Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar, Yudisium pada hari Sabtu tanggal 14 November 2015. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sosiologi atas segala bimbingan dan pengajaran yang diberikan kepada penulis selama masa perkuliahan. Jurusan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang dibimbing oleh Rahman Rahim dan Jaelan Usman.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Konflik sosial yang dimaksud di sini adalah bentrokan antar warga yang terjadi di Jalan Kumala II Selatan, Kecamatan Tamalate. Seperti konflik sosial (bentrok antar warga) yang terjadi di komunitas Jalan Kumala II Selatan baik yang terjadi di dalam komunitas itu sendiri maupun yang terjadi dengan komunitas lain. Melihat fenomena tersebut, peneliti ingin membuat karya tulis ilmiah mengenai konflik sosial (bentrok antar warga) yang terjadi di Jalan Kumala II Selatan guna mengetahui apa yang melatarbelakangi konflik tersebut, yang tentunya untuk mengetahui hal tersebut peneliti. dia harus langsung ke lapangan.
Rumusan Masalah
Apa yang melatarbelakangi terjadinya konflik sosial (perkelahian antar warga) di Jalan Kumala II Selatan Kecamatan Tamalate. Bagaimana dampak konflik sosial (perkelahian antar warga) terhadap kehidupan masyarakat di Jalan Kumala II Selatan, Kecamatan Tamalate. Upaya apa yang dilakukan untuk menyelesaikan konflik sosial (perkelahian antar warga) di Jalan Kumala II Selatan Kecamatan Tamalate.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bagi masyarakat, penting untuk menjadikan penelitian sebagai pedoman hidup agar kehidupan ke depan bebas dari konflik. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan suatu bentuk karya ilmiah yang selanjutnya dapat dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk informasi agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap konflik sosial yang terjadi di masyarakat.
Kajian Pustaka 1. Pengertian Konflik
- Latar Belakang Penyebab Terjadinya Konflik Sosial
- Pengaruh Konflik Sosial Terhadap Kehidupan Masyarakat
- Jenis-jenis Konflik Sosial
- Upaya Penyelesaian Konflik Sosial
- Pengertian Sosial
- Pengertian Sosial Dalam Kelompok
- Perkelahian
Ketegangan dan konflik merupakan sesuatu yang “tidak normal” atau merusak kesatuan kelompok, suatu cara pandang yang penuh bias yang tidak didukung oleh kenyataan. Tidak ada masyarakat yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok sosial lainnya, konflik hanya akan hilang dengan lenyapnya masyarakat itu sendiri. Penafsiran terhadap konflik akan memunculkan sekumpulan kepentingan baru yang saling bertentangan, yang dalam kondisi tertentu menimbulkan konflik 6. Perubahan sosial diakibatkan oleh konflik yang tidak dapat dicegah… dalam berbagai macam pola yang terlembaga.
Pengertian sosial ini berkaitan dengan hubungan manusia dengan lingkungan sosialnya, orang dengan orang lain, orang dengan kelompoknya, dan orang dengan organisasi yang diikutinya. Istilah sosial ini juga dapat dijelaskan dalam bentuk perkembangan kehidupan manusia, termasuk dinamika sosial dan permasalahan sosial yang timbul di lingkungan sekitarnya. Interaksi sosial ini dimulai ketika manusia mempunyai hubungan fisik dan psikis dengan orang-orang disekitarnya.
Masyarakat dalam pengertian sosial ini muncul karena adanya anggota masyarakat dari kelompok tersebut yang mempunyai kepentingan terhadap lingkungannya untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing. Sistem sosial ini merupakan suatu tindakan sosial yang dilakukan oleh individu-individu dalam kelompoknya untuk menjaga keutuhan masyarakatnya. Sistem dalam definisi sosial ini tidak hanya menyangkut ikatan kekeluargaan atau ikatan persahabatan saja.
Sistem sosial ini saling berhubungan secara luas; ini adalah hal-hal yang disepakati oleh sekelompok orang untuk melindungi kelangsungannya. Sistem yang dimaksud dalam pengertian sosial ini adalah suatu perangkat yang berperan dalam proses interaksi sosial dalam suatu kelompok. Dalam proses penciptaannya, sistem sosial ini mencakup unsur-unsur seperti lembaga, norma, hukum adat, dan hukum publik.
