• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja Perkerasan Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) pada Rendaman Air Sungai Mahakam Campur Tawas Berdasarkan Uji Marshall

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kinerja Perkerasan Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) pada Rendaman Air Sungai Mahakam Campur Tawas Berdasarkan Uji Marshall"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI (MANUSCRIPT)

KINERJA PERKERASAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) PADA RENDAMAN AIR SUNGAI MAHAKAM CAMPUR

TAWAS BERDASARKAN UJI MARSHALL

“PREFORMANCE OF ASPHALT PAVEMENT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) IN RIVER WATER ITEMS BASET ON THE

MARSHALL TEST”

Muhammad Asdar1 , Ulwiyah Wahdah Mufassirin Liana2

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD ASDAR 1911102443065

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR 2023

(2)

Naskah Publikasi (Manuscript)

Kinerja Perkerasan Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) Pada Rendaman Air Sungai Mahakam Campur Tawas

Berdasarkan Uji Marshall

“Preformance of Asphalt pavement Concrete Wearing Course (AC-WC) in River Water Items Baset on the Marshall Test”

Muhammad Asdar1 , Ulwiyah Wahdah Mufassirin Liana2

Disusun Oleh :

Muhammad Asdar 1911102443085

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR 2023

(3)
(4)
(5)

Kinerja Perkerasan Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) Pada Rendaman Air SungaI Mahakam Campur Tawas

Berdasarkan Uji Marshall

Muhammad Asdar, Ulwiyah Wahdah Mufassirin Liana*, Isnaini Zulkarnain, Pitoyo

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

*Kontak Email : 1911102443065@umkt.ac.id

INTISARI

Mengetahui hasil kinerja perkerasan aspal AC-WC berdasarkan pengujian marshall pada sampel perendaman air Sungai Mahakam dicampur tawas1%.

Penelitian ini di buat di Laboratorium Teknik Sipil Muhammadiyah Kalimantan Timur dengan mengikuti tahapan yang dilakukan saat praktikum. Agregat kasar dari batu palu dan agregat halus dari pasir palu. Aspal yang digunakan yaitu aspal pen 60/70. Material yang digunakan terdapat ketentuan spesifikasi bina marga 2018. Perendaman menggunakan air Sungai Mahakam dan air PDAM sebagai perbandingan. Variasi waktu rendaman yang digunakan 12 jam, 24 jam dan 48 jam dengan kadar sapal 5,307%. Sampel sebanyak 18 sampel, 9 sampel air Sungai Mahakam+tawas1% dan 9 sampel air PDAM. Dari hasil pengujian pada campuran aspal pen 60/70 pada lapisan AC-WC bahwa air Sungai Mahakam+tawas1% dan air PDAM sama-sama dapat merusak atau mengurangi keawetan pada lapisan aspal.

Kata kunci: Marshall, Asphalt Concrete Wearing Course, Mahakam

(6)

Kinerja Perkerasan Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) Pada Rendaman Air SungaI Mahakam Campur Tawas

Berdasarkan Uji Marshall

Muhammad Asdar, Ulwiyah Wahdah Mufassirin Liana*, Isnaini Zulkarnain, Pitoyo

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

*Kontak Email : 1911102443065@umkt.ac.id

ABSTRACT

Knowing the results of the performance of the AC-WC asphalt pavement based on the Marshall test on the Mahakam River water immersion sample mixed with 1%

alum. This research was carried out at the Civil Engineering Laboratory of Muhammadiyah East Kalimantan by following the stages carried out during the practicum. Coarse aggregate from hammer rock and fine aggregate from hammer sand. The asphalt used is asphalt pen 60/70. The material used contains the provisions of the 2018 Highways specifications. Immersion uses Mahakam River water and PDAM water as a comparison. Variation of soaking time used 12 hours, 24 hours and 48 hours with a saline content of 5.307%. There were 18 samples, 9 samples of Mahakam River water + 1% alum and 9 samples of PDAM water. From the test results on pen 60/70 asphalt mixture on the AC-WC layer that Mahakam River water + 1% alum and PDAM water can both damage or reduce the durability of the asphalt layer.

