• Tidak ada hasil yang ditemukan

kiai prostitusi - Repository UIN Sunan Ampel Surabaya

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "kiai prostitusi - Repository UIN Sunan Ampel Surabaya"

Copied!
226
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

KAJIAN TEORETIK DAKWAH

Konsep Dakwah

Syaikh Ali Mahfudh menyatakan bahwa dakwah adalah upaya mendorong manusia untuk berbuat kebaikan dan mengikuti petunjuk (agama) serta mengajak mereka untuk bertindak. Anshari, menyatakan bahwa dakwah adalah penjabaran, penjabaran dan implementasi Islam dalam kehidupan manusia (meliputi bidang politik, ekonomi, masyarakat, pendidikan, ilmu pengetahuan, seni, keluarga, dll).

Konsep Pendekatan Dakwah

Pendekatan dakwah yang menyasar mad'u kemudian berupaya mengubah agama mad'u, tidak hanya pada tataran pemahaman, tetapi lebih dari itu, yaitu sikap dan perilaku mad'u. Sedangkan pendekatan dakwah yang menitikberatkan pada mad'u berupaya mengubah agama mad'u tidak hanya pada tataran pemahaman, tetapi lebih dari itu yaitu mengubah sikap dan perilaku mad'u.

Konsep Dakwah: Adaptif, Solutif,

Artinya dakwah dapat beradaptasi dengan lingkungan pelacuran, memberikan solusi bagi mad'u, menjunjung tinggi (perhatian) terhadap mad'u, dan menerima pesan dakwah mad'u dengan kesadarannya sendiri melalui pesan. disampaikan dengan bahasa, hati, atau humor yang menyenangkan. Ketika berkomunikasi, seseorang tidak hanya menyampaikan konten, tetapi juga menentukan hubungan sosial antara komunikator (dakwah dan mad'u).

Konsep Peranan Dakwah Kiai

Sebagai pemimpin umat, kiai memiliki tugas ganda, di satu sisi ia adalah seorang da'i yang membimbing umat dalam hal spiritual agar ajaran Islam tetap lestari dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan dari segi sosial, kiai juga bertanggung jawab atas gerak perubahan dan pembangunan sosial, agar perubahan tidak menyimpang dari nilai-nilai agama dan sosial.

Konsep Prostitusi

Juga terkait dengan faktor-faktor penyebab prostitusi: “Faktor moral individu dan sosial merupakan faktor yang cukup penting dalam munculnya prostitusi. Hal ini dapat dilihat di negara-negara maju, dimana faktor ekonomi tidak lagi dianggap sebagai faktor penyebab prostitusi.” pelacuran perempuan itu sendiri, tetapi karena demoralisasi masyarakat dan individu warga.”90.

Konsep Prostitusi sebagai Objek Dakwah Patologis . 50

Kehidupan Kiai Khoiron di lokalisasi Surabaya, khususnya lokalisasi Dupak Bangunsari sehari-hari akrab dengan WTS dan mucikari. Kiai Khoiron sering menanamkan iman yang kuat pada WTS dan mucikari dalam ceramah atau pengajiannya.

PROFIL KIAI KHOIRON DI TENGAH

Riwayat Hidup Kiai Khoiron

Setelah ayah dan ibunya menikah pada tahun 1950-an, mereka pindah ke Surabaya untuk membuka warung makan di Pasar Turi. Ketika orang tuanya pindah ke desa Dupak Bangunsari, Surabaya pada tahun 1969, yaitu tahun itu, tempat itu merupakan tempat prostitusi terbesar di Surabaya. Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, pernah terjadi peristiwa yang sangat penting pada tahun 1970-an, mengingat peristiwa tersebut sebenarnya dapat membentuk kharisma atau kewibawaan Kiai Syu'aib yang saat itu semakin meningkat di mata masyarakat. masyarakat.

Mengingat pada tahun-tahun itu belum ada Taman Pendidikan Al-Qur'an, maka Kiai Syu'aib mengajari mereka mengaji di rumahnya sendiri. Sebagai seorang muslim yang taat beribadah kepada Allah SWT, Kiai Syu'aib dan istrinya berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah pada tahun 1975 dengan biaya hasil menyewakan tanah tambaknya kepada orang lain, yaitu tanah tambak miliknya di Karang. Desa Turi, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan. Sepulang dari haji tahun 1975, Kiai Syu'aib kurang semangat mengelola depot sembako di rumahnya.

Setelah lulus dari Madrasah Aliyah Tsanawiyah Salafiyah Syafi'iyyah Tebu Ireng pada tahun 1978, ia melanjutkan ke Universitas Hasyim Asy'ari Tebu Ireng Jombang untuk memperoleh gelar B.A. Dan kini beliau menjabat sebagai Wakil Ketua IDIAL-MUI Provinsi Jawa Timur sejak tahun 2012 hingga saat ini.

