• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterampilan Komunikasi Verbal dan Komunikasi Non Verba

N/A
N/A
EgieFajarNuari

Academic year: 2024

Membagikan "Keterampilan Komunikasi Verbal dan Komunikasi Non Verba"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Keterampilan

Komunikasi Verbal dan Komunikasi Non Verbal

PRAKTIKUM LABORATORIUM PRODI REHABILITASI SOSIAL

(2)

Komunikasi Verbal

Tujuan dan Indikator

1. Membangun komunikasi dengan klien secara langsung

2. Pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh kedua belah pihak 3. Tujuan berkomunikasi tercapai

(3)

Prosedur

1. Prakondisi

 Pengajar menjelaskan mengenai tujuan mempelajari teknik

komunikasi verbal

 Pengajar menjelaskan bagaimana melakukan komunikasi verbal

 Pengajar memberikan contoh

melakukan komunikasi verbal

(4)

2. Pelaksanaan

Mahasiswa praktikan memberikan tanggapan terhadap materi yang disampaikan

Mahasiswa praktikan menyusun scenario melakukan komunikasi verbal dan non verbal

Mahasiwa praktikan mempraktikan skenario

Mahasiswa praktikan melakukan

pengamatan terhadap praktik praktikan lainnya

(5)

Pengertian komunikasi verbal

 Komunikasi verbal adalah komunikasi yang terjalin secara langsung

 Komunikasi verbal bisa juga terjadi secara jarak jauh. Misalnya

pembicaraan melalui teleconference, berbicara melalui telepon, dan video call.

(6)

Komunikasi secara verbal merupakan salah satu keterampilan dasar penting yang

harus dimiliki pekerja sosial untuk

membangun hubungan yang nyaman dan terpercaya bagi klien.

Keterampilan komunikasi verbal berupa kemampuan dalam pemilihan kata,

intonasi yang tepat maupun nada suara yang tepat sesuai dengan karakteristik klien yang dihadapi, sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik, dan tujuan

komunikasi dapat tercapai.

(7)

Beberapa hal yang harus

diperhatika n dalam

komunikasi verbal

Berbicara efektif

Berbicara efektif artinya tidak bertele- tele, tidak berputar-putar untuk

menyampaikan suatu poin

pembicaraan. Tepat, lugas dan dapat dimengerti oleh klien.

 Berbicara efektif membuat lawan

bicara kita akan fokus pada setiap hal yang kita sampaikan dan dapat

mempengaruhi langsung ke dalam pikirannya.

(8)

Secara teori, ada enam faktor yang bisa mendukung terciptanya suatu komunikasi yang efektif, yaitu:

Informasi yang lengkap

Penyampaian yang ringkas

Pemilihan kata yang penuh pertimbangan

Disampaikan secara jelas

Informasi bersifat nyata

Berkomunikasi dengan tata krama

Menyampaikan informasi yang sudah teruji kebenarannya

(9)

Nada suara.

 Cara berkomunikasi yang baik

ditentukan oleh nada suara Anda.

“tidak perlu anda berbicara dengan tinggi dan melengking”

“Tidak juga berbisik-bisik sehingga klien menebak-nebak”

(10)

Harus

dihindar i

1. Berbicara dengan nada yang monoton 2. Berbicara dengan volume yang terlalu

tinggi

3. Berbicara dengan volume yang kecil 4. Berbicara tanpa antusiasme

5. Berbicara terlalu banyak “euuuu…

ehmm

Sadarilah setiap kali anda menggunakan Eeee atau Ehmm

Cobalah untuk merasa nyaman dengan keheningan, anda cukup hening setiap kali anda perlu berpikir

Gunakan tiap waktu hening / pause untuk menarik nafas, bukannya mengisi dengan Eeee atau Ehmm

(11)

Pentingnya intonasi

 Ada sebuah penelitian yang

menyebutkan bahwa intonasi suara berkontribusi sebesar 37% dari

pesan yang ingin kita sampaikan, sedangkan isi pesan tersebut

hanyalah 7% (sisanya sebesar 56%

adalah bahasa tubuh). Apa maksud dari penelitian ini?

(12)

 Artinya adalah jika ada

ketidaksinkronan dari intonasi suara dan isi perkataaan anda, maka yang dipercaya oleh si penerima pesan

adalah komponen yang persentasenya lebih besar (dalam hal ini intonasi).

Contoh: anda berkata “Saya nggak papa kok”, tapi dengan nada

ngambek/nada kesel atau marah.

