• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA KOMUNIKASI DAKWAH MAJELIS DZIKIR THARIQAH AL ROSULI AL MUHAMMADIYATI AL HAQMALIYATI DALAM MEMBENTUK SPIRITUALITAS MURID DI DESA BENGBULANG, KECAMATAN KARANGPUCUNG, KABUPATEN CILACAP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "POLA KOMUNIKASI DAKWAH MAJELIS DZIKIR THARIQAH AL ROSULI AL MUHAMMADIYATI AL HAQMALIYATI DALAM MEMBENTUK SPIRITUALITAS MURID DI DESA BENGBULANG, KECAMATAN KARANGPUCUNG, KABUPATEN CILACAP"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Batasan Masalah

Penelitian ini membahas tentang pola komunikasi Majelis Dzikir Tarikah Dzikir al Rosuli al Muhammadiyati al Haqmaliyati dalam membentuk spiritualitas santri. Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Majelis Dzikir Tariqah al Rosuli al Muhammadiyati al Haqmaliyati yang berlokasi di Desa Bengbulang, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi pembaca, untuk memahami pola komunikasi dakwah Dewan Thariqah Dzikir al Rosuli al Muhammadiyati al Haqmaliyati dalam membentuk spiritualitas santri. Bagi lembaga-lembaga Islam, baik lembaga pendidikan, dakwah, ormas Islam dan sebagainya memanfaatkan pola komunikasi dakwah untuk mewujudkan tujuan dakwah.

Telaah Pustaka

Ketiga jurnal penelitian Riska Octavia Habie, Siti Achiria tahun 2018 berjudul “Peran Spiritualitas Dalam Pemilihan Produk Kecantikan (Studi pada Konsumen Muslimah di Kabupaten Gorontalo)” yang menyimpulkan bahwa peran spiritualitas diketahui mempengaruhi pemilihan produk kecantikan. kecantikan. konsumen Muslimah di wilayah Kabupaten Gorontalo, hal ini dikarenakan label kategori Halal menjadi perhatian meskipun bukan merupakan faktor yang paling dominan. Penelitian ini pertama dilihat dari subjek dan objek penelitian yaitu model komunikasi dakwah Majelis Dzikir Tarikah al Rosuli al Muhammadiyati al Haqmaliyati dalam membentuk spiritualitas santri.

Sistematika Pembahasan

Berisi laporan hasil penelitian tentang pola komunikasi majelis Dzikir Tariqah al Rosuli al Muhammadiyati al Haqmaliyati dalam membentuk spiritualitas santri dengan dua sub bab, sub bab pertama berisi tentang ikhtisar Dzikir Tariqah al Rosuli al Muhammadiyati al Majelis Haqmaliyati meliputi; Sejarah berdirinya, letak geografis, struktur organisasi dan kondisi mursyid dan santri. Sub bab kedua adalah pemaparan data dan analisis data pola komunikasi dakwah dan peran mursyid dalam membangun spiritualitas santri.

LANDASAN TEORI

Teori Konstruktivisme

Realitas objektif adalah definisi realitas yang kompleks (termasuk ideologi dan kepercayaan) serta rutinitas tindakan dan perilaku berpola yang umumnya diinternalisasi individu sebagai fakta. Objektifikasi adalah hasil yang telah dicapai baik secara mental maupun fisik oleh aktivitas eksternalisasi seseorang. Kebudayaan, yang berstatus realitas objektif, ada di luar kesadaran manusia, “ada” untuk.

Siswa sendirilah yang harus menginterpretasikan apa yang ia pelajari atau pelajari dengan menyesuaikan dengan pengalamannya. Proses dan hasil konstruksi pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan menjadi batasan konstruksi pengetahuan yang akan datang.

Pengertian Spiritualitas

Dari situlah jalan hidup orang beriman pada umumnya ditujukan untuk mencapai kebahagiaan setelah kematian, suatu keadaan yang dapat dicapai melalui sarana tidak langsung dan partisipasi simbolik dalam kebenaran Tuhan, dengan melakukan perbuatan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam dunia Sufi, 'jiwa' atau 'roh' atau 'hati' juga merupakan pusat vital organisme hidup dan juga, dalam realitas yang lebih halus, "tempat kedudukan" suatu substansi yang melampaui segala bentuk kepribadian.92 Sufi mengekspresikan diri mereka dalam bahasa yang sangat dekat dengan Al-Qur'an dan ekspresi mereka yang ringkas dan terpadu yang mencakup seluruh esensi ajaran. Dari warisan-warisan yang telah ada, yaitu kebenaran-kebenaran hakiki kaum sufi, lahirlah perilaku yang memiliki tujuan obyektif (Tuhan), tak terkecuali esoterisme dalam agama-agama tertentu, langkah awal untuk membuat umatnya mencari tujuan obyektif. , mereka memiliki metode khusus untuk mengeksplorasi tingkat spiritualitas.

Maksudnya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada iman kepada Allah; (tetap di atas) fitrah Allah, yang menciptakan manusia menurut fitrah itu. tiada perubahan pada sifat Allah. Jiwa atau jiwa - dalam pengertian sufi - "tidak diciptakan" dalam intipati yang kekal, tetapi dicipta kerana ia adalah kesatuan sifat pertama.

