• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU LULUSAN DI MADRASAH ALIYAH ANNURIYAH RAMBIPUJI JEMBER SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU LULUSAN DI MADRASAH ALIYAH ANNURIYAH RAMBIPUJI JEMBER SKRIPSI"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU LULUSAN

DI MADRASAH ALIYAH ANNURIYAH RAMBIPUJI JEMBER

SKRIPSI

Oleh:

RISKA HALALA NIM: T20153021

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SHIDDIQ JEMBER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

2022

(2)

ii

KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU LULUSAN DI MADRASAH ALIYAH ANNURIYAH RAMBIPUJI

JEMBER SKRIPSI

diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Oleh:

RISKA HALALA NIM. T20153021

Disetujui Pembimbing,

Siti Aminah, M.Pd.

NIP. 198405212015032003

(3)

iii

KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU LULUSAN DI MADRASAH

ALIYAH ANNURIYAH RAMBIPUJI JEMBER

SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu Persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Hari : Senin

Tanggal : 27 Juni 2022 Tim Penguji

Ketua Sekretaris

Dr. Hartono, M.Pd.

NIP. 198609022015031001

Dwi Khoirotun Nisa’, M.Pd.I.

NIP. 199101152019032012 Anggota :

1. Dr. Imron Fauzi, M.Pd.I. ( )

2. Siti Aminah, M.Pd. ( )

Menyetujui

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I NIP. 19640511 199903 2 001

(4)

iv MOTTO





































.

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (Al Ahzab : 21)

Mustofa, Al-Qur’an dan Terjemahan untuk Wanita (Jakarta: OASIS TERRACE RECIDENT), 479.

(5)

v

PERSEMBAHAN

Skipsi ini saya persembahkan kepada mereka yang telah banyak berjasa dalam kesuksesan belajar yang telah saya lalui selama ini :

1. Terimakasih kepada ayahanda Kusyadak yang selalu mendoakan, menasehati, serta membimbing saya, merelakan kepanasan dan kehujanan demi mengais rezeki untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan pendidikan saya serta yang selalu mencintai istri dan anak-anaknya.

2. Terimakasih kepada almarhumah ibunda tercinta Kutsiah, semoga engkau meridhoi setiap langkah anakmu ini dalam meraih kesuksesan di masa depan.

3. Terimakasih untuk kakak kandung saya, Nauval Kuswahyudi yang selalu memberi semangat saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Seluruh keluarga besar saya yang telah mendukung saya dan yang selalu memotivasi saya untuk terus berjuang demi mencapai cita-cita.

5. Beserta orang-orang yang pernah memberikan saya motivasi, yang mohon maaf tidak bisa saya sebutkan satu persatu di dalam skripsi ini.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada ALLAH karena atas rahmat dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana dapat terselesaikan dengan lancar.

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyadari dan menyempatkan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM selaku Rektor UIN KHAS Jember yang telah memberikan fasilitas, sehingga skripsi ini mampu terselesaikan

2. Ibu Dr. Hj.Mukni’ah, M.Pd.I selaku selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KHAS Jember yang telah memberi kemudahan dalam berbagai hak sehingga skripsi ini mampu terselesaikan dengan baik.

3. Bapak Dr. Rif’an Humaidi, M.Pd.I selaku ketua jurusan Pendidikan dan Bahasa yang telah Jember yang telah memberi kemudahan dalam berbagai hak sehingga skripsi ini mampu terselesaikan dengan baik.

4. Bapak H. Moh. Anwar, S.Pd, M.Pd. selaku koordinator Program Studi Manajemen Pendidikan Islam yang telah memberikan pengarahan akan jalannya skripsi ini sehingga dapat terselesaikan

5. Ibu Siti Aminah, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah dengan sabar, tulus, tekun, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan fikiran,

(7)

vii

memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan, serta saran-saran yang sangat berharga pada penulis selama menyusun skripsi.

6. Bapak Ababal Ghusoh, M.Pd. selaku kepala Madrasah Aliyah Annuriyyah Rambipuji Jember, yang telah bersedia menerima peneliti untuk melaksanakan penelitian di lembaga tersebut.

7. Seganap guru, staf dan karyawan Madrasah Aliyah Annuriyyah yang telah memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan sripsi ini.

Akhirnya, semoga segala amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis mendapat balasan yang baik dari Allah.

Jember, 13 Juni 2022

Penulis

(8)

viii ABSTRAK

RISKA HALALA, 2022: Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Mutu Lulusan Di Madrasah Aliyah Annuriyah Rambipuji Jember.

Kata kunci: Kepemimpinan kepala madrasah, mutu lulusan, Madrasah Aliyah.

Kepemimpinanan kepala madrasah sebagai lembaga pendidikan adalah mengembangkan potensi manusiawi yang dimiliki bawahannya agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai manusia, baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat. Kegiatan untuk mengembangkan potensi itu harus dilakukan secara berencana, terarah, dan sistematik guna mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka fokus penelitian ini adalah: (1) Bagaimana gaya kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan di Madrasah Aliyah Annuriyyah Rambipuji Jember? (2) Bagaimana peran kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan di Madrasah Aliyyah Annuriyyah Rambipuji Jember? (3) Bagaimana implikasi kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan di Madrasah Aliyah Annuriyyah Rambipuji Jember?.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan gaya kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan di Madrasah Aliyah Annuriyyah Rambipuji Jember (2) Mendeskripsikan peran kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan di Madrasah Aliyyah Annuriyyah Rambipuji Jember (3) Mendeskripsikan implikasi kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan di Madrasah Aliyah Annuriyyah Rambipuji Jember

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan pemilihan subyek ini menggunakan purposive yang dalam teknisnya dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, wawancara, observasi dan dokumentasi.

Model analisis data yang digunakan adalah model Miles and Huberman.

Langkah-langkahnya meliputi: Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan datanya menggunakan kredibilitas data yaitu: triangulasi teknik dan triangulasi sumber.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) gaya kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan di Madrasah Aliyah Annuriyyah Rambipuji Jember adalah gaya kepemimpinan demokratis dengan perencanaan dan evaluasi setiap bulan dan pengembangan program – program tambahan guna untuk menghasilkan kesuksesan dan meningkatkan mutu lulusan. Kepala madrasah juga memiliki kelemahan dalam memimpin sebuah madrasah, kepala madrasah memiliki tanggung jawab sebagai pengasuh pondok pesantren sehingga tidak dapat selalu hadir di madrasah dan dlam memnetukan sebuah keputusan maupun perencannan masih menunggu kepala madrasah hadir di madrasah (2)

(9)

ix

peran kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan di Madrasah Aliyyah Annuriyyah Rambipuji Jember adalah Adanya program kelas unggulan kepala madrasah berperan sebagai pemberi motivasi dan juga bimbngan agar siswa lebih giat dalam melakasankannya, program Orientasi Study Lapangan Madrasah Aliyah Annuriyyah (OSPAMA) kepala madrasah berperan sebagai pendamping mengawasi kegitan dan juga sebagai penguji dari hasil kegiatan tersebut, karya tulis ilmiah kepala madrsah berperan sebagai penguji sekaligus pembimbing, program lomba antar kelas kepala madrasah berperan sebagai juri dan meberikan motivasi tehadap siswa, program intesif kepala madrasah sebagai pembimbing dan motivator, program menghafal surat surat pilihan (Qiroatil qur’an bil ghoib), kepala madrasah berperan sebagai pembimbing sekaligus penguji, dan juga penamban program tata boga dan tata busana untuk meningkatkan mutu lulusan kepala madrsah berperan sebagai pembimbing dan membeikan motivasi, Program internal dengan mendatangkan para ahli untuk menambah wawasan seorang guru untuk meningkatkan mutu lulusan kepala madrasa berperan sebagai pendamping maupun ikut serta dalam kegiatan tersebut, Mengevaluasi dan merencanakan setiap program dalam agenda rapat bulanan untuk meningkatkan lulusan kepala madrasah berperan pemberi motivasi dan juga sebagai penentu keputusan apa yang akan direncanakan maupun evaluasi. Kepala madrasah berperan sebagai , dan Memberikan bimbingan terhadap bawahannya untuk meningkatkan mutu lulusan. (3) implikasi kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan di Madrasah Aliyah Annuriyyah Rambipuji Jember adalah Dari tahun ketahun tingkat mutu lulusan siswa semakin meningkat terutama yang melanjutkan di perguruan tinggi., Prestasi siswa yang semakin bertambah dengan memenangkan perlombaan. Akan tetapi terdapt beberapa siswa yang tidak dapat melanjutkan ku;iah yang di akibatkan oleh faktor ekonomi dan kurangnya dukungan keluarga.

