• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemampuan Menulis Narasi Siswa Kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Kemampuan Menulis Narasi Siswa Kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Keterampilan Menulis

  • Tujuan Menulis
  • Fungsi Menulis
  • Jenis-Jenis Menulis

Menulis adalah menulis dan menyusun cerita, buku, puisi, dll. (Moeliono, 1998: 390) Keterampilan menulis sangat penting bagi setiap siswa, seorang penulis harus memiliki banyak ide, pengetahuan dan pengalaman hidup, ini merupakan modal dasar yang harus dimiliki dalam kegiatan menulis. Menurut pandangan yang berbeda dari para ahli di atas, semua itu dimaksudkan sebagai sarana komunikasi tidak langsung.Penulis dan pembaca dapat berkomunikasi melalui tulisan. Jadi, pada dasarnya tujuan altruistik pengarang adalah membantu pembaca memahami suatu masalah atau peristiwa dan mempermudah hidup mereka dengan menulis.

Penulis ingin mempengaruhi agar pembaca percaya akan kebenaran ide atau gagasan yang digariskan oleh penulis. Penulis mengupayakan agar pembaca memiliki nilai seni atau nilai seni dengan membaca tulisan penulis. Keraf mengatakan bahwa narasi adalah suatu bentuk karangan yang tujuan utamanya adalah tindakan-tindakan yang terjalin dan dirangkai menjadi suatu peristiwa yang berlangsung dalam satu satuan waktu.

Pada hakekatnya narasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman manusia, (2) peristiwa atau peristiwa yang disampaikan dapat berupa peristiwa atau peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa imajinasi belaka atau kombinasi. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan tulisan dengan teknik naratif dilakukan dengan menyajikan rangkaian peristiwa yang terjadi secara kronologis. Narasi ekspositori adalah suatu paragraf yang bertujuan untuk menyampaikan informasi yang secara akurat menggambarkan suatu peristiwa dan memperluas pengetahuan pembaca.

Narasi menyampaikan informasi tentang perkembangan suatu peristiwa tentang Narasi tentang mogok kerja yang sedang berlangsung di sebuah perusahaan untuk menuntut kenaikan gaji, narasi yang disampaikan di pengadilan oleh jaksa penuntut umum tentang bagaimana pembunuhan terjadi, semuanya mencoba menyampaikan informasi kepada pembaca atau pendengar tentang kejadian tersebut, sehingga mereka juga tahu persis tentang kejadian tersebut. Suatu bentuk narasi, narasi penjelas mempersoalkan tahapan-tahapan peristiwa, rangkaian tindakan kepada pembaca atau pendengar Rangkaian peristiwa atau peristiwa yang disajikan dimaksudkan untuk menyampaikan informasi guna memperluas pengetahuan atau. Narasi eksplanatori dapat bersifat spesifik atau khusus dan dapat pula bersifat generalisasi Narasi eksplanatori yang bersifat generalisasi adalah narasi yang menyampaikan suatu proses umum, yang dapat dilakukan oleh siapa saja, dan juga dapat dilakukan secara berulang-ulang, sehingga seseorang memiliki keterampilan yang tinggi tentangnya. mendapatkan

Narasi tunggal adalah narasi yang mencoba menunjukkan peristiwa tertentu yang terjadi hanya sekali. Kisah pengalaman seseorang yang baru pertama kali mengarungi samudra luas, pengalaman seorang gadis yang pertama kali mendapat curahan cinta dari lelaki idamannya, peristiwa pembunuhan Sarilita, semua itu merupakan peristiwa khas yang dituturkan dalam narasi tersendiri..perbedaan utama sebagaimana dikemukakan di atas adalah garis ekstrem antara narasi ekspositori dan narasi sugestif.Di antara kedua ekstrem tersebut masih ada campuran, dari narasi ekspositori murni yang secara bertahap mengandung ciri-ciri narasi sugestif progresif menjadi narasi belaka bernada. a) Ciri-ciri cerita penjelas. Narasi sugestif adalah cerita yang menceritakan kisah fiksi, khayalan, atau imajinasi pengarangnya.Narasi sugestif selalu melibatkan imajinasi atau imajinasi karena tujuan yang ingin dicapai adalah kesan dari peristiwa itu.

