• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG DAN MEDIA ALFABET “SENYAWA”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG DAN MEDIA ALFABET “SENYAWA”"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG DAN MEDIA ALFABET “SENYAWA”

Kundarti Trimayasari

SD Neger Karangmulyo Kecamatan Purwodad Kabupaten Purworejo Emal: [email protected]

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of the alphabet media “ SENYAWA “ to the improvement of writing skills continued straight grade II SD N Karangmulyo , Kab . Purworejo. This study approach used true experimental research. Pretest posttest control groupused as research design. Treatment arrange on 8 meetings , each meeting consist of the alphabet using the media “ SENYAWA “. The subjects of this study were 30 students who were divided into 2 groups: the

experimental group and the control group.

The data collection technique used writing skills observation. Data were analyzed using T test. The study results showed that the media alphabet “ SENYAWA” had positive effect on students’ writing skills upright continued . Based on the test results two groups conducted by the authors, obtained t < t table is -5.435 < 2.0484 and the average value of the experimental group in the amount of 8.46 with a percentage of 39.2 % . These results indicate that the writing skills

upright concatenated experimental group is higher than the control group.

Keywords: The Alfabet Media “SENYAWA”,write erect continued.

A. PENDAHULUAN

Penddkan dapat melahrkan manusa yang mampu memberkan sumbangan dan berpartspas aktf kepada negara dengan segala kecerdasan, bakat dan potens yang dmlk. Sama halnya dengan potens peserta ddk, Potens peserta ddk akan berkembang apabla guru menjembatannya dengan proses pembelajaran yang mendukung proses pembelajaraan tu sendr. Sesua dengan tujuan dar penddkan nasonal yang tertera pada Undang- Undang Republk Indonesa Pasal 1 ayat 1 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sstem Penddkan Nasonal (UUSPN) menyatakan bahwa “penddkan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta ddk secara aktf mengembangkan potens drnya untuk memlk kekuatan sprtual keagamaan, pengendalan dr, keprbadan, kecerdasan, akhlak mula, serta keteramplan yang dperlukan drnya, masyarakat, bangsa dan negara”. Pembelajaran sendr adalah suatu proses nteraktf yang dapat menjadkan seseorang belajar sesuatu hal.

Kegatan pembelajaran, sswa SD sudah se- mestnya dbekal dengan lmu pengetahuan dasar dan keteramplan dasar yang dalam hal n adalah mata pelajaran yang tercantum dalam kurkulum SD/MI untuk mengembangkan pengetahuan dan

keteramplannya pada jenjang penddkan selan- jutnya. Salah satu mata pelajaran yang tercantum dalam kurkulum SD/MI adalah mata pelajaran Bahasa Indonesa.Sutrman (2013:1) menyebutkan bahwa guru adalah tombak dalam mewujudkan tercapanya tujuan penddkan nasonal. Tanpa kehadran seorang guru dalam proses penddkan, upaya mencerdaskan kehdupan bangsa akan sult untuk dwujudkan. Begtu juga dalam menyampakan mater Bahasa Indonesa yang tertera dalam kurkulum, Kurkulum Tngkat Satuan Penddkan (KTSP) yang dkemukakan (Zulela,2012:5) saat n, pembelajaraan bahasa Indonesa pada jenjang SD/

MI, mencakup komponen kemampuan berbahasa yang melput 4 aspek. Keempat aspek tersebut adalah: (1) mendengarkan atau menymak, (2) ber- bcara, dan (4) menuls. Keempat keteramplan n akan dpelajar oleh sswa mula dar kelas rendah hngga kelas tngg, hal tersebut dmaksudkan agar sswa tdak hanya memaham mater pembelajaran yang berkatan dengan empat keteramplan terse- but, akan tetap juga mampu mengaplkaskan- nya dalam kehdupan sehar-har. Melhat banyaknya permasalahan yang terjad dalam duna penddkan terutama dalam mata pelajaran Bahasa Indonesa, penuls melakukan observas dan wawancara dengan guru kelas II SD d SD Neger Karangmulyo Kec.

(2)

Purwodad Kab. Purworejo.Permasalahan yang penuls temukan salah satunya adalah permasalahan dalam keteramplan menuls, khususnya menuls menggunakan huruf tegak bersambung atau menuls halus.Keteramplan n telah dpelajar sswa mula dar kelas bawah, sehngga pada kelas atas sswa dharapakan mampu mengembangkan keteramplan menuls tegak bersambung yang telah dpelajarnya.

Pembelajaraan menuls tegak bersambung se- cara tdak langsung akan mengajarkan keteltan dan kesabaraan pada sswa. Pembelajaraan menuls tegak bersambung pada sswa SD ternyata juga memlk fungs yang dapat melath kreatvtas yang melbatkan vsual, sentuhan dan motork halus sswa. Namun, pada kenyataannya 80% sswa kelas II mash kurang dalam keteramplan menuls tegak bersambung, sepert kurangnya kemampuan sswa dalam menuls tegak bersambung dengan pemahaman huruf yang belum benar. Huruf-huruf tersebut msalnya bentuk huruf “t”; huruf “n” atau

“h” kaptal; panjang huruf antara huruf “p”, “g”, dan “y” adalah sama; kurang dalam memperhatkan tebal tps huruf; tulsan kurang rap dan ndah;

tulsan belum dapat terbaca dengan jelas. Sebaga calon guru kta seharusnya mampu mengantspas permasalahan yang terjad dalam pembelajaran Bahasa Indonesa khususnya pada keteramplan menuls tegak bersambung dkelas rendah.

