Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh keterampilan mengajar guru bertanya terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII MTs MA'arif NU 21 Batanghari Lampung Timur”. Sehingga diketahui adanya pengaruh keterampilan mengajar guru dalam mengajukan pertanyaan terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Ma'arif NU 21 Batanghari Lampung Timur.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Berdasarkan realita yang terjadi, penulis ingin mengetahui apakah keterampilan mengajar guru berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa apabila diterapkan di MTS Ma'arif NU 21 Batanghari Lampung Timur. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru terhadap Motivasi Siswa Kelas VIII Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MTS Ma’arif Nu 21 Batanghari Lampung Timur”.
Identifikasi Masalah
Namun guru tidak mempraktikkan keterampilan mengajar secara utuh, salah satunya keterampilan bertanya, hal ini terlihat dari guru hanya fokus pada penjelasan tanpa mengintervensi pertanyaan, sehingga pembelajaran lebih aktif, sehingga sehingga pembelajaran terkesan monoton.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
- Manfaat
Bagi guru akhlak akidah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk melaksanakan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam perencanaan program pembelajaran untuk mengembangkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Penelitian Relevan
Bedanya penelitian sebelumnya lebih menekankan pada keterampilan mengajar secara umum dan hasil belajar, sedangkan penelitian ini hanya menekankan pada keterampilan bertanya dan motivasi belajar. Hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Di Bidang Studi Akidah Akhlak Siswa Kelas VIII Tahun Ajaran Mts Ma’arif 4 Pekalongan Lampung Timur Pada penelitian ini, ada masalah mengenai rendahnya hasil belajar siswa.
Motivasi Belajar Siswa
- Pengertian Motivasi Belajar
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
- Fungsi Motivasi Belajar
- Bentuk Motivasi Di Sekolah
Oleh karena itu dapat dipahami bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi belajar siswa yang tumbuh dari siswa itu sendiri tanpa adanya dorongan dari orang lain untuk belajar. Jadi dapat dipahami bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi belajar siswa yang tumbuh dengan adanya dorongan dari orang lain untuk belajar.
Keterampilan Mengajar Guru
- Pengertian Keterampilan Mengajar
- Jenis-jenis Keterampilan Mengajar
- Pengertian Keterampilan Bertanya
- Komponen-Komponen Keterampilan Bertanya
- Prinsip-Prinsip Keterampilan Bertanya
- Tujuan Bertanya dan Kegunaan Pertanyaan
Dalam proses belajar mengajar keterampilan bertanya yang tersusun dengan baik dengan pertanyaan yang tepat akan memberikan dampak positif bagi siswa, oleh karena itu guru harus memperhatikan komponen-komponen keterampilan bertanya. Dari komponen-komponen keterampilan bertanya tersebut di atas, dapat dipahami bahwa dalam pertanyaan seorang guru harus memperhatikan penyusunan teknik melempar kalimat yang tepat.
Pengaruh Keterampilan Bertanya Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai daya upaya yang
Kerangka Konseptual
Hipotesis Penelitian
Ho : Tidak ada pengaruh keterampilan mengajar guru saat mengajukan pertanyaan motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Ma'arif NU 21 Batanghari Lampung Timur. Berdasarkan bentuk hipotesis di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh keterampilan mengajar guru saat mengajukan pertanyaan tentang motivasi belajar siswa kelas VIII mata pelajaran Akidah Akhlak di MTs Ma’arif NU 21 Batanghari. ,Lampung Timur.
Rancangan Penelitian
Definisi Operasional Variabel
- Keterampilan Mengajar Guru (Variabel bebas X)
- Motivasi Belajar Siswa (Variabel terikat Y)
- Sampel
Kemampuan bertanya adalah kemampuan guru dalam mengajukan pertanyaan dengan teknik yang tepat untuk menarik perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung. Pada penelitian ini variabel keterampilan mengajar guru pada soal-soal akan diukur dengan metode angket menggunakan skala likert pada taraf poin 1,2,3,4. Indikator yang digunakan untuk menentukan (variabel X) Keterampilan Belajar Guru pada keterampilan soal adalah sebagai berikut.
