• Tidak ada hasil yang ditemukan

kondisi sosial ekonomi masyarakat pelebaran jalan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "kondisi sosial ekonomi masyarakat pelebaran jalan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PELEBARAN JALAN BY PASS JALUR DUA DI KELURAHAN PASAR AMBACANG

KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG BY :

Wilda Sulisiawati* Drs. Edi Suarto, M.Pd **Rika Despica, S.Pd., M.Si * Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat *

Staf Pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Kondisi Sosial Ekonomi dilihat dari kondisi rumah, kondisi hubungan sosial, kondisi mata pencaharian dan kondisi pendapatan Masyarakat Pelebaran Jalan By Pass jalur dua di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang. Jenis penelitian ini tergolong penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh Kepala Keluarga (KK) 850 yang bertempat tinggal di Kecamatan Kuranji Kota Padang, sampel penelitian diambil dengan dua cara, sampel wilayah diambil dengan teknik Purposive Sampling (penunjukan) yaitu hanya mengambil 3 (tiga) kampung/desa yang berada di Kelurahan Pasar Ambacang yaitu: Ketaping, Kampung Dayak dan Kayu Gadang.Sampel responden menggunakan teknik Proporsional Random Sampling,yaitu 3 kampung yang ada di Kelurahan Pasar Ambacang dengan proporsi 10 % dari jumlah Kepala Keluarga besarnya sampel berjumlah 85 Kepala Keluarga (KK). Pengumpulan data menggunakan angket terbimbing, analisa yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan memakai formula persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kondisi rumah masyarakat pelebaran jalan By Pass jalur dua di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang pada umumnya layak huni, status rumah adalah milik sendiri, dinding rumah dari batu bata. (2) kondisi hubungan sosial masyarakat pelebaran jalan By Pass jalur dua di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang pada umumnya sangat baik, hubungan dengan kerabat dan tetangga baik. Tidak pernah terjadi pertengkaran dengan tetangga. (3) kondisi mata pencaharian masyarakat pelebaran jalan By Pass jalur dua di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang pada umumnya pekerjaan pokok adalah pedagang, mempunyai pekerjaan sampingan buruh, jumlah anggota keluarga yang bekerja 2 orang. (4) kondisi pendapatan masyarakat pelebaran jalan By Pass jalur dua di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang pada umunya pendapatan pokok masyarakat adalah Rp.1.000.000, pendapatan sampingan Rp.400.000-300.000. Jadi dapat disimpulkan bahwa kondisi rumah masyarakat pada umumnya layak huni, kondisi hubungan sosial masyarakat baik, kondisi mata pencaharian dengan pekerjaan pokok adalah berdagang, dan kondisi pendapatan masyarakat pada umumnya Rp. 1.000.000 per bulan.

Kata Kunci : Kondisi Rumah, Hubungan Sosial, Mata Pencaharian, Pendapatan

(3)

SOCIAL ECONOMIC CONDITIONS COMMUNITY ROAD WIDENING BY PASS TWO LINES IN THE VILLAGE PASAR AMBACANG

KURANJI SUBDISTRICT PADANG CITY By:

Wilda Sulisiawati* Drs. Edi Suarto, M.Pd **Rika Despica, S.Pd., M.Si * Geography Education College Student of STKIP PGRI Western Sumatera*

Geography Education Lecturers of STKIP PGRI Western Sumatera**

ABSTRACT

The study aims to describe and analyze the review Social Economic Conditions Seen From housing conditions, social relations conditions, livelihood and Conditions Conditions Community Income widening By Pass Line prayer in the Village Pasar Ambacang District Kuranji of Padang.This type of research is classified as descriptive research. The study population was the whole families (KK) 850 residing in District Kuranji city of Padang, the samples were taken in two ways, the sample area is taken by purposive sampling technique (designation) which only took three (3) villages / villages in the Village Pasar Ambacang namely: Ketaping, Kampung Dayak and Kayu Gadang.

