• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB BUKU CHYTA 100%.docx - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB BUKU CHYTA 100%.docx - Spada UNS"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KONDUKSI KONVEKSI RADIASI ADA PADA PANCI?

Mata pelajaran fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang menjadi momok paling menakutkan bagi kebanyakan siswa sepanjang masa. Mereka menganggap bahwa fisika identik dengan rumus, persamaan, dan segala jenis hitung-hutungan yang membingungkan. Selain itu, guru yang cenderung lebih sering membelajarkan fisika hanya dengan menyajikan materi, persamaan, dan soal-soal yang rumit, dan minimnya inovasi-inovasi dalam mengembangkan media pembelajaran membuat siswa kurang tertarik dalam belajar fisika.

Padahal, fakta yang sering kita temui di lapangan, siswa akan tertarik dengan apa yang akan kita belajarkan apabila terlebih dahulu kita memberikan stimulus dengan menyampaikan fenomena-fenoma yang sering mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya pengaitan antara materi ke dalam kehidupan sehari-hari tentunya membuat motivasi belajar siswa tentang fisika rendah. Kita sebagai manusia tentunya ingin mempelajari/memahami sesuatu yang berdampak atau bermanfaat bagi kita di dalam kehidupan. Namun pada kenyatannya, kita ketahui fakta di lapangan bahwa guru masih jarang dalam mengaitkan materi pembelajaran terhadap manfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Adanya media pembelajaran tentunya diharapkan dapat memfasilitasi guru dalam mencapai hal-hal di atas yang belum dapat terpenuhi. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang bisa digunakan untuk menyampaikan materi atau bahan pembelajaran kepada peserta didik, sehingga dapat menarik atau merangsang perhatian, pikiran, perasaan, dan minat peserta didik dalam suatu pembelajaran. Media pembelajaran dapat diartikan sebagai segala jenis alat bantu atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar- mengajar, dengan tujuan untuk mempermudah penyampaian materi dari guru kepada peserta didik. Peran media pembelajaran pada masa sekarang ini juga sangat penting, seiring dengan berkembang pesatnya pembelajaran pada era sekarang ini. Selain untuk mempermudah siswa dalam memahami materi, tentunya juga diperlukan timbal balik yang baik antara pendidik dan terdidik, apalagi pada kurikulum yang dikembangkan pada saat ini yaitu K-13, yang telah kita ketahui sendiri bahwa peran guru hanya dijadikan sebagai fasilitator. Siswa harus menemukan penemuan konsep-konsep fisikanya sendiri. Tujuan dari

(2)

media pembelajaran sendiri adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pembelajaran. Beberapa jenis media pembelajaran yang dapat digunakan misalnya benda nyata ataupun model teks tercetak berupa buku, handout, modul, lembar kerja, bisa juga berupa visual tercetak berupa gambar, poster, foto, diagram, grafik dan juga audio berupa tape, piringan, serta perpaduan antara visual dan audio yaitu bisa berupa video. Digunakannya media pembelajaran, tidak lain adalah untuk memaksimalkan penggunaan kelima indera penglihatan, pendengaran, sentuhan, dan rasa terlibat dalam pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat lebih bermakna dan memberikan pengalaman belajar yang mendalam bagi peserta didik.

Beberapa peranan dari media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar, diantaranya:

1) Memperjelas dalam penyajian informasi atau materi sehingga peserta didik tidak hanya membayangkan peristiwa yang terkait dengan materi yang ia pelajari hanya dengan membayangkan dalam pikiran mereka.

2) Meningkatkan minat siswa untuk belajar dan mengarahkan perhatian, sehingga dapat menimbulkan motivasi dalam belajar.

3) Dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

4) Mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu dalam mempelajari dan memahami materi melalui berbagai bentuk media pembelajaran.

5) Memberikan kesamaan pengalaman tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan yang sesuai dengan pemahaman materi.

