• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR "

Copied!
105
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Artinya terdapat pengaruh minat membaca terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V SD di Kota Makassar. Artinya tidak terdapat pengaruh minat membaca terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V SD di Kota Makassar.

Tuuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis

Keuntungan dari penelitian ini adalah siswa menemukan keterampilan berbicara dan minat membaca, sehingga dapat diukur keterampilannya. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui kondisi aktual pembelajaran keterampilan berbicara di sekolah dasar khususnya di daerah-daerah.

KAJIAN PUSTAKA

Minat Membaca

Rahiem mengemukakan bahwa minat membaca merupakan keinginan kuat yang menyertai usaha seseorang untuk membaca. Minat membaca merupakan suatu kepedulian yang kuat dan mendalam disertai rasa senang dalam kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk membaca atas inisiatif sendiri atau dorongan dari luar.

Keterampilan Berbicara

Keterampilan berbicara akan terlihat ketika seseorang tampil mengungkapkan secara lisan gagasan, pikiran, perasaan, harapan dan berbagai pengalaman hidup kepada orang lain. Keterampilan berbicara seseorang sangat dipengaruhi oleh dua faktor pendukung utama, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Keterampilan berbicara didukung oleh beberapa faktor yang Arsjad dan Mukti kelompokkan menjadi dua unsur yaitu faktor kebahasaan dan faktor nonlinguistik.

Tujuan pembelajaran keterampilan berbicara bukan untuk memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa tentang keterampilan berbicara, tetapi untuk memungkinkan siswa memberikan informasi sebanyak-banyaknya secara lisan tentang berbagai hal. Pembelajaran keterampilan berbicara hendaknya membantu siswa mengembangkan keterampilan komunikasi lisan dalam berbagai kegiatan. Pembelajaran keterampilan berbicara hendaknya dilakukan dengan menciptakan situasi belajar yang memungkinkan siswa mengembangkan potensi berbicaranya semaksimal mungkin.

Untuk pengajaran keterampilan berbicara di sekolah dasar, jenis kegiatan keterampilan berbicara yang penting untuk diajarkan dan melatih siswa adalah bertanya, bercerita, dialog (wawancara), ceramah, pidato, diskusi kelompok dan sebagainya. Selain itu, sangat perlu dilakukan guru untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berlatih berbicara, karena dengan cara ini siswa dapat menguasai keterampilan berbicara. Arsjad dan Mukti menggambarkan penilaian keterampilan berbicara sebagai berikut: (1) guru memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan kegiatan berbicara (baik secara individu maupun kelompok); (2) guru menentukan faktor-faktor yang dinilai atau diamati; (3) siswa yang tidak mendapat giliran berbicara ditugaskan untuk mengamati berdasarkan pedoman penilaian yang direncanakan; (4) guru dan siswa aktif mengamati dan melengkapi bagan penilaian; (5) setelah kegiatan berbicara selesai, pengamat dan guru menyampaikan komentarnya.

Tabel 2.1 Rubrik Pengamatan Penilaian Keterampilan Berbicara
Tabel 2.1 Rubrik Pengamatan Penilaian Keterampilan Berbicara

Kajian Penelitian yang Relevan

Hubungan Penguasaan Kosakata Dan Minat Membaca Dengan Kemampuan Menulis Deskripsi Siswa Kelas II SMP Negeri Di Kabupaten Boyolali Tahun 2004.” Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) terdapat hubungan positif yang signifikan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis deskripsi; (2) terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat membaca dengan kemampuan menulis deskripsi, (3) terdapat hubungan positif yang signifikan antara penguasaan kosakata dan minat membaca secara bersama-sama dengan kemampuan menulis deskripsi. Penelitian yang dilakukan oleh Wiryoningsih Pregi pada tahun 2007 berjudul “Hubungan Derajat Ekstroversi dan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Berbicara Siswa SMP Negeri di Kabupaten Baturetno”. Penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara derajat ekstroversi dan penguasaan kosakata, baik secara individu maupun bersama-sama dengan kemampuan berbicara. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo Apri pada tahun 2016 dengan judul Hubungan Minat Membaca dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Hoer SD Muhammadiyah Batur Tahun Pelajaran 2015/2016.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara minat membaca dengan hasil belajar. Penelitian yang dilakukan oleh Musriyatun pada tahun 2004 berjudul “Pengaruh Minat Membaca dan Penguasaan Kosakata Terhadap Kemampuan Menulis Argumentatif Siswa Kelas V SD Negeri Kabupaten Wonogiri”. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh minat membaca dan penguasaan kosakata baik secara parsial maupun simultan terhadap kemampuan menulis argumentatif siswa kelas SD Negeri Kabupaten Wonogiri.

