menggunakan peralatan keselamatan seperti helm, sabuk pengaman, dan tali keselamatan.
2.Pemeriksaan Rutin: Pemeriksaan dan pemeliharaan rutin pada gondola dan sistem pendukungnya penting untuk menjaga keamanan.
3.Peraturan Pemerintah: Gondola bangunan harus mematuhi peraturan keselamatan yang diberlakukan oleh otoritas setempat atau nasional.
Manfaat Gondola Bangunan:
1.Aksesibilitas: Memudahkan akses ke bagian bangunan yang sulit dijangkau.
2.Efisiensi: Mempercepat proses pembersihan dan perawatan fasad.
3.Keamanan: Mengurangi risiko kecelakaan dengan memberikan platform yang stabil dan aman.
Pemeliharaan Gondola Bangunan:
1.Inspeksi Rutin: Melakukan inspeksi rutin pada sistem gondola untuk memastikan kondisinya aman.
2.Penggantian Suku Cadang: Mengganti suku cadang yang aus atau rusak segera setelah terdeteksi.
3.Pelatihan Pekerja: Pekerja harus dilatih untuk menggunakan gondola dengan aman
JENIS - JENIS GONDOLA
Gondola Tetap:
Ditempatkan secara permanen di atap
bangunan dan digunakan untuk memelihara fasad
bangunan.
01 02 03
Gondola Portabel: Dapat dipindahkan dari satu bangunan ke bangunan
lain atau ke bagian lain dari bangunan yang
sama.
Gondola Otomatis:
Menggunakan sistem otomatis untuk memindahkan
platform sesuai kebutuhan.
CONTOH
GAMBAR
THANK YOU