• Tidak ada hasil yang ditemukan

khutbah rabiul awal 1444

N/A
N/A
Yuli Saiful Bahri

Academic year: 2023

Membagikan "khutbah rabiul awal 1444"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KHUTBAH PERTAMA

َدْم َحلا ّنإ له،هُدَم ْحَن له،ل

له،هُنيعتسنو له،ُهُرفغتسنو

ُذوعنو نِم هب

ِروُرُش له،اَن ِسُفنأ

ْنِم َو

ِتائيس له،انِلاَم ْعأ

ْنَم هِدْهَي ا

ّل ِضُم لَف له،ُهَل

له،ْلِل ْضُي نمو يِداَه لَف

ُهَل

ُدَهْشَأ

ْنأ

َهَلإ ل

ُا لإ

ُهَد ْح َو

َكي ِرَش ل له،ُهَل

ُدهشأو اًدّم َحُم ّنأ

هُدْبع

هُلوُس َرو .

ّمُهّللَا ىّلَص

ْمّلَس َو

ْك ِراَب َو ىَلَع

اَنّيِبَن

ٍدّم َحُم ىَلَع َو

ِهِلَا

ِهِباَحْصَأ َو

ْنَم َو

ُهَعِبَت

ٍناَس ْحَأِب ىَلِإ

ِم ْوَي نْيّدلا

اَهّيَأاَي

َنيِذّلا اوُنَمآ اوُقّتا

ّق َح َ ّا

ِهِتاَقُت ل َو

ّنُتوُمَت لِإ

ْمُتْنَأ َو

َنوُمِل ْسُم

اَهّيَأاَي

ُساّنلا اوُقّتا

ُمُكّب َر يِذّلا

ْمُكَقَل َخ

ٍسْفَن ْنِم

ٍةَدِحا َو

َقَل َخ َو اَهْنِم

اَه َج ْو َز

ّثَب َو

اَمُهْنِم لا َج ِر

ا ًريِثَك

ًءاَسِن َو اوُقّتا َو

يِذّلا َ ّا

َنوُلَءاَسَت

ِهِب

َما َح ْرلا َو

ّنِإ

َناَك َ ّا

ْمُكْيَلَع اًبيِق َر

اَهّيَأاَي

َنيِذّلا اوُنَمآ اوُقّتا اوُلوُق َو َ ّا

ل ْوَق اًديِدَس

ْحِل ْصُي *

ْمُكَل

ْمُكَلاَم ْعَأ

ْرِف ْغَي َو

ْمُكَل

ْمُكَبوُنُذ

ْنَم َو

ِع ِطُي

ُهَلوُس َر َو َ ّا

ْدَقَف

َزاَف ا ًز ْوَف اًمي ِظَع

Jama’ah Jumat rahimakumullah,

Marilah kita senantiasa berjihad maksimal dalam meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Taqwa yang membuat kita mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Taqwa yang membuat kita mencintai Rasulullah dan meneladaninya. Sebab melalui Rasulullah lah kita tahu apa yang diperintahkan Allah dan apa yang dilarang-Nya.

Alhamdulillah Kita masih berada di tanggal 26 Shofar 1444 Hijrah segera masuk kepada bulan Rabiul Awal, Bulan Maulid. Bulan kelahiran Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun lebih dari itu, ada sejumlah peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini. Minimal tiga di antara peristiwa penting pada bulan Rabiul Awal adalah kelahiran Rasulullah, hijrah ke Madinah dan wafatnya Rasulullah.

Rabiul Awal adalah bulan maulid. Bulan lahirnya Rasulullah shallallahu

‘alaihi wasallam menurut jumhur ulama. Tepatnya pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah sebagaimana disebutkan Ibnu Katsir rahimahullah dalam Sirah Nabawiyah. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dilahirkan pada hari Senin, diangkat menjadi Nabi pada hari Senin, wafat pada hari Senin, keluar hijrah dari Makkah ke Madinah pada hari Senin, tiba di Madinah pada hari Senin dan mengangkat hajar aswad (untuk diletakkan di tempatnya) juga pada hari Senin.” (HR. Ahmad dan Thabrani dalam Al-Kabir)

Ada beberapa riwayat yang mengisahkan terjadinya sejumlah keajaiban ketika Nabi Muhammad dilahirkan. Pertama, jatuhnya empat belas balkon

(2)

dari istana Kisra. Kedua, padamnya api yang disembah oleh orang Majusi.

