• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PROGRAM SIARAN KELAS INSPIRASI RRI PRO 2 PEKANBARU DALAM MENARIK MINAT PENDENGAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MANAJEMEN PROGRAM SIARAN KELAS INSPIRASI RRI PRO 2 PEKANBARU DALAM MENARIK MINAT PENDENGAR"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PROGRAM SIARAN KELAS INSPIRASI RRI PRO 2 PEKANBARU DALAM MENARIK MINAT

PENDENGAR

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Sharif Kasim Riau

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata (S1) Satu Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Oleh :

NOVIA SAFITRI NIM. 11840323730

PROGRAM STUD ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2022

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i

Judul : Manajemen Program Siaran Kelas Inspirasi RRI PRO 2 Pekanbaru Dalam Menarik Minat Pendengar

Program kelas inspirasi merupakan program anak muda yang bertujuan memberikan inspirasi kepada semua pelajar yang ada di Indonesia. Guna meningkatkan minat pendengar program Kelas Inspirasi di tengah masyarakat media, dibutuhkan manajemen program siaran yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen program siaran kelas inspirasi RRI PRO 2 pekanbaru dalam menarik minat pendengar.Teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teori manajemen yang dikemukakan oleh George R. Terry, untuk melihat bagaimana penerapan manajemen program siaran kelas inspirasi RRI PRO 2 pekanbaru dalam menarik minat pendengar Teori ini meliputi empat fungsi manajemen yaitu perencanaan (planning) pengorganisasian (organizing) pelaksanaan (actuating, pengawasan (controlling). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriftif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu RRI PRO 2 pekanbaru melakukan tahap perencanaan dengan mengadakan rapat/ agenda setting guna mmebahas secara teknis perencaan program siaran, kemudian membagi tugas masing masing karyawan yang ikut andil didalamnya sesuai dengan struktur organisasi yang telah di rancang, pelaksanaan program kelas inspirasi dilakukan sesuai SOP dan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Pengawasan dilakukan pada saat proses siaran sedang berlangsung dengan cara memonitor siaran dan memberikan saran serta masukan secara real time, dalam hal ini menjadi tugas KASI (kepala siaran) RRI PRO 2 Pekanbaru, kemudian dalam tahap evaluasi keseluruhan program dilakukan setiap 3 bulan sekali.

Kata Kunci : Manajemen Siaran, Program Siaran, Minat Pendengar

(8)

ii ABSTRACT Name: Novia Safitri

Name : 11840323730

Title : Management of the RRI PRO 2 Pekanbaru Class Inspiration Broadcast Program in Attracting Listener's Interest

The class inspiration program is a youth program that aims to provide inspiration to all students in Indonesia. In order to increase the interest of listeners of the Inspiration Class program in the media community, quality broadcast program management is needed. The purpose of this research is to find out how the management of the RRI PRO 2 Class Inspirational broadcast program in Pekanbaru attracts listeners. The theory that the author uses in this study is the management theory put forward by George R. Terry, to see how the implementation of the RRI PRO Inspiration Class broadcast program management 2 Pekanbaru in attracting listeners' interest. This theory includes four management functions, namely planning, organizing, actuating, controlling.

The research method used is descriptive qualitative. The data collection techniques used are observation, interviews and documentation. The research results obtained were that RRI PRO 2 Pekanbaru carried out the planning stage by holding a meeting/agenda setting to discuss broadcast program planning technically, then dividing the tasks of each employee who took part in it according to the organizational structure that had been designed, the implementation of the inspirational class program is carried out according to the SOP and planning that has been made before. Supervision is carried out while the broadcast process is in progress by monitoring broadcasts and providing advice and input in real time, in this case it is the task of KASI (broadcast head) RRI PRO 2 Pekanbaru, then in the evaluation stage the entire program is carried out once every 3 months.

Keywords : Broadcast Management, Broadcast Program, Listener's Interest

(9)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi Robbil’aalaamiin. Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan kepada penulis, sehingga mampu menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini. Shalawat dan salam juga tak lupa penulis hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun manusia ke jalan yang diridhoi Allah SWT. Selesainya penulisan skripsi dengan judul ― Manajemen Program Siaran Kelas Inspirasi RRI Pro 2 Pekanbaru Dalam Menarik Minat Pendengar yang dimana skripsi ini adalah hasil karya untuk menyelesaikan program studi di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau sebagai sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) di Fakultas Dakwah dan Komunikasi jurusan Ilmu Komunikasi

Dalam penyelesaian tulisan ini penulis telah banyak memperoleh berbagai bimbingan, bantuan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Dan terutama untuk kedua orang tua terkasih, Terimakasih kepada orang tua tercinta yakni, Ayahanda Asmi Andi dan Ibunda tercinta Nur Hanifa (almh) yang telah berjuang untuk menguliahkan peneliti. Berkat doa dan semangatnya, peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini. Demikian pula, terima kasih kepada Keluarga besar tercinta yang telah mensuport dan memotivasi. Dan juga yang tak hentihentinya menyemangati dan memenuhi kebutuhan penulis baik secara moril, materil serta doa yang tulus kepada penulis. Terimakasih juga Kepada suami saya Roby Hidayat, yang selalu mensuport dan menyemangati saya untuk bisa menyelesaikan kuliah ini. Adik kandung saya resti yang secara tidak langsung juga turut mendoakan dan menyemangati penulis dalam proses pembuatan skripsi, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi hingga akhirnya bisa diselesaikan.

Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terimakasih setulus-tulusnya kepada:

(10)

iv

1. Bapak Prof. Dr. Khairunnas, M. Ag. Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

2. Bapak Dr. Imron Rosidi, S.Pd., M.A selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

3. Bapak Dr. Masduki, M.A selaku Wakil Dekan I Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

4. Bapak Dr. Toni Hartono, M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 5. Bapak Dr. H. Arwan, M.Ag selaku Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

6. Bapak Dr. Muhammad Badri, SP., M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

7. Bapak Artis, M.Ag., M.I.Kom selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

8. Ibu Darmawati, M.I.Kom selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan saran, kritik dan arahan serta bersedia mencurahkan waktu selama proses penyelesaian skripsi ini dengan sebaik-baiknya

9. Ibu Intan Kemala, S.sos, M.Si selaku Pembimbing Akademik yang selalu memberikan nasehat kepada penulis serta mengawasi perkuliahan penulis dari awal perkuliahan sampai selesai.

10. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang telah mengajarkan dan memberikan ilmu- ilmu yang sangat berharga dan berguna kepada penulis dan seluruh staff dan karyawan yang sudah memberikan pelayanan layak kepada penulis selama perkuliahan

11. Terimakasih sebesar-besarnya kepada pihak RRI PRO 2 pekanbaru 88.4 FM yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk bisa melakukan penelitian sampai saya menyelesaikan skripsi ini, terimakasih atas segala bimbingan dan bantuannya.

