• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMUNIKASI KEBIJAKAN RIDWAN KAMIL DALAM ... - SIMAKIP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KOMUNIKASI KEBIJAKAN RIDWAN KAMIL DALAM ... - SIMAKIP"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

i LAPORAN

PENELITIAN DASAR KEILMUAN

KOMUNIKASI KEBIJAKAN RIDWAN KAMIL DALAM MENJALANKAN PROGRAM BANTUAN SOSIAL PADA

MASA PANDEMI COVID-19

Tim Pengusul

Ketua Peneliti: Abdul Khohar (0329088702) Anggota Peneliti: Muhammad Zumhur

Nomor Surat Kontrak Penelitian : 169/F.03.07/2021 Nilai Kontrak : Rp.7.000.000,-

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

TAHUN 2021

(2)

ii HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN SURAT KONTRAK PENELITIAN RINGKASAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN (Jika diperlukan) BAB 1. PENDAHULUAN

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA BAB 3. METODE PENELITIAN BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 LUARAN YANG DICAPAI

BAB 7 RENCANA TINDAK LANJUT DAN PROYEKSI HILIRISASI DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN (bukti luaran yang didapatkan)

- Artikel ilmiah (draft, status submission atau reprint) - HKI, publikasi dan produk penelitian lainnya

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN Judul Penelitian

Komunikasi Kebijakan Ridwan Kamil Dalam Menjalankan Program Bantuan Sosial Pada Masa Pandemi Covid-19

Ketua Peneliti : Abdul Khohar, S.Sos., M.I.Kom.

Link Profil Simakip :

Fakultas/Program Studi : FISIP / Ilmu Komunikasi Anggota Penelitia :

Link Profil Simakip : Anggota Penelitia : Link Profil Simakip :

Nama Mahasiswa : Muhammad Zumhur NIM 1806015275 Farras Dikrurrohman NIM 1806015380 Waktu Penelitian : Maret sd Oktober 2021

Pilihan Fokus Riset UHAMKA : Sosial Humaniora Luaran Penelitian

Luaran Wajib : Jurnal Nasional Status Minimal: In Review Luaran Tambahan : Prosiding Status Minimal: Draft

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ketua Peneliti

Farida Hariyati, S.IP., M.I.Kom. Abdul Khohar, S.Sos., M.I.Kom.

NIDN. 0327097601 NIDN.0329088702

Menyetujui,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Ketua Lemlitbang UHAMKA

Dra. Tellys Corliana, M.Hum. Prof. Dr. Suswandari, M.Pd

NIDN.0329096403 NIDN. 0020116601

(4)

iv

SURAT KONTRAK PENELITIAN

(5)

v

(6)

vi RINGKASAN

Indonesia menghadapi pandemi Coronavirus Disesasse 2019 (Covid-19) sejak awal Februari 2020. Transparansi informasi mutlak diberikan pertama dalam konteks mengampanyekan protokol kesehatan dan adaptasi kebiasaan baru. Efektivitas pelaksanaan kebijakan publik bergantung pada bagaimana kebijakan tersebut dikomunikasikan kepada seluruh jajaran pelaksana kebijakan dan paling penting kepada masyarakat. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan baik guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak pandemi dari sisi kesehatan sekaligus menjaga daya beli masyarakat dalam mencegah keterpurukan ekonomi semakin dalam adalah melalui program perlindungan sosial (social safety net) Covid-19. Masing-masing Gubernur memiliki cara dan strategi dalam mengomunikasikan kebijakan di masa pandemi, termasuk bansos. Konten informasi yang diperlukan setidaknya memuat jenis bansos dan besarannya, data penerima, cara menerima, dan laporan realisasinya. Salah seorang Gubernur yang dikenal secara aktif berkomunikasi dengan warganya adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi kebijakan seperti apa yang dilakukan oleh Ridwan Kamil dalam menangani bantuan sosial di masa pandemi covid-19. Untuk mendapatkan keabsahan data, penelitian akan menggunakan metode triangulasi data dengan cara mencari serta menyusun data yang diperoleh secara sistematis dari hasil wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan dan mengorganisasikannya kedalam kategori-kategori, disusun kedalam pola, dipilih yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan. Luaran dari penelitian ini diharapkan dapat dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi dan prosiding agar hasil penelitian dapat dibaca dan menjadi bahan diskusi banyak orang.

Kata Kunci : Covid-19; Komunikasi Kebijakan; Ridwan Kamil; Bantuan Sosial

(7)

vii DAFTAR ISI

hal

HALAMAN SAMPUL………...……… i

HALAMAN PENGESAHAN.... ii

SURAT KONTRAK PENELITIAN……… iii

RINGKASAN ……….. iv

DAFTAR ISI……… v

BAB 1. PENDAHULUAN ………... 1

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ………. 4

BAB 3. METODE PELAKSANAAN ………. 6

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN. ……….. 7

BAB.5 KESIMPULAN DAN SARAN ……… 17

BAB 6. LUARAN YANG DICAPAI.……… 18

BAB 7. RENCANA TINDAK LANJUT DAN PROYEKSI HILIRISASI …. 19 DAFTAR PUSTAKA ……… 20

LUARAN YANG DIHASILAN ………... 21

(8)

- 1 -

BAB 1. PENDAHULUAN

Efektivitas pelaksanaan kebijakan publik bergantung pada bagaimana kebijakan tersebut dikomunikasikan kepada masyarakat. Tidak hanya sekedar sosialisasi yang bersifat satu arah, komunikasi mengandung interaksi yang memunculkan keterlibatan dan memicu kepercayaan masyarakat. Komunikasi menjadi salah satu variabel utama yang penting dan sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan dari implementasi kebijakan publik (Agustino, 2006). Terlebih di masa krisis pandemi Coronavirus Disesasse 2019 (Covid-19) sejak awal Februari 2020. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, yang menyentuh kedua aspek dari sisi kesehatan, sekaligus mencegah keterpurukan ekonomi adalah melalui program jaring pengaman sosial Covid-19. Program ini terdiri dari bantuan sosial (Bansos) yang selama ini telah ada (reguler) dengan penambahan skala dan jangkauan, serta Bansos baru penanggulangan Covid-19 (non-reguler).