(10)

ix DAFTAR ISI

Cover ... i

Lember Persetujuan... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Motto ... iv

Persembahan ... v

Kata Pengatar ... vi

Abstrak ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Lampiran……… xi

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Definisi Istilah ... 10

F. Sistematika Pembahasan ... 12

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 13

A. Penelitian Terdahulu ... 13

B. Kajian Teori ... 18

(11)

x

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 42

B. Lokasi Penelitian ... 42

C. Subyek Penelitian ... 43

D. Teknik Pengumpulan Data ... 44

E. Analisis Data ... 46

F. Keabsahan Data ... 48

G. Tahap-tahap Penelitian ... 48

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 51

A. Gambaran Obyek Penelitian ... 51

B. Penyajian Data ... 57

C. Pembahasan Temuan ... 85

BAB V PENUTUP ... 98

A. Kesimpulan ... 98

B. Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 101

(12)

xi DAFTAR LAMPIRAN

Pernyataan Keaslian Tulisan Matrik Penelitian

Pedoman Wawancara Surat ijin penelitan Surat Selesai Penelitian Jurnal penelitian

Daftar sarana dan prasaran Daftar karya tulis ilmiah Daftar prestasi peserta didik Daftar alumni

Dokumentasi Biodata Penulis

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian ... 16 Tabel 4.1 Data tenaga pendidik Madrasah Aliyah Anuriyyah ... 56 Tabel 4.3 Temuan Penelitian... 85

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Dokumentasi rapat agenda bulanan ... 61 Gambar 4.2 Dokumentasi pelaksanaan program intensif ... 65 Gambar 4.3 Dokumentasi pelaksanaan program kelas

unggulan ... 70 Gambar 4.4 Dokumentasi kegiatan WORKSHOP

pembangunan profesi guru ... 73 Gambar 4.5 Dokumentasi kegiatan pelantikan osis sekaligus

pemberian arahan ... 77 Gambar 4.6 dokumentasi peserta didik mndapakan juara ... 83

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antar pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengaruhi membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi.1 Seorang pemimpin dalam kepemimpinan harus menjadi pijakan dalam mengarahkan, membimbing, menggerakkan dan mengadakan koordinasi dengan berbagai potensi yang ada dalam organisasi serta harus mampu membangkitkan semangat para bawahan untuk mencapai tujuan.

Kepala madrasah merupakan pemimpin tunggal di madrasah yang mempunyai tanggung jawab untuk mengajar dan mempengaruhi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pendidikan di madrasah untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan madrasah.2

Kepala madrasah sebagai top management tentu memiliki peran utama terhadap kemajuan lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Baik buruknya organisasi sering kali sebagai besar tergantung pada faktor pemimpinnya. Berbagai riset juga telah membuktikan bahwa faktor pemimpin memegang peran peting dalam pengembangan organisasi. Faktor pemimpin yang sangat penting adalah karakter yang menjadi pemimpin tersebut.3

1 Masdurki Durjat, Kepemimpinan Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2016), 5.

2 Muhammad Hadi dkk, Strategi Kepala Madrasah dalam Meningktakan Mutu pada MIN Beungcala,kec Kuta Baro Kab. Aceh , 4 ( November ,2014), 43.

3 Ahamad Fattah Yasin, Pengembangan Sumberdaya Manusia Di Lembaga Pendidikan Islam (Malang: UIN- Maliki Press, 2011),viii.

(16)

Kepala madrasah memiliki peran aktif dalam meningkatkan mutu pendidikan di madrasah sehingga ia diharuskan memiliki kemampuan leadership yang baik. Sebab kepemimpinan kepala madrasah yang baik adalah yang mampu mengelola semua yang dimiliki di lembaga tersebut. Sehingga kepala madrasah juga dituntut untuk mampu menciptakan iklim organisasi dan program yang baik agar semua komponen madrasah dapat memerankan diri secara bersama untuk mencapai sasaran dan tujuan yang diinginkan.4

Kepala madrasah sebagai seorang pemimpin yang akan menentukan tujuan dari pada sebuah madrasah atau lembaga pendidikan. Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dalam sebuah lembaga pendidikan, tentu tidak lepas dari peran kepala madrasah dalam mengelola dan mengoptimalkan sumber daya yang ada di lemebaga untuk meningkatkan mutu lulusan atau mutu lulusannya. Dalam Al-Qur’an dan Hadist banyak membahas tentang kepemimpinan, seperti pada surat An-An’am ayat 165 :

مُكَلَعَج ىِذَّلا َوُهَو َرَو ِضرَلأا َفِئَلَخ ’

َّر ٌروُفَغَل و ُهَّنِإ َو ِباَقِعلا ُعيِرَس َكَّبَر َّنِإ ، مُكَتاَء اَم ىِف مُكَوُلبَيِّل ٍتحَرَد ٍضعَب َقوَف مُكَضعَب َعَف ٌََميِح

Artinya : Dan dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa dibumi dan dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya tuhan amat cepat siksaannya dan sungguh Dia maha pengampun dan maha penyayang. (Q.S Al An’am: 165)5

Surat ini menjelaskan bahwa hidup adalah cobaan dari Allah. Dan dialah yang menjadikanmu sebagai khalifah- kalifah di bumi, setiap generasi digantikan oleh generasi berikutnya sampai hari kiamat, untuk meramaikan bumi di atas dasar nilai nilai ilahi. Dan dia mengatakan derajat sebagian kamu diatas yang lain ada yang kaya, miskin, lemah,

4 Zainuddin Al-Haj Zaini, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jember: STAIN Jember Press, 2013),4.

5 Kementrian Agama RI, AL quran Terjemah (Jakarta: CV Raja Publishing, 2011), 119

(17)

kuat, sehat, sakit, dan sebagaimana untuk menguji untuk ksyukuranmu atas karunia yang diberikannya kepadamu. Sesungguhnya tuhanmu sangat cepat memberi hukuman bagi mereka yang durhaka dan sungguh, dia maha pengampun bagi yang taat dan bertobat dari dosa – dosanya, Maha Penyayang kepada makhluk-Nya.

Maksud dari ayat di atas adalah seorang pemimpin yang ditunjuk oleh Allah adalah orang yang diberi kewenangan dan kekuasaan, yang mana Allah menginginkan derajatnya, guna untuk mengujimu tentang apa yang telah Allah berikan kepadamu, entah itu dari harta, istri, maupun kekuasaan. Hubungan dengan judul ini ayat ini menjelaskan terkait kepemimpinannya dan untuk menjadikan pemimpin yang kuat dalam mengatasi sebuah lembaga.

Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan dalam proses kepemimpinan yang diimplementasikan dalam kepemimpinan seorang untuk mempengaruhi orang lain sehingga bertindak sesuai dengan keinginan pemimpin. Menurut University of lowo Studies ada empat gaya kepemimpinan, yaitu sebagai berikut: gaya kepemimpinan otoriter, gaya kepemimpinan autokratis, gaya kepemimpinan demokratis/partispatif dan gaya kepemimpinan Laissez-Faire (Kendali Bebas).6

Mutu dalam pendidikan diartikan dalam bentuk pelayanan, yang mana pelayan tersebut mampu memenuhi kebutuhan dan harapan pihak-pihak yang terkait dengan fokus utama tertuju pada peserta didik. Mutu pendidikan terus mengalami perkembangan seiring tuntutan hasil pendidikan, dalam hal ini lulusan yang mengikuti perkembangan

6 Hasan Basri & tatang, Kepemimpinan Pendidikan (Bandung : CV Pustaka Setia, 2015),47-51

(18)

teknologi dan ilmu pengetahuan, sehingga sekolah dituntut untuk terus meningkatkan kulitas lulusan agar mampu berdaya saing yang tingggi.7

Peningkatan mutu pendidikan tidak lepas dari peningkatan mutu lulusan yang akan berdampak pada mutu lulusannya. Upaya peningkatan mutu pendidikan tidak akan memenuhi sasaran yang diharapkan tanpa dimulai dari peningkatan mutu lulusan atau mutu lulusan .8 Dapat diartikan mutu pendidikan sering kali dilihat dari mutu lulusan, mutu lulusan sering kali dilihat dari prestasi akademik dan seberapa banyak lulusan yang melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi dan bekerja. Hal ini memberikan tantangan kepada kepala madrasah untuk terus meningkatkan mutu lulusan.

Mengutip peraturan pemerintah pasal 4 nomer 57 tahun 2021 tentang standar kompetensi lulusan yaitu:9 (1)Standar kompetensu lulusan merupakan kriteria minimal tentang sikap, ketermpilan, dan pengutahuan yang menunjukkan mencapai kemampuan peserta didik dari hasil pembelajaran akhir jenjsng pendidikam (2) Strandar kompetensi lulusan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dirumuskan berdasarakan: a) Tujuan pendidikan nasional b) Tingkat perkembangan peserta didik c)Kerangka kualufikasi nasioanal indonesia.(3 )Ketercapain standar kompetensi lulusan sebagai yang di maksud pada ayat (1) digunaka sebagai pedoman dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. (4) Standar kompetensi lulusan digumakan sebagai acauan dalam pengenmabangan: a) Standar isi b) Standar proses Standar penilaian pendidikan d) Standar ketenaga kependidikan e) Standar sarana dan prasarana f) Standar pengolaan, dan g) Standar pembiyaan (5) Ketercapain standar kompetensi lulusan ditentukan berdasarkan data komperhensif mengenai peserta didik yang diperoleh secara berkesinambunga selama pembelajaran.(6) Penggunaan standar kompetensi lulusan seperti pedoman dalam penentu kelulusan sebagai yang dimaksud pada ayat (3) dikecualikan bagi anak usia dini.

Kepala Madrasah Memiliki peran dalam meningkatkan mutu lulusan di dalam sebuah lembaga atau madrasah, kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan

7 Vera Mei Ringgawati, “Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Lulusan Studi Multisitus di SMA 1 Blitar dan SMAN 1 Sutojaya”, (Tesis, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016), 3.

8 Vera Mei Ringgawati, “Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Lulusan Studi Multisitus di SMA 1 Blitar dan SMAN 1 Sutojaya”, (Tesis, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016), 3.

9 Peratura Pemerintah Republik Indonesia, Nomer 57 Tahun 2021, Tentang Standar Nasional Pendidikan.

(19)

diantaranya adalah pengembangkan kurikulum secara berkelanjutan, meningkatkan mutu pembelajaran, memperkuat sumber daya guru dan kepemimpinan yang kuat.10

Mutu lulusan merupakan pilar untuk menghasilkan sumber daya manusia yang baik dan handal, sehingga dengan demikian usaha-usaha peningkatannya harus selalu dilakukan secara terus menerus. Tetapi pada kenyataanya, usaha-usaha tersebut masih belum maksimal dan memuasakan. Salah satu faktor penyebab pencapain mutu adalah kinerja kepala madrasah. Mutu kinerja kepala madrasah dapat diukur dari produktifitas kerja, sedangkan produktifitas kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pendidikan, keterampilan disiplin, motivasi, sikap, dan etika kerja, gizi dan kesehatan, jaminan sosial, tingkat penghasilan, iklim, dan lingkungan kerja, teknologi, sarana produktif, manajemen dan kesempatan berprestasi.11

Kepala madrasah memiliki peranan penting terhadap kualitas lulusan. Dimana lulusan itu akan berkualitas salah satunya adalah peranan kepala madrasah. Sebagai hasil penelitian yang ditemukan oleh Vera Mei Ringgawati yaitu dalam kepemimpinan kepala sekolah, kepala sekolah terlebih dahulu melihat kepemimpinan sebelumnya, sehingga dapat melihat kelemahan dan kelebihannya. Kemudian melakukan analisis internal dan eksternal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, dan kelebihan sekolah, langkah selanjutnya merumuskan program atau kegiatan seperti program kelas unggulan dan program-program lainnya untuk meningkatkan mutu layanan dan mutu lulusan.12

10Vera Mei Ringgawati, “Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Lulusan Studi Multisitus di SMA 1 Blitar dan SMAN 1 Sutojaya”, (Tesis, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016), 68-72

11 Muzakar, “Kinerja Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Lulusan Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Meureubo”, Islam Futura,Nomor 1, (Agustus, 2014), 112

12 Vera Mei Ringgawati, “Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Lulusan Studi Multisistus Di SMA 1

Blitar Dan SMA 1 Sutojaya”, (Tesis, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016).

(20)

Demikian pula Hasil penelitian yang ditemukan oleh Azizil Alim dalam meningkatkan mutu pendidikan memiliki beberapa strategi yaitu strategi input, proses, dan output. Dalam strategi input proses pendaftaran di MIN Malang 2 kepala madrasah membebaskan biaya pendaftaran, calon PDB (Peserta Didik Baru) sehingga dapat meningkatkan calon pendaftar baru, dalam proses ujian pemetaan kepala madrasah sangat selektif dalam memilih peserta didik baru sesuai dengan bakat minatnya sehingga nantinya tercipta lulusan yang berkualitas. Kepala MIN Malang 2 menggunakan gaya kepemimpinan demokratis yang selalu memberikan arahan kepada bawahannya.13

Dengan demikian menurut penemuan di atas dalam fenomena penelitian terdahulu bahwasannya seorang pemimpin atau kepala dilembaga pendidikan baik sekolah ataupun madrasah memiliki peranan penting di dalam sebuah lembaga dalam meningkatkan kualitas lembaga maupun kuantitas peserta didik. Dengan kepemipinan kepala madrasah yang baik maka akan menciptakan lulusan yang berkualitas.

Mutu pendidikan atau mutu madrasah bertujuan pada mutu lulusan. Mutu lulusan merupakan kualitas pencapai hasil yang tingi dalam teks kemampuan peserta didik agar nantinya dapat melanjutkan jenjang yang lebih tinggi dan bermanfaat dalam masyarakat.

Akhirnya peneliti melakukan pengamatan lebih mendalam di Madrasah Aliyah Annuriyyah Rambipuji Jember karena di Madrasah Aliyah Annuriyyah Rambipuji Jember kepala madrasah memiliki beberapa program dalam menikatkan mutu lulusan.

Ibu Munawaroh menjelaskan:

Kepemimpinana kepala madrasah di Madrasah Aliyah Annuriyyah, kepala madrasah dalam memimpin sebuah lembaga ia mengelolahnya dengan cara bekerja sama dengan bawahannya, memberikan arahan kepada bawahannya, mebimbing bawahnya, dan dalam pembagian tugas kepala madrasah membagi

13Azizil Alim, “ Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Ibtidaiyah Malang 2” , (Tesis, UIN Maulana Malik Ibrahim malan, 2015).