(11)

v

12. Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu selama menjalani proses perkuliahan di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Broadcasting. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terutama penulis sendiri, bagi pihak yang memberikan bantuan semoga kebaikannya menjadi amal kebaikan, Aamiin yaa Robbal 'Alamin

Pekanbaru, 5 Januari 2023 Penulis

NOVIA SAFITRI NIM. 11840323730

(12)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

BAB I ...1

PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Penegasan Istilah ... 5

1.3 Rumusan Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Kegunaan Penelitian ... 6

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II ...9

TINJAUAN PUSTAKA ...9

2.1 Kajian Terdahulu ... 9

2.2 Landasan Teori ... 14

2.3 Konsep Operasional... 19

2.4 Kerangka Pemikiran ... 20

BAB III ...21

METODOLOGI PENELITIAN ...21

3.1 Desain Penelitian ... 21

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

3.3 Sumber Data Penelitian ... 22

3.4 Informan Penelitian ... 23

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 24

3.6 Validitas Data ... 25

3.7 Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV ...28

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ...28

4.1 Sejarah RRI Pekanbaru... 28

(13)

vii

4.2 Visi dan Misi RRI Pekanbaru ... 31

4.3 Tugas Pokok Dan Fungsi LPP RRI Pekanbaru ... 32

4.4 Prinsip Lembaga Penyiaran Publik (LPP) ... 33

4.5 Struktur Organisasi RRI Pekanbaru ... 33

4.6 Struktur Organisasi RRI Programa 2 Pekanbaru ... 37

BAB V...38

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...38

5.1 Hasil Penelitian ... 38

1. Perencanaan ... 38

2. Pengorganisasian ... 43

3. Pelaksanaan ... 45

4. Pengawasan ... 54

5.2 PEMBAHASAN... 59

BAB VI ...65

PENUTUP ...65

6.1 Kesimpulan ... 65

6.2 Saran ... 65 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejak bergulirnya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, dunia penyiaran di Indonesia mengalami perubahan yang berarti.

Pertumbuhan penyiaran radio dan televisi baik di kota maupun di daerah meningkat sangat pesat. Sehingga membuat suatu perubahan yang mendorong orang-orang untuk memanfaatkan segala fasilitas yang ada.1Perkembangan dunia penyiaran yang cukup kompetitif memaksa pengelola untuk melakukan segmentasi pendengar melalui aneka program acara tertentu. Pada hakikatnya, penyiaran (broadcasting) adalah keseluruhan proses penyampaian siaran yang dimulai dari penyiapan materi produksi, penyiapan bahan siaran, kemudian pemancaran sampai pada penerimaan siaran tersebut oleh pendengar disuatu tempat.2

Radio merupakan media auditif, tetapi murah, merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana.Radio yang memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak suara, dan berupaya menvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi faktual melalui telinga pendengar.3

Radio sendiri mempunyai program-program yang di minati masyarakat untuk menunjang eksistensi nya dalam berkarya.Sebagai salah satu pilihan media hiburan dan informasi ternyata Radio tidak kalah pamor dengan media cetak maupun elektronik. Yang mana meliputi tentang info kesehatan, teknologi,

1 Abdul Rachman, Dasar-Dasar Penyiaran (Pekanbaru: Unri Press, 2010), hal 11

2 Djamal Hidajayanto dan Andi Fachrudin, Dasar-Dasar Penyiaran: Sejarah Organisasi, Operasional, dan Regulasi.(Jakarta: Kencana, 2011), hal 45.

3Masduki, Jurnalistik Radio: Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar Radio, (Jakarta:

Penebar Swadaya, 2001), hal. 9

(15)

gaya hidup, info seni dan budaya, berita politik, ekonoi kriminalitas, agama, bahkan gossip artis bisa di dengar secara gratis selama 24 jam.

Pendengar radio bukan lagi objek yang menggunakan telinga untuk menyimak sebuah acara.Mereka juga menggunakan nalar pikir dan sekaligus empati, sehingga membentuk sikap kritis. Jika program yang disiarkan radio tidak sesuai, maka sikap mereka tidak sekedar memindah channel atau gelombang ke stasiun lain, tetapi akan bersikap antipasti terhadap stasiun yang dinilai mengecewakan.4 Dalam mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling sulit dan paling menantang dibandingkan dengan bisnis industri lainnya.Mengelola media penyiaran pada dasarnya adalah mengelola media.Keberhasilan media penyiaran sejatinya ditopang oleh kretaivitas manusia yang bekerja pada tiga pilar utama yang merupakan fungsi utama yang merupakan fungsi vital yang dimiliki setiap media penyiaran yaitu teknik, program, dan pemasaran.keberhasilan media penyiaran bergantung bagaimana kualitas orang-orang yang bekerja pada ketiga bidang tersebut.

Namun demikian, kualitas manusia saja tidak cukup jika tidak disertai dengan kemampuan pimpinan media penyiaran yang bersangkutan mengelola sumber daya manusia yang ada.Karena alasan inilah manajemen yang baik mutlak diperlukan pada media penyiaran.5

Salah satu aspek yang sangat vital dalam penyelenggaraan siaran radio adalah pelaksanaan manajemen siaran yang baik. Dalam pengelolaan satu stasiun radio siaran, pelaksanaan fungsi manajemen siaran yang sistematis akan berpengaruh terhadap pola manajemen radio secara keseluruhan.

Tahapan manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan bisa saja terjadi kesalahan kecil maupun fatal yang berakibat bagi keseluruhan program siaran. Sebuah proses manajemen dibutuhkan untuk dapat mengatur/mengontrol jalannya siaran, mulai dari

4Ibid, hal. 9-10

5 Morissan,M.A, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio & Televisi.

(Kencana,2006), hal 133

(16)

3

merencanakan kegiatan siaran, mengorganisasikan orang-orang yang handal dalam bidangnya sesuai kebutuhan, menggerakkan sumber daya yang dimiliki, dan mengawasi segala aktivitas proses pelaksanaan siaran.6

RRI Pekanbaru merupakan salah satu stasiun Radio yang merupakan Lembaga Penyiaran Publik (LPP), disini RRI mempunyai tujuan melayani seputar informasi untuk kepentingan publik, bersifat netral, independen dan tidak komersial. RRI terdiri dari empat programa yaitu Programa 1, 2, 3 dan 4.

Masing-masing programa mempunyai fokus siaran yang berbeda-beda.

Programa 1 (FM 99,1 Mhz) adalah siaran Informasi dan Pusat Pemberdayaan Masyarakat, Programa 2 ( FM 88,4 Mhz ) Pusat Kreativitas Anak Muda, Programa 3 (FM 89,2 Mhz ) adalah Jaringan Berita Nasional yang siarannya relay langsung dari Jakarta. Dan Programa 4 ( FM 95,9 Mhz ) Pusat Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.7

Dipilih nya RRI PRO 2 Pekanbaru sebagai tempat penelitian karena memiliki sebuah program kelas Inspirasi yang berisikan tentang memberikan inspirasi kepada semua pelajar dan masyarakat yang ada di Indonesia untuk memulai memikirkan apa cita-citanya nanti kedepan. Program ini mulai di produksi pada Tahun 2020. Yang mana program ini berdurasi 60 menit mulai pukul 10:00 - 11:00 WIB, setiap hari senin hingga minggu, Narasumber di program Kelas Inspirasi ini adalah orang-orang atau tokoh-tokoh di Dunia namun lebih dominan yang ada di Pekanbaru, yang mempunyai kisah inspirasi dalam hidupnya yang bisa memberi pelajaran serta semangat kepada para siswa, seperti polisi, Atlit, guru dan profesi lainnya.