Samples of respondents using Proportional Random Sampling technique, the three villages in the Village Pasar Ambacang with a proportion of 10% of the number of heads of household sample size are 85 families (KK). Collecting data using guided questionnaire, the analysis used is descriptive statistics by using a percentage formula. The results showed that: (1) the condition of the community house By Pass road widening two lanes in the Village Pasar Ambacang Kuranji District of the city of Padang in general habitable, the house is a self-owned status, the walls of the brick house. (2) the condition of the road widening social relations By Pass lane two in the Village Pasar Ambacang Kuranji District of the city of Padang in general is very good, relationships with relatives and good neighbors. Never quarrel with neighbors. (3) the condition of the people's livelihood By Pass road widening two lanes in the Village Pasar Ambacang Kuranji District of the city of Padang in general is the principal work of traders, workers have a second job, number of family members who work 2. (4) the condition of people's incomes By Pass road widening two lanes in the Village Pasar Ambacang Kuranji District of the city of Padang in general basic income society is Rp.1.000.000, Rp.400.000- 300.000 side income. So we can conclude that the condition of the house livable society in general, the condition of good social relations, livelihood conditions with principal job is to trade, and the condition of society in general revenue of Rp. 1,000,000 a month

.

Key word: House Condition, Social Interaction, a Job, Income

(4)

PENDAHULUAN

Pembangunan secara umum adalah proses perubahan yang terus menerus untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan norma-norma tertentu.

Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya.

Pasca pembangunan jalan, apabila tidak diatur dengan satu perangkat aturan yang jelas, maka akan mengakibatkan pembangunan pada jalan menjadi tidak terkendali. Masyarakat akan membangun disepanjang jalan secara spontan tanpa mengacu pada suatu peraturan tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan penggunaan lahan yang tepat dan terarah akan meminimalisir dampak yang akan ditimbulkan akibat bangkitan dan tarikan yang ditimbulkan dari tata guna lahan tersebut terhadap kinerja jalan. ( Parliana:

2008).

Pembangunan jalan Padang By Pass ini telah memberikan dampak terhadap masyarakat sekitar.

Dampak pembangunan ini bukan hanya bisa dirasakan setelah proyek ini diselesaikan, akan tetapi sudah dirasakan sebelum proyek ini dikerjakan yaitu pada proses pembebasan tanah. Dalam hal pembebasan tanah, pemerintah memakai sebuah cara yang disebut dengan konsolidasi tanah. Dengan konsolidasi tanah ini masyarakat tidak menerima ganti rugi atas tanah mereka yang terpakai untuk pembangunan jalan karena rumah yang di bangun berdiri di atas tanah pemerintah, sehingga ganti rugi hanya diberikan untuk menganti bangunan dan tanaman yang terkena pembangunan jalan.

Kota Padang sebagai ibukota Propinsi Sumatera Barat mengalami pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi ini ditunjang oleh lancarnya perkembangan berbagai sektor ekonomi serta sarana dan prasarana pendukungnya. Salah satu prasarana yang sangat mendukung perkembangan kondisi sosial ekonomi masyarakat adalah tersedianya akses transportasi yang lancar. Sarana transportasi terebut yaitu jaringan jalan yang dapat menjangkau seluruh wilayah.

Dengan adanya Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum, Pemerintah Kota Padang mempunyai progres tentang pelebaran jalan By Pass jalur dua untuk mengakomodasi pertumbuhan transportasi yang terus meningkat yaitu dengan tujuan utama menghubungkan Pelabuhan Teluk Bayur dengan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang berjarak sejauh 27 km. (Nurmansyah:

2013).

Pelebaran jalan jalur dua By Pass Kota Padang dimulai dari Simpang Gaung, Teluk Bayur hingga Simpang Lubuk Begalung. Kini, proses pengerjaannya dilanjutkan dengan pengerukkan sisi jalan By Pass di depan kantor Camat Kuranji serta akan diteruskan lagi ke depan kantor Balai Kota Padang sampai batas Kota Padang.

