• Tidak ada hasil yang ditemukan

kemampuan menulis karangan persuasi pada siswa kelas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "kemampuan menulis karangan persuasi pada siswa kelas"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

i

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASI PADA SISWA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 25 MAKASSAR

SKRIPSI Oleh

ANDRI GUNAWAN NIM 4513102047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR 2017

(2)

i

KARANGAN PERSUASI PADA SISWA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 25 MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

ANDRI GUNAWAN NIM 4513102047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR 2017

(3)

ii

(4)

iii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Kemampuan Menulis Karangan Persuasi Pada Siswa Kelas VII-2 SMP Negeri 25 Makassar”.Beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, bukan hasil plagiat. Saya siap menanggung risiko atau sanksi apabila ternyata ditemukan adanya perbuatan tercela yang melanggar etika keilmuan dalam karya saya ini, termasuk adanya klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Makassar, 21 Januari 2018 Yang membuat pernyataan,

Andri Gunawan

(5)

iv ABSTRAK

Andri Gunawan. 2018. Kemampuan Menulis Karangan Persuasi Pada Siswa Kelas VIII-2 SMP Negeri 25 Makassar. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dibimbing oleh Dr.Muhammad Bakri, M.Pd, dan Dr. Hj. A. Hamsiah, M. Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Kemampuan Menulis Karangan Persuasi Pada Siswa Kelas VIII-2 SMP 25 Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu berusaha menggambarkan dan menginterprestasi sesuai objek yang dilitian mendeskripsikan dan menginterpretasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VIII-2 SMP 25 Makassar yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes. Analisis data dilakukan dengan teliti dengan cara memberikan skor terhadap hasil pekerjaan siswa.

Hasil penelitian membuktikan bahwa mahasiswa yang memperoleh nilai 75 ke ≥ sebanyak 14 orang (46.6%) dan yang memperoleh skor kurang dari 75 sebanyak 16 orang (53.3%). Dari hasil analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa Kemampuan Menulis Karangan Persuasi Pada Siswa Kelas VIII-2 SMP 25 Makassar dikatakan tidak Mampu.

Kata Kunci: kemampuan, menulis, karangan Persuasi.

(6)

v PRAKATA

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas nafas kehidupan, kekuatan, kesabaran yang masih ia curahkan kepada kita semua serta kemampuan kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Bosowa Makassar.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari segala macam kesulitan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan. Penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Muhammad Saleh Pallu, M.Eng. sebagai Rektor Universitas Bosowa Makassar.

2. Dr. Asdar S.pd, M.pd. sebagai dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bosowa Makassar.

3. St Haliah Batau, Ss., M, Hum sebagai wakil dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bosowa Makassar.

4. Dra. Hj. A. Hamsiah, M. Pd.. sebagai Wakil Dekan III Sekaligus Dra. Hj.

A. Hamsiah, M. Pd.. sebagai pembimbing II yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. pembimbing II yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. A Vivit Angriani, S.Pd., M.Pd. sebagai ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

6. Dr. Muhammad Bakri, S.Pd., M.Pd. sebagai pembimbing I yang telah banyak membantu serta motivasi dengan penuh ketulusan.

(7)

Seluruh Dosen dan Staf FKIP yang selalu memberi pelayanan serta bimbingan selama menjalani perkuliahan.

7. Kedua orang tua tercinta yang tak henti-hentinya memberikan motivasi, nasihat atau bantuan materil serta kasih sayang sungguh luar biasa yang tak ternilai harganya.

8. Seluruh teman-teman FKIP Universitas Bosowa Makassar khususnya teman-teman program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2013 yang selalu memberikan saran, dan kritikan dalam segala hal sampai akhir penulisan skripsi ini.

Akhir kata, disampikan terimakasih, dengan harapan dan doa, segala bantuan dan motivasi yang telah diberikan dapat bernilai ibadah serta memperoleh berkat dari Tuhan yang Maha Esa. Penulis sadar akan keterbatasan dalam penulisan ini, kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca guna menambah khazanah ilmu pengetahuan.

Makassar, 21 Januari 2018 Penulis,

Andri Gunawan

(8)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK... iv

PRAKATA... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian Hasil Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Pembahasan ... 7

B. Kerangka Pikir ... 14

BAB III METODE PENELITIAN ... 17

A. Lokasi Penelitian ... 17

B. Variabel Dan Definisi Operasional Variabel ... 17

C. Populasi dan Sampel Populasi ... 18

D. Instrumen Penelitian ... 19

E. Prosedur Penelitian ... 22

(9)

F. Teknik Pengumpulan Data... 22

G. Teknik Analisis Data ... 24

H. Indikator Kinerja ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 26

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 26

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 32

BAB V PENUTUP ... 37

A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

LAMPIRAN ... 39

RIWAYAT HIDUP ... 48

(10)

ix

DAFTAR TABEL

1. Rubrik Penilaian Mengarang Dengan Tema Tertentu ... 14

2. Rubrik Penilaian Tugas Menulis Karangan Persuasi ... 18

3. Rubrik Populasi Siswa Kelas VIII-2 SMP 25 Makassar ... 19

4. Rubrik Penilaian Tugas Menulis Karangan Persuasi ... 19

5. kriteria Penilaian Siswa Dalam Menulis Karangan Persuasi ... 20

6. Penilaian ... 24

7. Bobot dan Skor ... 25

8. Kemampuan Menulis karangan persuasi siswa kelas VIII-2 SMP 25 Makassar ... 27

9. Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Karangan persuasi siswa kelas VIII-2 SMP 25 Makassar ... 30

10. Hasil Penelitian Kemampuan Karangan persuasi siswa kelas VIII-2 SMP 25 Makassar ... 31

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN ... 39

1. Instrumen Penelitian ... 40

2. Hasil Kerja siswa ... 41

3. Dokumentasi Penelitian... 45

4. Surat Izin Penelitian ... 47

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses yang sangat penting bagi manusia.

Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

Peningkatan mutu pendidikannya selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara. antaranya penataran guru, pergantian kurikulum, dan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.