Selain berbagai macam media pembelajaran yang telah disebutkan di atas, yang sering dilupakan oleh pendidik adalah media-media pembelajaran yang mudah terjangkau oleh siswa. Salah satunya adalah penggunaan panci sebagai media pembelajaran fisika, khususnya pada pokok bahasan perpindahan kalor yang terdiri dari konduksi, konveksi, dan radiasi. Perpindahan kalor merupakan salah satu cabang ilmu Fisika yang mempelajari proses perpindahan atau penukaran panas yang terjadi di antara dua sistem yang memiliki perbedaan suhu. Proses penukaran panas yang terjadi ini tidak dapat dilihat dan diamati secara kasat mata. Hal tersebut tentunya menyulitkan dalam pembuktian kepada peserta didik bahwa proses penukaran panas yang terjadi di

(3)

antara dua system memang nyata adanya. Akan tetapi, hal tersebut dapat dirasakan melalui efek atau akibat yang terjadi berupa perubahan tingkat suhu pada salah satu sistem. Akibat dari kenaikan suhu ini yang dapat digunakan sebagai dasar dari pengembangan media pembelajaran perpindahan panas, sehingga pendidik dapat membuktikan adanya fenomena perpindahan panas yang terjadi berupa dampak kenaikan suhu kepada peserta didik. Media pembelajaran perpindahan kalor juga dapat dapat menunjukkan fenomena perpindahan panas secara langsung yang dapat memberikan kesan sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang mendalam bagi peserta didik.

Kurikulum 2013 atau disingkat K-13 yang dilaksanakan mulai tahun pelajaran 2013/2014 adalah penyempurnaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Kurikulum baru ini memberikan perubahan pada peran dari guru dan standar penilaiannya. Pada K-13 peran guru hanya dibatasi sebagai fasilitator, sementara siswa harus aktif menggali informasi sendiri. Penilaian pada K-13 dilakukan secara lebih menyeluruh, yaitu dilakukan tidak hanya pada aspek pengetahuan saja, tetapi juga dari aktivitas siswa yang didalamnya terdapat indikator aspek sikap dan ketrampilan. Hal ini berarti guru harus mempunyai bekal wawasan yang cukup mengenai bagaimana strategi yang digunakan untuk melakukan pembelajaran kepada peserta didik yang diampunya.

Fisika adalah salah satu cabang dari ilmu IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam yang didalamnya mempelajari gejala-gejala alam yang berkaitan dengan adanya fenomena-fenomena dengan tujuan untuk menjelaskan gejala-gejala alam itu sendiri dan agar mendapatkan hasil dari produk Fisika yang memiliki sifat yang khas. Salah satu tujuan pembelajaran Fisika di Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah agar peserta didik memiliki kemampuan dalam menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan dalam mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Melalui mata pelajaran fisika, diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir peserta didik yang berguna untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

(4)

Yang pertama akan kita pelajari pada perpindahan kalor adalah proses perpindahan kalor secara konduksi. Dapat kita lihat gambar proses pendidihan airdi bawah ini!

Dengan mengajak siswa mendidihkan air, siswa dapat melihat secara langsung adanya proses konduksi yang terjadi, yaitu dengan memegang bibir panci (bag ian atas) panci yang baru saja diletakkan di atas api. Tentunya bibir panci tersebut tidak langsung terasa panas. Namun ketika terlebih dahulu yang dipegang panci bagian bawah (yang dekat dengan sumber api) maka akan terasa lebih panas daripada pada bagian panci yang jauh dari sumber api.

Berangkat dari kejadian tersebut, kita dapat mengarahkan peserta didik ke konsep bahwa yang terjadi adalah molekul-molekul logam yang diletakkan di atas nyala api membentur molekul-molekul yang berada di dekatnya dan memberikan sebagian panasnya.

Molekul-molekul terdekat kembali membentur molekul molekul terdekat lainnya dan memberikan sebagian panasnya, dan begitu seterusnya di sepanjang bahan sehingga suhu logam naik. Apabila padatan adalah logam, maka perpindahan energi kalor dibantu oleh elektron-elektron bebas, yang bergerak diseluruh logam, sambil menerima dan memberi energi kalor ketika bertumbukan dengan atom-atom logam. Itulah yang terjadi mengapa panci yang terasa panas pada bagian yang dekat dengan sumber api lalu merambat ke atas, ke bagian bibir panci yang jauh dengan sumber api.

(5)

Dalam gas, kalor dikonduksikan oleh tumbukan langsung molekul- molekul gas. Molekul di bagian yang lebih panas dari gas mempunyai energi rata-rata yang lebih tinggi bertumbukan dengan molekul berenergi rendah, maka sebagian energi molekul berenergi tinggi ditransfer ke molekul berenergi rendah Apabila padatan adalah logam, maka perpindahan energi kalor dibantu oleh elektron-elektron bebas, yang bergerak diseluruh logam, sambil menerima dan memberi energi kalor ketika bertumbukan dengan atom-atom logam.