Terkait pelebaran jalan ini pemerintah sudah memberikan ganti rugi pada tahun 1990 lalu, Pemeritah

Kota Padang tidak akan mengganti rugi setiap bangunan yang dirobohkan. Sebab, lahan dipinggir jalan tersebut merupakan milik negara. Memang ada beberapa lahan yang miliki masyarakat namun, ganti rugi telah dibayarkan 25 tahun yang lalu.

Dampak yang di timbulkan oleh pelebaran jalan By Pass jalur dua bagi masyarakat sekitar adalah pembangunan unit usaha yang didirikan oleh masyarakat itu sendiri, serta tidak sedikit dari masyarakat yang rumahnya dijadikan sebagai tempat untuk membuka unit usaha itu sendiri. Misalnya saja beberapa warga yang rumahya terkena pelebaran jalan mendapat uang ganti rugi mereka membuka unit usaha sendiri di rumahnya seperti unit usaha penjualan air gallon, laundry, rumah makan dan berdagang makanan ringan dan minuman.

Pelebaran jalan By Pass jalur dua ini juga memberikan dampak lain bagi masyarakat sekitar, seperti kurang nyamannya hubungan sosial masyarakat satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena masyarakat yang awalnya bertempat tinggal di pinggir jalan By Pass ini banyak yang memiliki hubungan kerabat atau kekeluargaan, setelah pelebaran jalan By Pass masyarakat yang rumahnya terkena pelebaran ini memilih bertempat tinggal atau membeli tanah di tempat yang lain. Sehingga hubungan kekeluargaan yang lama terjalin sebelum pelebaran menjadi renggang atau kurang nyaman.

Implikasi dari pelebaran jalan By Pass jalur dua ini adalah kondisi rumah masyarakat karena pelebaran.

Banyak masyarakat yang harus kehilangan tempat tinggal mereka karena tanah yang di tempati sebelumnya merupakan milik pemerintah. Sehingga dengan adanya pelebaran jalan By Pass ini maka akan terbuka pula pemukiman baru yang menambah konsentrasi masyarakat yang mendiami daerah yang semula berpenduduk jarang. Hal ini juga akan berdampak pada meningkatnya hubungan sosial masyarakat dan mata pencaharian yang bervariasi.

Berdasarkan hasil observasi awal di lapangan bahwa masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar jalan By Pass di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang yang terkena pelebaran jalan By Pass jalur dua kondisi rumah masyarakat sekitar banyak diantaranya yang terkena oleh pelebaran jalan ini, ada yang kondisi rumahnya hanya tinggal separuh karena harus dibongkar untuk keperluan pelebaran jalan akan tetapi banyak juga rumah yang masih layak untuk dijadikan tempat tinggal.

Karena pelebaran jalan By Pass ini juga membuat hubungan sosial antar masyarakat menjadi kurang nyaman, hal ini disebabkan karena kebanyakan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar jalan By Pass ini masih merupakan anggota keluarga, karena pelebaran jalan mengaharuskan salah satu dari anggota keluarga mereka mencari tempat tinggal baru.

Masyarakat yang rumah atau tanahnya yang terkena pelebaran jalan By Pass jalur dua ini mendapatkan uang ganti rugi dari pemerintah, sehingga masyarakat dapat

(5)

membuka unit usahanya sendiri. Hal ini dapat menimbulkan berbagai macam jenis mata pencaharian masyarakat dimulai dengan perdagangan besar/eceran, peternakan, pertanian, buruh, serta jasa/operator alat angkutan dan akhirnya akan meningkatkan hasil pendapatan serta mempengaruhi mata pencaharian masyarakat disekitar jalan By Pass ini.

Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Karena Pelebaran Jalan By Pass Jalur Dua di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang”.

METODOLOGI PENELITIAN

Sesuai dengan pembatasan masalah, perumusan dan tujuan penelitian seperti yang telah di jelaskan pada bab terdahulu, maka penelitian ini di golongkan pada penelitian Deskriptif. Penelitian Deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian di lakukan (Arikunto, 2010:3).

