• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERAMPILAN VARIASI MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SEJARAH DI SMA PGRI 3 PADANG

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KETERAMPILAN VARIASI MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SEJARAH DI SMA PGRI 3 PADANG "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KETERAMPILAN VARIASI MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SEJARAH DI SMA PGRI 3 PADANG

Lili Nur Indah Sari1 Ranti Nazmi2

Meldawati3

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

The background of the research is about ability of variation media which is not yet done with the real material at SMA PGRI 3 Padang. Variation media includes listener media, seeing media, audio visual media. The purpose of the research is 1) to express the ability of teacher uses variation media in teaching learning process at SMA PGRI 3 Padang. 2) to state challenge whatever the teacher is happened by using variation media in teaching learning process at SMA PGRI 3 Padang. Kinds of the research are about evaluative study with qualitative analysis where location at SMA PGRI 3 Padang. Meanwhile, informant in this research includes history teacher which is taught at class X and XII amount 2 persons. Some students and headmasters toward observation technique, interview, and documentation study using RPP. The data analysis is examined by using triangulation data and from data is collected and analyzed with interactive that are data collection, reduction data, showing data and conclusion. From the result of research show that 1) Variation media in teaching learning process is still low and almost does not use media at class. 2) Least the teachers’ understanding about function of media in lesson. 3) Least prepare the tools and things from the school and teacher which does not effort self media that is needed in teaching. Based the result of research can be concluded that 1) least the teachers’ understanding is about important of using media in teaching learning process especially history lesson. 2) There are not effort to search or make self media that is needed. 3) Least prepare something from school with media which is needed by the teacher in learning activity.

Key word: Variation Media Ability

1 Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Dosen. Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

3 Dosen. Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

(2)

PENDAHULUAN

Menurut Sardiman

(2001:123)

Guru adalah salah satu komponen yang utama dalam Proses Belajar Mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan Sumber Daya Manusia yang potensial dibidang pembangunan.

Guru pada proses pembelajaran berperan sebagai motivator dan fasilitator oleh, karenanya seorang guru memerkukan beberapa keterampilan dalam melaksanakan tugasnya.

Berbekal keterampilan tersebut diharapkan proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efesien.

Media pembelajaran dapat meningkatkan proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapainya.

Suatu media yang terorganisasi secara rapi mempengaruhi secara sistematis lembaga-lembaga pendidikan seperti lembaga keluarga, agama, sekolah dan pramuka. Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau pengetahuan, keterampilan atau sikap”.

Pelaksanaan pembelajaran, guru selain menguasai materi yang akan diajarkan, juga harus mengetahui sejumlah keterampilan dasar dalam mengajar yang meliputi keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan

variasi media, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas dan keterampilan mengajar perorangan.(Uzer Usman, 2011:74)

Menurut Hamalik dalam Azhar Asyrad (2011:15) menyatakan bahawa penggunaan media pengajaran sangat membantu keefeketifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu dan di samping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media juga digunakan agar dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, manyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan pengisian data dan memadatkan informasi. Menurut Azhar Aryad (2011:5) yang dimaksud media pembelajaran adalah segala sesuatu yang bisa digunakan sebagai alat bantu dalam rangka medukung usaha-usaha pelaksanaan strategi serta metode mengajar yang menjurus kepada tujuan pembelajaran.

Materi sejarah yang dapat dimediakan dalam proses pembelajaran sejarah adalah materi yang menjelaskan tentang fakta sejarah, diantaranya pelaku sejarah, waktu, tempat terjadinya peristiwa atau kejadian sejarah itu sendiri serta perubahan dalam sejarah. Fakta sejarah akan lebih mudah dipahami oleh siswa dengan bantuan media seperti gambar

(3)

atau foto, peta sejarah, film atau animasi, grafik dan media lainnya dengan bantuan media lainnya yang relevan dengan materi yang disampaikan.

Cara mengajar guru yang pasif, seperti hanya memberikan catatan atau ringkasan atau hanya mendikte dengan sedikit memberikan penerangan tentang materi pelajaran akan membuat semangat belajar siswa terhadap pelajaran akan berkurang, karena anak tidak melihat ada hal yang menarik untuk disimak dari proses belajar mengajar tersebut, maka rasa bosan, mengantuk dan ingatan siswa akan menjadi bercabang atau dengan kata lain siswa tidak akan konsentrasi pada mata pelajaran yang diberikan guru.

