• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPEMIMPINAN STRATEGIS

N/A
N/A
Annisyah Meriana Azan

Academic year: 2024

Membagikan "KEPEMIMPINAN STRATEGIS"

Copied!
176
0
0

Teks penuh

(1)

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/372947548

KEPEMIMPINAN STRATEGIS

Book · August 2023

CITATIONS

0

READS

1,230

11 authors, including:

Budi Pramono

Indonesia Defense University 307PUBLICATIONS   129CITATIONS   

SEE PROFILE

Mia Aksara Global Akademia Aksara Global Akademia 83PUBLICATIONS   3CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Mia Aksara Global Akademia on 06 August 2023.

(2)

(3)

i

KEPEMIMPINAN STRATEGIS

Menyongsong Indonesia Emas di Era Transformasi Digital Pendidikan

Penulis:

Dr. BUDI PRAMONO, S.I.P., M.M., (GSC)., CIQaR., CIQnR., MOS., MCE., CIMMR.

AGUS HARIADI, M.HAN

DR. BONIVASIUS PRASETYA ICHTIARTO, S.SI., M.ENG

CAHYA HARDIANTO HAREFA, S.E., Ak., M.B.A., CPS., CA. M.B.A., CPS., CA ABY NURSETYANTO, S.H., S.I.K

DJONNE RICKY LUMINTANG, S.Sos YUDHA FITRI

ANDIK SETIYONO, S.I.K., S.H., M.H DENI HASOLOAN S

BUDI SETIAWAN, S.E., M.Si., CGP., CHIA., CGRCP

CV. AKSARA GLOBAL AKADEMIA 2023

(4)

ii KEPEMIMPINAN STRATEGIS

Menyongsong Indonesia Emas di Era Transformasi Digital Pendidikan

Penulis:

Dr. BUDI PRAMONO, S.I.P., M.M., (GSC)., CIQaR., CIQnR., MOS., MCE., CIMMR.

AGUS HARIADI, M.HAN

DR. BONIVASIUS PRASETYA ICHTIARTO, S.SI., M.ENG

CAHYA HARDIANTO HAREFA, S.E., Ak., M.B.A., CPS., CA. M.B.A., CPS., CA ABY NURSETYANTO, S.H., S.I.K

DJONNE RICKY LUMINTANG, S.Sos YUDHA FITRI

ANDIK SETIYONO, S.I.K., S.H., M.H DENI HASOLOAN S

BUDI SETIAWAN, S.E., M.Si., CGP., CHIA., CGRCP

ISBN: 978-623-8049-64-6 15.5 X 23 cm, xiv + 159 pg

Desain Sampul dan Layout: Mia Aksara

Penerbit: CV. Aksara Global Akademia No Anggota IKAPI: 418/JBA/2021

Office: Intan Regency Blok W-13, Tarogong, Garut, Jabar, Kode Pos: 44151 Telpon: 081-2222-3230 – 0895-1961-0629

E-mail: aksaraglobal.info@aksaraglobal.info cvaksaraglobalakademia@gmail.com

Website: aksaraglobal.com – aksaraglobal.co.id

Website ojs: https://penerbit.aksaraglobal.co.id/index.php/isbn INDONESIA

Hak Cipta, @Juli 2023

(5)

iii

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

Lingkup Hak Cipta Pasal 2:

1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Ketentuan Pidana Pasal 72:

1. Barangsiapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran.

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam sejahtera bagi kita semua, dalam rangka menanggapi tuntutan zaman yang terus berubah, di tengah gejolak transformasi digital yang kian mengguncang berbagai sektor kehidupan, kami dengan rendah hati mempersembahkan buku berjudul "Kepemimpinan Strategis: Menyongsong Indonesia Emas di Era Transformasi Digital Pendidikan."

Indonesia sebagai negara berkembang saat ini tengah mengalami perubahan besar dalam era transformasi digital yang berdampak luas pada berbagai sektor kehidupan, termasuk pendidikan. Transformasi digital telah menjadi kunci penting dalam mencapai visi ambisius Indonesia Emas 2045 sebagai negara maju, gemilang, dan sejahtera. Pendidikan memegang peran sentral dalam meraih visi tersebut, dan untuk itu, pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan penguasaan iptek menjadi pijakan yang tak terpisahkan.

Perubahan pesat dalam teknologi dan digitalisasi membawa potensi besar untuk kemajuan dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, di balik peluang tersebut, juga terdapat tantangan yang harus diatasi dengan bijaksana. Kepemimpinan strategis yang berfokus pada inovasi dan kemampuan adaptasi menjadi hal yang krusial dalam menghadapi era transformasi digital.

(7)

v

Visi jangka panjang, seperti Indonesia Emas 2045 dan Peta Jalan Generasi Emas 2045, menjadi pilar penting dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan nasional dan menggalang potensi untuk menyamai prestasi negara-negara maju lainnya. Transformasi digital bukan hanya soal pemanfaatan teknologi, tetapi juga tentang membangun SDM yang mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.

Dalam menghadapi tantangan transformasi digital, kapabilitas inovasi menjadi kunci untuk menciptakan solusi teknologi yang berdaya saing tinggi. Kolaborasi antara sektor publik dan swasta, investasi dalam riset dan pengembangan teknologi, serta pengembangan ekosistem yang mendukung inovasi dan kewirausahaan akan menjadi fondasi untuk mengoptimalkan potensi transformasi digital di Indonesia.

Dalam upaya meningkatkan daya saing global dalam digital competitiveness, Indonesia harus memperkuat kapabilitas inovasinya dan melakukan kolaborasi dengan intermediate technology centers. Dukungan penuh dari pemerintah melalui insentif dan kebijakan yang mendorong kolaborasi antara sektor publik dan swasta akan menciptakan ekosistem yang kondusif bagi perkembangan teknologi di tanah air. Dengan mengambil langkah-langkah cerdas, mendorong inovasi, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, Indonesia berpotensi untuk meningkatkan kemampuan inovasinya dan memenangkan persaingan dalam era transformasi digital. Dengan pendidikan berkualitas dan pemanfaatan teknologi secara efektif, Indonesia

(8)

vi

dapat mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Sebagai negara yang kaya akan sumber daya dan berlimpah talenta, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam transformasi digital. Dengan memprioritaskan pendidikan yang berfokus pada SDM berkualitas, memanfaatkan teknologi secara optimal, dan berkomitmen pada inovasi, Indonesia dapat mencapai visi luhurnya dan mewujudkan masa depan gemilang sebagai negara maju di era transformasi digital. Buku ini merupakan hasil dari upaya kolaboratif dan dedikasi kelompok kami dalam menyelesaikan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV Tahun 2023. Dengan berbagai pertimbangan dan penelitian, kami berusaha menyajikan pemahaman mendalam tentang kepemimpinan strategis dan penerapannya dalam menghadapi tantangan era digitalisasi pendidikan.

Kami menyadari bahwa karya ini belum mencapai kesempurnaan, dan oleh karena itu, kami mengharapkan masukan berharga dan saran konstruktif dari pembaca guna meningkatkan kualitas dan keterandalan informasi yang disampaikan.

Pada kesempatan ini, tak lupa kami sampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Gubernur Lemhannas RI Bapak Andi Widjajanto serta Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Wagub Lemhannas RI) Letnan Jenderal TNI Mohamad Sabrar Fadhilah, Dr. Ir. Vita DD Soemarno, M.M., selaku Tutor

(9)

vii

Pendamping Kelompok A yang telah dengan penuh dedikasi membimbing dan mengarahkan kami dalam proses penulisan buku ini, serta penerbit Aksara Global Akademia atas diterbitkannya buku ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemateri maupun rekan-rekan peserta PPSA XXIV atas sumbang saran dan masukan berharga dalam penyusunan buku ini.

Tentu karya ini jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan dari pembaca yang Budiman. Semoga buku ini dapat memberikan inspirasi dan pemahaman yang mendalam bagi pembaca, serta memacu semangat kolaboratif untuk terus berkontribusi dalam mengabdi kepada bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai bersama.

