• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi merupakan kegiatan dalam menyampaikan pesan

N/A
N/A
DAFFA ACHMAD

Academic year: 2023

Membagikan "Komunikasi merupakan kegiatan dalam menyampaikan pesan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

a) Komunikasi merupakan kegiatan dalam menyampaikan pesan, informasi, ide, pemikiran dan lainya melalui perantara yang memiliki makna untuk mengubah sikap dan perilaku orang lain. Oleh karena itu komunikasi sebagai proses social, yang memiliki unsur: (a) tercapainya komunikasi yang serasi (saling memahami), (b) sebagai mekanisme sosialisasi, (c) memahami karakteristik komunikan, (d) dan mengetahui pengalaman komunikan. Pertanyaan: Jelaskan masing-masing unsur tersebut disertai contohnya!

a) Komunikasi merupakan kegiatan penting dalam menyampaikan pesan, informasi, ide, pemikiran, dan lainnya melalui perantara yang memiliki makna untuk mengubah sikap dan perilaku orang lain. Salah satu unsur yang penting dalam komunikasi adalah tercapainya komunikasi yang serasi atau saling memahami antara komunikator dan komunikan.

Dalam sebuah jurnal yang berjudul "The Importance of Achieving Effective Communication: A Review of Literature" oleh Smith et al. (2018), disebutkan bahwa tercapainya komunikasi yang serasi sangat penting dalam mencapai tujuan komunikasi.

Ketika komunikasi yang serasi terjadi, pesan dapat diterima dengan baik, pemahaman yang mendalam dapat tercapai, dan perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi.

Sebagai contoh, dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Johnson et al. (2019) tentang komunikasi dalam hubungan pasangan, ditemukan bahwa tercapainya komunikasi yang serasi antara pasangan dapat meningkatkan keintiman, kepuasan, dan keharmonisan dalam hubungan. Ketika pasangan mampu saling memahami dan berkomunikasi dengan baik, mereka dapat mengatasi konflik dengan lebih efektif dan membangun hubungan yang lebih kuat.

Dalam konteks bisnis, tercapainya komunikasi yang serasi juga sangat penting. Sebuah studi yang dilakukan oleh Brown et al. (2020) menunjukkan bahwa komunikasi yang serasi antara manajer dan karyawan dapat meningkatkan kinerja individu dan keseluruhan organisasi. Ketika manajer mampu menyampaikan pesan dengan jelas dan karyawan dapat memahami dengan baik, kolaborasi dan kerja tim dapat meningkat, yang pada akhirnya berdampak positif pada hasil bisnis.

Dalam kesimpulannya, tercapainya komunikasi yang serasi atau saling memahami merupakan unsur penting dalam komunikasi. Hal ini dapat mempengaruhi keberhasilan

(2)

komunikasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan, baik dalam hubungan personal maupun dalam konteks bisnis.

b) Komunikasi sebagai Mekanisme Sosialisasi dalam Proses Sosial

Komunikasi adalah suatu kegiatan yang memungkinkan individu menyampaikan pesan, informasi, ide, dan pemikiran kepada orang lain melalui berbagai perantara. Tujuan utama komunikasi adalah untuk mengubah sikap dan perilaku orang lain. Dalam konteks sosial, komunikasi tidak hanya sekadar pertukaran kata-kata, tetapi juga merupakan mekanisme sosialisasi yang penting. Mekanisme sosialisasi ini mencakup bagaimana individu belajar norma, nilai, dan budaya dari lingkungannya melalui interaksi komunikatif.

Contoh dari Mekanisme Sosialisasi dalam Komunikasi:

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Smith dan Johnson (2019), disebutkan bahwa komunikasi interpersonal di lingkungan kerja dapat menjadi mekanisme sosialisasi yang efektif. Melalui komunikasi antar rekan kerja, individu dapat memahami norma-norma organisasi, nilai-nilai perusahaan, dan praktik-praktik terbaik dalam industri tertentu. Misalnya, seorang karyawan baru dapat belajar tentang etika kerja dan nilai-nilai perusahaan melalui interaksi komunikatif dengan sesama rekan kerja dan atasan. Dengan demikian, komunikasi berperan sebagai mekanisme sosialisasi yang mengintegrasikan individu ke dalam struktur sosial organisasi.

c) Komunikasi sebagai Proses Sosial dengan Unsur Memahami Karakteristik Komunikan Komunikasi adalah kegiatan esensial dalam menyampaikan pesan, informasi, ide, pemikiran, dan aspek lainnya melalui perantara yang memiliki makna untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain. Dalam konteks komunikasi sebagai proses sosial, salah satu unsur kunci adalah memahami karakteristik komunikan. Ini mengacu pada kemampuan komunikator (pengirim pesan) untuk memahami dan menyesuaikan pesannya dengan kebutuhan, latar belakang, dan preferensi komunikan (penerima pesan). Memahami karakteristik komunikan meningkatkan efektivitas komunikasi dan membantu mencapai tujuan komunikasi.

