• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN TENTANG PROGRAM PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO UPT PUSKESMAS LISU TAHUN 2023

N/A
N/A
Hikmah Aulia Haruna

Academic year: 2023

Membagikan "KEPUTUSAN TENTANG PROGRAM PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO UPT PUSKESMAS LISU TAHUN 2023"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU

DINAS KESEHATAN

UPT PUSKESMAS LISU KEC. TANETE RIAJA

Jln. Poros Pekkae-Soppeng (Pasar Baru) Kode POS 90762 Email : [email protected]

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS LISU KABUPATEN BARRU NOMOR : /PKM-LS/SK/AKRE/ /2023

TENTANG

PROGRAM PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO UPT PUSKESMAS LISU

TAHUN 2023

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA UPT PUSKESMAS LISU

MENIMBANG : a. bahwa Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang Dinas Kesehatan;

b. bahwa kegiatan program dan pelayanan di Puskesmas baik upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat perlu dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip efektif dan efisien;

c. bahwa untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses kegiatan perlu diantisipasi, sehingga upaya pencegahan dapat dilakukan;

d. bahwa kegiatan program puskesmas dapat menimbulkan resiko terhadap lingkungan seperti gangguan terhadap kondisi fisik : bahan beracun/berbahaya, limbah medis, sampah infeksius;

e. bahwa sehubungan denganhuruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d diatas perlu menetapkan penerapan menejemen resiko dalam pelaksanaan program dan pelayanan di UPT Puskesmas Lisu dengan Keputusan Kepala Puskesmas Lisu.

(2)

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik;

2. Undang-undang No 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan pemerintah daerah;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri, Dokter dan Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi;

10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 38 Tahun 2012 tentang Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik;

11. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor KEP/25/M.PAN/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah.

(3)

Kedua : Penyelenggaraan kegiatan Puskesmas didukung oleh suatu mekanisme kerja agar tercapai kebutuhan dan harapan pengguna.

Ketiga : Kegiatan program administrasi manajemen dan pelayanan, dilaksanakan secara efisien, minimal dari kesalahan dan mencegah terjadinya keterlambatan dalam pelaksanaan.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kesalahan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Pasar Baru Pada tanggal :

KEPALA UPT PUSKESMAS LISU

MANSUR

(4)

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS LISU

NOMOR :

TENTANG : PROGRAM PELAKSANAAN MANAJEMEN RESIKO

PROGRAM PELAKSANAAN MANAJEMEN RESIKO 1. Pengertian manajemen resiko

Manajemen risiko adalah proses untuk menciptakan dan mengimplementasikan strategi, untuk meminimalkan kerugian akibat kecelakaan pada manusia, sarana prasarana fasilitas dan keuangan Puskesmas melalui identifikasi dan penilaian potensi kehilangan asset Puskesmas , dan melakukan seleksi sesuai asumsi kerugian, transfer, mekanisme pengendalian dan pencegahan.

2. Proses Manajemen Resiko

Proses Manajemen risiko yang diterapkan di Puskesmas Lisu meliputi beberapa tahapan :

a. Menentukan area prioritas.

1) laboratorium 2) Kamar Obat 3) UGD

4) Rawat Jalan

b. Identifikasi dan analisa risiko-risiko yang terjadi di area prioritas.

Identifikasi adalah elemen yang penting dalam manajemen risiko karena risiko tidak akan efektif ditangani bila tidak dilakukan identifikasi. Tim manajemen resiko di Puskesmas Lisu dapat menggunakan berbagai informasi untuk mengidentifikasi potensi risiko. Identifikasi risiko dapat dilakukan secara reaktif dan proaktif.

Beberapa sumber informasi untuk identifikasi risiko yang dapat dipakai seperti:

 Daftar keluhan pasien,

 Hasil survei kepuasan,

(5)

f. Membuat laporan g. Melaksanakan FMEA 3. Evaluasi

Mengevaluasi risiko dan membandingkan kriteria risiko yang diterima untuk dikembangkan dalam daftar prioritas risiko yang akan ditindak lanjuti. Melakukan evaluasi risiko dan prioritas risiko dengan cara membandingkan tingkat risiko yang ditemukan selama analisis dengan kriteria risiko yang ditentukan sebelumnya, dan mengembangkan daftar prioritas risiko untuk menentukan tindak lanjut. Saat menyusun evaluasi kriteria layanan kesehatan, harus dilakukan identifikasi untuk 4. Pelaporan

Menentukan tingkat risiko secara internal maupun eksternal yang siap diterima puskesmas. Kriteria risiko digunakan untuk menilai dan menentukan peringkat risiko, yang menunjukkan bahwa bila risiko diterima puskesmas, maka harus berhasil dilaksanakan. Dalam mengevaluasi kriteria risiko mungkin dipengaruhi oleh persepsi internal, eksternal dan persyaratan hukum. Penentuan kriteria sejak awal merupakan hal yang sangat penting. Lihat tabel asesmen risiko.

Ditetapkan di: Pasar Baru Pada tanggal :

KEPALA UPT PUSKESMAS LISU

MANSUR

Referensi

Dokumen terkait