HUBUNGAN
ANTAR-PRIBADI
Disajikan :
DR. Muharto Toha, Drs, M.Si Erick Hutrindo, MT
Hotel Bukit Indah Ciloto, 17 – 22 Juli 2006
DIKLAT TEKNIS KOMUNIKASI DAN PRESENTASI EFEKTIF
BIODATA
N a m a : DR. Muharto Toha, Drs, M.Si T T L : Cepu, 4 Maret 1946Pendidikan : S-3 Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran Bandung Alamat Rumah : Komplek Lemigas No. 6
Pinang, Tanggerang E-mail : [email protected] HP : 0818 900038
Instansi : Fikom - Universitas Persada Indonesia YAI Alamat Instansi : Jl. Diponegoro No. 74
Jakarta Pusat
TUJUAN PEMBELAJARAN
UMUM
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta
di-harapkan mampu memahami hubungan antar-pribadi yang meliputi :
(1) Prinsip hubungan antarpribadi (2) Kemampuan penampilan diri
agar menarik
(3) Persepsi terhadap orang lain (4) Analisis transaksi
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta mampu:  Menjelaskan prinsip hubungan antarpribadi
 Menerangkan kemampuan penampilan diri agar menarik
 Menjelaskan persepsi terhadap orang lain  Menguraikan analisis transaksi
PRINSIP HUBUNGAN
ANTAR-PRIBADI
Walster & Walster (1976) :
¾ Suatu hubungan
interpersonal
akanberlangsung lama apabila dalam interaksi
antara kedua orang tersebut terjadi transaksi yang adil (
equity
).¾ Dalam prinsip
equity
, keadilan akan terjadi apabila masing-masing pihak yang terlibatdalam interaksi sosial sama-sama memberi dan menerima dalam proporsi yang seimbang.
Formulasi matematik prinsip equity :
Ia = Ib Oa = Ob
I = Input (masukan), yaitu hal-hal yang diberikan
oleh si a kepada si b dalam interaksi sosial *)
O = Output (keluaran) yaitu apa-apa yang diperoleh
dari interaksi sosial *)
* = I & O dapat berupa materi maupun non materi
PRINSIP HUBUNGAN
PRINSIP HUBUNGAN
ANTAR
1. KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
2. PERSEPSI TERHADAP ORANG LAIN
KUNCI SUKSES HUBUNGAN
ANTAR-PRIBADI :
KEMAMPUAN
PENAMPILAN DIRI
AGAR MENARIK
BERBICARA TENTANG KESAMAAN
KITA DENGAN ORANG LAIN
“ Adanya kesamaan
(similarity) antara diri kita dengan orang lain akan membuat kita
saling menyukai (liking)”
[The Attraction Paradigm, Byrne, 1973]
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
MEMBICARAKAN KESUKAAN
ORANG LAIN
“Orang akan senang dengan kita bila kita berbicara tentang
hal-hal yang disukai mereka”
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
MEMBUAT ORANG MERASA
PENTING
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
MENGINGAT NAMA ORANG
“ Mengingat nama seseorang berarti mengingat seluruh diri orang tersebut sekaligus wujud
perhatian
kepadanya”
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
TIDAK MERASA RENDAH DIRI
¾ Perasaan rendah diri akan
menyebabkan kekakuan dalam pergaulan.
¾ Orang yang rendah diri,
biasanya terlalu
memperhatikan kegagalan hidup dan kurang
memperhatikan kisah suksesnya.
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
BERPENAMPILAN BERSIH
DAN RAPI
“ Umumnya orang akan menyukai kebersihan dan kerapian ”KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
MENGGUNAKAN KOMUNIKASI VERBAL
DAN NON VERBAL YANG
MENYENANGKAN
“
Dalam interaksi sosial
dengan orang lain sering
kali komunikasi verbal
dan non verbal yang
dilakukan menyebabkan
orang menjadi tidak
menyukai kita
”KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
MENYIAPKAN MENTAL UNTUK
MENERIMA KRITIK
“
Bila kita mudah
tersinggung dan cepat
putus asa maka akan
sulit bagi kita untuk
berhasil dalam
pekerjaan
”KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
KEMAMPUAN PENAMPILAN DIRI AGAR MENARIK
PERSEPSI TERHADAP
ORANG LAIN
PERSEPSI TERHADAP ORANG LAIN
¾ Persepsi adalah proses internal yang kita
lakukan untuk memilih, mengevaluasi dan
mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal.