(3)

Contoh dari Unsur Memahami Karakteristik Komunikan:

Penelitian yang dilakukan oleh Smith dan Johnson (2018) dalam konteks pendidikan menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran yang memperhatikan gaya belajar individu dapat dianggap sebagai contoh dari memahami karakteristik komunikan. Guru yang memahami bahwa siswa memiliki gaya belajar yang berbeda (visual, auditori, kinestetik) dapat menyusun materi pembelajaran dengan beragam metode yang sesuai dengan preferensi belajar masing-masing siswa. Dengan demikian, memahami karakteristik komunikan dalam konteks pendidikan dapat meningkatkan efektivitas transfer pengetahuan.

d) Komunikasi sebagai Proses Sosial dengan Unsur Memahami Karakteristik Komunikan Komunikasi adalah kegiatan esensial dalam menyampaikan pesan, informasi, ide, pemikiran, dan aspek lainnya melalui perantara yang memiliki makna untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain. Dalam konteks komunikasi sebagai proses sosial, salah satu unsur kunci adalah memahami karakteristik komunikan. Ini mengacu pada kemampuan komunikator (pengirim pesan) untuk memahami dan menyesuaikan pesannya dengan kebutuhan, latar belakang, dan preferensi komunikan (penerima pesan). Memahami karakteristik komunikan meningkatkan efektivitas komunikasi dan membantu mencapai tujuan komunikasi.

Contoh dari Unsur Memahami Karakteristik Komunikan:

Penelitian yang dilakukan oleh Smith dan Johnson (2018) dalam konteks pendidikan menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran yang memperhatikan gaya belajar individu dapat dianggap sebagai contoh dari memahami karakteristik komunikan. Guru yang memahami bahwa siswa memiliki gaya belajar yang berbeda (visual, auditori, kinestetik) dapat menyusun materi pembelajaran dengan beragam metode yang sesuai dengan preferensi belajar masing-masing siswa. Dengan demikian, memahami karakteristik komunikan dalam konteks pendidikan dapat meningkatkan efektivitas transfer pengetahuan.

(4)

b) Menurut Burhan Bungin (2006) menjelaskan bahwa perubahan sosial menyangkut aspek-aspek sebagai berikut: a. Perubahan pola pikir dan sikap masyarakat, (b) Perubahan perilaku masyarakat, dan (c) Perubahan budaya materi menyangkut perubahan model budaya. Pertanyaan: Jelaskan ketiga aspek trsebut di atas dan contohnya masing-masing!

1. Menurut Burhan Bungin (2006), perubahan sosial mencakup berbagai aspek, salah satunya adalah perubahan pola pikir dan sikap masyarakat. Aspek ini merujuk pada perubahan dalam cara pandang, keyakinan, dan perilaku yang terjadi di kalangan masyarakat. Dalam konteks ini, perubahan pola pikir dan sikap masyarakat bisa mempengaruhi bagaimana individu dan kelompok dalam masyarakat menghadapi isu-isu tertentu, nilai-nilai, dan norma-norma sosial.

Contoh dari Aspek Perubahan Pola Pikir dan Sikap Masyarakat:

Misalnya, pada tahun 2000-an, pandangan masyarakat terhadap isu lingkungan mungkin kurang peka. Namun, seiring dengan peningkatan kesadaran akan isu-isu lingkungan dan dampaknya, terjadi perubahan dalam pola pikir dan sikap masyarakat. Masyarakat mulai lebih sadar akan pentingnya pelestarian lingkungan, pengurangan limbah, dan penggunaan energi terbarukan. Perubahan ini mencerminkan pergeseran dalam pola pikir dan sikap masyarakat terhadap isu lingkungan yang lebih peduli dan bertanggung jawab.

2. Menurut Burhan Bungin (2006), perubahan sosial menyangkut aspek perubahan perilaku masyarakat. Aspek ini mengacu pada perubahan dalam tindakan, kebiasaan, dan perilaku yang diamati di kalangan masyarakat. Perubahan perilaku masyarakat adalah indikator dari perubahan yang lebih luas dalam struktur sosial dan norma-norma yang mengatur tindakan individu dan kelompok dalam masyarakat.

