• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN MONITORING KAWASAN TANPA ROKOK

N/A
N/A
Hayatun Nufus (Haya@UmminaCinta)

Academic year: 2023

Membagikan "KERANGKA ACUAN KEGIATAN MONITORING KAWASAN TANPA ROKOK"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN MONITORING KAWASAN TANPA ROKOK

A. PENDAHULUAN

Pengendalian para perokok yang menghasilkan asap rokok yang sangat berbahaya bagi kesehatan perokok aktif maupun perokok pasif merupakan salah satu solusi menghirup udara bersih tanpa paparan asap rokok atau biasa di sebut penetapan KAWASAN TANPA ROKOK.

Hak untuk menghirup udara bersih tanpa paparan asap rokok telah menjadi perhatian dunia, WHO memprediksi penyakit yang berkaitan dengan rokok akan menjadi masalah kesehatan dunia. Dari setiap 10 orang dewasa yang meninggal 1 orang diantaranya meninggal karena di sebabkan asap rokok. Dari data terakhir WHO Tahun 2004 ditemui sudah mencapai 5 juta kasus kematian setiap tahunya.

serta 70% terjadi di negara berkembang termasuk di dalamya Asia dan Indonesia.

Di Tahun 2025 nanti, saat jumlah perokok dunia sekitar 650 Juta orang maka akan ada 10 juta kematian pertahun.

Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India (WHO 2008). Pada tahun 2007, Indonesia menduduki peringkat ke-5 konsumen rokok terbesar setelah Cina, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang. Pada Tahun yang sama riset Kesehatan Dasar menyebutkan bahwa penduduk berumur diatas 10 Tahun yang merokok sebesar 29,2% dan angka tersebut meningkat sebesar 34,7% pada Tahun 2010 untuk kelompok umur diatas 15 tahun. Peningkatan prevalensi perokok terjadi pada kelompok umur 15-24 Tahun,dari 17,3% (2007) menjadi 18,6% atau naik hampir 10% dalam kurun waktu 3 Tahun. Peningkatan juga terjadi pada umur produktif yaitu, 25-34 Tahun dari 29,0% (2007) menjai 31,1% (2020).

B. LATAR BELAKANG

Penetapan Kawasan Tanpa Rokok sebenarnya selama ini telah banyak diupayakan oleh berbagai pihak baik lembaga/institusi Pemerintah maupun swasta dan Masyarakat. Namun pada kenyataanya upaya yang telah dilakukan tersebut jauh tertinggal dibandingkan dengan penjualan, periklanan/promosi dan ataupun pengguna rokok.

Asumsi lain adalah perokok membebankan biaya keuangan dari resiko fisik kepada orang lain yang berarti bahwa seharusnya perokoklah yang menanggung semua “biaya” atau kerugian akibat rokok, tetapi pada kenyataanya perokok membebankan secara fisik dan ekonomi kepada orang lain juga. Beban ini meliputi

(2)

resiko orang lain terkena asap rokok di lingkungan sekitarnya, dan biaya yang di bebankan pada Masyarakat untuk pelayanan Kesehatan. Agar permasalahan dan kondisi tersebut diatas dapat dikendalikan maka perlu dilakukan Upaya pengamanan terhadap bahaya Merokok melalui penetapan Kawasan Tanpa Rokok dan juga membatasi ruang gerak para perokok.

Peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) juga telah di berlakukan oleh pemerintah kota cilegon yang di sahkan melalui Surat Keputusan Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Kawasan Tanpa Rokok.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS 1. Tujuan Umum:

Menurunkan angka kesakitan dan/atau angka kematian dengan cara mengubah perilaku Masyarakat untuk hidup sehat

2. Tujuan Khusus:

a. meningkatkan produktivitas kerja yang optimal

b. Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih, bebas dari asap rokok c. Menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula

d. Mewujudkan generasi muda yang sehat

e. Memberikan acuan bagi pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam menetapkan KTR

f. Memberikan perlindungan yang efektif dari bahaya asap rokok g. Memberikan ruang dan lingkungan yang sehat bagi Masyarakat

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Persiapan - Menyusun jadwal kegiatan monitoring KTR - Petugas membuat undangan

2 Wawancara - Petugas melakukan wawancara dan pengamatan di tempat yang di kunjungi 3 Pengolahan Data - Setelah kegiatan penyuluhan selesai petugas

membuat laporan kegiatan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

- Petugas Menyusun jadwal kegiatan monitoring - Petugas membuat undangan kegiatan

- Petugas menyiapkan sarana dan prasarana

- Petugas melakukan wawancara dan pengamatan selama di lokasi - Petugas menyampaikan hasil monitoring kepada pengelola

- Petugas melakukan penyuluhan Kawasan tanpa rokok - Petugas membuat laporan kegiatan

(3)

F. SASARAN

Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Institusi Pendidikan, Tempat ibadah, Tempat kerja, Tempat-Tempat Umum dan Lokasi Masyarakat setempat (Lingkungan setempat)

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Monitoring Kawasan Tanpa Rokok

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Evaluasi merupakan upaya yang di laksanakan secara terus menerus baik oleh petugas kesehatan maupun pengelola Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di semua tatanan untuk melihat apakah KTR yang di kembangkan telah berjalan sesuai dengan yang di rencanakan

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN EVALUASI KEGIATAN.

Pencatatan hasil monitoring Kawasan Tanpa Rokok oleh petugas, untuk pelaporan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan dan Evaluasi dilakukan setiap bulan.

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Junayed Hossain MR Mohammad Motiur Rahman 1821933 Maruf Hasan MR Mohammad Motiur Rahman 1821998 Faridul Hasan Shuvo MR Mohammad Motiur Rahman 1920260 Md.. MOSLEH UDDIN FAZLULLAH