Motivasi belajar siswa adalah dorongan atau keinginan belajar yang dimiliki oleh siswa yang timbul dari dalam maupun dari luar siswa. Variabel motivasi siswa akan diukur melalui metode angket dengan menggunakan skala Likert pada taraf poin 1,2,3,4. Populasi adalah seluruh objek atau subjek penelitian yang mempunyai sifat dan sifat tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan 4 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Mts Ma’arif Nu 21 Batanghari Lampung Timur , sebanyak 25 siswa.
Sampel adalah sejumlah subjek yang merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili, dengan jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian, tetapi dalam kondisi yang benar-benar mewakili populasi. Ini dapat digunakan ketika populasinya relatif kecil, atau kurang dari 30,6. Dengan demikian sampel yang diambil dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 25 siswa.
Teknik Pengumpulan Data
- Metode Angket atau Kuesioner
Metode dokumentasi adalah “mencari data tentang keadaan atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, risalah rapat, agenda, dan sebagainya”. yaitu untuk mendapatkan data dokumen. Dokumen yang dibutuhkan adalah dokumen sejarah singkat MTs Ma'arif NU 21 Batanghari Lampung Timur, data siswa kelas VIII MTs Ma'arif NU 21 Batanghari Lampung Timur, daftar pegawai dan pengajar MTs Ma'arif NU 21 Batanghari Timur Lampung.
Instrumen Penelitian
- Kisi-kisi Instrumen
- Pengujian Instrumen
Rumus yang akan penulis gunakan untuk mencari validitas adalah rumus korelasi product moment, dengan rumus sebagai berikut. Sebelum alat penelitian digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya, terlebih dahulu alat tersebut diuji dengan melakukan pengujian terhadap responden di luar sampel penelitian. Uji instrumen dilakukan untuk mengukur kesesuaian instrumen untuk digunakan dalam penelitian, sehingga menjadi alat ukur yang cocok untuk menyaring data yang dibutuhkan untuk menjawab masalah yang diteliti.
Teknik Analisis Data
Setelah diperoleh nilai C atau KK dan nilai Cmax, selanjutnya nilai Cmax tersebut diinterpretasikan terhadap C atau KK untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antar variabel dengan menggunakan tabel.
Hasil Penelitian
- Misi
- Tujuan
Sehingga saat ini nama yang selalu dipakai adalah: MTs Ma'arif NU 21 Batanghari, Lampung Timur. Alamat : Dusun Sidomukti Desa Purwodadi Mekar 5.. Visi dan Misi MTs Ma'arif NU 21 Batanghari Lampung Timur 1) Visi. MTs Ma'arif NU 21 Batanghari Lampung Timur memiliki jumlah guru dan staf sebanyak 15 orang yang terdiri dari 10 orang.
Informasi Siswa MTs Ma'arif NU 21 Batanghari Lampung Timur No. Jumlah siswa di kelas.
Temuan Khusus
- Deskripsi Data Hasil Penelitian
- Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil angket yang disajikan pada tabel distribusi frekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa Keterampilan Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa tergolong Baik. Maka untuk mengetahui data tentang seberapa besar pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa penulis miliki. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak termasuk dalam kategori Baik.
Langkah selanjutnya adalah menyusun dan membuat tabel yang berisi data tentang Pengaruh Keterampilan Mengajar dan Motivasi Siswa terhadap Siswa. Selain itu untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII Depkes. Sehingga dapat diketahui bahwa hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini diterima yang artinya ada pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas VIII MTs Ma' arif NU 21 Batanghari, Lampung Timur.
Berdasarkan tabel interpretasi di atas, diketahui bahwa nilai koefisien kontingensi (C atau KK) sebesar 0,544 berada di antara nilai 0,40 sampai dengan 0,599, hal ini menunjukkan adanya pengaruh keterampilan mengajar guru dalam mengajukan pertanyaan tentang motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Ma'arif NU 21 Batanghari dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil analisis hipotesis yang diajukan dapat diketahui bahwa keterampilan mengajar guru dalam bertanya berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Ma'arif NU 21 Batanghari Lampung Timur.