Aamiin ya Rabbal Alamin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Jakarta, Juni 2023

Dr. Budi Pramono, S.IP., M.M., M.A., (GSC)., CIQaR., CIQnR., MOS., MCE., CIMMR

(10)

viii

SINOPSIS

Buku "Kepemimpinan Strategis: Menyongsong Indonesia Emas di Era Transformasi Digital Pendidikan"

merupakan sebuah karya ilmiah yang mengangkat isu penting mengenai kepemimpinan strategis dalam konteks pendidikan di era transformasi digital.

Dalam pendahuluan, pembaca diperkenalkan dengan latar belakang dan urgensi kepemimpinan strategis dalam menghadapi perubahan zaman, terutama dampak transformasi digital yang telah melanda sektor pendidikan. Bagian pertama buku membahas landasan pemikiran tentang kepemimpinan strategis. Para pembaca akan diperkenalkan dengan konsep dan teori tentang kepemimpinan strategis, serta data dan fakta yang mendukung urgensi perubahan dalam pendidikan di era digital.

Bagian utama buku, membahas secara mendalam mengenai peran pendidikan dalam mempersiapkan generasi pemimpin masa depan. Sub-bab ini menguraikan bagaimana pendidikan berperan penting dalam membentuk karakter dan kualitas pemimpin masa depan yang mampu menghadapi kompleksitas tantangan di era transformasi digital.

Selanjutnya, buku menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan kepemimpinan strategis di era digitalisasi pendidikan. Pengaruh lingkungan strategis dan perubahan regulasi turut dipertimbangkan sebagai bagian dari keseluruhan tantangan.

Di bab terakhir, buku memberikan strategi dan langkah konkret untuk mewujudkan kepemimpinan strategis dalam

(11)

ix

pendidikan. Pembaca akan disajikan dengan berbagai solusi yang dapat diterapkan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan pendidikan di era transformasi digital.

Sinopsis buku ini menggarisbawahi urgensi dan relevansi isu kepemimpinan strategis dalam konteks pendidikan di era digitalisasi. Penulis menyajikan wawasan yang mendalam, didukung dengan analisis data dan kerangka teoretis yang kuat.

Buku ini diharapkan dapat menjadi panduan berharga bagi pembaca, terutama para pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan dan kepemimpinan di Indonesia.

(12)

x

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iv

SINOPSIS ... viii

DAFTAR ISI ... x

TENTANG PENULIS ... xiii

BAB 1 ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 PERKEMBANGAN DIGITAL TRANSFORMATION ... 11

1.2 KAPABILITAS RESEARCH AND DEVELOPMENT TERHADAP TEKNOLOGI ... 16

1.3 PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN ... 21

Ringkasan:... 23

BAB 2 ... 25

TRANSFORMASI DIGITAL PENDIDIKAN DI INDONESIA 25 2.1 TRANSFORMASI DIGITAL PENDIDIKAN DI INDONESIA 26 2.2 TEORI DAN KONSEP TRANSFORMASI DIGITAL PENDIDIKAN ... 27

Ringkasan ... 32

BAB 3 ... 35

LINGKUNGAN STRATEGIS PENDIDIKAN ... 35

(13)

xi

3.1 LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH

TERHADAP KEPEMIMPINAN ... 37

3.2 LINGKUNGAN STRATEGIS PENDIDIKAN ERA TEKNOLOGI ... 43

Ringkasan ... 61

BAB 4 ... 65

KONSEP DAN TEORI KEPEMIMPINAN ... 65

4.1 PENGANTAR ... 66

4.2 DEFINISI KEPEMIMPINAN ... 68

4.3 INTI KEPEMIMPINAN ... 70

4.4 TEORI KEPEMIMPINAN ... 71

4.5 KUALITAS DAN KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN ... 77

Ringkasan ... 82

BAB 5 ... 85

STRATEGI DAN KEPEMIMPINAN STRATEGIS BIDANG PENDIDIKAN ... 85

5.1 BAGAIMANA SEHARUSNYA STRATEGI DAN KEPEMIMPINAN STRATEGIS DI SEKOLAH DIDEFINISIKAN? ... 87

5.2 VARIABEL KUNCI LAIN YANG TERKAIT DENGAN STRATEGI DAN KEPEMIMPINAN STRATEGIS DI SEKOLAH 89 5.3 STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL PENDIDIKAN ... 91

5.4 STRATEGI SUN TZU DALAM PERSPEKTIF KEPEMIMPINAN STRATEGIS PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL ... 95

(14)

xii

5.4 TANTANGAN YANG DIHADAPI DALAM MEWUJUDKAN KEPEMIMPINAN STRATEGIS DI ERA TRANSFORMASI

DIGITAL ... 107

5.5 DIGITAL LEADER ... 113

Ringkasan ... 117

BAB 6 ... 119

KONSEP SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA ... 119

KONSEP SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA ... 120

6.1 TUJUAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA/ HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM (HRIS) ... 120

6.2 KEBUTUHAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA ... 126

6.3 JENIS-JENIS HRIS ... 128

6.4 BAGAIMANA HAL INI BISA DITERAPKAN DALAM LINGKUNGAN PENDIDIKAN? ... 130

6.4 BAGAIMANA KEPEMIMPINAN STRATEGIS BERPERAN DALAM HRIS? ... 134

Ringkasan ... 137

BAB 7 ... 139

PENUTUP ... 139

DAFTAR PUSTAKA... 155

(15)

xiii

TENTANG PENULIS

Mayjen TNI Dr. Budi Pramono, S.IP., M.M., M.A., (GSC)., CIQaR., CIQnR., MOS., MCE., CIMMR., lahir di kota Sidoarjo pada tahun 1967. Beliau meraih dua gelar Master. Master of Arts dari Hull University Inggris (1998) dan Master of Management dari Universitas Veteran Pembangunan Nasional Jakarta (2005). Beliau berhasil meraih gelar doktor dalam Ilmu Politik dengan predikat yang sangat baik ketika beliau berpangkat Kolonel di Angkatan Darat. Setelah lulus dari Akademi Militer Magelang (1988), beliau bertugas di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD) selama sepuluh tahun sebelum masuk ke bidang intelijen (BAIS).

Penulis memiliki pengalaman luas dalam mengikuti berbagai kursus Pendidikan Militer, termasuk Kursus Regimental Officer Advanced Course (SUSLAPA II) di Australia (1996), Kursus Pelatihan Intelijen Keamanan Nasional di Taiwan (1999), Sekolah Staf dan Komando Umum, Sekolah Staf Umum dan Komando di Manila (2001), di mana beliau meraih penghargaan lulusan terbaik (Honor Graduate), Kursus logistik Perserikatan Bangsa-Bangsa di Port Dickson (2002), Kursus Austfamil di Lavertoon Australia (2003), dan Kursus Manajemen Darurat Australia (2004).

(16)

xiv

Saat ini, beliau merupakan Associate Professor di Universitas Pertahanan Republik Indonesia, di mana beliau sebagai dosen mengabdikan waktunya dalam menerapkan prinsip-prinsip Tri Dharma Perguruan Tinggi.

(17)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

(18)

2

BAB 1

PENDAHULUAN

ndonesia saat ini sedang mengalami fase transformasi digital, di mana perkembangan teknologi yang pesat memiliki dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Transformasi digital membawa banyak peluang dan tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, yang merupakan aspek penting untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 sebagai negara yang maju, gemilang, dan sejahtera.