6 Ruth Debora Massie, Manajemen Program Siaran Dialog di Kantor RRI Manado, Manado, Journal “acta diurnal” Vol.II No.I,2013, hlm 01

7 Rizki Widiyawati, Manajemen Produksi Program Siaran “Kampung Radio” Radio Republik Indonesia Pro 1 Pekanbaru Dalam Pemberdayaan Masyarakat Kota Pekanbaru, Jurusan Ilmu Komunikasi – Konsentrasi Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober – 2017, hal 2

(17)

Program kelas inspirasi juga merupakan sebuah program yang termasuk sulit untuk dijalankan dari segi narasumber, narasumber yang dipilih dalam program kelas inspirasi ini kebanyakan mengundang pejabat publik maupun pemerintahan daerah di provinsi riau untuk membahasa isu terhangat yang diperbincangkan masyarakat khususnya kota pekanbaru, oleh karena itu dibutuhkan manajemen siaran yang disusun secara matang untuk memastikan program berjalan dengan lancar tanpa suatu hambatan. Karena seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya pejabat publik memiliki kegaitan yang sangat padat, sehingga dibutuhkan strategi menajemen terutama manajemen waktu yang baik untuk berkoordinasi dengan pihak pejabat public dalam hal menentukan waktu pelaksanaan yang tepat, agar tidak terjadinya bentrokan jadwal dan lainan

Dari uraian di atas dapat penulis tegaskan bahwa yang dimaksud dengan manajemen program siaran kelas inspirasi RRI PRO 2 Pekanbaru dalam menarik minat pendengarnya adalah, penelitian yang melihat tentang bagaimana pengelolaan manajemen program siaran tersebut dan juga bagaimana strategi para pengelola stasiun radio dalam menarik minat pendengarnya. Maka untuk dapat menarik minat pendengar dari RRI PRO 2 Pekanbaru diperlukannya persiapan-persiapan dari berbagai macam aspek salah satunya melalui fungsi-fungsi manajemen agar terciptanya program yang menarik.

Penelitian ini mencoba untuk dapat mengetahui bagaimana RRI PRO 2 Pekanbaru dalam mengelola manajemen program siaran Kelas Inspirasi yang meliputi dari proses planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan), dan controlling (pengawasan). Dengan tujuan agar program Kelas Inspirasi ini tetap menjadi program siaran yang memberikan inspirasi yang banyak diminati oleh pendengarnya.Menjadi program yang mendidik dan menimbulkan semangat baru untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia (SDM) dalam upaya pemberdayaan masyarakat Kota Pekanbaru sendiri. Dalam penenlitian ini tidak hanya mengenai isi atau bahan

(18)

5

siaran, namun segala proses yang di lalui dan berkaitan dengan kegiatan program.8 Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Manajemen Program Siaran Kelas Inspirasi RRI PRO 2 Pekanbaru Dalam Menarik Minat Pendengar”.

1.2 Penegasan Istilah

Untuk mempermudah dan menghindari agar tidak terjadinya kekeliruan dalam penafsiran istilah-istilah dalam penelitian ini, perlu adanya penegasan istilah yang digunakan dalam penelitian agar pembahasan dapat lebih terarah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu penulis akan memberikan penegasan mengenai istilah tersebut antara lain, yaitu:

1. Manajemen

Adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional.9

2. Program Siaran

Program siaran dapat didefinisikan sebagai satu bagian atau segmen dari isi siaran radio maupun televisi secara keseluruhan.Sehingga memberikan pengertian bahwa dalam siaran keseluruhan terdapat beberapa program yang diudarakan.Atau dapat dikatakan bahwa siaran keseluruhan satu stasiun penyiaran tersusun dari beberapa program siaran. Masing- masing program siaran ini menempati slot waktu tertentu dengan durasi tertentu yang biasanya tergantung dari jenis programnya, apakah jenis hiburan, informasi iptek dan berita. Slot waktu masing-masing program ini dirancang sesuai dngan tema program itu (programming), sehingga menjadi satu jadwal siaran tiap harinya.10

8 Rizki Widiyawati, Manajemen Produksi Program Siaran “Kampung Radio” Radio Republik Indonesia Pro 1 Pekanbaru Dalam Pemberdayaan Masyarakat Kota Pekanbaru, Jurusan Ilmu Komunikasi – Konsentrasi Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, JOM FISIP Vol. 4 No. 2 Oktober – 2017, hal 4

9George R. Terry dkk, Dasar-dasar Manajemen. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005) hal.1

10 Hidajanto Djamal dan Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran Sejarah, Organisasi, Operasional, Dan Regulasi, Edisi Kedua November 2013, Jakarta hal 149

(19)

3. Kelas Inspirasi

Kelas inspirasi merupakan program yang bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada semua pelajar dan masyarakat Indonesia.

4. RRI PRO 2 Pekanbaru

RRI Pro 2 Pekanbaru merupakan Radio siaran yang mampu menjangkau pendengar di Kabupaten / Kota Provinsi Riau hingga wilayah-wilayah terpencil, serta menjadikannya media siaran yang signifikan pada segmennya yaitu sebagai sarana penyebarluasan informasi, pendidikan, hiburan dan budaya serta perekat sosial dalam mempererat kesatuan dan kesatuan bangsa sesuai dengan visi dan misi RRI.11

5. Minat Pendengar

Menurut Kamus Bahasa Indonesia Minat diartikan sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, dapat ditarik rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana Manajemen Program Siaran Kelas Inspirasi Dalam Menarik Minat Pendengar?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Manajemen Program Siaran Kelas Inspirasi RRI PRO 2 Pekanbaru Dalam Menarik Minat Pendengar.

1.5 Kegunaan Penelitian

Lebih jauh, penelitian ini juga diharapkan dapat mencapai kegunaan yang bersifat teoritis dan juga praktis, yaitu:

1. Secara teoretis

1) Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti guna memperdalam ilmu dibidang komunikasi khususnya konsentrasi broadcasting

11 Dokumentasi LPP RRI

(20)

7

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah variasi bahan kajian tentang manajemen program siaran kelas inspirasi RRI PRO 2 Pekanbaru dalam menarik minat pendengar, serta memberikan kontribusi bagi penelitian lain yang mengambil objek yang sama.

2. Secara Praktis

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat meperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan ilmu komunikasi khususnya manajemen program siaran kelas inspirasi RRI PRO 2 Pekanbaru dalam menarik minat pendengar, dan sebagai bagian dari proses belajar sehingga dapat memahami aplikasi teori-teori yang telah diperoleh dari bangku kuliah.

2) Untuk menambah wawasan pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya mengenai permasalahan dalam penelitian ini.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan menyusun tulisan ini, maka peneliti membuat sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang permasalahan, alasan pemilihan judul, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI

Pada bab ini berisikan kajian terdahulu, landasan teori, konsep operasional dan kerangka pikir.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Merupakan bab yang menjelaskan tentang jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, sumber data, informan penelitian, teknik pengumpulan data, validasi data, dan teknik analisis data.

(21)

BAB IV GAMBARAN UMUM

Pada bab ini, menjelaskan tentang gambaran umum lokasi penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan hasil penelitian dan pembahasan.

BAB VI PENUTUP

Menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran dari penelitian yang diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

Memuat referensi buku, jurnal, penelitian-penelitian terdahulu dan sumber online yang digunakan dalam menyusun skripsi untuk melengkapi pengumpulan data-data dan progress pengerjaan penelitian.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(22)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Terdahulu

Penelusuran kajian terdahulu ini didasarkan pada kemampuan penulis didalam menelusuri penelitian-penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini. Setelah dilakukan penelusuran, penulis menemukan beberapa penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu:

1. Penelitian yang di lakukan oleh Khusnul Inayah pada tahun 2019 yang berjudul “Manajemen Program Siaran Radio Swara Panrita Lopi FM Dalam Menarik Minat Pendengar Melalui Program Ayo Dengar Radio”. yang di maksud dalam penelitian ini adalah proses pengelolaan program siaran yang meliputi beberapa tahapan yakni, Perencanaan, Organisasi, Pengarahan dan Kontroling. Dalam skripsi ini penulis mengangkat tiga sub masalah yakni pertama, Bagaimana Pengelolaan Manajemen Program Siaran Radio Swara Panrita Lopi kedua, Bagaimaan Strategi Radio Swara Panrita Lopi dalam Menarik Minat Pendengar dan ketiga, Bagaimana Program Ayo Dengar Radio.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriftif dengan pendekatan komunikasi. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan (observasi), wawancara dan dokumentasi.