Penuls memperoleh nama meda alfabet

“SENYAWA” ternspras dar sebuah ebook meda pembelajaran mengenal huruf alfabet, dalam ebook tersebut menjelaskan mengena bagamana cara membelajarkan anak untuk mengenal huruf alfabet dengan mudah, hanya saja dalam ebook n tdak begtu luas djelaskan tentang meda alfabet tu sendr. Penuls juga ternspras dar buku karangan Arsyad tahun 2010 yang berjudul “Meda Pembelajaraan” yang menyebutkan fungs afektf dar meda vsual, yatu dapat terlhat dar kenkmatan sswa ketka belajar teks yang bergambar. Gambar atau lambang vsual dapat menggugah emos dan skap sswa, msalnya nformas yang menyangkut masalah sosal atau ras. Penuls berpendapat mash banyak sswa yang belum mampu untuk menuls tegak bersambung dengan bak dan benar sesua dengan apa yang dharapkan. Penuls tertark untuk membuat suatu karya lmah dengan judul “Pengaruh Media Alfabet “SENYAWA“ Terhadap Keterampilan Menulis Tegak Bersambung”.

Keteramplan menuls salah satu yang tercan- tum dalam keteramplan berbahasa, keteramplan menuls merupakan salah satu aspek yang dgunakan sebaga sarana berkomunkas. Oleh karena tu guru

mempunya peranan yang besar dalam pengemba- ngan berbahasa sswa d sekolah. Keteramplan da- lam pembelajaran mencakup berbaga aspek. Salah satu aspek keteramplan yang harus dkuasa sswa adalah keteramplan menuls. Menuls berasal dar kata dasar tuls, Menurut Targan (2008:22) menuls adalah menurunkan atau melukskan lambang- lam- bang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dpaham oleh seseorang, sehngga orang-orang da- pat membaca lambang- lambang grafik tersebut jika mereka memahami bahasa dan gambaran dan grafik tersebut. Menuls menurut jurnal nternasonal yang berjudul The Developing of skill Writing, writing is a system of intercommunication by means of conventional visible marks adalah sebuah sstem pergaulan dengan cara menanda secara konvensonal. Hal n dapat dartkan bahwa menuls merupakan suatu bentuk pergaulan dengan cara member tanda yatu bentuk huruf. Bentuk huruf yang bak dapat dlath dar menuls permulaan, menuls permulaan yang serng dlakukan adalah dengan menuls menggunakan huruf tegak bersambung, menuls permulaan n d mula sejak kelas 1 semester satu kemudan d lanjut pada kelas 2 dan kelas tga.

Menuls tegak bersambung adalah kegatan menghaslkan huruf yang salng bersambung d- lakukan tanpa mengangkat alat tuls. Kegatan pem- belajaran khususnya menuls tegak bersambung pada menuls permulaan sebaknya menggunakan meda yang bak dan efektf, sehngga sswa dapat dengan mudah memaham maksud dar mater yang dsampakan tanpa ada keraguan. Karena dengan menggunakan meda sswa dapat langsung melhat bagamana cara menulskan huruf tegak bersambung dengan bak. Penlaan menuls tegak bersambung dnla dengan menggunakan pedoman penlaan menuls permulaan. Penlaan tersebut ddasarkan pada aspek- aspek kemampuan menuls yang harus dkuasa sswa. Depdknas (2009: 127) menyebutkan bahwa penlaan menuls tegak bersambung mel- put: (1) keraphan, (2) kesesuaan ukuran tulsan, (3) penggunaan huruf kaptal (4) penggunaan tanda baca (5) kelengkapan huruf.

Setap sstem pembelajaraan, perolehan pe- ngetahuan dan keteramplan serta perubahan-pe- rubahan perlaku dan skap dapat terjad karena nteraks antara pengalaman baru dengan penga- laman yang pernah dalam sebelumnya. Hal n menuntut guru untuk lebh jel terhadap rang- sangan-rangsangan yang dberkan kepada sswa contohnya sepert penggunaan meda setap kal melaksanakan kegatan belajar mengajar. Sehngga sswa dharapkan akan dapat menerma dan

(3)

menyerap dengan mudah dan bak pesan-pesan dalam mater yang dsajkan.

Arsyad (2011:6) menyebutkan bahwa dalam kegatan belajar mengajar, kata meda dgantkan dengan stlah-stlah sepert alat pandang dengar, bahan pengajaraan (instructional material), komunkas pandang dengar ( audio-visual communication), pend- dkan alat peraga pandang (visual edication), teknolog penddkan (educational technology), alat peraga dan meda penjelas. Pengertan meda pembelajaraan menurut Nurseto (2008: vol 8) adalah wahana penyalur pesan dan nformas belajar. Meda pem- belajaraan yang drancang secara bak akan sangat membantu peserta ddk mencapa tujuan pembela- jaraan.