(Sardiman, 2001:124)

Dalam hal-hal tertentu media juga berfungsi untuk mengatur langakahlangkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik. (Asnawir, 2002:13)

Keterampilan mengadakan variasi tidak sekedar untuk menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar tetapi juga untuk meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan guru dalam proses belajar mengajar. Guru dalam menyampaikan pelajaran dituntut untuk menerapkan keterampilan mengadakan variasi, baik variasi dalam cara gaya mengajar, variasi media dan bahan ajar pola

interaksi dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan observasi awal penulis pada tanggal 1 Mei 2014 di kelas XI IPS SMA PGRI 3 Padang, terhadap dua orang guru sejarah ditemukan bahwa keterampilan variasi media belum sepenuhnya dilaksanakan karena dilihat pada saat observasi guru hanya menggunakan media sederhana yaitu cart. Dalam kenyataannya guru sejarah tersebut cenderung mengajar berdasarkan kebiasaan, dan menggunakan media yang sederhana saja. Padahal dengan menggunakan variasi media dapat mengatasi kebosanan siswa dalam belajar. Cara mengajar seorang guru sejarah SMA PGRI 3 Padang masih menggunakan sistem ceramah dan diskusi.

Berdasarkan pemasalahan di atas penulis tertarik melakukan penelitian lebih dalam tentang penggunaan keterampilan variasi dalam Proses Belajar Mengajar sejarah dengan judul “Keterampilan Variasi Media Mengajar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar di SMA PGRI 3 Padang”.

Pembatasan Masalah

Mengingat begitu banyaknya keterampilan yang harus dimiliki oleh guru dalam proses belajar mengajar, maka penelitian ini hanya akan ditujukan pada salah satu aspek keterampilan variasi yaitu keterampilan variasi media.

(4)

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimana keterampilan guru menggunakan variasi media dalam proses belajar mengajar Sejarah IPS di SMA PGRI 3 Padang?

2. Hambatan-hambatan apa saja yang dialami oleh guru dalam mengadakan variasi media selama proses mengajar di SMA PGRI 3 Padang?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian bertujuan untuk :

1. Mendeskripsikan kemampuan guru menggunakan variasi media selama proses belajar mengajar.

2. Mengungkapkan hambatan- hambatan apa saja yang dialami oelh guru dalam mengadakan variasi media selama proses belajar mengajar di SMA PGRI 3 Padang.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat secara akademik

Untuk menambah pengetahuan penelitian sendiri dan sebagai acuan atau pedoman untuk penelitian yang relevan bagi peneliti berikutnya.

2. Manfaat secara praktis

Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan masukan bagi guru agar lebih kreatif untuk mengetahui

pemanfaatan dan fungsi media dalam proses belajar mengajar sejarah di SMA PGRI 3 Padang.

STUDI RELEVAN

Adapun beberapa tulisan yang menjadi studi relevan dalam penulisan hasil penelitian:

Pertama, Novi Verbriana (2006) tentang relevansi penggunaan media pemebelajaran dengan materi pelajaran sejarah di SMP Negeri 1 Payakumbuh.

Hasil penelitiannya secara umum guru mata pelajaran sejarah di SMP Negeri 1 Payakumbuh sudah menggunakan media yang relevan dalam setiap kegiatan belajar mengajar.

Kedua, Meri Sofia (2009), dengan judul “Gambaran penggunaan media dalam pembelajaran sejarah di SMAN 1 Kota Solok”. Dari hasil penelitian ini di peroleh gambaran, bahwa penggunaan media oleh guru sejarah di SMAN 1 Kota Solok dalam proses pembelajaran masih kurang.

Ketiga, Melawati (2012), dengan juduk penggunaan media dalam pembelajaran IPS Sejarah di SMP Negeri 2 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam.

Hasil penelitian ini meunjukkan bahwa penggunaan media oleh guru dalam proses pembelajaran sejarah di SMPN 2 Tanjung Mutiara masih belum sesuai dengan materi pembelajaran sejarah.