Penting untuk mencapai visi tersebut dengan membangun kepemimpinan yang strategis dalam memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang muncul dari era transformasi digital. Cita-cita dan impian Indonesia untuk tahun 2045 adalah menjadi negara yang berdaulat, maju, adil, dan makmur. Untuk itu, dibutuhkan empat pilar yang menjadi pijakan, yakni:

a) Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan penguasaan iptek.

b) Perkembangan ekonomi berkelanjutan.

c) Pemerataan pembangunan.

d) Ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

I

(19)

3

Salah satu langkah penting dalam mencapai tujuan tersebut adalah melalui pembangunan pendidikan yang berkualitas dengan menggunakan transformasi digital pendidikan. Dunia pendidikan harus berperan lebih luas dan berkembang baik dalam mempersiapkan calon pemimpin masa depan yang dapat bersaing di era yang semakin modern.

Namun, kemajuan pendidikan di Indonesia saat ini mengalami beberapa hambatan, salah satunya adalah belum sinkronnya grand design atau blue print perencanaan jangka panjang pembangunan pendidikan yang bersifat strategis dan visioner mengikuti perkembangan global. Hal ini menyebabkan pembangunan pendidikan nasional berjalan tanpa roh dan panduan yang lebih visioner, cenderung pragmatis, dan berorientasi jangka pendek.

Pentingnya visi jangka panjang seperti Visi Indonesia Emas 2045 dan Peta Jalan Generasi Emas 2045 akan membantu meningkatkan kualitas pendidikan nasional dan menyamai negara-negara maju lainnya. Diperlukan kepemimpinan strategis yang mampu menyesuaikan dengan pergembangan lingkungan strategis regional dan global serta mampu memanfaatkan transformasi digital dalam pendidikan.

Melalui kepemimpinan yang strategis, peluang yang ada dari perkembangan teknologi dapat dimaksimalkan dan tantangan dapat diatasi, sehingga kualitas pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat. Dengan pendidikan yang berkualitas, Indonesia akan dapat mencapai visi Indonesia Emas 2045 dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sehingga kualitas hidup masyarakat Indonesia dapat ditingkatkan secara keseluruhan. Sebagaimana menurut Pasal 31

(20)

4

UUD 1945 yang menegaskan pentingnya pendidikan sebagai hak warga negara dan kewajiban pemerintah untuk menyediakan pendidikan dasar serta mengalokasikan anggaran yang memadai untuk sektor pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan peradaban.

Grafik jumlah siswa tiap provinsi untuk tahun ajaran 2022/2023 memberikan gambaran tentang besarnya perbedaan jumlah siswa antara provinsi-provinsi di Indonesia. Provinsi Jawa Barat memiliki jumlah siswa tertinggi, sedangkan provinsi Kalimantan Utara memiliki jumlah siswa terendah. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor demografis, ekonomi, dan sosial di setiap provinsi. Informasi ini juga penting untuk perencanaan dan kebijakan pendidikan di tingkat nasional dan daerah. Provinsi dengan jumlah siswa yang tinggi mungkin memerlukan alokasi anggaran dan sumber daya manusia yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan pendidikan mereka.

Sementara itu, provinsi dengan jumlah siswa yang lebih sedikit mungkin perlu mendapatkan perhatian khusus untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan.

Selain itu, data ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren dan pola dalam pendidikan di seluruh negara. Perubahan jumlah siswa dari tahun ke tahun dapat memberikan wawasan tentang pertumbuhan atau penurunan populasi siswa di setiap provinsi. Hal ini penting untuk merencanakan infrastruktur pendidikan yang tepat dan mengantisipasi kebutuhan pendidikan di masa depan. Mari kita lihat grafik berikut:

(21)

5

Gambar 1.1 : Grafik Jumlah Siswa Tiap Provinsi / Number of Pupils By Province Tahun Ajaran / Academic Year : 2022/2023

(Sumber: https://publikasi.data.kemdikbud.go.id/)

(22)

6

Dari grafik jumlah siswa tiap provinsi untuk tahun ajaran 2022/2023 (Gambar 1.1), kita dapat membaca informasi tentang jumlah siswa yang terdaftar di setiap provinsi di Indonesia.

Persebaran Jumlah Siswa di seluruh Indonesia yang mana terlihat sebaran jumlah siswa tertinggi sampai terendah, kita dapat melihat perbedaan jumlah siswa di provinsi-provinsi yang berbeda dan mengidentifikasi provinsi dengan jumlah siswa tertinggi dan terendah. Grafik menunjukkan Provinsi Jawa Barat menduduki posisi tertinggi sebanyak 10.397.877 siswa dan terendah diduduki provinsi Kalimantan Utara sebanyak 161.127 siswa. Grafik ini menunjukkan persebaran jumlah siswa di seluruh provinsi di Indonesia memang tidak merata dan informasi ini sangat penting untuk memahami distribusi populasi siswa di seluruh negara khususnya Indonesia.

Selain itu, pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan suatu negara, maka investasi dalam sektor pendidikan menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang berpengetahuan, berdaya saing, dan berkualitas. Dalam upaya mendukung kemajuan pendidikan, alokasi anggaran yang tepat dan efisien menjadi hal yang sangat penting. Oleh karena itu, pemahaman tentang pembagian persentase anggaran pendidikan berdasarkan unit utama atau institusi yang menerima alokasi anggaran menjadi kritikal.

(23)

7

Gambar 1.2 : Persentase Anggaran Pendidikan Menurut Unit Utama Percentage of Educational Budget By Institution Tahun Anggaran / Fiscal Year : 2022

(Sumber: https://publikasi.data.kemdikbud.go.id/)

Gambar 1.2 menampilkan informasi tentang bagaimana alokasi anggaran pendidikan didistribusikan kepada berbagai unit utama atau institusi yang berperan dalam mengelola sektor pendidikan. Setiap kategori dalam grafik ini memiliki makna dan peran yang berbeda dalam sistem pendidikan. Melalui pemahaman mendalam tentang arti dari setiap kategori dalam grafik tersebut, kita dapat memperoleh wawasan tentang

(24)

8

bagaimana prioritas anggaran pendidikan ditetapkan dan bagaimana sektor pendidikan dikelola di tingkat nasional.

Grafik ini menunjukkan pembagian persentase anggaran pendidikan berdasarkan unit utama atau institusi yang menerima alokasi anggaran untuk sektor pendidikan. Berikut adalah arti dari setiap kategori dalam grafik tersebut: Sekretariat Jenderal (Secretariat General) - 39,04%: Persentase anggaran yang dialokasikan untuk Sekretariat Jenderal, yaitu unit utama yang bertanggung jawab atas koordinasi dan administrasi umum di dalam kementerian atau lembaga terkait dengan pendidikan.

Inspektorat Jenderal (Inspectorate General) - 0,21%: Persentase anggaran yang dialokasikan untuk Inspektorat Jenderal, yaitu unit utama yang bertugas melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan kebijakan dan program di sektor pendidikan. Ditjen PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (D.G. of ECE, Primary and Secondary Education) - 4,15%: Persentase anggaran yang dialokasikan untuk Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, yaitu unit utama yang bertanggung jawab atas pengembangan dan pengawasan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Ditjen Pendidikan Tinggi (D.G. Higher Education) - 41,22%: Persentase anggaran yang dialokasikan untuk Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, yaitu unit utama yang bertanggung jawab atas pengembangan dan pengawasan pendidikan tinggi. Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (Office of Standard, Curriculum and Assessment) - 0,75%: Persentase anggaran yang dialokasikan untuk Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, yaitu unit utama yang bertugas mengembangkan standar, kurikulum, dan

(25)

9

melakukan asesmen dalam sistem pendidikan. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Office of Development and Establishment of Language) - 0,61%: Persentase anggaran yang dialokasikan untuk Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yaitu unit utama yang bertugas mengembangkan dan membina bahasa dalam pendidikan. Ditjen Kebudayaan (D.G of Culture) - 1,91%: Persentase anggaran yang dialokasikan untuk Direktorat Jenderal Kebudayaan, yaitu unit utama yang bertanggung jawab atas pengembangan dan pelestarian budaya.

Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (D.G of Teachers and Education Personnel) - 3,97%: Persentase anggaran yang dialokasikan untuk Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, yaitu unit utama yang bertanggung jawab atas pengembangan dan pengawasan guru dan tenaga kependidikan. Ditjen Pendidikan Vokasi (D.G of Vocational Education) - 8,15%: Persentase anggaran yang dialokasikan untuk Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, yaitu unit utama yang bertanggung jawab atas pengembangan dan pengawasan pendidikan vokasi.

Grafik ini memberikan gambaran tentang bagaimana alokasi anggaran pendidikan didistribusikan ke berbagai unit utama atau institusi yang bertanggung jawab atas sektor pendidikan. Hal ini membantu memahami prioritas dan peran masing-masing unit dalam penyelenggaraan sistem pendidikan Indonesia. Evaluasi terhadap grafik persentase anggaran pendidikan berdasarkan unit utama menunjukkan beberapa temuan penting yang perlu diperhatikan. Pertama, terdapat ketimpangan dalam alokasi anggaran, di mana sektor pendidikan tinggi mendapatkan prioritas lebih tinggi daripada sektor lainnya. Kedua, pentingnya menjaga keseimbangan

(26)

10

perhatian antara pendidikan tinggi dengan pendidikan dasar dan menengah agar seluruh sistem pendidikan berjalan seimbang dan berkualitas. Ketiga, sektor-sektor tertentu seperti Inspektorat Jenderal dan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan mendapatkan alokasi yang kecil, yang dapat mempengaruhi pengawasan dan pengembangan kurikulum. Keempat, adanya potensi pengembangan sektor pendidikan vokasi yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Kelima, pentingnya koordinasi antar unit utama untuk efisiensi alokasi anggaran dan pencapaian tujuan pendidikan secara menyeluruh. Terakhir, evaluasi ini menekankan perlunya perluasan pemerataan alokasi anggaran untuk mendukung seluruh sektor pendidikan dengan baik. Secara keseluruhan, perencanaan anggaran pendidikan yang proporsional dan berimbang sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan di Indonesia dan mencapai tujuan pembangunan pendidikan secara komprehensif.

Kepemimpinan strategis dalam pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk dan mengarahkan visi serta tujuan pendidikan yang berkualitas. Seorang pemimpin strategis di bidang pendidikan berperan dalam merumuskan rencana jangka panjang yang komprehensif untuk mencapai kemajuan dan perbaikan sistem pendidikan secara menyeluruh. Dengan kepemimpinan strategis, sektor pendidikan dapat mengidentifikasi dan mengatasi tantangan serta peluang yang ada, termasuk alokasi anggaran yang seimbang dan proporsional untuk masing-masing sektor. Pemimpin strategis akan menggalang kolaborasi antara berbagai unit utama dalam pendidikan, memastikan adanya koordinasi yang efisien, dan

(27)

11

mengarahkan sumber daya secara optimal. Dengan demikian, kepemimpinan strategis mendukung peningkatan kualitas dan aksesibilitas pendidikan, memastikan kesetaraan dalam kesempatan pendidikan, dan membawa dampak positif bagi pembangunan sosial dan ekonomi negara. Pentingnya kepemimpinan strategis dalam pendidikan tak dapat diabaikan, karena hal ini membentuk dasar yang kuat bagi masa depan pendidikan dan pertumbuhan bangsa secara keseluruhan.

1.1 PERKEMBANGAN DIGITAL TRANSFORMATION

Kondisi di era digital saat ini menuntut semua aktor dalam kehidupan ekonomi dan sektor lainnya untuk tidak gagap dengan teknologi, terutama teknologi informasi/digital.

Hal ini dapat dilihat dari berita yang dipublikasikan di media online surat kabar nasional Kompas pada tahun 2019. Pada tahun tersebut, tingkat daya saing Indonesia berada pada posisi 32 dari 63 negara di dunia. Posisi tersebut naik 11 poin dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2018, Indonesia berada di posisi 43 dunia). Naiknya posisi tersebut disebabkan oleh peningkatan efisiensi di sektor pemerintahan, perbaikan infrastruktur, dan kemudahan berusaha. Namun, di tahun 2020, posisi Indonesia turun ke peringkat 40. Turunnya peringkat Indonesia ke posisi 40 dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti laju pertumbuhan ekonomi yang melambat karena pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Pelambatan laju pertumbuhan ekonomi memberikan dampak yang cukup kuat, mengakibatkan ketidakpastian ekonomi, naiknya angka pengangguran, bertambahnya jumlah masyarakat miskin, serta menurunnya kegiatan ekspor dan impor karena penurunan permintaan ataupun pasokan dari negara lain.

(28)

12

Dari laporan berjudul "IMD World Digital Competitiveness Ranking 2020" yang dibuat oleh Institute for Management Development (IMD) yang berkedudukan di Swiss dan terbit di tahun 2020, terdapat beberapa faktor penilaian, yaitu Knowledge, Technology, dan Future Readiness. Setiap faktor tersebut memiliki 3 subfaktor, di mana faktor Knowledge memiliki subfaktor Talent, Training & Education, dan Scientific concentration. Faktor Technology memiliki subfaktor Regulatory framework, Capital, dan Technological framework, sedangkan faktor Future Readiness memiliki subfaktor Adaptive attitudes, Business agility, dan IT integration. Faktor Knowledge bertujuan untuk menilai kemampuan suatu negara dalam memahami dan menguasai sesuatu yang tidak terlihat (intangible) yang dibutuhkan untuk belajar dan menemukan teknologi baru. Faktor Technology bertujuan untuk menilai kesiapan sebuah negara untuk masuk dalam fase pengembangan/pembangunan transformasi digital. Istilah umum yang digunakan adalah kesiapan lingkungan dari negara tersebut untuk masuk ke dalam fase transformasi digital. Faktor Future Readiness bertujuan untuk menilai tingkat kesiapan ekonomi sebuah negara dalam mencapai transformasi digital.

Dari laporan "IMD World Digital Competitiveness (WDC) 2020", posisi Indonesia dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara berada di posisi ke-4. Urutan posisi tertinggi dipegang oleh Negara Singapura, posisi kedua adalah Negara Malaysia. Posisi ketiga dipegang oleh Negara Thailand, dan posisi kelima disandingkan oleh Negara Filipina. Secara umum, dari laporan "IMD WDC 2020", posisi Indonesia tidak mengalami perubahan dari tahun 2019. Stagnasi dari posisi

(29)

13

Indonesia bisa jadi disebabkan oleh kondisi pandemi Covid-19 yang masih belum bisa dikendalikan sepenuhnya di tahun 2020.

Poin yang diperoleh Indonesia di tahun 2020 untuk masing- masing subfaktor dari Knowledge, Technology, dan Future Readiness dapat dilihat pada laporan "WDC Digital Competitiveness Ranking 2020".

Selain dampak pandemi Covid-19 yang mempengaruhi posisi Indonesia dalam daya saing digital, peran sektor pendidikan dan inovasi juga menjadi faktor kunci dalam memperkuat transformasi digital di negara ini. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan dan pemahaman dalam bidang teknologi dan informasi menjadi krusial untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang dihadapi di era digital ini.

Peningkatan daya saing Indonesia dalam ranah digital competitiveness memerlukan kolaborasi dan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan. Perlu dibangun ekosistem yang mendukung inovasi dan riset teknologi untuk menghasilkan solusi dan produk yang dapat menghadapi persaingan global.

Selain itu, regulasi yang progresif dan adaptif dalam menghadapi perkembangan teknologi digital menjadi penting agar mendorong investasi dan pertumbuhan di sektor digital.

Regulasi yang tepat akan memberikan kepastian hukum bagi para pelaku usaha dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan ekosistem digital di Indonesia.

Pemerintah juga perlu mendorong pembangunan infrastruktur teknologi yang merata di seluruh wilayah Indonesia, termasuk akses internet yang lebih luas dan

(30)

14

terjangkau. Dengan akses yang lebih baik, masyarakat di berbagai daerah dapat terlibat aktif dalam ekosistem digital dan berpartisipasi dalam transformasi digital secara lebih menyeluruh.

