• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESEHATAN MENTAL I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KESEHATAN MENTAL I"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

Oleh karena itu, kesehatan jiwa sebagai bagian dari kebutuhan hidup manusia merupakan sesuatu yang lain dan mendesak. Oleh karena itu, dapat dikatakan dengan tepat bahwa Islam sangat menekankan pentingnya kesehatan mental bagi kehidupan individu dan masyarakat, di samping kesehatan lainnya.

KONSEP DASAR KESEHATAN MENTAL

Pengertian Kesehatan Mental

Berangkat dari pengertian di atas, maka konsep kebersihan mental dan kesehatan mental hendaknya disesuaikan dengan pengertian kesehatan mental. Kesehatan jiwa adalah terhindarnya gejala gangguan jiwa (neurosis) dan gejala penyakit jiwa (psikosis).

Dasar dan Tujuan Kesehatan Mental

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa kesehatan mental berkaitan dengan kesehatan fisik dan juga kesehatan sosial. Kesehatan jiwa tidak hanya terbatas pada upaya memahami kesehatan jiwa saja, namun lebih dari itu berkaitan dengan permasalahan kesehatan jiwa. Kesehatan mental orang Barat diarahkan pada: (1) diri sendiri (self), (2) hubungan dengan orang lain (3) lingkungan alam, dan (4) bersifat duniawi, dengan kata lain berorientasi antroposentris.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL

Sejarah Lahirnya Kesehatan Mental

Apalagi ada sosok unik di dunia kesehatan jiwa yang mempunyai pengalaman langsung dengan pengobatan yang tidak tepat, yakni pengalaman Cliffor W. Beers sebagai pasien jiwa menyadarkannya untuk mencari solusi tepat mengatasi permasalahan kesehatan jiwa, terutama cara pengobatannya. manusia, yang terpenting adalah mengubah persepsi masyarakat bahwa sakit jiwa yang tergolong akibat gangguan roh jahat dapat diatasi seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan terkait masalah kesehatan jiwa. Karena penyakit jiwa dipandang sebagai bagian dari kesehatan jiwa, maka pengobatannya harus sesuai dengan keadaan jiwa/spiritual penderitanya, selain itu juga dianggap sebagai bagian dari penyakit jasmani, sehingga pengobatannya harus disesuaikan dengan penyakitnya. (Notosoedirjo dan Latipun, 2005).

Sejak saat itu, banyak rumah sakit yang memberikan layanan perawatan klinis bagi penderita gangguan jiwa/mental untuk membantu dan memulihkan kondisi kesehatan mentalnya. Perkembangan terkini kesehatan mental muncul pada periode keempat setelah melalui sejarah panjang kesehatan mental. Semua faktor tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi kesehatan mental baik secara individu maupun kolektif (komunitas).

Pada saat yang sama muncul gerakan sosial di bidang kesehatan jiwa, khususnya bimbingan anak dan remaja, kehidupan keluarga, pendidikan dan pengajaran umum. Sejak saat itu, masyarakat dunia juga telah menyadari bahwa kesehatan mental bukan hanya sekedar mencari pengobatan, namun yang tidak kalah pentingnya adalah upaya untuk mendapatkan pengobatan (Notosoedirjo dan Latipun, 2005).

Pemikir-Pemikir Islam dan Kesehatan Mental 1. Prolog

Berdasarkan pandangan di atas, jika menyimak buku berjudul Teori Kesehatan Mental karya Prof.Dr. Dengan demikian, dapat dikatakan mereka masih berkontribusi terhadap terciptanya hakikat ilmu kesehatan jiwa. Istilah kesehatan mental belum banyak digunakan di masyarakat, terutama di kalangan pemikir Muslim yang berkomitmen terhadap ilmu pengetahuan.

Kaitannya antara kesehatan jiwa dengan ekspresi kebahagiaan dan lain sebagainya, jika dipahami dengan penuh perasaan, maka dapat dikatakan bahwa orang yang memperoleh kebahagiaan adalah orang yang sehat mentalnya. Jadi kesehatan jiwa pada dasarnya adalah upaya mencapai kebahagiaan bagi manusia sebelum dan sesudah kematian atas dasar keimanan dan amal shaleh yang dilakukan. Menurut Hasan Langgolong (1986), para pemikir muslim yang terdiri dari mutakallim, filosof, sufi dan ahlul fiqh, selain berbicara tentang kebahagiaan di dunia (kesehatan jiwa) serta kebahagiaan di akhirat sebagai kebahagiaan hakiki yang dimiliki setiap orang. Muslim harus mencapainya.

Artinya kesehatan jiwa dalam sudut pandang para pemikir muslim merupakan sebuah akses terhadap kehidupan nyata, karena kesehatan jiwa sebenarnya merupakan perwujudan dari kehendak wujud manusia yaitu kebutuhan dasar manusia, jika kehendak wujud tersebut tidak diwujudkan, itu akan menyebabkan penyakit. Oleh karena itu, begitu besar kontribusi para pemikir muslim dalam melahirkan kesehatan mental yang Islami, yaitu kesehatan mental yang hakiki, dan harus terus diupayakan untuk menjadi landasan dalam mencapai hakikat kehidupan.