Ketiga, hancurnya gereja-gereja di sekitar Danau Sawah setelah sebelumnya danau itu surut. Namun, Syaikh Mahmud Al Mishri dalam Sirah Rasulullah menjelaskan bahwa tiga peristiwa itu tidak berdasar dan tidak ada riwayat shahih yang membenarkannya. Adapun keajaiban saat kelahiran Rasulullah yang bersumber dari hadits shahih, kata Syaikh Mahmud Al Mishri adalah ibunda Nabi melihat cahaya keluar darinya dan menyinari istana-istana Romawi di negeri Syam saat Rasulullah dilahirkan. Rasulullah shallallahu

‘alaihi wasallam bersabda:

“Aku adalah doa ayahku Nabi Ibrahim, kabar gembira Nabi Isa dan ibuku melihat cahaya keluar darinya menerangi istana-istana di Syam” (HR. Ahmad dan Hakim)

ْتَأ َر يّمُأ

َن‍يِح ي‍ِنْتَعَض َو

َعَطَس اَهْنِم

ٌروُن

ْْتَءاَضَف

ُهَل

ُروُصُق ى َر ْصُب

“Ibuku melihat cahaya terang yang dapat menerangi istana-istana di Basrah (Syam) ketika melahirkanku.” (HR. Ibnu Sa‘ad)

Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan terkait hadits ini, “Keluarnya cahaya saat lahirnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sebuah indikasi atas apa yang akan datang bersamanya. Yakni cahaya yang dijadikan petunjuk oleh penduduk bumi dan hilangnya syirik dari muka bumi.”

Benarlah adanya dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari setelah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diutus menjadi Rasul, cahaya tauhid tersebar ke seluruh jazirah Arab. Dan hari ini, kita mendapati lebih dari 1,7 miliar penduduk dunia adalah muslim.

Bulan Rabiul Awal juga merupakan bulan hijrahnya Rasulullah shallallahu

‘alaihi wasallam ke Madinah. Di saat semua sahabat telah berhijrah ke Madinah, hanya tinggal Rasulullah dan Abu Bakar yang belum berangkat.

Beliau menunggu perintah Allah, kapan waktu yang tepat untuk berangkat.

Setelah turun perintah Allah, Rasulullah dan Abu Bakar pun berangkat ke Madinah, setelah malamnya Ali bin Abu Thalib menggantikan beliau di tempat tidur untuk mengecoh kafir Quraisy yang akan membunuhnya.

Rasulullah dan Abu Bakar pergi ke Madinah dengan mengambil rute yang tidak biasanya. Mereka berdua bersembunyi di Gua Tsur terlebih dahulu untuk menghindari pengejaran oleh kaum kafir Quraisy. Ibnu Katsir rahimahullah menerangkan bahwa Rasulullah tiba di Madinah tepat pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal.

Wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Pof Dr Ali Muhammad Ash Shalabi di dalam bukunya Sirah Nabawiyah menjelaskan bahwa beliau wafat pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 hijriyah dalam usia 63 tahun. Kaum muslimin sangat sedih di hari itu hingga Anas radhiyallahu

‘anhu mengatakan, “Saat Rasulullah tiba di Madinah, itulah hari yang menyinari segala sesuatu. Saat beliau wafat, itulah hari yang membuat segalanya gelap.”

(3)

Menjelang beliau wafat, yang paling beliau pikirkan adalah umatnya. Maka beliau pun mengucapkan “ummati.. ummati…” Beliau sangat mengkhawatirkan umatnya. Umat yang selama ini dibela dan diperjuangkan.

Umat yang selama ini senantiasa dibinanya. Umat yang selama ini dikasihinya. Itulah ujung

Cinta Rasulullah kepada Umatnya

Kelahiran Rasulullah adalah rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebelum diangkat menjadi Rasul, beliau sudah memikirkan tentang umat manusia.