Selain itu, peningkatan kualitas pendidikan di bidang teknologi dan informasi juga harus menjadi prioritas. Dengan mempersiapkan generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan digital yang memadai, Indonesia akan memiliki keunggulan kompetitif dalam menghadapi perubahan dan tantangan di era digital. Pentingnya kepemimpinan strategis dalam pendidikan terkait erat dengan transformasi digital di era ini.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti, menyatakan bahwa salah satu tujuan transformasi digital pendidikan adalah untuk mendorong efisiensi anggaran.

Dengan mengadopsi teknologi digital dalam pendidikan, anggaran dapat lebih efisien, sementara layanan yang diberikan juga bisa menjadi lebih mudah dan efektif.

Contoh dari manfaat transformasi digital dalam pendidikan adalah platform "Merdeka Mengajar." Platform ini telah diakses oleh 2,3 juta guru dan dimanfaatkan untuk pelatihan mandiri. Dengan adanya platform ini, banyak guru dapat membagikan hasil belajar mereka dengan guru lain, yang sebelumnya tidak mungkin terjadi jika dilakukan secara terpisah. Dengan demikian, platform digital ini dapat mendukung kolaborasi dan berbagi pengetahuan antar guru.

(31)

15

Meskipun ada manfaat yang positif, sosialisasi tentang platform digital dalam pendidikan masih bersifat online, dan ini bisa menjadi kendala bagi masyarakat yang belum mendapat sosialisasi secara langsung. Upaya akan terus dilakukan untuk meningkatkan sosialisasi agar lebih baik dan efektif sehingga platform digital yang ada dapat memberikan kemudahan kepada pengguna, terutama bagi guru dan siswa.

Hasil survei yang dilakukan oleh Segara Institute menunjukkan bahwa platform teknologi pendidikan dari Kemendikbudristek menuai respons positif dari masyarakat.

Survei tersebut melibatkan 3.753 responden yang mencakup kepala sekolah, guru, dosen, dan mitra kerja lain di ekosistem pendidikan. Mayoritas responden menyatakan bahwa platform digital berhasil meningkatkan kegiatan belajar dan mengajar serta memudahkan proses administrasi, sehingga efektivitas pendidikan menjadi lebih baik.

Namun, survei juga menemukan kendala-kendala terkait teknologi aplikasi dan platform digital Kemendikbudristek.

Salah satunya adalah keterbatasan akses internet dan listrik, terutama di daerah Indonesia Timur dan daerah kepulauan, yang menjadi hambatan utama bagi beberapa orang dalam mengakses aplikasi atau platform digital tersebut. Upaya perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ini agar pemanfaatan teknologi dalam pendidikan bisa merata di seluruh wilayah Indonesia.Transformasi digital telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan, termasuk cara pembelajaran, pengelolaan data, dan interaksi antara peserta didik, pendidik, dan institusi pendidikan.

(32)

16

Dalam konteks transformasi digital, seorang pemimpin strategis harus dapat memahami dan merumuskan strategi yang relevan untuk mengadopsi teknologi dan memanfaatkannya secara optimal dalam proses pembelajaran dan pengelolaan pendidikan. Kepemimpinan strategis diperlukan untuk menghadapi tantangan dan peluang yang dihadirkan oleh perubahan teknologi, sehingga pendidikan dapat tetap relevan dan berkualitas di tengah perkembangan zaman. Pemimpin strategis juga harus memastikan adanya investasi yang tepat pada teknologi dan infrastruktur digital, serta memberdayakan seluruh pemangku kepentingan dalam pendidikan untuk beradaptasi dengan perubahan digital. Dengan kepemimpinan strategis yang kuat, transformasi digital di bidang pendidikan dapat memberikan manfaat besar dalam meningkatkan aksesibilitas, efisiensi, dan efektivitas pendidikan, serta membawa inovasi dan perubahan positif bagi masa depan pendidikan. Di samping itu, para pemimpin dan pengambil kebijakan juga perlu memiliki pemahaman mendalam tentang transformasi digital dan dampaknya terhadap berbagai sektor.

Kepemimpinan strategis yang mampu menghadapi dinamika digital akan memperkuat daya saing Indonesia dalam tingkat global (Pramono et al., n.d.).

1.2 KAPABILITAS RESEARCH AND DEVELOPMENT TERHADAP TEKNOLOGI

Menyadari besarnya manfaat dari transformasi digital, Presiden Joko Widodo pada Rapat Terbatas mengenai Perencanaan Transformasi Digital pada tanggal 3 Agustus 2020 menyampaikan lima arahan yang terdiri dari perluasan akses

(33)

17

dan peningkatan infrastruktur digital, persiapan roadmap transportasi digital di sektor-sektor strategis dan di pemerintahan, percepatan integrasi pusat data nasional, persiapan kebutuhan SDM talenta digital, dan penyusunan berbagai regulasi yang berkaitan dengan skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital.

Transformasi digital merupakan langkah krusial bagi Indonesia untuk meraih manfaat dan keuntungan yang besar dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital. Lima fokus dalam Perencanaan Transformasi Digital mencakup:

1) Perluasan Akses dan Peningkatan Infrastruktur Digital:

Meningkatkan kualitas dan jangkauan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, termasuk jaringan internet, guna memastikan masyarakat memiliki akses yang lebih luas dan terjangkau ke dunia digital.

2) Persiapan Roadmap Transportasi Digital:

Mengembangkan strategi dan rencana jangka panjang untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam transformasi transportasi digital di sektor-sektor strategis dan di pemerintahan. Hal ini dapat mendukung efisiensi, mobilitas, dan konektivitas dalam berbagai sektor.

3) Percepatan Integrasi Pusat Data Nasional: Membangun infrastruktur dan proses yang mengintegrasikan data dari berbagai sumber secara nasional, guna menciptakan sistem data yang komprehensif dan dapat dimanfaatkan secara efektif untuk pengambilan keputusan strategis.

4) Persiapan Kebutuhan SDM Talenta Digital: Mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dalam bidang teknologi dan informasi, serta mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan

(34)

18

keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan masa depan.

5) Penyusunan Regulasi Terkait Skema Pendanaan dan Pembiayaan Transformasi Digital: Menciptakan lingkungan regulasi yang progresif dan adaptif dalam mendukung investasi dan pertumbuhan di sektor digital.

Regulasi yang tepat akan memberikan kepastian hukum bagi para pelaku usaha dan menciptakan iklim yang kondusif untuk inovasi dan transformasi digital di Indonesia.

Selain itu, kapabilitas inovasi juga menjadi salah satu kunci penting dalam mewujudkan transformasi digital. Inovasi merupakan dorongan untuk menciptakan dan mengembangkan teknologi canggih yang dapat menghadapi perubahan dan memecahkan berbagai masalah di era digital. Meskipun Indonesia telah menunjukkan beberapa upaya dalam bidang inovasi, namun masih terdapat ketertinggalan dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN lainnya.

Berdasarkan Global Innovation Index (GII) 2019, Indonesia berada di bawah beberapa negara ASEAN seperti Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapura dalam hal kapabilitas inovasi. Hal ini menandakan pentingnya upaya dan investasi lebih lanjut dalam mendorong inovasi di Indonesia agar negara ini dapat bersaing secara global dan mengoptimalkan potensi transformasi digitalnya.

Dengan menggali potensi inovasi secara lebih intensif, Indonesia dapat menciptakan solusi teknologi yang inovatif dan memanfaatkan berbagai peluang yang dihadapi dalam era

(35)

19

digital. Upaya meningkatkan kapabilitas inovasi dapat dilakukan melalui kolaborasi antara sektor publik dan swasta, investasi dalam riset dan pengembangan teknologi, serta pengembangan ekosistem yang mendukung inovasi dan kewirausahaan di seluruh negara.