Kerangka Pikir

Variabel merupakan objek penelitian yang penting karena variabel merupakan objek penelitian Variabel yang menjadi objek penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu kemampuan menulis cerita siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar. Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa nilai rata-rata siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar adalah 3.229:40 secara tertulis. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, diperoleh rangkuman tingkat keterampilan siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar dengan.

Untuk lebih jelasnya, rangkuman karakterisasi sebaran skor kemampuan siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar dalam narasi tertulis ditunjukkan pada Tabel 4.3 di bawah ini. Jika skor tertinggi dikonversikan ke dalam tabel distribusi frekuensi kategorisasi, gambaran tingkat kemampuan menulis narasi siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar dikategorikan cukup karena skor tertinggi berada pada rentang nilai dari 74 ke atas. Jika skor terendah ini diubah menjadi tabel distribusi frekuensi kategorisasi, gambaran tingkat kemampuan menulis narasi siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar dikategorikan kurang memadai karena skor terendah berada pada kisaran kurang dari 74.

Jika nilai rata-rata pada tabel distribusi frekuensi dan kategorisasi dikonvensionalkan maka gambaran tingkat kemampuan menulis narasi siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar dikategorikan cukup karena nilai rata-rata pada interval 76-79 dan di atas. Dari hasil analisis, jika nilai modus yang diperoleh siswa 55-65 dikonversikan ke dalam tabel distribusi frekuensi dan kategorisasi maka gambaran tingkat kemampuan menulis narasi siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar dikategorikan cukup karena nilai modus berada pada selang 54 ke atas. Berdasarkan analisis karakteristik seperti terlihat pada tabel distribusi frekuensi, penyajian dan kategori tingkat kemampuan menulis narasi siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar.

Jika skor tertinggi diubah menjadi tabel distribusi frekuensi kategorisasi, gambaran tingkat kemampuan menulis narasi siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar dikategorikan cukup karena skor tertinggi berada pada interval nilai dari 74 ke atas. Jika nilai rata-rata tersebut dirangkum dalam tabel distribusi frekuensi dan kategorisasi, gambaran tingkat kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar dikategorikan cukup karena nilai rata-rata berada pada interval 76 - 79 ke atas. Dengan demikian, hasil pengolahan data secara keseluruhan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar sudah cukup mampu dalam menulis narasi ekspositori.

Hal ini terlihat pada nilai rata-rata keseluruhan siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar berada pada kategori sangat baik (74 ke atas).

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IX SMP Negeri 8 Makassar. Tujuan penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar yang berjumlah 40 siswa.

Jenis Penelitian

Variabel Penelitian

Variabel dan Devinisi Operasional Variabel

Populasi dan Sampel

Berdasarkan pendapat Arikunto, jika jumlah anggota populasi sama dengan atau lebih besar dari 100 maka diambil 10% sampai 25% untuk penelitian, jika jumlah populasi kurang dari 100 maka diambil semua untuk penelitian. Dengan demikian karena dalam penelitian ini terdapat 390 siswa kelas IX SMP Negeri 8 Makassar maka peneliti akan mengambil sampel sekitar 10% dari jumlah populasi yaitu 1 kelas atau 40 siswa.

Tabel 1.1  Keadaan  Populasi  No  Kelas  Jumlah  Siswa
Tabel 1.1 Keadaan Populasi No Kelas Jumlah Siswa

Instrumen penelitian

Teknik pengumpulan data

  • Teknik analisis data

Persentase 31 dan nilai maksimal dan minimal siswa kemudian dikategorikan menggunakan skala kategori berdasarkan teknik kategorisasi standar yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Yasmin, 2009). Hasil penelitian ini menggambarkan temuan sebagaimana adanya, maka bagian ini membahas data penelitian sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan. Hasil penelitian yang dimaksud adalah hasil statistik.Hasil statistik disini adalah hasil yang dinyatakan dalam bentuk angka pengukuran kemampuan menulis cerita siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar tahun ajaran 2016/2017.