Wawancara dilakukan kepada seluruh tim yang terlibat terkait dengan yang peneliti teliti pada Radio Swara Panrita Lopi 95,0 FM.Hasil penelitian yang dilakukan pada periode 12 Februari sampai dengan 31 Februari 2019.Adapun hasil penelitiannya adalah pertama, manajemen pengelolaan program siaran radio swara panrita lopi dalam mengelola program siaran radio, harus memperhatikan letak atau posisi radio sebagai salah satu media yang menjadi komsumsi masyarakat atau publik.Karena itu dalam mengelola program siaran radio, harus terlebih dahulu memperhatikan beberapa unsur.diantaranya

(23)

2. masyarakat atau pendengar sebagai penerima program, dan pelaku program atau penyiar, pengguna program atau pengiklan serta pemerintah atau penentu kebijakan pemerintah terkait penyiaran.

Kedua, Strategi menarik minat pendengar, menempatkan program siaran sesuai dengan sasaran pendengar, melakukan sosialisasi di media sosial, Faceboo, Twiter.Ketiga, Program Ayo Dengar Radio adalah program umum yang dikemas sebagai konsep ajakan untuk mendengarkan radio yang di kemas sedemikian rupa, agar audiens atau pendengar tertarik untuk mendengarkan. Implikasi dari penelitian ini yaitu pertama,radio swara panrita lopi diharapkan tetap menyajikan berita-berita yang update, menyajikan informasi-informasi yang dibutuhkan para pendengarnya, kreatif dan tetap mengembangkan ide- idenya, agar stasiun radio swara panrita lopi tetap berkembang mengikuti zaman yang semakin hari semakin canggih. Kedua, diharapkan dari manajemen-manajemen pengelolaan program siaran tercipta program-program yang menarik dan dapat memenuhi kebutuhan pendengar.12

3. Penelitian yang dilakukan oleh Syamsul tahun 2010 yang berjudul

“Manajemen Program Siaran Musik Di Stasiun Radio Indra 89,0 Fm Bengkalis”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Deskriptif kualitatif. Adapun subjek penelitian ini adalah manager, program director, music director, production dan marketing. Yang menjadi objek adalah manajemen program siaran musik. Untuk teknik pengumpulan data yaitu dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian analisa data dengan metode deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di lapangan, Keberhasilan media penyiaran bergantung pada bagaimana perencanaan manajemen program siarannya, dan kualitas orang-orang

12 Khusnul Inayah, Skripsi “Manajemen Program Siaran Radio Swara Panrita Lopi DM Dalam Menarik Minat Pendengar Melalui Program Ayo Dengar Radio”, (Makassar: Uin Alauddin Makassar, 2019).

(24)

11

yang bekerja. Kegiatan untuk mempertahankan audien dan menarik audien sebanyakbanyaknya untuk mecapai target pendengar yang diinginkan, dan menjalin kerjasama antar devisi.13Penelitian ini dilaksanakan di Radio Indra 89,0 Fm Bengkalis itu sendiri. Adapun tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana manajemen RRi Pro 1 Pekanbaru. Perbedaannya yaitu pada jenis program yang mana pada penelitian ini menjelaskan tentang program musik. Penulis melakukan penelitian ini di RRI Pekanbaru sedangkan peneliti yang dilakukan oleh Syamsul dilakukan di Radio Indra Bengkalis.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Widiyawati tahun 2017 yang berjudul “Manajemen Produksi Program Siaran Kampung Radio Republik Indonesia Pro 1 Pekanbaru Dalam Pemberdayaan Masyarakat Kota Pekanbaru”. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen produksi program siaran “Kampung Radio”

RRI Pro 1 Pekanbaru dalam pemberdayaan masyarakat Kota Pekanbaru. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Kualitatif. Hasil Penelitiannya yaitu Menunjukkan bahwa RRI mengimplementasikan 4 tahap dalam manajemen produksi program siaran radio. Pertama, perencanaan. Termasuk perencanaan lokasi, konten atau topic perencanaan dan perencanaan biaya. Kedua, pengorganisasian. Pengorganisasian kerabat kerja atau kru.

Penempatan ini sesuai dengan keahlian dan pertimbangan pengalaman agar dapat memaksimalkan kinerja pada setiap posisi dan dapat memaksimalkan hasil yang ingin dicapai. Ketiga, penggerakan.

Penggerakan ini meliputi tahapan produksi siaran yang dilakukan di luar studio yang menugaskan seluruh kerabat kerja yang bertugas di lapangan. Keempat, pengawasan. Dalam fase pengawasan ini yang bertindak bukan hanya manajer tetapi bawahan juga dapat melakukannya untuk dapat memberikan masukan bagi

13 Syamsul, Manajemen Program Siaran Musik Di Stasiun Radio Indra 89,0 Fm Bengkalis, 2010.

(25)

tindakantindakan perencanaan yang akan berulang dimasa yang akan datang.14

5. Penelitian yang dilakukan oleh Imam Syafi’I tahun 2018 yang berjudul “Manajemen Radio Streaming BHASA FM Situbondo Dalam Menarik Minat Pendengar”. Tujuan Penelitian untuk mengetahui manajemen radio streaming BHASA FM Situbondo dalam menarik minat pendengar. Metode Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Metode Kualitatif. Hasil Penelitian yaitu Menunjukkan bahwa dengan maraknya internet sekarang ini, mencoba mengembangkan radio online melalui internet broadcasting atau web casting dengan dimensi baru positioning yang kuat, format dijadikan acuan, dengan konsep yang tajam membidik pendengar yang progresif dan potensial. Pengembangan teknologi selalu menjadi prioritas bagi BHASA FM. Bukan sekedar menabuh genderang gengsi tetapi sebagai wujud perjuangan untuk memuaskan pendengar dan pengiklan. Suatu hal yang tidak kalah pentingnya adalah keberanian BHASA FM Situbondo untuk maju dalam persaingan global yang sangat ketat sebagai industri penyiaran yang berorientasi ke masa depan yang semakin menantang melalui manajemen radio streaming BHASA FM Situbondo dalam menarik minat pendengar. 15

6. Penelitian yang dilakukan oleh Yulinda Sari tahun 2017 yang berjudul

“Manajemen Produksi Program Penyiaran Sandiwara Radio Kos-Kosan Gayam Geronimo FM”. Metode Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Metode Kualitatif Deskriptif. Hasil Penelitiannya yaitu Menunjukkan bahwa ada strategi kreatif dalam Kos-Kosan Gayam yang telah diterapkan dari awal acara ini berdiri yaitu dengan mengangkat fenomena yang ada disebuah kos-kosan

14Rizki Widiyawati, Manajemen Produksi Program Siaran “Kampung Radio” Radio Republik Indonesia Pro 1 Pekanbaru Dalam Pemberdayaan Masyarakat Kota Pekanbaru”, JOM FISIP Universitas Riau, Vol.4. No.2. 2017

15 Imam Syafi‟i, Manajemen Radio Streaming Bhasa FM Situbondo Dalam Menarik Minat Pendengar”, JOM Komunkasi dan Pemikiran Hukum Islam, Vol.IX. No.2. 2018.

