Kundari Rahmawati, S.Pd., M.Eng.,
Klasifikasi
Tanah
Outline
1st PHASE 2nd PHASE
Tujuan Klasifikasi Tanah
3rd PHASE 4th PHASE
American Association of State Highway and Transportation Officials System (AASHTO)
Sistem Klasifikasi
The Unified Soil Classification System
(USCS)
Pengelompokan tanah menjadi beberapa group yang mempunyai perilaku sama, dalam indeks yang sederhana.
Sehingga dapat memberikan petunjuk umum (a general guidance) mengenai sifat teknis tanah pada ahli geoteknik.
Pengelompokan tanah ini didasarkan pada pengalaman ahli-ahli teknik tanah.
Tujuan
Klasifikasi
Tanah
Indeks sederhana GSD, LL, PI
Sistem Klasifikasi (sebagai bahasa
)Prakiraan sifat teknis
Tercapai tujuan teknis
Pengumpulan pengalaman
Sebagai sarana komunikasi antar
ahli teknik tanah
Pada awalnya, metode klasifikasi yang banyak digunakan adalah pengamatan secara kasat-mata (visual identification) melalui pengamatan tekstur tanah
Kemudian ukuran butiran tanah dan plastisitas digunakan untuk identifikasi jenis tanah.
Karakteristik tersebut digunakan untuk menentukan kelompok klasifikasinya.
Klasifikasi
Tanah
Neon Infographics
Unified Soil
Classification System
American Association of State Highway and
Transportation Officials
AASTHO USCS
Klasifikasi
Sistem
Metode USCS
• Klasifikasi tanah sistem ini diajukan pertama kali oleh Casagrande dan selanjutnya dikembangkan oleh United State Bureau of Reclamation (USBR) dan United State Army Corps of Engineer (USACE):
• Kemudian American Society for Testing and Materials (ASTM) telah memakai USCS sebagai metode
standar guna mengklasifikasikan tanah.
• tanah diklasifikasikan ke dalam dua kategori utama
Metode USCS
Tanah berbutir kasar (coarse-grained soils) yang terdiri atas kerikil dan pasir yang mana kurang dari 50% tanah yang lolos saringan No.200 (F
200< 50). Simbol kelompok diawali dengan G untuk kerikil (gravel) atau tanah berkerikil (gravelly soil) atau S untuk pasir (sand) atau tanah berpasir (sandy soil).
Tanah berbutir halus (fine-grained
soils) yang mana lebih dari 50% tanah
lolos saringan No. 200 (F ≥ 50). Simbol
kelompok diawali dengan M untuk
lanau inorganik (inorganic silt), atau C
untuk lempung inorganik (inorganic
clay), atau O untuk lanau dan lempung
organik. Simbol Pt digunakan untuk
gambut (peat), dan tanah dengan
kandungan organik tinggi.