¾ Persepsi adalah cara kita mengubah
energi-energi fisik lingkungan kita menjadi pengalaman yang bermakna.
¾ Persepsi merupakan hasil pemaknaan terhadap
Cara seseorang mempersepsi objek-objek sosial dan kejadian-kejadian bergantung pada unsur sosio
budaya di mana dia tumbuh sejak
kecil/balita, yang meliputi :
9 Sistem-sistem kepercayaan (
belief
), nilai(
value
), sikap (attitude
);9 Pandangan dunia (
world view
) dan 9 Organisasi sosial (social organization
)Bersifat Pribadi dan Subjektif Objek-objek atau peristiwa-peristiwa yang terjadi Proses Pembentukan Persepsi Proses Komunikasi Unsur Sosio Budaya
PROSES PEMBENTUKAN PERSEPSI
TERHADAP ORANG LAIN
¾
Hal-Hal di Dalam Diri Sendiri
¾
Hal-Hal Pada Diri Orang Lain
¾
Situasi Saat Hubungan
Interpersonal Dilakukan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TERBENTUKNYA PERSEPSI
Hal-Hal di Dalam Diri Sendiri
Sifat Kepribadian;
Orang cenderung berasumsi bahwa
orang lain akan
berperilaku
sama dengan dirinya
Pengalaman Masa Lalu; Orang cenderung memindahkan pengalaman masa lalu ke dalam situasi baru yang dihadapinya
Keadaan Emosi Sementara;
Keadaan emosi seseorang pada saat pertama kali
berjumpa akan
mempengaruhi kesan terhadap dirinya
Peran yang dipegang;
Jabatan atau fungsi yang kita pegang sering kali
mempengaruhi cara kita melihat orang lain
Ciri Fisik;
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
orang yang rupanya baik akan dinilai memiliki kesan yang berbeda (lebih
menarik) dibandingkan dengan orang yang
rupanya jelek
Jenis Kelamin;
Ada semacam stereotip bahwa Wanita bersifat emosional, kurang
rasional, kurang mandiri, mudah menangis dan teliti dalam bekerja, sedangkan
Pria lebih mandiri, tidak
mudah menangis dan lebih rasional
Asal Suku;
Kesan yang kurang positif tentang orang dari suku tertentu, akan
menyebabkan kita kurang antusias
membuat hubungan
dengan orang dari suku tersebut
U s i a ;
Orang yang sudah tua dianggap lebih
matang kepribadiannya
daripada orang yang masih muda
¾
Konteks Fisik;
Ruang, Meja Kerja, Penerangan, dll
¾
Konteks Sosial;
Status sosial ekonomi, Jabatan,
Prestise, dll
Situasi Saat Hubungan
Interpersonal Dilakukan
ANALISIS TRANSAKSI :
I’M OK, YOU’RE OK
Komunikasi Transaksional adalah salah
satu teknik komunikasi yang dapat
menunjang hubungan interpersonal yang baik dalam rangka mengatasi
kekurangharmonisan hubungan inter-personal dengan orang lain karena
kekurangmampuan kita berkomunikasi secara verbal
Penyelesaian Konflik
 Konflik adalah salah satu bentuk
ketidakserasian yang disebabkan oleh tidak sejalannya pikiran antara kedua pihak yang terlibat dalam hubungan interpersonal
 Strategi Penyelesaian Konflik :
 Win-Lose Strategy  Lose-Lose Strategy  Win-Win Strategy
Win-Lose Strategy
¾ Masing-masing pihak ingin mengalahkan pihak
yang lain dengan mengambil tindakan yang menguntungkan dirinya dan merugikan pihak lain.
¾ Penyelesaian dengan pendekatan ini tidak akan
menumbuhkan perdamaian, Karena pihak yang lain merasa dirugikan dan akan menaruh
Lose-Lose Strategy
¾ Penyelesaian dengan cara ini didasari oleh
perasaan untuk melampiaskan kemarahan
dengan melakukan tindakan yang merugikan kedua belah pihak.
