• Tidak ada hasil yang ditemukan

kompetensi notaris dalam menjalankan peran, tugas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "kompetensi notaris dalam menjalankan peran, tugas"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

xiv KOMPETENSI NOTARIS DALAM MENJALANKAN PERAN, TUGAS

DAN KEWENANGANNYA PADA PERBANKAN SYARIAH (Studi pada Bank Permata Syariah)

Oleh : RINA TAURINA ABSTRAK

Perkembangan industri Perbankan Syariah semakin tumbuh ditengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan perlunya perbankan yang sesuai dengan syariat Islam. Hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Notaris sebagai pejabat pembuat akta auntentik dalam perannya di perbankan syariah.

Penelitian ini menganalisis penerapan prinsip syariah sebagai pedoman Notaris dalam membuat konstruksi akta akad perbankan syariah agar sesuai dengan amanat Undang-Undang Perbankan Syariah serta Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Selanjutnya poin utama adalah kompetensi Notaris dalam menjalankan peran, tugas dan kewenangannya pada perbankan syariah. Metode penelitian yang digunakan adalah normatif empiris melalui wawancara dengan pihak perbankan syariah, Ikatan Notaris Indonesia (INI) dan DSN-MUI. Disimpulkan bahwa Notaris memiliki peran strategis dalam penerapan prinsip syariah agar akta sesuai dengan hukum normatif dan menjamin kepastian hukum serta nilai keadilan bagi masyarakat. Kompetensi dalam memahami aspek filosofis dan praktis mutlak diperlukan dan Notaris wajib meningkatkan wawasan dan kompetensinya terkait akad syariah.

Kekosongan hukum dalam hal kewenangan Notaris pada pembuatan akta syariah khususnya perbankan, menjadi kendala dalam pelaksanaan peran Notaris.

Undang-Undang Jabatan Notaris maupun Perbankan Syariah, tidak memuat klausul mengenai kewenangan Notaris. Pemerintah sebagai regulator bertanggungjawab untuk mencipkatan produk hukum guna menjamin kepastian hukum dan keadilan.

Kata kunci : Notaris, Kompetensi, Perbankan Syariah

(2)

xv COMPETENCE OF NOTARIES IN THE ROLE OF DUTIES AND

AUTHORITIES IN SHARIA BANKING (Study at Permata Syariah Bank)

By : RINA TAURINA ABSTRACT

The growth of the Islamic banking industry is growing amid increasing public awareness of banking which is in accordance with Islamic law. This is an opportunity as well a challenge for a Notary as an official who makes an authentic deeds in his role in Islamic bank. This study analyzes the implementation of sharia principles as a guide for Notaries in making the construction of sharia banking contract to comply with the mandate of Sharia Banking Law and Fatwa of National Sharia Council. Furthermore, the main point is the competence of Notaries in in carrying out their roles, duties and authorities in Islamic Banking. The research method used is empirical normative through interviews with Islamic banking and the Indonesian Notary Association and National Sharia Council. It is concluded that Notary has a strategic role in the application of sharia principles so that the deed is in accordance with normative law and guarantees legal certainty and the value of justice.

Competence in understanding philosophical and practical aspect is absolutely needed and Notaries are required to improve their insight and competence related sharia contracts . The legal vacuum in terms of their authority in making sharia deeds, especially banking becomes an obstacles in the implementation of the Notary’s role. UUJN and Sharia Banking Law, do not contain a clause regarding the authority of Notary. The government as regulator is responsible for creating legal products to ensure legal certainty and justice.

Keywords : Notary, Competence, Islamic Banking

Referensi

Dokumen terkait

hubungannya dengan akta- akta notaris mengenai perbuatan perjanjian dan ketetapan. - Akta harus dalam bentuk yang telah ditentukan oleh Undang-Undang, yang demikian

Notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik dan.. kewenangan lainnya, yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 2

Menurut pengertian undang undang no 30 tahun 2004 dalam pasal 1 disebutkan definisi notaris, yaitu: “Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik

Kendala-kendala yang dihadapi Notaris dalam menerapkan Pasal- pasal Kitab Undang-undang Hukum Perdata pada akta jual beli bangunan rumah dalam akta Notaris. Akta Notaris sebagai

Notaris sebagai pejabat umum juga dapat ditelusuri pada Pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menyatakan “Suatu akta otentik ialah suatu akta yang di dalam bentuk

Dalam menjalankan jabatannya sebagai pejabat umum untuk membuat akta otentik diawasi oleh Majelis Pengawas Notaris dengan tujuan agar UUJN dan Kode Etik Notaris

Pemanggilan Notaris oleh penyidik baik dalam status saksi maupun tersangka tetap berwenang untuk membuat akta sesuai dengan Undang- Undang Jabatan Notaris UUJN akta jika dia dalam

Sehingga dalam penyusunan akad perbankan syariah selain mengacu pada ketentuan Pasal 38 UUJNP yang merupakan pedoman dasar penyusunan akta Notaris dan mengacu pada Pasal 11 POJK