Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 23 Makassar yang berjumlah 333 siswa. Teknik analisis data kemampuan menulis dialog pada siswa kelas VII SMP Negeri 23 Makassar dilakukan dengan menggunakan skor keseluruhan dari skor rata-rata yang diperoleh siswa. Hal ini didasarkan pada hasil tes keterampilan menulis siswa kelas VII SMP Negeri 23 Makassar, rata-rata siswa mendapat nilai 80 di atas nilai standar penguasaan dialog tulis.
This study aims to describe the ability to write a dialogue of grade VII students of SMP Negeri 23 Makassar. The population of this study is the total students of grade VII SMP Negeri 23 Makassar, which amounts to 333 students. The data analysis technique to the writing skill of grade VII student of SMP Negeri 23 Makassar is done by using the full aspect score of the average value achieved by the student.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas VII SMP Negeri 23 Makassar mampu menulis dialog. Bujukan Tertulis Kepada Siswa SMP Negeri 17 Makassar” diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bosowa Makassar. Sukardi, S.Pd selaku Kepala SMP Negeri 17 Makassar , dan jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan pengumpulan data di sekolah tersebut.
Ibu Suriani Syukri, S.Pd selaku guru pembimbing sekaligus guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 17 Makassar.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pengajaran menulis pada umumnya, dialog pada khususnya, dan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya dan dialog tulis pada khususnya.
Keterampilan Menulis
Cara menulis yang baik
Semi (2004:4) menjelaskan bahwa “untuk menghasilkan tulisan yang baik, seorang penulis harus memiliki tiga keterampilan dasar dalam menulis yaitu keterampilan bahasa, keterampilan presentasi dan keterampilan wajah.
Tujuan Menulis
11. penggunaannya dilihat sinonim kerana kedua-duanya dilihat saling menggantikan, selaras dengan itu, penulisan hasil penulisan sepadan dengan karangan hasil mengarang. Selepas membaca sesuatu artikel, diharapkan pembaca akan terdorong untuk memikirkan perkara-perkara yang berkaitan dengan tajuk yang disampaikan. Selepas membaca sesuatu artikel, pembaca diharapkan mengetahui sesuatu yang berkaitan dengan tajuk yang disampaikan.
Setelah membaca sebuah artikel, diharapkan pembaca akan termotivasi untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan topik yang disajikan. Menurut Tarigan, yang dimaksud dengan maksud dan tujuan penulisan (writers intent) adalah “jawaban atau tanggapan yang diharapkan penulis dapatkan dari pembaca”. Oleh karena itu, fungsi persuasif sebuah tulisan akan berhasil jika penulis mampu menyajikannya dengan gaya bahasa yang menarik, akrab, bersahabat dan mudah dipahami.
Dengan membaca hasil tulisan, maka wawasan ilmu seseorang akan terus bertambah, kecerdasan akan terus terasah, yang pada akhirnya akan . menentukan perilaku seseorang.. misalnya orang berpendidikan cenderung lebih terbuka dan toleran, lebih menghargai pendapat orang lain dan tentunya cenderung lebih rasional. Kitab Suci atau bacaan “ringan” yang kaya akan anekdot dan pengalaman lucu juga bisa menjadi bacaan untuk menghibur atau melepas ketegangan dan penat setelah seharian beraktivitas. Hiburan melalui tulisan, artinya membaca tulisan yang kaya pengalaman lucu dapat menghibur pembaca.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis memiliki beberapa tujuan. Gaya bahasa yang menarik akan membujuk atau meyakinkan pembaca untuk mengikuti apa yang tertulis dalam teks. Misalnya membaca tulisan-tulisan yang berisi pengalaman-pengalaman lucu, maka dengan membaca tulisan-tulisan tersebut Anda bisa melepaskan segala penat atau penat akibat aktivitas yang Anda lakukan.
Manfaat Menulis
Misalnya, jika Anda membaca kitab suci yang berisi pengalaman lucu, membaca kitab suci ini akan membantu Anda melepaskan segala penat atau penat dari aktivitas yang Anda lakukan. a) Menulis sebagai media untuk membebaskan diri.