(21)

kepada bawahan sesuai dengan bidangnya masing-masing, Kepala madrasah sangat mengutamakan prestasi peserta didik agar peserta didik dapat menjadi peserta didik yang berkualitas dan juga kepala madrasah memiliki beberapa program dalam menikatkan mutu lulusan seperti program (OSPAMA), program kelas unggulan, program intensif, dan banyak program lainnya. Dalam program program tersebut kepala madrasah memiliki peranan penting yang mana kepala madrasah sebagai pembimbing, penguji, meberi motivasi, pendamping, dan juga ikut serta dalam kegiatan tersebut14

kepala madrasah aliyah annuriyyah dalam memimpin sebuah madrasah sangat mengutamakan prestasi siswa agar menciptakan kelulusan yang baik dan bermutu, dan juga kepala madrasah selalu meberikan motivasi dan arahan terhadap bawahnya agar dapat meningkatkan mutu lulusan. Sesuai dengan ungkapan ibu Munaworang yang di perkuat oleh bapak Ababal Ghusoh:

Lulusan Madrasah Aliyah Annuriyyah ini memiliki lulusan yang baik sehingga dapat melanjutkan ke jenjang perkuliahan yang mana terdapat lulusan Madrasah Aliyah Annuriyah yang meneruskan pedidikannya di universitas negeri maupun swasta seperti Universitas Negeri Jember, Universitas Negeri Airlangga, Universitas Negeri Surabaya dan juga terdapat lulusan yang mengikuti program kuliah satu tahun seperti Magistra utama dan ada juga yang meneruskan untuk mondok kembali agar lebih memperdalam ilmu agama. Peserta didik yang melanjutkan ke jenjang universitas terdapat 60%, yang mengikuti program kuliah satu tahun 10% dan juga peserta didik yang meneruskan untuk mondok kembali 20% dan yang 10% ada yang memilih bekerja atau tidak melanjutkan di jenjang pendidikan kerena untuk meneruskan ke jenjang pendidikan peserta didik terdapat beberapa faktor seperti faktor keuangan orang tua yang tidak mampu dan kemauan orang tua yang tidak mendukung sehingga peserta didik berhenti untuk bersekolah.15

Keunikan yang ada di Madrasah Aliyah Annuriyyah ini yang telah mengajarkan ilmu agama tetapi juga mengajarkan ilmu pengetahuan, di madrasah ini sangat mengutamakan kualitas peserta didik agar nantinya menjadi lulusan yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat. Dalam meningkatkan kulitas peserta didik madrasah, upaya yang dilakukan kepala madrasah diantara lain menerapkan berbagai macam program-

14 Munawaroh, Wawancara Kepala Madrasah (Jember: 16 Maret 2019)

15 Ababal Ghussoh, Wawancara Kepala Madrasah (Jember: 16 Maret 2019)

(22)

program sekolah untuk meningkatkan prestasi peseta didik dan mutu lulusannya, program tersebut antara lain seperti program kelas unggulan, program ospama (orientasi studi lapangan Madrasah Aliyah Annuriyah), program pengembangan diri, program qiroatil Quran Bil Ghoib, dan juga masih banyak program-program lain di madrasah aliyah annuriyyah ini dan juga melengkapi berbagai macam sarana dan prasarana untuk kebutuhan peserta didik dan juga untuk keberhasilan dalam pembelajaran. Prestasi peserta didik di Madrasah Aliyah Annuriyyah ini memiliki berbagai macam prestasi yang mana peserta didik ini pernah meraih juara olimpiade tingkat kabupaten, lomba lari tingkat kabupaten dan lomba-lomba lainnya sehingga dapat meningkatkan kulitas madrasah.

Berkaitan dengan tema tersebut, peneliti hendak melakukan penelitian di Madrasah Aliyah Annuriyyah. Madrasah yang berada di dalam pesantren dan berada di bawah naungan yayasan Annuriyyah kaliwining. Madrasah Aliyah Annuriyyah terletak di Jl. Darmawangsa no. 86 Rambipuji Jember 68152 Desa. Rambigundam Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember yang memiliki siswi sejumlah 164 siswi dan dipimpin oleh kepala madrasah yaitu Ababal Ghussoh.

Dengan demikian, hal ini yang melatar belakangi peneliti melakukan penelitian di Madrasah Aliyah Annuriyyah terkait dengan meningkatkan mutu lulusan .

A. Fokus Penelitian

Adapun fokus penelitian yang akan di angkat dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut

1. Bagaimana gaya kepemimpinan kepala madrasah di Madrasah Aliyah Annuriyyah Rambipuji Jember?

(23)

2. Bagaimana strategi kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan di Madrasah Aliyah Annuriyyah Rambipuji Jember?

3. Bagaimana implikasi kepemimipinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan di Madrasah Aliyah Annuriyyah Rambipuji Jember?

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arahan yang akan dituju dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu kepada masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.16

1. Mendeskripsikan dan menganalisis gaya kepemimpinan kepala madrasah di Madrasah Aliyah Annuriyyah Rambipuji Jember.

2. Mendeskripsikan dan menganalisis strategi kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan di Madrasah Aliyah Annuriyyah Rambipuji Jember.

3. Mendeskripsikan dan menganalisis implikasi kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan di Madrasah Aliyah Annuriyyah Rambipuji Jember.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berisi tentang konstribusi apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Kegunaan dapat berupa kegunaan yang bersifat teoritis dan kegunaan praktis, seperti kegunaan bagi penulis, instansi masyarakat secara seluruhan.

Kegunaan penelitian harus realitis. 17

16 Tim Penyusun, Karya Tulis Ilmia (Jember: IAIN Jember Prees, 2018), 45.

17 Tim Penyusun, Karya Tulis Ilmia (Jember: IAIN Jember Prees, 2018), 45.

(24)

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan memperkaya ilmu pengetahuan mengenai kepemimpinan kepala madrasah dalam mengembangkan mutu lulusan di Madrasah Aliyah Annuriyyah Rambipuji Jember.

2. Secara Praktis a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan, wawasan dan keilmuan bagi peneliti, sehingga dapat mengamalkan keilmuannya dan sehingga pada akhirnya dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penelitian berikutnya.

b. Bagi Masyarakat

Penelitian ini menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat luas, dengan demikian masyarakat akan lebih menyadari pentingnya peranan masyarakat untuk bekerja sama dalam mengembangkan mutu lulusan .

c. Bagi Lembaga

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan motivasi bagi sekolah Madrasah Aliyah Annuriyyah Rambipuji Jember untuk lembih mengembangan mutu lulusan yang lebih berkualitas lagi kedepannya.

D. Definisi Istilah

Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian. Tujuaannya agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh peneliti.18

a. Kepemimpinan kepala madrasah

18 Tim Penyusun, Karya Tulis Ilmia (Jember: IAIN Jember Prees, 2018), 45.

(25)

Kepemimpinan adalah suatu seni dan proses mempengaruhi sekelompok orang sehingga mereka mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompok. Sedangkan kepala madrasah adalah gurung yang memangku jabatan sebagai kepemimpinan tertigi yang berda di madrasah.

Jadi yang dimaksud kepemimpinan kepala madrasah ialah untuk memahami kemampuan dan gaya yang dimiliki sesesorang kepla madrasah dalam mempengaruhi, menggerakkan orang yang dipimpinnya agara dapat mengikuti dan mau melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.

b. Meningkatkan mutu lulusan madrasah

Meningkatkan mutu adalah upaya yang dilakukan dengan maksud agar proses-proses peningkatan kualitas tetap terjaga. Sedangkan meningkatkan mutu lulusan adalah suatu upaya peningkatan kualitas peserta didik mulai dari segi ilmu pengetahuannya ataupun ilmu agamanya agar nantinya dapat menjadikan lulusan yang berkualitas dan bermafaat bagi masyarakat.

