Kesempatan menulis esai sederhana dari siswa kelas VI SDN 6 Bontokamase Sungguminasa Kabupaten Gowa. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi tentang kemampuan menulis karangan sederhana siswa kelas VI SD Negeri VI Bontokamase Sungguminasa Kabupaten Gowa Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI SD Negeri VI Bontokamase Sungguminasa Kabupaten Gowa. pada tahun pelajaran 2016/2017. Keterampilan menulis esai merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa karena.
Dalam menulis karangan sederhana, siswa diharapkan mampu menyusun karangan yang tersusun dari kata-kata, kata-kata dalam kalimat, menjadi sebuah paragraf dengan maksud menceritakan peristiwa atau kejadian yang dihubungkan satu sama lain dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dipahami oleh yang lain. Hal ini pula yang mendasari ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian yang berjudul “Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas VI SD Negeri 6 Bontokamase Sungguminasa Kabupaten Gowa”. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi yang akurat tentang kemampuan siswa dalam menulis karangan sederhana sehingga dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi pihak sekolah atau pihak yang berwenang untuk mengambil langkah-langkah pembelajaran yang telah ditentukan.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana kemampuan menulis karangan sederhana pada Siswa Kelas VI SD Negeri 6 Bontokamase Sungguminasa Kabupaten Gowa. Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menulis karangan bebas pada siswa kelas VI SD Negeri 6 Bontokamase Sungguminasa Kabupaten Gowa.
Menulis
- Pengertian Menulis
- Manfaat Menulis
- Proses Menulis
- Tahapan dalam Proses Menulis
- Langkah-Langkah Pembelajaran Menulis
- Pengertian Karangan
- Pengertian Karangan Sederhana
- Langkah-Langkah Menyusun Karangan
Bahasa yang digunakan dalam penulisan esai sederhana ini juga menggunakan bahasa yang sederhana, lebih sederhana dibandingkan dengan bahasa dalam puisi yang memiliki makna yang lebih kompleks, dan berupa kata-kata yang dipadatkan dimana mengungkapkan perasaan atau pengalaman pengarang yang diceritakan. Keterampilan menulis dapat ditingkatkan dengan melakukan kegiatan menulis karangan sederhana secara terus menerus sehingga mempengaruhi hasil dan prestasi siswa dalam menulis karangan sederhana. Karangannya kurang menarik karena bahasanya monoton dan pengembangan ide atau gagasannya kurang variatif.
Tujuan Umum Menulis Menurut Semi, tujuan menulis secara umum adalah sebagai berikut: Pertama, menceritakan sesuatu agar orang lain mengetahui apa yang dialami, diimpikan, dibayangkan, dan dipikirkan. Sangat sedikit penulis yang dapat menghasilkan esai formula asli hanya dengan satu tulisan. Prewriting merupakan langkah awal dalam tahap persiapan menulis, dimana siswa diberi kesempatan untuk memutuskan apa yang akan ditulis, tujuan penulisan, kerangka penulisan dan sistematika penulisan.
Beberapa penulis fiksi melewatkan langkah ini, atau hanya menulis apa yang ada di kepala mereka dengan membuat kerangka eksternal. Dengan menentukan tujuan penulisan, Anda tahu apa yang ingin Anda lakukan dalam fase menulis, bahkan apa yang dibutuhkan, ruang lingkup bahasa, organisasi dan mungkin juga sudut pandang yang digunakan. Singkatnya, Keraf mendefinisikan outline esai sebagai rencana kerja yang memuat garis besar esai yang akan dikerjakan.
Achmadi mendefinisikan pilihan kata adalah pilihan kata untuk mengungkapkan ide atau gagasan atau perasaan. Persyaratan kepantasan menyangkut kesesuaian kata yang digunakan dalam kaitannya dengan peristiwa/situasi dan kondisi pembaca. Dikte, dengan memainkan kata, kalimat atau wacana sederhana kepada siswa untuk menuliskan apa yang didengarnya.
Karangan fiksi adalah karangan yang dibuat dengan menggunakan sisi imajinatif pengarang, misalnya dongeng dan cerpen. Sedangkan esai nonfiksi adalah esai yang dibuat berdasarkan kejadian atau kenyataan yang benar-benar terjadi. Karangan sederhana adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk menghimpun gagasan dan menyampaikannya kepada pembaca melalui bahasa tulis agar mudah dipahami.
Menurut Anwar, karangan sederhana diperoleh dari sebuah proses dimana ide-ide dilibatkan dalam sebuah kata, kata-kata yang terbentuk kemudian disatukan menjadi sebuah kalimat. Karangan sederhana berbeda dengan jenis karangan lainnya karena bahasa dan kalimatnya masih sederhana, kalimatnya pendek dan temanya berkisar pada dunia dan lingkungan sehari-hari anak.
Kerangka Pikir
Metode Penelitian
Lokasi Penelitian
Variabel dan Devinisi Operasional variabel
Populasi dan Sampel
Populasi
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Sumber: Depdikbud (2007) Kriteria ketuntasan penilaian kemampuan menulis karangan sederhana tercantum pada Tabel 3.4. Sesuai dengan nilai minimal kriteria ketuntasan yang ditetapkan sekolah adalah 75, maka nilai setiap siswa dalam pembelajaran harus 75 ke atas. Jadi, di kelas, 85% siswa harus mendapat nilai 75 ke atas agar bisa menulis esai sederhana.
Instrumen Penelitian
Deskripsi Hasil Penelitian
Nilai kemampuan menulis karangan sederhana siswa VI. kelas SD Negeri VI Bontokamase Sungguminas Kabupaten Gowa No nama siswa Aspek yang akan dinilai. Distribusi frekuensi hasil kemampuan menulis karangan sederhana siswa VI. kelas SD Negeri VI Bontokamase Kabupaten Sungguminas. Tes yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa kelas VI SD Negeri VI Bontokamase dengan kriteria penilaian tersebut meliputi 6 aspek penelitian yaitu (1) keterpaduan judul dan isi, (2) kesatuan paragraf (3) EYD, (4) ) Diksi/pilihan kata, (5) kepaduan dan kepaduan, (6) kerapian tulisan.
Secara keseluruhan, hasil tes kemampuan menulis cerpen dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Hasil Tes Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas VI SD Negeri VI Bontokamase Sungguminasa Kabupaten Gowa. Tabel di atas menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas VI SD Negeri VI Bontokamase dalam menulis karangan sederhana dapat dikatakan cukup.
Hal ini terlihat dari jumlah siswa yang berjumlah 40 orang, dimana 11 orang diantaranya 27,5% berada pada kategori sangat baik dengan skor antara 84-100. Kategori baik dengan skor antara 73-83 dicapai oleh 15 siswa dengan 37,5%, sedangkan kategori sedang dengan skor 62-72 dicapai oleh 14 siswa dengan 35%.
Pembahasan Hasil Penelitian
Sebenarnya sudah lama sekali saya tidak berkunjung ke kampung nenek saya, sehingga kesempatan liburan ke rumah nenek membuat hati saya senang. Keesokan harinya, keponakan ayah saya mengajak saya ke sawah nenek saya, ngomong-ngomong, nenek saya sedang memanen padi. Di hari terakhir, saya enggan meninggalkan desa nenek saya, desa yang menyenangkan, orang-orangnya ramah, mereka suka bekerja sama.
Kesimpulan
Saran