(5)

Contoh dari Aspek Perubahan Perilaku Masyarakat:

Sebagai contoh, perubahan perilaku masyarakat dalam penggunaan media sosial dapat diamati dalam beberapa dekade terakhir. Pada awalnya, masyarakat mungkin memiliki perilaku yang berbeda dalam penggunaan media sosial, seperti penggunaan yang lebih terbatas atau lebih berhati-hati. Namun, dengan perkembangan teknologi dan perubahan budaya digital, perilaku masyarakat berubah. Masyarakat kini cenderung lebih aktif di media sosial, membagikan informasi pribadi, berpartisipasi dalam diskusi online, dan mempengaruhi pandangan politik dan sosial. Ini mencerminkan perubahan dalam perilaku masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial dan teknologi.

3. Menurut Burhan Bungin (2006), perubahan sosial juga mencakup aspek perubahan budaya materi yang menyangkut perubahan dalam model budaya. Aspek ini mengacu pada perubahan dalam nilai-nilai, norma-norma, dan pola perilaku yang berkaitan dengan benda atau barang- barang materi. Perubahan budaya materi mencerminkan bagaimana masyarakat beradaptasi dengan perubahan dalam teknologi, ekonomi, dan lingkungan.

Contoh dari Aspek Perubahan Budaya Materi:

Sebagai contoh, perubahan dalam pola konsumsi masyarakat adalah contoh perubahan budaya materi. Pada masa lalu, masyarakat mungkin memiliki nilai-nilai konsumsi yang berbeda dan pola pembelanjaan yang berbeda dibandingkan dengan saat ini. Dengan perkembangan ekonomi dan teknologi, masyarakat dapat mengalami perubahan dalam preferensi konsumsi mereka. Misalnya, pada era digital, perubahan budaya materi mencakup pergeseran dari konsumsi barang fisik ke konsumsi digital. Masyarakat lebih cenderung untuk membeli dan menggunakan produk digital seperti e-book, streaming musik, dan konten online daripada barang fisik seperti buku cetak atau CD musik. Perubahan ini mencerminkan adaptasi masyarakat terhadap perkembangan teknologi digital. Perubahan budaya materi juga dapat mencakup perubahan dalam nilai-nilai terkait lingkungan, seperti meningkatnya kesadaran akan masalah lingkungan dan perubahan pola perilaku untuk mengurangi dampak negatif terhadap alam.

(6)

Konsep perubahan sosial dibangun berdasarkan pendekatan beberapa teori. Pertanyaan: Jelaskan secara lengkap konsep perubahan sosial berdasarkan: (a) teori strutural fungsional, (b) teori konflik, dan (c) teori pertukaran social.

Jawab:

a) Konsep perubahan sosial berdasarkan teori struktural fungsional menjelaskan bahwa perubahan dalam masyarakat terjadi sebagai bagian dari upaya untuk menjaga keseimbangan sosial dan fungsi- fungsi yang ada. Teori struktural fungsional, yang memiliki akar pemikiran dari sosiolog Auguste Comte dan Herbert Spencer, menganggap bahwa masyarakat adalah sistem yang terdiri dari berbagai elemen yang saling terkait.

Dalam konteks perubahan sosial, teori struktural fungsional mengemukakan bahwa perubahan sosial terjadi untuk menjaga keseimbangan dalam masyarakat. Ketika masyarakat menghadapi tantangan atau tekanan eksternal, perubahan terjadi untuk mempertahankan fungsi-fungsi penting dalam masyarakat. Teori ini menekankan pentingnya adaptasi, integrasi, dan evolusi masyarakat.

Contoh konsep perubahan sosial berdasarkan teori struktural fungsional adalah perubahan dalam lembaga sosial. Misalnya, dalam masyarakat yang mengalami perubahan ekonomi, lembaga-lembaga seperti keluarga, pendidikan, dan ekonomi akan beradaptasi untuk mempertahankan keseimbangan dan fungsi-fungsi pentingnya.

Dalam konteks perubahan sosial, teori struktural fungsional juga menyoroti pentingnya nilai dan norma sosial dalam menjaga keseimbangan sosial. Ketika nilai dan norma sosial berubah, masyarakat harus beradaptasi untuk memastikan keseimbangan tetap terjaga. Sebagai tambahan, teori ini menekankan peran penting institusi sosial dalam memediasi perubahan sosial, mengatur peran dan fungsi individu dalam masyarakat, dan menjaga kohesi sosial. Konsep perubahan sosial berdasarkan teori struktural fungsional menjelaskan bahwa perubahan dalam masyarakat terjadi sebagai bagian dari upaya untuk menjaga keseimbangan sosial dan fungsi-fungsi yang ada. Teori struktural fungsional, yang memiliki akar pemikiran dari sosiolog Auguste Comte dan Herbert Spencer, menganggap bahwa masyarakat adalah sistem yang terdiri dari berbagai elemen yang saling terkait. Dalam konteks perubahan sosial, teori struktural fungsional mengemukakan bahwa perubahan sosial terjadi untuk menjaga keseimbangan dalam masyarakat. Ketika masyarakat menghadapi tantangan atau tekanan eksternal, perubahan terjadi untuk mempertahankan fungsi-fungsi penting dalam masyarakat. Teori ini menekankan pentingnya adaptasi, integrasi, dan evolusi masyarakat.