Mutu lulusan dapat dilihat dari hasil belajar atau prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik yang telah dicapai oleh peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikannya pada jenjang pendidikan tertentu.

Paragraf ini menjelaskan maksud dari judul kepemimpinan kepala madrsah dalam meningkatkan mutu lulusan di Madrsah Aliyah Annuriyyah Rambipuji Jember denga fokus penelitian (1) Bagaimana gaya kepemimpinan kepala madrasah di Madrsah Aliyah Annuriyyah? (2) Bagaimana strategi kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan di Madrsah Aliyah Annuriyyah? (3) bagaimana

(26)

implikasi kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu lulusan di Madrsah Aliyah Annuriyyah?.

E. Sistematika Pembahasan

Sistem pembahasan merupakan rangkuman sementara dari isi skripsi yang bertujuan untuk mengetahui secara global dari seluruh pembahasan yang sudah ada. Dan pada pembagian sistematika pembahasan ini dimaksud untuk menunjukkan cara pengorganisasian atau garis-garis besar dalam penelitian ini sehingga akan lebih memudahkan dalam penelitian ini sehingga akan lebih memudahkan dalam meninjau dan menanggapi isinya, amsing-masing Bab disusun dirumuskan dalam sistematika pembahasan sebagai beriku:

BAB I: Merupakan bab pendahuluan yang memuat tentang: latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, maaf penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahsan.

BAB II: Merupakan bab kajian kepustakaan, yang terdiri 1. Penelitian terdahulu 2. Kajian teori. Dalam kajian teoritis yang berkaitan dengan judul penelitian. A. Kepmimpinan kepala madrasah, B. Meningkatkan mutu lulusan.

BAB III: Merupakan bab yang mebahas tentang Metode Penelitian, yang terdidri dari:

Pendekatan dan Jenis Penelitian, Lokasi Penelitian, Subyek Penelitian, Tehnik Pengumpulan Data, Analisis Data, Keabsahan Data, dan Tahap-Tahap Penelitian.

BAB IV: Merupakan bab yang membahas tentang Penyajian Data dan Analisis Yang terdiri dari gambaran obyek penelitisn, penyajian data dan analisis, serta pembahasan temuan penelitian.

BAB V: Dalam bab ini nantinya akan membahas tentang kesimpulan, dan saran-saran.

(27)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Berdasarakan tinjauan terhadap hasil penelitian terdahulu ada beberapa hasil penelitian terdahulu ada beberapa hasil yang dianggap relevan dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu:1

a. Azizil Alim, Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 2. UIN Maulana Malik Ibrahim propgram Pascasarjana pada tahun 2015. Dengan ini peneliti ingin meneliti terkait dengan: (1) Bagaimana Kepala Madrasah dalam Meningkatkan mutu pendidikan di MIN Malang 2? (2) Bagaimana tipe kepemimpinan Kepala Madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di MIN Malang 2?, Ditemukan bahwa hasil gaya kepemimpinan kepala madrasah MIN Malang 2 ini bertipe demokratis. Adapun strategi kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikannya yaitu strategi input, proses, dan output. Strategi input yang dilakukan kepala MIN Malang 2 yaitu dengan membebaskan biaya pendaftaran untuk semua calon PDB (peserta didik baru) sehingga dengan dibebaskannya biaya pendaftaran calon peserta didik yang mendaftar di MIN Malang 2 semakin meningkat begitu juga pula dengan ujian pemetaannya benar – benar valid dan sesuai dengan bakatnya masing-masing dan juga pengumuman kelulusan peserta didik baru dari hasil ujian pemetaannya benar-benar selektif. Kemudian strategi proses yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu

1 Tim Penyusun, Karya Tulis Ilmia (Jember: IAIN Jember Prees, 2018), 47-48

(28)

dengan memperlengkap atau menambah sarana dan prasarana yang belum ada di sekolah, sehingga dengan lengkapnya sarana dan prasarana peserta didik lebih mudah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan proses belajar mengajarpun lebih mudah dan nyaman sehingga dapat meningkatakan kualitas output atau lulusan yang baik dan melulusankan 100% peserta didik.2

b. Vera Mei Ringgawati, Strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu lulusan studi multisitus di SMAN 1 Blitar Dan SMAN 1 Sutojayan. Maha peserta didik UIN Maulana Malik Ibrahim Malang program Pascasarjana pada tahun 2016. Dengan ini peneliti ingin meneliti terkait dengan: (1) Bagaimana perencanaan strategi Kepala Sekolah dalam miningkatkan mutu lulusan di SMAN 1 Blitar dan SMAN 1 Sutojaya? (2) Bagaimana implementasi strategi Kepala Sekolah dalam melaksanakan program peningkatan mutu lulusan di SMAN 1 Blitar dan SMAN 1 Sutojaya? (3) Bagaimana evaluasi strategi yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu lulusan di SMAN 1 Blitar dan SMAN 1 Sutojaya? (4) Bagaimana perbandingan strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu lulusan di SMAN 1 Blitar dan SMAN 1 Sutojaya?. Ditemukan bahwa SMAN 1 Blitar dan SMAN 1 strategi kepala SMAN 1 Blitar dan SMAN Sutojaya dalam meningkatkan mutu lulusan memiliki persamaan dalam kepemimpinannya. Yang mana dalam kepemimpinan kepala sekolah, kepala sekolah terlebih dahulu melihat kepemimpinan sebelumnya, sehingga dapat melihat kelemahan dan kelebihannya. Kemudian melakukan analisis internal

2 Azizil Alim, “Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 2”, (Tesis, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2015).

(29)

dan eksternal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, dan kelebihan sekolah, langkah selanjutnya merumuskan program atau kegiatan seperti program kelas unggulan dan program-program lainnya untuk meningkatkan mutu layanan dan mutu lulusan..3

c. Muhammad Arifin Saddoen, kepemimpinan Kepala Sekolah dalam mningkatkan budaya mutu sekolah pada SMP Ar Rohman Islamic Boarding School Pesantren Hidayatullah Malang. Mahapeserta didik UIN Maulana Malik Ibrahim Malang program Pascasarjana pada tahun 2017. Dengan ini peneliti ingin meneliti terkait dengan: (1) Bagiamana gaya kepemimpinan Kepala Sekolah dalam mengembangkan budaya mutu sekolah pada SMP Ar Rohman Boarding School Pesantren Hidayatullah Malang? (2) Bagaimana langkah-langkah strategi Kepala Sekolah dalam melakukan pengembangan budaya mutu sekolah pada SMP Ar Rohman Boarding School Pesantren Hidayatullah Malang? (3) Bagaimana upaya Kepala Sekolah menyelesaikan berbagai kendala dalam pengembangan budaya mutu pada sekolah SMP Ar Rohman Boarding School Pesantren Hidayatullah Malang?. Ditemukan bahwa gaya kepemimpinan SMP Ar Rohman Boarding School Pesantren Hidayatullah Malang ini menggunakan gaya kepemimpinan yang demokratis berlandasan Visioner dengan memberikan kebebasannya kepada bawahannya untuk mengembangkan budaya mutu. Kepala sekolah dalam melakukan pengembangan budaya mutu sekolah memiliki beberapa strategi yaitu : (a) menyusun dan melaksanakan visi, misi, dan tujuan sekolah dengan

3 Vera Mei Ringgawati, “Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Lulusan Studi Multisistus Di SMA 1 Blitar Dan SMA 1 Sutojaya”, (Tesis, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016).