 

(13)

 Maka yang ditangkap oleh si penerima pesan adalah

sebenarnya “ada apa-apa”

dengan anda yang sampai

menyebabkan anda kesal, atau

marah

(14)

Tips lain

(15)

Didalam menyampaikan pesan, gunakan 6 C ini sebagai patokan :

Clear : Gunakan bahasa dan kata-kata yang

dimengerti oleh lawan bicara, serta kalimat-kalimat yang singkat.

Concise : Sampaikan inti pesan dengan tidak bertele-tele.

Complete : Sampaikan semua fakta-fakta

pentingnya. Jawab semua pertanyaan yang diajukan.

Courteus : Gunakan kata-kata yang positif dan sopan yang menunjukkan Anda menghargai lawan bicara Anda.

Correct : Pastikan bahwa fakta-fakta yang Anda sampaikan adalah benar.

Concrete : Berikan contoh yang konkrit untuk

memudahkan pemahaman. Gunakan ilustrasi dan metafora agar penjelasan Anda lebih konkrit.

(16)

KETERAMPILAN VERBAL

1. Bertanya

- untuk memahami lanjut isu klien

- mendapat informasi yang tepat - mendapatkan kepastian

Pertanyaan Tertutup Pertanyaan Terbuka

(17)

2. Parafrasa

- Satu usaha memahami klien dari sudut pandangan klien

- ide yang disampaikan klien dinyatakan kembali oleh Pekerja Sosial dengan menggunakan perkataan sendiri yang

ringkas dan padat

Cth: “Tinggal di rumah sangat membosankan, semua anggota keluarga sibuk dengan urusan masing-masing. Oleh itu saya harus mencari kesibukan di luar rumah”

Respons:

“Anda rasa perlu kegiatan positif untuk mengisi waktu luang”

(18)

3. REFLEKSI

@ Refleksi Perasaan

- Menyatakan semula tentang perasaan klien

cth : “Kadang-kadang saya sendiri nggak paham, apa yang saya

buat, semua tak betul, yang dicarinya hanyalah salah saya saja.

Apakah saya tak pernah betul?”

Respons:

“Anda marah dengan keadaan yang sedang anda alami ini.”

(19)

@ Refleksi Pengalaman

- dilakukan dengan mengamati gerak badan klien - beri perhatian kepada nada suara, wajah, raut muka, mata

cth: “Saya sebenarnya sangat sayang kepada anak isteri saya.

Inilah yang saya tak mengerti, mengapa mereka sanggup meninggalkan saya?” (Sambil tunduk dan murung)

Respons:

“Anda terlalu sedih kerana ditinggalkan oleh anak-isteri yang anda sayangi”

(20)

Komunikasi Non Verbal

(21)

 Keterampilan komunikasi non verbal

juga tidak kalah pentingnya yang akan membangun raport antara pekerja

sosial dan klien. Komunikasi non

verbal akan menunjukan respect dan perasaan diterima pada klien.

Komunikasi non verbal

adalah komunikasi yang tidak

menggunakan kata-kata, contohnya menggunakan bahasa tubuh seperti mimik wajah dan gerakan tangan, bahkan intonasi suara dan kecepatan berbicara

(22)

Beberapa keterampila n komunikasi Non Verbal

Attending

 Keterampilan yang mencakup komponen kontak mata,

bahasa tubuh, dan bahasa lisan. Attending yang baik

adalah kombinasi ketiga

komponen tersebut sehingga akan memudahkan untuk

membuat klien terlibat

pembicaraan dan terbuka.

(23)

Ekspresi wajah

Ekspresi wajah menjadi bagian penting dari

komunikasi nonverbal karena kita bisa memberikan banyak informasi ke lawan bicara lewat ekspresi.

Misalnya, saat kita merasa excited dengan lawan bicara maka ekspresi wajah seperti tersenyum akan muncul. Sedangkan, saat sudah bosan maka ekspresi wajah cemberut akan keluar dengan sendirinya.

Ekspresi wajah juga akan menjadi hal pertama yang dilihat bahkan sebelum kita mulai berbicara.

Tersenyum

Dilakukan untuk menumbuhkan kepercayaan dalam diri klien bahwa dirinya diterima dengan baik. Sebuah senyuman juga dapat mengawali jalinan relasi yang baik.

(24)

Kontak Mata

Menunjukkan sikap antusias, usahakan tatapan mata fokus pada klien

Namun sesekali juga berpindah tidak terus menerus menatap klien

Fokus pada klien tidak selalu menatap matanya langsung

Anda bisa menatap bagian lain dari wajah klien atau menatap secara ”keseluruhan”.

(25)

Gestur

 Keterampilan untuk mengendalikan gerak tubuh sendiri dan mampu

mengartikan gerak tubuh yang ditunjukkan klien.

 Kadangkala terjadi secara sengaja atau tidak disengaja.