Sehingga dalam pengembangan karakter dan keterampilan, itu membutuhkan ketekunan dan kreativitas. Siswa dituntut menemukan ide dan merangkai kata untuk menghasilkan tulisan yang baik. Dilihat dari fungsinya, kegiatan menulis juga memiliki beberapa manfaat seperti yang diungkapkan oleh Akhadiah, Maidar, dan Sakura (1989:1-3), yaitu dapat menambah wawasan mengenai suatu topik karena penulis mencari sumber informasi tentang topik tersebut, sarana mengembangkan daya pikir atau nalar dengan mengumpulkan fakta, menghubungkannya, kemudian menarik kesimpulan.

Hal ini dikarenakan keterampilan menulis bertujuan untuk melatih siswa dalam mengembangkan ide dan menyusunnya menjadi tulisan yang lebih rinci agar mudah dipahami oleh pembaca. Begitu pula dalam menyusun teks persuasi, pada dasarnya teks karangan persuasi merupakan karangan yang disusun untuk memberikan pengetahuan maupun informasi kepada orang lain agar bertambah pengetahuannya.

(13)

Dalam Kurikulum 2013, keterampilan menulis merupakan salah satu pelajaran dalam Bahasa Indonesia yang harus diajarkan. Kompetensi Dasar pembelajaran Bahasa Indonesia yang mengacu pada Kurikulum 2013 kelas VIII adalah memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, persuasi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan. Dari beberapa Kompetensi Dasar tersebut, kesulitan utama yang dihadapi siswa adalah dalam meyusun teks persuasi.

Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara dengan guru dan siswa Kelas VIII-2 SMP Negeri 25 Makassar, ditemukan beberapa permasalahan dalam keterampilan menulis persuasi, yaitu (1) kegiatan menulis di sekolah belum mendapat perhatian cukup dari siswa, (2) motivasi siswa terhadap menulis masih rendah, karena siswa beranggapan bahwa menulis adalah kegiatan yang sulit dibandingkan empat keterampilan berbahasa yang lain, (3) siswa kesulitan menemukan dan menuangkan ide dalam pembelajaran menulis, (4) model pembelajaran yang digunakan kurang menarik sehingga diperlukan model pembelajaran yang lebih menarik untuk meningkatkan minat siswa dalam menulis persuasi, dan (5) media yang digunakan kurang menarik perhatian siswa.

Permasalahan menulis tersebut tidak lepas dari beberapa faktor, yaitu terkait dengan guru, siswa, media, dan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran. Untuk mengatasi kesulitan keterampilan menulis karangan persuasi, salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan

(14)

3

menulis adalah dengan menggunakan model pembelajaran memberi dan menerima.

Model pembelajaran memberi dan menerima dipilih karena model pembelajaran ini sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan persuasiSelain itu, model pembelajaran ini menuntut siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan mengajak siswa untuk saling berbagi mengenai informasi yang diperoleh. Dengan model pembelajaran ini, diharapkan siswa mampu menyampaikan informasi ataupun pesan dalam tulisan persuasi yang mereka susun.

Model pembelajaran memberi dan menerima dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan persuasi siswa Kelas VIII-2 SMP Negeri 25 Makassar. Hal ini karena model pembelajaran memberi dan menerima mempunyai kelebihan dapat melatih siswa untuk bekerja sama, melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelas, dan memperdalam pengetahuan siswa melalui kartu yang dibagikan.

Oleh karena itu, peneliti menerapkan model pembelajaran memberi dan menerima untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan persuasi.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diketahui bahwa kesulitan belajar siswa Kelas VIII-2 SMP Negeri 25 Makassar ditandai dengan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran. Untuk dapat memberikan hasil yang diharapkan yaitu meningkatkan keterampilan menulis karangan persuasi, peneliti menggunakan model pembelajaran memberi dan menerima untuk meningkatkan

(15)

kemampuan menulis karangan persuasi siswa Kelas VIII-2 SMP Negeri 25 Makassar.

Sesuai dengan uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas dapat diidentifikasikan permasalahan penelitian dilihat pada kegiatan menulis belum mendapat perhatian yang cukup dari siswa, hal ini timbul karena tidak adanya motivasi siswa, sebagian besar siswa menganggap kegiatan menulis adalah kegiatan yang sulit dibandingkan dengan keterampilan lainnya, ditambah lagi dengan kondisi sulit untuk mengemukakan ide dan ngagasan dalam pembelajaran menulis.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah di atas, rumusan masalah pada penelitian ini apakah pelaksanaan proses pembelajaran kemampuan menulis karangan persuasi dapat meningkatkan keterampilan menulis pada siswa Kelas VIII-2 SMP Negeri 25 Makassar ?.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan/keterampilan menulis karangan persuasi dapat meningkatkan pendidikan karakter pada siswa Kelas VIII-2 SMP Negeri 25 Makassar.

D. Manfaat Penelitian

(16)

5

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi peneliti dan pembaca baik secara teoritis maupun praktik.

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini memberikan sumbangan pengetahuan tentang pengaruh model pembelajaran multiliterasi terhadap kemampuan membaca dan kemampuan menulis siswa bagi praktisi pendidikan dasar. Penelitian ini akan melihat proses model pembelajaran multiliterasi dalam meningkatkan kemampuan membaca dan kemampuan menulis siswa sehingga hasil kemampuan membaca dan kemampuan menulis siswa dapat meningkat.

2. Manfaat secara Praktik

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Bagi sekolah

Memberikan sumbangsih yang cukup efektif dan menarik perhatian siswa dalam pembelajaran menulis sehingga dapat dijadikan perbandingan dalam rangka perbaikan pembelajaran sehingga guru dapat mempertimbangkan penggunaan model pembelajan.

b. Bagi guru

Dapat menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan gambaran tentang pengaruh model pembelajaran pendidikan karakter melalui pembelajaran keterampilan menulis karangan persuasi.

c. Bagi siswa

(17)

Memberikan suasana menyenangkan dan menarik dalam kegiatan dan proses pembelajaran serta memberikan kesempatan pada siswa untuk mudah memahami pembelajaran dan menghasilkan tulisan yang menarik dan bagus.

d. Manfaat bagi peneliti

Tentunya sebagi insan yang membutuhkan banyak pengetahuan, penilitian tentang “Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Keterampilan Menulis karangan Persuasi Pada Siswa Kelas VIII-2 SMP Negeri 25 Makassar”

menjadi formulasi ilmu pengetahuan demi keberhasilan dalam mendidik siswa.

(18)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembahasan Teori 1. Menulis

Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil.