Keywords : Marshall, Asphalt Concrete Wearing Course, Mahakam

(7)

PENDAHULUAN

Jalan salah satu prasarana darat yang mempunyai peran penting bagi pertumbuhan ekonomi di suatu daerah sehingga memberikan pelayanan kepada sarana transportasi. Jalan di Indonesia baik jalan utama maupun jalan pemukiman terbagi menjadi tiga yaitu beton, aspal dan paving block. Banyak konstruksi jalan yang di perbaiki dan baru di bangun untuk menunjang kelancaran pertumbuhan kota.

Banyak hal yang menyebabkan kerusakan pada konstruksi jalan antara lain akibat pengaruh konstruksi perkerasan yang kurang memenuhi persyaratan teknis, genangan air, temperatur dan juga pengaruh beban lalu lintas yang berlebihan.

Salah satu akibat yang mempengaruhi kinerja campuran pada perkerasan lentur yakni ketahanan perkerasan akibat pengaruh cuaca dan juga genangan air yang dapat menyebabkan kerusakan atau mengurangi keawetan bagi konstruksi jalan dengan perkerasan aspal. Ada beberapa yang mengalami permasalahan ruas jalan di Samarinda yaitu meluapnya air sungai mahakam di permukaan jalan karena adanya pasang surut yang mengakibatkan tergenangnya air Sungai Mahakam di permukaan jalan hingga tergenang. Konstruksi jalan yang selalu tergenang air akan menurunkan kekuatan pada perkerasan lapisan aspal. Kekuatan aspal terhadap bahan perekat agregat akan mengalami gangguan oleh air yang masuk ke dalam rongga-rongga campuran beton aspal. Contoh kerusakan yang sering terjadi pada kerusakan jalan seperti jalan retak, berlubang, butir agregat terlepas, dan yang lebih sangat berpengaruh air dapat masuk ke bawah lapisan permukaan/lapisan aspal. Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk mengambil judul untuk tugas akhir yaitu “Kinerja Perkerasan Asphalt Concrete Wearing (AC-WC) pada rendaman air sungai Mahakam+tawas1% berdasarkan uji marshall

(8)

METODOLOGI

Data hasil penelitian secara langsung terhadap kegiatan-kegiatan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhamadiyah Kalimantan Timur dan mempelajari secara langsung dengan mengikuti tahap-tahap yang dilakukan pada saat praktikum atau data hasil penelitian di Laboratorium yang meliputi seluruh hasil pengujian. Pembuatan sampel sebanyak 18 sampel, 9 sampel perendaman air Sungai Mahakam+tawas1% dan 9 sampel perendaman air PDAM. Agregat kasar yang berasal dari batu palu dan agregat halus berasal dari pasir palu. Aspal yang digunakan yaitu aspal Pertamina pen 60/70. Material yang digunakan terdapat ketentuan spesifikasi bina marga 2018. Perendaman menggunakan air Sungai Mahakam dan air PDAM sebangai perbandingan. Variasi waktu rendaman yang digunakan ialah 12 jam, 24 jam dan 48 jam dengan kadar sapal 5,307% di dapat dari perhitungan mix desain.

Gambar 1 Diagram Alir Penelitian

(9)

PENGUJIAN AIR SUNGAI MAHAKAM

Pengujian air Sungai Mahakam hanya dilakukan pengujian pH dengan mencampurkan tawas1%. Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Hasil pengujian air Sungai Mahakam di dapatkan pH sebesar 7,0. Tawas biasanya digunakan untuk menjernihkan air yang keruh selain itu tawas juga dapat menghancurkan bahan sampel karena mengandung alumunium sulfat. Maka dari itu air Sungai Mahkam+tawas1% dijadikan bahan perbandingan perendaman dengan air PDAM.

HASIL DAN DISKUSI

Dari pengujian dengan alat marshal akan diperoleh data kinerja campuran aspal.

Pada tahap pengujian ini dilakukan pada 3 variasi perendaman, yaitu 12 jam, 24 jam, dan 48 jam dilakukan perendaman dengan air PDAM dan air Sungai Mahakam+tawas1% sebagai perbandingan. Hasil perhitungan pengujian marshall dapat dilihat pada tabel 4.11 dan 4.12.