(26)

13

dengan keanekaragaman budaya yang ada didalamnya dan dikemas dengan komedi.16

7. Penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Aryawan dan Margaretha Diana Selvya Sey pada tahun 2017 yang berjudul “Strategi Manajemen Program Siaran Radio Dalam Menarik Minat Pendengar Studi Di Radio Komunitas Dwijendra” Radio pada awalnya digunakan sebagai alat komunikasi satu arah, dan penggunaanya lebih untuk kepentingan militer dan pemerintah dalam kebutuhan penyampaian informasi dan berita. Seiring dengan perkembangan teknologi peran radio tidak digunakan hanya untuk militer sajah tapi bisa didengarkan oleh siapa sajah dan dimana sajah.

Program siaran yang menarik yang akan menentukan banyaknya pendengar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi manajemen program siaran radio dalam menarik minat pendengar di radio komunitas dwijendra. Penelitian ini mengunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan subyek penelitian informan dari kepala stasiun, teknisi radio, manajemen program dan pendengar. Hasil penelitian adalah menempatkan program siaran radio sesuai sasaran pendengar, melakukan sosialisasi di media sosial seperti di facebook, twitter dan line, memilih materi siaran yang menarik seperti meng-up to date informasi, dan untuk mengetahui minat pendengar radio komunitas dwijendra melihat dari interaksi dimedia sosial.17

16 Yulinda Sari, Dyo Rizky, Puti Andam Sari, Manajemen Produksi Penyiaran “Sandiwara Radio Kos-Kosan Gayam” Geromimo FM”, JOM Ilmu Komunkasi, Vol.2. No.1. 2017.

17I Wayan Aryawan dan Margaretha Diana Selvya Sey Strategi Manajemen Program Siaran Radio Dalam Menarik Minat Pendengar Studi Di Radio Komunitas Dwijendra 2017.

(27)

2.2 Landasan Teori a. Manajemen

Manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau mengkoordinasikan kegiatan- kegiatan orang lain. Manajemen juga merupakan suatu cara/ seni mengelola sesuatu untuk dikerjakan oleh orang lain. Untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien yang bersifat pasif, kompleks dan bernilai tinggi tentulah sangat dibutuhkan manajemen.Sumber daya manusia merupakan kekayaan (aset) organisasi yang harus didaya gunakan secara optimal sehingga diperlukannya suatu manajemen untuk mengatur sumber daya manusia sedemikian rupa guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal.18

Morissan, memberikan definisi manajemen sebagai proses yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran- sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi.19

George R. Terry menyebutkan ada empat fungsi manajemen yaitu:

planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuacting (penggerakkan), controlling (pengawasan). Keempat fungsi manajemen yang dikemukakan George R. Terry di uraikan sebagai berikut:20

1. Perencanaan (planning)

Fungsi Perencanaan (Planning), adalah bagaimana menentukan arah yang diperlukan dalam pencapaian tujuan sebuah usaha.Hal utama yang harus dilakukan oleh pimpinan sebagai seorang manajer adalah membuat rencana terlebih dahulu yang memberikan tujuan dan arah bagi organisasi.Manajer mengevaluasi berbagai rencana yang dipilih dan dapat

18Assauri.Manajemen Pemasaran. (Jakarta: Rajawali Press, 2004) hal. 12.

19 Morissan, M.A. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. 2008.

Edisi Pertama, Cetakan Ke-2 hal 127

20 George R. Terry Prinsip-Prinsip Manajemen,(Jakarta: Bumi Aksara 2008), hal. 6

(28)

15

digunakan untuk mengetahui tujuan organisasi. Dalam hal ini perencanaan adalah proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Dalam hal ini, pengertian perencanaan dapat dilihat sebagai berikut:

1. Perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi.

2. Perencanaan adalah pemilihan sejumlah kegiatan untuk ditetapkan sebagai keputusan tentang apa yang harus dilakukan. Kapan dan bagaimana melaksanakannya serta siapa pelaksanaannya.

3. Perencanaan adalah penetapan secara sistematik pengetahuan teapat guna untuk mengontrol dan mengarahkan kecenderungan perubahan menuju pada tujuan yang telah ditetapkan.

4. Perencanaan adalah kegiatan persiapan yang dilakukan melalui perumusan dan penetapan keputusan, yang berisi langkah-langkah penyelesaian sesuatu masalah atau pelaksanaan sesuatu yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu.21

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, dengan Sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Dalam definisi lain Pengorganisasian adalahkegiatan administrasi untuk menyusun struktur dan membentuk hubungan-hubungan kerja sama sehingga setiap tindakan dalam suatu lembaga organisasi tertentu, berjalan secara harmonis,

21 Hadari Nawawi, Manajemen Strategik,(Yogyakart: Gadjah Mada University Press 2005), hal. 53.

(29)

bersamaan, tidak over lapping, dan semua diarahkan untuk mecapai tujuan bersama pada lembaga atau organisasi yang bersangkutan.

Pengorganisasian ini, mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi- bagi tersebut.pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan dan pada tingkat mana keputusan harus diambil.

Dapat dikatakan bahwa pengorganisasian merupakan cara merancang struktur formal untuk penggunaan sumber daya yang ada, bagaiamana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dan setiap kelompok diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.

3. Pelaksanaan dan Penggerakan (Actuacting)

Penggerakan merupakan fungsi manajemen yang secara langsung berusaha merealisasikan program-program yang telah direncanakan dan diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga aktifitasnya senantiasa berhubungan dengan masalah kepemimpinan dan menggerakkan sumber daya untuk mencapai sebuah sasaran serta tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Penggerakkan merupakan tugas dari manajer untuk menggerakkan seluruh sumber daya organisasi sesuai dengan fungsinya. Penggerakkan di definisikan oleh Terry sebagai usaha untuk menggerakkan anggota kelompok denggan berbagai cara sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran suatu perusahaan sehingga perusahaan dan anggota perusahaan yang bersangkutan mereka tergerak untuk mencapai sasaran itu.22

4. Pengawasan (Controlling)

22 George R. Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen, (Jakarta: Bumi Akasara 2008), hal. 313.

(30)

17

Adalah terdapat banyak sebutan untuk fungsi pengawasan antara lain evaluasi, penilaian, dan perbaikan. Namun sebutan pengawasan lebih banyak digunakan karena lebih mengandung konotasi yang mencakup penetapan standar, pengukuran kegiatan dan pengambilan tindakan korektif. Pengawasan merupakan proses untuk mengetahui apakah tujuan- tujuan organisasi atau perusahaan sudah tercapai atau belum. Hal ini berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan yang sesuai dengan apa yang direncanakan. Pengertian ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan pengawasan.Pengawasan membantu penilaian apakah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, personalia, dan pengarahan telah dilaksanakan secara efektif.23

b. Program Siaran

Program siaran radio adalah suatu bagian atau segmen dari isi siaran radio ataupun televisi secara keseluruhan.Sehingga memberikan pengertian bahwa dalam siaran keseluruhan terdapat beberapa program yang diudarakan.Atau, dapat dikatakan bahwa siaran keseluruhan satu stasiun penyiaran tersusun dari beberapa program siaran. Dan masing-masing program siaran ini menempati slot waktu tertentu dengan durasi tertentu yang biasanya tergantung dari jenis programnya, apakah jenis hiburan, informasi atau berita. Slot waktu masing-masing program ini dirancang sesuai dengan tema program tersebut sehingga menjadi satu jadwal siaran tiap harinya.24Program merupakan faktor paling penting yang menentukan kesuksesan suatu radio. Program yang baik dan menarik akan mendatangkan banyak pendengar. Jumlah pendengar tersebut akan mengundang iklan yang akan mendatangkan pendapatan dan keuntungan bagi stasiun radio.