Menurut Arikunto (2010 : 173) yang di maksud dengan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di wilayah penelitian. Maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kepala Keluarga (KK) yang bertempat tinggal di Kecamatan Kuranji Kota Padang dengan radius 100-150 meter dari jalan By Pass, ada 6 (enam) kampung yaitu Ketaping, Kampung Dayak, Kabun, Kayu Gadang, Durian Tarung, Kampung Lalang.

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan ada 2 (dua) bentuk yaitu sampel wilayah (Area Sampling) yang digunakan untuk menentukan besarnya subjek penelitian dan sampel responden.

pengambilan sampel wilayah secara Purposive Sampling (penunjukan) yaitu hanya mengambil 3 (tiga) kampung/desa yang berada di Kelurahan Pasar Ambacang yaitu: Ketaping, Kampung Dayak dan Kayu Gadang. Dasar penunjukannya karena ke 3 (tiga) wilayah tersebut merupakan wilayah rumah paling parah terkena pelebaran jalan jalur dua By Pass.

Berdasarkan populasi dan sampel wilayah di atas maka sampel respoden penelitian ini tertarik secara Proporsional Random Sampling dengan besar proporsi 10% dari jumlah kk pada sampel wilayah yang ada menyatakan sampel adalah sebagian atau wakil populasi kurang dari 100 maka sampel dapat di ambil keseluruhan tetapi apabila telah lebih dari 100 maka sampel di ambil sebesar 10-15% sampai 20-25% lebih.

Karena mengingat jumlah populasi yang banyak maka peneliti mengambil penarikan sampel sebesar 10%

sehingga sampel berjumlah 85 KK.

Sesuai dengan jenis data yang di ambil dalam penelitian ini, maka sumber data primernya adalah

responden di lapangan sedangkan data sekundernya di peroleh dari Kantor Lurah, Kantor Camat, dan instansi yang di anggap mempunyai data yang relevan.

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif yaitu menggunakan rumus berupa formula persentase. Karena tujuannya adalah untuk melihat kecendrungan indikator masing-masing variabel dengan rumus sebagai berikut:

1. P = 100%

Keterangan : P = persentase f = frekuensi

n = jumlah responden

100% = angka ketetapan untuk responden (Sudjana dan Ibrahim, 2007:129) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Kondisi rumah masyarakat pelebaran jalan By Pass jalur dua di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang pada umumnya layak huni, 58 responden (68,23%). Status rumah pada umumnya adalah milik orang tua, 47 reponden (55,29%). Jenis rumah pada umumnya adalah semi permanen, 51 responden (60%). Atap rumah pada umumnya terbuat dari seng, 40 responden (47,06%).

Dinding rumah pada umumnya terbuat dari batu bata, 45 responden (52,94%). Lantai rumah pada umumnya terbuat dari semen, 44 reponden (51,76%). Jumlah kamar pada umunya ada dua kamar, 46 responden (54,94%). Ventilasi udara yang dimiliki pada umumnya hanya ada diruang tamu, kamar tidur dan kamar mandi, 48 responden (56,47%). Sumber air bersih dirumah pada umumnya ada disumur, 56 responden (65,88%) . Kamar mandi/WC pada umumnya hanya ada satu didapur, 51 responden (60%).

Hal ini sesuai dengan Othman (1989) Kondisi rumah yaitu rumah yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan bagi penghuninya. Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menentukan status kelayakan sebuah rumah diantaranya luas lantai yang ditempati, jenis atap terluas, jenis dinding dan kepemilikan sarana dan prasarana penunjang lainnya seperti listrik, air minum dan tempat pembuangan air besar/WC. Dengan kondisi semacam ini, keadaan perumahan beserta lingkungannya dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan rumah tangga dan juga tingkat kesejahteraan masyarakat.

2. Kondisi hubungan sosial masyarakat pelebaran jalan By Pass jalur dua di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang. Hubungan dengan keluarga inti pada umumnya adalah sangat baik, 53 responden (62,35%). Jumlah jam berkumpul dengan keluarga setiap harinya adalah 5-8 jam sehari, 35 responden (41,18%). Hubungan dengan kerabat pada umumnya adalah baik, 39 responden (45,88%).