Tabel 1 Pengujian Dengan Alat Marshall Dengan Perendaman Air Sungai Mahakam

Lama rendaman

Stabilitas Flow MQ VITM VFWA VMA Density

(%) (kg) Hf (kg/mm) (%) (%) (%) (gr/cc)

12 jam 5908,033 4,150 1470,679 3,628 118,150 14,193 1,993 24 jam 4496,412 3,165 1420,367 3,984 70,496 14,878 1,977 48 jam 4045,856 4,350 933,313 3,680 74,716 14,240 1,992 Spesifikasi > 800 > 3 > 250 3,5 - 5 > 65 > 14 >2

Tabel 2 Hasil Pengujian Alat Marshall Dengan Perendaman Air Pdam Lama

Rendaman

Stabilitas Flow MQ VMA (%)

VFWA (%)

VITM (%)

Density (gr/cc) (kg) (mm) (kg/mm)

12 Jam 1807,408 3,85 465,76 15,78 68,08 5,13 2,01 24 Jam 1703,101 3,11 567,76 16,54 65,99 5,99 1,99 48 Jam 1554,215 4,17 376,67 14,86 72,47 4,10 2,03 Spesifikasi >800 >3 >250 >14 >65 3.5-5 >2

(10)

Berdasarkan Tabel Tabel 1 dan 2 hasil nilai pengujian marshall air Sungai Mahakam+tawas1% dengan air PDAM ada beberapa memenuhi dan tidak memenuhi spesifikasi bina marga 2018. Setelah data diperoleh hasil yang didapatkan berupa setabilitas, kelelehan, marshal quotien, voids in the mix ( VITM), voids villed with asphalt (VFWA), voids mineral agregat (VMA), dan berat jenis dan penyerapan agregat.

Gambar 1 Grafik Stabilitas Perbandingan Air Sungai Mahakam +Tawas dan Air PDAM

Berdasarkan Gambar 1 Grafik nilai perbandingan stabilitas air Sungai Mahakam+tawas1% semakin lama direndam semakin menurun. Perendaman 24 jam 23,89% dari rendaman 12 jam, dan perendman 48 jam menurun 10,02% dari rendaman 24 jam. Pada pengujian stabilitas pengujian air PDAM semakin lama rendaman semakin menurun. Terlihat pada perendaman 24 jam mengalami penurunan 5,77% dari rendaman 12 jam, dan perendaman 48 jam menurun 14,01% dari rendaman 24 jam. Artinya keduanya dapat mengalami penurunan.

Gambar 2 Grafik Flow Perbandingan Air Sungai Mahakam Dengan Air PDAM

600 1600 2600 3600 4600 5600 6600

12 jam 24 jam 48 jam

Stabilitas

lama rendman

sungai mahakam pdam

0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000

12 jam 24 jam 48 jam

fl o w

lama rendaman

sungai mahakam pdam

(11)

Berdasarkan Gambar 4.2 Grafik perbandingan nilai flow pada air Sungai Mahakam+tawas1% turun naik. Terlihat pada perendaman 24 jam mengalami penurunan 23,73% dari perendaman 12 jam dan perendaman 48 jam mengalami kenaikan 37,44% dari perendaman 24 jam. Pengujian kelelehan air PDAM mendapatkan hasil turun naik. Terlihat pada perendaman 24 jam memiliki penurunan 19,22% dari perendaman 12 jam dan perendaman 48 jam mengalami kenaikan 33,98% dari rendaman 24 jam. artinya kedua sampel dapat mengalami turun naik nilai kelelehan.

Gambar 3 Grafik Marshall Quotient Perbandingan Air Sungai Mahakam+tawas1% Dengan Air PDAM

Berdasarkan Gambar 3 Grafik nilai perbandingan marshall quotient pada air Sungai Mahakam+tawas1% memiliki penurunan. Perendaman 24 jam 3,42% dari rendaman 12 jam, dan perendaman 48 jam menurun 34,24% dari rendaman 24 jam. Sedangkan Pada pengujian stabilitas pengujian air PDAM terlihat pada perendaman 24 jam mengalami penurunan 21,90% dari rendaman 12 jam, dan perendaman 48 jam menurun 33,66% dari rendaman 24 jam. Artinya kedua sampel dapat mengalami penurunan.

