• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kertas hvs.docx - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Kertas hvs.docx - Spada UNS"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KERTAS Pengantar

Barang bekas disekitar kita dapat dimanfaatkan menjadi sumber belajar, tetapi hal itu tergantung pada diri kita untuk mengembangkannya menjadi media yang menarik. Sebelum menentukan media sederhana, terlebih dahulu merencanakan program pengembangan yang akan dilakukan berdasarkan garis besar program pengajaran. Kemudian menganalisis kematangan dan kemampuan peserta didik. Kemudian mengamati lingkungan sekitar untuk menemukan barang bekas yang dapat digunakan untuk membuat media sederhana. Misalnya saja, memanfaatkan kertas-kertas bekas yang sudah tidak terpakai lagi. Kertas bekas dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan. Kertas bekas dapat dijadikan media untuk meningkatkan kesadaran lingkungan yang bersih dan sehat. Siswa diajarkan bahwa sampah dapat menurunkan kualitas dan merusak lingkungan.

A. Kertas 1. Defenisi

Kertas yaitu bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang bermula dari pulp. Serat yang dipakai kebanyakan yaitu alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.

Kertas dikenal sebagai media utama bagi menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat diterapkan dengan kertas contohnya kertas pembersih (tissue) yang dipakai bagi hidangan, kebersihan ataupun toilet.

Kertas merupakan satu dari beberapa produk industri yang sangat dibutuhkan oleh banyak orang. Dalam kehidupan fungsi kertas sudah tidak diragukan lagi. Kertas ini diproduksi oleh pabrik dengan bahan baku utamanya adalah kayu. Fungsi utama dari kertas sebagai media tulis pada dunia pendidikan. Namun, sekarang kertas sudah banyak juga digunakan sebagai media penyalur kreatifitas seni.

(2)

Tidak kekurangannya kertas yaitu revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan guna luhur dalam peradaban dunia.

Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini dapat dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, sampai-sampai daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa masa abad lampau.

Gambar 1. Selembar kertas Sumber: http://portal-fisika.dd.web.id 2. Sejarah

Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papirus sebagai media tulis menulis. Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini dipakai pada peradaban Mesir Kuno pada masa wangsa firaun kesudahan menyebar ke seluruh Timur Tengah tiba Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris, papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis contohnya atau papel dalam bahasa Spanyol yang gunanya kertas.

Tercatat dalam sejarah yaitu peradaban Cina yang menyumbangkan kertas bagi Dunia. Yaitu Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi. Penemuan

(3)

ini bubar menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa- bangsa China ke timur dan menjadi bertambah sempurnanya peradaban di kawasan itu meskipun pada permulaannya cara pembuatan kertas yaitu hal yang sangat rahasia.

Pada bubar, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ketangan orang- orang Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Talas pada tahun 751 Masehi dimana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab sehingga pada zaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas elok di Bagdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kesudahan menyebar ke Italia dan India, lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta ke seluruh dunia.

3. Pembuatan kertas

Pada tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan babak bagi membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yang bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal sebagai mesin Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson di tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam cylinder bagi pertama kalinya dipakai dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai menggunakan mesin Fourdrinier.

Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah menyebabkan meningkatnya keperluan bahan baku kain bekas yang makin lama makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan babak mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan babak soda. Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman mendapatkan British Patent bagi babak sulfit. Pulp yang dihasilkan dari babak sulfit ini bagus dan siap diputihkan. Babak kraft dihasilkan dari

(4)

eksperimen landasan oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig. Babak ini biasa dinamakan babak sulfat, karena Na2SO4 dipakai sebagai make-up kimia bagi sisa larutan pemasak.

Proses awal dari pembuatan kertas ini adalah dengan penyiapan bahan baku dengan mengambil kayu dihutan dan kayu itu disimpan untuk persediaan bahan baku. Kayu yang akan diolah disebut Log.

Kemudian dengan menggunakan alat Drum Barker Log ini dikupas kulitnya. Kemudian Log ini dibersihkan dari bahan-bahan lain dengan menggunakan alat stone trap, Log yang sudah bersih kemudian dipotong kedalam bentuk yang lebih kecil(Chip). Lalu chip dipisahkan menjadi dua yaitu yang dipakai dengan yang tidak dipakai dengan penyaringan. Chip yang dipakai tersebut dimasak terlebih dahulu dengan cairan yang disebut cooking liquor. Chip menjadi bubur dan dipisahkan dengan cara penyaringan dan pencucian Pulp(bubur kertas) disaring untuk membebaskannya dari bahan pengotor yang ada. Bubur kertas tersebut ditambahkan O2 dan NaOH, tujuan penambahan ini sebagai pengurangan lignin serta memutihkan pulp.Pulp yang tingkat keputihannya sudah mencapai standar lalu dikirim ke paper machine untuk diolah menjadi kertas.