Dialog
Pengertian Dialog
Artinya, ketika berdialog, tokoh harus mampu menguasai perannya dan mampu menyesuaikan diri dengan sifat tokoh yang diperankannya. Dialog yang menimbulkan pertanyaan langsung, artinya dalam dialog ini yang dibicarakan adalah peristiwa yang faktual atau objektif. Adapun dialog yang menceritakan tentang peran tokoh, percakapan yang terjadi menceritakan tentang tokoh yang melakukan percakapan tersebut.
Dialog yang menggerakkan alur maju, cerita atau kisah yang terjadi, terus maju dan membahas arah alur maju. Dialog yang membuka fakta atau eksposisi adalah percakapan yang membahas suatu peristiwa yang bersifat faktual dan dijelaskan secara mendetail. Dapat disimpulkan bahwa dialog memiliki persyaratan yang akan menjelaskan dialog secara detail, sehingga dialog wajib memiliki kedua persyaratan tersebut.
Namun keempat perbedaan tersebut memiliki kesamaan yaitu melakukan percakapan untuk mengungkapkan atau menjelaskan sesuatu.
Unsur-Unsur Dialog
Langkah-Langkah Menulis Dialog
Kerangka Pikir
Sesuai dengan karakteristiknya, penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang akurat mengenai karakteristik individu, gejala dan menentukan frekuensinya. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 23 Makassar yang terletak di Jl. Paccinang Raya No. 35, Tello Barru, Panakukang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. SMP Negeri 23 Makassar merupakan salah satu sekolah pilihan di kota Makassar yang berstandar nasional, selain itu juga terdapat gedung lain seperti perkantoran, perpustakaan, kelas IPA dan lab komputer dll.
Variabel dan DefInisi Operasional Variabel
Populasi dan Sampel
Ali (2001:5) mengatakan bahwa semua objek penelitian, baik berupa orang, benda, peristiwa atau fenomena yang terjadi disebut populasi. Sampel adalah sebagian atau perwakilan dari populasi yang sedang diteliti. Ukuran sampel selalu kecil atau sangat kecil dibandingkan dengan ukuran populasi. Hal ini senada dengan pendapat Suharsimi Arikunt yang mengatakan bahwa “kalau subyeknya kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua, dan kalau subyeknya besar bisa diambil 10-15% atau 20% -25%, tergantung kemampuan peneliti dalam hal dana, tenaga dan besarnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.
Berdasarkan pendapat tersebut peneliti mengambil 10% dari jumlah populasi, sehingga sampelnya adalah 3 siswa kelas VIII-A, 4 siswa kelas VIII-B, 4 siswa kelas VIII-C, 3 siswa kelas VIII- D , 3 orang siswa kelas VIII- 3 orang dari kelas E, 3 orang dari kelas VIII-F, 4 orang dari kelas VIII-G, 3 orang dari kelas VIII-H, 3 orang dari kelas VIII-I dan 3 orang dari kelas VIII - Kelas J.
Teknik Pengumpulan Data
Hal tersebut dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan nilai rata-rata yang dicapai oleh masing-masing kelas. Hasilnya dibandingkan dengan standar atau benchmark yang telah ditentukan. Adapun yang dijadikan standar dan kriteria tingkat kemampuan siswa VII. kelas di SMP Negeri 23 Makassar, penilaian dilakukan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut: :. Perolehan nilai untuk setiap siswa dibuat dengan cara menjumlahkan jawaban yang benar dibagi jumlah soal, kemudian hasilnya dikalikan dengan standar atau kriteria yang telah ditentukan. Siswa dikatakan kompeten jika dari 34 siswa yang belajar, 85% siswa mendapat nilai 75 ke atas dan memenuhi standar atau kriteria yang ditetapkan. Hasil kuantitatif berupa tinjauan pengetahuan siswa tentang menulis dialog VII. kelas di SMP Negeri 23 Makassar dinyatakan dalam angka.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dan dianalisis dengan menghitung rumus sesuai dengan data yang ditampilkan pada tabel berikut. Untuk mengetahui apakah siswa kelas VII SMP Negeri 23 Makassar mampu menulis dialog dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini. Secara umum hasil tes kemampuan menulis dialog pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan menulis dialog siswa kelas VII SMP Negeri 23 Makassar dengan kriteria penilaian meliputi 5 aspek: (1) kesesuaian isi dan cerita, (2) ketepatan dialog, (3) ) ketepatan deskripsi setting, (4) ketepatan dikte dan kalimat, dan (5) gaya naratif.