Namun dengan semakin berkembangnya teknologi seperti saat ini, menulis juga bisa dilakukan dengan menggunakan komputer atau laptop. Banyak definisi / pengertian menulis yang dipaparkan oleh para ahli. Untuk selengkapnya mengenai pengertian menulis menurut para ahli, silakan simak artikel di bawah ini.

Kemampuan yang dimiliki setiap individu berbeda-beda. Setiap kemampuan saling berhubungan membentuk suatu tindakan. Akhmad Sudrajat membagi kemampuan menjadi dua jenis, yaitu:

a) Actual ability

Actual ability atau kecakapan nyata merupakan kecakapan yang diperoleh karena belajar yang dapat segera didemonstrasikan atau diuji sekarang.

b) Potential ability.

Potential ability atau kecakapan potensial merupakan aspek kecakapan yang masih terkandung dalam diri individu dan diperoleh dari faktor keturunan.

(19)

Lebih lanjut menurut Robbins dalam menyatakan bahwa kemampuan terdiri dari dua faktor, yaitu a) kemampuan intelektual (intelectual ability), merupakan kemampuan melakukan aktivitas secara mental, b) kemampuan fisik (physical intellectual), merupakan kemampuan melakukan aktivitas berdasarkan stamina, kekuatan, dan karakteristik fisik.

Kemampuan memiliki kaitan erat dengan inteligensi individu. Kemampuan yang besar akan meningkatkan intelegensi dan sebaliknya. Ada beberapa teori yang mengemukakan keterkaitan kemampuan dengan intelegensi.

Thurstone dalam Akhmad Sudrajat mengungkapkan teori “Primary Mental Abilities”, bahwa inteligensi merupakan penjelmaan dari kemampuan primer, yaitu :

a) kemampuan berbahasa b) kemampuan mengingat

c) kemampuan nalar atau berpikir d) kemampuan tilikan ruang e) kemampuan bilangan

f) kemampuan menggunakan kata-kata

g) kemampuan mengamati dengan cepat dan cermat

(20)

9

Menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa. Dalam pembagian kemampuan berbahasa, menulis selalu diletakkan paling akhir setelah kemampuan menyimak, berbicara, dan membaca. Meskipun selalu ditulis paling akhir, bukan berarti menulis merupakan kemampuan yang tidak penting.

Dalam menulis semua unsur keterampilan berbahasa harus dikonsentrasikan secara penuh agar mendapat hasil yang benar-benar baik.

Henry Guntur Tarigan (1986: 15) menyatakan bahwa menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai.

Menurut Djago Tarigan dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009: 5) menulis berarti mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan. Lado dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009: 5) juga mengungkapkan pendapatnya mengenai menulis yaitu: meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain.

Menulis dapat dianggap sebagai suatu proses maupun suatu hasil. Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Menurut Heaton dalam St. Y. Slamet (2008: 141) menulis merupakan keterampilan yang sukar dan kompleks.

Menurut Gebhardt dan Dawn Rodrigues (1989: 1) writing is one of the most important things you do in college. Menulis merupakan salah satu hal paling penting yang kamu lakukan di sekolah. Kemampuan menulis yang baik

(21)

memegang peranan yang penting dalam kesuksesan, baik itu menulis laporan, proposal atau tugas di sekolah.

Pengertian menulis diungkapkan juga oleh Barli Bram (2002: 7) in principle, to write means to try to produce or reproduce writen message. Barli Bram mengartikan menulis sebagai suatu usaha untuk membuat atau mereka ulang tulisan yang sudah ada.

Menurut Eric Gould, Robert DiYanni, dan William Smith (1989: 18) menyebutkan writing is a creative act, the act of writing is creative because its requires to interpret or make sense of something: a experience, a text, an event.

Menulis adalah perilaku kreatif, perilaku menulis kreatif karena membutuhkan pemahaman atau merasakan sesuatu: sebuah pengalaman, tulisan, peristiwa.

M. Atar Semi (2007: 14) dalam bukunya mengungkapkan pengertian menulis adalah suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang- lambang tulisan. Burhan Nurgiantoro (1988: 273) menyatakan bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif, yaitu aktivitas menghasilkan bahasa.

Menulis menurut McCrimmon dalam St. Y. Slamet (2008: 141) merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. St. Y. Slamet (2008: 72) sendiri mengemukakan pendapatnya tentang menulis yaitu kegiatan yang memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks.

(22)

11

2. Karangan Persuasi

Dalam kehidupan sehari-hari, dalam melakukan kegiatan sosial kita selalu menggunakan bahasa sebagai alatnya, dalam berkomunikasi tersebut kita memunyai bermacam-macam tujuan. Salah satu tujuan kita berkomunikasi adalah menyampaikan pengaruh kepada mitra bicara kita. Dengan kata lain, kita ingin memengaruhi orang lain lewat bahasa.Bentuk tuturan atau karangan yang digunakan untuk memengaruhi orang lain inilah yang disebut persuasi.

Istilah persuasi merupakan alihan bentuk kata persuasion dalam bahasa Inggris. Bentuk kata persuasion diturunkan dari kata to persuade yang artinya membujuk atau meyakinkan. Jadi, karangan persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdaya-bujuk, berdaya-ajak, ataupun berdaya imbau yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti imbauan implisit maupun eksplisit yang disampaikan oleh penulis. Dengan kata lain, persuasi berurusan dengan masalah memengaruhi orang lain lewat bahasa.

Persuasi adalah karangan yang ditujukan untuk memengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya (Yunus dan Suparno, 2004:1.12). Karangan persuasi bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Seperti argumentasi, persuasi juga menggunakan bukti atau fakta. Hanya saja, dalam persuasi bukti-bukti itu digunakan seperlunya atau kadang- kadang dimanipulasi untuk menimbulkan kepercayaan pembaca bahwa yang disampaikan penulis adalah benar.

(23)

a. Ciri-ciri Persuasi Karangan persuasi memunyai ciri-ciri sebagai berikut.

2) Harus menimbulkan kepercayaan pendengar/pembacanya.

3) Bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.

4) Harus menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara pembicara/

penulis dan yang diajak berbicara/pembaca.

5) Harus menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai.

6) Harus ada fakta dan data secukupnya.

b. Macam-macam Karangan Persuasi 1) Persuasi Politik

2) Persuasi Pendidikan

3) Persuasi Advertensi/Iklan Dan 4) Persuasi Propaganda.

