• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepentingan Kalendar dalam Menyatukan Umat Islam

N/A
N/A
baruak gadang

Academic year: 2024

Membagikan "Kepentingan Kalendar dalam Menyatukan Umat Islam"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

KHGT SEBAGAI KALENDER TETAP MUHAMMADIYAH.

Oleh : Mohammad Umar Burhanudin.1

I. PENDAHULUAN.

Umat Islam adalah umat yang satu. Pengalaman sejarah dan pembentukan negara bangsa-lah (nation state) yang menyebabkan Islam terpecah menjadi beberapa Negara.2 Kondisi semacam ini merupakan tantangan tersendiri untuk terjadinya kesatuan umat.3

Kebutuhan akan kalender merupakan kebutuhan alamiah manusia modern dan hal ini merupakan ciri kelurusan arah peradaban yang ditandai dengan lurusnya dasar manhaj keyakinannya.4

Kebutuhan akan kalender untuk masyarakat dengan kelurusan manhaj setidaknya memiliki karakteristik

- Dapat meramal waktu hingga jauh ke depan untuk memberi kepastian.

- Dapat merunut waktu ke belakang karena adanya logika pasti, bukan karena diskresi.

- Dapat menempatkan waktu waktu ibadah umat Islam.

Muhammadiyah mengakomodasi KHGT sebagai kelanjutan tajdid penggunaan hisab hakiki yang telah berlangsung lama dengan berbagai dinamikanya demi terwujudnya kalender yang pasti bagi umat Islam.5

II. BEBERAPA ALASAN DAN PERTIMBANGAN MUHAMMADIYAH MENGGUNAKAN KHGT

1 Divisi Hisab dan Iptek, Majelis Tarjih dan Tajdid, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Purbalingga.Th. 2024

Disampaikan dalam sosialisasi KHGT PDM purbalingga, Juli 2024.

2 Diringkas dengan beberapa penyesuaian bedasar keperluan bahasan. Lihat: Majelis Tarjih dan Tajdid PimpinanPusat Muhammadiyah. KHGT (Kalender Hijriah Global Tunggal): Konsep Argumen dan Implementasinya. Universitas Ahmad Dahlan .2024. Hal.9

3 Lihat .(QS Al Baqarah (2): 213).

4 Lihat .(QS At Taubah (9): 36); QS Ar Rum (30): 30)

5 Diringkas dengan beberapa penyesuaian bedasar keperluan bahasan. Lihat: Majelis Tarjih dan Tajdid PimpinanPusat Muhammadiyah.Op.Cit.Hal.9.

(2)

a. KHGT sebagai usaha mewujudkan persatuan umat.6

b. KHGT merupakan ikhtiar menghilangkan perbedaan penentuan awal bulan Hijriah.7

c. Kalender sebagai amanat syariah merupakan petunjuk waktu bagi untuk urusan ibadah dan muamalah. Oleh karenanya KHGT besifat terpadu, global dan universal.8

d. Kalender Islam Tunggal adalah hutang peradaban selama 1400-an tahun yang ketiadaannya berimbas kepada kecacatan serius dalam penetapan kala/waktu pada beberapa pelaksanaan ibadah.9

e. Setelah ribuan tahun, umat Islam belum memiliki kalender yang reliabel sebagai acuan dalam amal ibadah, seperti Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha karena pada event-event tersebut kalender bisa berubah akibat kemampuan rukyat manusia yang juga kurang reliabel.

f. Untuk ibadah shalat sehari-hari waktu atau jam telah mampu mengkonversi fenomena alam ke dalam hitungan. Buahnya, umat Islam tidak perlu lagi untuk melihat posisi matahari secara langsung untuk menjalankan ibadah shalat.

III. PRINSIP KALENDER DALAM ISLAM

a) Kalender Islam itu merupakan kalender lunar (qamariah)10.

b) Jumlah bulan dalam satu tahun pada kalender itu adalah 12 bulan qamariah.11 c) Dalam kalender itu tidak boleh dilakukan interkalasi.12

d) Jumlah hari dalam satu bulan tidak kurang dari 29 hari dan tidak lebih dari 30 hari.13

6 Majelis Tarjih dan Tajdid PimpinanPusat Muhammadiyah.Op. Cit. Hal 20

7 Ibid.

8 Majelis Tarjih dan Tajdid PimpinanPusat Muhammadiyah.Op. Cit. Hal 21.

9 Lebih lanjut lihat uraian : Prof. Tono Saksono, Kalender Islam Global:Perspektif Syariah, Ekonomi, Dan Politik. Jurnal Ilmiah Syari‘ah, Volume 15, Nomor 2, Juli-Desember 2016.

10 QS Al Baqarah (2):189

11 QS At Taubah (9):36

12 QS ATaubah (9): 37

13 نَيثِلَاثِ ةًرَّمَو ،نَيرَّشْعِو ةًعَسْتِ ةًرَّمَ ينِعَي .اذَكَهَو اذَكَهَ رَّهْشْلا

Bulannya begini dan begitu, yaitu dua puluh sembilan, dan tiga puluh. (HR Bukhari-Muslim) ( يرِاخَبُلا هُجَرَّخْأَو . +يدِزْلْأَا جْاجَّحَلا نَبْا وَهَ : 5ةًبُعَشُ . 5حٌيحَصَ هُدِانِسْإِ

1913 ( ملِسْمَو ، )

" يفِ يئِاسْGنِلاو ، ) 1080

( " ىرَّبُكَلا 2462

( و ) 2463 ( و ) 2464 ( و ارَّصَتَخَمَ ) ( ملِسْمَو ، Oةًبُعَشُ قِيرَّطَ نَمَ ) 5853

( يئِاسْGنِلاو ، ) 1080

( يرِاخَبُلا اRمَاتِو ارَّصَتَخَمَ هُجَرَّخْأَو . دِانِسْلْإِا اذَهْبْ ، سْيقَ نَبْ دِوَسْلْأَا نَعِ امَهَلَاكِ ، يرِوَثَّلا نْايفْسْ قِيرَّطَ نَمَ ) 2461 1908 ( و ) 5302 ( ملِسْمَو ، ) ( يئِاسْGنِلاو ، ) 1080

دِنِسْمَ " يفِ وَهَو . هُبْ ، رَّمَعِ نَبْ هُلِلا دِبُعِ نَعِ Oقٍرَّطَ نَمَ ) 2460

(3)

e) Kalender Islam itu berdasarkan siklus sinodis yang ditandai dengan peristiwa ijtimak.14

IV. PARAMETER KHGT

Parameter KHGT adalah sebagai berikut:

a) Kalender Islam harus merupakan kalender pemersatu dengan dasar satu hari satu tanggal diseluruh dunia.15

Kalender ini mengintegrasikan sistem IDL (International Date Line) yang membagi bumi menjadi beberapa zona waktu.

KHGT adalah kalender unifikatif , yaitu kalender pemersatu dengan dasar 1 hari satu tanggal. Kalender ini mengintegrasikan hari yang berdasar gerak semu matahari karena rotasi bumi16 dengan revolusi bulan dengan

( " دِمَحْأَ

4611 ( و ) 4815 ( و ) 5017 ( " نْابُحْ نَبْا حٌيحَصَ " و ، ) 3449

( و ) 3454 ( و ) 3455 انَّإِ " : هُلوَقَو . )

، ىلولْأَا مهْتَلِبُجَ ىلِعِ 5مهْفِ ، بُاسْحَلاو ةًبْاتَكَلا اوَمَلِعَتَي مل مهْGمَأَ ةًدِلَاو لِصَأَ ىلِعِ مهْنَّأَ دِارِأَ : رَّيثِلْأَا نَبْا لَاقَ " OةًيGمَأَ ةًمَأَ

مهْيفِ تْنَّاكِ ةًبْاتَكَلا نْلْأَ ؛ نْوَgيGمَلْأَا : بُرَّعَلِل لِيقَ ، " OةًيGمَأَ ةًمَأَ ىلإِ تْثَّعَبْ " : ثُيدِحَلا هُنِمَو ، بُتَكَي لَا يذَلا gيGمَلْأَا : لِيقَو : ةًعَمَجَّلا [ } مهْنِمَ لَاوَسْرِ نَيGيGمَلْأَا يفِ ثُعَبْ يذَلا وَهَ { : ىلاعَتِ هُلوَقَ هُنِمَو ، Oةًمَيدِعِ وأَ 5ةًزَيزَعِ

2

" بُسْحَنَّ لَا " : هُلوَقَو . ]

، اهْتِاوَخْأَ مِاقَمَ نَعِ اهَرَّخْآفِ اهْعَجَّضَأَ : يأَ : gيبْاطَخَلا لَاقَ : " هُعَبُصَإِ سْنِخْ " : هُلوَقَو . gدِعَلا فُرَّعَنَّ لَا : uيأَ ، نَيGسْلا Gمضَبْ

هُبْاحَصَأَ نَعِ سْنِخْ دِقَ : مهْنِعِ فَلِخَتَفِ Oرَّفْسْ وأَ Oرَّيسْمَ يفِ هُبْاحَصَأَ عَمَ نْاكِ اذَإِ لِجَرَّلِل لَاقَيو . Isnadnya shahih. Syu'abah: Ia adalah Ibn al-Hajjaj al-Azadi. Al-Bukhari (1913), Muslim (1080), dan An-Nisa`i dalam “Al-Kubra” (2462, 2463, dan 2463).“(2462), (2463), (2464), (2464) disingkat dan (5853)dari Syu'bah, dan Muslim (1080) dan al-Nisa'i (2461 dari Sufyan.Sufyan al-Tsauri, keduanya dari al-Aswad bin Qais.dengan atribusi ini. Al-Al bukhari (1908) meriwayatkannya secara ringkas dan lengkap.) dan (5302), Muslim (1080), dan al- Nisa'i (2460) dari beberapa jalur Abdullah bin Umar, dengan informasi ini. Ia terdapat dalam Masnad Ahmad(4611), (4815) dan (5017), dan Shahih Ibn Hibban (3449).) (3454) dan (3455).

Beliau bersabda, “Kami adalah umat yang buta huruf.”Ibnu al-Atsir: Maksudnya adalah bahwa tetap sebagaimana pada saat kelahiran dari ibu mereka, mereka tidak belajar menulis dan berhitung, memahami bahwa mereka sama dengan awalnya. Dikatakan bahwa orang yang buta huruf adalah orang yang tidak bisa menulis, oleh karena itu ada hadits yang berbunyi, “Aku diutus kepada orang yang buta huruf.”Aku diutus kepada bangsa yang buta huruf: yang buta huruf.karena tulisan jarang atau tidak ada di antara mereka, dan dari sinilah Dialah yang mengutus seorang rasul di antara ummat yang ummi di antara mereka (QS Al-Jumu'ah: 2). Firman-Nya: “Kami tidak menghitungnya”.Dengan dimasukkannya huruf tersebut, yaitu: Kami tidak mengetahui cara menghitung. Firman-Nya: “Pukullah Jarinya: Al- Khaththabi berkata: Artinya: Dia meletakkannya sehingga yang terakhir tidak Dikatakan kepada seseorang ketika dia bersama teman-temannya dalam sebuah berbaris atau

14 Syamsul Anwar. Rukyat, Imkanu Rukyat, Kalender Hijriah Global, Dan Maqasid Syariah.

15 QS 2:213

16 Rotasi bumi 86.400,0025 detik atau 23 jam, 56 menit dan 4.091 detik

(4)

penampakan secara geosentris wilayah barat lebih tinggi dari wilayah timur.17 KHGT menganut system IDL dengan periode 48 jam.