Pemograman siaran radio adalah penciptaan acara-acara siaran,

23 Morissan, M.A. Manajemen Media Penyiaran dan Strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Jakarta: Kencana 2008) hal. 159.

24 Hidajanto Djamal, Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran, (Jakarta: Kharisma Putra Utama 2011), hal. 149.

(31)

program siaran ini merupakan turunan dari format siaran.karena programming merupakan faktor paling penting yang menentukan kesuksesan suatu radio.

Setiap program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran tertentu seiring makin banyaknya stasiun penyiaran dan makin tersegmennya audien. Format siaran diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar tentang apa, untuk siapa, dan bagaimana proses pengelolaan stasiun siaran hingga dapat diterima oleh audien.25

c. Kelas Inspirasi

Program Kelas Inspirasi di RRI PRO 2 Pekanbaru. Program ini dibuat untuk memberikan inspirasi kepada semua pelajar yang ada di Indonesia untuk memulai memikirkan apa cita-citanya nanti kedepan.

Program ini mulai diproduksi pada Tahun 2020. Program Belajar di RRI PRO 2 Pekanbaru berdurasi 60 menit mulai pukul 10.00 – 11.00 WIB, setiap hari Senin hingga Minggu. Narasumber di Program Kelas Inspirasi di RRI PRO 2 ini adalah orang-orang atau tokoh-tokoh di Dunia namun lebih dominan yang di Pekanbaru yang mempunyai kisah inspirasi dalam hidupnya yang bisa memberi pelajaran serta semangat kepada para siswa, seperti polisi, Atlit, guru dan profesi lainnya.

d. Minat Pendengar

Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.26Pendengar mempunyai minat untuk mendengarkan radio, karena radio merupakan media yang mudah dan murah untuk dinikmati. Selain itu, radio juga mempunyai kekuatan yang tinggi, karena informasi yang disampaikan tidak berbelit-belit, langsung pada inti,dan nyata. Radio merupakan media yang juga efektif untuk

25 Asep Syamsul M. Romli Manajemen Program dan Teknik Produksi Siaran Radio, (Bandung: Nuansa 2017), hal. 62.

26Mamat Ruhimat, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial, Grafindo Media Pratama hal. 363

(32)

19

didengar dan karena memiliki kekuatan-kekuatan yang tidak dimiliki oleh media lain. Kekuatan radio sebagai media komunikasi, seperti;

a. Daya Langsung

Tabligh melalui siaran radio, untuk mencapai sasarannya yakni para pendengar, tidak mengalami proses yang kompleks.

Setiap informasi atau berita yang terjadi, saat itupun dapat disiarkan secara “stop press” (langsung) ditengah-tengah siaran apa saja secara berulang kali. Bahkan suatu peristiwa dapat diikuti oleh pendengar pada saat peristiwa berlangsung.

b. Daya Tembus

Daya tembus yang dimaksud ialah bahwa siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan.Selain waktu, jarak pun tidak menjadi masalah.Bagaimanapun jauhnya tempat yang dituju, oleh tabligh lewat radio siaran dapat ditembusnya, selama dalam jangkauan pemancar.

2.3 Konsep Operasional

Adapun konsep operasional ini adalah untuk menjelaskan dan menjawab permasalahan yang akan di teliti atau dengan arti kata konsep merupakan sebagai panduan untuk penelitian sehingga tidak terjadinya kesalahan. Adapun indikator indikator dari manajemen program siaran musik adalah:

1. Perencanaan (planning), yang merupakan perencanaan konsep, seperti menyusun rencana-rencana program musik atau lagu yang akan di persiapkan dan disiarkan menjadi tanggung jawab Music Director (MD)

2. Pengorganisasian (organizing), yang merupakan pengelompokan kegiatan yang perlu yakni penetapan susunan serta tugas dan fungsinya seperti Manager, Program Director, Musik Director, Marketing dan Production.

(33)

3. Pelaksanaan dan penggerakan (actuating) yang mana merupakan tugas dari manajer untuk menggerakkan seluruh sumber daya organisasi sesuai dengan fungsinya.

4. Pengawasan atau evaluasi (controlling), yang merupakan fungsi manajemen mengadakan penilaian, pengoreksian dan pengarahan seperti pemeriksaan dan penambahan oleh manager.

2.4 Kerangka Pemikiran

Kerangka pikir merupakan uraian ringkas tentang teori yang digunakan dan cara menggunakan teori tersebut dalam menjawab pertanyaan penelitian.27

27 Hasan Basri, Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian Dan Penulisan Skripsi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001). hal. 43

RRI PRO 2 Pekanbaru

Manajemen Program George R Terry

Perencanaan/Planning 1. Sasaran

2. Pemprograman 3. Penjadwalan 4. Prosedur

Pengorganisasian/

Organizing 1. Struktur

Organisasi 2. Penanggung

Jawab Program

Pelaksanaan/

Actuacting 1. Pengaraha

n Program

Pengawasan/Contorllig 1. Pengawasan dan

Pengevaluasian Program

Minat Pendengar

(34)

21 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian

Bogdan dan Taylor menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Erikson yang dikutip oleh Tantra memberikan batasan formal tentang penelitian kualitatif sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan secara intensip, dengan proses pencatatan teliti tentang apa yang terjadi dilapangan, melalui suatu repleksi analitik terhadap dokumen, yang menyajikan bukti-bukti dan melaporkan hasil analisis data secara deskriptif atau langsung dengan mengutip hasil wawancara maupun komentar umanistic ive.28

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dalam pengumpulan datanya menggunakan metode deskriptif, yaitu pengumpulan data dari informan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang secara holistik bermaksut untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, baik itu perilakunya, persepsi, motivasi maupun tindakannya, dan secara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.29

Langkah-langkah dalam penelitian ini penulis berpedoman pada Mintarsih selaku Kepala Siaran Programa 2, dan informan tambahan yaitu :

1. Nicky Rahardianto selaku program director, 2. Dini Oktariani selaku penyiar

3. Rabiatul adawiyah selaku penyiar untuk di wawancara sebagai berikut:

28I Wayan Suwendra, Metodologi penelitian kualitatif dalam ilmu sosial, pendidikan kebudayaan, dan keagamaan. NilaCakra Publishing House badung: 2018

29 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018, hal. 6

(35)

1. Menentukan masalah yang mau di amati dan merumuskan sub masalah secara rinci

2. Merumuskan masalah secara jelas tujuan yang ingin di capai.

3. Melakukan penelaahan kepustakaan yang benar dan tepat.

4. Merumuskan metodologi penelitian, prosedur pengumpulan data dan melakukan susunan instrumen yang tepat.

5. Melakukan observasi ke lapangan untuk mendapat informasi atau pengumpulan data yang tepat.

6. Menganalisis data yang sudah di dapat.

7. Melakukan penulisan laporan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RRI Pro 2 Pekanbaru di Jl. Jendral Sudirman No.440, Tanah datar, Kec. Pekanbaru, Riau.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 27 mei sampai September 2022 3.3 Sumber Data Penelitian

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data.Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Sumber data primer merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber asli atau tidak melalui media, sumber data primer didapat berupa opini subjek atau orang secara individu atau kelompok. Maka sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, dan observasi langsung di RRI PRO 2 Pekanbaru.