Sumber : Katadata.com, 2020

Laporan Setkab 2021 tentang Transformasi Digital dan Perkembangan Teknologi Abad-21 menyajikan data yang menunjukkan bahwa pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan (R&D) di Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara lain di kawasan Asia, seperti India, Vietnam, dan Malaysia. Data dari enterprises survey Bank Dunia menunjukkan bahwa hanya sekitar 1,9%

organisasi di Indonesia yang memiliki pengeluaran untuk R&D. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan India yang memiliki 29,7%, Vietnam sebesar 15,7%, dan Malaysia 10,5%. Bahkan, Thailand juga memiliki tingkat pengeluaran R&D yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia, yaitu sebesar 1,1%.

(36)

20

Penting untuk diakui bahwa pengeluaran R&D memang tidak selalu menjadi prioritas utama bagi sebagian besar organisasi Indonesia. Beberapa alasan mungkin termasuk fokus pengeluaran untuk hal lainnya, ketidakpercayaan akan manfaat langsung dari R&D, atau mungkin kurangnya kesadaran tentang pentingnya inovasi dan teknologi dalam meningkatkan daya saing bisnis.

Kita bisa memanfaatkan "Smart shortcut" yang dapat diterapkan di lapangan, yaitu dengan mengandalkan hasil R&D dari pihak lain melalui intermediate technology centers.

Intermediate technology centers adalah lembaga atau pusat yang berfokus pada penelitian dan pengembangan teknologi dengan tujuan untuk menyediakan solusi inovatif dan teknologi yang siap pakai bagi organisasi dan masyarakat secara lebih luas. Dengan berkolaborasi dengan intermediate technology centers, organisasi-organisasi di Indonesia dapat mengakses dan memanfaatkan teknologi yang telah dikembangkan oleh pihak lain tanpa harus melaksanakan R&D secara mandiri.

Melalui pendekatan ini, organisasi di Indonesia dapat meningkatkan kemampuan inovasi mereka tanpa harus menghadapi beban biaya tinggi untuk pengeluaran R&D.

Selain itu, kolaborasi dengan intermediate technology centers juga dapat membantu mengurangi risiko dan mempercepat penerapan teknologi inovatif dalam bisnis.

Pemerintah juga dapat berperan dalam mendorong pengembangan dan penggunaan intermediate technology centers sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan inovasi dan teknologi di Indonesia. Dukungan dari pemerintah dalam bentuk insentif dan kebijakan yang mendorong kolaborasi antara sektor publik dan swasta dapat menciptakan ekosistem yang kondusif untuk perkembangan teknologi di negara ini.

(37)

21

Dalam menghadapi tantangan dan persaingan di era digital, investasi dalam R&D dan inovasi menjadi kunci untuk mencapai transformasi digital yang sukses. Dengan mengambil langkah-langkah cerdas dan berkolaborasi dengan pihak lain, organisasi di Indonesia dapat meningkatkan kapabilitas teknologi mereka dan berkontribusi pada perkembangan teknologi abad-21 yang lebih maju dan berdaya saing (Pramono et al., n.d.).

1.3 PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN

Peraturan dan perundang-undangan dalam bidang pendidikan menjadi pondasi penting dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 sebagai negara maju dan sejahtera. Undang-undang Dasar NRI Tahun 1945 telah menetapkan bahwa pendidikan merupakan salah satu sistem pengajaran nasional yang harus diusahakan dan diselenggarakan oleh pemerintah. Perkembangan pendidikan menjadi hal yang krusial dalam mencapai tujuan kemerdekaan Indonesia yang mencakup perlindungan terhadap seluruh bangsa dan tumpah darah Indonesia, serta memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

a) Undang-undang Dasar NRI Tahun 1945. Dalam bab XIII, Pasal 31 ayat (2), bahwa pendidikan yang dimaksud harus diusahakan dan diselenggarakan oleh Pemerintah sebagai “satu sistem pengajaran nasional". Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan. Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia yang telah mengantarkan pembentukan suatu pemerintah negara Indonesia untuk

"melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

(38)

22

tumpah darah Indonesia" serta "memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial" menuntut penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan yang dapat menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa Indonesia.

b) Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-undang ini menegaskan bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional merupakan pendidikan yang berlandaskan Pancasila serta UUD 1945 dengan tetap berakar pada nilai agama dan kebudayaan nasional Indonesia, sekaligus tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Dalam rangka mencapai berbagai tujuan dan visi misi di bidang kependidikan, maka UU ini juga mengatur terkait Standar Nasional Pendidikan. Standar tersebut digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana prasarana, tindak pengelolaan, hingga pembiayaan.

c) Undang-undang No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan Pada UU ini menegaskan bahwa pembaruan dan pembangunan bangsa, pemuda mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis

(39)

23

sehingga perlu dikembangkan potensi dan perannya melalui penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan sebagai bagian dari pembangunan nasional. untuk membangun pemuda, diperlukan pelayanan kepemudaan dalam dimensi pembangunan di segala bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

pembaruan dan pembangunan bangsa, pemuda mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis sehingga perlu dikembangkan potensi dan perannya melalui penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan sebagai bagian dari pembangunan nasional.

d) Undang-undang No. 13 Tahun 2022 tentang Digitalisasi.

Digitalisasi Pembentukan Regulasi yang sejalan dengan program nasional pemerintah yakni percepatan transformasi digital nasional dalam penyelenggaraan pemerintahan. Pesatnya perkembangan teknologi di seluruh dunia memberikan perubahan yang signifikan terhadap aspek kehidupan masyarakat, salah satunya dalam bidang pendidikan. Saat ini, banyak negara yang sudah menerapkan sistem pembelajaran digital demi mengikuti arus perkembangan zaman (Pramono et al., n.d.).

Ringkasan:

Indonesia sedang mengalami fase transformasi digital yang signifikan, memberikan dampak besar pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Transformasi digital menjadi kunci penting untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 sebagai negara maju, gemilang, dan sejahtera. Dalam

(40)

24

mencapai tujuan tersebut, pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan penguasaan iptek menjadi salah satu pilar penting.

Meskipun transformasi digital membawa peluang besar, namun tantangan juga harus diatasi. Untuk itu, kepemimpinan strategis menjadi peran utama dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan dari era transformasi digital. Visi jangka panjang seperti Visi Indonesia Emas 2045 dan Peta Jalan Generasi Emas 2045 akan membantu meningkatkan kualitas pendidikan nasional sehingga setara dengan negara-negara maju.

Kapabilitas inovasi menjadi kunci penting dalam menghadapi transformasi digital. Kolaborasi antara sektor publik dan swasta, investasi dalam riset dan pengembangan teknologi, serta pengembangan ekosistem yang mendukung inovasi dan kewirausahaan akan menciptakan solusi teknologi inovatif dan mengoptimalkan potensi transformasi digital di Indonesia. Dalam menghadapi persaingan global dalam digital competitiveness, peningkatan kapabilitas inovasi dan kolaborasi dengan intermediate technology centers menjadi penting bagi Indonesia. Dukungan pemerintah dalam bentuk insentif dan kebijakan yang mendorong kolaborasi antara sektor publik dan swasta akan menciptakan ekosistem yang kondusif untuk perkembangan teknologi di Indonesia.

(41)

25

BAB 2

TRANSFORMASI DIGITAL

PENDIDIKAN DI

INDONESIA

(42)

26

BAB 2

TRANSFORMASI DIGITAL PENDIDIKAN DI INDONESIA

2.1 TRANSFORMASI DIGITAL PENDIDIKAN DI INDONESIA

ransformasi digital telah mengubah lanskap pendidikan di Indonesia secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Saat ini, negara ini mengalami lonjakan adopsi teknologi dalam sistem pendidikan, membawa perubahan yang positif dalam cara belajar dan mengajar. Transformasi digital dalam pendidikan di Indonesia saat ini berfokus pada empat aspek utama: aksesibilitas, metode pembelajaran, manajemen, dan pengembangan keterampilan.