Pembahasan
Sedangkan motivasi belajar siswa di MTs Ma’arif NU 21 Batanghari Lampung Timur berada pada kategori baik yaitu 25 siswa yang menjadi sampel penelitian, 12 siswa yang menjawab dalam kategori baik (48%), hingga 7 siswa yang menjawab dalam kategori cukup (28%), dan 6 siswa yang menjawab dalam kategori kurang (24%). Sedangkan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, atau seberapa besar pengaruh keterampilan mengajar guru dalam bertanya terhadap motivasi belajar siswa, dihitung dengan menggunakan koefisien kontingensi (C). Karena nilai Account (0,544) mendekati harga Cmax (0,816), maka dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut memiliki derajat keterikatan yang relatif dekat yaitu 0,544.
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa dengan menerapkan keterampilan mengajar guru dalam mengajukan pertanyaan secara tepat dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
PENUTUP
Saran
Guru Aqidah Akhlak harus selalu meningkatkan keterampilan mengajar yang baik karena dengan demikian akan memperlancar proses dan mencapai tujuan. Siswa harus dapat berpartisipasi dengan baik dalam pembelajaran dan memaksimalkan motivasi dalam dirinya dan motivasi yang diberikan oleh guru aqid akhlaknya untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Trimurjo Tahun Pelajaran 2015/2016.
Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Bidang Studi Aqidah Akhlak Siswa Kelas VIII Mts Ma'arif 4 Pekalongan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013. Safitri, Eka dan Uep Tatang Sontani, “Keterampilan Mengajar Guru dan Motivasi Belajar Siswa Sebagai Penentu Hasil Belajar” Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran Vol.1 No.1 (2016). Analisis Keterampilan Bertanya Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas X TAV 1 SMK Negeri 3 Singaraja” e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha, 3, 1 (2015).
DAMPAK KETERAMPILAN BELAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI SISWA KELAS VIII MTS MA'ARIF NU 21 BATANGHARI LAMPUNG.
LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar Siswa
METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian
Angket
Petunjuk Pengisian
Keterangan
Guru menunjuk siswa lain untuk menjawab pertanyaan yang sama tentang kesabaran karena jawaban siswa sebelumnya salah. Guru mengajukan pertanyaan syukur kepada seluruh kelas, kemudian setelah beberapa saat guru menugaskan siswa untuk menjawabnya. Jika siswa tidak dapat menjawab suatu pertanyaan, guru mengajukan pertanyaan yang lebih sederhana yang mendorong siswa untuk menemukan jawabannya.
Ibu bapa saya memberi saya hadiah jika saya mendapat gred yang baik, jadi saya bekerja keras untuk mendapatkan gred yang baik. Guru memuji saya apabila saya melakukan tugasan dengan betul, jadi saya melakukan yang terbaik dalam tugasan tersebut. Kalau cikgu tanya soalan, yang boleh jawab akan dapat markah tambahan, jadi saya cuba untuk dapat menjawab soalan tersebut.
Saat mengajar, guru menyampaikan pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, misalnya bercerita, diskusi kelompok atau permainan, sehingga saya merasa senang setelah pelajaran selesai. Suasana kelas tenang saat pembelajaran berlangsung, sehingga saya lebih nyaman mendengarkan guru menjelaskan materi.
Dokumentasi
Saya suka mengikuti pelajaran Akidah Akhlak karena guru menjelaskan pelajaran dengan santai dan diselingi canda, sehingga pembelajaran lebih menarik. Saya kurang semangat mengikuti kelas karena guru hanya memberi ceramah saat materi disampaikan, sehingga kurang menarik dan membosankan. Dari hasil analisis dan perhitungan hasil pengujian di atas diperoleh hasil pengujian dengan product moment sebesar 9,913 dan setelah dikonsultasikan menggunakan rumus Spearmen Brown diperoleh hasil perhitungan sebesar 2,202, tingkat interpretasi termasuk dalam kriteria sangat tinggi .
Dari hasil analisis dan perhitungan dari hasil pengujian di atas diperoleh hasil pengujian dengan menggunakan product moment sebesar 0,983 dan setelah dikonsultasikan dengan menggunakan rumus Spearmen Brown diperoleh hasil perhitungan sebesar 0,991 yang tingkat interpretasinya termasuk banyak. kriteria tinggi.
Membagikan Angket
Mengisi Angket