Mengapa mereka tersesat, mengapa mereka saling menindas. Mengapa tatanan kehidupan masyarakat demikian jahiliyah. Setelah beliau diangkat menjadi Rasul, sejak saat itu beliau senantiasa berjuang untuk menyelamatkan umatnya dari kejahiliyahan dan kesesatan yang bisa menjebloskan mereka masuk neraka. Allah bahkan menggambarkan kecintaan dan kasih Rasulullah kepada umat dalam firman-Nya:

ْدَقَل

ْمُكَءا َج

ٌلوُس َر

ْمُك ِسُفْنَأ ْنِم

ٌزي ِزَع

ِهْيَلَع

ْمّتِنَع اَم

ٌصي ِرَح

ْمُكْيَلَع

َنيِنِم ْؤُمْلاِب

ٌفوُء َر

ٌميِح َر

“Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang- orang mukmin” (QS. At Taubah: 128)

Begitu berat terasa oleh beliau penderitaan umat sehingga beliau bersedia menebus dan meringankan penderitaan itu. Misalnya padda saat sakaratul maut yang demikian berat. Saat menjelang wafat, putri beliau Fatimah radhiyallahu ‘anha bertanya, “Apakah sakaratul maut sakit bagimu ya Rasulullah.” Rasulullah justru meminta kepada Allah agar sakitnya sakaratul maut umat ditanggung oleh beliau. Andaikan beliau tidak menanggung sebagian sakaratul maut umatnya, tentu sakaratul maut yang dirasakan umat ini sangat berat. Berlipat-lipat dari sakitnya sakaratul maut sekarang. Namun, demi meringankan penderitaan umatnya, maka Rasulullah menanggung itu semua.

Beliau sangat menginginkan keimanan dan keselamatan umat. Maka beliau siang malam berdakwah. Siang malam berdoa. Bahkan, ketika disakiti oleh kaumnya, hal itu tidak menghentikan dakwah beliau. Peristiwa yang paling menyakitkan beliau terjadi di Thaif. Saat itu, dalam kondisi sedih karena ditinggal wafat istri tercinta Khadijah radhiyallahu ‘anha dan Abu Thalib paman sang pembela serta permusuhan sengit kafir Quraisy sepeninggal keduanya, Rasulullah berdakwah ke Thaif. Bukannya diterima dengan baik, penduduk Thaif malah mengusir beliau dan melemparinya dengan batu.

Dalam kondisi demikian, malaikat Jibril dan malaikat penjaga gunung dating dan berkata “Wahai Rasulullah, Allah telah mengetahui perlakuan penduduk Thaif kepadamu. Jika engkau mau, aku timpakan dua gunung ini kepada mereka,”.

Apa jawaban Rasulullah? “Tidak. Justru aku berharap keturunan mereka akan menyembah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya.” Masya Allah

(4)

inilah akhlak agung Rasulullah yang senantiasa mengharap keselamatan untuk umatnya. Beliau tidak mau umatnya diazab. Beliau maunya umat mendapat hidayah dan masuk surga bersama-sama.

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Rasulullah sangat penyayang kepada orang-orang mukmin. Karenanya beliau menyimpan doa pamungkas sebagai syafaat di akhirat kelak. Ketika orang- orang kepanasan, kehausan dan ketakutan di padang mahsyar, Rasulullah akan memanggil umatnya untuk diberi minum di telaga kautsar. Orang yang telah minum dari telaga itu takkan kehausan lagi selama-lamanya. Di saat semua manusia bingung berharap pertolongan, mereka mendatangi sejumlah Nabi mulai Adam, Musa, hingga Isa, semuanya tak ada yang bisa memberikan syafaat. Akhirnya mereka semua datang kepada Nabi Muhammad dan beliau pun memberikan syafaat kepada umatnya.