Transformasi digital telah meningkatkan aksesibilitas pendidikan di Indonesia. Dengan peningkatan penetrasi internet, siswa dari berbagai daerah dapat mengakses sumber daya pembelajaran online secara mudah. Ini memberi mereka kesempatan untuk belajar di luar batasan geografis, mengakses materi pembelajaran yang lebih luas, dan berinteraksi dengan guru dan siswa dari seluruh negeri.

Metode pembelajaran telah mengalami perubahan yang signifikan. Model pembelajaran jarak jauh menjadi pilihan utama selama pandemi COVID-19. Sekolah dan perguruan tinggi menggunakan platform pembelajaran online untuk menyampaikan materi pembelajaran, mengadakan sesi diskusi

T

(43)

27

virtual, dan memberikan tugas daring. Ini telah mendorong inovasi dalam pengembangan konten digital yang interaktif, seperti video pembelajaran, animasi, dan simulasi, yang membantu meningkatkan minat dan pemahaman siswa.

Transformasi digital telah memperkenalkan sistem manajemen pembelajaran yang efisien. Sekolah dan perguruan tinggi menggunakan Sistem Manajemen Pembelajaran/

"Learning Management System" (LMS) untuk mengatur tugas, memberikan umpan balik, dan melacak kemajuan siswa secara online. LMS juga memungkinkan orang tua untuk terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka dengan mengakses informasi tentang perkembangan akademik mereka.

Transformasi digital mendorong pengembangan keterampilan digital. Sekolah-sekolah mulai memperkenalkan kurikulum khusus dan pelatihan untuk mengajarkan literasi digital, coding, analisis data, dan keterampilan teknologi lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin digital dan teknologi.

Secara keseluruhan, transformasi digital dalam pendidikan di Indonesia saat ini telah memberikan banyak manfaat. Ini telah meningkatkan aksesibilitas pendidikan, meningkatkan metode pembelajaran, menyederhanakan manajemen pembelajaran, dan membantu siswa mengembangkan keterampilan digital yang relevan. Namun, tantangan seperti kesenjangan digital masih perlu diatasi agar manfaat transformasi digital dapat dinikmati oleh semua siswa di Indonesia.

2.2 TEORI DAN KONSEP TRANSFORMASI DIGITAL PENDIDIKAN

Terdapat beberapa teori dan konsep yang dikemukakan

(44)

28

oleh ahli terkait dengan transformasi digital. Beberapa di antaranya adalah:

1) Teori Inovasi Teknologi (Technology Innovation Theory): Teori ini menyatakan bahwa transformasi digital merupakan hasil dari inovasi teknologi yang membawa perubahan dalam cara kita berinteraksi, bekerja, dan berbisnis. Teori inovasi teknologi fokus pada pengembangan dan adopsi teknologi sebagai pendorong utama perubahan dalam masyarakat.

2) Teori Disrupsi (Disruption Theory): Teori disrupsi menjelaskan bagaimana teknologi baru dapat mengganggu dan mengubah pasar yang ada.

Transformasi digital sering kali melibatkan inovasi yang mengganggu industri atau model bisnis yang sudah mapan, menggantikannya dengan yang baru dan lebih efisien.

3) Teori Organisasi Digital (Digital Organization Theory):

Teori ini membahas tentang bagaimana organisasi dapat beradaptasi dan mengubah struktur dan prosesnya untuk menghadapi tantangan dan peluang yang dibawa oleh teknologi digital. Transformasi digital mempengaruhi cara kerja organisasi, sistem manajemen, dan budaya perusahaan.

4) Teori Evolusi Digital (Digital Evolution Theory): Teori ini menggambarkan bagaimana masyarakat dan organisasi berubah secara evolusioner dalam menghadapi teknologi digital. Transformasi digital dapat dianggap sebagai hasil dari evolusi teknologi dan

(45)

29

manusia yang saling berinteraksi dan beradaptasi seiring waktu.

5) Teori Pengalaman Pengguna (User Experience Theory):

Teori ini menekankan pentingnya pengalaman pengguna yang baik dalam merancang dan mengembangkan teknologi digital. Transformasi digital yang sukses harus mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi pengguna agar dapat diterima dan digunakan dengan baik.

6) Teori Perubahan Organisasi (Organizational Change Theory): Teori ini berfokus pada cara organisasi menghadapi perubahan, termasuk perubahan akibat transformasi digital. Transformasi digital seringkali memerlukan perubahan besar dalam budaya, struktur, dan sistem organisasi.

7) Teori Ekonomi Digital (Digital Economy Theory): Teori ini menjelaskan tentang perubahan dan dampak ekonomi yang disebabkan oleh transformasi digital.

Perubahan dalam ekonomi digital melibatkan pertukaran barang dan jasa melalui platform digital dan dapat mengubah lanskap ekonomi secara keseluruhan.

Perlu dicatat bahwa transformasi digital adalah fenomena yang kompleks dan melibatkan berbagai teori dan konsep dari berbagai bidang. Teori-teori di atas memberikan wawasan tentang aspek-aspek yang relevan dalam memahami dan menghadapi transformasi digital di berbagai konteks.

Berikut adalah beberapa teori dan konsep yang relevan dengan kondisi transformasi digital Pendidikan saat ini:

1) Teori Konstruktivisme: Teori ini menyatakan bahwa

(46)

30

siswa aktif dalam membangun pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan dan pengalaman belajar. Transformasi digital dalam pendidikan memungkinkan siswa untuk lebih aktif berpartisipasi dalam pembelajaran dengan akses ke berbagai sumber daya, simulasi interaktif, dan konten pembelajaran yang beragam. Dengan demikian, pendekatan konstruktivisme dapat lebih terwujud dalam lingkungan pendidikan yang berbasis teknologi.

2) Teori Kontekstual: Teori ini menekankan pentingnya konteks dan lingkungan dalam proses pembelajaran.

Transformasi digital dalam pendidikan dapat memberikan aksesibilitas dan kesetaraan peluang belajar bagi siswa dari berbagai latar belakang dan wilayah geografis. Dengan adanya teknologi, pendidikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keunikan setiap siswa, sehingga dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.

3) Model TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge): Model ini menggabungkan tiga aspek pengetahuan yang relevan dalam penggunaan teknologi dalam pembelajaran, yaitu: (1) pengetahuan teknologi, (2) pengetahuan pedagogis, dan (3) pengetahuan konten. Transformasi digital dalam pendidikan mengharuskan guru memiliki pemahaman dan keterampilan yang lebih luas dalam mengintegrasikan teknologi dengan baik dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang optimal.

4) Konsep Kesiapan Digital (Digital Readiness): Konsep

(47)

31

ini menggambarkan tingkat kesiapan individu, institusi, atau negara dalam mengadopsi dan memanfaatkan teknologi digital. Transformasi digital pendidikan di Indonesia juga memerlukan pemahaman dan kesiapan dari semua stakeholder, termasuk guru, siswa, orang tua, serta pihak-pihak terkait lainnya. Upaya untuk meningkatkan kesiapan digital di semua tingkatan pendidikan menjadi kunci dalam meraih manfaat maksimal dari transformasi digital.

5) Teori Penggunaan Teknologi (Technology Acceptance Model): Teori ini mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan teknologi.

Dalam konteks pendidikan, penerimaan teknologi oleh guru dan siswa menjadi kunci suksesnya transformasi digital. Faktor seperti kegunaan, kemudahan penggunaan, dan dukungan dari institusi dapat mempengaruhi penerimaan dan adopsi teknologi di lingkungan pendidikan.

Dengan memahami dan mengaplikasikan teori-teori dan konsep-konsep ini, penerapan transformasi digital dalam pendidikan di Indonesia dapat lebih terarah dan efektif. Upaya kolaboratif dari semua pihak terkait, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, guru, siswa, dan masyarakat, menjadi penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang modern, inklusif, dan berdaya saing di era digital.

