• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komponen Pembelajaran Raw Input Karakteristik Kognitif Siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Komponen Pembelajaran Raw Input Karakteristik Kognitif Siswa"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

INOVASI

PEMBELAJARA N

INOVASI

PEMBELAJARA N

RAW INPUT

RAW INPUT

(2)

KOMPONEN

PEMBELAJARAN

Noehi Nasution, dan kawan-kawan (1993;

3) dalam buku Psikologi Belajar (2008; 178) memandang belajar itu bukanlah suatu aktivitas yang berdiri sendiri. Mereka berkesimpulan ada unsur-unsur lain yang ikut terlibat langsung di dalamnya, yaitu raw input, learning teaching process, output, inviromental input dan instrumental input.

(3)

 

 

LEARNING TEACHING

PROCESS LEARNING TEACHING

PROCESS

OUTPUT OUTPUT

INSTRUMENTA L INPUT

INSTRUMENTA L INPUT

RAW INPUT

RAW INPUT

ENVIRONMENTA L INPUT

ENVIRONMENTA L INPUT

BAGAN KOMPONEN PEMBELAJARA

N BAGAN KOMPONEN PEMBELAJARA

N

(4)

PENGERTIAN

RAW INPUT

(5)

Di dalam proses belajar mengaj ar di sekolah,

Di dalam proses belajar mengaj ar di sekolah,

maka yang dimaksud

masukan mentah atau raw input

=

Siswa

sebagai raw input siswa memiliki karakteristik tertentu, baik fisologis

maupun psikologis.

maka yang dimaksud

masukan mentah atau raw input

=

Siswa

sebagai raw input siswa memiliki karakteristik tertentu, baik fisologis

maupun psikologis.

(6)

Komponen

Pembelajaran Raw

Input

(7)

Komponen

Pembelajaran Raw Input Karakteristik

Fisik

hal yang tidak kalah pentingnya adalah panca indra (mata, hidung, pengecap, telinga, dan tubuh), terutama mata

sebagai alat untuk melihat dan sebagai alat untuk mendengar.

Fisik ini berkaitan dengan sumber belajar.

Fisik ini berkaitan dengan sumber belajar.

(8)

Contoh : seorang anak

yang memiliki keterbataan dalam penglihatan yaitu buta untuk belajar, anak tersebut diberikan buku khusus dengan huruf

braile.

Contoh : seorang anak

yang memiliki keterbataan dalam penglihatan yaitu buta untuk belajar, anak tersebut diberikan buku khusus dengan huruf

braile.

(9)

Komponen

Pembelajaran Raw Input Karakteristik

Mental

Berdasarkan jurnal internasional Menurut Lickona, pendidikan karakter adalah media yang kuat untuk memotivasi hidup demokratis,

yang menjadi cerminan karakter manusia yang tumbuh di setiap individu dalam konteks kehidupan

kolektif.

Berdasarkan jurnal internasional Menurut Lickona, pendidikan karakter adalah media yang kuat untuk memotivasi hidup demokratis,

yang menjadi cerminan karakter manusia yang tumbuh di setiap individu dalam konteks kehidupan

kolektif.

Dapat disimpulkan bahwa

pendidikan karakter untuk siswa sekolah dasar tidak hanya datang

dalam bentuk karakter yang

diprogram dalam rencana pelajaran Dapat disimpulkan bahwa

pendidikan karakter untuk siswa sekolah dasar tidak hanya datang

dalam bentuk karakter yang

diprogram dalam rencana pelajaran

(10)

Contoh Inovasi Pembelajaran yang

berakaitan dengan mental : keberanian siswa

mengemukakan pendapatnya di depan kelas, mampu berinteraksi

dengan teman dan guru, dan aktif dalam belajar.

Contoh Inovasi Pembelajaran yang

berakaitan dengan mental : keberanian siswa

mengemukakan pendapatnya di depan kelas, mampu berinteraksi

dengan teman dan guru, dan aktif dalam belajar.

(11)

Komponen

Pembelajaran Raw Input Karakteristik

Psikologi

Minat Minat

Kecerdasan Kecerdasan

Bakat Bakat

Motivasi

Motivasi

(12)

MINAT

Menurut Slameto (1991; 182) dalam

buku Psikologi

Belajar, adalah suatu rasa lebih suka dan

rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada

yang menyuruh.

Menurut Slameto (1991; 182) dalam

buku Psikologi

Belajar, adalah suatu rasa lebih suka dan

rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada

yang menyuruh.