Judul penelitian yang penulis angkat adalah Pengaruh Minat Membaca Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Sekolah Dasar Di Kecamatan Mamajang Kota Makassar.

Kerangka Pikir

Penelitian-penelitian tersebut di atas relevan dengan variabel yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu variabel minat keterampilan membaca dan variabel minat membaca. Misalnya siswa sedang belajar keterampilan berbicara, maka tiga keterampilan lainnya perlu dilatih, namun kegiatan tersebut tetap terfokus pada peningkatan kualitas berbicara. Permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan hasil belajar pada pengajaran berbicara akan terjawab dengan melihat bagaimana minat membaca siswa.

Disini kosakata berperan aktif dalam kegiatan berbicara dimana kosakata sangat dibutuhkan oleh pembaca untuk memilih kata yang tepat dan baik untuk berbicara dengan orang lain. Mengacu pada pemikiran tersebut, dapat diasumsikan bahwa terdapat pengaruh minat membaca terhadap keterampilan berbicara. Ada dua aspek penilaian keterampilan berbicara yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu aspek linguistik dan aspek nonlinguistik.

Dalam pembelajaran keterampilan berbicara, kedua aspek inilah yang harus diperhatikan guru, agar siswa dapat memiliki keterampilan berbicara yang cukup sesuai dengan tuntutan standar kompetensi belajar bahasa Indonesia.

Hipotesis

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Desain Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
    • Lokasi Penelitian
    • Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi Penelitian
    • Sampel Penelitian
  • Metode Pengumpulan
    • Jenis Data
    • Sumber Data
    • Teknik Pengumpulan Data serta Instrumen yang Digunakan
  • Definisi Operator dan Pengkuran Variabel Penelitian
  • Teknik Analisis Data
    • Analisis Statistik Deskriptif
    • Analisis Statistik Inferesial

Teknik analisis deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan, bertujuan untuk mendeskripsikan variabel tingkat minat membaca bahasa Indonesia dan penguasaan kosa kata dengan keterampilan berbicara siswa kelas V SD di kota Makassar. Berdasarkan Tabel 4.1, data minat membaca siswa kelas V Sekolah Dasar di Kota Makassar diperoleh melalui angket minat membaca. Nilai R2 menunjukkan bahwa 75,7% nilai keterampilan berbicara siswa kelas V SD di kota Makassar dipengaruhi oleh variabel minat membaca siswa dan sisanya sebesar 24,3% dipengaruhi oleh faktor lain.

Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa hipotesis adanya pengaruh positif yang signifikan antara minat membaca terhadap kemampuan berbicara siswa kelas lima sekolah dasar di kota Makassar terbukti benar. Pengaruh Minat Membaca dan Penguasaan Kosakata Terhadap Kemampuan Menulis Argumen Siswa Kelas V SD Negeri Kabupaten Wonogiri. Hubungan minat membaca dan penguasaan kosa kata dengan keterampilan berbicara siswa VI. kelas SD Negeri Se Gugus Diponegoro Batuwarno Wonogiri Endarwati.

Sebagai bagian dari penyelesaian tugas akhir ini, saya sangat mengharapkan partisipasi anda dalam memberikan masukan mengenai instrumen penilaian yang saya kembangkan sebagai bagian dari penelitian “Pengaruh Minat Membaca Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Sekolah Dasar Di Kota Makassar”.

Tabel 3.1 Deskripsi Keadaan Populasi
Tabel 3.1 Deskripsi Keadaan Populasi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif

Nilai statistik tersebut dilakukan dengan menggunakan program SPSS dan berdasarkan hasil analisis deskriptif, kemudian skor siswa yang diperoleh dikategorikan, dan hasil kategorisasi tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2. Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa minat membaca peserta didik kelas V SD di Kota Makassar secara keseluruhan sebagian besar berada pada kategori sangat rendah. Harga statistik ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS dan berdasarkan hasil analisis deskriptif, skor siswa yang diperoleh dikategorikan, dan hasil kategorisasi tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6.

Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat bahwa keterampilan berbicara siswa kelas V SD di Kota Makassar secara keseluruhan sebagian besar berada pada kategori rendah.

Tabel 4.2   Rangkuman Kategori Data Minat Baca Siswa Kelas  V SD Se-Kota Makassar
Tabel 4.2 Rangkuman Kategori Data Minat Baca Siswa Kelas V SD Se-Kota Makassar

Analisis Inferensial ( Pengujian Hipotesis )

Oleh karena itu, dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh minat membaca terhadap keterampilan berbicara siswa. Pada hasil analisis regresi sederhana, selain nilai t dan signifikansinya juga diperoleh koefisien determinasi (R2), nilai konstanta dan koefisien regresi yang digunakan untuk membuat model persamaan regresi. Persamaan regresi dapat digunakan untuk memprediksi seberapa tinggi nilai variabel terikat ketika variabel bebas dimanipulasi.

Hasil analisis regresi linier diperoleh koefisien determinasi (R2) dan nilai konstanta serta koefisien regresi yang digunakan. Nilai R2 pada hipotesis ini menunjukkan bahwa pengaruh atau kontribusi minat membaca terhadap keterampilan berbicara adalah sebesar 75,7. Pada hasil analisis regresi sederhana juga diperoleh informasi mengenai nilai konstanta dan koefisien regresi yang digunakan untuk membentuk model persamaan regresi.

Tabel Uji Hipotesis
Tabel Uji Hipotesis

Pembahasan

Oleh karena itu, berdasarkan hasil penelitian bahwa minat membaca siswa berpengaruh terhadap kelancaran, maka minat membaca siswa perlu dikembangkan lebih lanjut oleh staf pengajar, guna meningkatkan kelancaran siswa khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang diajukan diterima yaitu minat membaca dan penguasaan kosakata secara individu atau bersama-sama mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V sekolah dasar di kota Makassar. Kedua, hasil penelitian pada siswa menunjukkan bahwa minat membaca memberikan kontribusi penting terhadap keterampilan berbicara.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya sistematis dan berkesinambungan untuk meningkatkan minat membaca siswa. Selain pihak sekolah (dalam hal ini guru), peran orang tua dalam meningkatkan minat membaca juga sangat penting. Ketiga, dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar Kota Makassar, guru hendaknya memperhatikan aspek membaca kolaboratif, karena aspek-aspek tersebut terbukti berperan penting dalam berbicara.

Beliau kemudian melanjutkan pendidikan pada jenjang (S-2) pada tahun 2016 dengan memilih Program Pascasarjana Magister Pendidikan Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) dan menulis tesis berjudul Pengaruh Minat membaca terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V SD se-Kota Makassar.

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Pertama, kepada guru bahasa Indonesia, dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara siswa secara optimal, guru diharapkan tidak hanya menekankan pada kemampuan linguistik saja, namun juga memperhatikan aspek lain yang mendukung tercapainya hasil yang diinginkan, misalnya minat membaca. . Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan buku-buku segar dan bacaan yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Dengan kata lain, kegiatan berbahasa, khususnya berbicara, hendaknya tidak hanya fokus pada minat membaca siswa, tetapi juga penguasaan kosa kata siswa.

Keempat, agar minat baca tumbuh dan berkembang, sekolah harus menciptakan wahana penumbuhan minat baca dengan berupaya menyediakan perpustakaan sekolah yang menarik, menawarkan buku bacaan dan majalah dinding yang dipelihara. Hubungan minat membaca dan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA di SD Muhammadiyah Batur Tahun Pelajaran 2015/2016. Hubungan Minat Membaca Dengan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus III Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta.

Hubungan penguasaan kosakata dan minat membaca dengan kemampuan menulis deskripsi siswa II. kelas SMP Negeri di wilayah Boyolali. Tesis. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Stad untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Indonesia pada siswa Kelas XI IPA SMA 19 Makassar. Membaca buku atau bacaan lainnya adalah pilihan yang baik untuk Anda di waktu luang.

Gambar

Tabel 2.1 Rubrik Pengamatan Penilaian Keterampilan Berbicara
Tabel 2.2 Kategori Skor Intonasi
Tabel 2.3 Kategori Skor Pilihan Kata
Tabel 2.4 Kategori Skor Kelancaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

South African-controlled trials on PITC-type approaches showed significant increases in testing rates compared with VCT 14% in tuberculosis patients9 and 13.8% in sexually transmitted