Adapun beberapa tahap pengeloaan kertas pada industri kertas.

a. Pengolahan pada stock preparasi, yang bertujuan meramu dari bahan utama, seperti penambahan zat warna, penambahan zat retensi, penambahan filler.

b. Kemudian dibersihkan dan pembentukan lembaran kertas yang dilakukan di meja fourdiner yang akan membuang air dalam stock agar padat dengan kadar 20%.

c. Kemudian dimasukkan ke bagian presss yang akan mengubah kadarnya menjadi 50%. Selanjutnya menuju pengering yang mengubah kadar air menjadi 6%.

d. Kemudian akan terbentuk gulungan kertas pada tahap pop real.

(5)

Gambar 2. Pengelolaan kertas skala industri

4. Jenis-jenis kertas

Jenis-jenis kertas sebagai berikut :

a. Kertas bungkus : untuk semen, kertas lilin b. Kertas tisu : sigaret, karbon, tisu muka c. Kertas cetak : untuk buku cetak

d. Kertas tulis : HVS e. Kertas koran f. Kertas karton g. Kertas hard board Sifat-sifat kertas :

a. Mudah dibakar b. Dapat menyerap air c. Dapat dilipat

d. Dapat dipotong dengan gunting/pisau e. Mudah robek

f. Dapat direkat dengan lem

g. Dapat ditoreh dengan benda runcing/tumpul h. Mudah diremas

i. Tipis

j. Mudah berlobang

k. Ada yang polos, bewarna, dan bergaris

(6)

B. Hukum bernoulli

1. Penemu Hukum Bernoulli

Asas Bernoulli dikemukakan pertama kali oleh Daniel Bernoulli (1700 – 1782). Daniel Bernoulli lahir di Groningen, Belanda pada tanggal 8 Februari 1700 dalam sebuah keluarga yang hebat dalam bidang matematika. Dia dikatakan memiliki hubungan buruk dengan ayahnya yaitu Johann Bernoulli, setelah keduanya bersaing untuk juara pertama dalam kontes ilmiah di Universitas Paris. Johann, tidak mampu menanggung malu harus bersaing dengan anaknya sendiri. Johann Bernoulli juga menjiplak beberapa ide kunci dari buku Daniel, Hydrodynamica dalam bukunya yang berjudul Hydraulica yang diterbitkan lebih dahulu dari buku Hydrodynamica.

Dalam kertas kerjanya yang berjudul “Hydrodynamica”, Bernoulli menunjukkan bahwa begitu kecepatan aliran fluida meningkat maka tekanannya justru menurun.

Pada saat usia sekolah, ayahnya, Johann Bernoulli, mendorong dia untuk belajar bisnis. Namun, Daniel menolak, karena dia ingin belajar matematika. Ia kemudian menyerah pada keinginan ayahnya dan bisnis dipelajarinya. Ayahnya kemudian memintanya untuk belajar di kedokteran, dan Daniel setuju dengan syarat bahwa ayahnya akan mengajarinya matematika secara pribadi.

Daniel Bernoulli adalah teman dekat dari seorang kontemporer, Leonhard Euler. Dia pergi ke St. Petersburg pada tahun 1724 sebagai guru matematika, tapi Bernoulli tidak bahagia di sana, dan pada tahun 1733, dia meninggalkan pekerjaannya tersebut. Ia kembali ke Universitas Basel,

(7)

dimana ia terus memperdalam ilmu kedokteran, metafisika dan filsafat alam sampai kematiannya. Pada bulan Mei, 1750 ia terpilih sebagai Fellow dari Royal Society.

Karya matematika pertamanya adalah Exercitationes (Matematika Latihan), yang diterbitkan pada tahun 1724, dengan bantuan Goldbach.

Dua tahun kemudian ia pertama kali menunjukkan keinginannya untuk menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda, yaitu mempelajari tentang gerakan senyawa dan gerakan rotasi. Dia adalah penulis pertama yang mencoba merumuskan teori kinetik gas, dan dia menerapkan idenya untuk menjelaskan hukum Boyle. Dia bekerja pada Euler, untuk membantunya dalam mempelajari elastisitas dan pengembangan balok persamaan Bernoulli-Euler. Hukum Bernoulli adalah hal terpenting dalam aerodinamis.

2. Asas Hukum Bernoulli

Asas Bernoulli adalah tekanan fluida di tempat yang kecepatannya tinggi lebih kecil daripada di tempat yang kecepatannya lebih rendah. Jadi semakin besar kecepatan fluida dalam suatu pipa maka tekanannya makin kecil dan sebaliknya makin kecil kecepatan fluida dalam suatu pipa maka semakin besar tekanannya. Hukum ini diterapkan pada zat cair yang mengalir dengan kecepatan berbeda dalam suatu pipa.

3. Prinsip Hukum Bernoulli

Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel Bernoulli.

Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk

(8)

aliran tak-termampatkan (incompressible flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow).

a. Aliran Tak-termampatkan

Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:

P+ ρ g h+ 1

2 ρ v

2

=konstan

Keterangan:

v = kecepatan fluida, p = tekanan fluida g = percepatan gravitasi bumi, ρ = massa jenis fluida.

h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi,

Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:

P

1

+ ρ . v

12

+ ρ g h

1

= P

2

+ ρ. v

22

+ ρ g h

2

b. Aliran Termampatkan

Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah udara, gas alam, dll.

Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan adalah sebagai berikut:

v

2 + ∅ +ω=konstan

∅ =¿

energi potensial gravitasi per satuan massa, jika gravitasi konstan maka

∅ = g h

(9)

ω=+ P ρ

ω=¿

entalpi fluida per satuan massa.

=¿

adalah energi termodinamika per satuan massa, juga disebut sebagai energi internal spesifik.

4. Penerapan Hukum Bernuolli

Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa pesawat terbang dapat terbang? Mengapa bentuk sayap pesawat selalu seperti itu? Selain karena gaya dorong mesin, sebuah pesawat dapat terbang karena adanya penerapan hukum Bernoulli pada sayap pesawat. Banyak sayap pesawat terbang sedemikian rupa sehingga garis arus aliran udara yang melalui sayap adalah tetap (streamline).

Gambar 3. Garis-garis arus di sekitar sayap pesawat terbang

Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam dan sisi bagian yang atas lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya. Bentuk ini menyebabkan kecepatan aliran udara di bagian atas lebih besar daripada di bagian bawah (v2>v1).

Dari persamaan Bernoulli kita dapatkan:

P

1

+ ρ . v

12

+ ρ g h

1

= P

2

+ ρ. v

22

+ ρ g h

2

(10)

Ketinggian kedua sayap dapat dianggap sama (h1 = h2), sehingga

ρ g h

1 =

ρ g h

2 . Dengan demikian, persamaan di atas dapat ditulis :

P

1

+ ρ . v

12

= P

2

+ ρ . v

22

P

1

P

2

= ρ . v

22

ρ. v

12

P

1

P

2

= ρ (v

22

v

12

)

Pada persamaan di atas dapat dilihat bahwa jika v2>v1 kita dapatkan P1> P2

untuk luas penampang sayap F1 = P1 A dan F2 = P2 A, kita dapatkan bahwa F1>

F2. Selisih gaya pada bagian bawah dan bagian atas sayap (F1 – F2) menghasilkan gaya angkat pada pesawat terbang. Dengan demikian, gaya angkat pesawat terbang dirumuskan sebagai:

F

1

F

2

= 1

2 ρ A ( v

22

v

12

)

Bagian depan sayap dirancang melengkung ke atas. Udara yang mengalir dari bawah berdesak-desakan dengan udara lainnya yang ada di atas. Mirip seperti air yang mengalir dari pipa yang penampangnya besar ke pipa yang penampangnya sempit. Akibatnya, laju udara di atas sayap meningkat. Karena laju udara meningkat, maka tekanan udara menjadi kecil. Sebaliknya, laju aliran udara di bawah sayap lebih rendah, karena udara tidak berdesak-desakan (tekanan udaranya lebih besar). Adanya perbedaan tekanan ini, membuat sayap pesawat didorong ke atas. Karena sayapnya menempel dengan badan pesawat, maka badan pesawat ikut terangkat.

Prinsip Bernoulli

Jadi dalam gambar kedua, terlihat bahwa di dalam pipa di atas titik B dengan kecepatan yang lebih rendah maka tekanannya akan lebih tinggi. Sedangkan di atas titik A, karena pipa yang dilewati fluida lebih sempit maka kecepatan menjadi lebih tinggi dan ternyata tekanannya menjadi lebih rendah. Jika anda membutuhkan rumus teori ini dapat dicari di Internet dengan mudah dengan kata kunci Bernoulli.

(11)

Gambar 4.

Aplikasi pada sayap pesawat

Dengan teori di atas, maka sayap pesawat di buat seperti gambar di bawah ini.

Udara akan mengalir melewati bagian atas sayap dan bagian bawah sayap.

Sebenarnya bukan udara yang mengalir melewati sayap pesawat, tapi sayap pesawatlah yang maju “menembus” udara. Tapi kita akan mengasumsikan aliran ini dengan gambar sayap yang diam.

Gambar 5.

Dengan bentuk yang melengkung di atas, maka aliran udara di atas sayap membutuhkan jarak yang lebih panjang dan membuatnya “mengalir” lebih cepat dibandingkan dengan aliran udara di bawah sayap pesawat. Karena kecepatan

(12)

udara yang lebih cepat di atas sayap, maka tekanannya akan lebih rendah dibandingkan dengan tekanan udara yang “mengalir” di bawah sayap. Tekanan di bawah sayap yang lebih besar akan “mengangkat” sayap pesawat dan disebut GAYA ANGKAT / LIFT.

Gambar 6.

Karena itu, kecepatan pesawat harus dijaga sesuai dengan rancangannya. Jika kecepatannya turun maka lift nya akan berkurang dan pesawat akan jatuh, dalam ilmu penerbangan disebut STALL. Kecepatan minimum ini disebut Stall Speed.

Jika kecepatan pesawat melebihi rancangannya maka juga akan terjadi stall yang dinamakan HIGH SPEED STALL. Tapi perlu juga diingat, bahwa hukum ini bukanlah satu-satunya hukum yang bekerja untuk menghasilkan lift. Hukum Bernoulli tidak bisa menjelaskan kenapa pesawat kertas yang kita buat bisa terbang. Artikel berikut akan menjelaskan hukum lain yang terlibat:

Pesawat terbang dirancang sedemikian rupa sehingga hambatan udaranya sekecil mungkin. Pesawat pada saat terbang akan menghadapi beberapa hambatan, diantaranya hambatan udara, hambatan karena berat badan pesawat itu sendiri, dan hambatan pada saat menabrak awan. Setelah

(13)

dilakukan perhitungan dan rancangan yang akurat dan teliti, langkah selanjutnya adalah pemilihan mesin penggerak pesawat yang mampu mengangkat dan mendorong badan pesawat. Pada dasarnya, ada empat buah gaya yang bekerja pada sebuah pesawat terbang yang sedang mengangkasa.

1. Berat pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.

2. Gaya angkat yang disebabkan oleh bentuk pesawat.

3. Gaya ke depan yang disebabkan oleh gesekan udara.

4. Gaya hambatan yang disebabkan oleh gesekan udara

Jika pesawat hendak bergerak mendatar dengan suatu percepatan, maka gaya ke depan harus lebih besar daripada gaya hambatan dan gaya angkat harus sama dengan berat pesawat. Jika pesawat hendak menambah ketinggian yang tetap, maka resultan gaya mendatar dan gaya vertical harus sama dengan nol. Ini berarti bahwa gaya ke depan sama dengan gaya hambatan dan gaya angkat sama dengan berat pesawat.

Gambar 7.

Hal yang menarik dari kendaraan yang bernama pesawat terbang adalah terbang ke atas melawan gravitasi bumi. Ini di sebut lift atau gaya

(14)

angkat. Untuk kesederhanaan tulisan, maka selanjutnya kata lift dan istilah- istilah lain hanya diterjemahkan di awal tulisan.

Pembahasan dalam aerodinamika ini dibatasi pada pesawat berbaling-baling dan bermesin piston. Aneka kombinasi letak mesin tidak dibahas. Pesawat dengan model seperti ini mempunyai mesin piston yang memutar baling-baling di depan pesawat. Seperti halnya kipas angin, baling- baling ini meniup udara ke belakang dengan kuat sehingga terjadi reaksi dari pesawat itu sendiri untuk bergerak ke depan. Gaya dorong dari baling-baling ini disebut THRUST. Gaya ini bekerja ke depan.

Gambar 8.