(36)

23

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang di peroleh dari instansi terkait, buku- buku, media-media dokumentasi, arsip dan laporan-laporan terkait penelitian ini.30

3.4 Informan Penelitian

Informan adalah seseorang atau anggota kelompok diriset yang diharapkan mempunyai informasi penting.31 Informan penelitian terbagi menjadi 2 yaitu:

1. Informan Kunci (Key Informan)

Merupakan para ahli yang sangat memahami dan dapat memberikan penjelasan berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian dan tidak dibatasi dengan wilayah tempat tinggal, misalnya akademisi, budayawan, tokoh agama dan tokoh masyarakat.32

Informan kunci dalam penelitian ini adalah Mintarsih selaku Kasi RRI Pro 2 Pekanbaru, yang akan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan saat wawancara.

2. Informan Tambahan

Yaitu siapa saja yang ditemukan di wilayah penelitian yang dapat memberikan informasi tentang masalah yang diteliti.33

Informan tambahan dalam penelitian ini adalah Nicky Rahardianto selaku program director Kelas Inspirasi RRI Pro 2, Rabiatul Adawiyah selaku penyiar dan Dini Oktraiani selaku penyiar program Kelas Inspirasi, sehingga data yang diperoleh dapat menjadi lebih akurat. Informannya adalah sebagai berikut. Tabel 3.1

30Koyan .Metodologi Penelitian Kualitatif.pasca.undhika.ac.id, 5 januari 2017. hal 31

31 Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2001), hal. 101

32Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

Reineka,1980).hal. 188

33Ibid, hal. 62

(37)

Tabel 3.1 Informan Penelitian

No Nama Keterangan

1 Mintarsih (Informan Kunci) Kasi RRI Pro 2 Pekanbaru 2 Nicky Rahardianto (Informan

Tambahan)

Program Director

3 Dini Oktraiani (Informan Tambahan) Penyiar 4 Rabiatul adawiyah (informan

tambahan)

Penyiar

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data yaitu:

1. Observasi

Observasi disini diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung (tanpa mediator) sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut.34

Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan yang bersifat observasi partisipan yaitu penulis datang langsung ke lokasi penelitian untuk melihat manajemen RRI Pro 2 program Kelas Inspirasi dalam menarik minat pendengar.Penulis melakukan observasi yang hanya melihat dari luar tanpa adanya keterlibatan diri dalam jalannya program acara.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan antara periset (seseorang yang berharap mendapat informasi penting tentang suatu

34 Racmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hal. 110

(38)

25

objek).35Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.

Untuk memudahkan penulis dalam memperoleh data, penulis mengambil jenis wawancara semiterstuktur.Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depht interview, dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur.Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.36

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara menyalin atau mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini dokumentasi diperoleh melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip dari lembaga yang diteliti.37

Dokumentasi yang akan peneliti lakukan adalah memperoleh data dengan cara mencatat dan mengumpulkan data dari pihak RRI Pro 2 Pekanbaru serta mengambil gambar/ foto-foto yang dapat mewakili gambar kegiatan pada saat pengumpulan data dilakukan.

3.6 Validitas Data

Untuk mengetahui data yang dihasilkan benar/valid penulis menggunakan Triangulasi data untuk menggabungkan tiga data yaitu Observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam satu data utama.Validitas data adalah pengklarifikasian dengan memperhatikan

35 Rachmat Kriyanto, Riset Komunikasi, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group 2006), hal 100 dikutip dari berger, Arthur Asa, Media and Communication Research Methods, (London:Saga Publications 2000), hal. 111.

36 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta 2015), hal.

233.

37 Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmiah (Jakarta:Bumi Aksara 2003), hal. 143.

(39)

kompetensi subjek penelitian, tingkat autentisnya dan melakukan Triangulasi berbagai sumber data.38

Untuk kevaliditasan data ini peneliti menggunakan analisis triangulasi data yang mana menganalisis jawaban dan meneliti kebenarannya dengan data empiris. Untuk mendapatkan data dan meningkatkan kevaliditasan data maka peneliti akan menggunakan pengambilan data yang akan menggabungkan beberapa teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Menurut Moleong, Triangulasi merupakan tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan pengecekan sumber lain untuk pembanding, yaitu dengan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori dalam penelitian secara kualitatif.39

3.7 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, kemudian dilaksanakan pengolaan data dengan metode kualitatif, setelah itu dianalisis secara kualitatis dilakukan dengan langkah-langkah sebagaimana yang disampaikan oleh Moelong, yaitu:40

1. Kualifikasi data, yakni pengelompokkan data sesuai topik-topik pembahasan. 2.

2. Reduksi data, yakni memeriksa kelengkapan data untuk mencari data yang masih kurang dan mengesampingkan data yang kurang relevan.

3. Deskripsi data, yakni menguraikan data secara sistematis sesuai dengan topik-topik pembahasan.

4. Menarik kesimpulan, yakni merangkum uraian-uraian penjelasan kedalam susunan yang singkat dan padat.

38 Rachmat Kriyanto, Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hal. 196- 197.

39 J Lexy Moelong, “Moetode Penelitian Kualitaif”, (Bandung:PT. Rosda Karya, 2004), hal 330.

40 Lexy J Moelong, “Prosedur Penelitian”, ( Bandung: PT. Rineka Cipta, 2008 ), hal 330-331.

(40)

27

Berdasarkan langkah-langkah yang dilaksanakan dalam pengolahan data, maka analisis data yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah data deskriptif kualitatif.Yaitu, data yang dikumpulkan berupa kata- kata, gambar, dan bukan angka-angka.Dijelaskan dengan kalimat sehingga data yang diperoleh dapat dipahami maksud dan maknanya.

(41)

28 BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Sejarah RRI Pekanbaru

RRI pekanbaru merupakan suatu lembaga penyiaran publik dan sarana komunikasi yang penting dari masa kemerdekaan hingga sekarang, sehingga kita perlu mengetahui sejarah berdirinya RRI itu sendiri. RRI diresmikan pemerintah pada tanggal 11 September 1945 dan merupakan alat pemerintah yang dapat menyampaikan berita kemerdekaan Indonesia. RRI pertama kali bernama ”Reserve” untuk daerah bagian timur. Kemudian menjadi RRI Jawa Tengah tepatnya di Yogyakarta. Tahun 1945 sampai tahun 1966 RRI merupakan satu-satunya badan penyelenggara yang ada di Indonesia yang ditujukan untuk khalayak ramai.

Pada masa orde baru, radio swasta diterima oleh RRI untuk dapat menerima programnya sendiri, tetapi harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pada tahun 1957 dan akhir tahun 1958 pemerintah RI terlibat kekacauan peristiwa yang menamakan dirinya Pemerintah Republik Revolusioner (PPRI). Suasana pemberontakan PPRI ini mengguncang kehidupan Bangsa Indonesia. Di beberapa wilayah terjadi pemberontakan PPRI, untuk menanggulangi kericuhan rakyat Indonesia Pemerintah RI mengambil langkah untuk menhindarkan pertumpahan darah, maka dilakukan pengamanan terhadap daerah yang dikuasai oleh PPRI.

Pada tanggal 1 Maret 1957 pemerintah pusat mengirimkan beberapa pasukan pengamanan dari kesatuan angkatan darat dan disertakan penerangan angkatan darat yang disingkat dengan nama PENAD ke Provinsi Riau dengan sebutan istilah Team Penerangan Angkatan Darat yang dipimpin oleh kapten Syamsuri dari RTPI Jakarta sebagai salah satu upaya untuk membebaskan rakyat yang ketika itu di wilayah Riau daratan dan Riau lautan dikuasai oleh PPRI, tetapi dapat direbut kembali. Team

(42)

29

mulai melaksanakan usaha-usaha memberikan penerangan tentang kebijaksanaan pemerintah RI. Dalam 56 rombongan yang dipimpin oleh kapten Syamsuri ditambah tenaga dari RRI Pusat.