Namun terdapat berbagai permasalahan, pertama terkait keakuratan dan pembaharuan data. Masih ditemukan masyarakat yang tidak masuk kriteria namun menerima Bansos (Teja, 2020). Akurasi data sangat bergantug pada pembaharuan dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari tingkat masyarakat terkecil yang dikoordinasikan Pemerintah Daerah. Selain itu, masih terjadi tumpang tindih, di Provinsi Jawa Barat misalnya, terdapat warga penerima Bansos Provinsi juga terdaftar sebagai penerima bantuan reguler (CNN Indonesia, 2020 dalam Fathimah dan Nulhaqim, 2020). Kedua, proses distribusi Bansos terkesan membingungkan, lambat diterima, dan tidak tepat sasaran yang berujung adanya konflik antara Pemerintah dengan masyarakat. Timbul kekecewaan, protes dan ketidakpuasan masyarakat karena penyalurannya tidak merata, terdapat Bansos sembako dalam kondisi busuk, serta adanya kasus korupsi Bansos. (Fathimah dan Nulhaqim, 2020). Dengan kompleksitas permasalahan tersebut, maka Pemerintah, terutama Pemerintah Daerah perlu segera membangun kembali kepercayaan publik.

Karena mulai dari pendataan hingga penyaluran, baik bantuan nasional maupun daerah, dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Dalam konteks ini, Gubernur memiliki peran sekaligus menghadapi tantangan besar yakni sebagai kepala daerah provinsi sekaligus wakil pemerintah pusat yang mengoodinasikan pemerintah

(9)

- 2 -

kabupaten/kota. Gubernur perlu memiliki inovasi mengingat Covid-19 sebagai complex intergovernmental problems (CIP), maka dibutuhkan pola-pola komunikasi yang luar biasa dan bukan tradisional. (Schertzer 2020 dalam Ardiyanti, 2020).

Inovasi tersebut salah satunya dengan membuka kanal informasi dan komunikasi pribadi secara langsung di media sosial. Salah seorang Gubernur yang dikenal secara aktif berkomunikasi dengan warganya adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Aktivitas dimaksud dapat dilihat salah satunya dari jumlah pengikut (followers) Gubernur Ridwan Kamil yang mencapai jutaan di facebook, Twitter dan Instagram. Selain itu, tidak jarang komentar yang berisi laporan atau aduan diteruskan pada dinas terkait sesuai kewenangannya. Komando langsung dari Gubernur tentu akan lebih memacu kecepatan respon dari pemerintah. Berdasarkan data capaian dan realisasi Bansos di Jawa Barat April s.d. November 2020, yang dilansir Sistem Online Data Penerima Bantuan Sosial, mencapai 100% dari target Keluarga Penerima Manfaat untuk masing-masing jenis bansos.

(https://bansos.pikobar.jabarprov.go.id).

Maka sangat menarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait bagaimana strategi Ridwan Kamil dalam mengomunikasikan kebijakan terkait Bansos dan model pemanfaatan data serta teknologi informasi sebagai bentuk pemenuhan prinsip-prinsip komunikasi kebijakan publik terutama dalam menghadapi tantangan dan permasalahan Bansos. Dengan memahami pola dan strategi komunikasi dimaksud, diharapkan dapat menjadi pembelajaran sekaligus perbaikan serta mendorong Gubernur, maupun kepala daerah kabupaten/kota lain dalam berkomunikasi dengan masyarakat guna membangun kepercayaan (trust) dari warganya sehingga memudahkan efektivitas implementasi kebijakan.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan memperkaya khasanah bidang Ilmu Komunikasi, khususnya berkaitan dengan bidang komunikasi kebijakan publik yang terkait dengan bagaimana Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat mampu merancang strategi yang efektif untuk membangun engagement dan kepercayaan masyarakat dalam mencapai kepentingannya.

Penelitian ini juga bertujuan dapat memberikan kontribusi praktis bagi para pemegang kebijakan, dalam membuat dan menyusun strategi komunikasi yang

(10)

- 3 -

efektif yang mampu meningkatkan keterlibatan sekaligus partisipasi aktif masyarakat sehingga memudahkan pemerintah dalam melakukan penetrasi kebijakan

(11)

- 4 -

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Saat informasi mengenai kasus positif Covid-19 di Indonesia yang dideteksi pada tanggal 2 Maret 2020 dibuka kepada publik, ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang (Ratcliffe, 2020) sebagai awal pandemi, pemerintah terlihat tidak mempersiapkan dengan baik. Sejak saat itu informasi yang diterima masyarakat juga menjadi bias. Ada banyak bukti dari beberapa dekade terakhir bahwa banyak badan pemerintah daerah, nasional, dan internasional telah membuat kesalahan komunikasi publik yang serius dalam menanggapi keadaan darurat kesehatan masyarakat yang kompleks, menyebarkan pesan yang tidak konsisten, tidak benar, dan kontradiktif (Gamhewage, 2014; Kreps et al., 2005; Rowan et al., 2008; Taylor- Clark et al., 2010).

