• Tidak ada hasil yang ditemukan

kemampuan membedakan paragraf deduktif dan - ADOC.PUB

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "kemampuan membedakan paragraf deduktif dan - ADOC.PUB"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MEMBEDAKAN PARAGRAF DEDUKTIF DAN INDUKTIF SISWA KELAS XI SMA ADABIAH 2 PADANG MELALUI

KEGIATAN MEMBACA PEMAHAMAN

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata I)

DINIATI PUTRI NIM 10080028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2014

(2)
(3)
(4)

SKEMAMPUAN MEMBEDAKAN PARAGRAF DEDUKTIF DAN INDUKTIF SISWA KELAS XI SMA ADABIAH 2 PADANG MELALUI

KEGIATAN MEMBACA PEMAHAMAN

Diniati Putri

1

, Dra. Indriani Nisja, M.Pd , Silvia Marni, M.Pd

3

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The ability to distinguish deductive and inductive paragraphs is one of the reading skills that should be taught in schools. In the SBC, are learning to read in the Competency Standards (SK) is "Understanding diversity written discourse with intensive reading and reading aloud", with essentially Competence (3.1), namely the "Find the differences deductive and inductive paragraphs through intensive reading activities". The problem of this study is limited to the ability to distinguish between deductive and inductive paragraphs class XI SMA Adabiah 2 Padang through reading comprehension activity which consists of two indicators (1) determining the deductive paragraph, (2) determine the inductive paragraphs. The research is a quantitative study using descriptive methods. The results of the study are as follows perindikator the data. (1) determining the paragraph deductive indicator with a percentage of 89.2% is quite good once (Bs), (2) indicator determines the inductive paragraphs with percentage 88.46% belonging to either once (Bs). So the ability to distinguish between deductive and inductive paragraphs class XI SMA Adabiah 2 Padang through reading comprehension is quite good once (Bs) with a percentage of 88.75%

Using keywords: deductive and inductive paragraphs

(5)

SKEMAMPUAN MEMBEDAKAN PARAGRAF DEDUKTIF DAN INDUKTIF SISWA KELAS XI SMA ADABIAH 2 PADANG MELALUI

KEGIATAN MEMBACA PEMAHAMAN

Diniati Putri

1

, Dra. Indriani Nisja, M.Pd , Silvia Marni, M.Pd

3

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Kemampuan membedakan paragraf deduktif dan induktif merupakan salah satu keterampilan membaca yang harus diajarkan di sekolah. Dalam KTSP, pembelajaran membaca terdapat dalam Standar Kompetensi (SK)yaitu “Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca nyaring”, dengan Kompetensi Dasarnya (3.1), yaitu “Menemukan perbedaan paragraf deduktif dan induktif melalui kegiatan membaca intensif

”.

Masalah penelitian ini dibatasi pada kemampuan membedakan paragraf deduktif dan induktif siswa kelas XI SMA Adabiah 2 Padang melalui kegiatan membaca pemahaman yang terdiri dari dua indikator (1) menentukan paragraf deduktif, (2) menentukan paragraf induktif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian data perindikator adalah sebagai berikut. (1) indikator menentukan paragraf deduktif dengan presentase 89,2%

tergolong baik sekali (Bs), (2) indikator menentukan paragraf induktif dengan presentase 88,46%

tergolong baik sekali (Bs). Jadi kemampuan membedakan paragraf deduktif dan induktif siswa kelas XI SMA Adabiah 2 Padang melalui kegiatan membaca pemahaman tergolong baik sekali (Bs) dengan presentase 88,75%

Keywoard: paragraf deduktif dan induktif

(6)