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Ila hadarotin jami'il ahlil silsilatihim wa silsilatil masyayih janati arrosuli almuhammadiyati wal Haqmaliyati ila hadorotin nabiyil musthofa Muhammad Rosulillahi SAW, waila almarhum Syedina Hasan wa Husain, waila almarhum Syedina Zainal Abidin, waila almarhum Syaikh Imam Jafar Shodi Imam. Da'i dalam kajian ini adalah mursyid dan mad'u adalah pelajar atau jemaah Majlis Dzikir Thariqah Al Rosuli Al Muhammadiyati Al Haqmaliyati. Berdasarkan data yang dikumpul oleh penulis melalui pemerhatian dan temu bual dengan para mursyid dan jemaah tariqah, dapatlah penulis simpulkan bagaimana corak komunikasi dakwah mempengaruhi kerohanian jemaah (mahasiswa) terhadap majlis Thariqah Al Rosuli Al Dzikir- bertambah baik.

Jamaah menegaskan hal ini dengan selalu mendengarkan baik-baik setiap perkataan yang disampaikan mursyid. Ungkapan sebagian jamaah bahwa mereka semakin konsisten membaca Al-Qur'an setelah masuk tarekat. Suluk juga menambah keakraban jamaah dan akan muncul sikap saling peduli di antara mereka.

Mengungkap Pengalaman Sufi; Pengalaman Keagamaan Jama'ah Maulid al-Diba' Giri Kusuma, Yogyakarta: Perpustakaan Mahasiswa.

Subjek dan Objek Penelitian

Sumber Data Penelitian

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat ukur atau alat pengambilan data secara langsung tentang subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Untuk memperoleh data primer dari penelitian ini, penulis akan melakukan wawancara dengan peneliti. Data sekunder atau bekas adalah data yang diperoleh melalui pihak lain yang peneliti tidak peroleh langsung dari subyek penelitiannya.

Untuk memperoleh data sekunder, penulis memperoleh data dari dokumentasi Dewan Tarekat Dzikir al Rosuli al Muhammadiyati al Haqmaliyati dan buku-buku yang relevan dengan penelitian.

Metode Pengumpulan Data

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan, yang juga kita jawab secara lisan, yaitu melalui kontak langsung dengan sumber informasi107. Dalam hal ini, penulis akan berdialog langsung dengan mursyid sebagai subjek dan siswa sebagai objek, yang dipilih secara acak oleh penulis. Metode observasi disebut juga metode observasi, yaitu suatu cara pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan tingkah laku secara cermat dan sistematis melalui pengamatan langsung dan pengamatan terhadap individu atau kelompok.

Dalam praktiknya, penulis akan mencoba mengamati proses perilaku alamiah subjek, yang dapat membantu dalam memperoleh gambaran atau data tentang pola komunikasi himpunan dzikir dalam membangun spiritualitas siswa, serta dalam menilai dan mengevaluasi. Metode pendokumentasiannya adalah semua bahan tertulis atau film.109 Metode ini memperoleh gambaran tentang majelis Dzikir Tariqah al Rosuli al Muhammadiyati al Haqmaliyati dan jumlah santri, kondisi majelis dzikir, struktur organisasi dan dokumentasi dalam bentuk buku, yang penulis butuhkan untuk mendapatkan data penelitian.

Teknik Analisis Data

Waila arwahi kulu wawaliyin wawaliya tilahita'ala min masyriqil ardi wama goribihim fi bahriha wa bahriha ainama kanu wakainu fi'ilmikawahalat arwahuhum ya maulana ya robbal 'alamin al fatihah. Ila hadarotin jami'il ahllil silsilatihim wa silsilatil masyayih janati arrosuli almuhammadiyati wal sathoriyati ila hadorotin nabiyil musthofa Muhammad Rosulillahi SAW, wa ila arwahi ya syaidina Fatimatul zahro rodiyallohu anha, wa ila arwahi syaidina Ali bin Abi Tholib karomallohu waj huh, wa ila arwahi syyadina Imam Hasan Husain, waila arwahi syaidina Syaikh Imam Zainal Abidin, waila arwahi Syaikh Imam Muhammad Baqir, waila arwahi Syaikh Imam Ruhaniyati Za'afar Shodiq, waila arwahi Qutubu robani Syaikh Imam Abi Yazid Busthomi, waila arwahi Syaikh Maghrobi, waila aaarwahi Sya ikh Muhammad Ibnu Arrobi, waila arwahi Syaikh Mudhokar, waila arwahi Syaikh Qutub Abi Hasan. Tsuma ila arwahi Syaikh Imam Abi Hamid Muhammad Al Gozali, waila arwahi Syaikh Ahmad Daerrobi, waila arwahi Syaikh Abi Abbas Ahmad bin Ali Albuni, waila arwahi Syaikh Nazilil Haq, waila arwahi Syaikh Hamdan Nabani, waila arwahi SyaikhYasin bin Isya Al fandani, waila arwahi Syaikh Ahmad Khotib bin Asmawi Albantani, waila arwahi Syaikh Ahmad Syukuri bin Muhammad Hasyim Albantani, Qodo sholahu ruhahum wanawarohum wadzurihahum wanafa'na fihim syaiulillahi lahum al fatihah.