Dalam gas, kalor dikonduksikan oleh tumbukan langsung molekul- molekul gas. Molekul di bagian yang lebih panas dari gas mempunyai energi rata-rata yang lebih tinggi bertumbukan dengan molekul berenergi rendah, maka sebagian energi molekul berenergi tinggi ditransfer ke molekul berenergi rendah.

Dalam proses perpindahan kalor secara konduksi terdapat laju hantaran kalor. Laju hantaran kalor menyatakan seberapa cepat kalor dihantarkan melalui medium itu. Terdapat besaran-besaran yang mempengaruhi dalam laju hantaran kalor yaitu luas permukaan benda, panjang atau tebal benda, perbedaan suhu antar ujung benda dan juga dipengaruhi oleh suatu besaran k yang disebut konduktivitas termal (Holman, 1994).

Sebagai contohnya adalah ketika kita sedang memasak sayur lalu meletakkan pengaduk sayur ke dalam panci. Tentunya pengaduknya lama- kelamaan akan terasa panas bukan? Hal ini sejalan dengan proses terjadinya perpindahan kalor pada koduksi.

Ketika kita memasukkan pengaduk A dengan ukuran luas penampang yang lebih besar dari pengaduk B, kira-kira pengaduk manakah yang akan terasa lebih panas pada detik ke 30?

Perhatikangambar ilustrasi di bawah ini!

(6)

Dari ilustrasi di atas sudah bisakah menjawab mana yang akan lebih cepat panas? Ya! Tentunya pengaduk B yang ukuran luas penampangnya lebih kecil dari pengaduk A. Hal ini menunjukkan hubungan bahwa H sebanding dengan A. H diindikasikan dengan t, semakin besat ukuran luas permukaannya (A), maka waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan (t) juga akan lebih lama.

Dapat dituliskan:

H A

atau

Q t A

Selanjutnya yaitu ketika kita memasukkan batang besi dengan luas permukaan sama tetapi panjang pengaduk (l) yang berbeda. Unuk lebih jelasnya kita ibaratkan l1 lebih panjang dari l2, maka pengaduk manakah yang akan terasa lebih panas pada detik yang sama? Dimisalkan detik ke 30.

(7)

Setelah melihat gambar ilustrasi sudah bisa menjawab pertanyaan di atas? Ya, benar tentu saja l2, yatu pada pengaduk yang lebih pendek. Hal ini membuktikan bahwa ada hubungan kesebandnagn antara H yang ddindikasikan dengan t dengan l, yaitu semakin panjang benda yang dipanaskan, maka akan semakin besar waktu yang dibutuhkan kalor untuk merambat secara konduksi.

Sehingga hubungan kesebandingan antara H dengan l dapat dituliskan:

H l atau Q t l

Hubungan ketiga yang dapat kita pelajari adalah hubungan antara H dengan ∆T. Ketika kita meletakkan mentega pada pengaduk sayur tadi dengan jarak yang berbeda, masing-masing berjadak 3cm dari dasar panci, kira-kira mentega manakah yang akan meleleh terlebih dahulu? Apakah yang dekat dengan sumber api/dasar panci, atau yanhgh jauh dari dasar/permukaan panci?

Perhatikan gambar ilustrasi di bawah ini!

(8)

Sudah bisa menjawab pertanyaan sebelumnya setelah melihat ilustrasi di atas? Ya benar, tentu saja mentega yang jaraknya dekat dengan sumber kalor Sehingga dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara H dengan ∆T. Sehingga dapat dituliskan hubungan kesebandingan antara H dengan ∆T adalah sebagai berikut:

H ∆ T atau Q t ∆T

Berdasarkan pebahasan di atas, kita mendapatkan tiga nilai kesebandingan, yaitu

H A

,

H l

dan

H ∆ T

. Kesebandingan di atas membutuhkan konstanta agar menjadi persamaan kalor. Konstanta yang dimaksud adalah konduktivitas bahan (k), sehingga persamaan kalor konduksinya (H) adalah:

H = Q

t = k . A . ∆ T l

Dari semua hubungan dan persamaan yang telah dijabarkan di atas, dapat disimpulkan bahwa konduksi adalah peristiwa perpindahan kalor atau panas melalui zat perantara dimana tanpa disertai perpindahan zat perantara tersebut. Peristiwa konduksi ini biasanya terjadi pada benda berbahan logam,

(9)

walaupun tidak memungkiri bahwa benda berbahan lain juga dapat terjadi peristiwa konduksi.