Ketika sistem pemerintah menghadapi tantangan yang sangat samar yang baru, tidak dapat diprediksi, dan sulit dikendalikan (seperti pandemi COVID-19), pemerintah perlu mengembangkan tanggapan pencocokan yang rumit untuk menghadapi tantangan dengan memperhitungkan semua kompleksitas masalah (Najih, 2020). Peran penting pemerintah untuk menyatukan dan memotivasi kelompok masyarakat sangat penting selama keadaan darurat nasional untuk mempromosikan pencegahan risiko kesehatan, respon, dan pemulihan dari kerusakan parah (Kreps, 2019). Krisis komunikasi terkait Covid-19 juga diakibatkan oleh kecepatan wabah infodemics yang menyebar lebih cepat dan lebih luas dibandingkan informasi ilmiahnya.

Komunikasi diharapkan berfungsi sebagai sarana, agar masyarakat merespons perilaku yang sewajarnya dilakukan dalam mengeliminasi atau menurunkan risiko. Karena di saat suasana penuh ketidaknyamanan dan ketidakpastian akibat wabah yang melanda, komunikasi menjadi kunci sekaligus bagian dari solusi. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan proses penyampaian dan penerimaan pesan di antara dua orang atau kelompok kecil, dengan respon secara langsung dengan tidak meminimalisasi jarak fisik (Herring, 2001).

Pesatnya pertumbuhan teknologi komunikasi dan informasi saat ini memberikan tren baru dalam komunikasi, teknologi komunikasi merupakan sebuah

(12)

- 5 -

desain untuk tindakan instrumental yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat yang terlibat dalam mencapai hasil yang diinginkan.

Komunikasi dalam bentuk daring membantu masyarakat dalam mencari, membaca, dan berbagi melalui berbagai media daring, hal tersebut sesuai dengan sifat komunikasi daring antar pengguna (warganet) untuk bertukar informasi secara daring (Jessita et al, 2019). Peran media daring dalam membantu penyampaian komunikasi dapat memberikan citra organisasi (Kholisoh, 2015).

Banyak penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa peran media daring berhasil membangun citra organisasi, diantaranya membangun citra Kota Bandung melalui interaksi walikota dengan warganya (Munandar dan Suherman, 2016).

Penelitian ini akan mambahas bagaimana strategi komunikasi kebijakan Ridwan Kamil dalam menjalankan program bantuan sosial selama pandemi covid-19 di Jawa Barat dari kajian teori komunikasi. Proses penyusunan agenda kebijakan dibagi kepada tiga kegiatan yakni; (1) membangun persepsi di kalangan stakeholders bahwa sebuah fenomena benar-benar dianggap sebagai masalah.

Sebab bisa jadi suatu gejala oleh sekelompok masyarakat tertentu dianggap masalah, tetapi oleh sebagian masyarakat yang lain atau elite politik bukan dianggap sebagai masalah; (2) Membuat batasan masalah; dan (3) Memobilisasi dukungan agar masalah tersebut dapat masuk dalam agenda pemerintah.

Memobilisasi dukungan ini dapat dilakukan dengan cara mengorganisir kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat, dan kekuatan- kekuatan politik, publikasi melalui media massa dan sebagainya. (Dunn, 2000).

(13)

- 6 -

BAB 3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan yaitu peneliti langsung meneliti pada obyek yang diteliti. Pengambilan data di lapangan dilakukan hingga data jenuh, sehingga mengakibatkan variasi data yang sangat tinggi (Sugiyono, 2018). Peneliti harus menggambarkan secara rinci, lengkap dan mendalam setiap hasil pengamatan dan wawancara (Putra, 2013). Analisis data yang dilakukan penulis adalah dengan cara mencari serta menyusun data yang diperoleh secara sistematis dari hasil wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan dengan cara mengorganisasikannya kedalam kategori-kategori, disusun kedalam pola, dipilih yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan. (Sugiyono, 2018). Analisis didasarkan pada periodisasi atau tata urutan waktu beberapa peristiwa yang dipilih oleh peneliti. Setelah analisis data, dilakukan interpretasi dan penyajian data. Interpretasi dan penyajian data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif. Penelitian ini mengkaji dan melihat lebih dalam mengenai tata pengelolaan dan protokol komunikasi publik dalam konteks Covid-19 dengan basis kajian pada saluran media resmi komunikasi pemerintah

(14)

- 7 -

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Saluran komunikasi publik Gubernur Ridwan Kamil selama pandemi covid- 19 menggunakan beragam saluran. Tetapi umumnya Ridwan Kamil menggunakan media social (twitter dan instagram) yang mempunyai pengikut yang cukup banyak yaitu 14,6 juta followers (pengikut). Dengan banyaknya pengikut yang dimiliki memungkinkan Ridwan Kamil untuk memberikan pengaruh kepada para pengikutnya.

Strategi komunikasi yang digunakan Ridwan Kamil dalam mengkomunikasikan kebijakannya dapat dibagi ke dalam elemen strategi dari Rogers (1982). Pengertian strategi komunikasi sebagai suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia dalam skala yang lebih besar melalui transfer ide- ide baru. (Cangara, 2018: 64). Sebuah kebijakan yang sudah ditetapkan membutuhkan strategi komunikasi untuk dapat disosialisasikan kepada masyarakat. Strategi komunikasi merupakan penentu berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif. (Rodiah & Yusup, 2018: 4).