Media aflabet “SENYAWA” adalah singkatan dar Sen Nyata Berwarna, meda pembelajaran n merupakan meda yang dsajkan melalu lembar kertas yang telah di modifikasi dengan foto peristiwa yang d alam secara langsung oleh sswa dan dedt denga bantuan photoshop untuk menghlangkan warna dar foto tersebut sehngga sswa dapat mewarnanya menggunakan pensl warna, dengan begtu meda n memlk unsur sen, nyata, dan berwarna. Semua unsur d sajkan dalam satu kesatuan menjad satu lembar kertas yang mudah d pergunakan sswa.

Kelebhan meda alfabet “Senyawa” n antara lan mudah dbawa, prakts, gampang d pergunakan, dan menyenangkan. Penuls memperoleh nama me- da alfabet “SENYAWA” ternspras dar sebuah ebook meda pembelajaran mengenal huruf alfabet, dalam ebook tersebut menjelaskan mengena baga- mana cara membelajarkan anak untuk mengenal huruf alfabet dengan mudah, hanya saja dalam ebook n tdak begtu luas djelaskan tentang meda alfabet tu sendr. Penuls juga ternspras dar buku karangan Arsyad (2010) yang berjudul “Meda Pembelajaraan” yang menyebutkan fungs afektf dar meda vsual, yatu dapat terlhat dar kenk- matan sswa ketka belajar teks yang bergambar.

Gambar atau lambang vsual dapat menggugah emos dan skap sswa, msalnya nformas yang menyangkut masalah sosal atau ras.

Mengngat lag tentang manfaat dar menuls tegak bersambung dalam pon ke empat yatu mengasah daya sen, hal n menjad salah satu yang menjad nspras, dan yang terakhr menjad focus penuls adalah model pembelajaraan student center, yang memlk art bahwa sswa menjad pusat dar pembelajaraan atau melbatkan secara langsung ataupun nyata dalam setap pembelajaraan

Penuls kemudan menggabungkan semua nspras tersebut menjad sebuah meda pembelajaran yang bernama meda Alfabet “SENYAWA” (SE = Sen, Nya = Nyata, Wa= Berwarna), karena dar meda alfabet “SENYAWA” n sswa dapat secara mudah mengenal huruf tegak bersambung dengan cara yang menyenangkan.

Cara mengaplkaskan meda n adalah sebaga berkut;

Bagkan meda Alfabet “Senyawa” kepada sswa secara berkelompok, setap kelompok bers 3-4.

Instrukskan kepada sswa untuk menulskan pers- twa pada kolom gambar/foto, tuls menggunakan tegak bersambung pada kolom yang telah dseda- kan,Jka sswa sudah selesa menulskan tegak ber- sambung, maka sswa dapat mewarna gambar- gambar yang perlu dwarna dengan menggunakan pensl warna/crayon. Kumpulkan hasl pekerjaan sswa untuk d jadkan penlaan.

Kegatan belajar mengajar, khususnya pem- belajaraan menuls tegak bersambung, meda pembelajaraan tentulah menjad hal yang palng pentng, karena meda pembelajaraan akan mem- berkan gambaran kepada seorang sswa untuk melakukan perbuatan belajar dem mencapa tu- juannya dan tanpa adanya meda yang bak, proses belajar tdak akan berjalan dengan bak pula. Ke- gatan pembelajaraan menuls dapat dtngkatkan melalu berbaga cara sepert menerapkan pola belajar dengan menggunakan media alfabet “SENYAWA”.

Meda pembelajaraan dgunakan dalam rangka ko- munkas dan nteraks guru dan sswa dalam proses pembelajaran (Arsyd, 2011: 7).

Kegatan menuls tegak bersambung dapat melath kemampuan berpkr dan motork halus sswa dapat dajarkan dengan menggunakan meda alfabet “SENYAWA” karena meda n bersfat langsung melbatkan sswa dalam pembelajaraan.

Meda alfabet “SENYAWA”akan membuat belajar terasa lebh mudah dan menyenangkan karena merupakan kombnas antara ketramplan menuls tegak bersambung dan kegatan mewarna sehngga mereka (sswa) lebh senang lag. Hal n dperkuat oleh hasl peneltan yang dlakukan tahun 2013 pada mahasswa program stud penddkan sekolah dasar.

Dar hasl peneltan tersebut, menunjukan bahwa meda pembelajaraan memlk pengaruh yang cukup kuat terhadap penngkatan keteramplan menuls tegak bersambung sswa. Dengan demkan, meda

“SENYAWA” dapat menngkatkan ketramplan menuls tegak bersambung.

(4)

B. METODE

Rancangan peneltan n dlakukan dengan me- tode ekspermen Pretes-Postes Grup kontrol tdak secara random (Nonrandom Control Grup Prestest-Postest Desaign). Desan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan ekspermen murn yang terdr dar 2 kelompok, yatu kelompok control dan kelompok ekspermen, dengan memberkan treatment kepada kelompok ekspermen (Arkunto, 2010).