120 Ahmad Anas, Menyingkap Pengalaman Sufi; Pengalaman Beragama Jama'ah Maulid al-Diba' Giri Kusuma, (Yogyakarta: Perpustakaan Pelajar, 2003), hlm. Memberi nasihat biasanya dilakukan setiap kali jemaah menziarahi mursyid dengan persembahan yang menyentuh hati jemaah. Teladan mursyid terserlah pada sikap jemaah yang mengakui semakin mudah dan senang untuk beshodaqoh, menolong orang lain, husnudzon kepada orang lain.

Hal ini terlihat dari perubahan yang dirasakan jamaah dari segi spiritualitasnya, yang berbeda dengan sebelum mereka bergabung dengan tarekat.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penyajian Data

Selepas seluruh masyarakat berkumpul untuk menjadi satu dalam organisasi tariqah yang sama, setiap orang hendaklah mengikut tariqah seperti yang dianjurkan oleh mursyid. Dengan konsep surah al-Ikhlas di atas, diharapkan para jemaah dapat mencapai makrifat dan tidak terlalu menggemari dunia ini. Tetapi ada juga yang telah dilaksanakan untuk masyarakat umum, tetapi masih ada sekatan ke atas jamaah anak lelaki dan perempuan dan diisi oleh kyai tertentu yang diminta oleh mursyid.

Sifat Mursyid yang peramah, bijak dan fleksibel membuatkan para jemaah haji baru merasa akrab dengannya. Contoh lain dilakukan oleh jemaah apabila salah seorang daripada mereka sakit, maka seluruh jemaah memberi perhatian yang baik kepada orang yang sakit.

Analisis Data

Kajian juga dijalankan dengan sesi soal jawab bagi meningkatkan kefahaman agama bagi jemaah yang dijalankan secara berasingan antara jemaah lelaki dan jemaah perempuan. Ini terbukti apabila jemaah solat, membaca al-Quran bersama-sama dan sering bersendirian apabila ada masa lapang selain berzikir. Pengalaman beragama dilalui oleh jemaah selepas melaksanakan ibadah yang diberikan oleh mursyid, dengan penghayatan yang mendalam jemaah akan menikmati setiap ibadah yang dilakukan di bawah bimbingan mursyid.

Mursyid membangun spiritualitas santri, yakni dengan tausiah yang diberikan pada saat mereka melakukan tawajjuh atau pada waktu-waktu tertentu saat jamaah bersahabat dengan mursyid. Pengungkapan pengalaman sufi; Pengalaman Keagamaan Jama'ah Maulid al-Diba' Giri Kusuma, Perpustakaan Pelajar, Yogyakarta bekerja sama dengan Walisongo Press, Semarang.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran-Saran

Kepada mursyid agar tetap menjaga perannya sebagai mursyid yang dapat menjadi panutan yang baik bagi jamaahnya, membimbing, menasihati dan memberi contoh yang baik agar jamaahnya senantiasa melaksanakan tugasnya secara konsisten. Selalu berusaha melayani jamaah saat jamaah membutuhkan bimbingan agar jamaah merasa nyaman dan senang menjalankan ibadah hanya karena Allah semata. Diharapkan jemaah selalu istiqomah dalam menjalankan segala perintah yang diberikan oleh mursyid, sehingga kualitas ibadahnya meningkat, hati menjadi lebih suci dan tenteram, serta terjalin hubungan baik dengan Allah dan terjaga. sesama manusia. rakyat.

Berusahalah menjadi orang yang berhati suci di mana pun Anda berada dan gunakan ilmu yang Anda peroleh dari mursyid.

Penutup

Peran Spiritualitas Dalam Pemilihan Produk Kecantikan (Studi Pada Konsumen Muslim di Kabupaten Gorontalo)”, https://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/ab/article/view/862 (diakses 27 November 2022) 19,53).Nurhadi, Zikri Fachrul and Achmad Wildan Kurniawan, “Studi Efektivitas Pesan dalam Komunikasi,” Jurnal Komunikasi 3, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta.

Kajian Spiritualitas Pencari Kesembuhan pada Landasan Teologi Wisatawan di Obyek Wisata Banyu Panas Gempol Palimanan Cirebon, https://jurnalharmoni.kemenag.go.id/index.php/harmoni/article/view/329 (tilganget 27. november , 2022, 21.53).

Referensi

Dokumen terkait

1. Mengamati kondisi majelis taklim Al-Madani di Desa Palingkau Lama Kecamatan Kapuas Murung Kabupaten Kapuas. Mengamati sarana dan prasarana majelis taklim Al-Madani

bagaimana mungkin mereka yang sudah terpuruk dengan keadaan diri sendiri yang terkucilkan dari lingkungan sosialnya masih harus terbebani dengan harapan-harapan