• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DASAR IPA DI SD

N/A
N/A
seputar sepak bola indonesia

Academic year: 2023

Membagikan "KONSEP DASAR IPA DI SD"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS TUTORIAL 3

Program Studi : PGSD Kode Mata Kuliah : PDGK 4103

Nama Mata Kuliah : Konsep Dasar IPA di SD Jumlah sks : 3 sks

Nama Pengembang : Dr. Rif’at Shafwatul Anam, M.Pd Nama Penelaah :

Tahun Pengembangan : 2022

Status Pengembangan : Baru/Revisi*

Edisi Ke- :

No

. UraianTugas Tutorial

Skor Maksimu

m

Sumber Tugas Tutoria

l 1. Sebuah thermometer Celcius menunjukan angka 80°C. Berapakah

suhu tersebut pada Reamur, Fahreinheit, dan Kelvin?

25 Modul

8KB 1 2. Analogikan proses perpindahan panas secara koduksi, konveksi, dan

radiasi dengan ilutrasi yang mudah dipahami oleh siswa Sekolah Dasar (SD)?

25 Modul

8KB 2 3. Diagram di bawah menggambarkan percobaan Young. Jika d adalah

jarak antara 2 celah, L adalah jarak celah ke layar dan P2 adalah jarak garis terang ke 2 dari terang pusat, maka panjang gelombang cahaya yang digunakan (1 Å = 10-10m) adalah…

25 Modul 9

KB 2

4. Kelainan pada indera penglihatan diantaranya rabun jauh dan rabun dekat dapat ditanggulangi oleh kacamata dengan lensa cekung maupun cembung. Gambarkan dan jelaskan bagaimana jatuhnya bayangan pada mata penderita rabun jauh dan rabun dekat sebelum dan sesudah diberikan lensa yang sesuai dengan apa yang mereka alami!

25 Modul

10 KB 2

*) Coret yang tidak perlu

(2)

TUGAS 3 SESI 7 KONSEP DASAR IPA DI SD PDGK4103

DISUSUN OLEH : GUSTY FARHAN LAILLY Nim : 857381268

Pokjar cibadak sukabumi Universitas terbuka

2023

(3)

1.Sebuah thermometer Celcius menunjukan angka 80°C. Berapakah suhu tersebut pada Reamur, Fahreinheit, dan Kelvin?

Jawaban : Untuk mengkonversi suhu dari Celsius ke Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin, kita dapat menggunakan rumus-rumus berikut:

1. Konversi ke Reamur:

Rumus: R = 4/5 * C

Contoh: R = 4/5 * 80 = 64 2. Konversi ke Fahrenheit:

Rumus: F = (9/5 * C) + 32

Contoh: F = (9/5 * 80) + 32 = 176 3. Konversi ke Kelvin:

Rumus: K = C + 273.15

Contoh: K = 80 + 273.15 = 353.15

Jadi, suhu 80°C setara dengan 64 Reamur, 176 Fahrenheit, dan 353.15 Kelvin.

(4)

2. Analogikan proses perpindahan panas secara koduksi, konveksi, dan radiasi dengan ilutrasi yang mudah dipahami oleh siswa Sekolah Dasar (SD)?

jawab :

a. Perpindahan Panas secara Konduksi (Hantaran)

Konduksi adalah peristiwa perpindahan kalor atau panas melalui zat perantara tanpa disertai perpindahan zat perantara tersebut. Perpindahan kalor dengan cara konduksi pada umumnya terjadi pada benda padat berbahan logam.

Contoh : Ketika mengaduk teh panas, maka sendok aluminium yang digunakan untuk mengaduk juga ikut panas. Hal ini menunjukkan bahwa kalor atau panas berpindah dari teh yang panas ke ujung sendok aluminium yang dipegang

b. Perpindahan panas secara Konveksi (aliran )

Konveksi adalah perpindahan kalor atau panas yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya. Konveksi agak mirip dengan konduksi. Bedanya,konduksi adalah perpindahan kalor tanpa disertai zat perantara sedangkan konveksi merupakan perpindahan kalor yang di ikuti zat perantara.

Contoh : Saat memasak air, maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah panas maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa

jenis air) sedangkan air yang diatas akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki suhu yang sama.

c. Perpindahan Panas secara Radiasi (Pancaran)

Radiasai adalah perpindahan kalor atau panas tanpa adanya zat

perantara.Perpindahan kalor secara radiasi tidak membutuhkan zat perantara. Contoh : Dalam kehidupan sehari-hari, saat kita menyalakan api unggun, beradadekat tungku perapian, maka kita yang berada di dekat nyala api tersebut akan merasakan hangat Jawaban no 3

3. Pada percobaan Young, terdapat dua celah yang ditempatkan secara paralel. Cahaya monokromatik dengan panjang gelombang λ dilewatkan melalui celah-celah tersebut. Pada layar yang berjarak L dari celah, terbentuk pola interferensi yang terdiri dari daerah-daerah terang dan gelap.

Dalam pola interferensi, terdapat garis terang pusat (terang pusat utama) dan garis terang kedua (terang pusat kedua) yang terletak pada jarak P2 dari terang pusat utama. Jarak P2 dapat dihitung menggunakan rumus:

P2 = λL/d

(5)

Di mana:

λ adalah panjang gelombang cahaya yang digunakan

L adalah jarak antara celah dan layar

d adalah jarak antara dua celah

Dalam soal ini, kita diminta untuk mencari panjang gelombang cahaya yang digunakan. Kita dapat mengganti nilai P2 dengan 2P2 (karena terdapat dua garis terang kedua) dalam rumus di atas:

2P2 = λL/d

Kita dapat menyelesaikan persamaan ini untuk mencari nilai λ:

λ = (2P2 * d) / L

Jadi, panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah (2P2 * d) / L

4 jawaban no 4

jawab :

rabun jauh (myopia)

Rabun jauh terjadi karena bola mata terlalu panjang atau kornea terlalu melengkung.Hal ini menyebabkan cahaya yang masuk ke mata akan membentuk bayangan suatubenda pada titik sebelum mencapai retina, dan sebagai hasilnya, otak akanmenangkapnya sebagai bayangan kabur. Penderita rabun jauh dibantu dengan menggunakan

kacamata berlensa cekung(minus/negatif). Lensa cekung dapat membantu bayangan tepat jatuh di retina.Pembentukan bayangan pada penderita miop

rabun dekat ( hipermetropi)

Penderita rabun dekat atau hipermetropi tidak dapat melihat benda yang letaknyaterlalu dekat secara jelas. Kondisi ini terjadi karena bayangan benda pada penderitarabun dekat jatuh di belakang retina. Penyebab rabun dekat adalah lensa mata yangterlalu memipih sehingga tidak dapat memfokuskan bayangan benda secara tepat. Penderita rabun dekat dibantu menggunakan kacamata berlensa cembung(plus/positif). Lensa cembung dapat membantu bayangan yang semula jatuh dibelakang retina menjadi tepat jatuh di retina.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi Peserta Didik Terhadap Video Pembelajaran Matematika Pada Pasca Pandemi Covid-19 Siswa Kelas VIII 3 UPT SPF SMP Negeri 35 Makassar Berdasarkan perolehan data hasil