Hal yang kompleks dalam kalender unifikatif ini adalah mengintegrasikan hari (day) yang terjadi akibat rotasi bumi dan bulan (month) akibat peredaran sinodis bulan (moon) dimana masing masing siklus terjadi secara independen.

Penggunaan kriteria 50 (altitude) - 80 (elongation)18 adalah menandakan KHGT diikat oleh kepastian rukyat (imkanur ru’yat) sehingga sesungguhnya KHGT mengakomodasi pandangan rukyatul hilal.

Studi kasus atas 1 Dzulhijjah 1445 dimana ijtimak terjadi 6 Juni 2024, bertepatan dengan tanggal 29 Zulkaidah 1445 H, tepat pukul 19:39:58 WIB.

Namun, pada saat matahari terbenam di Yogyakarta, Bulan masih berada di bawah ufuk (-03° 32` 39″) dengan demikian, umur bulan Zulkaidah 1445 H disempurnakan (istikmal) menjadi 30 hari. Dalam kalender lokal, wilayah Indonesia menetapkan bahwa tanggal 1 Zulhijah 1445 H jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024.

Sementara di Saudi bulan telah tampak karena wilayahnya yang lebih barat.

Di Saudi; Lon: 039° 50′ 16″ E, Lat: 21° 25′ 32″ N, saat matahari terbenam;

19:01.16 WAS, pada azimuth 294.9° bulan telah tampak. Hilal terbit pada jam 05:09 WAS, di azimuth 61.8°dan terbenam pada pukul 19:12, di azimuth 299.7°. Dalam situasi yang independen: hari (day) di Indonesia terjadi lebih dahulu karena Indonesia berada di wilayah yang lebih timur. Ini yang menjadi masalah waktu yang barat terjadi masuk waktu dahulu dari timur.

17 Revolusi (gerak) bulan mengitari bumi terdiri

a. Gerak sideris sebanyak 27.32166 hari (27 hari 7 jam 43 m 12 detik). Kecepatan gerakan bulan setiap hari atau setiap 24 jam adalah 13 Derajat 10 menit 34,89 detik dan setiap jam adalah 0 derajat 32 menit 56,45 detik.

b. Gerak sinodis sebanyak 29.53059 hari (29 hari 12 jam 44 menit 03 detik).

Kecepatan gerakan bulan setiap hari atau setiap 24 jam adalah 13 Derajat 10 menit 34,89 detik dan setiap jam adalah 0 derajat 32 menit 56,45 detik

Gerakan semu matahari tersebut dari sebuah titik hingga ke titik itu lagi (satu putaran) berlangsung dalam waktu 365,242199 (365 hari 5 jam 45 menit 46 detik). Dengan demikian kecepatan gerakan semu matahari setiap hari (24 jam) adalah 0 derajat 59 menit 8,33 detik dan setiap jamnya adalah 0 derajat 2 menit 27,85 detik

18 Kriteria Danjon mensyaratkan bulan terlihat pada elongasi minimal 7

(5)

Gambar Peta visibilitas hilal pada tanggal 7 Juni 2024

Gambar Peta visibilitas hilal pada tanggal 8 Juni 2024

(6)

Gambar posisi bulan - matahari pada tanggal 6 juni 2024 pukul 17.27.39 WIB di Jogja

Gambar posisi semu bulan secara geosentris pada tanggal 6 juni 2024 pukul 17.27.39 WIB di Jogja (sunset)

(7)

Gambar: posisi semu bulan secara geosentris pada tanggal 6 juni 2024 pukul 19.01.16 WAS di Saudi (sunset)

Gambar posisi hilal saat matahari terbenam pukul 19.01.16 WAS di Saudi.

b) Kalender Islam harus didasarkan kepada bulan kamariyah yang siklusnya

(8)

tidak lebih dari 30 hari dan tidak kurang dari 29 hari19 menggunakan metode hisab.

KHGT adalah kalender lunar berbasis hisab hal ini berdasarkan kehandalan hisab dibandingkan ru’yat. Kalender ini adalah kalender lyang digunakan sebagai sarana pada kegiatan peribadatan dan harian (sivil) dan sebagai upaya mashlahah aam20 guna terciptanya kesatuan kalender (دِzحْاوَلا ميوَzقَتَلا) yang bisa digunakan dalam berbagai urusan.

تَوَيبُلا اوَتِأْتِ نْأْبْ gرَّبُلا سْيلو Gجِّحَلاو سِانِلِل تْيقَاوَمَ يهَ لِقَ ةًلِهَلْأَا نَعِ كَنَّوَلأْسْي مكَلِعَل هُ+لِلا اوَقَتِاو اهْبْاوَبْأَ نَمَ تَوَيبُلا اوَتِأَو ىقَتِا نَمَ رَّبُلا نَكَzلو اهَرِوَهْظُ نَمَ

نْوَحَلِفْتِ

Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.(QS Al Baqarah (2): 189)

19

نَيثِلَاثِ ةًرَّمَو ،نَيرَّشْعِو ةًعَسْتِ ةًرَّمَ ينِعَي .اذَكَهَو اذَكَهَ رَّهْشْلا Bulan begini dan begitu (nabi memperlihatkan dengan isyarat peragaan-pen), yaitu dua puluh sembilan, dan tiga puluh. (HR Bukhari-Muslim)

20

اهْنِمَ gفَخْلْأَا مِGدِقَ دِسْافْمَلا تْمَحْازَتِ اذَإِو اهْنِمَ ىلِعِلْأَا مِGدِقَ حٌلاصَمَلا تْمَحْازَتِ اذَإِ

Jika ada beberapa kemaslahatan bertabrakan, maka maslahat yang lebih besar (lebih tinggi) harus didahulukan. Dan jika ada beberapa mafsadah (bahaya, kerusakan) bertabrakan, maka yang dipilih adalah mafsadah yang paling ringan.

Sebagaimana penalaran ayat: al An’âm(6):108; bahwa meninggalkan celaan terhadap sembahan kaum musyrikin mafsadahnya lebih kecil daripada muncul nya celaaan terhadap Allah.

Lihat penjelasan : Muhammad bin Shaleh Al Utsaimin. Al Ushul Min Ilmil Ushul.

.ىنَّدِلْأَا ىلِعِ ىلِعِلْأَا مِGدِقَ حٌلاصَمَلا تْمَحْازَتِ اذَإِ

١ ضرَّفْلا مِدِقَنَّو ،بُحَتَسْمَلا ىلِعِ بُجَاوَلا مِدِقَنَّ حٌلاصَمَلا تْمَحْازَتِ اذَإفِ -

.حوَجَرَّمَلا ىلِعِ حٌجَارَّلاو ،لِفْنِلا ىلِعِ

٢ فَخْلْأَا مِدِقَ اهْنِمَ دِحْاو ىلإِ نْاسْنَّلْإِا رَّطَضَاو ،دِسْافْمَلا تْمَحْازَتِ اذَإِو -

هُعَفْنَّ امَمَ نَسْحْأَ مِاعِ هُعَفْنَّ امَو .. هُنَّودِ امَمَ نَسْحْأَ نَيبُحَتَسْمَلا وأَ نَيبُجَاوَلا دِحْأَو .. بُحَتَسْمَلا نَمَ ىلوأَ بُجَاوَلافِ.اهْنِمَ

صاخْ:

{)١٨( بُابُللْأَا وَلوأَ مهَ كَئِلوأَو هُلِلا مهَادِهَ نَيذَلا كَئِلوأَ هُنِسْحْأَ نْوَعَبُتَيفِ لَوَقَلا نْوَعَمَتَسْي نَيذَلا )١٧( دِابُعِ رَّ Gشْبُفِ} [ :رَّمَgزَلا ١٧ -

١٨ ].

Lihat penjelasan: Muhammad Ibrahim At Tuwayjiri. Kitab Mausu’ah Al Fiqhiyyah Al Islamiy.

https://shamela.ws/book/37532/1036 https://archive.org/details/00mfi/01_mfi/

(9)

Mengacu pada hilal merupakan kaidah syariat dimana term - ةًلِهَلْأَا21 - menjadi alasan penetapan awal bulan. Penentuan hilal di awal Islam menggunakan system rukyat yang sudah diketahui kelemahannya semenjak awal22 menjadi semakin signifikan ketika Islam telah berkembang lintas wilayah dan benua.

ةًعَسْتِ ةًرَّمَ ينِعَي .اذَكَهَو اذَكَهَ رَّهْشْلا ،بُسْحَنَّ لَاو بُتَكَنَّ لَا ،5ةًيGمَأَ 5ةًمَأَ انَّإِ

نَيثِلَاثِ ةًرَّمَو ،نَيرَّشْعِو

Kami adalah bangsa yang buta huruf, kami tidak menulis atau menghitung, bulannya begini dan begitu, yaitu dua puluh sembilan, dan tiga puluh. (HR Bukhari-Muslim)2324

21

سْمَشْلاكِ ةًدِحْاو ةًلاحْ ىلِعِ نْوَكَتِ لَاو تَدِبْ امَكِ دِوَعَتِ مثِ ارِوَنَّ ئلِتَمَتِ ىتَحْ دِيزَتِ مثِ ةًقَيقَدِ ودِبُتِ مل لَلَاهَ عَمَجَ "ةًلِهَلْأَا 'Ahillah' jamak dari 'hilal'. Pada permulaannya tampak kecil tipis kemudian terus bertambah hingga penuh dengan cahaya. Lalu kembali sebagaimana semula, maka keadaannya tidak seperti matahari yang tetap. (Jalaluddin As Suyuthi & Jalaluddin Al Mahaliy. Tafsir Jalalain)

22

هُل اورِدِقَافِ مكَيلِعِ مغُ نْإفِ ،اورَّطَفِأْفِ هُوَمَتَيأَرِ اذَإِو ،اوَمَوَصَفِ هُوَمَتَيأَرِ اذَإِ

Jika engkau melihat (hilal ramadhan) maka berpuasalah dan jika engkau melihat (hilal syawwal) maka berbukalah. Dan jika terhalang maka kadarkanlah. (HR Muslim)

23 Bukhari. Shahih Bukhari. Kitab Shaum. Bab: Laa Naktubu Wa Laa Naksibu. No. 1913

Muslim. Shahih Muslim. Kitab As Shiyaam. Bab: Wujubu Shaum Ramadhan Li Ru’yatil Hilal.

No. 1080

حٌيحَصَ هُدِانِسْإِ.

يدِزْلْأَا جْاجَّحَلا نَبْا وَهَ :ةًبُعَشُ.