(30)

meningkatkan sumber daya manusia yang ada di sekolah seperti menempelkan visi, misi, dan tujuan di dinding sekolah. (b) bercita – cita tinggi dan bertindak professional. (c) menjadi komunikator yang baik. (d) memberikan motivasi bagi seluruh bawahannya dalam mengembangkan budaya mutu. (e) menanamkan nilai – nilai sekolah. Upaya yang dilakukan kepala sekolah SMP Ar Rohaman dalam menjelaskan berbagai kendala dalam pengembangan budaya mutu ialah: (a) melakukan pembaharuan pelaksanaan PSB (penerimaan peserta didik baru). (b) meningkatkan kompetensi guru. (c) melangkapi sarana dan prasarana. (d) menjalani komunikasi yang efektif. (e) mengadakan rapat. (f) memahamkan dan menanamkan nilai – nilai perjuangan.4

Kegiatan tersebut dapat di jadikan dalam bentuk table sebagai berikut:

TABEL 2.1

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN

No

Nama penelitian, tahun, dan judul

penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil penelitian 1 Azizil Alim,

tahun 2015, Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 2.

Pembahasan nya sama pada

kepemimpina n kepala madrasah dan mutu Sama-sama menggunaka

Penelitian ini

Mebahas tentang mutu pendidikan Lokasi penelitian yang

Ditemukan bahwa hasil gaya

kepemimpinan kepala

madrasah MIN Malang 2 ini bertipe

demokratis.

Adapum

4 Muhammad Arifin Saddoen, “ Kepemimpinan Kepala Sekolah Pada SMP Ar Rohman Islamic Boarding Scholl Pesantrean Hidayatullah Malang”, (Tesis, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang).

(31)

n penelitian kualitatif

berbeda strategi ia dalam

meningkatkan mutunya dengan mengatur secara total pada tahap input proses dan outputnya.

2 Vera Mei

Ringgawati, tahun 2016, Stategegi Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Mutu Lulusan Studi Multisitus Di SMAN 1 Blitar Dan SMAN 1 Sutojayan.

Pembahasan nya sama pada

kepemimpina n kepala madrasah.

Pembahasan yang sama pada mutu lulusan Sama sama menggunaka n penelitian kualitatif

Penelitian ini

mebahas tentang perbedaan mutu lulusan di dua

sekolah Lokasi penelitian yang berbeda

Ditemukan bahwa SMAN 1 Blitar dan

SMAN 1

Sutojaya memiliki persamaan dalam

meningkatkan mutu

lulusannya yaitu dengan mengadakan program kelas unggulan, dan terdapat

perbedaannya yaitu dalam perumusan kebijakan dan pedoman pelaksanaan program pada SMAN 1 Blitar dan SMAN 1 Sutojaya.

3 Muhammad Arifin Saddoen, tahun 2017, kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Budaya Mutu Sekolah Pada SMP Ar Rohman

Pembahasan nya sama pada

kepemimpina n kepala sekolah Sama sama menggunaka n metode

Penelitian ini

mebahas tentang meningkatk an budaya mutu Lokasi penelitian

Ditemukan bahwa gaya kepemimpinan

SMP Ar

Rohman Boarding School Pesantren Hidayatullah Malang ini

(32)

Islamic Boarding School Pesantren Hidayatullah Malang.

penelitian kualitatif

yang berbeda

menggunakan gaya

kepemimpinan yang

demokratis berlandasan Visioner dengan memberikan kebebasannya kepada bawahannya untuk

mengembangk an budaya mutu

Jadi persamaan dan perbedaan penelitian yang telah diuraikan di atas, yaitu meneliti kepemipipinan kepala madrasah. Sementara itu perbedaannya terdapat pada peningkatan mutu.

B. Kajian Teori

1. Kepemimpinanan Kepala Madrasah

Kepemimpinan berasal dari kata “ leardership” yang berasal dari kata

leader”. Pemimpin adalah (leader) adalah orang yang memimpin, sedangkan pemimpin merupakan jabatannya. Dalam pengertian lain, secara estimologi istilah kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” yang artinya bimbing atau tutun. Dari pimpim lahir dari kata kerja “memimpin” yang artinya membimbing dan menuntun.5 Kepemimpinan adalah aktivitas dalam memepengaruhi orang lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.6

5 St. Rodliyah, Manajemen Pendidikan Sebuah Konsep dan Aplikasi (Jember: IAIN Jember Press, 2015), 151.

6 Masduki Duryat, Kepemimpinan Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2016), 4.

(33)

Untuk melengkapi referensi tentang definisi kepemimpinan menurut para ahli :7 a) John Piffner. Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan

mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.

b) Thannebaum, Weschler and Nassarik. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu.

c) Jacobs & Jacques. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberikan arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan.

d) Slamet. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk mengetahui orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

e) Shared Goal, Henhiel & Coons. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanan aktivitas untuk mencapai tujuan yang di inginkan.

f) Thannebaum, Weschler and Nassarik. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memepengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai adalah pengaruh antara pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu.

g) Thoha, Kepemimpinan adalah aktifitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.

h) Ngalim Purwanto. Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkai kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di dalamnya kewibawaan,

7 Hasan Basri, dkk. Kepemimpinan Pendidikan (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), 12-13.

(34)

untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka menyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas–tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.

Sedangkan menurut George Terry, kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempegaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemapuan untuk tujuan kelompok.8

Jadi kepemimpinan pada hakekatnya adalah kemauan dan kesetian yang dimiliki seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, membimbing, dan menggerakkan orang lain agar ia menerima pengaruh itu selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapain suatu maksud dan tujuan tertentu.

Dalam kepemimpinan faktor pemimpin tidak dapat dilepaskan dari orang yang dipimpinan, keduamya saling ketergantungan sehingga salah satu tidak mungkin ada tanpa yang lain. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT surat An- nahl ayat 125 sebagai berikut :

ِةَنَس َحلا ِةَظِعىَملاَو ِةَمكِحلاِب َكِّبَر ِليِبَس ىَلِإ ُعدُا ُهَسحَأ َيِه ىِتَّلاِب مُهلِد َجَو ‘

َّلَض هَمِب ُمَلعَأ َىُه َكَّبَر َّنِإ ‘

ِهِليِبَس هَع َهيِدَتهُملاِب ُمَلعَأ َىُهَو ‘

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yeng mendapat petunjuk. (Q.S An Nahl: 125)9

8 Veithzal Rivai dan Sylviana Murni, education Managemen Analisis Teori dan Praktik (Jakarta: PT Raja Gafindo Persada 2009), 285

9 Kementrian Agama RI, Al-Quran Terjemah (Jakarta: CV Raja Publishing, 2011), 224

(35)

Maksud ayat di atas bahwa seorang orang pemimpin harus meberikan arahan terhadap bawahannya dengan perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dan yang batil dan juga memberi pengajaran yang baik serta berlomba dengan mereka dengan cara yang baik pula.

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia pasal 3 nomer 58 tahun 2017 tentang tugas kepala madrsasah yaitu : (1) kepala madrasah sebagai yang dimaksud dalam pasal 2 melaksanakan tugas manajerial, mengembangkan, kewirahusaan, dan melakukan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan (2) Selain melakukan tugas sebagaimana dikmaksud dalam ayat 1, kepala madrasah dapt melaksanakan tugas pembelajaran atau pembibingan untuk memenuhi kebutuhan guru madrasah.10

Sedangkan kepala madrasah berasal dari dua kata yaitu kepala yang berarti ketua atau pemimpin dan madrasah merupakan lembaga pendidikan islam yang didalamnya kurikulum memuat materi pelajaran agama dan pelajaran umum, dimana mata pelajaran agama lebih banyak ketimbang umum. 11 kepala sekolah atau kepala madrasah adalah orang yang paling penting di suatu sekolah yang mana sebagai pengelola satuan pendidikan yang bertugas menghimpun, memanfaatkan, dan menggerakkan secara optimal seluruh potensi dan sumber daya yang terbatas untuk pembinaan sekolah dan masyarakat sekolah yang dikelolahnya untuk mncapai tujuan yang ditetapkan.12

10 Peraturan Mentri Agama Repubblik Indonesia, Nomer 58 Tahun 2017, Tentang Kepala Madrasah.

11 Azizil Ilmi, “Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di MIN Malang 2”, (Tesis, UIN Mulana Malik Ibrahim Malang, 2015), 19

12 Muhammad Arifin Saddoen, “ Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Budaya Mutu Sekolah pada SMP Ar-Rahman Islamic Boarding School Pesantren Hidayatullah Malang”, (Tesis, UIN Mulana Malik Ibrahim Malang, 2017), dalam Orientasi Baru Supervisi, ed Mukhtar dan Iskandar ( Jakarta: Gedung Persada Press,2009), 274.