Gerakan Kesehatan Mental

Pada tahun 1908, sebuah lembaga kesehatan mental didirikan di Amerika dan diberi nama 'Connectitate Society of Mental'. Gerakan kesehatan mental sebelumnya telah didirikan di beberapa negara lain, misalnya di Inggris pada tahun 1842 dengan nama lembaga. Dampak dari munculnya gerakan kesehatan jiwa tersebut adalah munculnya keinginan masyarakat untuk membekali diri dengan pengetahuan kesehatan dengan mengikuti pelatihan kesehatan jiwa di perguruan tinggi.

Pada tahun 1930 diadakan Kongres Kesehatan Mental pertama di Amerika, kemudian hasil kongres tersebut disahkan menjadi undang-undang pada tahun 1946 yang diberi nama The National Mental Hygiene Act. Atas dasar undang-undang tersebut didirikanlah Lembaga Penelitian Kesehatan Jiwa yang diberi nama Lembaga Kesehatan Jiwa Nasional (Kartini Kartono, 2000). Selain itu, bersama dengan Amerika, dibentuklah lembaga kesehatan jiwa di Inggris pada tahun 1930 yang diberi nama The British Association for Mental Health dan The International Committee for Mental Hygiene (Notosoedirjo dan Latipun, 2005).

Pada tahun 1948 diadakan Kongres Kesehatan Mental di London yang memutuskan untuk mendirikan lembaga non-pemerintah untuk Kesehatan Mental dan International World Federation for Mental Hygiene. Kartini, Kartono, 2000). Terkait dengan pelayanan terhadap penderita gangguan jiwa, negara berupaya mendirikan klinik kesehatan jiwa selain lembaga kesehatan jiwa, baik berupa rumah sakit maupun yayasan donor.

Kesehatan Mental dan Ilmu Terkait

Kesehatan jiwa sebagai suatu disiplin ilmu dibangun dari beberapa bidang ilmu, baik yang berkaitan langsung dengan dunia kesehatan maupun yang lain, seperti psikologi, dan lain-lain. Beberapa bidang ilmu akan dijelaskan berdasarkan kontribusinya, antara lain, terhadap perkembangan kesehatan jiwa. Kedokteran merupakan salah satu disiplin ilmu yang erat kaitannya dengan kesehatan jiwa, karena ilmu ini mempelajari penyakit dan cara pengobatannya, yang tentunya tidak hanya mencakup penyakit fisik saja, namun jelas berkaitan dengan penyakit jiwa/mental atau psikis.

Kajian kesehatan mental memerlukan unsur psikologis untuk mengetahui apa pengaruhnya terhadap perilaku sehat dan tidak sehat pada pria. Ilmu pendidikan memberikan kontribusi khusus terhadap pengembangan intervensi di masyarakat, serta prinsip-prinsip yang berguna untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat (Pay Attention to Casmini, dkk, 2006). Di sinilah terdapat hubungan antara agama dan kesehatan jiwa, yang sama-sama menempatkan jiwa sebagai sesuatu yang esensial.

Sebaliknya, hasil kesehatan mental berupa gambaran mental yang tidak normal dapat dipahami dengan cermat. Seimbangkan penggunaan fungsi jiwa secara tepat, konsisten dengan pemahaman kewarasan sejati.

BEBERAPA HAL PENTING DALAM KESEHATAN MENTAL

Kesehatan Mental dan Ketenangan Hidup

Inilah yang dimaksud dengan kesehatan jiwa, atau kesehatan jiwa yang normal, sangat menentukan untuk mencapai ketenangan hidup dan kebahagiaan, artinya kedamaian dan kebahagiaan hidup ditentukan oleh kesehatan jiwa (Zakiah Daradjat, 1986), kesehatan jiwa bersifat duniawi. kebahagiaan dan merupakan jalan menuju kebahagiaan akhirat (Hasan Langgolong, 1986). Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap pasien dengan gangguan kesehatan mental dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental yang terganggu dapat mempengaruhi seluruh kehidupan seseorang. Gangguan emosi yang disebabkan oleh gangguan kesehatan jiwa antara lain: cemas (anxiety), cemburu, sedih, minder, marah, ragu-ragu (bimbang) dan lain sebagainya.

Kecemasan pada dasarnya adalah perasaan tidak menentu, panik, takut tanpa mengetahui apa yang ditakutkan dan tidak mampu menghilangkan rasa cemas dan khawatir tersebut sehingga timbul rasa cemas dan mengganggu kesehatan jiwa yang akibatnya tidak mempengaruhi jiwa secara keseluruhan. keseluruhan tidak berfungsi. Oleh karena itu dapat dikatakan buruknya kesehatan jiwa seseorang menyebabkan terganggunya pikiran dan atau kecerdasan seseorang. Oleh karena itu, penanganan yang salah bisa dikatakan menyebabkan kesehatan mental tidak normal yang otomatis berujung pada kelebihan kecerdasan dan pikiran setiap orang.