Penelitian yang Relevan
Misalnya saja di pedesaan yang mengalami proses industrialisasi secara tiba-tiba, konflik sosial akan muncul karena nilai-nilai lama masyarakat tradisional yang biasanya bersifat agraris dengan cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah seperti nilai gotong royong yang berubah menjadi nilai kontrak kerja dengan upah disesuaikan dengan jenis pekerjaan. Nilai-nilai kolektif berubah menjadi individualisme dan nilai-nilai mengenai penggunaan waktu yang cenderung tidak tegas berubah menjadi pembagian waktu yang ketat seperti jadwal kerja dan istirahat di dunia industri.
Begitu pula dengan hasil penelitian yang dilakukan Putra Cuan dengan judul Penyelesaian Konflik Sosial yang Timbul Akibat Penetapan Batas Wilayah Rejang Lebong Kanupaten dan Kabupaten Kepahiang Berdasarkan Hukum Kearifan Lokal (Studi Kasus Perkelahian Antar Warga di Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang) pada tahun 2014 .
Kerangka Pikir
- Kerangka Pikir KONFLIK SOSIAL
Deskripsi Fokus Penelitian
- Upaya Untuk meyelesaikan Perkelahian Antar Warga
Perbedaan tersebut antara lain ciri fisik, kecerdasan, pengetahuan, adat istiadat, kepercayaan, dan lain sebagainya. A. Oleh karena itu, tidak dapat dipastikan suatu hal tertentu menjadi sumber konflik, apalagi jika hanya didasarkan pada hal-hal yang rasional. individu yang meliputi sikap dan perasaan. Perbedaan sikap dan perasaan terhadap suatu hal atau lingkungan nyata dapat menjadi faktor penyebab terjadinya konflik sosial, dimana seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
Oleh karena itu, pada saat yang sama, setiap orang atau kelompok mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Dialog antar kelompok hendaknya menjadi agenda rutin dalam kehidupan bermasyarakat dan pelaksanaannya tidak hanya dilakukan pada tingkat tertinggi saja, namun harus menjangkau lapisan masyarakat paling bawah. Upaya menjaga kebangsaan Indonesia khususnya di Kota Makassar sekaligus menciptakan suasana aman, tertib dan sejahtera dalam keberagaman masyarakat Kota Makassar tidaklah semudah teori-teori yang ada dalam buku tersebut.
Dalam kepedulian terhadap kebangsaan Indonesia, khususnya kota Makassar, kita tidak boleh terjebak oleh romantisme masa lalu, karena pendekatan-pendekatan yang efektif di masa lalu belum tentu cocok untuk menyelesaikan permasalahan di masa kini. Apabila konflik yang terjadi berujung pada dominasi salah satu pihak, maka justru akan mengancam kelangsungan hidup masyarakat yang bersangkutan. Waktu untuk duduk bersama dan berdialog untuk lebih memahami dan berhubungan satu sama lain merupakan wujud dari aspek ini.
Peran pemerintah dan tokoh agama sangat penting dalam upaya memediasi setiap konflik yang terjadi di kalangan masyarakat menengah ke bawah, selain itu diperlukan banyak kesadaran masyarakat untuk memediasi konflik yang terjadi.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Jenis dan Tipe Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Informan Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Wawancara mendalam dalam hal ini bertujuan untuk menggali informasi lebih dalam mengenai pikiran dan perasaan informan, serta mengetahui lebih jauh bagaimana informan melihat, menilai dan merasakan dari sudut pandangnya. Dengan penyajian data, laporan-laporan yang telah direduksi dari hasil penelitian ditinjau kembali untuk mengetahui apakah masih perlu dilakukan penggalian data lagi untuk mendalami permasalahan atau sebaliknya.
Teknik Pengabsahan Data
Hasil Penelitian
- Gambaran Umum Lokasi Penelitian dan Kependudukannya
- Karakteristik Informan
- Wawancara Informan Penelitian
Faktor penyebab konflik sosial (pertengkaran antarwarga) di Jalan Kumala II Selatan, Kecamatan Tamalate bukanlah hal baru. Ada banyak penyebab mengapa hal ini bisa terjadi, namun untuk mengetahui secara pasti, Anda perlu melakukan pendekatan langsung ke masyarakat. Untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik sosial (perkelahian antar warga) di Jalan Kumala II Selatan.