PENDAHULUAN

Kemampuan membedakan paragraf deduktif dan induktif melalui kegiatan membaca pemahaman merupakan salah satu keterampilan yang harus diajarkan di sekolah terutama di Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam KTSP, pembelajaran membaca terdapat dalam Standar Kompetensi (SK) yaitu “Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca nyaring”, dengan Kompetensi Dasarnya (3.1), yaitu “Menemukan perbedaan paragraf deduktif dan induktif melalui kegiatan membaca intensif. Berdasarkan wawancara dengan seorang guru Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas XI SMA Adabiah 2 Padang, masalah yang ditemukan pada pembelajaran membaca adalah pertama, siswa cenderung tidak mampu dalam membedakan paragraf deduktif dan induktif, hal tersebut tergambar dari perolehan nilai ketika menjawab pertanyaan tentang membedakan paragraf deduktif, karena siswa tersebut cenderung tidak bisa mengetahui ungkapan yang menggunakan jenis penalaran deduktif dan induktif. Kedua, siswa kurang termotivasi untuk melatih kemampuan membaca pemahaman. Ketiga, kurangnya evaluasi- evaluasi yang dilakukan oleh siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam membaca pemahaman. Sehubungan dengan kemampuan membedakan paragraf deduktif dan induktif melalui kegiatan membaca pemahaman tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mendeskripsikan kemampuan membedakan paragraf deduktif dan induktif siswa kelas XI SMA Adabiah 2 Padang melalui kegiatan membaca pemahaman.

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan tersebut, guru perlu menerapkan membaca pemahaman dalam membedakan paragraf deduktif dan induktif karena membaca pemahaman merupakan sebagai suatu cara membaca agar mudah memahami suatu bahan bacaan, dengan cara ini akan mempermudah dalam menentukan pokok- pokok pikiran setiap alinea, yang sendirinya turut mempermudah dalam memahami materi bacaan secara keseluruhan. Dengan membaca pemahaman ini akan mempermudah siswa dalam menemukan kalimat utama yang terdapat dalam paragraf.

Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

Bagaimanakah kemampuan membedakan paragraf deduktif dan induktif siswa kelas XI SMA Adabiah 2 padang melalui kegiatan membaca pemahaman?”

Tarigan (2008:7) menyatakan membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Agustina (2008:13) menjelaskan bahwa membaca pemahaman adalah membaca yang dilakukan tanpa mengeluarkan bunyi atau suara. Dalam membaca jenis ini tidak dituntut pembacanya untuk membunyikan atau mengoralkan bacaannya, tetapi hanya menggunakan mata untuk melihat dan hati serta pikiran untuk memahaminya.

Atmazaki (2007), mengungkakan paragraf adalah sekelompok kalimat yang membentuk suatu unit gagasan, paragraf harus mempunyai satu kalimat topik dan sejumlah kalimat penjelas, selain itu paragraf juga dapat diartikan sebagai unit dasar wacana yang berisi informasi dalam suatu paket yang terorganisir secara jelas dan memperlihatkan bagaimana potongan-potongan informasi saling terkait.

Tarigan (2008:26), mengemukakan paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terletak di awal kalimat. Kalimat topik tersebut dikembangkan dengan pemaparan atau pun deskripsi sampai bagian-bagian kecil sehingga pengertian kalimat topik yang bersifat umum menjadi jelas. Atmazaki (2007), juga menjelaskan bahwa paragraf induktif merupakan proses penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan yang bersifat khusus untuk dikristalisasi secara umum.

Paragraf induktif ini mutlak diawali dari pernyataan atau fakta khusus yang menuju ke kesimpulan umum, fakta atau pernyataan khusus tersebut merupakan landasan penarikan kesimpulan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 Mei 2014 pada siswa kelas XI IPS SMA Adabiah 2 Padang Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Adabiah 2 Padang yang terdaftar pada tahun 2013/2014, yang terdiri dari empat kelas yang berjumlah 153 orang siswa. Karena

