• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kisi-kisi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

N/A
N/A
David Rizki

Academic year: 2024

Membagikan "Kisi-kisi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

YAYASAN SASMITA JAYA UNIVERSITAS PAMULANG

JL. Surya Kencana No.1 Pamulang Barat Tangerang Selatan, Banten Telp. (021) 7412566 Fax. (021) 74709855

_________________________________________________________________________________

KISI-KISI UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) SEMESTER GENAP

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

MATA KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN NAMA: David Rizki Hari dan Tanggal :SABTU, 23 MARET 2024 NIM : 231010250136

Waktu : Ruang : V.928/01HUKE003

Dosen : Ny. AYNI SUWARNI HERRY, SH., MKn Reguler : CS

Prodi : ILMU HUKUM

KERJAKAN SOAL-SOAL DIBAWAH INI :

1. Bagaimana analisa saudara tentang pemilihan Kepala Daerah melalui PILKADA langsung dalam kaitan dengan Otonomi Daerah dan Demokratisasi Lokal?

2. Sebutkan dan jelaskan Prinsip-prinsip Good Government ! 3. Sebutkan dan jelaskan Pilar-pilar Good Government ! 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan masyarakat madani ! 5. Sebutkan karakteristik Masyarakat Madani !

6. Sebutkan dan jelaskan Pilar Penegak Masyarakat Madani !

7. Menurut saudara apa yang perlu dilakukan oleh suatu bangsa dalam melakukan transformasi budaya menuju Masyarakat Madani ?

8. Dalam era pers yang bebas, apakah pers bebas untuk melakukan apa saja sesuai dengan idealisme dan misi bisnisnya ?

9. Bagaimana agar gerakan ormas berada dalam koridor kebhinekaan, toleransi, anti kekerasan?

dalam kerangka Masyarakat Madani ?

---SELAMAT BEKERJA---

(2)

JAWABAN

1.)

Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) langsung merupakan salah satu instrumen penting dalam pelaksanaan otonomi daerah dan demokratisasi lokal di Indonesia. Berikut analisisnya:

1. Otonomi Daerah:

PILKADA langsung mencerminkan pemberian wewenang kepada daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Dengan adanya PILKADA langsung, daerah memiliki kontrol penuh terhadap proses pemilihan kepala daerahnya tanpa campur tangan pemerintah pusat. Hal ini memperkuat implementasi otonomi daerah dengan memberikan kesempatan bagi daerah untuk menyesuaikan kebijakan dan program pemerintahannya sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik lokal.

2. Demokratisasi Lokal:

PILKADA langsung merupakan sarana utama dalam mewujudkan demokratisasi lokal. Melalui proses PILKADA langsung, masyarakat daerah memiliki hak untuk secara langsung memilih pemimpin mereka sendiri tanpa perantara. Ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat secara langsung dalam proses politik lokal, meningkatkan partisipasi politik, dan memperkuat prinsip-prinsip demokrasi di tingkat lokal.

3. Penguatan Identitas Lokal:

PILKADA langsung juga dapat memperkuat identitas lokal dan sense of belonging masyarakat terhadap daerahnya. Proses pemilihan kepala daerah yang melibatkan partisipasi langsung masyarakat dapat memperkuat rasa memiliki terhadap daerahnya dan meningkatkan keterlibatan dalam pembangunan lokal.

4. Tantangan dalam Implementasi:

Meskipun PILKADA langsung memiliki banyak manfaat, namun juga dihadapkan pada beberapa tantangan.

Misalnya, prosesnya yang membutuhkan biaya dan sumber daya yang besar, serta adanya potensi polarisasi politik dan konflik di tingkat lokal. Selain itu, perlunya memastikan bahwa proses PILKADA berlangsung secara fair, transparan, dan akuntabel untuk memastikan keabsahan dan legitimasi hasil pemilihan.

Secara keseluruhan, PILKADA langsung memiliki dampak yang signifikan dalam menguatkan otonomi daerah dan memperkuat demokratisasi lokal di Indonesia. Namun, perlu juga diingat bahwa keberhasilan PILKADA langsung tergantung pada implementasi yang baik serta partisipasi aktif dari semua pihak terkait.