Dalam konteks pemecahan persoalan mengenai transformasi digital pendidikan di Indonesia, penggunaan beberapa teori sebagai landasan analisa dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan pandangan yang holistik terhadap situasi yang dihadapi. Berikut adalah beberapa teori yang relevan untuk pemecahan persoalan

(48)

32 tersebut:

1) Teori Transformasi Digital: Teori ini dapat digunakan sebagai landasan analisa untuk memahami secara mendalam bagaimana transformasi digital telah mengubah lanskap pendidikan di Indonesia. Dengan memahami konsep dan penerapan transformasi digital, para pemangku kepentingan dalam pendidikan dapat mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi serta merancang strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pendidikan melalui teknologi dan digitalisasi.

2) Teori Digital Leadership: Teori ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana kepemimpinan digital dapat berperan penting dalam menggerakkan transformasi digital di institusi pendidikan. Penerapan kepemimpinan digital yang visioner, berani, kreatif, dan inovatif akan membantu mengubah budaya kerja, menggerakkan perubahan, dan mendorong penerapan teknologi dalam pembelajaran dan manajemen pendidikan.

3) Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia: Teori ini relevan untuk memahami pentingnya pengembangan SDM di bidang pendidikan agar mampu memanfaatkan teknologi secara efektif. Upaya meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dalam memahami, mengimplementasikan, dan mengoptimalkan teknologi digital dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Ringkasan

Dengan menggabungkan dan mengaplikasikan berbagai

(49)

33

teori, maka pemangku kepentingan dalam pendidikan di Indonesia dapat merancang strategi yang tepat untuk memaksimalkan manfaat dari transformasi digital. Hal ini akan membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang adaptif, inklusif, dan berdaya saing di era digital, serta mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menjadi pemimpin masa depan yang visioner, inovatif, dan berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, kolaborasi antara berbagai pihak, seperti perguruan tinggi, industri, dan pemerintah, juga perlu ditingkatkan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas serta berkontribusi pada kemajuan bangsa.

(50)

34

(51)

35

BAB 3

LINGKUNGAN STRATEGIS

PENDIDIKAN

(52)

36

BAB 3

LINGKUNGAN STRATEGIS PENDIDIKAN

ndonesia saat ini sedang mengalami fase transformasi digital yang pesat, di mana perkembangan teknologi memiliki dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Transformasi digital membawa banyak peluang dan tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, yang merupakan aspek penting untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 sebagai negara yang maju, gemilang, dan sejahtera.

Untuk mencapai visi tersebut, diperlukan kepemimpinan strategis dalam memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan dari era transformasi digital. Salah satu langkah penting adalah melalui pembangunan pendidikan yang berkualitas dengan menggunakan transformasi digital pendidikan. Dunia pendidikan harus berperan lebih luas dan berkembang dalam mempersiapkan calon pemimpin masa depan yang dapat bersaing di era yang semakin modern.

Namun, kemajuan pendidikan di Indonesia saat ini mengalami beberapa hambatan, salah satunya adalah belum sinkronnya grand design atau blue print perencanaan jangka panjang pembangunan pendidikan yang bersifat strategis dan visioner mengikuti perkembangan global. Hal ini menyebabkan pembangunan pendidikan nasional berjalan

I

(53)

37

tanpa roh dan panduan yang lebih visioner, cenderung pragmatis, dan berorientasi jangka pendek.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan nasional dan menyamai negara-negara maju lainnya, visi jangka panjang seperti Visi Indonesia Emas 2045 dan Peta Jalan Generasi Emas 2045 memainkan peran yang penting. Visi tersebut membantu menciptakan kepemimpinan strategis yang mampu menyesuaikan dengan pergembangan lingkungan strategis regional dan global serta memanfaatkan transformasi digital dalam pendidikan.

Dalam konteks ini, lingkungan strategis global, regional, dan nasional memiliki pengaruh yang signifikan. Lingkungan strategis global membawa tantangan dan peluang dari konteks internasional yang perlu dihadapi, sementara lingkungan strategis regional berperan dalam kerjasama dan pengelolaan sumber daya. Di tingkat nasional, kepemimpinan harus menghadapi isu-isu penting dalam transformasi digital, seperti kesenjangan akses, keamanan data, transformasi ekonomi, dan literasi digital.

Peran lingkungan strategis global, regional, dan nasional dalam konteks kepemimpinan strategis di era transformasi digital pendidikan. Kami juga akan menggali bagaimana meningkatkan kapabilitas inovasi di Indonesia dan memanfaatkan smart shortcut dengan bekerja sama dengan intermediate technology centers untuk menghadapi tantangan transformasi digital dengan lebih efektif. Selain itu, kami akan menyoroti perbedaan pengeluaran untuk R&D di Indonesia dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia dan pentingnya investasi dalam inovasi untuk mencapai transformasi digital yang sukses.

3.1 LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPEMIMPINAN

(54)

38

Lingkungan Strategis yang berpengaruh kepada kepemimpinan adalah sebagai berikut:

a. Lingkungan Global

Lingkungan strategis global memiliki peran penting dalam konteks kajian tentang kepemimpinan strategis dalam menyongsong Indonesia emas di era transformasi digital pendidikan. Transformasi digital tentunya tidak lepas dari kegiatan digital. Transformasi ke dalam dunia digital pada masa sekarang merupakan keharusan dan kejadian ini merupakan bentuk evolusi. Bahkan dalam program yang diluncurkan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) di tahun 2015, yang bernama Sustainable Development Goals (SDG), menekankan pada teknologi dan konektivitas. Bila berbicara masalah teknologi dan konektivitas, secara tidak langsung akan mengarah kepada teknologi internet yang sudah ada dan digunakan oleh banyak orang.

Penekanan terhadap teknologi ini berdasarkan pada kondisi tahun 2020 dimana hampir seluruh negara di dunia terdampak pandemi covid-19. Sehingga, salah satu cara untuk tetap dapat bekerja dan bergerak, orang akan memanfaatkan teknologi terlebih teknologi internet.

Dengan memanfaatkan teknologi internet, konektivitas satu bagian dengan bagian lain dapat terjadi. Kegiatan, baik itu ekonomi atau non-ekonomi, dapat tetap berjalan dengan aman dan nyaman dari ancaman penyebaran pandemi covid-19. Namun, berpindah ke digital bukan perkara yang mudah. Banyak hal yang harus disesuaikan

Gambar

Gambar 1.1 : Grafik Jumlah Siswa Tiap Provinsi / Number of Pupils By Province  Tahun Ajaran / Academic Year : 2022/2023
Gambar 1.2 : Persentase Anggaran Pendidikan Menurut Unit Utama  Percentage of Educational Budget By Institution Tahun Anggaran / Fiscal Year : 2022

Referensi

Dokumen terkait

Peran kepemimpinan kepala sekolah yang efektif sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas.. Dapat

Kepemimpinan kepala sekolah SD IT An Nisa’ Kedawung dalam pengembangan sumber daya manusia berbasis prestasi. Kepemimpinan mencakup pengembangan sumber daya manusia

Manajemen strategis adalah proses dan pendekatan terintegrasi yang mencakup analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal organisasi, formulasi strategi, implementasi

Manajemen strategis adalah proses dan pendekatan terintegrasi yang mencakup analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal organisasi, formulasi strategi, implementasi

Lingkungan strategis organisasi mengalami perubahan karena itu seorang pemimpin diharapkan melakukan inovasi perilaku kepemimpinan serta memiliki akhlak kepemimpinan tidak

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Disiplin Kerja.. Sumber Daya Manusia, Jogjakarta:

Sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045, diperlukan kepemimpinan strategis yang proaktif dan inovatif untuk mengatasi tantangan-tantangan kompleks ini, dengan kepemimpinan

Kepemimpinan yang efektif dapat dilakukan melalui supervisi untuk memastikan pelayanan yang diberikan sesuai mutu pelayanan.14 Kepemimpinan yang efektif di lingkungan rumah sakit dapat