(7)

jumlah populasi lebih dari 100 orang, dilakukan teknik penarikan sampel. Berdasarkan jumlah populasi tersebut, maka sampel diambil dalam penelitian ini adalah 32 orang (20 % dari jumlah populasi per kelas). Hal tersebut sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:131-132) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil seluruhnya sehingga penelitiannya merupakan populsi. Tetapi, jika jumlah subjeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10- 15% atau 20-25% dari jumlah siswa yang bersangkutan. Berdasarkan penjelasan pakar di atas peneliti mengambil sampel secara acak atau proporsional random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tesobjektif. Teknik analisis data yaitu pertama, pengoreksian, kedua, penilaian, ketiga, Pengelompokkan Tingkat Kemampuan Membedakan Paragraf Deduktif dan Induktif, keempat, Pengelompokan Nilai Per Indikator, kelima, Penyajian Data Melalui Histogram, keenam, membuat kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian kemampuan membedakan paragraf deduktif dan induktif siswa kelas XI SMA Adabiah 2 Padang melalui kegiatan membaca pemahaman dapat disimpulkan sebagai berikut. diperoleh skor tertinggi yaitu 25 dan skor terendah adalah 16. Skor tertinngi diperoleh oleh 3 orang siswa, dan skor terendah diperoleh oleh 1 orang siswa. Hasil penelitian yang diperoleh dari kemampuan membedakan paragraf deduktif dan induktif siswa kelas XI SMA Adabiah 2 Padang melalui kegiatan membaca pemahaman adalah sebagai berikut. Pertama, nilai rata-rata kemampuan siswa menentukan paragraf deduktif adalah 89,2% berada pada baik sekali (BS). Kedua

,

Nilai rata-rata kemampuan siswa menentukan paragraf induktif adalah 88,46%

berada pada kualifikasi baik sekali (BS). Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan menentukan paragraf deduktif dan induktif siswa kelas XI SMA Adabiah 2 Padang berada pada kualifikasi baik sekali (BS) dengan nilai rata-rata siswa 88,75%

M =

=

= 88,75

Untuk lebih jelas mengenai kemampuan membedakan paragraf deduktif dan induktif siswa kelas XI SMA Adabiah 2 Padang dapat dilihat pada histogram berikut.

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

C B BS S Kualifikasi

1

9

13

9 3,12

28,12

40,62

28,19

(8)

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis data penelitian dapat disimpulkan nilai siswa per indikator sebagai berikut. Pertama, indikator menentukan paragraf deduktif berada pada kualifikasi baik sekali (BS) dengan nilai rata-rata siswa 89,2%. Kedua, indikator menentukan paragraf induktif berada pada kualifikasi baik sekali (BS) dengan nilai rata-rata siswa 88,46%. Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa kemampuan siswa yang menonjol adalah kemampuan menentukan paragraf deduktif, sedangkan kemampuan siswa yang berada dibawah kemampuan paragraf deduktif adalah kemampuan menentukan paragraf induktif. Dengan kata lain, disimpulkan bahwa kemampuan menentukan paragraf deduktif dan induktif siswa kelas XI SMA Adabiah 2 Padang berada pada kualifikasi baik sekali (BS) dengan nilai rata-rata siswa 88,75%

berdasarkan simpulan yang dikemukakan di atas, peneliti menyarankan kepada guru bahasa indonesia di SMA agar dapat menambah wawasan dalam mengembangkan kemampuan membaca pemahaman siswa terutama dalam membedakan paragraf deduktif dan induktif, kemudian kepada peneliti berikutnya untuk dapat meneliti kemampuan membedakan paragraf deduktif dan paragraf induktif siswa dengan menggunakan teknik yang lain.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Atmazaki. 2009. Kiat-kiat Mengarang dan Menyunting. Padang: UNP Press.

Agustina. 2008. Pembelajaran Keterampilan Membaca. Padang: UNP Press.

Tarigan. 2008. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung:

Angkasa Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

“Biarkan pembeli berhati-hati” adalah pepatah tradisional dalam kapitalisme pasar bebas. Mereka berpendapat bahwa pelanggan dalam demokrasi pasar bebas memiliki hak untuk

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa dengan menggunakan metode induktif dan deduktif yang diberikan kepada siswa dalam usaha meningkatkan kemampuan motorik siswa