Tahapan ekpermen yatu dengan mengadakan Pre Test kepada kedua kelompok, yatu kelompok ekspermen dan kelompok kontrol. Kelompok pertama yatu kelompok ekspermen dber treatment berupa pemberan Meda alfabet “SENYAWA”

dan kelompok kedua yatu kelompok kontrol tdak dber treatment, selanjutnya dadakan Post Test dan dlhat perbedaannya. Model peneltan ekspermen tersebut dapat damat pada Tabel 2 dbawah n:

Tabel 2. Peneltan Ekspermen Prestes-Postes Grup Kontrol Tdak Secara Random Grup Prestes Variabel

Terikat Postes

Ekspermen Y 1 X Y 2

Kontrol Y 3 - Y 4

Keterangan

Y 1 : Pretes kelompok ekspermen Y 2 : Postes kelompok ekspermen Y 3: Pretes kelompok control Y 4: Postes kelompok kontrol X : Menerma treatmen - : Tdak menerma treatmen

Berdasarkan Tabel 3.1 d atas dapat dketahu bahwa pengaruh treatmen dtunjukan oleh perbe- daan antara (Y1-Y2) pada kelompok ekspermen dengan (Y3-Y4) pada kelompok pembandng atau kelompok kontrol. Adapun treatmen yang akan dberkan dalam peneltan n berupa pembelajaraan menggunakan meda alfabet “SENYAWA”. Da- lam peneltan ekspermen penlaannya dengan membandngkan antara hasl dar posttest kelompok kontrol dan kelompok ekspermen. Desan peneltan n menempuh 3 cara, yatu sebaga berkut:

1. Memberkan Pre Test untuk mengukur varabel terkat sebelum dlakukan treatment kepada kedua kelompok.

2. Memberkan treatment kepada kelompok eks- permen sedangkan kelompok control tdak dberkan treatment.

3. Memberkan Post Test untuk mengukur varabel terkat setelah dberkan perlakuan terhadap kelompok ekspermen ( Sudjana dan Ibrahm 2001:35).

Populas adalah keseluruhan subjek peneltan.

Apabla seseorang ngn menelt semua elemen yang ada dalam wlayah peneltan, maka peneltnya merupakan peneltan populas. Populas adalah target seluruh orang atau objek yang akan menjad sasaran kesmpulan peneltan. Populas dalam peneltan n adalah sswa kelas II A dan II B SD Neger Karangmulyo Kec.Purwodad Kab.

Purworejo tahun ajaran 2015/2016.

Sampel adalah kelompok kecl dar target po- pulas yang mewakl populas dan secara rl dtelt.

Sampel dalam peneltan n adalah sswa kelas II A dan II B SD Neger Karangmulyo yang berjumlah masng-masng 15 sswa.

Teknk samplng yang dgunakan dalam pe- neltan n Purposive sampling adalah metode pe- ngamblan sampel yang dplh dengan cermat se- hngga relevan dengan struktur peneltan, dmana pengamblan sampel berdasarkan keputusan pe- nelt dengan mengambl sampel orang-orang yang dipilih oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik dan karakterstk tertentu yatu sswa yang memlk pemahaman kurang terhadap perlaku seksual sehat remaja.

1. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah pelaksanaan peneltan eks perman:

a) Menyapkan alat pembelajaran sepert peng- gars, kertas, spdol, buku panduan dll, me- nyapakan mater yang akan dsampakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesa Ser- ta mempersapkan meda gambar yang se- sua untuk mater yang akan dsampakan saat pembelajaran yang sesua dengan ke- butuhan.

b) Persapan Mater dan Merencanakan Waktu Peneltan.

1) Mater yang akan dsampakan penelt dalam peneltan n adalah mater ten- tang menuls tegak bersambung pada mata pelajaran Bahasa Indonesa. Mater dsusun dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), adalah sebaga berkut :

2) Memlk Standar Komoetens dan Kom- petens Dasar yang sesua dengan mater menuls tegak bersambung yang akan d masukkan ke dalam susunan RPP.

(5)

3) Memlh ndkator,merancang tujuan, mater dan model untuk pelaksanaan pembelajaran yang tepat dan sesua.

4) Menerapkan langkah-langkah pembe- lajaran dar pendahuluan, nt kegatan, hngga penutup.

5) Memlh sumber belajar dan alat belajar yang sesua dengan kegatan pembelajaran mater bahasa Indonesa.

6) Memlh dan menyusun alat penlaan yang dapat mengukur ketercapaan ndcator pembelajaran.

7) Merancang dan merencanakan penata- an lngkungan belajar yang efektf dan efisien.

c) Pelaksanaan peneltan

1. Penelt melaksanakan observas pada sswa kelas II SD Neger Karangmulyo untuk mengetahu tngkat keteramplan menuls sswa pada saat menerma pretes dan postes.

2. Pelaksanaan pretes

a. Penelt menjelaskan maksud dan tujuan pelaksanaan pretes.

b. Membagkan soal pretes.

c. Mengoreks hasl pengsan soal pretes dan mentabulaskan sesua dengan pedoman penlaan.

d. Menganalss hasl pretes untuk menentukan tndak lanjut.

3. Pelaksanaan treatment kepada sswa ke- las II SD Neger Karangmulyo berupa pembelajaraan menggunakan meda al- fabet “SENYAWA”.

a. Menyapkan meda alfabet “SE- NYAWA”.

b. Melakukan kegatan pembelajara- an menggunakan meda alfabet

“SENYAWA” kepada anggota kelompok eksermen. Sedangkan pada kelompok kontrol tdak d- berkan pembelajaraan apapun.

4. Pelaksanaan postes

a. Penelt menjelaskan maksud dan tujuan pelaksanaan postes.

b. Membagkan soal postes kepada sampel peneltan.

c. Mengoreks hasl jawaban postes dan mentabulaskan sesua dengan pedoman penlaan.

d. Menganalss hasl postes.

e. Memberkan hasl nterpaens pada hasl peneltan tersebut.

f. Memberkan nformas hasl ana- lss kepada phak sekolah.