Dari team yang bertugas (team RRI ke Provinsi Riau) merupakan langkah awal ekstensi RRI stasiun Pekanbaru yang turut memberikan andil perjuangan khususnya membantu program pemerintah RI. Pemancar yang dimiliki ketika itu berkekuatan 300 watt merek standart yang dibawa oleh rombongan team pertama ke provinsi riau pada tahun 1958, gedung yang dipakai pada masa itu adalah rumah peninggalan Belanda dengan istilah Kontelir, terletak di jalan Ir.H.Juanda Pekanbaru dengan status tanah milik pemerintah daerah. Secara berangsur-angsur RRI Pekanbaru dibenahi dan ditata sedemikian rupa oleh rombongan team keempat, dan sebagai kepala Robinson Hutapea (1961-1962) yang mendatangkan dari pusat sebuah pemancar dengan kekuatan 5 Kwh dan 1 kw serta 1 buah jenis mobil Chevrolet sebagai sarana operasional siaran. RRI Pekanbaru secara berangsur-angsur meningkatkan operasi siarannya dengan perangkat peralatan yang cukup sederhana. RRI Pekanbaru masih mampu menyampaikan informasi menembus hutan rimba, gunung, laut, udara, dan desa-desa terpencil di Riau, bahkan diluar provinsi Riau masih menjadi perhatian masyarakat pendengar.

Dalam perjuangan Dwikora menumpas G30 SPKI tahun 1965, pemilu tahun 1971, 1977, 1982 dan 1987 RRI Pekanbaru tetap tampil melksanakan tugas pemerintah menurut kemampuan yang ada. Dari tahun 1957 penambahan bangunan gedung pemancar, gedung mesin diesel kekuatan 350 kva. Tahun 1980 tambahan bangunan kantor 700 meter lantai 2 di jalan Sudirman Pekanbaru.

RRI Pekanbaru mempunyai 4 programa yaitu: Programa 1 mengudara pada frekuensi 99,1 Mhz, Programa 2 untuk segmen remaja, sasaran khalayak usia 20-39 tahun, sasaran wilayah dan kota sekitarnya, untuk status sosial menengah keatas yang mengudara pada frekuesi 88,4 Mhz.

Sedangkan programa 3 yang mengudara pada frekuensi 91,2 Mhz khusus

(43)

berita, informasi, pendidikan, budaya, dan hiburan. Sasaran khalayaknya Usia 30-45 tahun dan pendidikan SLTA ke atas, sasaran wilayah 57 yaitu kota dan pedesaan dan status sosial semua merata. Siaran pro 3 di khususkan langsung dari Jakarta dan programa 4 yang mengudara di 93,3 Mhz.41

Radio Republik Indonesia (RRI) Pekanbaru didirikan pada tahun 1959. RRI berdiri mengemban tugas pemerintah daerah dan pusat. Radio Republik Indonesia Regional I Pekanbaru, semenjak berdirinya sampai sekarang ini telah dipimpin sebanyak 18 orang pimpinan seperti yang terlihat di tabel 4.1 ini.42

Tabel 4. 1

Pemimpin RRI Dari Tahun 1968 – Sekarang

No Nama Pemimpin Periode

1 R. Hutapea November 1958 – Februari 1968

2 Anwar Siregar Februari 1968 – Desember 1972 3 Amiruddin Siahaan Desember 1972 – Mei 1975

4 Azil Azwar Mei 1975 – September 1981

5 Zainal Abbas September 1981 – September 1984 6 Drs. Sukri September 1984 – Oktober 1992 7 Drs. Mukidi Oktober 1992 – Desember 1996 8 Drs. H. M. Amir, AS, MBA 14 Juni 1997 – 11 Maret 1999 9 Rahman Hakim, S. Sos 11 Maret 1999 – 5 Juni 2001 10 Drs. H. Nuryudi, MM 5 Juni 2001 – 5 Maret 2004 11 Syafri Rais, S. Sos 5 Maret 2004 – 10 Agustus 2005 12 Drs. Andar Kusnadi, MM 10 Agustus 2005 – 1 Oktober 2008 13 Drs. Muliardi, MM 18 Desember 2008 – 9 September 2009 14 Boy Massie, S. Sos 20 Oktober 2009 – 31 Desember 2011 15 Drs. Agung Susatyo 1 Januari 2012 – 21 Januari 2014 16 Drs. Effendi Afati 22 januari 2014 – 12 Januari 2015 17 Dra. Hj. Sumarlina, MM 16 Januari 2015 – 7 Oktober 2016 18 Drs. Edy Supakat, MM 10 Oktober 2016 – Sampai Sekarang

41 Dokumen LPP RRI

42 Dokumen LPP RRI

(44)

31

4.2 Visi dan Misi RRI Pekanbaru 1. Visi RRI Pekanbaru yaitu:

a. Menjadikan LPP RRI radio berjaringan teluas, pembangun karakter bangsa berkelas dunia.

2. Misi RRI Pekanbaru yaitu:

a. Memberikan pelayanan informasi terpercaya yang dpat menjadi acuan dan sarana control social masyarakat dengan memperhaikan kode etik jurnalis/kode etik penyiaran.

b. Mengembangkan siaran pendidikan untuk mencerahkan, mencerdaskan dan memberdayakan serta mendorong kreatifitas masyarakat dalam kerangka bangunan karakter bangsa.

c. Menyelenggarakan siaran yang bertujuan menggali, melestarikan dan mengembangkan budaya-budaya bangsa, memberikan hiburan yang sehat bagi keluarga, membenttuk budi pekerti dan jati diri bangsa di tengah globalisasi.

d. Menyelenggarakan program siaran berspektif gender yang sesuai dengan budaya bangsa dan melayani kebutuhan kelompok minoritas.

e. Memperkuat program siaran di wilayah perbatasan untuk menjaga kedaulatan NKRI.

f. Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran yang mencerminkan politik negara dan citra positif bangsa.

g. Meningkatkan partisipasi publik dalam proses penyelenggaraan siaran mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi program siaran.

h. Meningkatkan kualitas audio dan memperluas jangkauan siaran secara nasional danmengadaptasi perkembangan teknologi

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendesain suatu sistem cerdas agroindustri hijau menggunakan sistem inferensi fuzzy, yang diberi nama SICAH.. Pengembangan sistem cerdas ini


 Evaluasi standar Pendidikan dilaksanakan secara paralel atau bersamaan dalam suatu siklus penjaminan mutu internal, minimal setiap 1 (satu) tahun sekali dalam tahun

Hal ini juga dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Blitar, dalam rangka menjaga kepercayaan masyarakat dan mengatasi kendala- kendala yang

Weston dan Brigham (2008) mengatakan bahwa Kebijakan struktur modal merupakan kebijakan perusahaan yang bertujuan untuk menentukan sumber pembiayaan kegiatan operasi

Mampu Melakukan kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan yang meliputi pengawasan dan pembinaan SAB, pengawasan dan pembinaan JAGA, pengawasan dan pembinaan TTU ( Tempat Tempat Umum )

Selain dari kunjungan Presiden, tonggak kemajuan penting lainnya untuk Indonesia pada ILC tahun ini mencakup partisipasi seorang pemimpin kaum muda Indonesia, kontribusi Indonesia

Pati terbagi menjadi dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dengan struktur makromolekul linier yang dengan iodium

Selain melalui kuesioner, pengumpulan data dalam penelitian ini juga dilakukan dengan cara probing yang digunakan untuk mengetahui lebih dalam mengenai kecenderungan yang