Strategi komunikasi menurut Uchjana (1993) merupakan suatu kemampuan manajemen dalam mencapai tujuan (Hasan, 2005: 44). Strategi komunikasi merupakan panduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Rosfiantika & Rodiah, 2015: 275).

Harold Lasswell menjelaskan bahwa untuk memahami proses komunikasi massa kita perlu mempelajari setiap tahapan modelnya, yaitu Who, Says what, In which channel, To Whom, dan With what effect. (Fiske, 2007: 46). Apabila dijabarkan sebagai berikut,yaitu (1) Who, Siapa komunikatornya? (2) Says what, Pesan apa yang dinayatakannya? (3) In which channel, Media apa yang digunakannya? (4) To Whom, Siapa komunikatornya? (5) With what effect, Dampak apa yang diharapkan?(Hasan, 2005, p. 45). Strategi komunikasi kadang disamakan dengan kebijaksanaan komunikasi, padahal strategi komunikasi adalah kiat atau taktik yang bisa dilakukan dalam melaksanakan perencanaan komunikasi.

(Cangara, 2018: 66). Dalam menetapkan strategi ada beberapa langkah yaitu (1) penetepan komunikator, (2) penetapan target, (3) menyusun pesan-pesan, (4)

(15)

- 8 -

pemilihan media dan saluran komunikasi, (5) pretesting communication material, (6) produksi media, (7) penyebarluasan pesan dan (8) pengaruh (effect) yang diharapkan. (Cangara, 2018: 104).

Penetapan Komunikator

Komunikator merupakan hal yang sangat penting. Komunikator sebagai sumber dan kendali semua aktivitas komunikasi.(Cangara, 2018: 135). Kesalahan utama bersumber dari komunikator, jika strategi komunikasi kebijakan tidak berjalan dengan baik. Ada tiga syarat yang harus dipenuhi oleh seorang komunikator, yakni (1) tingkat kepercayaan orang lain kepada dirinya (kredibilitas), (2) daya tarik (attractive), dan (3) kekuatan (power). (Cangara, 2018: 133).

Penetapan Target

Penetapan target sasaran merupakan bagian dalam menetapkan strategi komunikasi dalam keberhasilan sebuah program kebijakan pemerintah. Masyarakat menjadi target sasaran kebijakan pemerintah memiliki pengaruh terhadap kebijakan suatu program.

Kelompok-kelompok yang menentukan dalam pengaruh itu adalah (1) kelompok yang memberi izin, yaitu suatu lembaga atau badan badan yang membuat peraturan dan memberi izin sebelum suatu program disebarluaskan (2) kelompok pendukung, kelompok yang mendukung dan setuju pada program yang akan dilaksanakan, (3) kelompok oposisi, mereka yang menentang atau bertentangan dengan dengan ide perubahan yang ingin dilakukan dan (4) kelompok evaluasi, mereka yang terdiri dari orang-orang yang mengkritisi dan memonitor jalannya suatu program (Cangara, 2018: 137).

Menyusun Pesan-Pesan

Untuk menyusun pesan yang efektif perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu (1) harus menguasai lebih dahulu pesan yang disampaikan, 1. mempu mengemukakan argumentasi secara logis, (3) memiliki kemampuan untuk membuat intonasi bahasa serta gerakan-gerakan tubuh yang dapat menarik perhatian, dan (4) memiliki kemampuan membumbui pesan berupa humor untuk menarik perhatian dan mengurangi rasa bosan pendengar. (Cangara, 2018: 141).

(16)

- 9 -

Selain itu, pesan memiliki teknik dalam penyampaian yaitu (1) informatif, sesuatu yang diperoleh sebagai pengetahuan bagi seseorang, (2) persuasif, setiap pesan yang dibuat diharapkan akan menghasilkan perubahan, dan (3) mendidik (edukatif), pesan mendidik harus memiliki tendensi ke arah perubahan bukan hanya dari tidak tahu menjadi tahu, tapi juga bisa melaksanakan apa yang diketahuinya (Cangara, 2018: 144-145).

Pemilihan Media dan Saluran Komunikasi

Pemilihan media berdasarkan perkembangan teknologi yang ada pada saat itu. Hal ini disebabkan perkembangan media berubah secara cepat dan dinamis.

Misalnya media cetak (surat kabar, majalah dan tabloid), media elektronik (radio dan televisi), media luar ruang, media tradisional sudah digolongkan media lama (konvensional), sedangkan internet dan telepon selular (handphone) digolongkan sebgaai media baru (new media) (Cangara, 2018: 147).

Teknologi internet berkembang terus- menerus . P erkem bangan terakhi r adalah digunakannya media sosial. (Cangara, 2018: 155). Media sosial dibagi menjadi enam kategori yaitu (1) media jejaring sosial (social networking) (2) jurnal online (blog), (3) jurnal online sederhana atau mickroblog, (4) media berbagi (media share), (5) penanda sosial (social bookmarking) dan (6) media konten bersama atau Wiki (Nasrullah, 2016: 39).

Prestesting Communication Material

Suatu hal yang sering dilupakan dan menjadi kesalahan fatal dalam produksi media, ialah ketidakbiasaan melakukan uji awal (pretesting) materi komunikasi (Cangara, 2018: 163). Kealpaan dalam pengujian materi komunikasi bisanya disebabkan karena keterbatasan waktu dan biaya, sehingga pengujian materi komunikasi dilewatkan.

Pengujian materi komunikasi bisa dilakukan oleh ahli yang kompeten baik di bidang agama, komunikasi, psikologi, sosial maupun seni, untuk melihat materi komunikasi dan memberikan masukan terhadap program kebijakan yang akan disampaikan ke masyarakat.