Perpindahan kalor kedua yang dapat kita pelajari adalah perpindahan kalor secara konveksi. Adakah yang tahu apa pengertian perpindahan kalor secara konduksi? Apa persamaan matematis perpindahan kalor secara konveksi? Nah sebelum kita mengetahui pengertian dan persamaan matematis dari konveksi, mari kita menganalisis berdasarkan kejadian yang ada pada ibu yang memasak sayur.

Suatu pagi, Morgan meminta ibunya untuk memasakkan sayur bayam karena kemarin ketika sekolah gurunya memberitahu bahwa memakan sayur secara rutin sangat penting bagi tubuh. Ketika ibunya memasak sayur untuk Morgan, ia mengamati pergerakan sayur wortel dan bayam yang berada dalam panci ke atas ke bawah berputar bergiliran dengan sayur bayam.

Perhatikan ilustrasi di bawah ini!

Dari ilustrasi di atas, apa yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi?

Ya benar, perputaran sayur terjadi karena air yang merupakan zat cair dimana terdiri dari partikel-partikel penyusun air. Saat memasak air beserta sayur dalam panci, api memberikan energi kepada panci dalam hal ini termasuk proses konduksi.

Kemudian panas yang diperoleh panci kemudian dialirkan pada air.

Partikel air paling bawah yang pertama kali terkena panas kemudian lama

(10)

kelamaan akan memiliki massa jenis yang lebih kecil karena sebagian berubah menjadi uap air.

Sehingga saat massa jenisnya lebih kecil partikel tersebut akan berpindah posisi naik ke permukaan. Air beserta sayur yang masih diatas permukaan kemudian turun ke bawah menggantikan posisi partikel yang tadi.

Begitulah seterusnya hingga mendidih dan menguap seperti tampak pada ilustrasi di atas

Kemudian, pada siang hari ibu memasak sayur pada dua panci dengan ukuran A lebih besar dari panci B tetapi besar apinya sama.

Perhatikan ilustrasi di bawah ini!

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh Morgan, ternyata pergerakan air pada panci B lebih dahulu mendidih daripada panci A.

Pergerakan sayurpun terjadi lebih cepat pada panci B. Hal ini sesuai dengan hubungan pada kalor konveksi yaitu hubungan antara H yang diindikasikan menggunakan t (waktu) dengan luas permukaannya. Yaitu, semakin besar luas permukaan benda, maka waktu yang dibutuhkan juga semakin besar. Sehingga, hubungan kesebandingan antara H dengan A dapat dituliskan sebagai berikut:

H A atau Q

t A

(11)

Keesokan harinya, ibu kembali memasak sayur tetapi dengan menggunakan panci A dan B dengan ukuran yang sama, tetapi karena sumbu kompor pada tungku panci B mengalami kerusakan, sehingga menyebabkan api yang keluar hanya kecil.

Perhatikan ilustrasi di bawah ini!

Dari ilustrasi di atas, sudahkah terjawab mengapa terjadi perbedaan perputaran sayur dan waktu pendidihannya? Ya benar! Karena perbedaan suhunya. Semakin besar perubahan suhu, maka akan semakin cepat pula laju hantaran kalor konveksinya. Sehingga dapat dikatakan bahwa H sebanding dengan

∆ T

. Secara matematis dapat dituliskan seperti di bawah ini :

H ∆ T atau Q t ∆T

Dari ketiga kejadian yang telah dialami oleh Morgan, kita dapat menarik suatu kesimpulan mengenai persamaan matematis dari hantaran kalor konveksi.

Kesebandingan pertama adalah

H A

dan yang kedua adalah

H ∆ T

. Kesebandingan di atas membutuhkan konstanta agar menjadi persamaan kalor.

Konstanta yang dimaksud adalah koefisien konveksi (h), sehingga persamaan kalor konveksinya (H) adalah:

H = Q

t =k . A . ∆ T

(12)

Setelah selesai membantu ibu memasak di dapur, Morgan sempat dibuat kebingungan karena ada kejadian yang aneh dan belum dapat terpecahkan oleh Morgan. Pada hari itu ia membantu ibu memasak di dapur, ia memakai kaos lengan panjang dengan tangan sebelah kanan berwarna hitam dan tangan sebelah kiri berwarna putih. Ia merasakan panas ketika berada dekat pada panci.