Pembahasan
Kemudian yang terakhir untuk mendapatkan gaya naratif ada 17 orang yang mendapat skor maksimal 20 sedangkan yang mendapat skor 15 ada 12 orang dan yang mendapat skor 10 ada 5 orang. Teknik analisis data kemampuan menulis dialog pada siswa kelas VII SMP Negeri 23 Makassar dilakukan dengan cara menentukan skor keseluruhan dari skor rata-rata yang diperoleh siswa. Menerima hipotesis yang diajukan, kesimpulan yang diperoleh adalah siswa kelas VII SMP Negeri 23 Makassar mampu menulis dialog.
Secara rinci dapat diuraikan hasil tes kemampuan menulis dialog siswa kelas VII SMP Negeri 23 Makassar. Alur cerita diilustrasikan dengan pertanyaan Wiwi yang mulai menyapa Dini dengan pertanyaan seputar berita, kemudian dilanjutkan dengan menanyakan apakah Dini akan berlibur ke kota. Dari dialog di atas saat menonton bioskop di atas, terlihat kesesuaian isi dan jalan cerita yang benar mengacu pada Judil.
Ketepatan diksi dan kalimat terlihat pada penggunaan diksi pada dialog di atas yang kurang tepat dengan kalimat yang kurang tepat. Merujuk pada judulnya, kesesuaian isi terlihat pada dialog antara Risna dan Viona. Risna menanyakan apakah Viona ingin berlibur ke taman air, dan Viona menjawab iya. Sedangkan jalan cerita tergambar dalam pertanyaan Risna yang diawali dengan salam kemudian menyampaikan maksud dari dialog tersebut. Keakuratan lukisan background terlihat pada percakapan dimana percakapan tersebut mengacu pada setting taman air sebagai tempat berlibur.
Dari dialog berlibur ke Bandung di atas terlihat bahwa kesesuaian isi dan alur cerita sudah tepat, jika merujuk pada judul, kesesuaian isi dapat dilihat pada dialog antara Fakhira dan Andin. Keakuratan pengecatan background dapat dilihat pada percakapan, dimana percakapan tersebut merujuk pada background di Bandung sebagai tempat berlibur. Ketepatan diksi dan kalimat dapat dilihat pada penggunaan diksi pada dialog di atas yaitu diksi yang santai dan kalimat yang sesuai dengan maksud pertanyaan.
Merujuk pada judulnya, kesesuaian isi dapat dilihat pada dialog antara Sapar dan Asdi. Sapar menanyakan apa yang dilakukan Asdi di bengkel sepeda motor? Dan jalan cerita tergambar dalam pertanyaan Sapar kepada Asdi. Hasil analisis data tersebut menggambarkan bahwa siswa kelas VII SMP Negeri 23 Makassar mampu menulis dialog. Sehingga dapat dijelaskan bahwa hasil tes keterampilan menulis dialog siswa kelas VII SMP Negeri 23 Makassar mencapai skor rata-rata 80, dari 34 siswa atau 10% yang mengikuti tes keterampilan menulis dialog, hanya 28 siswa yang mencapai skor. . di atas nilai penilaian standar dan nilai siswa di bawah penilaian standar sebanyak 6 siswa.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari SMP Negeri 23 Makassar, penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian ini sebagai berikut.