Bagaimana dengan Kita kepada Rasulullah,

Jika demikian besar cinta Rasulullah kepada kita, bagaimana cinta kita kepada beliau? Di bulan Rabiul Awal ini nanti, marilah kita merenung dan bermuhasabah. Sudahkah kita memperbanyak sholawat kepada beliau? Sebab di antara tanda cinta adalah banyak menyebut nama kekasihnya, sebaik-baik menyebut nama Rasulullah adalah dengan bershalawat kepada beliau. Satu shalawat akan diganjar dengan sepuluh kebaikan, dihapuskan sepuluh dosa dan diangkat sepuluh derajat. Siapa yang paling banyak shalawatnya, dialah yang paling berhak mendapat syafaat Rasulullah di akhirat kelak.

ىَل ْوَأ

ِساّنلا ىِب

َم ْوَي

ِةَماَيِقْلا

ْمُهُرَثْكَأ

ّىَلَع

ًةَلَص

“Orang yang paling berhak mendapatkan syafa’atku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku” (HR. Tirmidzi). Selanjutnya, sudahkah kita berusaha untuk meneladani beliau? Sebab bukti cinta paling konkrit kepada Rasulullah adalah dengan meneladani beliau.

ْدَقَل

َناَك

ْمُكَل

ِلوُس َر يِف

ٌة َوْسُأ ِ ّا

ٌةَنَسَح

ْنَمِل

َناَك وُج ْرَي

َم ْوَيْلا َو َ ّا

َرِخَ ْلا

َرَكَذ َو

ا ًريِثَك َ ّا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al Ahzab: 21)

ْلُق َو

ّب َر

ْرِف ْغا

ْم َح ْرا َو

َتْنَأ َو

ُرْي َخ

َنيِمِحا ّرلا

KHUTBAH KEDUA

ُدْم َحْلا

ِ ّ ِل يِذّلا

َلَس ْرَأ

ُهَلوُس َر ىَدُهْلاِب

ِنيِد َو

ّق َحْلا

ُه َرِهْظُيِل ىَلَع

ِنيّدلا

ِهّلُك

ْوَل َو

َه ِرَك

َنوُك ِرْشُمْلا

(5)

ُدَهْشَأ

ْنأ

َهَلإ ل

ُا لإ

ُهَد ْح َو

َكي ِرَش ل له،ُهَل

ُدهشأو اًدّم َحُم ّنأ

هُدْبع

هُلوُس َرو .