Berikut ini penjelasan dari keempat macam karangan persuasi tersebut.

a) Persuasi Pendidikan Persuasi pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Seorang guru misalnya, bisa menggunakan persuasi ini untuk memengaruhi anak supaya mereka giat belajar, senang membaca dan lain-lain. Seorang motivator atau inovator pendidikan bisa memanfaatkan persuasi pendidikan dengan menampilkan konsep- konsep baru pendidikan untuk bisa dilaksanakan oleh pelaksana pendidikan.

(24)

13

b) Persuasi Politik Sesuai dengan namanya, persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli politik dan kenegaraan sering menggunakan persuasi jenis ini untuk keperluan politik dan negaranya.

c) Persuasi advertensi/iklan Persuasi iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang atau bentu jasa tertentu.

Lewat persuasi iklan ini, diharapkan pembaca atau pendengar menjadi kenal, senang, ingin memiliki barang atau memakai jasa yang ditawarkan.

Karena itu, advertensi diberi predikat jalur komunikasi antara pabrik dan penyalur, pemilik barang dan publik sebagai konsumen. Persuasi iklan yang baik adalah persuasi yang mampu dan berhasil merangsang konsumen membeli barang yang ditawarkan.

d) Persuasi Propaganda Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah informasi. Tentunya tujuan persuasi tidak hanya berhenti pada penyebaran informasi saja. Lebih dari itu, dengan informasi diharapkan pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat sesuatu. Tujuan akhir dari persuasi propaganda adalah agar pembaca atau pendengar mau menuruti isi ajakan persuasi tersebut.

3. Penilaian Pembelajaran Menulis Karangan Persuasi

Pengukuran kemampuan menurut Nurgiyantoro (2013:439) harus menggunakan rubrik penilaian. Rubrik penilaian yang dibuat harus mencakup

(25)

komponen isi dan bahasa masing-masing dengan subkomponennya. Rubrik penilaian yang dimaksud dicontohkan di berikut ini.

Tabel 2.2: Rubrik Penilaian Tugas Menulis Karangan persuasi

No Nama

Aspek Penilaian Isi Strukrur

Teks Kosakata Kalimat Mekanik

20 20 20 20 20

1 2

B. Kerangka Pikir

Kesulitan utama yang dihadapi siswa adalah menulis persuasi.

Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Keterampilan menulis masih kurang mendapat perhatian, dan kurang menarik perhatian siswa. Dengan keterampilan menulis yang baik, diharapkan siswa mampu menyampaikan informasi ataupun pesan dalam tulisan yang mereka susun.

Permasalahan menulis tersebut tidak lepas dari beberapa faktor, yaitu terkait dengan guru, siswa, media, dan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran. Untuk mengatasi kesulitan pembelajaran keterampilan menulis persuasi, salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis adalah dengan menggunakan model pembelajaran pedidikan karakter.

Model pembelajaran ini menuntut siswa untuk lebih aktif dan mampu berbagi informasi kepada siswa yang lain. Penggunaan model pembelajaran ini

(26)

15

diharapkan mampu mempermudah siswa dalam memahami materi menulis persuasi sehingga kemampuan siswa akan meningkat. Model pembelajaran memberi dan menerima cocok digunakan dalam pembelajaran menulis persuasi.

Hal ini dikarenakan model pembelajaran ini memiliki beberapa kelebihan.

Kelebihan dari model pembelajaran ini adalah dapat dimodifiksi sedemikian rupa sesuai dengan keinginan dan situasi pembelajaran, melatih siswa untuk berkerjasama dan menghargai kemampuan orang lain, melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelas, memperdalam dan mempertajam pengetahuan siswa melalui kartu yang dibagikan, serta meningkatkan tanggung jawab siswa.

Penelitian ini menggunakan kurikulum, K 13 yang berorientasi pada pendidkan karakter terkhusus pada pembelajaran bahasa yang mengarah pada kemampuan mengarang persuasi dengan pendidikan karakter sesuai dengan K 13 yeng berorientasi pada pendidikan karakter, penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang memiliki beberapa tahapan yaitu, Perencanaan, pelaksanaan, Obsevasi, Refleksi.

(27)
(28)

17 BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 25 Makassar. Pada siswa Kelas VIII-2 yang berjumlah 33 siswa yang terdidir dari 14 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Subjek penelitian ini ditentukan berdasarkan survei sebelumnya dan melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Kriteria kelas penelitian adalah salah satu kelas yang memiliki kendala dalam keterampilan menulis karangan persuasi. Penelitian ini dilaksanakan oleh guru kelas sebagai subjek yang melaksanakan tindakan pembelajaran, sedangkan yang melakukan pengamatan adalah mahasiswa peneliti.

Waktu perencanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016, karena bertepatan dengan semester ganjil, dimana kompetensi inti menulis karangan persuasi dilaksanakan. Jadwa pelaksanan penelitan dapatdilihat pada Tabel di berikut ini.

B. Variabel Dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel

Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Menurut Hatch & Farhady dalam Muslihin (2013:01) Variable didefinisikan

(29)

sebagai Atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan obyek yang lain. Dalam penelitian ada dua variabel yang digunakan yaitu, Pendidikan Karakter dan Karangan Persuasi.

2. Defenisi Operasional Variabel

Pembelajaran menulis persuasi merupakan langkah yang efektif sebagai langkah pencapaian pendidikan karakter guna terbentuknya peserta didik yang berkualitas, hal ini dikemukakan berdasarkan pengamatan penulis dimana karakter peserta didik tidak semestinya dimulai dar perubahan prilaku atau sikap melainkan kita selaku pendidik harus memahami dari segala aspek salah satunya yaitu dari kemampuan menulis.

C. Populasi dan Sampel Populasi 1. Populasi

Tabel 3.1 Rubrik Populasi Siswa SMP Negeri 25 Makassar

Sumber data Tata Usaha

No Kelas Jumlah Siswa

L P

1 VIII 1

2 VIII 2 10 Orang 20 Orang

3 VIII 3

4 VIII 4

Jumlah keseluruhan = 30

(30)

19

2. Sampel

Mengingat pertimbangan keefektifan penelitian dan kesamaan populasi maka sampel yang dipilih pada penelitian ini ada lah siswa kelas VIII-2.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian adalah meminta siswa untuk menulis karangan persuasi

Tabel 2.1: Rubrik Penilaian Mengarang dengan Tema Tertentu

No Aspek Yang Dinilai Skor

1 Kesesuaian Isi Dengan Tema 20

2 Struktr Teks 20

4 Ketepatan Kosakata 20

5 Ketepatan Kalimat 20

6 Ejaan Dan Tata Tulis (Mekanik) 20

Jumlah Skor 100 Model penilaian dengan rubrik di atas dianggap tidak proporsional karena bobot untuk semua komponen sama dan tidak mengakomodasi komponen- komponen yang lebih penting. Untuk itu, ada rubrik penilaian lain yang disebutkan oleh Nurgiyantoro (2013:440) adalah dengan menekankan pada pembobotan tiap komponen.