2. Analisis Data

Peneltan n bertujuan untuk mengetahu apakah meda alfabet “SENYAWA” berpenga- ruh terhadap penngkatan keteramplan me- nuls tegak ersambung sswa yang menjad kelompok ekspermen. Penngkatan keteram- plan menuls tegak bersambung sswa dapat dlhat melalu analss skor menuls tegak bersambung sswa sebelum dan sesudah d- berkan pembelajaran menggunakan meda alfabet “SENYAWA pada subjek yang menjad kelompok ekspermen

Afifudin (2009: 145) menjelaskan bahwa analss data merupakan proses pengorgansa- san dan mengurutkan data dalam pola, kata- gor, satuan uraan dasar sehngga dapat dtemu- kan tema dan hpotess kerja sepert yang d- dasarkan oleh data. Data yang bersfat kuant- tatf yang dperoleh dar hasl tes dolah meng- gunakan SPSS 16,0 for windows. Pengolahan data kuanttatf dlakukan dengan mengguna- kan uj statstc terhadap hasl data pretes, postes, dan ndeks gan ( normalized gain). Indeks gan n dhtung dengan rumus ndeks gan dar Meltzer (Barka dalam Khususuwanto, 2008:49), yatu:

skor Postes - skor Pretes Indeks gain =

Smax - Skor Pretes

Adapun untuk krtera rendah, sedang dan tngg mengacu pada krtera Hake (Barka dalam Khususwanto, 2008:49), yatu sebaga berkut:

Indeks Gan < 0,3 = Rendah 0,30 < ndeks Gan < 0,70 = Sedang Indeks Gan > 0,70 = Tngg

Langkah- langkah pengujan yang dtempuh untuk data pretes, postes dan ndeks gan adalah sebaga pengujan awal dan prasyarat dalam pengujan berkutnya, dapat dsajkan dbawah n:

Uji Normalitas

Uj normaltas data n bertujuan untuk menguj normal atau tdaknya suatu varabel

(6)

dengan menggunakan Ch Kuadrat (x^2) untuk tu rumus yang dgunakan untuk pengujan hpotess adalah rumus Ch Kuadrat, persamaan dasarnya dtunjukkan pada rumus berkut :

𝓍2 = �

k i =1

( fo ) ( fh )

Keterangan :

fo = Frekuens yang dobservas dalam kate- gor ke-

fh = Frekuens yang dharapkan dbawah f_o dalam kategor ke-

Rumusan hpotess dalam peneltan n ada- Ho : meda alfabet “SENYAWA” tdak ber- lah

pengaruh terhadap penngkatan kete- ramplan menuls tegak bersambung sswa.

Ha : meda alfabet “SENYAWA” berpenga- ruh secara postf terhadap penngkat- an keteramplan menuls tegak bersam- bung sswa.

Krtera pengujan normaltas adalah dengan data berdstrbus normal, bla

𝓍2 htung < 𝓍2 tabel dengan derajat kebebasan (dk = kelas nterval-3) tetap jka

𝓍2 htung > 𝓍2 tabel maka data berdstrbus tdak normal.

Uji Homogenitas

Untuk menentukan rumus uj t mana yang akan dplh untuk pengujan hpotess, maka perlu duj dulu varans kedua sampel homogen atau tdak menggunakan rumus dbawah n:

S2 terbesar F =

S2 terkecil

Langkah selanjutnya menentukan F_htung dengan Fα (n1-1, n2-1) dengan α = 0,05. Kriteria dar uj homogentas n adalah jka Fhtung < Fα maka data bersfat homogen. Jka data analss berdstrbus normal dan homogeny, maka untuk pengujan hpotess dlakukan uj T.

Uji T

Untuk melhat apakah hasl peneltan yang diperoleh signifikan atau tidak digunakan per- htungan uj t. uj t n dgunakan untuk mem- bandngkan rata-rata dar hasl pretest dan posttest antara kelas ekspermen dengan kelas kontrol, karena n1≠ n2, berdistribusi normal dan homogeny maka dgunakan rumus polled varans sebaga berkut:

Setelah dlakukan uj t, maka harga thtung yang dperoleh perlu dbandngkan dengan ttabel untuk mengetahui perbedaan itu signifi- kan atau tdak dengan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 – 2 dan taraf kepercayaan 95%.

Berdasarkan perrhtungan tersebut jka dketahu thtung< ttabel maka Ho dtolak dan H1 dterma. Rumus Ho dan H1 pada peneltan n adalah sebaga berkut:

Ho = Tdak terdapat perbedaan hasl menuls tegak bersambung yang signifikan da- lam pelajaran bahasa Indonesa sebe- lum dan sesudah perlakuan (treatmen).

H1 = Terdapat perbedaan hasl menuls tegak bersambung yang signifikan dalam pe- lajaran bahasa Indonesa sebelum dan sesudah perlakuan (treatmen).