(17)

- 10 - Produksi Media

Memproduksi media merupakan salah satu bagian dalam strategi komunikasi. Setelah pemilihan dan pretesting communication material (pengujian materi komunikasi) saatnya memproduksi media. Memproduksi media tergantung dari media yang sudah dipilih. Sebab memproduksi media elektronik berbeda dengan memproduksi media sosial begitupun sebaliknya.

Penyebarluasan Pesan

Penyebarluasan pesan merupakan bagian yang sangat menentukan keberhasilan strategi komunikasi. Penyebaran media pada prinsipnya berbeda satu sama lain, tergantung dari sifat, karakteristik dan jangkauan media itu sendiri (Cangara, 2018: 164).

Untuk media cetak, perlu memperhatikan tiras atau oplah penyebaran media tersebut. Sementara itu, untuk media elektronik, perlu memperhatikan waktu- waktu utama atau prime time. Sedangkan media baru, seperti internet perlu memperhatikan pengunjung dan media sosial perlu memperhatikan pengikut (followers/subscribers).

Pengaruh (Effect) yang Diharapkan

Semua strategi komunikasi yang dilakukan mempunyai tujuan untuk mempengaruhi khalayak (masyarakat). Pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) perilaku (behavior) (Cangara, 2018: 165).

Pada tingkat pengetahuan pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan persepsi dan perubahan pendapat (opinion). Yang dimaksud perubahan sikap ialah adanya perubahan internal pada diri seseorang yang diorganisasi dalam bentuk prinsip. Sementara yang dimaksud perubahan perilaku ialah perubahan yang terjadi dalam bentuk tindakan (Cangara, 2018: 165).

Penelitian tentang strategi komunikasi sebelumnya terlihat pada beberapa hal, seperti pada proyek eksplorasi panas bumi di Baturaden,

(18)

- 11 -

mengungkapkan, minimnya ruang- ruang komunikasi publik menyebabkan konflik laten d idalamnya (Sandy, 2015: 1). Salah satu bentuk komunikasi publik standar United Nation (UN REDD++) yang mengedepankan negosiasi dan menginformasi publik sebelum sebuah kebijakan diterapkan di lingkungannya adalah Free Prior of Informed Consent (Sandy, 2015).

Penelitian yang lain tentang strategi komuni kasi kebij akan perl i ndungan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup berdasarkan kearifan lokal di Kabupaten Tasikmalaya mengungkapkan, sosialisasi kebijakan hanya dilakukan kepada aparat desa dan para investor. Masyarakat sebagai khalayak yang harus mengetahui kebijakan tersebut tidak mendapatkan informasi yang memadai, hal itu akan memicu terjadinya krisis di masyarakat (Rosfiantika & Rodiah, 2015: 284).

Sosialisasi kebijakan yang kurang efektif menimbulkan perbedaan pemahaman tentang kebijakan yang ada. Hal tersebut semakin mendorong terjadinya penambangan pasir yang tidak peduli pada kerusakan lingkungan (Rosfiantika & Rodiah, 2015: 284).

Penelitian tentang strategi komunikasi dalam pengembangan desa agro wisata di Kabupaten Pangandaran mengungkapkan bahwa (1) komunikator yang tepat adalah tokoh masyarakat yang didukung oleh aparat pemerintah melalui pembinaan yang berkesinambungan, (2) perencanaan pesan dilakukan melalui pengalihan ide-ide dalam kemasan informasi yang diintegrasikan dengan nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat, seperti melalui materi pengajian, (3) media komunikasi yang digunakan adalah proposal kegiatan, spanduk dan poster yang dipasang di tempat-tempat strategis dan dapat diajukan pada pihak-pihak yang mempunyai visi dan misi yang sama dan (4) pelaksana desa wisata agro perlu memahami keinginan khalayak sasaran dan menggandeng semua kelompok yang ada di Desa Paledah serta tidak mengabaikan peran-peran mereka dalam kelangsungan pengembangan kawasan desa wisata agro (Rodiah & Yusup, 2018).

Strategi Komunikasi Ridwan Kamil dalam mengelola Bansos di Jawa Barat

(19)

- 12 -

Gubernut Jawa Barat, Ridwan Kamil menggunakan media sosialnya untuk berkomunikasi kepada masyarakat di Jawa Barat. Postingan yang dibuat juga sangat beragam, mulai dari kehidupan pribadi sampai masalah yang ada di Jawa Barat.

Dalam kasus bansos di awal pandemic Covid-19, Ridwan Kamil cukup aktif menggunakan media sosialnya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Jawa Barat terkait kondisi yang sedang berlangsung di wilayah mereka. Strategi komunikasi yang dilakukan dapat dibagi menjadi beberapa tahapan:

Penetapan Komunikator

Komunikator dalam komunikasi kebijakan ini adalah Ridwan Kamil sendiri sebagai gubernur Jawa Barat. Ridwan Kamil sebagai pemimpin daerah, berperan sebagai perpanjangan pemerintah pusat dan juga wakil dari masyarakat yang ada di wilayah tersebut. Syarat untuk menjadi komunikator dalam komunikasi kebijakan setidaknya sudah dipenuhi oleh Ridwan Kamil, yaitu; (1) tingkat kepercayaan orang lain kepada dirinya (kredibilitas), (2) daya tarik (attractive) dan (3) kekuatan (power). Kredibilitas di sini merupakan kelebihan yang dimiliki oleh seoang gubernur yaitu dipilih langsung oleh rakyat, terampil mengelola administrasim dan cakap secara akademis.