Pada rubrik ini diberikan rentangan skor pada tiap-tiap komponen, yang lebih penting diberi skor yang lebih tinggi daripada komponen yang kurang penting.

(31)

Berdasarkan contoh rubrik penilaian keterampilan menulis di atas, peneliti memilih rubrik penilaian baru dari buku guru Kurikulum 2013 dengan mengadaptasi kedua contoh. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan pada hasil pembelajaran dan memudahkan dalam proses evaluasi.

Rubrik penilaian yang diambil dari buku guru Kurikulum 2013 lebih sederhana dan mudah untuk dipahami dan dilakukan. Berikut rubrik penilaian dan kriteria penilaian pembelajaran memproduksi atau menulis karangan persuasi dengan model pembelajaran memberi dan menerima yang digunakan oleh peneliti yang diambil dari Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan (2014: 76) adalah sebagai berikut.

Berikut tabel kriteria penilaian siswa Kelas VIII-2 SMP Neneri 25 Makassar dalam menulis karangan persuasi.

Table 3.3 Kriteria Penilaian Siswa dalam Menulis karangan persuasi

Nama Judul Tanggal

Penilaian Teks Persuasi :

: :

Skor Kriteria Ket

ISI

27-30 Sangat Baik-Sempurna: menguasai topik tulisan; substansif;

pengembagan teks persuasi lengkap; relevan dengan topik yang dibahas.

22-26 Cukup-Baik: cukup menguasai permasalahan; cukup memadai;

pengembangan terbatas; relevan dengan topic tetapi kurang terperinci.

17-21 Sedang-Cukup: penguasaan permasalahan terbatas; substansi kurang;

pengembangan topik tidak memadai.

13-16 Sangat-Kurang: tidak menguasai permasalahan; tidak ada substansi;

tidak relevan; atau tidak layak dinilai.

Pernyataan Pendapat (Tesis), Argumentasi, Penegasan Ulang Pendapat

O R G AN IS AS I

18-20

Sangat Baik-Sempurna: ekspresi lancar; gagasan diungkapkan dengan jelas; tertata dengan baik; urutan logis; kohesif.

(32)

21

14-17

Cukup-Baik: kurang lancar; kurang terorganisasi tetapi ide utama ternyatakan; pendukung terbatas; logis tetapi tidak lengkap.

10-13

Sedang-Cukup: tidak lancar; gagasan kacau atau tidak terkait; urutan dan pengembangan kurang logis.

7-9 Sangat-Kurang: tidak komunikatif; tidak terorganisasi; atau tidak layak dinilai.

KOSA KATA

18-20

Sangat Baik-Sempurna: penguasaan kata canggih; pilihan kata dan ungkapan efektif; menguasai pembentukan kata; penggunaan register tepat.

14-17

Cukup-Baik: penguasaan kata memadai; pilihan, bentuk, dan penggunaan kata/ungkapan kadang-kadang salah, tetapi tidak mengganggu.

10-13

Sedang-Cukup: penguasaan kata terbatas; sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ungkapan; makna membingungkan atau tidak jelas.

7-9 Sangat-Kurang: pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan pembentukan kata rendah; tidak layak nilai.

PENGUNAAN BAHASA

18-20

Sangat Baik-Sempurna: konstruksi kompleks dan efektif; terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi).

14-17

Cukup-Baik: konstruksi sederhana tetapi efektif; terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks; terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata, artikel, pronomina, preposisi), tetapi makna cukup jelas.

10-13

Sedang-Cukup: terjadi bayak kesalahan dalam konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada kalimat negasi, urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen, pelesapan; makna membingungkan atau kabur.

7-9

Sangat-Kkurang: tidak menguasai tata kalimat; terdapat banyak kesalahan; tidak komunikatif; tidak layak dinilai.

MEKANIK

10

Sangat Baik-Sempurna: menguasai aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf.

6

Cukup-Baik: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna.

4

Sedang-Cukup: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur.

5

Sangat-Kurang: tidak menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai.

(33)

E. Prosedur Penelitian

1. Melakukan observasi disekolah dengan memberikan informasi atau penjelasan tentang menulis karangan persuasi dengan ciri-ciri atau karakteristik karangan persuasi

2. Tes, meminta siswa untuk menulis karangan persuasi sesuai dengan criteria yang terdapat dalam karangan persuasi.

3. Melakukan penilaian terhadap hasil kerja siswa sesuai dengan kriteria penulisan yang telah ditetapkan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas ini diambil dengan beberapa teknik diantaranya dengan menggunakan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.

1. Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung. Teknik observasi digunakan untuk mengetahui perilaku siswa pada saat proses pembelajaran. Observasi dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborator. Observasi dilakukan dengan cara pengamatan, dokumentasi foto, dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas yang dideskripsikan melalui lembar catatan lapcxdftangan agar segala sesuatu yang terjadi dapat terangkum.

2. Tes

(34)

23

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur perkembangan karakter dan kemampuan siswa dalam menulis karangan persuasi, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan tindakan. Tes menulis diberikan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan persuasi.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan guru dan siswa di luar jam pelajaran.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis karangan persuasi. Sehubungan dengan menggali pemahaman siswa terhadap karangan persuasi, wawancara dengan guru dan siswa dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran yang telah dilakukan.

4. Dokumentasi

Dokumentasi berupa foto-foto kegiatan pelaksanaan tindakan kelas dari awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Dokumentasi digunakan untuk merekam peristiwa penting dalam aspek kegiatan kelas.