( يرِاخَبُلا هُجَرَّخْأَو 1913

( ملِسْمَو ،) 1080

( "ىرَّبُكَلا" يفِ يئِاسْنِلاو ،) 2462

( و ) 2463 ( و ) 2464 ( و ارَّصَتَخَمَ )

5853 ( ملِسْمَو ،ةًبُعَشُ قِيرَّطَ نَمَ ) 1080

( يئِاسْنِلاو ،) 2461

،سْيقَ نَبْ دِوَسْلْأَا نَعِ امَهَلَاكِ ،يرِوَثَّلا نْايفْسْ قِيرَّطَ نَمَ )

دِانِسْلْإِا اذَهْبْ.

( يرِاخَبُلا امَاتِو ارَّصَتَخَمَ هُجَرَّخْأَو 1908

( و ) 5302 ( ملِسْمَو ،) 1080

( يئِاسْنِلاو ،) 2460

نَبْ هُلِلا دِبُعِ نَعِ قٍرَّطَ نَمَ )

هُبْ ،رَّمَعِ.

( "دِمَحْأَ دِنِسْمَ" يفِ وَهَو 4611

( و ) 4815 ( و ) 5017 ( "نْابُحْ نَبْا حٌيحَصَ" و ،) 3449

( و ) 3454 ( و ) 3455

) .

مهْتَلِبُجَ ىلِعِ مهْفِ ،بُاسْحَلاو ةًبْاتَكَلا اوَمَلِعَتَي مل مهْمَأَ ةًدِلَاو لِصَأَ ىلِعِ مهْنَّأَ دِارِأَ :رَّيثِلْأَا نَبْا لَاقَ "ةًيمَأَ ةًمَأَ انَّإِ" :هُلوَقَو مهْيفِ تْنَّاكِ ةًبْاتَكَلا نْلْأَ ؛نْوَيمَلْأَا :بُرَّعَلِل لِيقَ ،"ةًيمَأَ ةًمَأَ ىلإِ تْثَّعَبْ" :ثُيدِحَلا هُنِمَو ،بُتَكَي لَا يذَلا يمَلْأَا :لِيقَو ،ىلولْأَا :ةًعَمَجَّلا[ }مهْنِمَ لَاوَسْرِ نَييمَلْأَا يفِ ثُعَبْ يذَلا وَهَ{ :ىلاعَتِ هُلوَقَ هُنِمَو ،ةًمَيدِعِ وأَ ةًزَيزَعِ

2

] .

دِعَلا فُرَّعَنَّ لَا :يأَ ،نَيسْلا مضَبْ "بُسْحَنَّ لَا" :هُلوَقَو.

يفِ هُبْاحَصَأَ عَمَ نْاكِ اذَإِ لِجَرَّلِل لَاقَيو ،اهْتِاوَخْأَ مِاقَمَ نَعِ اهَرَّخْأْفِ اهْعَجَّضَأَ :يأَ :يبْاطَخَلا لَاقَ :"هُعَبُصَإِ سْنِخْ" :هُلوَقَو هُبْاحَصَأَ نَعِ سْنِخْ دِقَ :مهْنِعِ فَلِخَتَفِ رَّفْسْ وأَ رَّيسْمَ.

24 Lihat juga pernyataan Imam Al Mawardi:

لَامَكَتَسْا وأَ ،لَلَاهْلا ةًيؤْرِ امَإِ نَيئِيشُ دِحْأْبْ نْوَكَي هُلوَخْدِبْ ملِعَلاو ،هُلوَخْدِ ملِعِ اذَإِ ،نْاضَمَرِ رَّهْشُ مِايصَبْ ىلاعَتِ هُلِلا رَّمَأَ

نَيرَّشْعِو Oةًعَسْتِ نَمَ لِقَأَ لَاو ،امَوَي نَيثِلَاثِ نَمَ رَّثَّكِأَ رَّهْشْلا نْوَكَي نْأَ ةًدِاعَلا يفِ رَّجَّي مل ىلاعَتِ هُلِلا نْلْأَ امَوَي نَيثِلَاثِ نْابُعَشُ

امَوَي

Allah -Ta'ālā- mensyariatkan puasa pada bulan Ramadan jika telah diketahui masuknya, dan pengetahuan masuknya bulan Ramadan adalah dengan melihat hilal (bulan sabit), atau dengan menggenapkan bulan Sya'ban menjadi tiga puluh hari, karena Allah -Ta'ālā- tidak

(10)

هُل اورِدِقَافِ مكَيلِعِ مغُ نْإفِ ،اورَّطَفِأْفِ هُوَمَتَيأَرِ اذَإِو ،اوَمَوَصَفِ هُوَمَتَيأَرِ اذَإِ.

Jika engkau melihatnya (hilal di akhir Sya’ban-pen) maka berpuasalah dan jika melihatnya (hilal di akhir Ramadhan) maka berbukalah. Jikalau kalian terhalang maka kadarkanlah. (HR Al Bukhari-Muslim)25

Sejauh menyangkut pembuatan kalender Islam, rukyat (fisik/fikliah) mempunyai beberapa masalah:

- Rukyat tidak dapat meramalkan tanggal jauh ke depan karena dengan rukyat tanggal baru bisa diketahui pada H1, sementara kalender

menghendaki penjadwalan tanggal sekurangnya satu tahun ke depan, agar jauh hari kita dapat membuat rencana jauh ke depan pada jadwal waktu yang pasti.

- Rukyat terbatas cakupannya di muka bumi pada hari pertama visibilitas di mana rukyat tidak mencakup seluruh muka bumi sehingga akan membelahnya di mana ada bagian yang sudah dapat melihat sementara bagian lain belum dapat melihat, yang akhirnya menimbulkan perbedaan jatuhnya tanggal.

- Rukyat tidak dapat memberikan kepastian karena sangat ditentukan oleh sejumlah faktor seperti faktor geometris, faktor atmosferik, faktor fisiologis dan bahkan faktor psikologis.

- Hilal sangat sulit terlihat karena pada saat bulan sabit baru tersebut hanya 1.25 % dari bagian bulan yang terkena sinar matahari. Pada saat ini hilal hanya terlihat seperti garis lengkung yang tipis.

- Faktor kecerahan atmosfer dan atau kondisi cuaca yang mendung ataupun bahkan hujan tentunya akan semakin menyulitkan pengamatan hilal. faktor visibilitas atau keterlihatan hilal akan dipengaruhi hal-hal sebagai berikut :

pernah menggenapkan bulan Ramadan menjadi tiga puluh hari, dan tidak pernah pula kurang dari dua puluh sembilan hari.

Abu al-Hasan Ali ibn Muhammad ibn Muhammad ibn Habib al-Bashri al-Baghdadi (Al

Mawardi). Al-Hawi al-Kabir fi Syarh al-Fiqh al-Imam al-Syafi'i, Syarh Mukhtashar Muzni. Dar Al-Kutub Al-Alamiya, Beirut - Lebanon

Edisi Pertama, 1419 H - 1999 M https://shamela.ws/book/6157/1369

25 Bukhari. Shahih Bukhari. No. 1900

(11)

- Posisi bulan itu sendiri Pengamat dan peralatan yang digunakan dalam pengamatan hilal Keadaan atmosfer atau kondisi cuaca di lokasi pengamatan hilal Posisi bulan sudah dapat diperhitungkan jauh-jauh hari dengan metode astronomi yang tentunya sudah sangat presisi.

- Pengunaan rukyat dapat mengakibatkan orang yang berpergian lintas negara dalam bulan Ramadan dan mengakhiri Ramadan di negara tujuan hanya berpuasa 28 hari. 26

- Rukyat (fisik/fikliah) tidak dapat ditransfer ke arah timur lebih dari 9 atau sepuluh jam karena kawasan dunia di sebelah timur sudah memasuki pagi hari.

- Rukyat dapat menimbulkan problem berbedanya jatuh hari Arafah antara Mekah tempat dilaksanakannya wukuf di Padang Arafah dengan tempat lain yang jauh seperti Indonesia sehingga timbul masalah waktu pelaksanaan puasa Arafah. Hal itu karena peluang rukyat yang dapat terjadi berbeda antara tempat yang berbeda.

Menyebarnya Islam ke beberapa wilayah telah menjadi kesulitan tersendiri untuk menyatukan kalender.

لَاقَفِ ةًنِيدِمَلا تْمَدِقَ مثِ ةًعَمَجَّلا ةًلِيل مِاشْلابْ لَلَاهْلا انِيأَرِ : لَاقَ Oبُيرَّكِ نَعِ

؟ تْيأَرِ تْنَّأَ : لَاقَ ، ةًعَمَجَّلا ةًلِيل : تْلِقَ ؟ لَلَاهْلا متَيأَرِ ىتَمَ : Oسِابُعِ نَبْا ةًلِيل هُانِيأَرِ انِكَل : لَاقَفِ ، ةًيواعَمَ مِاصَو اوَمَاصَو سِانِلا هُآرِو ، معَنَّ : تْلِقَ

ةًيؤْرَّبْ يفْتَكَتِ لَاوأَ : تْلِقَ ، هُارَّنَّ وأَ دِدِعَلا لِمَكَنَّ ىتَحْ مِوَصَنَّ لَازَنَّ لَافِ تْبُسْلا ملِسْو هُيلِعِ هُلِلا ىلِصَ هُلِلا لَوَسْرِ انَّرَّمَأَ اذَكَهَ ، لَا : لَاقَ ؟ ةًيواعَمَ

Dari Kuraib, ia berkata: Kami melihat bulan sabit di Syam pada malam Jumat, lalu aku datang ke Madinah dan Ibnu Abbas berkata: “Kapan kamu melihat

26 Misalnya Ramadan 1503 H (2080). Tanggal 1 Ramadan 1503 H di Selandia Baru, sesuai prinsip rukyat, jatuh pada hari Kamis 20 Juni 2080 M setelah menggenapkan Syakban 30 hari, dan Idulfitri. 1 Syawal 1503 H di negeri tersebut jatuh pada hari Jumat 19 Juli 2080 M dengan usia Ramadan 29 hari. Di Arab Saudi sesuai rukyat tanggal 1 Ramadan 1503 H akan jatuh hari Rabu 19 Juni 2080 M dan 1 Syawal 1503 H jatuh hari Kamis 18 Juli 2080 M dengan usia Ramadan 29 hari. Apabila seorang Muslim di Willington, ibukota Selandia Baru, yang mulai puasa Ramadan 1503 H pada hari Kamis 20 Juni 2080 M pergi umrah ke Mekah pada bulan Ramadan itu dan berlebaran di Mekah pada hari Kamis 20 Juli 2080 M, maka puasa Ramadannya hanya 28 hari (ini jelas lebih kecil dari 29 hari ssebagai syarat minimal bulan). Bahkan di zaman Ali Ibn Abi Talib hal ini juga pernah dialami karena rukyat terlambat ketika tertutup awan, dan pada hari ke-28 Ramadan ternyata hilal Syawal sudah terlihat. (Lihat: Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Unifikasi Kalender Hijriyah. PP Muhammadiyah. 2015.