Adapun, daya tarik menjadi hal yang membuat komunikator dilihat, baik itu dari segi penampilan maupun keramahan kepada orang lain. Ridwan Kamil sebagai gubernur muda yang merintis karir dari Walikota Bandung tentu memiliki daya Tarik tersendiri bagi masyarakat Jawab Barat.

“Sebagai gubernur muda, tentu Ridwan Kamil sangat disenangi oleh masyarakat Jawa Barat. Banyak terbosan yang dibuat pada saat menjabat sebagai walikota Bandung, membuat masyarakat Jawa Barat memilihnya pada pilkada kemarin”.

Syarat ketiga yaitu kekuatan, dimana sebagai gubernur tentunya kekuatan yang dimiliki juga sangat besar. “Sebagai orang yang dipilih langsung oleh rakyat Jawa Barat, tentu power yang dimiliki Ridwan Kamil sangat kuat. Ridwan Kamil juag mendapat kekuatan finansial dari APBD yang bisa dimanfaatkan untuk menjamin kesejahteraan masyarakatnya”.

(20)

- 13 - Penetapan Target

Komunikasi yang dilakukan pasti memiliki target. Dalam kasus Bantuan sosial di wilayah Jawa Barat, targetnya adalah masyarakat Jawa Barat, terutama penerima bantuan sosial dari pemerintah. Dimana pada saat pandemi Covid-19 ini banyak warga terdampak yang pastinya membutuhkan bantuan langsung dari pemerintah.

Data dari Pikobar menunjukan bahwa 5.1 juta penduduk Jawa Barat terdampak Covid-19, mereka umumnya mengalami pengurangan jam kerja sampai diberhentikan dari tempat kerja (Pikobar, diakses tanggal 9 Juli 2021 pukul 19.40 WIB). Kelompok oposisi ialah anggota parlemen yang berseberangan dengan pemerintah Jawa Barat, atau partai yang bukan partai pendukung pada saat Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat 2018 silam. Sedangkan, kelompok evaluasi baik itu perorangan seperti pengamat publik, maupun institiusi seperti Lembaga swadaya masyarakat dan ombudsman.

“Komunikasi yang dilakukan gubernur Jawa Barat selalu bertujuan untuk memberikan informasi yang seakurat mungkin kepada masyarakat Jawa Barat mengenai bantuan sosial dari pemerintah. Dengan informasi yang jelas diharapkan masyarakat tidak termakan hoaks yang banyak beredar di media sosial”. (Ridwan, Tim Akselerasi Pembangunan Jawa Barat).

“Dengan jumlah followers yang banyak, Ridwan Kamil diharapkan mampu memberikan pencerahan kepada masyarakat Jawa Barat mengenai informasi bantuan sosial selama penerapan kebijakan PPKM”. (Ridwan, Tim Akselerasi Pembangunan Jawa Barat)

“Saya rasa target sasarannya jelas ya dan Ridwan Kamil berhasil mengkomunikasikan secara baik kebijakan pemberian bantuan sosial kepada masyarakat Jawa Barat”. (Muradi, Pengamat Kebijakan Publik).

Menyusun Pesan-Pesan

Proses penyusunan pesan dilakukan oleh Ridwan Kamil dan tim yang tergabung dalam TAP (tim akselerasi pembangunan) yang diisi oleh para anak muda berprestasi yang kuliah di dalam maupun luar ne geri. Dalam

(21)

- 14 -

penyusunan pesannya Ridwan Kamil ingin menegaskan kepada masyarakat Jawa Barat bahwa mereka mampu menghadapi wabah Covid -19 ini jika mereka bersatu. “Kang Emil berusaha sebaik mungkin untuk membuka komunikasi dengan siapapun baik dengan masyarakat maupun pemerintah pusat untuk memastikan bahwa proses penyaluran bansos tepat sasaran”(Ridwan, Tim Akselerasi Pembangunan Jawa Barat).

Simpang siurnya pesan yang diterima oleh masyarakat Jawa Barat mengenai penyaluran Bansos membuat masyarakat Jawa Barat bingung.

Ridwan Kamil sebagai gubernur tentu mempunyai tanggung jawab untuk meluruskan informasi yang tidak jelas tersebut. “Kang Emil langsung berkordinasi dengan Pak Luhut sebagai penanggung jawab penanganan Covid-19 di Indonesia. Karena jaringan yang luas, Kang Emil bisa potong Kompas untuk mendapatkan informasi yang jelas dari pusat”. (Ridwan, Tim Akselerasi Pembangunan Jawa Barat).

Pemilihan Media dan Saluran Komunikasi

Media komunikasi yang digunakan oleh Ridwan Kamil adalah media sosial, baik itu twitter, Instagram, facebook. Dengan jumlah followers (pengikut) di Instagram yang banyak, komunikasi menggunakan media ini dinilai sangat efektif. “Kang Emil memanfaatkan media sosialnya dengan pengikut yang jutaan untuk memberikan informasi kepada masyarakat Jawa Barat khususnya mengenai program kerja yang sedang dilakukan di Jawa Barat”. (Ridwan, Tim Akselerasi Pembangunan Jawa Barat).

“Memang kelebihan Kang Emil ini dibandingkan gubernur lain adalah pengikut di media sosialnya yang banyak. Dengan pengikut yang banyak itu, RK bisa lebih mudah berkomunikasi dengan masyarakatnya”. (Muradi, Pengamat Kebijakan Publik).

Media sosial yang bersifat dua arah memungkinkan Ridwan Kamil melakukan komunikasi secara langsung kepada masyarakat Jawa Barat.