Sedangkan beda dengan peneliti penulis bahwa penelitian ini lebih fokus

(5)

terhadap keterampilan guru dalam menggunakan variasi media dalam proses belajar mengajar.

METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskirptif dengan pendekatan studi evaluatif, gambaran mengenai kemampuan guru mengadakan metode variasi media dalam Proses Belajar Mengajar Sejarah di SMA PGRI 3 Padang. Hal ini sejalan dengan pendekatan Bogdan dan Tylor yang dikutip Moleong (2005:84), metode penelitian analisis kualitatif sebagai proses yang menghasilkan data deskriptif sebagai kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati.

Tempat Dan Waktu Penelitian a. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan SMA PGRI 3 Padang tahun ajaran 2014- 2015.

b. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014- 2015.

Subjek Penelitian

Berdasarkan keperluan penelitian ini menjadi subjek penelitian adalah semua guru Sejarah yang berada di SMA PGRI 3 Padang yang berjumlah dua orang. Serta sebagaian nara sumber beberapa orang siswa kelas

X dan siswa kelas XII IPS, serta kepala sekolah dan wakil kurikulum di SMA PGRI 3 Padang.

Sumber Data Penelitian

Data yang diambil dalam penelitian ini bersumber dari responden, yang dalam ini adalah guru mata pelajaran Sejarah, beberapa siswa kelas XI IPS serta kepala sekolah dan wakil kurikulum di SMA PGRI 3 Padang.

Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi (pengamatan)

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.

Kegiatan yang akan dilakukan pada saat observasi adalah melihat atau mengamati kegiatan guru pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas. Hal yang diamati diantaranya adalah:

a. Media yang digunakan oleh guru (apakah guru memilih media sesuai dengan materi yang diajarkan atau tidak ) b. Mengamati apakah guru saat

menjelaskan pelajaran menggunakan media

c. Apakah guru

mengkomunikasikan media yang digunakan guru dalam pembelajaran.

2. Studi Dokumentasi

(6)

Data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi cenderung merupakan data sekunder melalui arsip sekolah yaitu berupa rencana pelaksanaan pembelajan (RPP) mata pelajaran sejarah yang dibuat oleh guru sejarah di SMA PGRI 3 Padang.

3. Wawancara

Wawancara yang digunakan di sini adalah wawancara terbuka dan terarah supaya dapat memperoleh informasi mengenai keterampilan variasi media dalam proses belajar mengajar sejarah di SMA PGRI 3 Padang.

Validitas Data

Dalam hal ini data yang sejenis dikumpulkan dari sumber yang berbeda seperti siswa di kelas X dan siswa kelas XII serta dari guru sejarah dan wakil kepala bidang kurikulum dan bidang kesiswaan dan selanjutnya dibuat kesimpulan dari sumber yang berbeda tersebut.

Teknik Analisia Data

Dari data yang diperoleh lalu untuk analisis diterapkan atas unit analisis, masalah, berdasarkan model Milles and Huberman (1992:20) Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah model analisis Interaktif.

1. Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara yang dilakukan di SMA PGRI 3 Padang

untuk melihat keterampilan variasi media dalam proses belajar mengajar yang berlangsung pada proses belajar mengajar.

2. Reduksi Data

Reduksi data dapat diperlukan karena semakin lama penelitian di lapangan maka jumlah data makin banyak, kompleks dan rumit.

Display Data

Setelah reduksi data dilakukan dilanjutkan dengan penyajian data dalam bentuk tulisan.

3. Penarikan

Kesimpulan(verificantion)

Verificantion yang merupakan proses penarikan kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara dan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

PEMBAHASAN

Dari hasil temuan lapangan yang dijelaskan diatas dapat diperoleh informasi, bahwa keterampilan varaisi media dalam proses belajar mengajar sejarah oleh guru di SMA PGRI 3 Padang masih tergolong kurang.

Pertama, variasi media pandang yang digunakan oleh guru sejarah di SMA PGRI 3 Padang hanya menggunakan media yang sederhana saja. diantaranya guru tersebut hanya menggunakan media

(7)

chart, peta konsep dan buku paket saja dalam proses pembelajaran.