Deskripsi Lokalisasi di Kota Surabaya

Bahkan, jumlah WTS bisa mencapai 3.000 orang.108 Karena rumah bordil ini dekat dengan pelabuhan, hampir setiap hari ada kapal yang singgah di pelabuhan agar para ABK bisa bersenang-senang di sana. Namun kondisi Bangunsari mulai memudar pada tahun 1985, seiring dengan itu, lokalisasi di Bangunrejo yang bersebelahan mulai habis. memang dekat dengan Komplek TNI AL yang berada di Jalan Tambak Asri 112, Kelurahan Moro Krembangan, Surabaya.

Sedikitnya setiap malam, sekitar 9.000 pedagang asmara, PSK di bawah umur, mucikari, pemijat siap menawarkan kesenangan kepada pengunjung.116 Tak hanya itu, lokasi Dolly juga menjadi tumpuan hidup ribuan pedagang kaki lima, tukang parkir, dan calo prostitusi. . Jumlah WTS dan mucikari di dua lokasi yaitu WTS sebanyak 1127 orang dan mucikari sebanyak 328 orang. Lokalisasi Moro Seneng berada di Kecamatan Sememi sedangkan lokalisasi Klakah Rejo berada di Kecamatan Klakah Rejo.

Jumlah PSK dan mucikarinya di dua rumah bordil tersebut yaitu 425 pelacur, sedangkan mucikari sebanyak 99 orang.118 Kedua rumah bordil ini terletak di pinggiran kota Surabaya bagian barat yang padat penduduk. Penulis mengunjungi kedua lokasi tersebut beberapa kali pada malam hari, khususnya di Klakah Rejo, sehingga penulis menemukan orang-orang yang sedang melakukan transaksi jual beli seks, di tengah lapangan dengan lampu remang cucian.

Pondok Pesantren Roudlotul Khoir Sebagai Lembaga

  • Difitnah oleh Sebagian Masyarakat yang
  • Jeratan Utang-Piutang Mucikari terhadap WTS
  • Keterbatasan Dana Dakwah

Meski ceramahnya santai, namun kesannya para PSK dan mucikari itu benar-benar menyerap apa yang disampaikan Kiai Khoiron. Dari berbagai permasalahan yang dihadapi WTS dan mucikari, Kiai Khoiron mencoba mencari cara untuk menyelesaikannya. Dalam mempromosikan WTS dan mucikari, Kiai Khoiron biasanya didampingi istrinya bernama Hj.

Oleh karena itu, dalam konteks ini, Kiai Khoiron mencoba memfokuskan dakwahnya kepada para pelacur dan mucikari yang mengalami persoalan hidup. 144 Dokumentasi Ceramah Kiai Khoiron untuk WTS dan Mucikari, Selasa 24 April 2012 di Balai RW Lokalisasi Terpencil. Berdasarkan data transkrip bacaan atau ceramah Kiai Khoiron di atas, Kiai Khoiron sangat menekankan penanaman keyakinan yang kuat terhadap WTS dan mucikari.

Kiai Khoiron kemudian mencoba menawarkan solusi atas permasalahan WTS dan mucikari tersebut. Pembinaan mental Kiai Khoiron rupanya banyak menyentuh dan menyentuh hati WTS dan mucikari. Penggolongan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Kiai Khoiron sangat memperhatikan kehidupan para pelacur dan mucikari yang ada.

TIPOLOGI DAKWAH KIAI KHOIRON DI

Kiai Khoiron sebagai Kiai Prostitusi Adaptif

Berdasarkan pendapat di atas, sebutan “Kiai” untuk Kiai Khoiron memang tepat karena beliau sendiri juga memiliki rumah tinggal Islami dan santri di rumah tinggal Islaminya. Sebagai seorang pendakwah di tempat prostitusi, Kiai Khoiron dapat menampung segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pendekatan dakwahnya. Ia menggunakan pendekatan yang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan prostitusi, asalkan tidak melanggar ajaran Islam.

Adapun materi dakwah disesuaikan dengan kebutuhan para pelacur dan mucikari di lokalisasi seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Meskipun dia tinggal di lingkungan yang terlokalisir, dia tahu bagaimana beradaptasi dengan lingkungan yang ada. Berdasarkan pendapat Kiai Khoiron di atas, ketika seorang khatib berdakwah di lokalisasi Surabaya, ia membutuhkan perlawanan agama yang kuat, karena jika ia tidak memiliki perlawanan agama yang kuat, maka ia bisa terperosok ke dalam lembah maksiat tersebut.