Kelebihan komunikasi secara langsung adalah komunikasi bisa berjalan

(22)

- 15 -

lebih cair dan juga bersifat persuasif. Masyarakat bisa langsung bertanya mengenai kondisi yang sebenarnya kepada komunikator.

Pretesting Communication Material

Ridwan Kamil selalu melakukan komunikasi kepada masyarakat secara langsung melalui media sosial yang dimiliki. Efektifitas komunikasi menggunakan media sosial sangat dirasakan selama Ridwan Kamil menjabat baik sebagai walikota maupun Gubernur. “dari dulu waktu jadi walikota, Kang Emil sudah aktif di media sosial. Pesan yang disampaikan Kang Emil di media sosialnya adalah hasil pemikirannya sendiri. Saat jadi gubernur juga Kang Emil masih aktif bermedsos”. (Ridwan, Tim Akselerasi Pembangunan Jawa Barat).

Bercermin dari kesuksesan Ridwan Kamil dalam bermedia sosial, saat ini semua kepala dinas dan juga Lembaga yang ada di bawah pemerintah Jawa Barat diwajibkan menggunakan media sosial. Ridwan Kamil sebelumnya melakukan pretesting communication dengan menggunakan media sosial. Setelah tesnya berhasil, kemudian diterapkan di semua kepala dinas di pemerintah Jawa Barat.

“Saat ini semua kepala dinas memiliki media sosial. Mereka diwajibkan upload informasi mengenai kegiatan mereka di media agar masyarakat Jawa Barat bisa tahu apa yang sedang dilakukan.” (Ridwan, Tim Akselerasi Pembangunan Jawa Barat).

Produksi Media

Saat ini media yang digunakan sudah mulai beragam, mulai dari media konvensional (lama) maupun media sosial (baru). Media konvensional yang digunakan adalah koran, TV, radio yang digunakan oleh pemerintah propinsi Jawa Barat untuk menyampaikan pesan atau informasi terkait program penanggulangan Covid -19 di Jawa Barat.

“Dalam menjelaskan terkait dengan penanganan Covid-19 di Jawa Barat, kami menggunakan semua media besar yang ada di Indonesia untuk meliput setiap pekerjaan yang sedang dilakukan

(23)

- 16 -

oleh satuan tugas penangan Covid -19 Jawa Barat.” (Dani Ramdan, Kepala BPDB Jawa Barat).

Selain media konvensional, tentu media sosial menjadi pilihan alternatif Pemda Jawa Barat untuk memberikan informasi. Ridwan Kamil tentu lebih sering menggunakan media sosial ini sebagai sarana memberikan informasi kepada masyarakat Jawa Barat. “Kang Emil tentu adalah orang yang sangat aktif di media sosial. Banyak informasi yang langsung diberikan kepada masyarakat ketika baru dikerjakan, jadi masyarakat langsung tahu informasi tersebut dari sumbernya yang akurat.” (Ridwan, Tim Akselerasi Pembangunan Jawa Barat).

Pengaruh (Effect) yang Diharapkan

Efek adalah bagian dari komunikasi yang tidak bisa dihindarkan. Setiap orang yang berkomunikasi pasti menginginkan adanya efek dalam komunikasi yang dilakukan, begitupun dengan komunikasi yang dilakukan oleh Ridwan Kamil kepada masyarakat Jawa Barat. Setidaknya ketika seseorang melakukan komunikasi ada efek kognitif (pengetahuan), afektif (perasaan), dan behavior (perbuatan).

Efek yang diharapkan dalam komunikasi yang dilakukan oleh Ridwan Kamil adalah efek behaviour dimana setiap penerima pesan diharapkan bisa melakukan suatu perbuatan. Ridwan Kamil mencoba menjelaskan kepada masyarakat bagaimana permasalahan Bansos yang ada di wilayah Jawa Barat.

“Kami mengharapkan komunikasi yang dilakukan baik oleh Ridwan Kamil maupun jajarannya dalam permasalahan Bansos bisa diterima oleh masyarakat Jawa Barat.” (Dani Ramdan, Kepala BPDB Jawa Barat).

“Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang berefek positif kepada penerima pesan. Begitupun dengan komunikasi yang kami lakukan.

Masyarakat diharapkan mengerti dan juga bisa menjalankan apa yang disampaikan oleh Ridwan Kamil sebagai gubernur.” (Ridwan, Tim Akselerasi Pembangunan Jawa Barat).

(24)

- 17 -

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

Komunikasi Ridwan Kamil dalam permasalahan penyaluran bantuan sosial di Jawa Barat pada awal pandemi Covid-19 dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: (1) penetapan komunikator, (2) penetapan target, (3) penyusunan pesan- pesan, (4) pemilihan media, (5) pretesting, (6) produksi media, dan (7) efek.

Tahapan-tahapan tersebut direncanakan pada awal komunikasi sehingga komunikasi yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar.

Bukti bahwa komunikasi tersebut berjalan adalah suksesnya Jawa Barat dalam penanganan Covid-19 dan juga turunannya, seperti penyaluran bantuan sosial, dan pengendalian psikologi masyarakat Jawa Barat. Dengan sumber daya yang terbatas, tentu Ridwan Kamil berusaha sekuat tenaga dengan jajaran pemda Jawa Barat dalam melakukan penanggulangan Covid-19.

