• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONFLIK ANTAR PRIBADI

N/A
N/A
Daffa Sidqi

Academic year: 2024

Membagikan "KONFLIK ANTAR PRIBADI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

<a href='https://www.freepik.com/free-photos-vectors/background'>Background vector created by freepik - www.freepik.com</a>

KONFLIK

ANTARPRIBA DI

MATA KULIAH

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

(2)

MATA KULIAH

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

PROGRAM STUDI

ILMU KOMUNIKASI

(3)

Konflik adalah…

ADANYA KETIDAKCOCOKAN (INCOMPABILITY)

Konflik adl kombinasi perasaan dan pikiran

Tindakan yang dilakukan bertentangan dengan pihak lain (mencegah, merintangi, mencampuri, merugikan, dsb)

Orang-orang yang terlibat dalam konflik merasakan bahwa diri mereka asing, berbenturan dengan tujuan yang gak cocok

Hegel&Marx : “Konflik adalah sarana untuk perubahan dan kemajuan”

Simmel &Coser : “Konflik adl sarana pembentukan kelompok”

PROGRAM STUDI

ILMU KOMUNIKASI

MATA KULIAH

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

(4)

PERANAN KEMARAHAN DALAM KONFLIK

Kemarahan adl sinyal, dan satu hal yang bernilai untuk didengarkan.

Emosi dari kemarahan bukan masalah tapi “CARA MENGUNGKAPKANNYA” menjadi masalah.

JENIS KEMARAHAN:

1. Implosive anger : diarahkan kepada diri. Seseorang menggunakan negative self-talk. Contoh : makan

berlebihan, mabuk, pengguna obat-obatan terlarang, melukai diri sendiri.

2. Explosive anger : ledakan kemarahan yang diarahkan keluar. Contoh: berteriak, menyerang orang lain,

berjalan keluar dari hubungan, tidak mengakui orang lain, melakukan kekerasan fisik, dsb.

(5)

Bentuk-Bentuk Konflik

1. Konflik Prinsip / Komunal

2. Konflik Realistik / Non Realistik 3. Konflik Pribadi / Individu Super

4. Konflik Tidak Dinyatakan / Dinyatakan 5. Konflik Perilaku / Atribusional

6. Konflik Berdasarkan Pelanggaran/ Tanpa Pelanggaran

PROGRAM STUDI

ILMU KOMUNIKASI

MATA KULIAH

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

(6)

PROGRAM STUDI

ILMU KOMUNIKASI

MATA KULIAH

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

(7)
(8)
(9)

MATA KULIAH Komunikasi Interpersonal PROGRAM STUDI

ILMU KOMUNIKASI

(10)

1. Alasan-alasan yang diduga

• Dalam konflik, kita MENERKA-NERKA penyebab perilaku orang lain 2. Balas menyalahkan

• Balas menyalahkan akan menggeser pembicaraan sehingga menyimpang jauh dari masalah dan tidak terselesaikan.

3. Menuntut menarik diri

• Seseorang mengomel, menyalahkan / mengkritik sedangkan pihak lain membalas perilaku tersebut dengan menarik diri.

4. Meningkatkan hal yang negatif

• Berkomentar negatif, mengumpat, menuduh.

5. Sama-sama keras kepala

• Kedua belah pihak dalam konflik tidak mau kehilangan muka.

MATA KULIAH

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

PROGRAM STUDI

ILMU KOMUNIKASI

(11)

MATA KULIAH

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

PROGRAM STUDI

ILMU KOMUNIKASI

(12)

02

04

MATA KULIAH

Komunikasi Interpersonal

PROGRAM STUDI

ILMU KOMUNIKASI

(13)
(14)

THANKS

ANY QUESTIONS?

Referensi

Dokumen terkait

Pikiran Rakyat menyebut tindakan tidak disiplin Dino sebagai penyebab masalah, sementara Tribun Jabar menyebut konflik pribadi Dino dengan Drago sebagai penyebab

1. Kontrol marah Anda dan respons emosional. Menunjukkan rasa hormat Anda untuk perasaan pihak lain. Memvalidasi bahwa konflik adalah nyata bagi mereka tidak peduli

Asas Praduga Rechmatig: Setiap tindakan badan pemerintahan dianggap benar dan sah hingga ada pembatalannya. Asas Penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman yang Merdeka dan Bebas: Pengadilan harus beroperasi secara merdeka dan bebas dari campur tangan kekuasaan. Asas Hakim Aktif: Hakim PTUN memiliki peran aktif dalam mencari kebenaran materiil selama persidangan. Asas Kesatuan Beracara: Terdapat satu panduan beracara untuk perkara sejenis, mencegah simpang siur penerapan hukum. Asas Sidang Terbuka untuk Umum: Setiap sidang harus terbuka untuk umum, kecuali undang-undang menentukan sebaliknya. Asas Peradilan Dilakukan dengan Sederhana, Cepat, dan Biaya Ringan: Proses peradilan harus efisien, cepat, dan biaya ringan agar dapat dijangkau oleh masyarakat. Asas Pembuktian Bebas: Hakim bebas menentukan bukti apa saja yang relevan dalam sengketa, tidak terikat pada bukti dari para pihak. Asas Audi et Alteram Partem: Hakim harus mendengar kedua belah pihak yang bersengketa untuk menjaga keseimbangan hak. Asas Objektivitas: Hakim wajib menjaga objektivitas, termasuk mengundurkan diri jika terdapat konflik kepentingan. Asas Peradilan Berjenjang: Sengketa dapat diajukan ke pengadilan yang lebih tinggi untuk pengoreksian putusan. Asas Erga Omnes: Putusan PTUN mengikat secara publik, tidak hanya pada pihak yang bersengketa. Asas Ultimatum Remedium: Pengadilan sebagai upaya terakhir dalam mencari keadilan setelah upaya