Hubungan dengan tetangga pada umumnya adalah baik, 30 responden (35,29%). Rasa simpati saat tetangga

(6)

mendapat musibah (sakit, meninggal dunia dll) pada umumnya adalah selalu pergi, 39 responden (45,88%).

Saling tegur sapa setiap bertemu dengan tetangga pada umumnya adalah sering, 38 responden (44,70%).

Pernah terjadi pertengkaran dengan tetangga pada umunya adalah tidak pernah, 34 responden (40%).

Hubungan dalam lingkungan sehari-hari pada umumnya adalah baik, 37 responden (43,53%). Berpatisipasi dalam acara gotong royong yang diadakan oleh ketua RT/RW pada umumnya adalah ikut, 31 responden (36,47%). Budaya dalam kehidupan keluarga pada umumnya adalah modern, 38 responden (44,71%).

Hal ini sesuai dengan Haru (2010) hubungan sosial adalah hubungan seseorang dengan orang lain di tengah-tengah masyarakat. Hal ini di tandai dengan unsur-unsur adanya hubungan timbal-balik atau saling di tandai berinteraksi, dilakukan antara manusia dalam bentuk individu dan kelompok, berlangsung di tengah- tengah masyarakat serta ada tujuan tertentu.

3. kondisi mata pencaharian masyarakat pelebaran jalan By Pass jalur dua di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang. Pekerjaan pokok umumnya adalah pedagang, 40 responden (47,05%). Tempat melakukan pekerjaan pokok pada umumnya adalah dirumah, 38 responden (44,71%).

Pada umumya mempunyai pekerjaan sampingan, 29 responden (34,12%). Jenis pekerjaan sampingan pada umumnya adalah buruh, 28 responden (32,94%).

Tempat melakukan pekerjaan sampingan pada umumnya disekitar rumah, 29 responden (34,11%).

Jumlah anggota keluarga yang bekerja pada umumnya adalah 2 orang, 31 responden (36,47%).

Hal ini sesuai dengan (Seokanto, 2010) Mata pencaharian merupakan pekerjaan atau usaha yang dilakukan dalam mendapatkan hasil untuk kehidupan.

Pekerjaan itu ada yang berupa pekerjaan pokok dan ada pula yang merupakan pekerjaan sampingan.

4. Kondisi pendapatan masyarakat pelebaran jalan By Pass jalur dua di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang. Pendapatan pokok pada umumnya adalah Rp.1.000.000, 45 responden (52,94%). Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Barat No 562/777/2015 tentang upah minimum regional Provinsi Sumatera Barat tahun 2016 Rp 1.800.725. Pendapatan sudah mencukupi kebutuhan hidup keluarga pada umumnya adalah cukup, 38 responden (44,71%). Jumlah pengeluaran dalam 1 bulan pada umumnya adalah Rp.800.000, 42 responden (49,41%). pengeluaran lainnya selain digunakan untuk kehidupan keluarga pada umumnya adalah digunakan untuk ditabung, 26 responden (30,59%). Masih merasa kurang dengan pendapatan yang diperoleh pada umumnya adalah jarang, 32 responden (37,65%).

Anggota keluarga yang lain yang ikut menambah pendapatan keluarga pada umumnya adalah istri/suami, 35 responden (41,18%). Pendapatan sampingan pada umumnya adalah ada, 35 responden (41,18%). Jumlah pendapatan sampingan pada umumnya adalah Rp.400.000-300.000 ribu, 45 responden (52,94%).

Dengan pendapatan yang diperoleh ada rencana untuk

melanjutkan pendidikan anak sampai jenjang perguruan tinggi pada umumnya adalah ada, 33 responden (38,82%).