(25)

- 18 -

BAB 6 LUARAN YANG DICAPAI

Jurnal

IDENTITAS JURNAL

1 Nama Jurnal JMP – Jurnal Komunikasi Pembangunan 2 Website Jurnal https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalkmp 3 Status Makalah Submitted

4 Jenis Jurnal Jurnal Nasional terakreditasi/Jurnal Nasional tidak terakreditasi.

4 Tanggal Submit 22 November 2021

5 Bukti Screenshot submit https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalkmp/submi ssions

Jurnal

IDENTITAS JURNAL

1 Nama Jurnal KOMUNIKA – Jurnal Ilmu Komunikasi

2 Website Jurnal https://journal.uhamka.ac.id/index.php/komunika/login 3 Status Makalah Submitted

4 Jenis Prosiding Jurnal Nasional tidak terakreditasi 4 Tanggal Submit 22 November 2021

5 Bukti Screenshot submit

(26)

- 19 -

BAB VIII RENCANA TINDAK LANJUT DAN PROYEKSI HILIRISASI

Penelitian ini diharapkan tidak berhenti di sini. Penelitian akan dilanjutkan terkait komunikasi kebijakan di sejumlah daerah di Indonesia. Dengan melihat beberapa bentuk komunikasi kebijakan diharapkan akan menjadi bahan kajian khusus terkait efektivitas komunikasi yang dapat digunakan guna mencapai keberhasilan dalam mengkomunikasin berbagai kebijakan pemerintah.

(27)

- 20 - DAFTAR PUSTAKA

Dunn, William N, 2000, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, edisi kedua, Jogjakarta, Gadjah Mada University Press

Gamhewage, G. M. 2014. Complex, Confused, and Challenging: Communicating Risk in the Modern World. Journal of Communication in Healthcare, 7, 4, 252–254.

Cangara, H. (2018). Perencanaan & Strategi Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Handrini Ardiyanti (2020), Komunikasi Pemerintahan Dalam Penanganan Pandemi Covid-19, Info Singkat Bidang Politik Dalam Negeri, Kajian Sngkat Terhadap Isu Aktual dan Strategis Vol.XII, No. 15/II/Puslit/Agustus 2020, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI

Herring, Susan. 2001. Global Village Culture, Technology, Communication:

Towards An Intercultural Global Village. Suny Press: State University of New York Press.

Jurnal Online

Khofiya Fathimah A.F dan Soni Akhmad Nulhaqim (2020), Analisis Konflik Distribusi Bantuan Sosial Covid-19 dan Strategi Penyelesaian Konflik di Kota Bandung, Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vo. 3 No. 1 Hal 65-74, Universitas Padjadjaran

Kholisoh, Nur. “Strategi Komunikasi Public Relations dan Citra Positif Organisasi (Kasus Public Relations Rumah Sakit „X‟ di Jakarta),” J. Ilmu Komun., vol.

13, no. 3, pp. 195– 209, 2015.

Kreps, G. L. 2019. Communication in Organizations, 2nd ed. San Diego:

Bridgepoint Education, Inc.

Leo Agustino (2020), Dasar-dasar Kebijakan Publik Edisi Revisi ke-2, Bandung: CV. Alfabeta

Mohammad Teja (2020), Permasalahan Keakuratan Data Penerima Bantuan Sosial Covid-19, Info Singkat Bidang Kesejahteraan Sosal: Kajian Sngkat Terhadap Isu Aktual dan Strategis Vol.XII, No. 18/II/Puslit/September 2020, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI

Munandar, Hasan and M. Suherman, “Aktivitas Komunikasi Pemerintahan Ridwan Kamil di Media sosial,” Hub. Masy., vol. 2, no. 1, pp. 423–430, 2016.

Najih, Aizun. 2020. Komunikasi Selama Pandemi Covid-19: Belajar Dari Kegagalan Komunikasi Risiko Kesehatan Yang Efektif. JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN. 2442-6962 Vol. 9. No. 2 (2020) 111-122.

Putra, Nusa. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta:

Rajawali Pers.

R. Jesita, J. M. Wuysang, and A. N. A. Hanum. 2019. Persepsi Warganet Kota Pontianak Atas Akun Instagram Jurnalisme Warga, Komunika J. Ilmu Komun., vol. 1, no. 13, 2019.

Ratcliffe, Rebecca (2 Maret 2020). "First coronavirus cases confirmed in Indonesia amid fears nation is ill-prepared for an outbreak". The Guardian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 Maret 2021.

(28)

- 21 -

Rosfiantika, E., & Rodiah, S. (2015). Communication Strategies of Natural Resources and Environment Protection And Management Policies Based On Local Wisdom In Tasikmalaya Regency. Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.2, 273- 290.

Rodiah, S., & Yusup, P. M. (2018). Strategi Komunikasi dalam Pengembangan Desa Agro Wisata di Kabupaten Pangandaran. Jurnal Signal Unswagati Cirebon Vol 6 No 2, 1-13.

Sandy, A. Y. (2015). Kebijakan Komunikasi Pada Proyek Eksplorasi Panas Bumi di Baturaden Dalam Perspektif FPIC. Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan, 1-10.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D, Cetakan ke- 2. Bandung: Alfabeta.

Effendi, Onong Ucjhana. 2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Website:

https://bansos.pikobar.jabarprov.go.id, accessed 22 Februari 2021.

https://www.web.facebook.com/mochamadridwankamil, accessed 1 Maret 2021 https://www.twitter.com/ridwankamil, accessed 1 Maret 2021

https://www.instagram.com/ridwankamil, accessed 1 Maret 2021

(29)

- 22 - LAMPIRAN (bukti luaran yang didapatkan)

Referensi

Dokumen terkait

Bekerja sekarang, nikmati hari tua, dan sisakan untuk generasi yang