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini digunakan teknik presentase dengan rumus, Nilai Skor Perolehan

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚X100

Sulastiningsih (2009)

(35)

Nilai perolehan setiap siswa dihasilkan dengan menjumlahkan jawaban yang benar dibagi skor maksimum dikali skor ideal, kemudian hasilnya dikaitkan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Adapun aspek yang dinilai adalah sebagai berikut : 1. Isi

2. Struktur teks 3. Kosakata 4. Kalimat 5. Mekanik

Tabel 3.4: Penilaian

No Aspek Yang Dinilai Skor

1 Isi 20

2 Struktur teks 20

3 Kosakata 20

4 Kalimat 20

5 Mekanik 20

Jumlah 100

H. Indikator Kinerja

Inidikator keberhasilan yang digunakan adalah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan disekolah adalah ≥ 79. artinya jika 85% subjek penelitian secara klasikal memperoleh nilai, maka dikatakan ketuntasan belajar tercapai.

Berikut adalah tabel penilaian bobot skor

(36)

25

Tabel 3.5 Bobot Skor

No Kategori Nilai

1.

2.

Sangat Baik Baik

90-100 80-89

Mampu 3.

4.

5.

Cukup Kurang

Sangat Kurang

75-79 60-69 0-59

Tidak Mampu

Kusnandar (2001)

(37)

26 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan penelitian yang berorientasi pada pencapaian tujuan melalui pembahasan permasalahan yang ada. Oleh karena itu, penelitian ini memerlukan data sebagai sarana pemecahan masalah. Pada bagian ini akan dibahas tentang deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Pada bagian ini dibahas secara rinci mengenai hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan. Untuk memudahkan memahami hasil yang diperoleh dalam penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 25 Makassar, penulis perlu memaparkan masalah penelitian, yakni “bagaimana kemampuan menulis karangan persuasi siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 25 Makassar”?

Pemecahan masalah tersebut, dapat dilihat dari hasil analisis data.

Hasil penelitian disajikan dalam bentuk kuantitatif yakni gambaran tentang kemampuan menulis karangan persuasi siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 25 Makassar yang dinyatakan dengan angka.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah dan dianalisis menurut teknik yang telah dikemukakan. Data yang diolah dan dianalisis yaitu yang ada pada table berikut ini.

(38)

27

Tabel 4.1

kemampuan menulis karangan persuasi siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 25 Makassar

No. Nama Siswa Nilai

1. Jhen Colyn Pawer 90

2. Hanif Fathulla 90

3. Muhammad Fajrin Al haq 90

4. Muhammad Cakrawala YH 89

5. Faiz Febrio Sahri 82

6. Dimas Boyu P 85

7. M.Ezha Anggra Putra 85

8. Indria Ulandari Ahrad 80

9. Furqan Sanjanya 80

10. Muh. Ilham 80

11. Sekar Listyorni 80

12. Muh.Farhan 78

13. Ahmad Rifki Saputra 75

14. Putri Rizki Maulia 75

15. Aisya Dwi Fajriani 74

16. Devi Windyasari 70

17. Novelin Kapriyanka Powiwi 70

18. Alisho Ar-Razak 65

(39)

19. Muh. Ilham Syahfithrah 65

20. Andi Magfirah 65

21. Andi Alamanda Ismarni 65

22. Andi Muh. Taufuq Hidayat 65

23. Evasianti Zukarnail 65

24. Resha Putri Vianti 65

25. Nur Azizah Sawir 65

26. Nur Fatimah 60

27. Rifyal Syahul Haq 60

28. Muh. Rifai Arib 60

29. Achmad Azan Aibar 60

30. Gusti Agus 58

Data pada tabel 4.1 memperlihatkan bahwa dari keseluruhan data tersebut yang memperoleh skor 90 sebagai skor tertinggi yaitu dengan nama Jhen Colyn Pawer, skor 90 dengan nama Devi Windyasari, skor 90 dengan nama Muhammad Fajrin AL Haq, skor 89 dengan nama Muhammad Cakrawala VH, skor 82 dengan nama Faiz Febrio Sahri, skor 85 dengan nama Dimas Boyu P, skor 85 dengan nama M.Ezha Anggra Putra, skor 80 dengan nama Novelin Kapriyanka Powiwi, skor 80 dengan nama Furqan Sanjaya H., skor 80 dengan nama Muh. Ilham, skor 80 dengan nama Sekar Liayorini, Skor 78 dengan nama Muh.furhan R.T, skor 75 dengan nama

(40)

29

Ahmad Rifki Saputra, skor 75 dengan nama Putri Rizki Maulia, skor 74 dengan nama Aisyah Dwi Fajriani,skor 70 dengan nama hanif fathulla, skor 70 dengan nama Idriya Ulandari Ahrad, skor 65 dengan nama Alishsha Ar- Razak, skor 65 dengan nama Muh.Ilham Syafitrah, skor 65 dengan nama Andi Magfira, skor 65 dengan nama Andi Alamanda, skor 65 dengan nama Andi Muhammad Taufik H., skor 65 dengan nama Evansiani Zulkarnaim, skor 65 dengan nama Andi Resha Putri Vianti, skor 65 dengan nama Nurazizah Sawir, skor 60 dengan nama Sabrina Nurfatima, skor 60 dengan nama Rifyal Sahul, skor 60 dengan nama Muhammad Rifail Arib, skor 60 dengan nama achmad azan Aibar, dan Skor terendah adalah skor 58 dengan nama Gusti Agung.

Hasil analisis data yang telah diperoleh dari hasil penelitian di kelas VIII-2 siswa SMP Negeri 25 Makassar, pada tabel 4.1 terdapat beberapa hal yang perlu dibahas lebih lanjut, seperti hasil yang diperoleh siswa. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini.

(41)

Tabel 4.2

Tabel distribusi frekuensi skor kemampuan menulis karangan persuasi siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 25 Makassar

No Skor Siswa Frekuensi Persentase

Tuntas Tidak Tuntas

Tuntas Tidak Tuntas

Tuntas Tidak Tuntas

1 90 74 3 1 100% 3.3%

2 89 70 2 2 6.6% 6.6%

3 85 65 2 8 6.6% 27%

4 80 60 4 4 13.3% 13.3%

5 78 58 1 1 3.3% 3.3%

6 75 2 6.6%

Jumlah 30 100%

Tabel 4.2 menunjukan bahwa siswa kelas VIII-2 SMP 25 Makassar memperoleh skor 90 sebagai skor tertinggi dengan jumlah 3 orang, skor 89 dengan jumlah 2 orang, skor 85 dengan jumlah 2 orang, skor 80 dengan jumlah 4 orang, skor 78 dengan jumlah 1 orang, skor 75 dengan jumlah 2 orang,skor 74 dengan jumlah 1 orang, skor 70 dengan jumlah 2 orang, skor 65 dengan jumlah 8 orang, skor 60 dengan jumlah 4 orang sebagai skor terendah adalah 58 dengan jumlah 1 orang.