(36)

Kepala madrasah merupakan pemimpin tunggal di madrasah yang mempunyai tanggung jawab untuk mengajar dan mempengaruhi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pendidikan di madrasah untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan madrasah.13

a. Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah

Kepemimpinan itu erat kaitannya dengan gaya kepemimpinan (leadership style) yang berasal dari pendekatan perilaku pemimpin yang merumuskan proses penelitian yang berdasarkan dinamika kepemimpinan dalam usaha mempengaruhi aktivitas individu untuk mencapai satu tujuan dalam suatu situasi tertentu. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin dapat di terangkan melalui tiga aliran teori berikut :14

a) Teori Genetis (keturunan)

Inti dari teori ini bahwa kepemimpinan merupakan bagian dari kepribadian seorang yang tidak bisa dipelajari, tetapi hanya bisa dibentuk melalui pembentukan dari awal. Yang mengartikan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dibuat (leader are born and nor made).

b) Teori Sosial

Teori ini mengtakan bahwa setiapa orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup. Berarti pemimpin itu dibuat atau didikan bukannya kodrati (leader are made and nor born)

c) Teori Ekologis

13 Muhammad Hadi dkk, “Strategi Kepala Madrasah dalam Meningktakan Mutu pada MIN Beungcala, kec Kuta Baro Kab. Aceh”, 4 ( November ,2014) 43.

14 Baharudin dan Umairso, Kepemimpinan Pendidikan Islam Antara Teori & Praktek (Jongjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), 51

(37)

Teori menggabungkan segi-segi positif dari teori genetis dan teori sosial.

Yang mana bila ia telah memiliki bakat kepemimpinan lalu dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang memungkin untuk dikembangkan lebih lanjut.

Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan dalam proses kepemimpinan yang diimplementasikan dalam perilaku kepemimpinan seorang untuk mempengaruhi orang lain sehingga bertidak sesuai dengan keinginan pemimpin. Menurut University of lowo Studies ada empat gaya kepemimpinan, yaitu sebagai berikut:15

1) Gaya Kepemimpinan Otoriter

Gaya kepemimpiana otoriter adalah gaya kepemimpinan yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan ini pemimpin mengendalikan semua aspek kegitan.

Ciri-ciri gaya kepemimpinan otoriter : (a) Wewenang mutlak berpusat kepada pemipin.

(b) Keputusan dan kebijakan dibuat oleh pemimpin.

(c) Komunikasi berlangsung 1 (satu) arah.

(d) Pengawasan dilakukan secara ketat.Prakarsa dari atas dan tanpa kesempatan bawahan untuk memebrikan kesepakatan bawahan untuk membrikan kesempatan.

(e) Lebih banyak kritik dari pada pujian.

(f) Pimpinan menuntut kesetian dan prestasi sempurna.

15 Hasan Basri & tatang, Kepemimpinan Pendidikan (Bandung : CV Pustaka Setia, 2015), 47-51.

(38)

(g) Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipukul oleh pemimpin.

2) Gaya Kepemimpinan Autokratis

Kepemimpinan autokratis adalah gaya kepemimpinan yang menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. gaya kepemimpinan autokratis cenderung memusatkan kekuasaan kepada dirinya sendiri, mendikte, membuat keputusan secara sepihak, dan meminimalisasi partisipasi karyawan.

Adapun Ciri-ciri gaya kepemimpinan autokratis : (a) Semua kebijakan ditentukan oleh pemimpin.

(b) Tehnik dan langkah-langkah kegiatan didekte oleh atasan setiap waktu, sehingga langkah-langkah yang akan datang selalu tidak pasti untuk tingkatan yang luas.

(c) Pemimpin biasanya membagi tipe tugas kerja bagian dan kerja sama setiap anggota.

3) Gaya Kepemimpinan Demokratis/ Partisipatif

Kepemimpinan demokratis ditandai dengan adanya struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Dibawah kepemimpinan demokratis, bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama menggunakan mutu kerja dan dapat mengarahkan sendiri.

Gaya kepemimpinan mendeskripsikan pemimpinan yang cenderung mengikutsertakan karyawan dalam pengambil keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong partisipasi karyawan dalam menentukan cara

(39)

mencapai metode kaerja dan tujuan, dan memandang umpan balik sebagai kesempatan utuk melatih karyawan.

Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis :

(a) Semua kebijakan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin.

(b) Kegitan-kegitan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan jika dibutuhkan petunjuk-petunjuk tehnis pemimpin menyarankan dua atau lebih alternative prosedur yang dapat dipilih.

(c) Para anggota bebas beker dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan kelompok.

4) Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire (Kendali Bebas)

Gaya kepemimpinan kendali bebas mendeskripsikan bahwa pemimpin secara keseluruhan memberikan kebebasan dalam pembuatan keputusan dan menyelesaikan pekerja menurut cara yang menurut karyawan paling sesuai.

Ciri-ciri kepemimpinan kendali bebas adalah :

(a) Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pemimpin.

(b) Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang membuat orang selalu siap apabila ia akan memberikan informasi pada saat ditanya.

(c) Sama sekali tidak ada partisipasi dari pimpinan dalam penentuan tugas.

(40)

(d) Kadang-kadang memberikan komentar spotan terhadap kegiatan angggota atau pertanyaan dan tidak bermaksud menilai atau mengatur suatu kejadian 2. Mutu lulusan Madrasah

a. Pengertian Mutu Lulusan Madrasah

Secara umum mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa Yang menunjukkan kemampuanya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat. Dalam konteks pendidikan, pengetian mutu mencangkup input, proses, dan output pendidikan.

Mutu adalah suatu terminilogi subjektif dan relative yang dapat diartian dengan berbagai cara dimana setiap definisi dapat didukung oleh argumentasi yang baik. Secara luas mutu dapat diartikan agregat karakteristik dari produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen/pelanggan. Karakteristik mutu dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif. Dalam pendidikan, mutu adalah suatu keberhasilan proses belajar yang menyenangkan dan memberikan kenikmatan.

Dasar ajaran islam tentang mutu menurut Muhaimin adalah sebagai berikut:

a) Mutu merupakan realisasi dari ajaran ihsan, yakni berbuat baik kepada semua pihak disebabkan karena Allah telah berbuat baik kepada manusia adanya nikmat-Nya, dan dilarang berbuat kekuasaan dalam bentuk apapun.

b) Seseorang tidak boleh bekerja dengan sembrono (seenaknya) dan acuh tak acuh, sebab akan berarti merendahkan makna demi ridho Allah atau merendahkan Tuhan.