(12)

hilal?” Aku menjawab, ‘Malam Jum'at.’ Ia berkata, ‘Kamu melihatnya?’ Aku menjawab, ‘Ya, dan orang-orang melihatnya lalu mereka berpuasa dan Muawiyah pun berpuasa.’ Ia berkata, ‘Akan tetapi, kami melihatnya di malam Sabtu, maka kami tidak akan berpuasa hingga kami menyempurnakan bilangannya dan tidak pula melihatnya.’ Aku berkata, ‘Apakah kamu tidak puas dengan penglihatan Muawiyah?’ Ia menjawab, ‘Tidak, begitulah yang diperintahkan oleh Rasulullah -ṣallallāhu ’alaihi wa sallam- kepada kami. (HR Bukhari)27

Beberapa kerancuan yang menunjukan inkonsistensi solusi matla’

memperlihatkan teori ini hanyalah sementara. Paling gamblang adalah pelaksanaan puasa arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa Arafah adalah ajaran berpuasa di semua tempat tetapi terkait dengan tempat pelaksanaan wukuf di Arafah. Kejanggalan-kejanggalan akibat hasil ru’yah dan matla’ lokal memunculkan banyak kejanggalan. Apakah puasa Arafah harus mengikuti rukyat Makkah atau kembali ke matla’ masing-masing. Juga terasa janggal ketika puasa Arafah dinisbatkan ke matla’ lokal yang berbeda dengan ru’yat Makkah dengan dalih puasa Arafah berdasar tanggal bukan penamaan hari Arafah.

Memperhatikan hadits :

5ةًيGمَأَ 5ةًمَأَ انَّإِ

28 - memastikan kita memandang situasi objektif yang mendasari perintah ru’yat. Hal ini telah dibahas oleh Syaikh Ahmad Syakir dalam tulisannya sebagai argumen bahwa statemen tentang ijmanya ruk’yat haruslah memperhatikan latar belakangny. Statemen wajibnya ru’yat dengan menyandarkan bahwa hal tersebut adalah merupakan ijma’

tidak sepi dari kritik dan perbedaan semenjak lama.29

Musthafa Az Zarqa menyinggung hadits tentang perkataan: لَاو بُتَكَنَّ لَا ةًيمَأَ ةًمَأَ انَّإِ

بُzzسْحَنَّ--: Sesungguhnya kami adalah umat yang ummi tidak menulis dan berhitung, dengan menyebut bahwa sebagai bangsa yang ummi tidak ada cara lain untuk mengetahui bulan kecuali dengan melihatnya30

27 Bukhari. Shahih Bukhari. No. 365

28 Bukhari. Shahih Bukhari. Kitab Shaum. Bab: Laa Naktubu Wa Laa Naksibu. No. 1913

Muslim. Shahih Muslim. Kitab As Shiyaam. Bab: Wujubu Shaum Ramadhan Li Ru’yatil Hilal.

No. 1080

29 Lebih lanjut bisa di telaah dalam risalah kecil :Syaikh Ahmad Syakir. Awail as Syuhur al Arabiyah Hal Yajuzu Syar’an Itsbatuha Bil Hisaabil al Falaky. Jami’u al Huquq

Mahfudhah.1939 M/1358H

30

ةًيؤْرِ دِامَتَعِابْ هُgرَّمَأَ - - هُلِلا لَوَسْرِ لِGلِعِ دِقَفِ ، اذَهَ انِعِوَضَوَمَ يفِ دِيصَقَلا تْيبْو ، ةًمَيخَلا دِامَعِ وَهَ gيوَبُنِلا ثُيدِحَلا اذَهْفِﷺ لَوَلِحْ ةًفِرَّعَمَل اهْيدِل Oلِيبُسْ نَمَ امَفِ ، بُسْحَتِ لَاو بُتَكَتِ لَا OةًيGمَأَ ةًمَأَ نَمَ هُنَّأْبْ رِاطَفِلْإِاو مِوَصَلا ءِدِبُل Oةًيرَّصَبْ ةًيؤْرِ لَلَاهْلا هُمَهْفِ امَ اذَهَو . نَيثِلَاثِ ةًرِاتِو نَيرَّشْعِو ةًعَسْتِ ةًرِاتِ نْوَكَي يرَّمَقَلا رَّهْشْلا مِادِ امَ ، دِيدِجَّلا لَلَاهْلا ةًيؤْرِ +لَاإِ هُتَياهْنَّو رَّهْشْلا gصُّنِلا اذَهَ نَمَ ثُيدِحَلا حارَّشُ .

(13)

Ibn Hajjar Al Asqalani mengomentari hadits tesebut dengan pernyataan:

maksudnya adalah orang-orang Islam yang hadir di hadapan beliau pada saat turunnya ayat ini, yang diartikan sebagian besar dari mereka, karena tulisan masih sangat jarang ditemukan di kalangan mereka. Perhitungan astronomi di sini mengacu pada perhitungan dan pengaturan bintang-bintang, yang mana mereka juga hanya mengetahui sedikit sekali, sehingga beliau menangguhkan penentuan puasa dan hal-hal lain dengan penglihatan untuk membebaskan mereka dari rasa malu karena harus menghitungnya.31

Diriwayatkan oleh sebagian ulama salaf bahwa jika bulan tertutup awan maka kembali kepada hisab berdasarkan perjalanan bulan dan matahari.32

Hadits ini adalah pilar kemah dan inti dari topik kita.

Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- membenarkan perintahnya untuk menggunakan rukyatul hilāl dalam memulai puasa dan berbuka dengan alasan bahwa beliau berasal dari bangsa yang buta huruf.

“Sesungguhnya beliau berasal dari bangsa yang buta huruf, tidak bisa menulis dan menghitung, sehingga tidak ada cara bagi mereka untuk mengetahui awal dan akhir bulan kecuali dengan melihat hilal.

Karena bulan hijriyah terkadang berjumlah 29 dan terkadang berjumlah 30. Inilah yang yang dipahami oleh para penafsir hadis dari teks ini

Lihat :Musthafa Az Zarqa, Liimadzaa Ikhtilafu Haul al Hisab al Falaki.

31

. 5ةًرِدِانَّ 5ةًلِيلِقَ مهْيفِ تْنَّاكِ ةًبْاتَكَلا نْلْأَ ؛ مهَرَّثَّكِأَ ىلِعِ 5لَوَمَحَمَ وَهَو ، ةًلاقَمَلا كَلِتِ يفِ هُتِرَّضَحَبْ نَيذَلا مِلَاسْلْإِا لِهَأَ دِارَّمَلاو قِGلِعَفِ ، رَّيسْيلا رِزَنِلا +لَاإِ اضَيأَ كَلذَ نَمَ نْوَفِرَّعَي اوَنَّوَكَي ملو ، اهَرَّييسْتِو مِوَجَّgنِلا بُاسْحْ انِهَ Gيكَلِفْلا بُاسْحَلابْ دِارَّمَلاو رَّييسْتَلا بُاسْحْ ةًانَّاعَمَ يفِ مهْنِعِ جْرَّحَلا عَفِرَّل ةًيؤْgرَّلابْ هُرَّيغُو مِوَصَلابْ مكَحَلا Yang dimaksud dengan orang-orang Islam adalah orang-orang yang hadir di hadapan beliau pada saat beliau menulis surat tersebut, dan diartikan sebagian besar dari mereka, karena pada saat itu tulisan masih sangat jarang ditemukan di kalangan mereka. Yang dimaksud dengan perhitungan astronomi di sini adalah perhitungan dan pengaturan bintang-bintang, yang mana mereka juga sedikit sekali mengetahuinya, maka beliau menangguhkan penetapan puasa dan lainnya dengan rukyat untuk kesulitan bagi mereka karena harus menghitung dan mengaturnya.

Ibn Hajar Al Asqalani. Fathul Baari Bi Syarah al Bukhari. Al Maktabah As Salafiyah. Mesir.

1390 H.

https://shamela.ws/book/1673/2417

32 Lihat :

،رَّيGخَ Gشْلا نَبْ فُGرَّطَمَ بُهَذَمَ وَهَو ،سْمَشْلاو رَّمَقَلا رَّيسْمَبْ بُاسْحَلا ىلإِ عَجَرِ لَلَاهْلا يمَغُأَ اذَإِ هُنَّأَ فَلِسْلا ضُعَبْ ىورِو نَيعَبْاتَلا رِابُكِ نَمَ وَهَو

Sebagian Salaf meriwayatkan bahwa jika bulan sabit terhalang, maka akan kembali ke perhitungan ekliptika bulan dan matahari, yang merupakan madzhab Mutrif ibn Ash-Shakhir, yang merupakan salah satu tabi’in senior

Lihat: Muhammad Ibn Hamud Al Wail. Buhyatul Muqtashid Syarh Bidayatul Mujtahid. Dar Ibnu Hazm, Beirut, Lebanon. 1440 H - 2019 M.

https://shamela.ws/book/1149/3675 https://shamela.ws/book/1149/3674#p1

(14)

Diriwayatkan dari Mutrif ibn 'Abd al-Allah ibn Ash-Shakhir ia mengatakan bahwa jika bulan sabit terhalang maka dita’birkan dengan Astronomi, manzilah bulan, dan hisab.33

c) Seluruh kawasan dunia adalah satu matla’34.

Jumhur ulama bertepatan pandangan dengan madzhab Maliki yang mendukung penyatuan matla’. Menurut pendapat ini apabila hilal telah terlihat maka puasa wajib dilaksanakan disemua negeri yang dekat maupun yang jauh.

Bahkan jarak qashar tidak dihitung demikian juga kesatuan dan perbedaan matla’35. Hal ini berdasarkan keumuman hadits:

هُتَيؤْرَّل اورَّطَفِأَو هُتَيؤْرَّل اوَمَوَصَ

Berpuasalah (kalian) karena melihat-nya (hilal) dan berbukalah (kalian) karena melihat-nya (hilal) (HR Bukhari, Muslim, An Nasai, Al Baihaqi, Ad Daraquthni).36

Ibn Mundzir menyatakan37: penampakan bulan sabit tidak hanya mewajibkan orang-orang di negara penampakan.

33 Muhammad ibn Ahmad Ibn Rusyd. Al Muqadimat Al Mumhadat. Daar Al Arabi Al Islaam . Beirut. Lebanon. 1988.

بُاسْحَلا قِيرَّطَو رَّمَقَلا لَزْانِمَو مِوَجَّgنِلابْ uمغُ اذَإِ لَلَاهْلا رَّبُتَعَي لَوَقَي نْاكِ هُنَّأَ رَّيخَشْلا نَبْ هُلِلا دِبُعِ نَبْ Oفُرَّطَمَ نَعِ يورَّفِ

https://shamela.ws/book/21735/243

34 - عَلِطَمَ -: adalah tempat terbit.

Dalam istilah fiqih ada kalimat : - بُورَّغُ ىلإِ قٍدِاصَلا رَّجَّفْلا عَلِطَمَ نَمَ عامَجَّلاو بُارَّشْلاو مِاعَطَلا نَعِ كاسْمَلَاا سْمَشْلا -: Puasa adalah Tidak makan, minum, dan melakukan hubungan seksual dari fajar hingga matahari terbenam.