0 200400 600 1000800 12001400 1600

12 jam 24 jam 48 jam

M a rs h a ll Q u o ti en t

lama rendaman

sungai mahakam pdam

0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000

12 jam 24 jam 48 jam

vi tm

lama rendaman

sungai mahakam pdam

(12)

Gambar 4 Grafik VITM Perbandingan Air Sungai Mahakam+tawas1% Dengan Air PDAM

Berdasarkan Gambar 4 di atas adalah grafik perbandingan nilai VITM air Sungai Mahakam+tawas1% mengalami nilai naik turun. Terlihat pada perendaman 24 jam mengalami kenaikan 9,82% dari perendaman 12 jam dan perendaman 48 jam mengalami penurunan 7,62% dari 24 jam, sedangkan air PDAM mendapatkan hasil naik turun. Terlihat pada pererendaman 24 jam memiliki kenaikan 16,75%

dari perendaman 12 jam dan perendaman 48 jam mengalami penurunan 31,59%

dari rendaman 24 jam. artinya kedua sampel mengalami naik turun.

Gambar 5 Grafik VFWA Perbandingan Air Sungai+tawas1% Mahakam Dengan Air PDAM

Berdasarkan Gambar 5 Grafik perbandingan nilai VFWA pada air Sungai Mahakam+tawas1% turun naik. Terlihat pada perendaman 24 jam mengalami penurunan 40,33% dari perendaman 12 jam dan perendaman 48 jam mengalami kenaikan 5,98% dari perendaman 24 jam. Pengujian air PDAM mendapatkan hasil turun naik. Terlihat pada pererendaman 24 jam memiliki penurunan 3,06% dari perendaman 12 jam dan perendaman 48 jam mengalami kenaikan 5,99% dari rendaman 24 jam. artinya kedua sampel dapat mengalami turun naik.

0 20 40 60 80 100 120 140

12 jam 24 jam 48 jam

vf w a

lama rendaman

sungai mahakam pdam

(13)

Gambar 6 Grafik VMA Perbandingan Air Sungai Mahakam+tawas1% Dengan Air PDAM

Berdasarkan Gambar 6 di atas adalah grafik perbandingan nilai VMA air Sungai Mahakam+tawas1% mengalami nilai naik turun. Terlihat pada perendaman 24 jam mengalami kenaikan 4,83% dari perendaman 12 jam dan perendaman 48 jam mengalami penurunan 4,28% dari 24 jam, sedangkan air PDAM mendapatkan hasil naik turun. Terlihat pada pererendaman 24 jam memiliki kenaikan 4,84%

dari perendaman 12 jam dan perendaman 48 jam mengalami penurunan 10,16%

dari rendaman 24 jam. artinya kedua sampel mengalami naik turun.

Gambar 7 Grafik Density Perbandingan Air Sungai Mahakam+tawas1% dan Air PDAM

Berdasarkan Gambar 4.7 Grafik perbandingan nilai flow pada air Sungai Mahakam+tawas1% turun naik. Terlihat pada perendaman 24 jam mengalami penurunan 0,79% dari perendaman 12 jam dan perendaman 48 jam mengalami kenaikan 0,75% dari perendaman 24 jam. Pengujian air PDAM mendapatkan hasil turun naik. Terlihat pada pererendaman 24 jam memiliki penurunan 0,91% dari perendaman 12 jam dan perendaman 48 jam mengalami kenaikan 2,01% dari rendaman 24 jam. artinya kedua sampel dapat mengalami turun naik nilai density.

13.000 13.500 14.000 14.500 15.000 15.500 16.000 16.500 17.000

12 jam 24 jam 48 jam

vma

lama rendaman

sungai mahakam pdam

1.950 1.960 1.970 1.980 1.990 2.000 2.010 2.020 2.030 2.040

12 jam 24 jam 48 jam

d en si ty

lama rendaman

sungai mahakam pdam

(14)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan terhadap jenis aspal pen 60/70 pada campuran AC-WC dengan melakukan percobaan perendaman dengan menggunakan air Sungai Mahakam dan air PDAM untuk mengetahui nilai marshall, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Dari hasil pengujian pada campuran aspal pen 60/70 pada lapisan AC-WC bahwa air Sungai Mahakam+tawas1% dan air PDAM sama- sama dapat merusak atau mengurangi keawetan pada lapisan aspal.