2.) Prinsip-prinsip Good Government

Prinsip-prinsip Good Government, juga dikenal sebagai Good Governance, adalah seperangkat nilai dan praktik yang mengatur tata kelola dan kinerja pemerintahan yang baik. Prinsip-prinsip ini bertujuan untuk menciptakan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan berkeadilan. Berikut adalah beberapa prinsip-prinsip Good Government beserta penjelasannya:

1. Transparansi:

(3)

Transparansi mengacu pada keterbukaan dan aksesibilitas informasi bagi publik. Pemerintah harus secara aktif memberikan informasi kepada masyarakat tentang kebijakan, keputusan, dan aktivitas pemerintahan secara terbuka dan jujur. Transparansi membantu meminimalkan penyalahgunaan kekuasaan, meningkatkan kepercayaan publik, dan memperkuat akuntabilitas pemerintah.

2. Akuntabilitas:

Akuntabilitas adalah kewajiban pemerintah untuk bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang diambil dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini mencakup kewajiban untuk memberikan laporan secara teratur, menerima pertanggungjawaban, dan menerima sanksi jika terbukti melakukan pelanggaran atau penyalahgunaan kekuasaan.

3. Partisipasi Masyarakat:

Partisipasi masyarakat merupakan prinsip yang mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, perencanaan, dan implementasi kebijakan publik. Dengan melibatkan masyarakat, pemerintah dapat memperoleh masukan yang berharga, meningkatkan legitimasi kebijakan, dan memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi.

4. Keadilan dan Kesejahteraan Sosial:

Prinsip ini menekankan pentingnya keadilan dalam distribusi sumber daya dan manfaat secara merata kepada seluruh warga negara. Pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan dan program yang diterapkan tidak hanya menguntungkan golongan tertentu, tetapi juga memberikan perlindungan dan manfaat kepada semua lapisan masyarakat, terutama yang rentan dan tidak mampu.

5. Ketertiban Hukum (Rule of Law):

Ketertiban hukum mengacu pada prinsip bahwa pemerintahan harus tunduk pada hukum dan aturan yang berlaku. Hal ini mencakup kepastian hukum, perlindungan hak asasi manusia, independensi sistem peradilan, penegakan hukum yang adil dan tidak diskriminatif, serta ketidakberpihakan dalam pemberian keadilan.

6. Efektivitas dan Efisiensi:

Prinsip ini menekankan pentingnya pemerintahan yang efektif dalam mencapai tujuan-tujuan pembangunan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien. Pemerintah harus mampu mengelola sumber daya secara optimal untuk memberikan hasil yang maksimal bagi masyarakat.

7. Keterbukaan dan Inovasi:

Keterbukaan dan inovasi mengacu pada kemampuan pemerintah untuk menerima masukan dan saran dari berbagai pihak serta untuk terus melakukan pembaruan dan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas layanan publik, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat daya saing negara.

3. Pilar-pilar Good Government:

(4)

Pilar-pilar Good Government merupakan komponen-komponen utama yang menjadi landasan dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Berikut adalah beberapa pilar-pilar Good Government beserta penjelasannya:

1. Tata Kelola yang Baik (Good Governance):

Tata kelola yang baik mencakup sistem kelembagaan dan proses pengambilan keputusan yang efektif, transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Hal ini melibatkan peningkatan kapasitas institusi pemerintah dalam mengelola sumber daya secara efisien, menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan dengan baik, serta memastikan kebijakan dan program yang diimplementasikan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan.

2. Kepemimpinan yang Berkualitas:

Kepemimpinan yang berkualitas merupakan salah satu pilar penting dalam Good Government.

Kepemimpinan yang berkualitas ditandai oleh integritas, kompetensi, visi, dan komitmen untuk melayani kepentingan publik. Pemimpin yang berkualitas mampu memberikan arahan yang jelas, memotivasi bawahan, dan mengambil keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan secara efektif.

3. Keterbukaan dan Akuntabilitas:

Keterbukaan dan akuntabilitas merupakan prinsip-prinsip yang menjamin transparansi dan pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan pemerintahan. Keterbukaan mengacu pada keterbukaan informasi dan proses pengambilan keputusan kepada publik, sedangkan akuntabilitas mengacu pada kewajiban pemerintah untuk bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang diambil. Dengan adanya keterbukaan dan akuntabilitas, masyarakat memiliki akses yang lebih besar terhadap informasi publik dan dapat mengawasi kinerja pemerintah.

4. Pengelolaan Sumber Daya yang Berkelanjutan:

Pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan mencakup manajemen yang bijaksana terhadap berbagai sumber daya alam, ekonomi, dan manusia. Hal ini melibatkan pengelolaan yang berorientasi pada pelestarian lingkungan, pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, serta pemberdayaan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan. Pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan bertujuan untuk memastikan bahwa kebutuhan generasi sekarang dan masa depan dapat terpenuhi dengan baik.