 Misalnya, kamu menunjukkan gestur tubuh yang tidak nyaman saat

berbicara, maka lawan bicara akan tahu jika kamu merasa terganggu.

(26)

Bahasa tubuh

Bahasa tubuh adalah cara seseorang dalam menempatkan tubuh mereka secara alami tergantung pada situasi, lingkungan, dan bagaimana perasaannya.

Itulah mengapa dari bahasa tubuh lawan bicara kita bisa mendapatkan informasi misalnya

mengenai suasana hatinya.

Contohnya, saat ada orang sedang bicara dengan menyilangkan tangan dan dahinya berkerut, maka kemungkinan ia sedang merasa kesal dan marah karena suatu hal.

Oleh karena itu saat sedang bicara dengan orang yang dihormati tidak hanya ucapan yang perlu

dijaga, tapi bahasa tubuh juga perlu diperhatikan. 

(27)

Sentuhan

Sentuhan juga menjadi salah satu contoh dari komunikasi nonverbal. Namun, sentuhan akan lebih cocok dilakukan pada orang yang sudah kamu kenal lebih akrab.

Jika kita melakukan sentuhan dengan orang yang belum dikenal pastinya akan terjadi

kecanggungan atau bahkan salah paham.

Sentuhan memang umumnya digunakan untuk mengkomunikasikan dukungan atau memberikan kenyamanan kepada orang lain. 

Misalnya, ada teman kerjamu yang sedang sedih, maka kamu bisa menunjukkan empatimu dengan memegang tangannya atau mengusap

punggungnya.

(28)

 Penampilan

 Penampilan yang ditunjukkan dari model dan warna pakaian, gaya

rambut, hingga gaya makeup juga sangat perlu diperhatikan.

 harus selalu memilih pakaian yang tepat. Selain itu, gaya rambut dan gaya makeup juga disesuaikan

 Jangan sampai kamu memberikan

kesan pertama yang kurang baik pada klien hanya karena penampilan yang tidak tepat

(29)

Cara duduk

S-

Squarely

(menghadapi klien secara sejajar, tulus hati).

0-

Open Posture

(memperlihatkan sikap tubuh terbuka).

L-

Lean (

posisi tubuh ke depan, tidak bersandar)

E-

Eyes contact

(mempertahankan kontak mata).

R-

Relax

(bersikap rileks).

(30)

Jenis Situasi Klien :

1. Klien Terbuka

2. Klien Tidak Nyaman

3. Klien Menangis

4. Klien Gelisah

BUAT SKENARIO :

Setiap Peserta secara berpasangan (2 orang, 1 sebagai klien dan 1 sebagai pekerja sosial) mecoba

mempraktikkan keterampilan yang menggambarkan :

Pertanyaan terbuka dan tertutup

Parafrase

Refleksi Perasaan & Pengalaman

Lakukan Komunikasi tersebut dengan Unsur-unsur Komunikasi Non Verbal yang tepat.

(31)

Sampai jumpa 

Referensi

Dokumen terkait

Komunikasi nonverbal ialah menyampaikan arti (pesan) yang meliputi ketidakhadiran symbol-simbol suara atau perwujudan suara.Salah satu komunikasi non verbal ialah

Meskipun kita lebih menitikberatkan pada komunikasi nonverbal dibandingkan dengan pesan verbal ketika mendeteksi manipulasi, tidak ada aturan baku yang dapat memungkinkan

Apakah proses komunikasi baik komunikasi verbal (bahasa) maupun komunikasi nonverbal (bahasa tubuh) seperti kontak mata, senyuman, sentuhan, intonasi suara, dan lainnya

Ada, misalnya saat kita di masyarakat kita harus menggunakan komunikasi dengan nada, intonasi yang baik, kita harus lebih hati-hati lagi dalam memilih dan menggunakan

Judul Tesis : OPINI PEMUKA MASYARAKAT TERHADAP GAYA KOMUNIKASI PEMIMPIN (STUDI KASUS GAYA KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL BUPATI PAKPAK BHARAT REMIGO YOLANDO BERUTU)..

Definisi komunikasi verbal yang lainnya adalah suatu jenis dari kegiatan percakapan atau penyampaian pesan maupun informasi yang dilakukan seseorang

Karakteristik kecerdasan verbal yaitu: (1) mampu mendengar dan merespon setiap suara, ritme, warna, dan berbagai ucapan kata; (2) menirukan suara, bahasa, membaca, dan menulis

rendah, namun karena tidak dapat memaksimalkan intelegensi yang dimiliki.11 Aspek intelegensi yang bersumber pada verbal seringkali rendah, namun aspek intelegensi yang bersumber pada