• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelompok H Airborne Bacteria PPT

N/A
N/A
Faiza Kania

Academic year: 2024

Membagikan "Kelompok H Airborne Bacteria PPT"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

AIRBORNE AIRBORNE

BACTERIA BACTERIA

Biomedik A

Kelompok H

(2)

ANGGOTA KELOMPOK H ANGGOTA KELOMPOK H

ALVIONA IZZATI HAIN LUBIS 2306211156

AMMARA YUDISTRA PUTRI 2306213735

DIAN OLIVIANA SUSANTO 2306252414

DINDA SEPTHIA ANGGITA 2306252401

FAIZA KANIA PUTRI SETYAWAN 2306210134

(3)

OUTLINE OUTLINE

Penyakit yang

disebabkan oleh bakteri

Mekanisme penularan bakteri

Pemutusan rantai penularan penyakit

Cara mengetahui

individu yang terinfeksi Morfologi

bakteri Mekanisme bakteri

merusak tubuh manusia

dan gejalanya

(4)

1 1

APAKAH BAKTERI-BAKTERI TSB MERUPAKAN MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT DI

INDONESIA? MENGAPA?

APAKAH BAKTERI-BAKTERI TSB MERUPAKAN MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT DI

INDONESIA? MENGAPA?

PENYAKIT APA YANG DISEBABKAN OLEH BAKTERI-BAKTERI TSB?

PENYAKIT APA YANG DISEBABKAN

OLEH BAKTERI-BAKTERI TSB?

(5)

Apakah bakteri-bakteri tsb merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia? Mengapa?

Mycobacterium tuberculosis (TBC)

Indonesia memiliki salah satu tingkat kejadian tuberkulosis tertinggi di dunia. Penyakit ini menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Faktor-faktor seperti kepadatan penduduk, kurangnya akses terhadap perawatan kesehatan, dan resistensi obat semakin memperburuk situasi TBC di

Indonesia.

Corynebacterium diphteriae

Meskipun vaksinasi rutin telah berhasil mengendalikan kasus difteri di banyak negara, termasuk Indonesia, wabah difteri masih terjadi di beberapa wilayah. Kegagalan dalam vaksinasi rutin, mobilitas penduduk, dan

ketidakseimbangan infrastruktur kesehatan dapat memfasilitasi penyebaran penyakit ini.

Bordetella pertussis (Pertusis)

Meskipun vaksin pertusis juga telah tersedia, terutama dalam bentuk vaksin kombinasi seperti DPT (difteri, pertusis, tetanus), tetapi kasus pertusis masih terjadi di Indonesia. Penyakit ini dapat menimbulkan

komplikasi serius terutama pada bayi dan anak-anak kecil yang belum divaksinasi dengan lengkap.

Streptococcus pneumoniae

Bakteri ini merupakan penyebab utama pneumonia, yang merupakan salah satu penyakit menular utama di Indonesia. Faktor risiko seperti polusi udara, buruknya sanitasi, dan ketidakseimbangan dalam akses

terhadap perawatan kesehatan mempengaruhi tingkat kejadian dan kematian akibat pneumonia di Indonesia.

(6)

Penyakit apa yang disebabkan oleh bakteri-bakteri tsb?

Airborne Bacteria

Nama virus Penyakit yang disebabkan

Mycobacterium tuberculosis Tuberkulosis pulmonary dan extrapulmonary

Corynebacterium diphteriae difteri

Bordetella pertussis Pertussis/ batuk rejan

Streptococcus pneumoniae Pneumonia

(7)

MEKANISME PENULARAN BAKTERI TERSEBUT MEKANISME PENULARAN

BAKTERI TERSEBUT DARI PENDERITA KEPADA

ORANG LAIN

DARI PENDERITA KEPADA

ORANG LAIN 2 2

(8)

Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif melalui percikan dahak yang dikeluarkan. Namun, bukan berarti bahwa pasien TB dengan hasil pemeriksaan BTA negatif tidak dapat menularkan, karena sensitivitas dengan pemeriksaan mikroskopis hanya 60%.

MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS

MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS

Menurut USAID HCI, cara penularan Tuberkulosis adalah melalui udara saat pasien Tuberkulosis batuk, bersin, atau meludah akan mengeluarkan bakteri ke udara (Airborne Droplet Nuclei) kemudian terhirup oleh orang sehat sehingga terinfeksi Tuberkulosis. Setiap pasien dengan penyakit Tuberkulosis dapat menginfeksi rata-rata 15-20 orang lainnya.

Infeksi akan terjadi bila seseorang menghirup udara yang mengandung percikan dahak pasien TB.

Pada waktu pasien batuk, bersin dan bicara dapat mengeluarkan sampai satu juta percikan dahak (droplet nuclei) (Kemkes RI, revisi 2015).

(9)

Setelah mendapatkan akses ke inangnya, bakteri biasanya berkoloni di saluran pernapasan bagian atas.

Bakteri difteri akan menghasilkan racun yang akan membunuh sel-sel sehat dalam tenggorokan, sehingga akhirnya menjadi sel mati.

CORYNEBACTERIUM DIPHTERIAE

CORYNEBACTERIUM DIPHTERIAE

Cara penularannya adalah melalui tetesan pernapasan atau penularan kontak dari inang yang terinfeksi atau pembawanya. Bisa juga menular melalui kontak langsung dengan benda atau sekret yang sebelumnya bersentuhan dengan orang yang terinfeksi dan atau pembawanya.

Sel-sel yang mati inilah yang akan membentuk membran (lapisan tipis) abu-abu pada tenggorokan. Di samping itu, racun yang dihasilkan juga berpotensi menyebar dalam aliran darah dan merusak jantung, ginjal, serta sistem saraf.

(10)

Pertusis menular melalui droplet batuk dari pasien yang terindeksi penyakit dan kemudian terhirup oleh orang sehat yang mempunyai kekebalan tubuh rendah.

BORDETELLA PERTUSSIS BORDETELLA

PERTUSSIS

Penularan terutama melalui kontak langsung dengan discharge selaput lendir saluran pernapasan dari orang yang terinfeksi lewat udara, kemungkinan juga penularan terjadi melalui percikan ludah.

Portal of exit dan entry : saluran pernapasan

Masa inkubasi : 1-2 minggu dan tidak lebih dari 3 minggu

(11)

Penyebaran infeksi pneumonia ada dua, yaitu :

a. Melalui aerosol (mikroorganisme yang melayang-layang di udara) yang keluar pada saat batuk maupun bersin.

STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE

STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE

Penularannya melalui droplet dari seseorang yang menderita penyakit ini dari batuk atau bersin, kontak langsung dengan penderita, dan juga disebabkan oleh faktor lingkungan (WHO, 2016; Jones, et al, 2016)

b. Melalui kontak langsung dari benda yang telah tercemar mikroorganisme penyebab (hand to hand transmission).

(12)

3

3

SAJIKAN IMAGE DARI BAKTERI-BAKTERI

TSB (UNTUK MENGENALI MORFOLOGINYA)SAJIKAN IMAGE DARI BAKTERI-BAKTERI TSB (UNTUK MENGENALI MORFOLOGINYA)

(13)

MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS

MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS

(14)

CORYNEBACTERIUM DIPHTERIAE

CORYNEBACTERIUM DIPHTERIAE

(15)

BORDETELLA PERTUSSIS

BORDETELLA PERTUSSIS

(16)

STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE

STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE

(17)

MEKANISME BAKTERI MENYEBABKAN KERUSAKAN PADA TUBUH MANUSIA MEKANISME BAKTERI MENYEBABKAN

KERUSAKAN PADA TUBUH MANUSIA

GEJALA DAN TANDA PENYAKIT

YANG DISEBABKAN OLEH BAKTERI GEJALA DAN TANDA PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH BAKTERI

4

4

(18)

Mekanisme Penularan

Gejala Penyakit

Tuberkulosis pulmonary dan extrapulmonary

bakteri terhirup manusia masuk melewati rongga mulut/hidung -> saluran pernapasan atas -> hingga alveolus

makrofag datang -> bakteri di fagositosis -> masuk ke dalam endosom makrofag -> dalam makrofag,

bakterinya menghambat pembentukan fagolisosom ->

proliferasi maksimal dalam makrofag -> makrofag pecah menyebar ke nodus limfa regional -> bisa nyebar lewat peredaran darah

batuk berkepanjangan

MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS

batuk berdarah

demam + menggigil

sakit dada saat bernapas

berkeringat di malam hari

(19)

Mekanisme Penularan Gejala Penyakit Difteri

Tahap inkubasi -> bakteri masuk ke hidung/mulut lalu menempel pada mukosa

Tahap dini -> sudah terkontaminasi. Terjadi peradangan saraf lengan dan tungkai, jadinya lengan dan tungkai melemah

Tahap penyakit lanjut -> ditemukan pseudomembran (eksudat putih keabu-abuan) pd tenggorokan.

Pseudomembran ini susah dirobek, kalau dipaksa bisa berdarah

sulit menelan

CORYNEBACTERIUM DIPHTERIAE CORYNEBACTERIUM DIPHTERIAE

batuk -batuk

sulit bernapas

sakit tenggorokan

terdapat pseudomembran

keabu-abuan di tenggorokan kelemahan otot

kelenjar getah bening

bengkak demam

(20)

Mekanisme Penularan Gejala Penyakit

Pertussis/batuk rejan

bakteri masuk pd orang yg sistem imunnya rendah ->

menempel pd sel epitel bersilia di bronkus

mengeluarkan toksin -> menghambat kerja silia + ada zat pengiritasi

ada proses limfositosis -> penderita mengalami batuk

bersin-bersin BORDELLA PERTUSIS

BORDELLA PERTUSIS

nafsu makan berkurang

mata berair

batuk disertai dengan menarik napas dalam- dalam dengan nada tinggi

3 tahap penyakitnya

Kataral -> hanya gejala flu ringan

Paroksismal -> batuk semakin tinggi (bisa sampe 1 menit nonstop) + pengeluaran lendir

Konvalesen -> batuk semakin berkurang

(21)

Mekanisme Penularan Gejala Penyakit Pneumonia

bakteri masuk jalur pernapasan -> menempel di mukosa

bakteri pindah ke paru-paru -> bakteri menginvasi alveolus ->memicu inflamasi -> krn inflamasi itu, alveolus jadi berisis cairan yg isinya pathogen mati dsb

cairannya menghambat proses pertukaran O2 sm CO2

demam STREPTOCOCCUS PNEUNOMIAE STREPTOCOCCUS PNEUNOMIAE

batuk

sesak napas ada tarikan ke dalam pada dinding dada karena napas cepat

susah makan dan minum kulit membiru karena kekurangan oksigen

(22)

CARA MEMUTUSKAN RANTAI PENULARAN PENYAKIT YANG DISEBABKAN BAKTERI

AIRBORNE

CARA MEMUTUSKAN RANTAI PENULARAN PENYAKIT YANG DISEBABKAN BAKTERI

AIRBORNE

5

5

(23)

RESPIRATORY ETIQUETTE VENTILASI

ALAT PELINDUNG DIRI (APD) HAND HYGIENE

pubmed.ncbi.nlm.nih.gov maine.gov

VAKSINASI IMUNITAS TUBUH

(24)

BAGAIMANA CARA MENGETAHUI APAKAH SESEORANG TELAH

TERINFEKSI OLEH BAKTERI TSB?

APAKAH DAPAT DIKETAHUI

KEBERADAAN BAKTERI-BAKTERI TSB DI UDARA? BILA YA, BAGAIMANA

CARANYA?

BAGAIMANA CARA MENGETAHUI APAKAH SESEORANG TELAH

TERINFEKSI OLEH BAKTERI TSB?

APAKAH DAPAT DIKETAHUI

KEBERADAAN BAKTERI-BAKTERI TSB DI UDARA? BILA YA, BAGAIMANA

CARANYA?

6

6

(25)

6 6

1. Purified protein derivative / tuberculin skin test/ mantoux test

-Purified Protein Derivative (PPD) is a mixture of proteins derived from the Mycobacterium tuberculosis bacterium, which is used in the diagnosis of tuberculosis.