Dari Tabel 4.2 terlihat bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 95-100 diperoleh tidak ada atau (0%) Selanjutnya sampel yang mendapat nilai 75-94 sebanyak 30 orang (75%). ), sampel yang mendapat nilai 65-74 sebanyak 8 orang (20%), sampel yang mendapat nilai 55-64 sebanyak 2 orang (5%). Setelah diketahui skor, frekuensi dan persentase di atas, selanjutnya dijelaskan juga tentang nilai total perolehan semua sampel. 80.725 diperoleh dari hasil jumlah siswa sampel (N) atau nilai total yang diperoleh seperti terlihat pada Tabel 4.1, menggambarkan tingkat kemampuan siswa IX-7 SMP Negeri 8 Makassar dengan kemampuan menulis narasi. Data pada Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa dari 40 siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, diketahui nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 95-100.

Hasil analisis deskriptif seperti terlihat pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa kemampuan menulis narasi siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar, keterampilan menulis narasi siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar di luar 40 adalah 38 atau. sekitar 96% siswa yang memiliki tingkat kemampuan dikategorikan cukup, maka ada 2 orang. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kemampuan menulis narasi siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar tergolong cukup sesuai dengan kriteria ketuntasan yaitu siswa dinyatakan tuntas jika 96% dari siswa sampel mendapat nilai 74. dan di atas. Bab ini menjelaskan temuan-temuan yang dapat diperoleh dari penelitian. Hasilnya adalah keterampilan yang diperoleh siswa dengan data yang dikumpulkan dan hasil analisis. mencapai kriteria penguasaan materi, dimana dari 40 siswa sampel, 38 anggota sampel atau 96% mendapat nilai 74 ke atas.

Jika nilai terendah ini kita ubah menjadi tabel distribusi frekuensi kategorisasi, maka gambaran tingkat kemampuan menulis narasi siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar dikategorikan kurang karena nilai terendah berada pada interval kurang dari 74. . Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kemampuan menulis narasi siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar sangat baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis narasi. Penelitian sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran dapat memberikan motivasi bagi mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada Bab IV di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis narasi siswa kelas IX-7 SMPN 8 Makassar cukup baik.

Kemampuan menulis narasi siswa kelas IX-7 SMP Negeri 8 Makassar belum maksimal. Oleh karena itu, siswa harus diberi insentif belajar untuk belajar menulis. Hal ini dapat dilakukan dengan belajar menulis lebih banyak.

Tabel 3.1  Aspek penilaian
Tabel 3.1 Aspek penilaian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

Dilihat dari persentase nilai siswa pada kategori sangat baik 30 orang 75%, kategori baik 8 orang atau 20%, kategori cukup 2 orang atau 3, kategori kurang % tidak ada dan kategori sangat kurang tidak ada. Untuk meningkatkan keterampilan menulis, guru juga harus banyak melakukan latihan menulis untuk siswa Latihannya bervariasi dalam berbagai bentuk Teknik disajikan dalam bentuk data verbal, gambar, tabel, teks, peta, diagram. Hal ini dilakukan untuk mengaktifkan daya kreatif siswa dalam mengasah kecerdasannya dan memilih narasumber yang tepat.

PENUTUP

Saran

  • Tabel 1 Keadaan Populasi
  • Tabel 1 Keadaan Sampel
  • Tabel 1 Aspek Penilaian
  • Tabel 1 Skor Tes Menulis Narasi
  • Tabel 4.2 Total Skor Tes Menulis Narasi
  • Tabel 4.3 Rangkuman Distribusi Nilai
  • Tabel 4.4 Distribusi, Frekuensi, dan Persentase

Dari data tersebut, siswa diminta untuk menulis cerita dengan melakukan kegiatan tersebut, siswa dilatih untuk mengembangkan logika, imajinasi dan kemampuan menggunakan bahasa yang akurat. Siswa diminta untuk menulis narasi ekspositori yang sama tentang topik pengalaman pribadi yang paling menarik dalam dua bulan terakhir.

Gambar

Tabel 1.1  Keadaan  Populasi  No  Kelas  Jumlah  Siswa
Tabel 2.1  Keadaan  sampel
Tabel 3.1  Aspek penilaian
Tabel 3.2  Kategori Penilaian
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tabel 3, Aktivitas guru pada pelaksanaan metode demonstrasi nilai cukup baik dengan rata-rata 2,73.Dari tabel 4, hasil aktivitas