• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN KELOMPOK TANI SETIA PHOREN SARI DALAM PEMBERDAYAAN PENGRAJIN GULA KELAPA DI DESA DERIK KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERAN KELOMPOK TANI SETIA PHOREN SARI DALAM PEMBERDAYAAN PENGRAJIN GULA KELAPA DI DESA DERIK KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA - repository perpustakaan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kelompok Tani

Kelompok merupakan sekelompok orang yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki persepsi sebagai suatu kesatuan dan memiliki perasaan sebagai bagian kelompok, memiliki tujuan bersama dan saling ketergantungan antara satu dan lainnya (Sarwono, 2009). Awal munculnya eksistensi sekelompok masyarakat di suatu wilayah didasari beragam faktor.

Beberapa factor yang melatarbelakangi bersumber dari hubungan kekerabatan, ikatan pernikahan, kesamaan etnis, kesamaan tujuan hidup, lokasi pemukiman dan kesamaan keyakinan (Dumasari, 2014).

Kelompok tani memiliki pengertian yang tidak dapat terlepas dari kelompok tani itu sendiri. Kelompok pada dasarnya merupakan suatu gabungan antara dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama, di mana dalam interaksi tersebut yang terjadi bersifat relatif tetap dan mempunyai struktur tertentu (Watemin dan Sulistyani, 2015).

Dalam Negara Indonesia, Kelompok tani juga dijelaskan dalam Permentan yang dikeluarkan oleh Menur Menteri Pertanian Nomor 273/Kpts/OT.160/4/2007 yang berbunyi bahwa Kelompok tani adalah sekumpulan dari petani, peternak, pekebun yang dibentuk atas dasar

(2)

kepentingan yang sama, kondisi lingkungan (ekonomi, sosial dan sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan serta mengembangkan usaha anggota.

Disisi lain kelompok tani juga memiliki kegiatan-kegiatan lainnya yang dilakukan dalam perkumpulan tersebut, seperti gotong royong, usaha simpan pinjam dan arisan kerja untuk kegiatan usahatani (Pujiharto, 2010).

Untuk mendukung pengembangan sistem agribisnis di suatu desa, keberagaman eksistensi dan kinerja yang dilakukan oleh kelompok tani yang aman masih tetap diperlukan (Hermanto, 2007).

Pembentukan kelompok tani ini merupakan salah satu proses perwujudan pertanian yang terkonsolidasi, sebab dengan pertanian yang terkonsolidasi disebuah kelompok tani maka pengadaan sarana dan prasarana untuk produksi dan penjualan hasil pertanian dapat dilakukan secara bersama.

Bagi sekelompok petani, rasionalisme pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan nilai tambah akan menyebabkan berkurangnya jumlah petani tradisional (Darajat, 2011).

Peningkatan yang dilakukan oleh kelompok tani biasanya mengarah kepada system agribisnis, peningkatan peran dan peran anggota kelompok dan petani dalam mengembangkan kerja sama anatara petani dengan pihak yang terkait guna mengembangkan usaha tani yang petani jalankan. Selain itu, peningkatan kelompok tani dalam melaksanakan fungsinya, anggota dalam

(3)

melakukan pengembangan agribisnis, penguatan kelompok tani untuk menjadi kuat dan mandiri (Rendono dalam Wiranti, 2016).

Kelompok tani secara tidak langsung memiliki fungsi untuk dipergunakan sebagai salah satu usaha yang nantinya dapat meningkatkan produktivitas usaha tani melalui program pengelolaan usahatani secara bersama-sama (Maulana, 2019). Dengan membentuk kelompok tani akan mempermudah dalam mencapai suatu tujuan kelompok dengan mengerjakannya secara kelompok dibandingkan hanya perorangan atau individu. Adanya kelompok tani ini membuat para anggota kelompok tani dapat saling bertukar pikiran, inovasi, pengetahuan pengalaman dan yang terpenting yaitu kerjasama yang membuat nantinya pertanian akan jauh lebih maju.