Jika dengan patroli di sekitar kompleks pun konflik ini terus terjadi, dari sisi keamanan kami akan mengadakan pertemuan antara kedua pihak terkait konflik ini. Konflik-konflik yang saling bertentangan ini terkadang terulang berulang kali karena pelaku atau oknum tertentu menjadi provokator dan memanfaatkan situasi yang salah paham karena tidak memahami permasalahan yang sedang dihadapi. Misalnya kita awalnya tidak saling mengenal, mungkin dengan hadirnya konflik ini bisa membuat kita saling mengenal ketika ada keputusan damai.
Namun alangkah baiknya jika kita menghindari hal-hal tersebut, apalagi konflik ini merupakan perang yang dapat memakan korban jiwa dan tidak dapat dipungkiri bahwa faktor ekonomi juga mempengaruhi konflik ini. Jika hal ini terjadi, saya sering mengatakan agar RT segera merekomendasikan hal ini kepada aparat keamanan agar bisa segera ditangani dan tidak menunggu lebih lama lagi. Hal inilah yang dikemukakan Iwan Akhirudin, salah seorang yang mempunyai kaitan langsung dengan permasalahan yang diteliti.
Artinya, jika ditanyakan kapan terjadinya, yang jelas konflik ini sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Pembahasan
- Latar Belakang Penyebab Terjadinya Konflik
- Pengaruh Konflik Terhadap Kehidupan Masyarakat
- Upaya Untuk penyelesaian Perkelahian Antar Warga
Beliau menyatakan bahwa segala kreativitas, inovasi dan perkembangan dalam kehidupan individu dalam kelompoknya dan disebabkan oleh terjadinya antar kelompok dan kelompok, individu dengan individu serta antara emosi dan emosi dalam individu. Konflik yang terjadi antar kelompok menjadi tidak sehat jika pencarian solusi masing-masing pihak tidak lagi bersifat rasional, melainkan lebih bersifat emosional. Akibat yang terjadi antara lain terjadinya perkelahian, penjarahan, perusakan rumah penduduk, perkelahian antar kelompok dalam masyarakat.
Hubungan yang menawarkan peluang besar bagi kedua belah pihak bisa berubah menjadi buruk karena konflik tidak dikendalikan secara efektif. Solusi kreatif yang memenuhi kebutuhan kedua belah pihak, disebut juga solusi “win-win”, dapat menjadi jalan keluar dari proses ini. Konflik merupakan fenomena sosial yang selalu melekat dalam kehidupan masyarakat sehingga tidak dapat dihilangkan.
Bentuk pengendalian ini terjadi ketika kedua pihak yang bersengketa secara bersama-sama sepakat untuk menunjuk pihak ketiga untuk memberikan nasihat tentang cara menyelesaikan perselisihan mereka. Dalam hal ini kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menerima kehadiran pihak ketiga yang akan mengambil keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik yang timbul di antara mereka. Menghadapi situasi sulit, Kapolsek Tamalate dan rombongan harus segera mengajak kedua belah pihak untuk berdamai.
Dengan kata lain, upaya membina kebangsaan Indonesia khususnya di Kota Makassar sekaligus menciptakan suasana aman, tertib, dan sejahtera dalam keberagaman penduduk Kota Makassar tidaklah semudah teori-teori yang ada di buku.
PENUTUP
Saran
Perbedaan sifat, kepentingan, perubahan nilai-nilai yang dialami dan dimiliki secara tiba-tiba hingga menimbulkan konflik sosial (bentrokan antar warga) bukanlah persoalan yang patut menimbulkan konflik, apalagi konflik perang. Jika kita memahami bahwa melawan konflik adalah konflik yang berbahaya, ada baiknya kita menghindarinya dengan saling memahami. Bagi RT, tokoh masyarakat dan aparat keamanan khususnya Kapolsek Tamalate harus lebih serius dalam menangani konflik ini agar tidak terjadi lagi konflik bersenjata di kemudian hari.
Cara Mengelola Konflik: Pedoman Praktis Pengelolaan Konflik yang Efektif, diterjemahkan oleh Arif Susanto, edisi kelima, Bumi Aksara, Jakarta. Seperti RT, apakah di sini ada oknum luar yang berperan sebagai provokator sehingga bentrokan di sini kadang terulang? Wawancara staf Desa Jongaya mengenai dampak pertempuran di Jalan Kumala II (Selasa 24 Maret 2015).
Wawancara dengan tokoh masyarakat setempat mengenai solusi apa yang dapat diambil untuk menyelesaikan konflik di Jalan Kumala II Selatan.