Kedua, variasi media dengar yang digunakan guru sejarah SMA PGRI 3 Padang dalam proses pembelajaran hanya menggunakan ceramah dan tanya jawab yang dilakukan pada saat proses belajar yanitu suara atau cara guru menerangkan pelajaran.

Ketiga, variasi media pandang dengar dilakukan guru sejarah hanya menggunakan buku paket, chart, dan peta konsep saja dalam pembelajaran.

Berdasarkan pembahasan diatas media yang digunakan guru masih tergolong sederhana, karena guru hanya menggunakan media yang sederhana saja dan apa adanya tanpa mau berusaha mencari media lain yang bisa menunjang proses pembelajaran agar bisa berjalan lebih efektif dan menarik lagi. Namun ini juga disebabkan oleh kurangnya tersedianya media di sekolah.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Keterampilan guru mengadakan variasi media dalam proses belajar mengajar:

a. Media pandang, berdasarkan hasil pengamatan peneliti media pandang yang

digunakan yaitu buku cetak, peta konsep dan chart.

b. Media dengar, berdasarkan hasil pengamatan peneliti media dengar yang digunakan guru yaitu suara (audio) pada saat menjelaskan pelajaran.

c. Media pandang dengar, guru hanya menggunakan media buku paket, chart, dan peta konsep dan kemudian dijelaskan kepada siswa.

2. Hambatan-hambatan yang dialami oleh guru dalam mengadakan variasi media selama proses mengajar:

a. Tidak adanya kemauan guru untuk mencari sendiri media yang diperlukan dalam proses pembelajaran sejarah.

b. Kekurangan sarana pembelajaran khususnya pembelajaran sejarah.

SARAN

1. Guru seharusnya meningkatkan keterampilan dalam merancang suatu media pembelajaran yang sesuai dengan tujuajn pembelajaran.

2. Diharapkan adanya kreatifitas guru dalam melengkapi media pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang baik.

3. Untuk sekolah diharapkan memiliki perhatian terhadap penyedian berbagai media pembelajaran dan

(8)

diharapkan untuk semua mata pelajaran dan bidang studi.

4. Untuk guru sejarah sendiri harus menjalin komunikasi yang baik dengan kepala sekolah dalam artian terbuka kepada kepala sekolah khususnya mengenai pengadaan media pembelajaran, sehingga kepala sekolah mengetahui apa yang dibutuhkan guru dan dapat mencarikan solusi atas masalah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad Azhar. 2011. Media Pembelajaran.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Asnawir dan Usman, Basyirudin. 2002.

Media pembelajaran. Jakarta:

Ciputat Pres.

Oemar Hamalik. 2007. Metode Mengajar dan Kesulitan Belajar. Bandung:

.2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan. Jakarta:PT.Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara.

Maleong, Leksi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandug: Remaja Rosda Karya.

Moh.Usman Uzer. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rajawali Rosda Karya.

.1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rajawali Rosda Karya.

Matthew B. Milles dan Huberman. 1992.

Metode Penelitian Kualitatif.

Jakarta: Bumu Aksara.

Syamdani. 2011. Menjadi Guru Hebat.

Jakarta: Teras.

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi Dan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT.

Raja Grafindo.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV.

Alfabeta.

Sunhaji. 2009. Strategi Pembelajatan Konsep Dasar, Metode Dam APlikasi Dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: stain Purwekerto.

Suryosubroto. 2009. Balajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

SKRIPSI

Novi Verbriana, Penggunaan Media Pengajaran Ips Sejarah Di Smp N 3 Kecamatan Batang Kapas. SKRIPSI Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat.

Melawati, Penggunaan Media Dalam Pembelajaran IPS Sejarah di SMP

57

(9)

Negeri 2 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. SKRIPSI STKIP PGRI Sumatera Barat

Meri Sofia, Gambaran Penggunaan Media Dalam Pembelajaran Sejarah di

SMAN 1 Kota Solok. SKRIPSI Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat.

Referensi

Dokumen terkait

Constructive alignment of Mother Tongue-Based Multilingual Education (MTB MLE) language policy implementation to the practices of a multilingual classroom.English

The global discourse must be interpreted within and adapted to local contexts in the practice of law reform assistance in developing countries.48 Responding to international criticism