اَهّيَأاَي

َنيِذّلا اوُنَمآ اوُقّتا

ّق َح َ ّا

ِهِتاَقُت ل َو

ّنُتوُمَت لِإ

ْمُتْنَأ َو

َنوُمِل ْسُم

اَهّيَأاَي

َنيِذّلا اوُنَمآ اوُقّتا اوُلوُق َو َ ّا

ل ْوَق اًديِدَس *

ْحِل ْصُي

ْمُكَل

ْمُكَلاَم ْعَأ

ْرِف ْغَي َو

ْمُكَل

ْمُكَبوُنُذ

ْنَم َو

ِع ِطُي

ُهَلوُس َر َو َ ّا

ْدَقَف

َزاَف ا ًز ْوَف اًمي ِظَع

ّمُهّللا

ْمّلَسو ّلَص ىَلَع

ٍدّم َحُم ىَلَع َو

له،ٍدّم َحُم ِلآ اَمَك

َتْيّلَص

َتْمّلَسو ىَلَع

َمْيِها َرْبِإ

ىَلَع َو له،َمْيِهاَرْبِإ ِلآ

ْك ِراَب َو ىَلَع

ٍدّم َحُم ىَلَع َو

له،ٍدّم َحُم ِلآ اَمَك

َتْك َراَب ىَلَع

َمْيِها َرْبِإ

ىَلَع َو له،َمْيِهاَرْبِإ ِلآ

يِف

َنْيِمَلاَعلا

َكّنِإ

ٌدْيِم َح له،ٌدْيِجَم

َض ْرا َو

ّمُهّللا

ْنَع

ِهِئاَفَلُخ

له، َنْيِد ِشاّرلا

ْنَع َو

ِهِجا َو ْزَأ

ِتاَهّمُأ له، َنْيِنِم ْؤُملا

ْنَع َو

ِرِئاَس

ِةَبا َحّصلا له، َنْيِعَم ْجَأ

ْنَع َو

َنْيِنِم ْؤُملا

ِتاَنِم ْؤُملا َو ىَلِإ

ِم ْوَي له،ِنْيّدلا اّنَع َو

ْمُهَعَم

َكِتَم ْح َرِب

َم َح ْرَأ اَي

ّمُهّللا َنْيِمِحا ّرلا

ْرِف ْغا

َنْيِنِم ْؤُمْلِل

،ِتاَنِم ْؤُمْلا َو

َنْيِمِل ْسُمْلا َو

ِتاَمِل ْسُمْلا َو ،.

ّمُهّللا

ْلَع ْجا اَنَعْم َج

اَذَه اًعْم َج له،اًم ْوُح ْرَم

ْلَع ْجا َو اَنَقّرَفَت

ِهِد ْعَب ْنِم اًقّرَفَت له،اًم ْوُص ْعَم

ْعَدَت ل َو اَنْيِف ل َو اَنَعَم اًّيِقَش

ّمُهّللااًم ْوُر ْحَم ل َو اّنِإ

َكُلَأ ْسَن ىَدُهْلا

ىَقّتلا َو

َفاَفَعلا َو

ىَنِغلا َو

ّمُهّللا . اَنّب َر

ْظَف ْحا اَنَناَط ْوَأ

ّزِعَأ َو اَنَناَطْلُس

ُه ْدّيَأ َو

ّق َحْلاِب

ْدّيَأ َو

ّق َحْلا ِهِب اَي

ّب َر

َنْيِمَلاَعلا

ّمُهّللا اَنّب َر اَنِق ْسا

َك ِضْيَف ْنِم له، ِراَرْدِمْلا

اَنْلَع ْجا َو

َنْي ِرِكاّذلا َنِم يف َكَل

ِلْيَللا له، ِراَهّنلا َو

َنْي ِرِفْغَتْسُمْلا

ّي ِشَعْلاِب َكَل

ِرا َح ْسَلا َو

ّمُهّللا

ْل ِزْنَأ اَنْيَلَع

ِتاَك َرَب ْنِم ءاَمّسلا

ْج ِر ْخَأ َو اَنَل

ِتا َرْي َخ ْنِم له، ِض ْرَلا

ْك ِراَب َو اَنَل

اَن ِراَمِث يف اَنِع ْوُرُز َو

ّلُكو اَنِقا َزرَأ اَي

ِلَل َجْلا اَذ

ِما َرْكِلا َو .

اَنّب َر

ْغ ِزُت ل اَنَب ْوُلُق

َد ْعَب

ْذِإ له،اَنَتْيَدَه

ْبَه َو اَنَل

َكْنُدَل ْنِم له،ًةَم ْح َر

َكّنِإ

َتْنَأ

ُباّه َولا .

اَنّب َر اَنْمَلَظ اَنَسُفْنَأ

ْنِإ َو

ْرِف ْغَت ْمَل اَنَل اَنْم َح ْرَت َو

ّنَن ْوُكَنَل

َنْي ِرِساَخلا َنِم .

ِءاَي ْحَلا

ْمُهْنِم له،ِتا َوْمَلا َو

َكّنِإ

ٌعْيِمَس

ٌبْي ِرَق

ُبْيِجُم اَنّب َر‍ِءاَعّدلا

اَنِتآ اَيْنّدلا يف

ًةَنَسَح

يف َو

ِة َرِخلا

ًةَنَسَح اَنِق َو

َباَذَع

ِراّنلا .

َداَبِع : ِا

ّنِإ

ُرُمْأَي َا

ِل ْدَعْلاِب

ِناَس ْحِلا َو

ِءاَتْيِإ َو يِذ

ىَب ْرُقلا ىَهْنَي َو

ِءاَش ْحَفْلا ِنَع

ِرَكْنُمْلا َو

ِي ْغَبْلا َو

ْمُكُظِعَي

ْمُكّلَعَل

َن ْوُرّكَذَت

https://bersamadakwah.net/khutbah-jumat-

rabiul-awal/

Referensi

Dokumen terkait