C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pelaksanaan Pretes

Hasl dar preteskemudan danalss. Dar 30 sampel tersebut kemudan d bag menjad dua kelompok, yatu kelompok ekspermen dan kelompok kontrol, dengan kelas II A sebaga kelompok ekspermen dan kelas II B sebaga kelompok Kontrol. Hasl dar perhtungan pretes d lakukan oleh 5 penla, yang terdr dar 4 guru SD N Karang mulyo dan 1 penelt sendr. Hasl dar penlaan yang sudah d rata- rata dapat dlhat pada Tabel 11 dbawah n:

𝓍1 - 𝓍2 𝓍2 =

(n11) S21 + (n21) S22 n1 + n22

1 1 + n1 n2

(7)

Tabel 11. Daftar Hasl Pretes Kelompok

Eksperimen Kelompok

Kontrol

No Nama* Skor No Nama* Skor

1 AS 4.65 1 AR 4.4

2 AF 5.7 2 AA 5

3 BS 4.8 3 AN 4.95

4 DN 4.75 4 AP 5

5 EF 5.6 5 AG 5.2

6 NV 4.85 6 AC 5

7 NA 5.45 7 ES 5.4

8 RA 5.3 8 EA 5.55

9 SK 5.3 9 EP 4.65

10 VD 4.85 10 HS 5.4

11 AF 5.2 11 HN 5.75

12 SP 5.05 12 RR 5.55

13 RN 4.95 13 SZ 5.65

* : Nama sswa dsamarkan untuk menjaga rahasa sswa

2. Pemberian Treatmen berupa media alfabet

“SENYAWA”

Kegatan treatmen meda alfabet “SENYA- WA” n hanya dberkan kepada kelompok eks- permen. Jadwal kegatan ddskuskan dengan semua anggota kelompok. Kegatan dlaksana- kan selama 8 har. Jadwal dan hasl pelaksanaan pelathan dapat dlhat pada lampran.

3. Pelaksanaan posttest

Peneltan dakhr dengan pengukuran (post- test). Posteskelompok ekspermen dberkan se- telah dberkan treatmen berupa meda alfa- bet “SENYAWA”, sedangkan kelompok kon- trol dberkan postestanpa dberkan treatmen.

Langkah selanjutnya adalah melakukan analss data terhadap hasl posttesttermasuk d dalammya uj hpotess peneltan dan menyusun hasl peneltan kedalam bentuk sstemats.

Daftar hasl postes kelompok ekspermen dan kelompok kontrol dapat d lhat pada Tabel 12. dbawah n.

Tabel 12. Daftar Hasl Posttest Kelompok

Eksperimen Kelompok Kontrol

No Nama* Skor No Nama* Skor

1 AS 8.05 1 AR 4

2 AF 8.25 2 AA 5

3 BS 8.05 3 AN 5.15

4 DN 8.35 4 AP 5.55

5 EF 8.5 5 AG 5.1

6 NV 8.5 6 AC 5.25

7 NA 8.45 7 ES 5.2

8 RA 8.7 8 EA 5.65

9 SK 8.8 9 EP 4.9

10 VD 8.45 10 HS 5.35

11 AF 8.55 11 HN 5.7

12 SP 8.3 12 RR 5.45

13 RN 8.2 13 SZ 5.75

14 RF 8.75 14 ZA 4.62

15 PC 8.95 15 AY 5

* : Nama sswa dsamarkan untuk menjaga rahasa sswa

Dar hasl perhtungan skor posteskedua kelompok, dapat terlhat dengan jelas bahwa kelompok ekspermen yang mendapatkan treatmen berupa meda alfabet “SENYAWA”

mengalami peningkatan skor yang signifikan sedangkan kelompok kontrol yang tdak menda- patkan treatmen tdak mengalam penngkatan yang signifikan, bahkan mengalami penurunan.

4. Pelaksanaan Observasi a. Observasi Kegiatan Siswa

Observas kegatan sswa dlakukan pa- da ekspermen dan kelompok kontrol, ob- servas dlakukan dengan melhat hasl tu- lsan tegak bersambung sswa saat pretes dan postes. Hasl dar observas dhtung meng- gunakan skala Likert (Azwar, 2012, yang ke- mudan dambl rata- ratanya, rata- rata terse- but dgunakan untuk pengamblan kesmpul- an hasl observas kegatan sswa saat pretes d bandngkan dengan hasl observas kega- tan sswa saat postes, bak tu kelompok kon- trol ataupun kelompok ekspermen.

Dperoleh rata- rata presentase kelom- pok kontrol pretes 46% dan postes 49%, sedangkan presentase kelompok ekspermen pretes 47% dan postes 80%. Perbandngan hasl observas kegatan sswa dapat dlhat pada Tabel 13. d bawah n:

Tabel 13. Data Hasl Observas Sswa Setap Indkator

No Indikator Observasi

Kelompok

Kontrol Kelompok Eksperimen Pretes Postes Pretes Postes 1. Bentuk Huruf 40% 45% 5% 75%

2. Jarak 50% 50% 50% 85%

3. Penggunaan

Tanda Baca 55% 55% 50% 80%

(8)

4. Penggunaan

Huruf Kaptal 45% 50% 50% 75%

5. Keraphan

Penulsan 40% 45% 40% 85%

Rata-rata 46% 49% 47% 80%

Hasl dar observas kegatan menuls tegak bersambung sswa secara menyeluruh dapat d lhat pada dagram batang berkut;

Gambar 3. Hasl Observas Kemampuan Menuls Sswa

b. Observasi Kegiatan Guru

Observas kegatan guru dlakukan pada kelompok ekspermen saja, hal n dkarenakan pada kelompok kontrol tdak d berkan treatment berupa meda alfabet

“SENYAWA”. Penlaan observas kegatan guru menggunakan skala Guttman, yang kemuda dar hasl penlaan tersebut dapat dtark kesmpulannya. Observas kegatan guru dlakukan pada saat pembelajaraan d kelompok ekspermen, pembelajaraan dlakukan 8 kal pertemuan. Hasl yang dperoleh adalah pada pertemuan I nla presentasenya sebesar 71,4%, pertemuan II 85,7%, pertemuan III 71,4%, pertemuan IV 80,9%, pertemuan V 90,4%, pertemuan VI 80,9%, pertemuan VII 90,4%, dan pertemuan VIII sebesar 95,25%.