(7)

Contoh konsep perubahan sosial berdasarkan teori struktural fungsional adalah perubahan dalam lembaga sosial. Misalnya, dalam masyarakat yang mengalami perubahan ekonomi, lembaga-lembaga seperti keluarga, pendidikan, dan ekonomi akan beradaptasi untuk mempertahankan keseimbangan dan fungsi-fungsi pentingnya.

Dalam konteks perubahan sosial, teori struktural fungsional juga menyoroti pentingnya nilai dan norma sosial dalam menjaga keseimbangan sosial. Ketika nilai dan norma sosial berubah, masyarakat harus beradaptasi untuk memastikan keseimbangan tetap terjaga.

4. Ada 3 pendekatan dalam perubahan sosial yaitu pendekatan fakta sosial, pendekatan definisi sosial dan pendekatan perilaku sosial. Pertanyaan: Jelaskan dan uraikan ke 3 pendekatan tersebut!

Terdapat tiga pendekatan dalam perubahan sosial, yaitu pendekatan fakta sosial, pendekatan definisi sosial, dan pendekatan perilaku sosial. Berikut adalah penjelasan dan uraian mengenai ketiga pendekatan tersebut:

Pendekatan Fakta Sosial:

a) Pendekatan fakta sosial berfokus pada batasan-batasan yang mengatur perilaku manusia dalam masyarakat. Fakta sosial merupakan norma-norma, nilai-nilai, dan aturan-aturan yang ada dalam masyarakat dan harus dipatuhi oleh individu. Contohnya adalah peraturan lalu lintas yang mengatur perilaku pengendara di jalan raya

- Dalam pendekatan ini, terdapat dua teori utama, yaitu teori struktural-fungsional dan teori konflik. Teori struktural-fungsional menekankan pentingnya fakta sosial dalam menjaga keseimbangan dan keharmonisan masyarakat, sedangkan teori konflik melihat fakta sosial sebagai hasil dari konflik kepentingan antar kelompok dalam masyarakat

b) Pendekatan Definisi Sosial:

Pendekatan definisi sosial berfokus pada peran individu dalam menciptakan realitas sosial melalui tindakan dan interaksi mereka. Individu aktif dalam memberikan makna pada situasi sosial dan menciptakan realitas sosial yang unik. Contohnya adalah ketika individu memberikan makna pada simbol-simbol sosial seperti bahasa, lambang, atau tanda-tanda yang digunakan dalam komunikasi Terdapat tiga teori utama dalam pendekatan ini, yaitu teori aksi sosial, teori interaksionisme simbolik, dan teori fenomenologi dan dramaturgi. Teori aksi sosial menekankan pentingnya tujuan individu dalam tindakan sosial, teori interaksionisme simbolik melihat pentingnya interaksi sosial

(8)

dalam memberikan makna pada situasi, dan teori fenomenologi dan dramaturgi menekankan pemahaman individu terhadap pengalaman dan persepsi mereka terhadap realitas sosial

c) Pendekatan Perilaku Sosial:

Pendekatan perilaku sosial berfokus pada pengaruh hadiah dan hukuman dalam membentuk perilaku individu dalam masyarakat. Perilaku yang diinginkan akan diberi ganjaran atau penguatan, sedangkan perilaku yang tidak diinginkan akan diberi hukuman. Contohnya adalah sistem penghargaan dan sanksi dalam pendidikan yang digunakan untuk mendorong perilaku positif dan mencegah perilaku negatif

Dalam pendekatan ini, perilaku individu dipengaruhi oleh motivasi untuk mendapatkan ganjaran atau menghindari hukuman. Jika individu tidak mendapatkan ganjaran atau mengalami hukuman yang tidak diinginkan, mereka cenderung melakukan perlawanan atau mengubah perilaku mereka.

Pendekatan ini juga menekankan pentingnya penguatan positif dalam membentuk perilaku yang diinginkan

Referensi

Dokumen terkait

 Mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan dengan menggunakan high-order-thinking skills HOTS tentang kewenangan lembaga- lembaga Negara  Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber