• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja Perkerasan Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) pada Rendaman Air Sungai Mahakam Campur Tawas Berdasarkan Uji Marshall

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kinerja Perkerasan Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) pada Rendaman Air Sungai Mahakam Campur Tawas Berdasarkan Uji Marshall"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

17 3.1 Teknis Pengamatan

Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data hasil penelitian secara langsung terhadap kegiatan- kegiatan yang terjadi dilaboratorium dan mempelajari secara langsung dengan mengikuti tahap-tahap yang dilakukan pada saat praktikum atau data hasil penelitian dilaboratorium yang meliputi seluruh hasil pengujian.

2. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus-rumus dan teori-teori yang berhubungan dengan prameter pengujian material dan pengujian marshall. Adapun jenis-jenis data sekunder yaitu :

a. Data pemeriksaan penetrasi aspal b. Data pemeriksaan titik lembek aspal c. Data dektilitas aspal

3.2 Alat dan Bahan

1. Mesin tekan (Marshall) 2. Landasan pemadat

3. Slinder cetakan benda uji (Moll) 4. Water bath dan bak perendam 5. Oven

6. Penumbuk 7. Penjepit 8. Aspal

9. Agregat halus (pasir palu) 10. Agregat kasar (batu palu) 11. Air PDAM

12. Air Sungai Mahakam dan 13. Tawas

(2)

3.2.1 Pengambilan Air Sungai Mahakam

Pengambilan bahan air Sungai Mahakam untuk perendaman sampel tepatnya di Desa Kutai Lama Kec Anggana, Kab Kutai Kartanegara kemudian air tersebut dianalisis di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Alat untuk pengambilan bahan air Sungai Mahakam yaitu galon dan timbah.

3.4 Prosedur Pembuatan Sampel 3.4.1 Persiapan Benda Uji

1. Ambil agregat yang telah disiapkan.

2. Saring agregat yang telah disiapkan yaitu batu palu dan pasir palu.

3. Saring agregat kasar (batu palu) dengan menyusun saringan ukuran no.3/4, 1/2, 3/8, 4.

4. Ambil agregat kasar tadi yang telah lolos saringan no 4 dan tertahan saringan no 8.

5. Saring agregat halus dengan saringan no 30, 50, 100.

6. Ambil agregat halus yang telah lolos saringan no 100 dan tertahan no saringan 200. Setelah agregat tersebut sudah siap selanjutnya cuci sampai bersih untuk menghilangkan kadar lumpur.

7. Setelah agregat tersebut bersih masukan kedalam oven untuk dikeringkan selama 24 jam dengan suhu 110.

3.4.2 Persiapan Campuran

1. Ambil agregat yang telah di keringkan dalam oven.

2. Timbanglah agregat halus dan agregat kasar dengan jumlah takaran yang telah di hitung dalam mix desain.

3. Siapkan peralatan masak untuk memasak aspal dan agregat.

4. Agregat kasar dan halus yang telah di timbang tadi dimasukan ke dalam plastik gula yang telah disiapkan dan panaskan aspal sampai cair.

5. Setelah itu masukan agregat yang telah disiapkan kedalam wajan yang telah panaskan.

6. Aduk-aduk hingga merata.

7. Masukan aspal yang dipanaskan dengan takaran yang telah dihitung dan aduk hingga material tercampur merata. Ukur suhu campuran dengan suhu 160.

(3)

3.4.3 Pemadatan Benda Uji 1. Siapkan alat pemadat.

2. Masukkan kertas minyak yang telah digunting bulat (sesuai bentuk cetakan) dibawah cetakan.

3. Masukan seluruh campuran ke dalam cetakan yang telah disiapkan. kemudian campuran dirojok pada bagian tepi sekeliling tengah cetakan.

4. Leher cetakan dilepas, ratakan permukaan campuran dengan menggunakan sendok semen.

5. Kemudian letakkan cetakan diatas landasan pemadat dan diperkuat dengan pemegang cetakan.

6. Permadatan dilakukan dengan alat penumbuk dan ditumbuk sebanyak 75x timbukan. Selama pemadatan di usahakan sumbu alat pemadat dalam keadaan tegak lurus pada alas cetakan.

7. Lepaskan keping alas dan lehernya, kemudian cetakan benda uji dibalik.

pasang kembali alas keping dan lehernya dan diperkut kembali dengan pemegang cetakan. Ulangi perlakuan seperti item diatas pada benda uji yang sudah dibalik tadi.

8. lepaskan keping alas dan pasanglah cetakan benda uji pada alat pengeluar benda uji. Setelah dipasang tunggu hingga 10 menit baru dikeluarkan benda uji dari cetakan dengan menggunakan dongkrak dengan hati-hati. kemudian benda uji dibiarkan pada suhu ruangan.

9. Ambil benda uji yang telah dibiarkan, lalu diambil untuk mengukur berat, tinggi 3 sisi dan diameter.

3.4.4 Prosedur Pengujian Marshall

1. Benda uji dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel, kemudian diberi tanda pengenal pada masing-masing benda uji untuk ketelitian pengujian.

2. Rendam sampel ke dalam bak yang telah di siapakan air selama 12 jam, 24 jam dan 48 jam

3. Setelah direndam, benda uji dikeluarkan, di lap hingga permukaan kering lalu ditimbang untuk mendapatkan (berat kering permukaan jenuh).

4. Selanjutnya benda uji ditimbang dalam air untuk mendapatkan berat dalam air.

(4)

5. Berikutnya benda uji direndam dalam oven air panas (Water Bath) hingga mencapai suhu 60º C, selama 30 menit.

6. Setelah 30 menit perendaman kelurkan benda uji lalu letakan ke dalam alat marshall

7. Arloji kelelehan (flow meter) dipasang pada kedudukannya, putar pengatur jarum arloji kelelehan sampai menunjukkan angka nol. Sementara tangki arloji (sleve) di pegang teguh terhadap segmen atas kepala penekan (breaking head).

8. Kepala penekan beserta benda uji dinaikkan hingga menyentuh/menempel alas cincin penguji dengan memutar tombol up pada mesin penguji.

Kedudukan jarum arloji penekan diatur pada angka nol.

9. Lalu siapakan stopwatch untuk menentukan waktu jarum berhenti dan memperhatikan jarum arloji pembaca flow dan stabilitas sampai jarum berhenti.

10. Selanjutnya menulis berapa jumlah putaran tiap jarumnya dan jumlah waktu.

3. 5 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan metode :

1. Studi Literature

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan cara membaca atau mencari sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam penelitian ini. dalam metode studi literature bisa didapat dari berbagai sumber seperti ; judul, buku dokumentasi, internet dan pustaka.

2. Pengumpulan Bahan

Pengumpulan bahan dilakukan pada tempat yaitu, tempat penjualan aspal yang berada di Balikpapan, pengambilan air di Sungai Mahakam, dan penjual agregat kasar, agregat halus dan tawas di Kota Samarinda.

3. Rancangan Mix Desain

Perhitungan analisis saringan agregat atau mix desain sesuai jenis aspal beton yang akan diuji sesuai spesifikasi Bina Marga Revisi Tahun 2018 seperti dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut.

(5)

Tabel 3.1 Perhitungan Mix Desain

Sumber : Bina Marga 2018 4. Pembuatan Benda Uji

Pembuatan benda uji dilakukan dengan cara mencampurkan semua agregat serta aspal sebanyak 18 benda uji, didapatkan kadar aspal sesuai perhitungan mix desain yaitu 5,3%, 9 benda uji direndam air PDAM selama 12 jam, 24 jam, dan 48 jam, 9 benda uji direndam air Sungai Mahakam di campur tawas 1% selama 12 jam, 24 jam dan 48 jam.

5. Pengujian Laboratorium

Pengujian laboratorium adalah metode yang dilakukan dalam penelitian ini dimana pengujian laboratorium ini berfungsi untuk menguji bahan dapat mengetahui hasil pengujian yang telah dilakukan saat praktikum, serta memperoleh data-data pengujian tersebut. Pengujian dilakukan sesuai dengan ketentuan standar yang ada yaitu ketentuan bina marga 2018, sesuai dengan peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

6. Analisis Data

Analisis hasil penelitian dapat dilakukan setelah data-data yang dapat diolah mulai dari awal penelitian hingga akhir penelitian adalah sebagai berikut : Berat jenis aspal, stabilitas, kelelehan, marshal quitient, rongga dalam campuran, rongga terisi aspal, rongga dalam agregat, berat jenis dan penyerapan air agregat.

19 12 9,5 4,8 2,4 0,6 0,28 0,15 0,07 PAN 6,5

18 8,5 6,5 5 93,5 4

100 22

15,5 10,5 6,5 0 9

0 6

4 0 200

Tertahan tiap saringan 0 5 11,5 22,5

78 84,5 89,5 0 5 16,5

39 57

69,5 12,5

43 30

22 15 100 100 90 69 53

40 30,5

Saringan No.2 (inch)

Bukaan (mm)

Spesifikasi Agregat Lolos Saringan (%)

Min Max

100 90 3/4

1/2

30

(%) Agregat Lolos dan Tertahan Lolos Tertahan Total

50 100

14 9 77 53 33 3/8

4 8

100 95 83,5

61

16 21

(6)

3.6 Diagram Alir

Diagram alir adalah alur penjelasan singkat atau tahapan-tahapan penelitian di lihat pada gambar 3.1 sebagai berkut.

Tidak

Oke

Gambar 3.1 Bagan Alir Mulai

Persiapan Bahan Pengujian Material

Agregat Kasar Ex Batu Palu 1. Berat jenis 2. Kadar lumpur

Aspal

1. Pen 60/70 2. Berat jenis

Air Sungai Mahakam 1. Ph

2. Kadar lumpur Agregat Halus

Ex Pasir Palu 1. Berat jenis 2. Kadar lumpuir

Standar Bina Marga 2018

Pembuatan Benda Uji & Sempel

Hasil dan Analisa

Kesimpulan dan Saran

Selesai Pengujian Benda Uji

Mix Desain Studi Literatur

Referensi

Dokumen terkait

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud Penelitian Menerapkan benda uji Marshall pada salah satu campuran aspal panas dengan kepadatan mutlak, yaitu AC – WC Asphalt Concrete –