Maksud matla’ adalah:- هُنِمَو ،عوَلِطَلا نْاكَمَ - tempat terbitnya (yaitu bulan atau matahari-pen) Lihat : Muhammad Rawas Qalaji- Hamid Sadiq Qunaibi. Kitab Mu’jam Lughah Al Fuqaha.

Dar Al-Nafaas. Edisi Kedua, 1408 H - 1988 M https://shamela.ws/book/1214/265;

https://shamela.ws/book/1214/420

35 Wahbah Az Zuhaili, Al-Fiqh Al-Islamy Wa Adilltahu. Daar al Fikr. Beirut.1985

36https://dorar.net/hadith/search?q=%D8%B5%D9%88%D9%85%D9%88%D8%A7+

%D9%84%D8%B1%D8%A4%D9%8A%D8%AA%D9%87&st=w&xclude=&rawi%5B%5D=

37 ةًيؤْرَّلا دِلِبْ لِهَأَ رَّيغُ مِزَلِتِ لَا لَلَاهْلا ةًيؤْرِ نْأَ رِذَنِمَلا نَبْا ةًمَلَاعَلا لِقَنَّو

https://www.dar-alifta.org/ar/fatawa/13817/%D8%A7%D9%84%D8%AD

%D8%B3%D8%A7%D8%A8-%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%84%D9%83%D9%8A-

%D9%88%D8%A7%D9%84%D9%88%D8%B3%D8%A7%D9%8A%D9%84-

%D8%A7%D9%84%D8%B9%D9%84%D9%85%D9%8A%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D8%AD

%D8%AF%D9%8A%D8%AB%D8%A9-%D9%81%D9%8A-%D8%B1%D9%88%D9%8A

%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D9%87%D9%84%D8%A7%D9%84

(15)

Menurut Wahbah Az Zuhaili pendapat ini (yaitu pendapat jumhur) adalah yang rajih, sebagai unifikasi ibadah di kalangan umat Islam, mencegah perbedaan pendapat yang tak dapat diterima di masa sekarang, karena kewajiban puasa itu berkaitan dengan rukyat tanpa pembedaan antar wilayah.38 Maka dalam pendapat jumhur, disatukan (diunifikasi) puasa di kalangan umat Islam, dalam hal ini tidak ada perbedaan matla’39

Studi kasus pada perbedaan jatuhnya yaumul Arafah tahun 2024 M/ 1445 H.

Tanggal 1 Dzulhijjah untuk matla’ Yogyakarta40 6 Juni 2024, bertepatan dengan tanggal 29 Zulkaidah 1445 H, tepat pukul 19:39:58 WIB. Namun, pada saat matahari terbenam di Yogyakarta, Bulan masih berada di bawah ufuk (-03°

32` 39″) dengan demikian, umur bulan Zulkaidah 1445 H disempurnakan (istikmal) menjadi 30 hari. Dalam kalender lokal, wilayah Indonesia menetapkan bahwa tanggal 1 Zulhijah 1445 H jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024.

Sementara di Saudi Arabia (tempat pelaksanaan wukuf Arafah) tanggal 1 Dzulhijjah justru jatuh pada tanggal 7 Juni 2024. Dalam penetapan waktu internasional Indonesia seharusnya lebih dahulu dari Saudi Arabia.

d) Transfer imkanu rukyat yaitu Memindahkan hasil rukyat disuatu tempat yang mungkin dapat melihat (imkanu rukyat) kesemua kawasan dunia.

Ini merupakan penjabaran lebih jauh tentang kesatuan matla’ dan ini adalah pemecah masalah atas kelemahan ru’yat dan matla sekaligus.

e) Menerima garis batas tanggal internasional (IDL) Hari dimulai dan berakhir pada tengah malam (jam 00 UT/GMT) di garis bujur 180°.

f) Bulan baru dimulai apabila di bagian mana pun di muka bumi sebelum pukul 00:00 GMT telah terpenuhi kriteria sekurang-kurangnya elongasi 80 dan ketinggian 50. 41

g) Koreksi kalender: Apabila kriteria di atas terpenuhi setelah lewat tengah

38Lihat penjelasan:

،انَّرَّصَعِ يفِ لَوَبُقَمَلا رَّيغُ فُلَاتَخْلَاا نَمَ اعَنِمَو ،نَيمَلِسْمَلا نَيبْ ةًدِابُعَلِل ادِيحْوَتِ يدِل حٌجَارَّلا وَهَ )رِوَهْمَجَّلا يأَرِ( يأَرَّلا اذَهَو رِاطَقَلْأَا نَيبْ Oةًقَرَّفْتِ نْودِ ةًيؤْgرَّلابْ 5قِلِعَمَ مِوَصَلا بُاجَّيإِ نْلْأَو Wahbah Az Zuhaili. Op.Cit.

https://shamela.ws/book/384/1597

39 Lihat:- عَلاطَمَلا فُلَاتَخْابْ ةًرَّبُعِ لَاو نَيمَلِسْمَلا نَيبْ مِوَصَلا دِحْوَي رِوَهْمَجَّلا يأَرِ يفْفِ –:

Wahbah Az Zuhaili. Op.Cit.

40 Koordionat Jogja 110° 24' BT 7° 48' LS

41 Pendapat Para Ahli Falak:

- Kitab Sulam Nayyirain: Tinggi hilal 2 atau 3 mazilah (1 mazilah = 13º).

- Al-Khawarizmi dan Ibn Syathir: Hilal terlihat pada ketinggian 12º.

- Al-Battany: Hilal terlihat pada ketinggian 11º47’.

(16)

malam [pukul 00:00] GMT, maka bulan baru tetap dimulai dengan ketentuan:

 Apabila imkanu rukyat hilal elongasi 80 dan ketnggian 50 telah terjadi di suatu tempat mana pun di dunia dan ijtmak di New Zealand terjadi sebelum waktu fajar.

 Imkanu rukyat tersebut (sebagaimana pada huruf a) terjadi di daratan benua Amerika.

h) Digunakan ibadah dan harian.

i) Tidak boleh disuatu tempat dimuka bumi memasuki bulan baru sebelum kelahiran hilalnya (sebelum konjungsi )

j) Tidak boleh disuatu tempat dimuka bumi memulai bulan baru sebelum yakin terjadinya imkanu rukyat hilal di suatu tempat di muka bumi.

k) Tidak boleh di suatu tempat dimuka bumi belum memasuki bulan baru sementara hilal bulan tersebut telah terpampang secara jelas di ufuk mereka.

V. KHGT DAN TANTANGANNYA

a) Penerimaan KHGT membuat Muhammadiyah seolah membuang Kriteria Wujudul Hilal yang selama ini diamalkan dan dipertahankan dengan susah payah. Penerimaan KHGT seolah membuat perjuangan berdarah-darah dalam penerapan dan pelaksanaan hasil aplikasi Kriteria Wujudul Hilal menguap begitu saja.

b) Ada beberapa isu yang masih menimbulkan proses penerimaan dari sebagian kalangan di Persyarikatan sendiri, yaitu: perpindahan hari yang terjadi pada jam 00.00.00 dan hilangnya hilal sebagai variabel penentu perpindahan bulan.

Selama ini sudah mengakar di kalangan masyarakat satu pemahaman bahwa hari dan bulan Hijriyah dimulai setelah Maghrib. Perubahan awal hari menjadi jam 00.00.00 dalam KHGT membawa norma baru yang berbeda dengan pemahaman yang mapan selama ini. Hal demikian bisa dimaklumi, meski sebenarnya tidak ada nash yang menyatakan secara jelas bahwa awal hari dalam kalender Hijriyah dimulai pada waktu Maghrib.

c) Penekanan pada ijtima’ sebagai variabel pokok penentuan awal bulan menimbulkan pertanyaan mengenai aplikasi hadis-hadis mengenai Rukyatul hilal. Hal demikian seolah menjadi pembenaran tuduhan tentang terabaikannya hadis-hadis rukyat sebagai penjelas Alquran dalam penetapan kalender Hijriyah.

- Al-Biruni: Hilal sulit terlihat jika sangat terang di sekitarnya; kemungkinan terlihat pada ketinggian 12º.

- Ibn Yunus (Az Zaij al Hakimi Al-Kabir): Kriteria visibilitas hilal: qous almukts, durasi edar bulan dalam sehari, dan tebal hilal. Batas ketinggian hilal minimal 6 atau 6,5º.

- Ibn Sayt: Lokasi, waktu, dan musim mempengaruhi visibilitas hilal. Hilal terlihat setelah ijtimak lebih dari 21 jam 48 menit, dan ketinggian hilal 12º.

(17)

d) Ortodoksi radikal dalam masyarakat yang menjadi trend hari ini selalu menekankan otentifikasi text tanpa memperhatikan aspek yang melingkupinya.

Pemahaman ini melahirkan cara berfikir Islam yang mundur dan tidak transformative. Profokasi kelompok ini seringkali menjadi hambatan untuk pemikiran tajdidi yang memungkinkan kontribusi sains dalam ke_islaman.

e) Penerapan KHGT jika tidak diikuti dengan sosialisasi dan komunikasi- komunikasi dengan fihak-fihak yang berbeda khususnya pemegang otoritas kekuasaan dimasa depan akan banyak terdapat perbedaan mengingat dengan penerapan KHGT posisi Indonesia yang berada di wilayah timur adalah wilayah yang mendapati posisi bulan lebih rendah dari posisi barat. Yang konsekwensinya KHGT akan lebih bersamaan dengan posisi Makkah daripada dengan posisi Indonesia.

(18)

SYARAH

QS AL BAQARAH (2): 213

مهْعَمَ لَزَنَّأَو نَيرِذَنِمَو نَيرَّ Gشْبُمَ نَيGيبُنِلا هُ+لِلا ثُعَبُفِ ةًدِحْاو ةًمَأَ سِانِلا نْاكِ

نَيذَلا لَاإِ هُيفِ فَلِتَخْا امَو هُيفِ اوَفْلِتَخْا امَيفِ سِانِلا نَيبْ مكَحَيل Gقِحَلابْ بُاتَكَلا اوَفْلِتَخْا امَل اوَنِمَآ نَيذَلا هُ+لِلا ىدِهْفِ مهْنِيبْ ايغْبْ تَانِGيبُلا مهْتِءِاجَ امَ دِعَبْ نَمَ هُوَتِوأَ

O ميقَتَسْgمَ Oطٍارَّصَ ىلإِ ءِاشْي نَمَ يدِهْي هُ+لِلاو هُنَّذَإبْ Gقِحَلا نَمَ هُيفِ

Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya.

Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus..(QS Al Baqarah (2): 213).