(41)

c) Setiap orang dinilai dari hasil kerjanya

d) Seseorang harus bekerja secara optimal dan komitmen terhadap proses dan hasil kerja yang bermutu atau sebaik mungkin, selaras dengan ajaran ihsa.

e) Seseorang harus bekerja secara efisien dan efektif atau mempunyai daya guna yang setinggi-tingginya.

f) Seseorang harus mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan teliti (itqan), tidak separuh hati atau setengah-setengah, sehingga rapi, indah, tertib, dan bersesuain antara satu dengan yang lain.

g) Seseorang dituntun untuk memiliki dinamika yang tertinggi, komitmen terhadap masa depan, memiliki kepekaan terhadap pengenmbangan masyarakat serta ilmu pengentahuan dann teknologi, dan bersikap istiqomah.16

b. Kelulusan terhadap peserta didik

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 32 Tahun 2013, Pasal 25 disebutakan bahwa :

1) Standar kompetensi lulusan dianggap sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan pesrta didik dalam satuan pendidikan. 2) Standar kompetensi lulusan digunakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi untuk selutuh mata pelajaran atau mata kuliah. 3) Standra kompetensi lulusan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.17

16 Azizil Ilmi, “Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di MIN Malang 2”,

(Tesis, UIN Mulana Malik Ibrahim Malang, 2015), 22.

17 Peratura Pemerintah Republik Indonesia, Nomer 32 Tahun 2013, Tentang Perubahan Pemerintah Nomer 19

Tahun 2015 Standar Nasional Pendidikan.

(42)

Kompetensi lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:18

SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C

Dimensi Kualifikasi kemauan

Sikap

Memiliki pengetahuan yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cermianan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusian, kebangsaan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

keterampilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dalam ranah abstrak dan kontkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Dari peraturan tersebut diketahui bahwa kopetensi kelulusan harus mencangkup sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotorik), standar kompetensi harus menjadi acuan pada pemerintah dalam menetapkan standar kelulusan. Namun, terjadinya kontradiktif antara ketetapan dengan pelaksanaan di lapangan.

18 Peratura Pemerintah Republik Indonesia, Nomer 32 Tahun 2013, Tentang Perubahan Pemerintah Nomer 19

Tahun 2015 Standar Nasional Pendidikan.

(43)

Mengutip peraturan pemerintah pasal 4 nomer 57 tahun 2021 tentang standar kompetensi lulusan yaitu:19

1. Standar kompetensu lulusan merupakan kriteria minimal tentang sikap, ketermpilan, dan pengutahuan yang menunjukkan mencapai kemampuan peserta didik dari hasil pembelajaran akhir jenjsng pendidikam

2. Strandar kompetensi lulusan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dirumuskan berdasarakan:

a) Tujuan pendidikan nasional

b) Tingkat perkembangan peserta didik c) Kerangka kualufikasi nasioanal indonesia

3. Ketercapain standar kompetensi lulusan sebagai yang di maksud pada ayat (1) digunaka sebagai pedoman dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

4. Standar kompetensi lulusan digumakan sebagai acauan dalam pengenmabangan:

a) Standar isi b) Standar proses

c) Standar penilaian pendidikan d) Standar ketenaga kependidikan e) Standar sarana dan prasarana f) Standar pengolaan, dan g) Standar pembiyaan

19 Peratura Pemerintah Republik Indonesia, Nomer 57 Tahun 2021, Tentang Standar Nasional Pendidikan.

(44)

5. Ketercapain standar kompetensi lulusan ditentukan berdasarkan data komperhensif mengenai peserta didik yang diperoleh secara berkesinambunga selama pembelajaran.

6. Penggunaan standar kompetensi lulusan seperti pedoman dalam penentu kelulusan sebagai yang dimaksud pada ayat (3) dikecualikan bagi anak usia dini.

Memperhatikan pertanyaan tersebut, siapakah yang menentukan kelulusan pendidikan, satuan pendidik atau pemerintah? Dilihat dari segi waktu, jelaslah pendididkan yang lebih pantas karena dari segi ranah penilai ujian nasional tidak menguji tes praktik, tes sikap, sedangkan guru menilai peserta didik dengan tiga ranah yaitu ranah kogniti, ranah afektif, dan ranah praktik.

Sementara itu mutu akademik lulusan merupakan gradasi pencapain lulusan dalam tes kemampuan akademik, yang dalam hal ini Ujian Nasional (UN), UN (Ujian Nasional), adalah salah satu alat untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salam permen diknas No. 78 tahun 2008 pasal 2 bahwa Ujian Nasional bertujuan menilai pencapain kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknolohgi. Adapun alasan mengapa UN itu perlu dilaksanakan dinyatakan pada pasal 3, yaitu Hasil Ujian Nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk pemetaan mutu satuan dan/atau program pendidikan, dasar seleksi masuk jenjang berikutnya, penetuan kelulusan peserta didik dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.20

20 Peraturan Mentri Pendidikan, Nomer 78 Tahun 2008, Tentang Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama.

(45)

Jadi pendidikan yang bermutu juga diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang bukan hanya prestasi akademik, tetapi juga memiliki prestasi non akademik, mampu menjadi pelapor perubahan dan mampu dalam menghadapi tantang dan permaslahan yang ada, baik itu masa sekarang maupun masa yang akan datang serta memiliki rasa kebangsaan yang tinggi. Dalam upaya pecapaian mutu pendidikan yang baik diperlukan adanya kesungguhan dari pemimpin atau kepemimpinanya dan juga pengelola pendidikan yang lain agar pendidikan yang dikelola mampu mencetak lulusan yang berkualitas.

c. Pengembangan Mutu Lulusan

1. Pengembangan Kurikulum secara berkelanjutan

Berdasarkan UU Sisdiknas 2003 pasal 36 ayat 1: “Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasioanal.21 Dalam proses pengembangan harus diperhatikan beberapa prinsip. Prinsip pengembangan dan pelasanaan kurikulum dirumuskan Departemen agama (Depag) adalam krangka dasar Kurikulum 2003 sebagaimana yang dikutup oleh Hoirun Nisa, adalah sebagai berikut:22

a) Prinsip pengembangan berupa peningkatan keimanan, budi pekerti, dan penghayatan nilai-nilai budaya; keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinestika; pengutan integritas nasional melalui pendidikan yang menumbuhkan pemahaman dan penghargaan perkembangan budaya

21 Undang-Undang SISDIKNAS

22 Vera Mei Ringgawati, “ Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Luulusan di SMAN 1 Blitar dan SMAN 1 Sutojayan”, (Tesis, UIN Mulana Malik Ibrahim Malang, 2016), dalam Departemen RI Landasan dan Standar Nasional Kurikulum Pendidikan adan Keagamaan: Satuan Pendidikan Madrasah Aliyah Keagamaan ( Jakarta: Dirjen Pembinaan Kalangan Islam, 2001), 68.

Gambar

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian .........................................
Gambar 4.1 Dokumentasi rapat agenda bulanan ........................................  61  Gambar 4.2 Dokumentasi pelaksanaan program intensif  .........................
Tabel 4.2  Temuan penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai upaya harus dipikirkan dan dilaksanakan oleh kepala madrasah guna meningkatkan kualitas (mutu) pendidikan. Agar peserta didik begitu juga masyarakat

Berdasarkan hasil temuan penelitian lapangan yang dilakukan penulis mengenai Peran Kepemimpinan kepala madrasah dan kinerja guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTs

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepemimpinan kepala madrasah dalam peningkatkan mutu pendidikan di MTsN 2 Kota Kediri, untuk mengetahui upaya kepala

Hasil dari Upaya Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam meningkatkan kualitas Guru di MTs Negeri Sumberbaru Jember Selain meningkatnya kedisiplinan guru, beberapa hal yang juga

Sementara itu, gaya kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di MAN 2 Bima yaitu menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, karena kepala

Temuan hasil dari penelitian ini bahwa Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di MI Darul Ulum Ngaliyan, Kota Semarang menunjukkan bahwa

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: Peran Kepala Madrasah dalam peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Al- Barokah adalah

Untuk dapat mengetahui hal tersebut digali melalui perntanyaan sebagai berikut: nilai kepemimpinan apa yang diyakni dan diperjuangkan kepala madrasah untuk membangun mutu madrasah di