-PPD ESAT-6, CFP-10, and MPT64, which are immunodominant secreted antigens of Mycobacterium tuberculosis

-PPD is injected through the dermis

-Later reactions are being used to determine whether this person has been infected with mycobacterium TB before or not

-False-positive results in individuals who have received the Bacillus Calmette-Guérin (BCG) vaccine, and false-negative results in immunosuppressed individuals

-The results doesn’t imply between the active or latent disease

(26)

6 6

2. Interferon gamma release assay

-The interferon-gamma release assay (IGRA) is a blood test used to diagnose tuberculosis infection by measuring the body's immune response to the TB bacteria

-The test works by measuring the release of interferon-gamma (IFN-g) when the patient's blood is mixed with antigens (substances that can produce an immune response) from the tuberculosis bacteria.

-QuantiFERON®-TB Gold In-Tube test (QFT-GIT) and T-SPOT®.TB test (T- Spot)

-Prior BCG (bacille Calmette-Guérin) vaccination does not cause a false- positive IGRA test result.

-The results doesn’t imply between the active or latent disease

(27)

6 6

3. Chest X-ray

A chest X-ray may be considered to indicate infection when it shows characteristics as follows :

-Infiltrates in the lung -Cavitation

-Pleural effusion

-Lymphadenopathy -Military pattern

(28)

6 6

Corynebacterium diphtheriae (Diphtheria):

• Culture: Swabs from the throat or nose are cultured on special media to isolate and identify Corynebacterium diphtheriae bacteria.

• Polymerase Chain Reaction (PCR): Molecular test that detects genetic material (DNA) of the bacteria in patient samples.

• Toxigenicity Testing: Determines if the isolated strain of Corynebacterium diphtheriae produces the diphtheria toxin, which is responsible for the symptoms of diphtheria.

(29)

6 6

Bordetella pertussis (Whooping Cough):

• PCR Testing: Detects genetic material (DNA) of Bordetella pertussis in respiratory samples (such as nasopharyngeal swabs).

• Culture: Isolation of the bacteria from respiratory specimens using special media.

• Serological Tests: Blood tests to detect antibodies produced in response to Bordetella pertussis infection.

(30)

6 6

Streptococcus pneumoniae (Pneumococcus):

• Blood Cultures: Detect bacteria in the bloodstream, especially in cases of invasive pneumococcal disease such as pneumonia or sepsis.

• Urine Antigen Test: Rapid test that detects a specific antigen released by Streptococcus pneumoniae in urine samples.

• Gram Stain and Culture of Respiratory Specimens: Examination of sputum or other respiratory samples under a microscope and culture to identify the bacteria.

(31)

6 6

Keberadaan bakteri Mycobacterium tuberculosis, Corynebacterium diphtheriae, Bordetella pertussis, dan Streptococcus pneumoniae di udara dapat dideteksi menggunakan teknik kultur dan identifikasi bakteri dari sampel udara. Namun, teknik ini memerlukan waktu yang lama dan memerlukan fasilitas laboratorium yang memadai. Selain itu, bakteri-bakteri tersebut dapat ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil di udara, sehingga sulit untuk dideteksi secara langsung.

(32)

DAFTAR DAFTAR PUSTAKA PUSTAKA

Bili, S., Telly, M., & Tanaem, N. F. (2019). Pengaruh pendidikan kesehatan dengan audio visual terhadap perilaku pencegahan penularan pada keluarga dengan tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Sikumana. CHMK Health Journal, 3(2), 20-26.

Chaudhary, A., & Pandey, S. (2023, June 26). Corynebacterium diphtheriae. NCBI.

Asyabah, Z., Waluya, S. B., & Kharis, M. (n.d.). Pemodelan sir Untuk Penyebaran penyakit pertusis Dengan Vaksinasi Pada populasi Manusia Konstan. Unnes Journal of Mathematics.

HIDAYANI, W. R. (2021). Pneumonia: epidemiologi, faktor risiko pada balita

Yang, H., Kruh-Garcia, N. A., & Dobos, K. M. (2012). Purified protein derivatives of tuberculin--past, present, and future. FEMS immunology and medical microbiology, 66(3), 273280.

https://doi.org/10.1111/j.1574-695X.2012.01002.x

(33)

TERIMA TERIMA

KASIH

KASIH

Referensi

Dokumen terkait