5. Pemberdayaan Masyarakat:

Pemberdayaan masyarakat merupakan prinsip yang menekankan pentingnya partisipasi aktif dan konstruktif masyarakat dalam pembangunan dan pengambilan keputusan. Hal ini mencakup peningkatan kapasitas masyarakat dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan akses terhadap sumber daya, serta pemberian ruang dan kesempatan bagi masyarakat untuk berperan serta dalam proses pembangunan. Pemberdayaan masyarakat memperkuat keterlibatan publik dalam pembangunan lokal dan memperkuat basis demokratisasi dalam masyarakat.

4.) Masyarakat Madani:

(5)

Masyarakat madani merupakan konsep masyarakat yang memiliki karakteristik seperti partisipatif, demokratis, beradab, inklusif, dan berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan. Masyarakat madani diharapkan memiliki tingkat kesadaran yang tinggi terhadap hak dan kewajiban sebagai warga negara serta memiliki budaya saling menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

5.) Karakteristik Masyarakat Madani:

Karakteristik Masyarakat Madani meliputi:

1. Partisipatif: Masyarakat madani aktif terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan memiliki kesempatan untuk menyuarakan pendapat mereka. Mereka terlibat dalam kegiatan politik, sosial, dan ekonomi dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat secara keseluruhan.

2. Toleransi dan Keanekaragaman: Masyarakat madani menghargai keberagaman dalam segala aspek kehidupan, termasuk budaya, agama, dan pandangan politik. Mereka mendorong dialog antarbudaya, menghormati perbedaan, dan mempromosikan kerukunan antarwarga.

3. Kemandirian: Masyarakat madani memiliki otonomi dan independensi dalam menjalankan kegiatan mereka tanpa tergantung pada pemerintah atau sektor swasta. Mereka memiliki kemampuan untuk mengatur diri sendiri dan membangun inisiatif lokal untuk memecahkan masalah di komunitas mereka.

4. Keadilan dan Kesejahteraan: Masyarakat madani memperjuangkan keadilan sosial, ekonomi, dan politik bagi semua anggotanya. Mereka berusaha menciptakan kondisi yang mendukung kesejahteraan dan kesetaraan bagi seluruh warga masyarakat, terutama yang rentan dan terpinggirkan.

5. Akuntabilitas dan Transparansi: Masyarakat madani menekankan pentingnya akuntabilitas publik dan transparansi dalam pengelolaan sumber daya dan pengambilan keputusan. Mereka menuntut adanya pertanggungjawaban atas tindakan dan kebijakan pemerintah serta organisasi lainnya.

6. Pendidikan dan Pengetahuan: Masyarakat madani memiliki akses terhadap pendidikan dan pengetahuan yang memungkinkan mereka untuk memahami isu-isu kompleks dan mengambil bagian dalam kegiatan politik dan sosial dengan lebih efektif.

7. Keharmonisan dan Kerukunan: Masyarakat madani menghargai kerukunan antarwarga dan berupaya untuk menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis. Mereka berusaha menyelesaikan konflik secara damai dan bekerja sama untuk memperkuat solidaritas sosial di dalam masyarakat.

8. Keterbukaan terhadap Inovasi: Masyarakat madani terbuka terhadap ide-ide baru dan inovasi dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pembangunan serta penyelesaian masalah-masalah sosial.

(6)

Karakteristik-karakteristik ini memberikan gambaran tentang bagaimana masyarakat madani berperan dalam membentuk tatanan masyarakat yang demokratis, beradab, dan berkelanjutan. Dengan memegang teguh nilai- nilai ini, masyarakat madani dapat menjadi kekuatan yang kuat dalam memperjuangkan keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan bagi seluruh warga masyarakat

.

6.) Pilar Penegak Masyarakat Madani

Pilar-pilar penegak Masyarakat Madani mencakup berbagai aspek yang memperkuat peran dan kontribusi masyarakat sipil dalam membentuk tatanan masyarakat yang demokratis, beradab, dan berkeadilan. Berikut adalah beberapa pilar penegak Masyarakat Madani beserta penjelasannya:

1. Pendidikan dan Penyuluhan:

Pendidikan dan penyuluhan merupakan pilar yang penting dalam membangun kesadaran masyarakat tentang hak-hak mereka, nilai-nilai demokrasi, dan partisipasi dalam kehidupan publik. Melalui pendidikan dan penyuluhan, masyarakat diberdayakan untuk memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam mewujudkan Masyarakat Madani.

2. Keadilan dan Hukum:

Pilar ini menekankan pentingnya sistem hukum yang adil dan berkeadilan dalam menegakkan aturan dan melindungi hak-hak masyarakat. Masyarakat madani berperan dalam memastikan keadilan di dalam masyarakat dengan mendukung sistem peradilan yang independen dan transparan.

3. Partisipasi Masyarakat:

Partisipasi masyarakat adalah pilar yang menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan pembangunan. Masyarakat madani berupaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan sosial, politik, dan ekonomi.

4. Media dan Informasi:

Pilar ini menekankan peran penting media massa dan informasi dalam menyampaikan informasi yang akurat, seimbang, dan bertanggung jawab kepada masyarakat. Masyarakat madani berperan dalam mendukung media yang independen, kritis, dan profesional sebagai salah satu mekanisme pengawasan terhadap kekuasaan publik.

5. Organisasi Kemasyarakatan (Ormas):

Ormas merupakan lembaga sosial yang memainkan peran penting dalam memobilisasi dan mengorganisir masyarakat untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Masyarakat madani berkontribusi dalam memperkuat peran dan kapasitas ormas dalam mengadvokasi kepentingan masyarakat dan menjalankan fungsi pengawasan terhadap pemerintah.

6. Kerjasama Antarlembaga dan Pemerintah:

Pilar ini menekankan pentingnya kerjasama antara masyarakat sipil, pemerintah, dan sektor swasta dalam pembangunan dan pengelolaan sumber daya. Masyarakat madani berupaya untuk membangun hubungan yang

(7)

saling menguntungkan dengan pemerintah dan sektor swasta untuk mencapai tujuan pembangunan yang bersama-sama.

7.) Transformasi Budaya Menuju Masyarakat Madani:

- Meningkatkan Pendidikan Kewarganegaraan dan Etika Sosial - Memperkuat Institusi Hukum dan Keadilan

- Mendorong Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Pembangunan - Meningkatkan Keterbukaan dan Akuntabilitas Pemerintah

- Mempromosikan Nilai-nilai Toleransi, Keanekaragaman, dan Keharmonisan

8. Kemerdekaan Pers dalam Era Pers Bebas:

Dalam era pers yang bebas, pers memiliki kebebasan untuk menyampaikan informasi dan berita tanpa intervensi dari pihak pemerintah atau kekuatan lainnya. Namun, kebebasan pers ini tidak berarti bahwa pers bebas untuk melakukan apa saja sesuai dengan idealisme dan misi bisnisnya tanpa ada batasan atau tanggung jawab. Beberapa pertimbangan penting yang perlu dipahami adalah sebagai berikut:

1. Tanggung Jawab Jurnalisme: Meskipun pers memiliki kebebasan untuk menyampaikan informasi, mereka juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi yang mereka sampaikan akurat, berimbang, dan relevan. Pers harus menjalankan tugas mereka dengan mengikuti standar jurnalisme yang tinggi dan mematuhi etika profesi.

2. Kode Etik Jurnalisme: Pers sering kali mengikuti kode etik jurnalisme yang menetapkan norma-norma yang harus diikuti oleh para jurnalis dalam pekerjaan mereka. Kode etik ini mencakup prinsip-prinsip seperti kejujuran, integritas, penghindaran konflik kepentingan, dan penghargaan terhadap privasi individu.

3. Keseimbangan Antara Kebebasan dan Tanggung Jawab: Kebebasan pers harus diimbangi dengan tanggung jawab sosial dan profesional. Pers harus memastikan bahwa pelaporan mereka tidak merugikan pihak lain, tidak menyesatkan masyarakat, dan tidak menyebarkan informasi palsu atau tendensius.

4. Kepentingan Publik: Meskipun pers adalah bisnis, mereka juga memiliki tanggung jawab untuk menyajikan informasi yang penting dan bermanfaat bagi masyarakat. Pers harus menjalankan misinya untuk memberikan informasi yang berkualitas dan relevan, bukan hanya untuk memenuhi kepentingan bisnis semata.

5. Keseimbangan Bisnis dan Jurnalisme: Pers juga harus mempertimbangkan keseimbangan antara misi bisnisnya dan prinsip-prinsip jurnalisme yang berkualitas. Mereka harus mencari cara untuk menghasilkan pendapatan yang memadai tanpa mengorbankan integritas atau kualitas berita yang mereka produksi.