(13)

Menurut Djojosuroto (2014; 133-135). Minat

sebagai suatu sikap mencurahkan perhatian

akan sikap ingin tahu yang intelektual dan bijaksana, serta ditambah

dengan suatu usaha yang konstan untuk menggali

bidang-bidang

pengetahuan (informasi) baru, dan adanya

kesediaan untuk

menyediakan waktu guna melakukan kegiatan

tersebut.

Menurut Djojosuroto (2014; 133-135). Minat

sebagai suatu sikap mencurahkan perhatian

akan sikap ingin tahu yang intelektual dan bijaksana, serta ditambah

dengan suatu usaha yang konstan untuk menggali

bidang-bidang

pengetahuan (informasi) baru, dan adanya

kesediaan untuk

menyediakan waktu guna melakukan kegiatan

tersebut.

(14)

Kesimpulan bahwa minat

pada dasarnya adalah

penerimaan akan suatu

hubungan anatara diri

sendiri dengan sesutau

di luar diri tidak dibawa

sejak lahir, melainkan

diperoleh kemudian

(15)

Contoh : banyak dari siswa tertarik untuk membaca, maka sekolah menyediakan perpustakaan dan menambah koleksi buku agar siswa-

siswi semangat untuk membaca.

(16)

KECERDASAN

Anwar Prabu Mngkunegara (1993: 43) dalam buku Psikologi Belajar, Gertrude Hidreth dalam

penelitiannya menyimpulkan, anak-anak gifted yang IQ-nya antara 135-145 menunjukan

sikap periang, ramah dan umunya sering menjadi

pemimpinn dari teman-teman sebaya.

Anwar Prabu Mngkunegara (1993: 43) dalam buku Psikologi Belajar, Gertrude Hidreth dalam

penelitiannya menyimpulkan, anak-anak gifted yang IQ-nya antara 135-145 menunjukan

sikap periang, ramah dan umunya sering menjadi

pemimpinn dari teman-teman

sebaya.Lete S. Hollingworth yang

menyatakan bahwa anak-anak gifted yangtaraf inteligensinya lebih dari 180 mempunyai

kesulitan dalam menyesuaikn diri terhadap lingkungannya (2008:

195-196).

Lete S. Hollingworth yang

menyatakan bahwa anak-anak gifted yangtaraf inteligensinya lebih dari 180 mempunyai

kesulitan dalam menyesuaikn diri terhadap lingkungannya (2008:

195-196).

(17)

kecerdasan merupakan salah satu faktor dari sekian

banyak faktor yang

mempengaruhi keberhasilan seserang dalam belajar di

sekolah.

kecerdasan merupakan salah satu faktor dari sekian

banyak faktor yang

mempengaruhi keberhasilan seserang dalam belajar di

sekolah.

Dan kecerdasan diartikan sebagai pengukuran

terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif,

afektif dan psikomotor Dan kecerdasan diartikan

sebagai pengukuran

terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif,

afektif dan psikomotor

(18)

Contoh : Guru memberikan sebuah tes IQ untuk siswa dalam menguji kecerdasanya (tes IQ ini tidak menjadi patokan kecerdasan seseorang) atau melatih siswa dalam kreatifitas

Contoh : Guru memberikan sebuah tes IQ untuk siswa dalam menguji kecerdasanya (tes IQ ini tidak menjadi patokan kecerdasan seseorang) atau melatih siswa dalam kreatifitas

(19)

BAKAT

Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol di antara berbagai

jenis yang dimiliki seseorang.

Kemampuan khusus itu biasnaya berbentuk ketrampilan atau sesuatu

bidang ilmu, (Dalyono, 2005).

Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol di antara berbagai

jenis yang dimiliki seseorang.

Kemampuan khusus itu biasnaya berbentuk ketrampilan atau sesuatu

bidang ilmu, (Dalyono, 2005).

(20)

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, bakat merupakan faktor yang besar pengariuhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Hampir tidak ada yang membantah,bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu (2008: 196).

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, bakat merupakan faktor yang besar pengariuhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Hampir tidak ada yang membantah,bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu (2008: 196).

(21)

Jadi bakat merupakan sebuah warisan atau timbul dari orang tua, nenek, kakek, dari pihak ibu dan bapak yang dapat dikembangkan atau dipupuk kemudian.

Jadi bakat merupakan sebuah warisan atau timbul dari orang tua, nenek, kakek, dari pihak ibu dan bapak yang dapat dikembangkan atau dipupuk kemudian.

(22)

Guru memberikan arahan agar bakat siswa dapat

berkembang, misalnya dengan mengikuti ekstrakulikuler dan

perlombaan serta tampil di depan panggung.

Guru memberikan arahan agar bakat siswa dapat

berkembang, misalnya dengan mengikuti ekstrakulikuler dan

perlombaan serta tampil di depan panggung.