Secara rinci dapat diuraikan bahwa hasil tes kemampuan menulis karangan persuasi siswa kelas VIII-2 SMP 25 Makassar. Siswa memperoleh nilai rata-rata dibawah standar dalam menulis Karangan Persuasi. Diantara 30 orang dalam penelitian ini, tidak seorang pun dalam penelitian ini yang memperoleh skor 100 sebagai skor maksimal. Skor tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 90 dan skor terendah yang diperoleh yaitu 58. Jumlah siswa yang

(42)

31

memperoleh nilai 75 ≤ sebanyak 14 orang atau 46.6%, dan yang mendapat nilai ≥ 75 sebanyak 16 orang atau 53.3%.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan menulis karangan persuasi siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 25 Makassar dinyatakan tidak mampu, siswa memperoleh nilai rata-rata ≤ 75 atau diatas standar 14 orang atau 46.6% dan siswa yang memperoleh nilai 75 ≥ hanya 16 orang atau 53.3%, Setelah mengetahui distribusi kemampuan menulis karangan persuasi siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 25 Makassar dapat diketahui nilai keseluruhan pada penelitian ini berdasarkan hasil persentase data tersebut.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Hasil Persentase kemampuan menulis karangan persuasi

No Kategori Interval Frekuensi Persentase

1 2 3 4

Sangat baik Baik

Cukup Kurang

85-100 75-84 65-74 55-64

7 7 11

5

23,3%

23,3%

36,6%

16,6%

Jumlah 30 100%

Pada tabel 4.3 dapat dikatakan bahwa jumlah siswa 30 orang, yang mendapatkan kategori sangat baik 7 orang (23.3%), yang mendapatkan kategori baik 7 orang (23.3%), yang mendapatkan kategori cukup 11 orang (36.6%), sedangkan yang mendapatkan kategori kurang 5 orang (16.6%).

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis karangan persuasi siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 25 Makassar

(43)

dinyatakan tidak mampu. Jadi, apabila dihubungkan dengan interval ketuntasan 85% yang memperoleh nilai 75 ≤ maka dari jumlah 14 orang atau 46.6% yang memperoleh nilai 75 ≥ dan 16 orang atau 53.3% yang memperoleh nilai di bawah 75. Oleh karena itu, dalam penelitian ini kemampuan menulis karangan persuasi siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 25 Makassar dinyatakan tidak mampu karena tidak mencapai 85% yang mendapat nilai 75 ≥

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berikut ini akan ditampilkan beberapa hasil pekerjaan yang dibuat oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 25 Makassar dalam menulis karangan persuasi.

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif. Kemampuan tersebut merupakan kecakapan dan kesanggupan siswa dalam menulis karangan persuasi. Hasil tes terhadap kemampuan siswa dalam menulis karangan persuasi pada umumnya tidak memadai. Hasil yang dimaksud adalah kemampuan yang diperoleh sampel siswa melalui data yang terkumpul dan hasil analisis yang telah dilakukan.

1. Atas nama Efasianti jukarnain dengan judul karangan “Daur ulang”

Hasil kerja siswa:

Di sekitar kita ada banyak sampah di antarnya ada sampah plastik berupa botol-botol minuman dan gelas-gelas sampah plastik tersebu dijadikan

(44)

33

bahan kerajinan dengan cara di daur ulang menjadi barang- barang berguna.

Kita sadar ternyata plastik yang sekali pakai dapat di daur ulang menjadi bahan-bagan alat rumah contohnyabotol plastik biasa di gunakan sebagai tempat pisau dan gunting dengan cara botol-botol tersaebut tengahnga di belah dan di cet warna warni.

Dan bahan dari kerajinan tersenut tentunga sangat berguna dan plastik gunanya agar peralatan di dapur seprti pisau, alat pemotong buah gunting, pengupas tifak akan berserakan dengan bahan daur ulang ini akan di kadikan kerajinan.

2. Atas nama Ferguson trisna juniarta dengan judul karangan “Kesehatan Mata”

Hasil kerja siswa:

Pasti kalian selalu mengunakan hp atau tablet. Padahal memegang dodget akan merukak mata, karna di sebabkan oleh layar buru, maka karna itu mata mengalami pengakit rabun jauh.banyak orang tidak memerdulikan kesehatan matanya.

Oleh karna itu, kita harus selalu menjaga mata dengan selalu beristirahat dan selalu memakan buahan vitamin A, wortel, jika sudah menyalami rabun kita harus pergi ke dokter untuk mendapatkan pertolongan. Kita akan di berikan obat, vitamin, dan kacamata apa bila sudah di tentukan

(45)

mengalami rabun. Maka oleh karna itu kita harus menjaga mata untuk selalu sehat.

Bahwa kita harus menjaga mata untuk agar tetap sehat dengan selalu istrahatkan mata saat bermain hp atau tabletdan bila bisa setiap hari makan buah-buahan yang bervitamin A seprti, wortel atau buah-buahan berwarna jingga.

3. Atas nama Putri rizki maulia dengan judul karangan “Kesehatan”

Hasil kerja siswa:

Kesehatan merupakan bagian yang penting bagi manusia, baik anak bayi hingga lansia (lanjut usia). Namun masih banyak orang yang acuh mengenai kesehatan meskipun mengakiti diri sendiri. Itulah di rumah sakit selalu ramai dikarenakan karna kelalaiandalam dirinya.

Kadi, di harapkan kepada seluruh masyaraka utuk selalu memantau kesehatanya. Olahraga dan makan-makanan sehat merupakan salahsatu pola hidup sehat. Jika kita semua menjaga kesehatan, hidup akan bahagia.

4. Atas nama aysah dwi fajriani dengan judul karangan “Bahaya Capak Bagi Anak”

Hasil kerja siswa:

Capak adalah penyankit yang sangat berbahaya bagi anak. Apa bila anak masih di bawa umur 5 tahun. Campak juga bisah bimbul dari vaksih

(46)

35

palsu.apabila vaksi itu sudah banyak beredar di kalangan masyarakat indonesia.