Hal ini sesuai dengan Suriani (2011) pendapatan adalah gambaran yang lebih tepat tentang posisi ekonomi keluarga yang merupakan jumlah keseluruhan pendapatan atau kekayaan termasuk semua barang dan hewan pemeliharaan dan dipakai dalam membagi tiga kelompok yaitu pendapatan tinggi apabila kebutuhan keluarga telah terpenuhi seperti kebutuhan pokok sandang, pangan dan papan dan juga terpenuhi kebutuhan sampingan. Beberapa indikator dalam pendapatan yaitu: pendapatan perbulan, pendapatan dari pekerjaan tetap dan pendapatan dari pekerjaan sampingan.

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada deskripsi data dan pembahasan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Kondisi rumah masyarakat pelebaran jalan By Pass jalur dua di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang pada umumnya, kondisi rumah layak huni, status rumah milik orang tua, jenis rumah semi permanen, kamar mandi/WC hanya satu didapur.

2. Kondisi hubungan sosial masyarakat pelebaran jalan By Pass jalur dua di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang pada umumnya hubungan dengan keluarga inti adalah sangat baik, hubungan dengan kerabat dan tetangga baik.

3. Kondisi mata pencaharian masyarakat pelebaran jalan By Pass jalur dua di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang pada umumnya adalah sebagai pedagang, mempunyai pekerjaan sampingan yaitu buruh, tempat melakukan perkerjaan pokok dan sampingan adalah di rumah dan sekitar tempat tinggal.

4. Kondisi pendapatan masyarakat pelebaran jalan By Pass jalur dua di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang pada umumnya pendapatan pokok dalam 1 bulan adalah Rp.1.000.000, jumlah pengeluaran dalam 1 bulan Rp.800.000, ada anggota yang ikut menambah pendapatan keluarga yaitu istri/suami.

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan diatas maka peneliti member saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada Pemerintah agar lebih cepat dalam melaksanakan pelebaran jalan By Pass jalur dua ini agar masyarakat dapat merasakan dampak positif dari pelebaran jalan By Pass jalur dua ini.

2. Diharapkan pada Pemerintah Kota Padang Kelurah Pasar Ambacang dan Kecamatan Kuranji agar dapat memberikan penyuluhan dan memberikan pengertian pada masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar jalan By Pass jalur dua ini supaya proses pelebaran jalan dapat terlaksana dengan baik.

(7)

3. Diharapkan pada masyarakat pelebaran jalan By Pass jalan By Pass jalur dua di Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang lebih meningkatkan pendapatan, dan mencari pekerjaan sampingan lainnya agar bisa mencapai tingkat kesejahteraan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

Bintarto. 1986. Pengertian Mata Pencaharian. Jakarta:

Pers

Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta Selatan: Salemba Humanika.

Musliadi. 2013. Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk Di Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Skripsi. STKIP PGRI Sumatera Barat.

Nurmansyah. 2011. Pembangunan Jalan By Pass dan Dampak Sosial-Ekonomi Bagi Masyarakat Sekitar (1991-2003). Skripsi.

STKIP PGRI Sumatera Barat.

Othman, Mumtazah. 1989. Pengurusan Sumber Keluarga. Malaysia: Dewan Bahasa dan Pustaka

Risnawati. Asdelia. 2012. Kondisi Sosial Ekonomi Sebelum dan Sesudah Pelebaran Jalan Alai-By Pass Kelurahan Ampang Kecamatan Kuranji Padang. STKIP PGRI Sumatera Barat.

Parliana. 2008. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Penambang Emas di Kenagarian Palangki Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung. Skripsi. STKIP PGRI Sumatera Barat.

Sam, Andre Agassi Adha. 2014. Pembangunan Jalur Evakuasi Alai-By Pass Kecamatan Kuranji Kota Padang. Skripsi. STKIP PGRI Sumatera Barat.

Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2007. Pnelitian dan penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Referensi

Dokumen terkait

Amrul Jayadi , “An Analysis Of Students Difficulties In Online Learning Process Through Whatsapp Media In English Department At Muhammadiyah University Of Mataram

For and on behalf of the First Party, sell, transfer / transfer and / or release the rights to the Land and Building to the Second Party itself, at the