Hasl dar observas tersebut dapat juga dlhat pada Dagram batang berkut;

Gambar 4. Dagram Batang Observas

5. Pengajuan Prasyaraat Analisis

Uj normalsas dlakukan untuk mengeta- hu apakah data yang dperoleh bersfat normal atau tdak. Uj normalsas data dlakukan de- ngan bantuan program komputer SPSS16.0 for windows. Penentuan normal tdaknya skor dalam peneltan n dengan menggunakan rumus Ch Kuadrat (×2). Asums yang dgunakan adalah apabla nla asymp sign >alpha 5% maka data berdstrbus normal, sebalknya apabla asymp sig <alpha 5% maka data tersebut tdak ber- dstrbus normal. Hasl pengujan normaltas menggunakan tes Ch Kuadrat (×2) dalam Tabel 16. berkut:

Tabel 16. Uj Normaltas Data Tes Statistics

Prestes

eksperimen Postes

eksperimen Prestes kontrol Postes

kontrol Ch-Square 3.400a 1.800a 3.333b .867c

Df 11 11 10 13

Asymp.Sg. .984 .999 .972 1000

Berdasarkan hasl uj normalsas data pada tabel d atas, dketahu bahwa nla asymp sign pretes dan postes bak kelompok ekspermen maupun kelompok kontrol >0,05. Dengan de- mkan, data peneltan n memlk sebaran data normal karena memlk tngkat probabltas (p value) >0,05 sehngga data dapat dgunakan untuk peneltan selanjutnya. Hasl lengkap dar pengujan normalsas data dapat dlhat pada lampran.Setelah mengetahhu hasl dar normaltas data, maka untuk mengetahu uj T mana yang akan dplh untuk pengujan hpo- tess, maka perlu duj terlebh dahulu varans kedua sampel homogeny atau tdak dengan bantuan SPSS.16 for windows. Penentuan suatu varan homogeny atau tdak dalam peneltan n menggunakan asums apabla Asymp Sign< 0,05 maka data bersfat tdak homogeny, begtu juga sebalknya apabla Asymp Sign> 0,05 maka data bersfat homogeny. Hasl uj homogentas dengan bantuan SPSS.16 for wndows dapat dsajkan dalam Tabel 17 berkut:

Tabel 17. Uj Normaltas Data Test of Homogenitas of Variances Nla

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.690 1 28 .413

(9)

Berdasarkan hasl uj homogentas data pada tabel bak postes dan pretes datas, dketahu bahwa Asymp Signmemlk nla > 0,05 sehngga data dalam peneltan n bersfat homogeny. Hasl n dapat dgunakan untuk menentukan uj mana yang akan dgunakan selajutnya.

6. Pengujian Hipotesis

Hpotess yang dajukan dalam peneltan n adalah adanya pengaruh meda alfabet “SE- NYAWA” untuk menngkatkan ketramplan menuls tegak bersambung sswa kelas II SD N Karangmulyo. Analss menggunakan model statistic parametric. Analss data dlakukan dengan menggunakan model statistic parametric karena data berdstrbus normal dan homogeny, sehngga asums yang mendasar penggunaan statistic non parametrictdak terpenuh. Untuk mengetahu tingkat signifikasi skor antara skor pretes dan postes pada masng-masng kelompok, selanjut- nya data danalss menggunakan model statistic parametric untuk melhat prebedaan skorpretes dan postes dalam kelompok ekspermen mau- pun kontrol. Sebelum menghtung uj T anta- ra kelompok ekspermen dan kelompok kon- trol, penghtungan penngkatan kelompok eks- permen perlu dlakukan karena untuk menge- tahu adakah penngkatan yang terjad padda kelompok ekspermen. Penngkatan kelompok ekspermen dapat dhtung menggunakan n- deks gan (normalized gain) dapat dlhat pada Tabel 19 dbawah n:

Tabel 16. Uj Normaltas Data Tes Statistics

Test Value = 0

t df Sig.

tailed)(2-

Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Pretes 61.519 14 .000 5.14000 4.9608 5.3192 Postes 122.897 14 .000 8.54667 8.3091 8.6043 Gan -42.263 14 .000 -3.31667 -3.4850 -3.1483

Berdasarkan Tabel 4.10 datas, hasl uj T skor pretes dan skor postes kelompok ekspermen memlk hasl thtung < ttabel, yatu -42,263 <2,0484 serta dapat dlhat nla asymp sig < 0,05 yatu 0,000 < 0,05. Sehngga dapat dartkan bahwa kelompok ekspermen mengalam penngkatan yang signifikan dalam keterampilan menulis tegak bersambung.