Metode USCS
Boulder s
Cobble s
Grav el
Sand Silt and Clay
Coarse Fine Coarse Medium Fine 300 mm 75 mm
19 mm
No.4 4.75 mm
No.10 2.0 mm
No.40 0.425 mm
No.200 0.075 mm
Metode USCS
Klasifikasi tanah sistem ini diajukan pertama kali oleh Casagrande dan selanjutnya dikembangkan oleh United State Bureau of Reclamation (USBR) dan United State Army Corps of Engineer (USACE):
Sedangkan ASTM designation D-2487 menguraikan sistem untuk menentukan nama kelompok tanah dengan ketentuan sebagai berikut :
Fraksi butir halus = > 50 % persentase yang lolos saringan no.200
Fraksi butir kasar = > 50% persentase yang tertahan saringan no.200
Fraksi Gravel = lebih dari setengah fraksi kasar yang tertahan saringan no.4
Fraksi sand = lebih dari setengah fraksi kasar berada antara ukuran
saringan no.4 dan no.200
Melakukan analisa saringan
Tertahan No.#200 > 50% Lolos No.#200 > 50%
Butiran tanah tertahan No. #4 lebih
dari 50%
Butiran tanah lolos No. #4 lebih dari 50%
gravel sand
Gunakan Bagan Plastisitas
Silt, clay atau tanah organik
Tanah berbutir kasar Tanah berbutir halus
Pengujian yang dilakukan:
Analisa Saringan;
Atterberg limit
Metode USCS
Simbol-simbol yang digunakan untuk klasifikasi USCS adalah : 1. Huruf pertama menunjukkan jenisnya :
2. Huruf kedua menunjukan sifatnya:
G =
S =
M =
C =
O =
kerikil (gravel) pasir (sand) lanau (silt) lempung (clay)
tanah organik (organic)
Tanah berbutir kasar
W = untuk gradasi baik (well graded) P = gradasi jelek (poorly graded)
M = mengandung lanau
C = mengandung clay
L = bersifat plastisitas rendah (low plasticity). → LL<50
H = plastisitas tinggi (high plasticity). → LL > 50
Metode USCS
Metode USCS
Tanah berbutir halus (fine grained soils)
yaitu lanau (silts) dan lempung (clays) yang memiliki 50% atau lebih lolos
saringan no.200 atau ukuran ayakan 75 mm dan diklasifikasikan berdasarkan
nilai batas Atterberg dan apakah mengandung jumlah signifikan darim material
organik. Berdasarkan diagram casagrande, perbedaan dibuat antara tanah
dengan nilai LL kurang dari atau lebih besar dari 50 (simbol L dan H) dan
antara tanah inorganik di atas atau di bawah garis A.
Metode USCS
Unified Soil Classification System (USCS)
Diameter (75 - 4,75) mm
Kerikil (gravel)
Lolos Saringan 3”,
Tertahan Saringan no.#4
1. Apabila tanah tertahan No. 200 lebih dari 50% dan apabila tanah tersebut tertahan saringan No. 4 lebih dari 50%, maka
dikategorikan sebagai tanah kerikil (gravel).
2. Penamaan klasifikasi tanah kerikil ini didasarkan pada jenis gradasi, poorly atau well graded.
3. Namun, apabila tanah kerikil ini tercampur dengan tanah berbutir halus (tanah lolos saringan No. 200), maka terjadi perubahaan penamaan klasifikasi tanah gravel tersebut.
4. Penamaannya tergantung pada prosentasi tanah berbutir halus.
Kenapa terjadi perubahan nama klasifikasi?
Karena terjadi perubahan sifat teknis tanah... maka penamaan
klasifikasi tanah juga mengalami perubahan.
Prosentase campuran tanah lolos saringan No. 200
Kriteria USCS Penamaan Klasifikasi Simbol Pengertian
Kurang dari 5 %
Cu ≥ 4 dan 1 ≤ Cc ≤ 3 GW Kerikil gradasi baik (Well- graded gravel)
Cu > 4 dan 1 > Cc > 3 GP Kerikil gradasi buruk (Poorly- graded gravel)
Apabila prosentase berat campuran tanah halus, kurang dari 5%.
Prosentase campuran tanah lolos saringan No.
200
Kriteria USCS Klasifikasi
Simbol Pengertian
5 – 12 %
Cu ≥ 4 dan 1 ≤ Cc ≤ 3 dan tanah halus adalah CL atau CH
GW-GC Kerikil gradasi baik dengan
lempung (Well-graded gravel with clay)
Cu ≥ 4 dan 1 ≤ Cc ≤ 3 dan tanah halus adalah ML atau MH
GW-GM Kerikil gradasi baik dengan lanau (Well-graded gravel with silt)
Cu > 4 dan 1 > Cc > 3 dan tanah halus adalah CL atau CH
GP-GC Kerikil gradasi buruk dengan lempung (Poorly-graded gravel with clay)
Cu > 4 dan 1 > Cc > 3 dan tanah halus adalah ML atau MH
GP-GM Kerikil gradasi buruk dengan lanau (Poorly-graded gravel with silt)
Prosentasi campuran tanah lolos saringan No. 200
Kriteria USCS Klasifikasi
Simbol Pengertian
Lebih dari 12 %
tanah halus adalah CL atau CH (Nilai LL dan PL di atas garis A)
GC Kerikil kelempungan (Clayey gravel)
tanah halus adalah ML atau MH (Nilai LL dan PL di bawah garis A)
GM Kerikil kelanauan (Silty gravel)
tanah halus
diklasifikasikan sebagai adalah CL-ML (Nilai LL dan LL di daerah
arsiran/ shaded area)
GC-GM Kerikil kelanuan kelempungan
(Silty Clayey gravel)
Pasir (Sand)
Diameter (4,75 - 0,075) mm
Lolos saringan No.#4, tertahan saringan No.#200
Unified Soil Classification System
(USCS)
1. Apabila tanah tertahan No. 200 lebih dari 50% dan apabila tanah tersebut tertahan saringan No. 4 kurang dari 50%, maka
dikategorikan sebagai tanah pasir (sand).
2. Penamaan klasifikasi tanah ini didasarkan pada tipe gradasi, poorly graded atau well graded.
3. Namun, apabila tanah pasir ini tercampur dengan tanah
berbutiran halus (tanah lolos saringan No. 200), maka terjadi perubahaan penamaan klasifikasi tanah pasir tersebut.
4. Penamaannya tergantung pada prosentasi tanah berbutir halus.
Kenapa terjadi perubahan nama klasifikasi?
22
23 Prosentasi campuran
tanah lolos saringan No.
200
Kriteria USC Klasifikasi
Simbol Pengertian
Kurang dari 5 %
Cu ≥ 4 dan 1 ≤ Cc ≤ 3 SW Pasir gradasi baik (Well-graded sand)
Cu > 4 dan 1 > Cc > 3 SP Pasir gradasi buruk (Poorly- graded sand)
5 – 12 %
Cu ≥ 4 dan 1 ≤ Cc ≤ 3 dan tanah halus adalah CL atau CH
SW-SC Pasir gradasi baik dengan
lempung (Well-graded sand with clay)
Cu ≥ 4 dan 1 ≤ Cc ≤ 3 dan tanah halus adalah ML atau MH
SW-SM Pasir gradasi baik dengan lanau (Well-graded sand with silt)
Cu > 4 dan 1 > Cc > 3 dan tanah halus adalah CL atau CH
SP-SC Pasir gradasi buruk dengan lempung (Poorly-graded sand with clay)
Cu > 4 dan 1 > Cc > 3 dan tanah halus adalah ML atau MH
SP-SM Pasir gradasi buruk dengan lanau (Poorly-graded sand with silt)
Prosentasi campuran tanah lolos saringan No. 200
Kriteria USC Klasifikasi
Simbol Pengertian
Lebih dari 12 %
tanah halus adalah CL atau CH (Nilai LL dan PL di atas garis A)
SC Pasir kelempungan (Clayey sand)
tanah halus adalah ML atau MH (Nilai LL dan PL di bawah garis A)
SM pasir kelanauan (Silty sand)
tanah halus
diklasifikasikan sebagai adalah CL-ML (Nilai LL dan LL di daerah
arsiran/ shaded area)
SC-SM Pasir kelanuan kelempungan
(Silty Clayey sand)
Lanau & Lempung (silt and clay)
Diameter < 0,075 mm Lolos saringan No.#200
Unified Soil Classification System
(USCS)
1. Apabila tanah yang lolos saringan No. 200 lebih dari 50%, maka dikategorikan sebagai tanah berbutir halus, yaitu lempung dan lanau.
2. Penamaan klasifikasi tanah ini didasarkan pada tipe plastisitasnya.
3. Dilakukan uji batas cair (LL) dan uji batas plastis (PL).
Berdasarkan hasil uji LL dan PL kemudian diplotkan pada Bagan Plastisitas (Plasticity Chart), maka dapat ditentukan tipe tanah.
Note:
Sesuai ASTM diperlukan uji batas cair menggunakan sampel oven-dried dan undrained. Perbandingan dried to undrained disebut Liquid limit ratio (LLR)
26
Aplikasi Bagan Plastisitas
27
Liquid Limit Kriteria USC Klasifikasi
Simbol Pengertian
Nilai LL kurang dari 50%
(sebelah kiri LL 50%)
LLR < 0,75 OL Lempung atau lanau organik
(Organic silt or clay) LLR > 0,75 dan PI < 4 atau
plot pada bagan plastisitas di bawah garis A
ML Lanau anorganik
(Inorganic Silt)
LLR > 0,75 dan PI > 7 atau plot pada bagan plastisitas di atas garis A
CL Lempung plastistas rendah (Lean Clay)
LLR > 0,75 dan PI > 7 atau plot pada bagan plastisitas di dalam daerah arsiran (shaded area)
CL-ML Lempung kelanuan (Silty clay)
29
Liquid Limit Kriteria USC Klasifikasi
Simbol Pengertian
Nilai LL lebih dari 50%
(sebelah kanan LL 50%)
LLR < 0,75 OH Lempung atau lanau organik
(Organic silt or clay) LLR > 0,75 dan PI < 4 atau
plot pada bagan plastisitas di bawah garis A
MH Lanau elastis/ lanau plastisitas tinggi
(Elastisc Silt) LLR > 0,75 dan PI > 7 atau
plot pada bagan plastisitas di atas garis A
CH Lempung plastistas tinggi (Fat Clay)
Gambut (Peat)
Tanah dengan kandungan organik relatif tinggi. Kandungan organik lebih dari 20% berat tanah,
30
Kriteria tanah Klasifikasi
Symbol Penamaan
Kandungan utama bahan organik, berwarna
gelap dan berbau organik Pt Gambut (Peat)
Penamaan klasifikasi tanah dua simbol
Dua kondisi tanah digunakan 2 simbol:
1. Tanah berbutir kasar dengan 5% - 12% berbutir halus
digunakan 2 simbol, karena:
Kandungan tanah berbutir halus 7 % sudah cukup untuk merubah permeabilitas tanah berbutir kasar (dari permeable menjadi impermeable)
For example: SP-SM, poorly graded sand with silt
Simbol pertama mengindikasikan apakah fraksi kasar bergradasi baik atau buruk. Simbol kedua menjelaskan kandungan tanah berbutir halus.
31
Penamaan klasifikasi tanah dua simbol
2. Tanah berbutir halus di dalam shaded zone. (PI antara 4 - 7 dan LL antara 12 - 25).
Pada daerah shaded zone ini sulit membedakan antara tanah kelanauan (silty)
dan kelempungan (claylike).
CL-ML: lempung berlanau, SC-SM: pasir berlempung atau pasir berlanau.
3. Tanah mengandung fraksi butiran halus dan kasar yang sebanding
.mungkin menggunakan dua simbol misal: GM-ML (kerikil berlanau)
32
Cara melakukan klasifikasi tanah
33
Coarse-grained material
Grain size distribution
Fine-grained material LL, PI
(Santamarina et al., 2001)
contoh
34
Lolos No.200 sieve
= 30 %
Lolos No.4 sieve = 70 %
LL= 33 < 50% (low plasticity)
PI= 12
PI= 0.73(LL-20), A- line
PI=0.73(33-
20)=9.49 (di atas A- line)
SC
(Clayey sand with
gravel)
(Santamarina et al., 2001)Highly (berarti yang tertahan No.200
sieve = 70 %)
(berarti yang tertahan No.4 sieve = 30 %
dari 70%
A-line:
PI = 0,73 (LL-20) Apabila nilai LL = 33%
Berapa nilai PI..? Tepat di garis A PI = 0,73 (33-20) = 9,49%
Metode USCS
Contoh soal .1
Diketahui data suatu sampel tanah menurut analisis saringan adalah D10 = 0.2 mm, D30 = 0.73 mm dan D60 = 1.27 mm dan persentase lolos saringan no.4 = 77.5 % dan persentase lolos saringan no.200 = 4 %
Klasifikasikan menurut sistem USCS !
Penyelesaian
• Karena lebih dari 50% tanah tertahan pada saringan no.200 maka tanah dikelompokkan menjadi tanah butir kasar (coarse grained).
• Karena kurang dari 5% lolos saringan no.200, maka konsistensi bukan faktor menentukan untuk klasifikasi tanah.
• Persentase fraksi pasir (sands) tertahan saringan no.200 > dari persentase gravel (100 – 77.5 = 22.5%gravel dan 77.5 – 4 = 73.5%sands) maka tanah digolongkan sands,
• maka perlu dihitung nilai Cu dan Cc
�
�
�= 1,27
0,2 =6,35
�
�= ( 0,73 )
2(0,2 � 1,27 ) =2,1
Dengan melihat diagram chart maka tanah dikelompokkan
menjadi SW
American Association Of State Highway And Transportation Officials System
(AASHTO)
METODE AASHTO
Sistem ini dikembangkan pada tahun 1929 sebagai Public Road Administration Classification System
Prosedur pengelompokkan dengan sistem ini memerlukan data-data antara lain data analisis ukuran partikel, batas cair (LL) dan indek plastisitas (IP) dan proses pengerjaannya dari kiri ke kanan sampai didapat kelompok tanah yang tepat
Tanah dikelompokkan ke dalam tujuh kelompok besar , yaitu A-1 sampai dengan A-7.
Pengelompokkan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
• Tanah yang berbutir (granular soils) merupakan tanah yang 35% atau kurang lolos ayakan no.200 sehingga dikelompokkan menjadi A-1, A-2 dan A-3.
• Tanah lanau-lempung (silt-clay minerals) merupakantanah yang lebih dari 35% dari seluruh contoh tanah lolos
ayakan no.200 dikelompokkan sebagai yaitu A-4, A-5, A-6 dan A-7.
Definisi Ukuran Butiran
41
Boulders Grav el
Sand Silt-
Coarse Fine
Clay
75 mm No.4
4.75
mm No.40
0.425 mm
No.200 0.075
mm
No specific grain
size-use Atterberg
limits
Petunjuk
a.
Terdapat 8 group utama: A1~ A7 (dengan beberapa subgroups) dan organic soils A8
b.
Uji yang diperlukan adalah analisa saringan dan Atterberg limits.
c.
Indeks group merupakan perumusan empiris, digunakan untuk menentukan tanah di dalam group (subgroups).
d.
Tujuan sistem klasifikasi AASHTO digunakan untuk konstruksi jalan (penilaian
subgrade).A4 ~ A7
A1 ~
Material Berbutir A3
35% pass No. 200 sieve
Material Silt-clay
>36% pass No. 200 sieve
Gunakan LL and PI untuk
memisahkan material silty dari material clayey
Gunakan LL and PI untuk
memisahkan material silty
dari material clayey (only for
A2 group)
43
Skema Sistem
AASHTO
Indeks Group
Khusus untuk Group A-2-6 and A-2-7
Pada umumnya, tingkat kualitas pavement subgrade berbanding terbalik dengan indek group, GI.
Makin tinggi nilai GI, pavement subgrade makin buruk
Ditentukan oleh nilai LL
Ditentukan oleh nilai PI
F
200: persentase lolos saringan No.200
Ditentukan oleh nilai PI
F 35 0,2 0,005 LL 40 0,01 F 15 PI 10
GI
200
200
10) 15)(PI
0.01(F
GI
200
Klasifikasi
Das, 1998
Klasifikasi(Cont.)
46
Das, 1998
Note:
The first group from the left to fit the test data is the correct AASHTO
classification.
Example
Lolos No.200 = 86% LL=70
LL-30=40 >
PI=32
A-7-5(33)
PI=32
48
Korelasi antara USCS & AASHTO
49