Namun, yang ia rasakan lebih panas adalah pada tangan sebelah kanan yang menggunakan lengan berwarna hitam. Karena rasa penasarannya, ia mencari kejadian yang terjadi padanya di internet. Ternyata kejadian tersebut dinamakan perpindahan kalor secara radiasi. Perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara, sehingga ia langsung merasakan paparan panas dari kompor tersebut.

Namun, ada satu lagi pertanyaan yang masih mengganjal di pikirannya, yaitu mengenai tangan kanannya yang terasa lebih panas daripada tangan kirinya. Morgan berasumsi bahwa hal itu dipengaruhi atas warna lengan baju kanannya yang berwarna hitam dan lengan kirinya yang berwarna putih. Ia pun melanjutkan pencarian jawabannya di internet, mengapa hal tersebut dapat terjadi. Dari internet, ia belum mendapatkan jawaban yang membuat hatinya mantap. Keesokan harinya Morgan pergi ke perpustakaan sekolah dan ia membaca buku tentang radiasi. Pada buku tersebut dinyatakan bahwa Radiasi tergantung pada emivisitas. Emivisitas adalah bilangan antara 0 sampai 1 yang merupakan karakterisktik materi. Permukaan yang sangat hitam mempunyai emivisitas yang mendekati 1, sementara permukaan yang mengkilat atau lebih terang mempunyai e yang mendekati nol dan demikian memancarkan radiasi yang lebih kecil (Giancoli, 2001: 507). Intensitas radiasi yang dipancarkan oleh sebuah benda tergantung kepada sifat dan suhu benda tersebut.

Hal tersebut juga berlaku pada aplikasi ketika penjemuran pakaian dengan warna gelap dan terang. Lalu, morgan pun memperhatikan ketika ibu sedang menjemur baju warna hitam dan warna putih ternyata yang lebih cepat kering adalah baju dengan warna hitam. Prinsip kerjanya sama, yaitu karena jika baju berwarna hitam akan lebih cepat menyerap panas, sedangkan jika baju yang berwarna putih ada sebagian kalor yang dipancarkan kembali, sehingga penyerapan lebih besar pada baju dengan warna hitam atau gelap, sesuai dengan teori yang sudah dibaca Morgan sebelumnya, yaitu permukaan dengan

(13)

warna hitam memiliki nilai emisivitas yang mendekati 1, sedangkan untuk warna yang lebih terang, emisivitas bisa mendekati 0.

Laju perpindahan kalor dengan cara radiasi ditemukan sebanding dengan luas benda dan pangkat empat suhu mutlak (Skala Kelvin) benda tersebut. Benda yang memiliki luas permukaan yang lebih besar memiliki laju perpindahan kalor yang lebih besar dibandingkan dengan benda yang memiliki luas permukaan yang lebih kecil. Demikian juga, benda yang bersuhu 2000 Kelvin, misalnya, memiliki laju perpindahan kalor sebesar 24 = 16 kali lebih besar dibandingkan dengan benda yang bersuhu 1000 Kelvin. Hasil ini ditemukan oleh Joseph Stefan pada tahun 1879 dan diturunkan secara teoritis oleh Ludwig Boltzmann sekitar 5 tahun kemudian.

Adapun persamaan Laju Hantaran Kalor Radiasi adalah sebagai berikut:

H = Q

t =eσA T

4

Keterangan : Q = Kalor (J) t = waktu (s)

A = Luas permukaan benda (m2) T = Suhu mutlak benda (K)

e = Emisivitas (angka tak berdimensi yang besarnya berkisar antara 0 sampai 1)

σ = Konstanta Stefan-Boltzmann (5,67 x 10-8 W/m2.K4) H = laju perpindahan kalor secara radiasi

Referensi

Dokumen terkait

Sumber bahan baku adalah salah satu faktor terpenting dalam pemilihan lokasi pabrik terlebih dahulu jika bahan yang digunakan dalam jumlah yang besar dan sumber

Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi yang mengakibatkan kerusakan atau kehilangan

Masing-masing film dari desain dipasangkan pada plate sesuai dengan bagian desain yang dikehendaki terlebih dahulu, kemudian dimasukkan ke dalam mesin plate maker untuk menjalani

Pemecahan masalah yang dilakukan pada ilmu OR ini yaitu dengan terlebih dahulu mengubah atau menerjemahkan masalah serta pembatasan-pembatasan sumber daya yang ada menjadi suatu

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,