(23)

MOTIVASI

Menurut Noehi Nasution (1993:

8) dalam buku Psikologi Belajar motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi

untukbelajar adalah kondisi psiklogis yang mendrong

seseoarng untuk belajar.

Menurut Noehi Nasution (1993:

8) dalam buku Psikologi Belajar motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi

untukbelajar adalah kondisi psiklogis yang mendrong

seseoarng untuk belajar.

(24)

Jadi motivasi untuk kbelajar adalah kondisi

psiklogis yang

mendrong seseoarng untuk belajar.

Penemuan-penemuan penelitian

menunjukkan bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat

jika motivasi untuk belajar bertambah.

Jadi motivasi untuk kbelajar adalah kondisi

psiklogis yang

mendrong seseoarng untuk belajar.

Penemuan-penemuan penelitian

menunjukkan bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat

jika motivasi untuk belajar bertambah.

(25)

Contoh : Guru selalu memberiakan motivasi kepada siswanya agar

semangat mereka terus membara untuk menggapai cita-cita mereka, dan ada keinginan untuk maju

serta pepmeberian hadiah bagi siswa berprestasi agar siswa lain termotivasi untuk berada diposisi itu.

Contoh : Guru selalu memberiakan motivasi kepada siswanya agar

semangat mereka terus membara untuk menggapai cita-cita mereka, dan ada keinginan untuk maju

serta pepmeberian hadiah bagi siswa berprestasi agar siswa lain termotivasi untuk berada diposisi itu.

(26)

Komponen Pembelajaran Raw Input Karakteristik

Kognitif Siswa

Menurut Syaiful (2008:

202). ada tiga kemampuan yang harus dikuasai sebagai jembatan untuk sampai

pada penguasaan kemampuan kognitif,

yaitu persepsi, mengingat, dan

berfikir.

Menurut Syaiful (2008:

202). ada tiga kemampuan yang harus dikuasai sebagai jembatan untuk sampai

pada penguasaan kemampuan kognitif,

yaitu persepsi, mengingat, dan

berfikir. Menurut Saputro

mengemukakan keterampilan berpikir dapat dibedakan menjadi berpikir kritis dan berpikir kreatif. Kedua jenis berpikir ini disebut juga sebagai

keterampilan berpikir tingkat tinggi. (Saputro, 2016; 25).

Menurut Saputro

mengemukakan keterampilan berpikir dapat dibedakan menjadi berpikir kritis dan berpikir kreatif. Kedua jenis berpikir ini disebut juga sebagai

keterampilan berpikir tingkat tinggi. (Saputro, 2016; 25).

(27)

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari

pengukuran

terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif

dan psikomotor setelah

mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan

menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan.

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari

pengukuran

terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif

dan psikomotor setelah

mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan

menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan.

(28)

Jadi jika kemampuan berpikir kritis siswa bersifat positif, maka berakibat positif pula

terhadap peningkatan prestasi belajar siswa

Jadi jika kemampuan berpikir kritis siswa bersifat positif, maka berakibat positif pula

terhadap peningkatan prestasi belajar siswa

(29)

Guru memahami kemampuan berfikir

anak, jangan

memaksakananak dan mampu membimbing

agar anak dapat meningkatkan kemampuan masing-

masing.

Guru memahami kemampuan berfikir

anak, jangan

memaksakananak dan mampu membimbing

agar anak dapat meningkatkan kemampuan masing-

masing.

(30)

Sekian dan

Terimakasih

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan kurikulum bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran yang diukur dari prestasi belajar menurut taksonomi Bloom yang meliputi kognitif, afektif

– Gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta

di divisi para peserta didik diberikan pre test sebagai evaluasi awal kemudian dalam stase para peserta didik diberikan bimbingan dalam hal Kognitif, psikomotor dan afektif

faktor-faktor tersebut di luar kegiatan belajar mengajar. Hasil uji menunjukkan pada prestasi kognitif, afektif dan psikomotor adalah p-value > 0,05; maka Ho

menggunakan pendekatan terpadu dapat membantu perkembangan peserta didik baik dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal tersebut dikarenakan pembelajaran

Pengertian prestasi belajar menurut Hamdani (2011: 138) prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan

Prestasi belajar yang dicapai peserta didik baik kognitif, afektif, dan psikomotor sudah dicapai; (2) Adapun hambatan dalam kinerja mengajar guru berdasarkan

Jurnal Pendidikan Tambusai 8390 Analisis Kemampuan Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Peserta Didik pada Pembelajaran Tematik Terpadu Melalui Model Cooperative Tipe Make a Match di