2. Dari hasil perbandingan pada pengujian menggunakan alat marshall test dilaboratorium pada rendaman air sungai mahakam+tawas1% didapatkan pada pengujian stabilitas air Sungai Mahakam+tawas1% semakin lama direndam semakin menurun. perendaman 24 jam 23,89% dari rendaman 12 jam, dan perendman 48 jam menurun 10,02% dari rendaman 24 jam. Berbeda dengan hasil pengujian kelelehan turun naik. Terlihat pada perendaman 24 jam mengalami penurunan 23,73% dari perendaman 12 jam dan perendaman 48 jam mengalami kenaikan 37,44% dari perendaman 24 jam. Pada pengujian stabilitas pengujian air pdam semakin lama rendaman semakin menurun. terlihat pada perendaman 24 jam mengalami penurunan 5,77% dari rendaman 12 jam, dan perendaman 48 jam menurun 14,01% dari rendaman 24 jam. Berbeda dengan pengujian kelelehan mendapatkan hasil turun naik. Terlihat pada pererendaman 24 jam memiliki penurunan 19,22% dari perendaman 12 jam dan perendaman 48 jam mengalami kenaikan 33,98% dari rendaman 24 jam.

SARAN DAN REKOMENDASI

Untuk dapat melakukan penelitian lebih lanjut atau lebih mengembangkan penelitian ini seperti pemilihan atau pemakaian jenis aspal yang berbeda, material yang berbeda, durasi atau lama rendaman, serta penetrasi aspal yang berbeda. Air merupakan salah satu musuh aspal, untuk itu perlu disarankan bagi pemerintah dan pelaku jasa konstruksi agar setiap perkerasan lentur yang kususnya berada di Kutai Kartanegara dan Samarinda yang berdekatan dengan Sungai Mahakam mungkin dapat mengamankan perkerasan agar tidak terkena air sungai apalagi terjadi genangan, karena air sungai dapat merusak atau mengurangi kekuatan dan keawetan pada struktur perkerasan jalan aspal. Menggunakan mix desain yang

(15)

lebih baik dan perlu adanya kajian lanjutan dengan pengguaan spesifikasi terbaru.

sehingga penelitian terus berkembang dan inovasi terkait dengan cmpuran aspal panas pada umumnya dan lapisan AC-WC pada kususnya. lebih teliti dalam mencampurkan agregat atau bahan jalan aspal.

(16)

REFERENSI

B. I., E. R., & W. G. (2017). Penambahan Tawas Terhadap Angka Lempeng Total Bakteri (ALTB) Pada Air Sumur. Jurusan Analis Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Mataram, Indonesia , 5.

Burhanuddin, & I. Z. (2021). Analisa Kandungan Air Sungai Mahakam Kota Samarinda Sebagai Air . Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Samarinda, Indonesia. , 20.

Liana, U. W., A. C., & J. W. (2023). Pengaruh Rendaman Air Hujan di Samarinda Terhadap Aspal (AC-WC) Pada Pengujian Marshall. Program Studi S1 Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Kalimantan , 20.

R. A., I. P., & Suyitno. (2020). Analisis Data Ketinggian Permukaan Air Sungai Mahakam Daerah Kutai Kartanegara Tahun 2010-2016 Menggunakan Model Autoregressive. Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman , 16.

Rahman, F. L. (2021). Pengaruh Rendaman Air Laut Pasang Surut terhadap Campuran Lapis Aspal Beton AC-WC dengan Modifikasi Steel slag Ramah Lingkungan. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta , 8.

Tamzil Aziz*, D. Y. (2013). Pengaruh Penambahan Tawas Al2(SO4)3 DAN KAPORIT Ca(OCl)2 Terhadap Karakteristik . Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya , 55.

Weimintoro, R. N., O. H., & T. H. (2021). Pengaruh Lama perendaman Benda Uji AC-WC Terhadap Nilai Stabilitas dan Nilai Kelelehan (flow)dengan Berdasarkan Spesifikasi Bina Marga 2018. Prodi Teknik Sipil Fatek Ummat

│e-ISSN 2776-2661 , 12.

(17)
(18)

Referensi