Kadi, sebagai orang tua harus memerhatikan kesehatan anaknya.

Makanya di setiap bulan di laksanakan imunisasi bagi bayi.jika orang tuanya membawa ke posiadu.mereka harus memperhatikan alat yang digunakan oleh dokter aman atau ferkena virus.

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis karangan persuasi siswa kelas VIII SMP 25 Makassar dikatakan tidak mampu. Dengan demikian, hasil yang diperoleh dari hasil analisis data dan pembahasan penelitian ini memberikan pemahaman tentang berhasilnya pengajaran Bahasa Indonesia, khususnya di SMP 25 Makassar. Berdasarkan tes yang diberikan kepada siswa, tampak siswa-siswi kurang memahami dalam menulis karangan persuasi.

Hasil analisis data telah dikemukakan di atas memperlihatkan dengan jelas bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri 25 Makassar tidak mencapai kriteria penguasaan materi yang telah ditetapkan sebelumnya, jumlah sampel 30 pada siswa kelas VIII SMP Negeri 25 Makassar, 30 siswa atau kurang dari 100% mendapat skor 65 ≤ Dengan demikian, kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis karangan persuasi siswa kelas VIII SMP Negeri 25 Makassar dikatakan tidak mampu dan siswa tidak mencapai kriteria penguasaan materi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Jadi, bila dihubungkan dengan interval ketuntasan 85% ≥ yang memperoleh

(47)

nilai 75 ≤ maka dari jumlah 14 orang atau 46.6% yang memperoleh nilai 75 ≥ , dan 16 orang atau 53.3% yang memperoleh nilai ≥ 75. Oleh karena itu penelitian ini dinyatakan tidak mampu.

(48)

37 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat dikatakan bahwa jumlah siswa 30 orang, yang mendapatkan kategori sangat baik 7 orang (23.3%), yang mendapatkan kategori baik 7 orang (23.3%), yang mendapatkan kategori cukup 11 orang (36.6%), sedangkan yang mendapatkan kategori kurang 5 orang (16.6%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis karangan persuasi siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 25 Makassar dinyatakan tidak mampu.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Bagi siswa, diharapkan agar lebih giat lagi dalam mempelajarai tentang karangan persuasi.

2. Bagi guru atau dosen, diharapkan mampu meningkatkan metode pengajaran lebih khusus pengajaran karangan persuasi.

3. Bagi peneliti, agar lebih menguasai lagi tentang karangan persusi serta menjadi catatan serius untuk penelitian yang lebih luas.

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, S., Maidar, G.A., Dan Sakura, H.R. 1989. Pembinaan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Alwasilah, A. Chaedar An Suzanna.

Alwasilah. 2005. Pokoknya Menulis; Cara Baru Menulis Dengan Metode Kolaborasi. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Djumingin, Sulistianingsih Dan Syamsudduha. 2009. Perencanaan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia. Makassar : UNM

Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.

Kusnandar, Muhamad. 2011. Sari Kata Bahasa Indonesia: Bintang Mulia Kunandar. 2011. Metode Penelitian. Bandung: Angkasa.

Liekona. Thomas. 1991. Education For Character. How Our Schools Dalam Jurnal Of Education

Liekona.2004. Integrating Ekcellence And Ethich For Success In Schools, Work, And Beyond. Cortland: Center

Nurgiantoro. 2013. Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Bahasa.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Suparno Dan Yunus, Muhamad. 2004. Keterampilan Dasar Menulis.Jakarta;

Universitas Terbuka

Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Sumber: Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa, oleh Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, 2010

(50)

39

LAMPIRAN

(51)

Lampiran 1: Instrumen Penelitian Petunjuk Soal

Tulislah nama, NIS, dan kelas anda pada lembaran jawaban!

Soal:

Buatlah karangan persuasi dengan tema bebas.

(52)

41

Lampiran 2: Hasil Kerja Siswa

(53)
(54)

43

(55)
(56)

45

Lampiran 3: Dokumentasi Penelitian

Gambar 1:Mengecek kehadiran

Gambar 2:Memberikan pengarahan kepada siswa

(57)

Gambar 3: Siswa mengerjakan soal

(58)

47

BIODATA

Andri Gunawan lahir di Sangiang NTB pada tanggal 18 Februari 1995. Anak Sulung dari Lima bersaudara. Lahir dari pasangan Ahmad dan Firman. Tamat SD pada tahun 2007, kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP Negeri 3 Wera) Kabupaten Bima pada tahun 2007 dan tamat pada tahun 2010, kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA Negeri 1 Wera) Kabupaten Bima, dan tamat pada tahun 2013. Setelah tamat dari SMA, melalui dorongan dan dukungan dari orang tua, keluarga dan beberapa orang terdekat, akhirnya penulis memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi. Pada September 2013, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Bosowa Makassar. Selam menjadi mahasiswa di Universitas Bosowa Makassar penulis lebih banyak banyak di Organisasi kedaerah, nasional maupun Internal kampus sendiri.

Gambar

Tabel 2.2: Rubrik Penilaian Tugas Menulis Karangan persuasi
Tabel 3.1 Rubrik Populasi Siswa SMP Negeri 25 Makassar
Tabel 2.1: Rubrik Penilaian Mengarang dengan Tema Tertentu
Table 3.3 Kriteria Penilaian Siswa dalam Menulis karangan persuasi
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan di kelas IV, maka ditemukan permasalahan pertama, siswa mengalami kesulitan pada materi menulis karangan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 SIMO BOYOLALI DENGAN MENGGUNAKANA.

Tesis berjudul “Hubungan Kemampuan Penalaran Berbahasa dan Motivasi Menulis dengan Keterampilan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri Madiun” ini adalah karya

Langkah yang pertama dalam menulis karangan persuasi adalah menentukan tema. Pada kegiatan ini yang mula-mula dilakukan jika menulis suatu karangan ialah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keaktifan siswa pada mata pelajaran Pendidikan Bahasa Indonesia materi Menulis Persuasi pada Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 4

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis karangan persuasi melalui model pembelajaran Somatic Auditory Visualization

Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada proses Pembelajaran Menulis Wacana Persuasi Siklus II Tindakan Pertama. No Daftar Pertanyaan

Tesis berjudul “Hubungan Kemampuan Penalaran Berbahasa dan Motivasi Menulis dengan Keterampilan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri Madiun” ini adalah karya