Pada waktu bergerak ke depan, udara yang dilewati oleh pesawat menghasilkan gesekan yang menahan gerakan pesawat tersebut. Gaya gesek ini disebut DRAG. Dengan adanya DRAG maka dibutuhkan lebih banyak THRUST untuk menggerakkan pesawat.

Pada waktu pesawat digerakkan ke depan dengan kecepatan tertentu, sayap menghasilkan gaya angkat yang disebut LIFT. LIFT ini bertambah seiring dengan bertambahnya kecepatan pesawat. Tapi jika kecepatan pesawat terus ditambah, maka DRAG yang terjadi akan terlalu

(15)

besar dan sayap pesawat akan berhenti menghasilkan LIFT. Gaya yang terakhir adalah gaya yang kita kenal dengan berat, yang dalam tulisan ini selanjutnya disebut WEIGHT.

C. Kertas Sebagai Media Pembelajaran Fisika

Kertas, sebagai salah satu benda yang kita gunakan sehari-hari, dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran fisika lebih dari yang dibayangkan, seperti mempelajari hambatan listrik, elastisitas bahan, aerodinamika, dan konstruksi.

MENGAPA KERTAS?

Bila obyek dan foto dapat digunakan sebagai media pembelajaran karena beberapa siswa lebih siap merespons terhadap obyek riil ketimbang bahan pembelajaran yang abstrak, serta gelas plastik dan lembaran plastic pembungkus makanan dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan prinsip kerja Perkusi, mengapa kertas yang juga merupakan benda yang mudah ditemukan dalam keseharian kita dan dapat didaur ulang, tidak dapat digunakan? Bila kita mengetahui sifatsifat dari kertas maka kita dapat memanfaatkannya sebagai media pembelajaran, yang dalam tulisan ini akan digunakan untuk mempelajari fisika.

Kertas yang digunakan adalah kertas HVS berukuran A4 dengan satuan grammage (g/m2) 80 g. Ukuran kertas A4 adalah 210 mm × 297 mm [4] yang bermassa ~ 5 g (80 g × 1/16 m2) setiap lembarnya [5]. Dengan informasi ini maka satu lembar kertas HVS A4 80 g dapat digunakan sebagai suatu standar, misalnya saja luas ataupun massa.

KERTAS YANG DITIUP UNTUK MENJELASKAN HUKUM BERNUOLLI

Didalam penggunaanya, kertas berfungsi sebagai media untuk menuangkan tinta dari sebuah pulpen. Padahal, jika kita fungsikan untuk membuktikan hubungannya dengan ilmu fisika itu sangat menarik. Contoh selembar kertas yang di pegang oleh seorang anak seperti gambar di bawah.

(16)

Ketika ditiup, kertas tersebut justru mengangkat ke atas. Ini membuktikan bahwa prinsip Bernouli itu benar adanya. Ketika ditiup oleh anak tersebut, terdapat kelajuan yang mengalir di atas kertas. Sehingga kertas mengangkat ke atas karena tekanannya menjadi rendah akibat terdapatnya kelajuan di atasnya.

Ketika sudah selesai ditiup kelajuan di atas permukaan kertas tersebut berkurang, dan lambat laun kertas pun kembali turun seperti semula.

Untuk melihat pengaruh fluida yang bergerak, cobalah eksperimen di bawah ini. Dekatkan ujung sebuah kertas ke mulut anda, lalu tiup pada dua sisi.

Tiupan pertama di bagian bahwa kertas dan tiupan kedua di bagian atas kertas.

Arah tiupan mula-mula

Gambar. Eksperimen sederhana hukum Bernoulli

(17)

Eksperimen sederhana tersebut merupakan salah satu contoh sederhana dari sebuah hukum bernama Hukum Bernoulli.

Saat anda meniup bagian bawah kertas, ujung kertas yang jauh dari mulut anda akan naik. Wajar. Hal itu dikarenakan kertas mendapat gaya yang berasal dari tiupan udara anda. Saat anda meniup kertas di bagian atasnya, kertas akan naik. Inilah yang membuat tidak wajar. Kertas naik juga karena adanya tekanan udara Pada kasus kedua, anda memberikan angin yang kencang pada bagian atas kertas. Kertas itu lalu naik. Dengan demikian, tekanan di bawah kertas lebih besar daripada tekanan di atas kertas.

Simpulannya, tekanan yang tinggi dihasilkan oleh udara yang bergerak lambat dan tekanan kecil dihasilkan oleh udara yang bergerak lebih cepat.

Referensi

Dokumen terkait