Jadi, sementara pers memiliki kebebasan untuk menyampaikan informasi sesuai dengan idealisme dan misi bisnisnya, kebebasan tersebut harus dijalankan dengan tanggung jawab, integritas, dan pertimbangan terhadap kepentingan publik. Pers harus memahami bahwa kebebasan mereka tidak bersifat mutlak, tetapi harus dijalankan dalam kerangka nilai-nilai jurnalisme yang berkualitas dan etis.

(8)

9.)

Agar gerakan organisasi masyarakat (ormas) berada dalam koridor kebhinekaan, toleransi, dan anti- kekerasan dalam kerangka Masyarakat Madani, langkah-langkah berikut dapat diambil:

1. Pendidikan dan Penyuluhan: Ormas perlu mengedukasi anggotanya tentang pentingnya kebhinekaan, toleransi, dan penolakan terhadap kekerasan. Ini dapat dilakukan melalui seminar, lokakarya, dan program penyuluhan lainnya yang menyoroti nilai-nilai tersebut.

2. Penguatan Nilai-nilai Kemanusiaan: Ormas harus menekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan seperti empati, penghargaan terhadap perbedaan, dan perdamaian dalam semua aktivitas dan programnya. Hal ini akan membantu mendorong sikap yang menghormati martabat setiap individu.

3. Pembentukan Jaringan dan Kerjasama Antar-Ormas: Ormas dapat membentuk jaringan dan menjalin kerjasama dengan ormas lain yang memiliki visi dan nilai serupa terkait kebhinekaan, toleransi, dan anti- kekerasan. Kolaborasi ini dapat memperkuat pesan-pesan positif dan memperluas dampaknya.

4. Pelatihan dan Kapasitas: Ormas dapat menyelenggarakan pelatihan dan program pengembangan kapasitas untuk anggotanya, khususnya terkait dengan manajemen konflik, komunikasi antarbudaya, dan resolusi konflik secara damai. Hal ini akan membantu anggota ormas dalam menangani situasi yang potensial menjadi konflik dengan bijaksana.

5. Kampanye Publik: Ormas dapat melakukan kampanye publik yang mendukung nilai-nilai kebhinekaan, toleransi, dan perdamaian. Kampanye ini dapat melibatkan kegiatan seperti pemasangan spanduk, penyebaran brosur, dan acara-acara sosial yang mengedepankan pesan-pesan positif.

6. Keterlibatan dalam Inisiatif Lokal: Ormas dapat terlibat dalam inisiatif lokal yang mempromosikan kebhinekaan, seperti forum dialog antaragama, kegiatan budaya yang inklusif, atau proyek-proyek pembangunan yang melibatkan seluruh komunitas secara merata.

7. Pengawasan Internal: Ormas perlu melakukan pengawasan internal terhadap anggotanya untuk memastikan bahwa mereka tidak terlibat dalam tindakan kekerasan atau diskriminasi. Sanksi harus diberlakukan bagi anggota yang melanggar kode etik atau nilai-nilai ormas.

8. Komitmen pada Prinsip Masyarakat Madani: Ormas harus secara aktif mempromosikan dan menerapkan prinsip-prinsip masyarakat madani dalam semua aspek kegiatan dan tindakan mereka. Ini termasuk prinsip- prinsip seperti partisipasi, keseimbangan kekuasaan, akuntabilitas, dan keterbukaan.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, gerakan ormas dapat berkontribusi secara positif dalam memperkuat koridor kebhinekaan, toleransi, dan anti-kekerasan dalam kerangka Masyarakat Madani. Hal ini akan membantu membangun masyarakat yang inklusif, beradab, dan damai bagi semua warganya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis yang dilakukan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar soal ujian yang dipakai dalam ujian akhir semester II mata kuliah Bahasa

Ujian Akhir Semester untuk perkuliahan Kewarganegaraan berupa TUGAS AKHIR.. Tema Tugas Akhir : SESUAI PENUGASAN DARI DOSEN (Bila ada penugasan

Kisi-kisi berisi materi yang akan diujikan pada Ujian Tengah Semester mata pelajaran Ekonomi kelas X meliputi bank sentral, sistem pembayaran, alat pembayaran, lembaga jasa keuangan, dan pasar

Web: www.pertanian.untag-smd.ac.id Mail: [email protected] JADWAL UJIAN AKHIR SEMESTER KULIAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI

Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Statistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Ujian akhir semester mata kuliah Sistem

Soal Ujian Tengah Semester Genap 2020/2021 Mata Kuliah Statistik