¾ Dalam penyelesaian konflik seperti ini kedua
Win-Win Strategy
¾ Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik
berusaha menciptakan suasana yang
memberikan kesan bahwa tidak ada pihak yang kalah dengan berusaha menyelamatkan muka pihak lain (
face saving strategy
).¾ Penyelesaian konflik seperti ini akan
menumbuhkan suasana yang melegakan semua pihak.
Penyelesaian Konflik
Penyelesaian Konflik
GAYA
GAYA PERILAKU PERILAKU
KARAKTERISTIK
KARAKTERISTIK PEMBENARAN PEMBENARAN PEMAKAIANPEMAKAIAN
PENGHINDARAN
PENGHINDARAN Non konfrontasi Non konfrontasi ––
Mengabaikan atau
Mengabaikan atau
melewatkan masalah.
melewatkan masalah.
Menyangkal
Menyangkal MasalahMasalah..
Perbedaan
Perbedaan terlaluterlalu kecilkecil
atau
atau terlaluterlalu besarbesar untukuntuk
dipecahkan
dipecahkan. .
Upaya
Upaya pemecahanpemecahan dapatdapat
merusak
merusak hubunganhubungan atauatau
menimbulkan
menimbulkan masalahmasalah
yang
yang lebihlebih besarbesar.. PENYESUAIAN
PENYESUAIAN PerilakuPerilaku nonnon--asertifasertif dandan
menyenangkan
menyenangkan. .
Koperatif
Koperatif bahkanbahkan dengandengan
mengorbankan
mengorbankan tujuantujuan
Tidak
Tidak sepadansepadan
menanggung
menanggung resikoresiko
kerusakan
kerusakan dalamdalam
hubungan
-Penyelesaian Konflik
Penyelesaian Konflik
GAYA
GAYA PERILAKU PERILAKU
KARAKTERISTIK
KARAKTERISTIK PEMBENARAN PEMBENARAN PEMAKAIANPEMAKAIAN
MENANG/KALAH
MENANG/KALAH KonfrontasiKonfrontasi, , asertifasertif
dan
dan agresifagresif. . Harus
Harus menangmenang dengandengan
jalan
jalan apapunapapun..
Yang
Yang terkuatterkuat yang yang menangmenang. .
Harus
Harus membuktikanmembuktikan
superioritas
superioritas yang paling yang paling etisetis
atau
atau benarbenar secarasecara
profesional
profesional. .
KOMPROMI
KOMPROMI PentingPenting semuasemua pihakpihak
mencapai
mencapai tujuantujuan dasardasar
dan
dan mempertahankanmempertahankan
hubungan
hubungan yang yang baikbaik. .
Agresif
Agresif dandan koperatifkoperatif. .
Tidak
Tidak adaada satusatu orangorang atauatau
satu
satu gagasangagasan yang yang
sempurna
sempurna. . AdaAda lebihlebih daridari
satu
satu caracara yang yang baikbaik untukuntuk
mengerjakan
mengerjakan sesuatusesuatu. . AndaAnda
harus
harus memberimemberi untukuntuk
menerima
Penyelesaian Konflik
Penyelesaian Konflik
GAYA
GAYA PERILAKU PERILAKU
KARAKTERISTIK
KARAKTERISTIK PEMBENARAN PEMBENARAN PEMAKAIANPEMAKAIAN
PEMECAHAN
PEMECAHAN
MASALAH
MASALAH Kebutuhan kedua pihak adalah sah dan penting. Kebutuhan kedua pihak adalah sah dan penting. Respek yang tinggi
Respek yang tinggi
kepada dukungan timbal
kepada dukungan timbal
balik.
balik.
Asertif
Asertif dandan koperatifkoperatif..
Bila
Bila pihakpihak--pihakpihak maumau secara
secara terbukaterbuka memmem-
-bicarakan
bicarakan masalahmasalah, ,
pemecahan
pemecahan yang yang mengmeng-
-hasilkan
hasilkan keuntungankeuntungan
bersama
bersama dapatdapat
ditemukan
ditemukan tanpatanpa setiapsetiap
orang
orang membuatmembuat konsesikonsesi
yang