Uj T hasl Pretes dan Postes antara Ke- lompok Ekspermen dengan Kelompok Kon- trol, Data berkut adalah rangkuman hasl uj T pretesdan postes antara kelompok ekspermen dengan kelompok kontrol

Tabel 20. Uj T Hasl Pretes dan Postes Antara Kelompok Ekspermen dengan Kontrol

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std.

Deviation Std.

Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Par 1

pretes-postes 1.67567 1.68949 .30846 -2.30653 -1.04480 -5.432 29 .000

Berdasarkan data d atas, hasl uj T skor postes antara kelompok ekspermen dengan kelompok kontrol dperoleh nla thtung< ttabel yatu -5,435 <2,0484 serta dapat dlhat nla Asymp sig < 0,05 yatu 0,000 < 0,05. Hasl ter- sebut menunjukan bahwa Ho dtolak dan H1 dterma. Artnya terdapat perbedaan skor sswa yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasl tersebut mem- buktkan bahwa hpotess yang menyatakan bahwa meda alfabet “SENYAWA” memlk pengaruh terhadap penngkatan keteramplan menuls tegak bersambung sswa terbukt ke- benarannya yatu dengan bukt bahwa pada kelompok ekspermen yang memperoleh treat- men berupa pembelajaraan menggunakan me- da alfabet “SENYAWA” menunjukan penng- katan keteramplan menuls tegak bersambung sswa yang dtanda dengan penngkatan skor posstest.

7. Pembahasaan

Peneltan n bertujuan untuk mengetahu pengaruh meda alfabet “SENYAWA” terhadap penngkatan keteramplan menus tegak ber- sambung sswa kelas II SD N Karangmulyo, Kec.Purwodad, Kab. Purworejo. Meda alfa- bet “SENYAWA” adalah suatu alat bantu un- tuk mempermudah sswa dalam memaham pembelajaraan.Berdasarkan hasl dar try out soal uraan tegak bersambung yang dkut oleh 30 sampel peneltan dketahu bahwa skor ter- tngg keteramplan menuls tegak bersambung sswa sebesar 8,95, sedangkan skor terendah keteramplan menuls tegak bersambung sswa sebesar 4 dan perbedaan skor antara sswa de- ngan keteramplan menuls tegak bersambung

(10)

tertngg dengan sswa dengan keteramplan menuls tegak bersambungterendah yatu se- besar 49,5%. Hal n membuktkan bahwa Keteramplan menuls tegak bersambung yang dmlk oleh setap sswa tdaklah sama.

Hasl uj T postes kedua kelompok yang dlakukan oleh penelt, dperoleh thtung< ttabel yatu -5,435 <2,0484 . Hasl tersebut me- nunjukan bahwa Ho dtolak dan H1 dterma.

Bahwa terdapat perbedaan hasl menuls tegak bersambung yang signifikan dalam pelajaraan bahasa Indonesa sebelum dan sesudah per- lakuan (treatment)

Sedangkan dar hasl keseluruhan peneltan, menunjukan nla rata-rata kelompok eksper- men sebesar 8,46 hal n menunjukkan bahwa terjad penngkatan keteramplan menuls tegak bersambung sswa sebesar 39,2% setelah dber

treatmen berupa meda alfabet “SENYAWA”, sedangkan nla rata-rata kelompok kontrol yatu 5,18, hal n tdak menunjukan penngkat- an keteramplan menuls tegak bersambung ss- wa yang signifikan yaitu hanya sebesar 0,58%.

Hasl d atas, terbukt bahwa hpotess me- da alfabet “SENYAWA” berpengaruh secara postf terhadap penngkatan keteramplan menuls tegak bersambung sswa terbukt. Hal n dapat terlhat dar perbedaan skor sswa kelompok ekspermen sebelum menerma treatmen (pretes) dengan skorsswa kelompok ekspermen sesudah menerma treatmen (posttest). Hal n membuktkan bahwa meda alfabet “SENYAWA” berpengaruh secara po- stf terhadap keteramplan menuls tegak ber- sambunng sswa kelas II SD N Karangmulyo, Purworejo.

DAFTAR PUSTAKA

Afifudin, H. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bogor: Ghala Indonesa.

Arkunto, Suharsm. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rneka Cpta.

_______________. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rneka Cpta.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaraan. Jakarta: Rajawal Pers.

___________. 2015. Media Pembelajaraan. Jakarta: Rajawali Pers

Azwar, Safuddn. 2012.Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Depdkas. 2009. Panduan untuk Guru Membaca dan Menulis Permulaan untuk Sekolah Dasar Kelas 1, 2, 3. Jakarta:

Depdknas.

Sudjana, Nana. 2009. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Snar Baru Algensndo.

Sutrman. 2013. Media dan Model-model Pembelajaran Inovatif .Yogyakarta : Graha Ilmu.

Nurseto, Tejo. 2011. Jurnal Pendidikan Membuat media pembelajaraan yang menarik. Yogyakarta: Fakultas Ekonom UNY.

Targan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Zulela. 2012. Pembelajaraan Bahasa Indonesia apresiasi sastra di Sekolah Dasar.Jakarta:PT.Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, masalah penelitian ini sebagai berikut. Kemampuan menulis tegak bersambung siswa kelas II A SD Negeri 1 Pedes

Tahap kegiatan pada siklus-siklus tersebut, hasil yang dicapai adalah: 1 Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung, 2 Guru dapat merancang dan menerapkan