Pertama, dia bisa beradaptasi dengan lingkungan prostitusi meski tidak terjerumus dalam perangkap berbuat maksimal. Kedua, materi dakwah yang disampaikan melalui ceramah dan pengajian selalu menyesuaikan dengan kebutuhan WTS dan mucikari.

Kiai Khoiron sebagai Kiai Prostitusi Solutif

Penunjukan Kiai Khoiron sebagai ulama prostitusi adaptif, oleh karena itu, setidaknya didasarkan pada dua hal. Oleh karena itu, saya ikut aktif dalam pengajian Kiai Khoiron di lokalisasi ini, dengan harapan setelah saya keluar dari sini membawa bekal untuk pindah agama. Berdasarkan apa yang dikatakan Fina di atas, Kiai Khoiron dianggap sebagai kiai yang bisa membimbingnya ke jalan yang benar.

Hal yang sama diungkapkan Ika di bawah ini terkait bagaimana Kiai Khoiron menawarkan solusi atas permasalahan kehidupan PSK dan mucikari. Menurut Ike, Kiai Khoiron dianggap sosok yang bisa menyelesaikan persoalan hidupnya di rumah bordil ini. Berdasarkan pendapat Kiai Khoiron di atas, bahwa salah satu dakwah yang dilakukan bi al-hal adalah kerjasama dengan lembaga lain, yaitu birokrasi pemerintah.

Sehingga persoalan hidup terkait dengan persoalan ekonomi yang dihadapi WTS dan mucikari. Jadi, berdasarkan analisis pada bagian di atas bahwa Kiai Khoiron adalah kyai prostitusi yang dapat dibubarkan karena didasarkan pada beberapa hal.

Kiai Khoiron sebagai Kiai Prostitusi Atentif

Oleh karena itu, diharapkan program pelatihan keterampilan yang diberikan oleh Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya dapat membekali keterampilan yang dimiliki WTS dan mucikari tersebut. Pertama, biasanya ia menyampaikan materi dakwah yang bisa memberikan solusi bagi PSK dan mucikari di lokalisasi selama ini. Ia dan istrinya secara totalitas mempromosikan dan memperhatikan WTS dan mucikari di lokalisasi.

Berdasarkan penuturan Gatot di atas, sepertinya Kiai Khoiron sangat akrab dengan WTS dan para tutornya. Secara pribadi, ketika dia lewat di depan rumah, dia sering menanyakan kondisinya dan kesehatan PSK dan mucikari. Mengambil pendekatan seperti itu, Kiai Khoiron dan WTS serta para tutor benar-benar terlihat seperti teman yang sangat dekat.

Berdasarkan pendapat Kiai Khoiron di atas, yang terpenting dalam berdakwah adalah seorang da'i harus memiliki akhlak yang baik. Dengan demikian, berdasarkan analisis di atas, Kiai Khoiron termasuk dalam kategori kesengajaan kiai prostitusi.

Kiai Khoiron sebagai Prostitusi Humoris

Berdasarkan analisis pada bagian ini, untuk memudahkan tipologi atau kategorisasi dakwah Kiai Khoiron di Lokalisasi Surabaya, berikut disajikan oleh penulis pada tabel di bawah ini. Bi al-lisan : Materi ceramah atau ceramah menyesuaikan dengan permasalahan hidup pelacur dan mucikari. Bi al-hal: Mendirikan lembaga pendidikan dan sosial untuk menampung anak yatim dan mucikari WTS.

Bi al-hal: memberikan perhatian khusus kepada pelacur dan mucikari yang mengalami musibah;. Jadi, tipologi atau kategorisasi kiai prostitusi adaptif dapat menyesuaikan dengan permasalahan hidup pelacur dan mucikari dan tidak terbawa oleh kehidupan prostitusi meskipun mereka tinggal di rumah bordil. Tipologi atau kategorisasi kiai yang terlibat dalam prostitusi mampu memberikan layanan konseling agama Islam kepada pelacur dan mucikari serta mendirikan lembaga pendidikan dan sosial untuk menampung anak-anak yatim pelacur dan mucikari.

Tipologi atau kategorisasi pendeta prostitusi adalah mereka mampu memberikan perhatian khusus kepada pelacur dan mucikari yang mengalami musibah dan memiliki sikap dermawan. Gelar ini pantas diberikan kepada Kiai Khoiron yang berdakwah dengan humor di tempat prostitusi. Dengan tipologi yang melekat padanya sebagai pendeta prostitusi, dia sama sekali tidak keberatan.

PENUTUP

Simpulan

Implikasi

Keterbatasan Studi

Rekomendasi

Referensi

Dokumen terkait

Surabaya: Program Studi Bimbingan Dan Konseling Islam Jurusan Dakwah Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.. Hartono dan Boy