ضُعَبْ رَّzzفْكِو ضُعَبْ نَمَآ نْأْzzبْ اوَفْلِتَخْاzzفِ نْاzzمَيلْإِا ىلِعِ "ةًدِzzحْاو ةًzzمَأَ سِاzzنِلا نْاzzكِ

رَّzzفْكِ نَمَ "نَيرِذَzzنِمَو" ةًzzنِجَّلابْ نَمَآ نَمَ "نَيرَّ Gzzشْبُمَ" مهْيلإِ "نَيGيبُنِلا هُzzلِلا ثُعَبُفِ"

هُzبْ "مكَحَيل" لَزَنَّأْzبْ قِGلِعَتَمَ "Gقِحَلابْ" بُتَكَلا ىنِعَمَبْ "بُاتَكَلا مهْعَمَ لَزَنَّأَو" رِانِلابْ

لَاإِ" نَيGدِzzلا يأَ " هُzzيفِ فَzzلِتَخْا اzzمَو" نَيGدِzzلا نَمَ "هُzzيفِ اوَzzفْلِتَخْا امَيفِ سِانِلا نَيبْ"

"تَاzzنِGيبُلا مهْتِءِاzzجَ امَ دِعَبْ نَمَ" ضُعَبْ رَّفْكِو ضُعَبْ نَمَآفِ بُاتَكَلا يأَ "هُوَتِوأَ نَيذَلا ىلِعِ مِدِzzقَمَ اهَدِعَبْ امَو يهَو فَلِتَخْابْ ةًقَGلِعَتَمَ نَمَو دِيحْوَتَلا ىلِعِ ةًرَّهَاظَّلا جِّجَّحَلا اzzمَل اوَzzنِمَآ نَيذَzzلا هُzzلِلا ىدِهْفِ مهْنِيبْ" نَيرَّفِاكَلا نَمَ "ايغْبْ" ىنِعَمَلا يفِ ءِانِثَّتَسْلَاا هُzzتَيادِهَ "ءِاzzشْي نَمَ يدِzzهْي هُلِلاو" هُتِدِارِإبْ "هُنَّذَإبْ +قِحَلا" نْايبُلِل "نَمَ هُيفِ اوَفْلِتَخْا +قِحَلا قِيرَّطَ "ميقَتَسْمَ طٍارَّصَ ىلإِ"

(Adalah manusia itu umat yang satu) yang bersatu dalam keimanan lalu mereka bertikai paham sehingga sebagian mereka beriman dan sebagian lainnya kafir (Maka Allah pun mengutus para nabi) kepada mereka (membawa berita gembira) bahwa orang yang beriman akan masuk surga (dan peringatan) bahwa orang- orang kafir akan masuk neraka, (dan menurunkan bersama mereka Kitab), dengan arti kitab-kitab (dengan benar) berkaitan dengan 'menurunkan' (agar ia memberi keputusan dengan kitab itu (di antara manusia tentang perkara yang

(19)

mereka perselisihkan) mengenai agama (Dan tidaklah berselisih tentangnya) mengenai agama itu (kecuali orang-orang yang diberi Kitab), maka berimanlah sebagian dan kafir sebagian (setelah datang kepada mereka keterangan- keterangan yang nyata) yang membuktikan ketauhidan. 'Min' berkaitan dengan 'ikhtalafa', dan bersama kalimat yang sesudahnya, ia didahulukan dari istitsna' dalam makna (karena kedengkian) dari orang-orang kafir (sesama mereka. Maka Allah menunjuki orang-orang yang beriman mengenai yang mereka perselisihkan itu kepada) sebagai penjelasan (kebenaran dengan izin-Nya) artinya kehendak- Nya. (Dan Allah menunjuki siapa yang disukai-Nya), artinya untuk ditunjuki (ke jalan yang lurus) atau jalan yang benar. (Jalalain)

نَيدِ وَهَ ،دِحْاو Oنَيدِ ىلِعِ مِلَاسْلا هُيلِعِ مِدِآ دِهْعِ ذَنِمَ نَيعَمَتَجَّمَ اوَنَّاكِ سِانِلا نْإِ :يأَ

اودِبُعِ ىتَحْ مهْنِيدِ يفِ اوَفْلِتَخْافِ ، Oنْورَّقَ ةًرَّشْعِ ةًدِمَ كَلذَ ىلِعِ اوَgلِظُو ،مِلَاسْلْإِا

،ةًنِجَّلابْ مهْعِاطَأَ نَمَ نَيرَّ Gشْبُمَ ،رَّفْكَلا كَلذَ نَعِ نْوَهْنِي نَيGيبُنِلا هُلِلا ثُعَبُفِ ،مِانِصَلْأَا مِلَاسْلا هُيلِعِ 5حوَنَّ مهْلوأَ نْاكِو ،رِانِلابْ مهَاصَعِ نَمَ نَيرِذَنِمَو

Yakni, manusia telah bersatu sejak zaman Adam 'alaihissalam dalam satu agama, yaitu agama Islam, dan mereka tetap bersatu selama sepuluh abad, tetapi mereka berselisih dalam agama mereka hingga mereka menyembah berhala-berhala, maka Allah mengutus para nabi untuk mengingkari kekufuran tersebut, mengabarkan surga kepada orang-orang yang taat kepada mereka dan memperingatkan neraka kepada orang-orang yang tidak taat kepada mereka, yang pertama kali diutus adalah Nuh 'alaihissalam.42

كَGبْرِ نَمَ تْقَبُسْ 5ةًمَلِكِ لَاوَلو اوَفْلِتَخْافِ ةًدِحْاو ةًمَأَ لَاإِ سِانِلا نْاكِ امَو :هُنَّاحَبُسْ لَاقَ

نْوَفْلِتَخَي هُيفِ امَيفِ مهْنِيبْ يضَقَل

Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih . Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu , pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu. (QS Yunus (10):19).

Oدِحْاو Oنَيدِ ىلِعِ نَيقَفْتَمَ 5ةًدِحْاو 5ةًعِامَجَ

42 (( ))رَّيzzثَّكِ نَبْا رَّيzzسْفْتِ(( ،)309-6/308( ةًzzيمَيتِ نَبْلَا ))ةًنِzzسْلا جْاzzهْنِمَ(( ،)627-3/625( ))رَّzzيرَّجَ نَبْا رَّيzzسْفْتِ(( :رَّzzظَّنِي 1/569 :ص( ))يدِعَسْلا رَّيسْفْتِ(( ،) 95

( يطَيقَنِشْلِل ))نْايبُلا ءِاوَضَأَ(( ،) 3/80

- 81 :رَّكِذَ امَ وَحَنِبْ فَلِسْلا نَمَ لَاقَ نَمَمَو .)

( ))رَّيرَّجَ نَبْا رَّيسْفْتِ(( :رَّظَّنِي .جِّيرَّجَ نَبْاو ،ةًدِاتَقَو ،سِابُعِ نَبْا 3/621

( ))متِاحْ يبْأَ نَبْا رَّيسْفْتِ(( ،) 2/376

) . )

(20)

Satu kelompok yang bersatu dalam satu agama43

هُيلِعِ Oحوَنَّ دِعَبْ 5نْورَّقَ ةًرَّشْعِ كَلذَو ، ىدِهْلا ىلِعِ نَيعَمَتَجَّمَ اوَنَّاكِ : uيأَ سِانِلا نْاكِ : uيأَ

، نَيGدِلا ىلِعِ رَّخْلْآا قِيرَّفْلا يقَبْو مهْنِمَ 5قِيرَّفِ رَّ+فْكَفِ نَيGدِلا يفِ اوَفْلِتَخْا امَلِفِ ، مِلَا+سْلا مهْيلِعِ ةًجَّحَلا اوَمَيقَيو قِئِلَاخَلا نَيبْ اوَلِصَفْيل لِسْ+رَّلا هُلِلا ثُعَبْو عازَGنِلا لِصَحْو

Artinya, orang-orang berkumpul di atas bimbingan, dan itu sepuluh abad setelah Nuh (as), tetapi ketika mereka berbeda dalam agama, salah satu dari mereka, dan kelompok lainnya tetap beragama, dan perselisihan terjadi dan diutus rasul-rasul Allah untuk memisahkan makhluk-makhluk itu dan membangun argumen melawan mereka.44

نْوَقَتِافِ مكَgبْرِ انَّأَو ةًدِحْاو ةًمَأَ مكَتَمَأَ هُذَهَ نْإِو

Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu , dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.(QS Al Mu’minun (23): 52)

نْوَقَتِافِ مكَgبْرِ انَّأَو ةًدِحْاو ةًمَأَ مكَتَمَأَ هُذَهَ نْإِو

Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu , dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. (QS Al Mu’minun (23):

52)45

" نْأَ بُجَّي يأَ نْوَبُطَاخَمَلا اهْ+يأَ مكَنِيدِ "مكَتَمَأَ" مِلَاسْلْإِا ةًلِمَ يأَ "هُذَهَ نْإِ" اوَمَلِعِا "و اهَرَّسْكَبْ ىرَّخْأَ يفِو نْوَgنِلا فَيفْخَتَبْ ةًءِارَّقَ يفِو ةًمَزْلَا لَاحْ "ةًدِحْاو ةًمَأَ" اهْيلِعِ اوَنَّوَكَتِ

نْورِذَحْافِ "نْوَقَتِافِ مكَ+بْرِ انَّأَو" افِانِئِتَسْا ةًدِدِشْمَ

(Dan) ketahuilah (bahwasanya ini) yakni agama Islam (adalah agama kalian) hai orang-orang yang diajak bicara, maksudnya kalian harus memeluknya (agama yang satu) lafal Ummatan Waahidatan ini menjadi Hal yang bersifat Lazimah atau tetap.

Menurut suatu qiraat yang lain lafal Anna haadzihi dibaca Takhfif sehingga menjadi An Haadzihi, sedangkan menurut qiraat yang lainnya lagi dibaca Inna Haadzihi, dan dianggap sebagai jumlah Isti'naf atau kalimat baru, sehingga artinya menjadi, sesungguhnya agama Islam ini (dan Aku adalah Rabb kalian, maka bertakwalah kalian kepada-Ku) artinya takutlah kalian kepada-Ku.

43 Markaz Dirasat Qur’aniyyah bi Majmu’il Malik Fahd. Al Maysir Fiil Gharib al Qur’an

44 Abdul Rahman bin Nasser bin Abdullah al-Saadi (w. 1376 H). Taisir al-Karim al-Rahman dalam Tafsir al-Manan. Muassasah Ar Risalah. 1420 H-2000 M

45 Lihat juga [Al-Anbiya: 92, 93]

(21)

ىلِعِ نْوَعَمَتَجَّي مِوَقَلِل لَاقَي هُنَّأَ لِصَلْأَاو ،مكَتَعَيرَّشُو مكَنِيدِو مكَتَلِمَ :يأَ :مكَتَمَأَ

نَمَ ةًهَرَّبُلا ىلِعِ اضَيأَ ةًمَلْأَا قِلِطَتِو ،نَيGدِلا مِاقَمَ ةًمَلْأَا مِاقَتَفِ ،5ةًمَأَ :Oدِحْاو Oنَيدِ

دِوَجَوَل لَاصَأَ نْاكِ امَ Gلِكَل لَاقَيو ،عَجَرَّمَلاو ،لِصَلْأَاو ،هُبْ ىدِتَقَمَلا لِجَرَّلاو ،نَمَزَلا uمِأَ :هُئِدِبُمَ وأَ هُحْلَاصَإِ وأَ هُتَيبْرَّتِ وأَ Oءِيشُ

Umatmu: Artinya: iman, agama dan hukum kalian. Makna aslinya adalah dikatakan kepada orang-orang yang berkumpul dalam satu agama: Umat juga digunakan sebagai istilah untuk suatu periode waktu, orang yang diikuti, panutan, asal usul, referensi, dan segala sesuatu yang menjadi dasar keberadaan, pendidikan, reformasi, atau permulaan sesuatu: Ibu46

ةًدِحْاو ةًمَأَ مكَتَمَأَ هُذَهَ نْإِو.

مِلَاسْلْإِا وَهَو ،5دِحْاو 5نَيدِ اعَيمَجَ مكَنِيدِ نْإِ :لِسْgرَّلِل انِلِقَو :يأَ

Dan umatmu ini adalah umat yang satu.

Artinya: Dan Kami telah berfirman kepada para rasul: Agama kamu adalah agama yang satu, yaitu Islam.47

46 ))ةًغْلِلا سْيياقَمَ(( ،)249 :ص( ةًبُيتَقَ نَبْلَا ))نْآرَّقَلا لِكَشْمَ لِيوأْتِ(( ،)298 :ص( ةًبُيتَقَ نَبْلَا ))نْآرَّقَلا بُيرَّغُ(( :رَّظَّنِي ( سِرِافِ نَبْلَا 1/21

:ص( بُغُارَّلِل ))تَادِرَّفْمَلا(( ،) 85

( ))يوَغْبُلا رَّيسْفْتِ(( ،) 3/367

( يطَيقَنِشْلِل ))نْايبُلا ءِاوَضَأَ(( ،) 2/173

) .

47 ،)8/219( ةًيمَيتِ نَبْلَا ))ىواتَفْلا عوَمَجَّمَ(( ،)4/146( ))ةًيطَعِ نَبْا رَّيسْفْتِ(( ،)748 :ص( يدِحْاوَلِل ))زَيجَوَلا(( :رَّظَّنِي ( ))رَّيثَّكِ نَبْا رَّيسْفْتِ((

5/479 ( ))رِوَشُاعِ نَبْا رَّيسْفْتِ(( ،) 18/69

:يأَ ،ةًدِحْاو ةًمَأَ مكَتَمَأَ هُذَهَ نْإِو :هُلوَقَفِ( :يطَيقَنِشْلا لَاقَ .)

( ))نْايبُلا ءِاوَضَأَ(( .)نَيGدِلا يفِ اوَقَرَّفْتَتِ لَافِ ؛5دِحْاو مكَgبْرِو ،5دِحْاو 5نَيدِ مكَنِيدِو ،ةًدِحْاو ةًعَيرَّشُ مكَتَعَيرَّشُ هُذَهَ نْإِ

7/61 .)

( يطَيقَنِشْلِل ))رَّيمَنِلا بُذَعَلا(( :رَّظَّنِيو 1/242

اذَهَ :ىنِعَمَلا ةًدِحْاو ةًمَأَ مكَتَمَأَ هُذَهَ نْإِو :ىلاعَتِ هُلوَقَ( :يبُطَرَّقَلا لَاقَو .)

( ))يبُطَرَّقَلا رَّيسْفْتِ(( .)نَيGدِلا :انِهَ ةًمَلْأَاو .هُوَمَزَتَلافِ مكَتَلِمَو مكَنِيدِ وَهَ هُرَّكِذَ مِدِقَتِ يذَلا 12/129

:ةًيطَعِ نَبْا لَاقَو .)

( ))ةًيطَعِ نَبْا رَّيسْفْتِ(( .)مِلَاسْلْإِا نَيدِ وَهَو ،مِلَاسْلا هُيلِعِ ميهَارَّبْإِ ةًلِمَ ةًحَمَسْلا ةًيفْينِحَلا ىلإِ »هُذَهَ« zبْ ةًرِاشُلْإِا(

4/146 )

(22)

ءِايبُنَّلْأَا رَّشْعَمَ اي مكَنِيدِ :مكَتَمَأَ.

مِلَاسْلْإِا :وَهَ ادِحْاو انِيدِ :ةًدِحْاو ةًمَأَ.

Umatmu: Agamamu, hai para nabi.

Umat yang satu: Satu Agama: Islam.48

ةًمَأَ كَتَمَأَ مۡ

هُل كَيرَّشُ لَا هُدِحْو هُلِلا ةًدِابُعِ ىلإِ ءِايبُنَّلْأَا عَيمَجَ ةًوَعِدِ وَهَو 5دِحْاو 5نَيدِ مكَنِيدِ

Umatmu adalah umat yang satu: Agama kalian adalah agama yang satu, yang merupakan seruan semua nabi untuk menyembah Allah semata.49

-لِسْرَّلا رَّشْعَمَ اي- مكَتَعِامَجَ :يأَ ةًمَأَ مكَتَمَأَ هُذَهَ نْإِو :لِسْرَّلِل ىلاعَتِ لَاقَ اذَهْلو ﴾ ﴿ دِحْاو مكَبْرِو ،دِحْاو نَيدِ ىلِعِ ةًقَفْتَمَ ةًدِحْاو ةًعِامَجَ ﴾ ﴿

Itulah sebabnya Allah berfirman kepada para rasul: "Dan inilah umatmu", yakni Umat kalian, wahai para Nabi, adalah umat yang satu, bersatu dalam satu agama, dan Tuhan kalian adalah satu.50

48 Muhammad bin Abdulaziz bin Ahmed Al-Khudairi. Al-Siraj fiil Bayan al-Gharib al-Quran.

Perpustakaan Nasional Raja Fahd – Riyadh. 1429 H - 2008 M.

49 Markaz Dirasat Qur’aniyyah bi Majmu’il Malik Fahd. Al Maysir Fiil Gharib al Qur’an

50 Abdul Rahman bin Nasser bin Abdullah al-Saadi (w. 1376 H). Taisir al-Karim al-Rahman dalam Tafsir al-Manan. Al Muassasah Ar Risalah. 1420 H-2000 M

(23)

قِحَلا سْمَشُ دِمَحَمَ بُيطَلا يبْأَ :دِوادِ يبْأَ نَنِسْ حرَّشُ ىلِعِ دِوَبُعَمَلا نْوَعِ

يدِابْآ ميظَّعَلا

: Abu al-Tayyib Muhammad Shams al-Haq al-Azimabadi

(https://hadithprophet.com/hadith-1975.html)

ىلاعَتِ هُلوَقَ لِثَّمَ Oشٍيرَّقَ ةًعِامَجَ يأَ :) 5ةًمَأَ ( هُسْفْنَّ دِارِأَ لِيقَو بُرَّعَلا يأَ : انَّإِ

ةًعِامَجَّلا ةًمَلْأَا : gيرَّهَوَجَّلا لَاقَو } نْوَقَسْي سِانِلا نَمَ 5ةًمَأَ {

(Kami): artinya bangsa Arab, dan dikatakan bahwa dia menginginkan dirinya sendiri (Ummah): artinya kelompok Quraisy, seperti dalam perkataan “sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya)” (QS Al Qashash: 23),

kata al-Jauhari: Ummah adalah kelompok.

نَمَ Oسْنِجَ gلِكِو ,5عَمَجَ ىنِعَمَلا يفِو 5دِحْاو ظِفْلِلا يفِ وَهَ :شٍفْخْلْأَا لَاقَو لَاو هُل نَيدِ لَا يأَ هُل ةًمَأَ لَا 5نْلَافِ لَاقَي ,نَيGدِلاو ةًقَيرَّطَلا ةًمَلْأَاو 5ةًمَأَ نْاوَيحَلا 5ةًغْل هُيفِ ةًزَمَهْلا رَّسْكِو ,هُل ةًلِحَنَّ

Al-Akhfash berkata: Al jama’ah dalam lafadz adalah dalam lafadz tunggal adapun maknanya adalah jama'ah,setiap jenis ciptaan/makhluk adalah ummat/jama’ah dan (adapun) ummat adalah thariqah/jalan dan agama, dikatakan bahwa seseorang tidak memiliki jama'ah, berarti dia tidak memiliki agama dan jalan. Dan dikashrahkan hamzah dalam satu logat.

ةًمَأَ نْاكِ ميهَارَّبْإِ نْإِ{ ىلاعَتِ هُلوَقَل Oنَيدِبْ دِرَّفْمَلا لِجَرَّلا ةًمَلْأَا :رَّيثِلْأَا نَبْا لَاقَو بُرَّعَلا ةًمَأَ دِارِأَ لِيقَفِ ,Gمِلْأَا ىلإِ بُسْنِلا ظِفْلِبْ :)5ةًيGمَأَ( gينِيعَلا هُلاقَ }هُلِل اتَنَّاقَ

لِيقَو ,ابُلاغُ اهْتَفْصَ هُذَهَ ةًأَرَّمَلا نْلْأَ Gمِلْأَا ىلإِ 5بُوَسْنِمَ وأَ ,بُتَكَتِ لَا اهْنَّلْأَ

ةًكَمَ ةًمَأَ انَّإِ يأَ ةًكَمَ يهَو ىرَّقَلا Gمِأَ ىلإِ نْوَبْوَسْنِمَ

Ibnul Atsir berkata: “Umat adalah manusia bersendiri dalam agama, berdasarkan firman Allah Ta'ala, 'Ibrahim adalah umat yang taat kepada Allah' (Surat An-Nahl Ayat 120), kata Al-Ayni (Umat), dengan lafadz yang dinisbatkan kepada ummat. ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah bangsa Arab, karena mereka tidak bisa menulis, ada juga yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah ibu, karena wanita sering kali demikian, ada juga yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah

(24)

ibu/perempuan ini adalah sifat pada umumnya, ada yang menyatakan dinisbatkan ke ummul qura yaitu Mekah, yang berarti bahwa kita adalah bangsa Mekah.

هُيلِعِ تَدِلو امَ ىلِعِ نْوَقَابْ هُانِعَمَ لِيقَ :gينِيعَلا لَاقَو .حٌتَفْلا يفِ ظِفِاحَلا هُلاقَ

تَذَخْأَ امَنَّإِ اهْلِبُقَ ممَلْأَا بُتَكِ نَعِ ذَخْأْتِ مل 5ةًيGمَأَ 5ةًمَأَ :gيدِوادِلا لَاقَو .تَاهْمَلْأَا امَهْيفِ نْوَgنِلابْ :)بُسْحَنَّ لَاو بُتَكَنَّ لَا( ىهْتَنَّا لِجَو زَعِ هُلِلا نَمَ يحْوَلا هُءِاجَ امَعِ

مِلَاسْلْإِا لِهَأَ دِارَّمَلاو :حٌتَفْلا يفِ ظِفِاحَلا لَاقَ .ةًيGمَأَ مهْنَّوَكَل نْارَّيسْفْتِ امَهَو هُسْفْنَّ دِارَّمَلا وأَ ,مهَرَّثَّكِأَ ىلِعِ 5لَوَمَحَمَ وَهَو ,ةًلاقَمَلا كَلِتِ دِنِعِ هُتِرَّضَحَبْ نَيذَلا ملِسْو هُيلِعِ هُلِلا ىلِصَ.

Hal ini dikatakan oleh al-Hafiz dalam al-Fath Bari

Al-Ayni berkata: Dikatakan, “Maksudnya, mereka tetap berada di atas apa yang dilahirkan oleh ibunya.