B. Profil Kelompok Tani

Potret profil petani adalah suatu informasi berharga yang digunakan sebagai dasar pertimbangan penyusunan rencana kebijakan dan pembangunan pertanian dengan menggunakan sistem buttom up atau berarus bawah (Dumasari, 2020). Profil petani ini dapat digunakan dalam salah satu modal dalam melakukan penyusunan rencana pembangunan pertanian dan juga pemberdayaan petani.

Profil petani mencakup segala sesuatu informasi yang ataupun data yang menyangkut terkait identitas petani, kondisi petani, dan potensi yang

(4)

dimiliki dari keluarga petani. Profil individu petani sering juga disebut dengan karakteristik diri (Dumasari dan Watemin, 2013).

C. Pemberdayaan Petani

Pemberdayaan memiliki arti yang cukup luas, menurut KBBI pemberdayaan berasal dari kara dasar daya yang memiliki arti proses, cara, oerbuatan memberdayakan. Pemberdayaan merupakan suatu serangkaian proses dimana sebuah kelompok atau individu ingin mencapai suatu tujuan yang dicapai dengan serangkaian kegiatan-kegiatan. Menurut Suhendra (2006) mengatakan bahwa pemberdayaan memiliki definisi sebagai suatu kegiatan yang berkesinambungan, dinamis dan sinergis dalam mendorong keterlibatan seluruh potensi yang ada secara evolutif dengan keterlibatan dari seluruh potensi.

Pemberdayaan petani merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya kemampuan masyarakat dalam menjalankan usaha taninya sehingga dalam pelaksanaannya dapat dilakukan sehingga secara mandiri mampu untuk mengembangkan diri serta melakukan usaha yang berskala panjang. Pemerintah Indonesia melakukan pemberdayaan petani dengan diadakannya penyuluhan kepada petani-petani yang ada di daerah- daerah di pelosok Indonesia. Peran penyuluh pertanian dalam pemberdayaan petani yaitu untuk membantu petani meningkatkan kesejahteraan dengan memberikan ilmu pengetahuan, dimana seorang penyuluh membantu

(5)

bagaimana nantinya petani bisa mandiri, kuat dan bisa menyelesaikan suatu permasalahan (Suryana dan Ningsih, 2018). Menurut Mardikanto dan Purwoko (2017), strategi yang dapat dilakukan dalam proses pemberdayaan masyarakat yaitu : strategi fasilitas, persuasi, re-eduksi dan kekuasaan.

D. Peran Kelompok Tani

Pengertian Kelompok tani adalah perkumpulan atau kelompok petani yang terikat secara informal terkait dalam suatu wilayah atas dasar kesamaan pandangan dan kebutuhan bersama. Dalam hal ini, kelompok tani sebagai wadah untuk pemberdayaan petani yang didalamnya sebagai sarana pembelajaran melalui proses pertumbuhan interaksi dari sejumlah orang yang intensif dalam berkomunikasi, kepemimpinan, keanggotaan dan partisipasi dalam melakukan suatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Peran kelompok tani kepada anggotanya diharapkan bisa memberikan dampak terhadap pembangunan pertanian masyarakat setempat, sehingga setiap anggota akan dengan serius mengembangkan usahatani yang di jalankan (Kalu dan Rasyid, 2008).

Kelompok tani merupakan organisasi yang dikatakan efektif dalam memberdayakan petani, meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani dalam bentuk bantuan fasilitas oleh pemerintah melalui program dari kebijakan pembangunan pertanian. Kelompok tani termasuk organisasi yang bekerja secara nyata, selain melakukan kegiatan-kegiatan yang

(6)

memberdayakan kelompok tani juga mempunyai kegiatan lain seperti gotong royong, usaha simpan pinjam dan juga arisan.

Kelompok tani memiliki peran dalam masyarakat yang tercantum pada Peraturan Menteri Pertanian No 67/Permentan/SM.050/12/2016 yaitu :

1. Kelas belajar

Kelompok tani merupakan wadah untuk anggotanya dapat belajar mengajar agar nantinya dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, memperluas wawasan dan sikap agar tumbuh dan berkembang menjadi Usahatani yang mandiri melalui pemanfaatan dan akses kepada sumber informasi dan teknologi sehingga dapat meningkatkan produktivitas serta kehidupan yang jauh lebih baik.

2. Wahana kerja sama

Kelompok tani merupakan wadah untuk mempererat kerjasama, baik di antara sesama Petani dalam kelompok tani dan antar kelompok tani maupun dengan pihak lainnya, sehingga diharapkan Usahatani dapat berjalan efisien dan dapat lebih menguntungkan. Selain itu mampu menghadapi ancaman, tantangan dan hambatan di masa yang akan datang.

3. Unit produksi

Kegiatan pertanian dari setiap anggota kelompok tani secara keseluruhan merupakan suatu unit kesatuan usaha yang dapat

(7)

dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi dengan tetap menjaga kuantitas, kualitas dan kontinuitas.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan upaya peneliti dalam mencari perbandingan dan selanjutnya untuk menemukan suatu gambaran baru untuk penelitian yang selanjutnya. Selain itu, penelitian terdahuli membantu penelitian dalam memposisikan penelitiannya serta menunjukan orisinalitas.

Berikut merupakan kajian yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1.

(8)

Tabel 1. Penelitian Terdahulu

No Peneliti dan

Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian 1 Ahmad Saleh

(2016)

“Peran Kelompok Tani Suka Maju Dalam Pemberdayaan Petani Sayur-Mayur Di Desa Eran Batu Kab.Enrekang (Analisis Ekonomi Islam)”

Dengan adanya upaya yang dilakukan oleh kelompok tani suka maju seperti adanya penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh dinas pertanian dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bagaimana cara bertani dengan baik sehingga bisa meningkatkan produktivitas petani.

2 Tri Nurhatika Yasa (2019)

“Peran Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Dalam Pemberdayaan Petani Di Desa Pematang Lalang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”

Fasilitas dan bahan yang diberikan oleh gapoktan untuk anggota kelompok tani yang dapat dijangkau dengan mudah di UD Olu Mandiri.

Sosialisasi dilakukan apabila sawah atau lahan pertanian sedang mengalami serangan ham dan penyakit dan dalam hal pemasaran, system yang digunakan yaitu sistem tengkulak.

3 Abdurrahman (2016)

Peran Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Dalam Pemberdayaan Petani Perkebunan Inti Rakya (PIR) (Studi Kasus Gapoktan Dan Pemberdayaan PIR Di Desa Sei-Kamah Ii Kecamatan Sei-Dadap Kabupaten Asahan)”

Terbentuknya kelompok tani memiliki tujuan untuk mengikat dan merangkul kelompok-kelompok tani dalam mengelola budidaya pertanian yang mereka jalankan sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan para petani di wilayah tersebut. Selain itu pemberdayaan dengan pemberian pupuk mendaji bentuk kegiatan yang dapat membantu masyarakat.

(9)

Lanjutan Tabel 1

No Peneliti dan

Tahun Judul Penelitian Hasil

4 Lika Yuniarti, Rita Mariati dan Nella Naomi Duakaju (2017)

“Peranan Penyuluhan Pertanian Dalam Pemberdayaan Kelompok Tani Di Kelurahan Sambutan Kota Samarinda”

Bahwa peran penyuluh pertanian di dapatkan dari 5 unsur dan mendapat nilai 1.185 yang berarti bahwa peran penyuluh pertanian kurang berperan dalam pemberdayaan kelompok tani.

Referensi

Dokumen terkait

Background Under subrule 133 of the Gas Services Information GSI Rules, the Rule Change Panel Panel must annually review the composition of the Gas Advisory Board GAB and may remove