Padahal, ketika pikiran tenang, jiwa tenang, kesehatan mental optimal pasti tercapai. Dalam hal ini, ketika kesehatan mental seseorang tidak stabil maka kesehatan tubuhnya menjadi stabil, dan sebaliknya, kesehatan mental yang tidak normal membuat kesehatan tubuh menjadi kurang terkendali.

Penyesuaian Diri dan Kesehatan Mental

Ketiga: Konflik antara dua perkara yang tidak diingini iaitu manusia menghadapi situasi yang menyebabkan dua perkara yang sama buruknya. Usaha mencari alasan yang tidak munasabah untuk tindakan yang sebenarnya tidak munasabah dipanggil pembelaan. Pembelaan ini bukan bertujuan untuk memahami sesuatu tindakan yang tidak masuk akal, tetapi untuk mempertahankannya supaya nampak masuk akal.

Pembelaan ini bukan tentang meyakinkan atau menipu orang lain, tetapi tentang meyakinkan diri sendiri bahwa tindakan yang tidak dapat diterima tersebut tetap berada dalam batas yang diinginkannya. Proyeksi adalah pemaksaan sesuatu yang kita rasakan dalam diri kita kepada orang lain, terutama tindakan, pikiran atau dorongan hati yang tidak masuk akal, sehingga dapat diterima dan tampak masuk akal. Represi adalah tekanan untuk melupakan hal-hal dan keinginan-keinginan yang tidak disetujui oleh hati nurani individu.

Pergantian adalah pertahanan diri terbaik di antara cara-cara bawah sadar dalam menghadapi kesulitan. Pertama, sublimasi, yaitu keluarnya dorongan yang tidak diterima secara wajar di masyarakat.

Gangguan-gangguan Kejiwaan/ Mental (Neurose/

Dengan demikian, gangguan jiwa adalah orang yang menunjukkan gejala lebih sedikit dari segi kesehatan mentalnya, sehingga dikategorikan. Salah satu gangguan jiwa yang sudah lama diketahui masyarakat adalah penyakit saraf, yang sebelumnya diduga disebabkan oleh lemahnya saraf. Beberapa ahli mengatakan bahwa penyebab gangguan jiwa ini adalah karena masturbasi terus-menerus, sebagai akibat dari perilaku yang dipelajari.

Histeria merupakan salah satu bentuk gangguan jiwa yang paling banyak dialami oleh wanita, namun menurut Freud, tidak jarang pria juga menderita penyakit ini. Seperti gangguan jiwa lainnya, histeria merupakan salah satu jenis gangguan jiwa yang diakibatkan oleh ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi permasalahan hidup, stres emosional, kegelisahan, kegelisahan, dan konflik internal. Obsesi merupakan salah satu gejala gangguan jiwa dimana penderitanya didominasi oleh pikiran yang tidak dapat dihindari.

Kompulsi adalah gangguan jiwa yang menyebabkan seseorang terpaksa melakukan sesuatu, baik masuk akal maupun tidak. Orang yang menderita gangguan jiwa ini terpaksa membaca kalimat-kalimat tertentu sebelum membaca sebuah karya. Jika ia bekerja sebelum membaca kalimat tertentu, ia akan cemas dan gelisah.

Sakit Jiwa (Psychose / Mardl Qalb)

Ia tidak melihat reaksi emosionalnya terhadap orang-orang terdekatnya, baik emosi marah, sedih, maupun takut. Penderitanya merasa ada orang yang ingin berbuat jahat padanya dan selalu berusaha menjatuhkan atau menganiayanya. Faktanya, harus dibedakan antara paranoia berat dan perilaku paranoid. Orang yang memiliki perilaku paranoid tentunya juga tidak normal, sebagai berikut: 1.

Dalam ukhuwah yang dia tidak setia, orang yang sangat dia sayang akan dapat berubah menjadi orang yang sangat dia benci. Dalam tindakannya, kelihatan orang yang diserang mania ringan (hypo) sentiasa aktif, tidak bekerja keras, suka mendominasi percakapan, menahan diri daripada ditegur dengan kata-kata atau perbuatan dan tidak tahan untuk tidak mendengar kritikan terhadap diri sendiri. Dalam kes mania yang sangat teruk (hiper), orang yang merengek kadangkala membahayakan dirinya dan juga orang lain.

Bahkan ia terkadang merugikan dirinya sendiri, misalnya dengan memotong alat kelaminnya, seringkali penderitanya mencoba bunuh diri atau menyakiti orang yang paling dicintainya dan lain sebagainya. Melankolia yang ketiga dikenal dengan istilah melankolia usia putus asa, dimana pengidapnya telah mencapai usia putus asa akibat terhentinya kesuburan (involusi).

Referensi

Dokumen terkait

Burnout of a public service officer as a public society servant is strongly influenced by the incivility of customers, this is in accordance with the study conducted by Yang & Lau,