Adz-Dzahabi berkata: Umat yang buta huruf yang tidak mengambil dari kitab-kitab umat-umat sebelumnya, tetapi mengambil dari wahyu Allah -SWT-, (Kami tidak menulis dan tidak pula menghitung), dengan nun pada kedua kata tersebut, yaitu dua penjelasan tentang buta hurufnya.

Al-Hafizh berkata dalam Al-Fath: “Yang dimaksud dengan orang-orang Islam yang hadir di hadapan beliau pada saat beliau menyampaikan sabdanya, Dan itu dilekatkan pada sebagian besar dari mereka. kemungkinan besar kebanyakan dari mereka, atau yang dimakksudkan adalah dirinya sendiri (rasulullah SAW).

يذَلا وَهَ{ ىلاعَتِ هُلِلا لَاقَ ةًزَيزَعِ مهْيفِ تْنَّاكِ ةًبْاتَكَلا نْلْأَ نْوَgيGمَأَ بُرَّعَلِل لِيقَو بُتَكَي نَمَ مهْيفِ نْاكِ هُنَّأَ كَلذَ ىلِعِ gدِرَّي لَاو }مهْنِمَ لَاوَسْرِ نَيGيGمَلْأَا يفِ ثُعَبْ

ةًبْاتَكَلا نْلْأَ نْوَgيGمَأَ بُرَّعَلِل لِيقَو .ةًرِدِانَّ ةًلِيلِقَ مهْيفِ تْنَّاكِ ةًبْاتَكَلا نْلْأَ بُسْحَيو }مهْنِمَ لَاوَسْرِ نَيGيGمَلْأَا يفِ ثُعَبْ يذَلا وَهَ{ ىلاعَتِ هُلِلا لَاقَ .ةًزَيزَعِ مهْيفِ تْنَّاكِ

مهْيفِ تْنَّاكِ ةًبْاتَكَلا نْلْأَ بُسْحَيو بُتَكَي نَمَ مهْيفِ نْاكِ هُنَّأَ كَلذَ ىلِعِ gدِرَّي لَاو ةًرِدِانَّ ةًلِيلِقَ

Bangsa Arab dikatakan buta huruf karena menulis adalah hal yang langka di antara mereka.

Allah berfirman, “Dialah yang mengutus seorang rasul di antara orang-orang yang buta huruf di antara mereka.” Ini tidak bertentangan dengan fakta bahwa ada orang-

(25)

orang yang dapat menulis dan berhitung, karena menulis adalah hal yang sangat langka di antara mereka.

كَلذَ نَمَ نْوَفِرَّعَي اوَنَّوَكَي ملو اهَرَّييسْتِو مِوَجَّgنِلا بُاسْحْ امَهَ بُاسْحَلابْ دِارَّمَلاو مهْنِعِ جْرَّحَلا عَفِرَّل ةًيؤْgرَّلابْ هُرَّيغُو مِوَصَلابْ مكَحَلا قِGلِعَفِ ,رَّيسْيلا رِزَنِلا لَاإِ اضَيأَ

نَيGسْلا Gمضَبْ بُسْحَنَّ لَا هُلوَقَو :gينِيعَلا لَاقَ ىهْتَنَّا رَّييسْتَلا بُاسْحْ ةًانَّاعَمَ يفِ

اهْبْ ارِاشْمَ :)اذَكَهَ( 5أَدِتَبُمَ وَهَو رَّهْشْلا سْنِجَ وأَ ,هُيفِ نَحَنَّ يذَلا يأَ :)رَّهْشْلا(

دِعَبْ طِبْرَّلابْ هُرَّبُخْ اثَّلاثِ :)اذَكَهَو( اينَّاثِ :)اذَكَهَو( رَّشْعَلا عَبْاصَلْأَا رَّشْنَّ ىلإِ

اذَكَهَو اذَكَهَ ظِفْل :تْلِقَ نَيثِلَاثِو نَيرَّشْعِو Oةًعَسْتَبْ يوارَّلا هُرَّسْفِو ,فَطَعَلا اذَكَهَو اذَكَهَ خِسْgنِلا ضُعَبْ يفِو Oتَارَّمَ ثَلَاثِ خِسْgنِلا ضُعَبْ يفِ 5تْبْاثِ اذَكَهَو اذَكَهَو اذَكَهَ رَّهْشْلا هُظَّفْلو ارَّصَتَخَمَ Oةًياورِ يفِو gيرِاخَبُلا هُدِرِوأَ اذَكِو ,نْاتِرَّمَ

نَيثِلَاثِ ةًرَّمَو نَيرَّشْعِو ةًعَسْتِ ةًرَّمَ ينِعَي

Apa yang dimaksud dengan perhitungan adalah perhitungan bintang-bintang dan pengelolaannya, dan mereka juga tidak mengetahuinya, kecuali sedikit,

Maka putusan tentang puasa dan lainnya ditangguhkan oleh penglihatan untuk mengangkat kesulitan dari mereka dalam kesulitan perhitungan konstelasi akhir.

Al-'Aini berkata: Dan perkataan --kita tidak menghitung dengan dengan mendhomahkan sin: yaitu, bulan di mana kita berada, atau jenis (nama) bulan, sebagaimana awal perkataan “hakadza”: mengacu pada penyebaran sepuluh jari (dan seterusnya): Kedua: Ketiga, dia menyuruhnya untuk mengikat kebaikan itu, dan perawi menafsirkannya sebagai dua puluh sembilan dan tiga puluh. (Aku berkata):

Pengucapan ini dan ini dan itu ditetapkan dalam beberapa salinan tiga kali dan dalam beberapa salinan ini dan itu dua kali, seperti yang disebutkan oleh al-Bukhari dan dalam riwayat singkat dan kata bulan seperti ini dan itu berarti sekali dua puluh sembilan dan sekali tiga puluh

هُيفِو , ارَّصَتَخَمَ +يرِاخَبُلا خِيشُ مِدِآ هُرَّكِذَ اذَكَهَ : حٌتَفْلا يفِ ظِفِاحَلا لَاقَ

ةًبُعَشُ نَعِ رِدِنِغُ هُاورِ امَعِ رِاصَتَخْا.

دِقَعِو اذَكَهَو اذَكَهَ رَّهْشْلا : ظِفْلِبْ هُنِعِ هُرَّيغُو ىنِثَّمَلا نَبْا نَعِ ملِسْمَ هُجَرَّخْأَ

رِاشُأَ يأَ نَيثِلَاثَّلا مِامَتِ ينِعَي اذَكَهَو اذَكَهَو اذَكَهَ رَّهْشْلاو , ةًثَّلاثَّلا يفِ مِاهْبْلْإِا

اذَهَو , ةًثَّلاثَّلا ةًرَّمَلا يفِ مِاهْبْلْإِا ضُبُقَو نَيتِرَّمَ اعَيمَجَ رَّشْعَلا هُيدِي عَبْاصَأْبْ لَاوأَ

(26)

وَهَو تَارَّمَ ثَلَاثِ امَهْبْ ىرَّخْأَ ةًرَّمَ رِاشُأَو , نْورَّشْعِو عَسْتِ هُلوَقَبْ هُنِعِ رَّبُعَمَلا ىهْتَنَّا نْوَثِلَاثِ هُلوَقَبْ هُنِعِ رَّبُعَمَلا.

Al-Haafiz berkata dalam al-Fath: Beginilah cara Adam Syaikh al-Bukhari menyebutkannya secara singkat, dan berisi ringkasan dari apa yang diriwayatkan Ghandar tentang Shu'bah.

Muslim mengarahkannya dari Ibnu al-Muthanna dan yang lainnya tentang dia dengan kata: bulan adalah seperti ini dan itu dan memegang ibu jari pada yang ketiga, dan bulan itu adalah ini dan ini dan ini dan itu berarti tepat tiga puluh setiap yang menunjuk terlebih dahulu dengan jari-jari tangannya sepuluh dua kali dan

menangkap ibu jari pada ketiga kalinya, dan ini diungkapkan dengan mengatakan dua puluh sembilan, dan menunjuk lagi kepada mereka tiga kali, yang diungkapkan dengan mengatakan tiga puluh berakhir

نَيرَّشْعِو ةًعَسْتِ نْوَكَي دِقَ رَّهْشْلا نْأَ دِيرَّي اذَكَهَ رَّهْشْلا هُلوَقَ : gيبْاطَخَلا لَاقَو نْاكِ امَ نْايبْ ىلإِ جْاتَحْا امَنَّإِو نْورَّشْعِو ةًعَسْتِ رَّهْشُ +لِكِ نْأَ دِيرَّي سْيلو , نْوَثِلَاثِ ةًدِاعَلا بُلاغُو فُرَّعَلا يفِ رَّهْشْلا نْلْأَ مهْيلِعِ ىفْخَي نْأَ امَوَهَوَمَ

نْأَ وَلِفِ , هُنِمَ فُورَّعَمَلا نْودِ رِدِانِلا ىلإِ افِورَّصَمَ هُيفِ نْايبُلا نْوَكَي نْأَ بُجَوَفِ

اRرِابْ نْاكِ نَيرَّشْعِو اعَسْتِ نْاكَفِ مِاصَفِ هُنِيعَبْ ارَّهْشُ مِوَصَي نْأَ رِذَنَّ وأَ فَلِحْ لَاجَرِ

نَيثِلَاثِ ةًدِعَلا مِامَتِإِ هُيلِعَفِ هُنِيعَبْ لَا ارَّهْشُ نَمَوَصَيل فَلِحْ وَلو , هُرِذَنَّو هُنِيمَي يفِ

امَوَي.

Al-Khattabi berkata: mengatakan bulan itu mengi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui apakah sah perkawinan umat Islam yang dilaksanakan melalui internet ditinjau dari Hukum Islam dan

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui apakah sah perkawinan umat Islam yang dilaksanakan melalui internet ditinjau dari Hukum Islam dan

Untuk menunjang semua kebutuhan kegiatan tersebut, harus ada bangunan fisik yang bisa menampung semua kebutuhan aktivitas umat Islam yaitu Pusat Ibadah Umat Islam,

• Dapat menarik minat bukan Islam (1m) untuk mempelajari ajaran Islam (1m) • Menggalakan umat Islam mentaati perintah Allah (1m) dengan sempurna (1m) • Memudahkan umat Islam

bersama beliau diakhirat kelak, juga memohon kepada Allah SWT agar menyelamatkan baik Iman Islam umat, para keluarga umat, harta benda umat juga Amal-amal umat agar

22 Dalam kaitannya dengan, Toleransi Umat Beragama : Studi Posisi Umat Islam di Kerajaan Majapahit sumber yang berhasil penulis dapat yaitu tentang Babad Tanah

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji secara lebih mendalam bagaimana terciptanya keharmonisan kehidupan antara umat beragama Kristen dan umat beragama Islam

iii PERANG UHUD ANALISIS KETAATAN DAN KEDISIPLINAN UMAT ISLAM Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk mencapai Gelar Sarjana Humaniora Program Studi Sejarah Peradaban Islam