Terima kasih kepada kiai, guru dan seluruh dosen Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir UIN Sunan Kalijaga. Dalam kondisi seperti ini, Al-Qur’an sebagai pedoman dan sumber rujukan utama umat Islam menjadi menarik untuk dikaji. Banyak kelompok telah menunjukkan minat mempelajari Al-Qur'an dan memutuskan keprihatinan dalam bidang keilmuan ini.
Bahkan ada pula yang mendirikan lembaga yang mengawasi segala macam kegiatan yang berkaitan dengan kajian Al-Qur'an. Bell merumuskan konsep kronologis turunnya wahyu Al-Qur'an, serta hubungannya dengan susunan ayat-ayat yang terhimpun dalam sebuah surat. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis kritis untuk mengkaji seluruh literatur yang berkaitan dengan kajian kronologi Al-Qur'an dan pemikiran Richard Bell.
Penulis menyimpulkan bahwa konsep kronologi Al-Qur'an menurut Bell sangat berbeda dengan konsep ulama lain, baik Islam maupun Barat. Pada akhirnya diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan Islam, khususnya ilmu Al-Qur’an.
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
- Konsonan tunggal
 - Konsonan rangkap karena tasydid, ditulis rangkap
 - Vokal pendek
 - Vokal panjang
 - Vokal rangkap
 - Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan apostrof
 - Kata sandang alif + lam
 - Huruf besar
 - Penulisan kata-kata
 
ظ Za' Z Letakkan titik di bawah. Konsonan rangkap akibat tasydid, ditulis rangkap :. Ta' marbutah di akhir kata, 1. Ketentuan ini tidak diperlukan untuk kata-kata Arab yang dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, salat, dan sebagainya, kecuali diinginkan pengucapan aslinya).
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Riwayat-riwayat ini kemudian mengungkapkan bahwa beberapa ayat dalam Al-Qur'an diturunkan sehubungan dengan peristiwa-peristiwa tertentu. Sampai saat ini dalam kajian kronologi Al-Qur'an masih banyak ditemukan kelemahan pada riwayat-riwayat yang dikumpulkan dalam asbabun nuzul. Seperti tidak lengkapnya sejarah dan tidak adanya alasan turunnya wahyu yang mendasari beberapa bagian Al-Qur'an5.
Di antara barisan ulama orientalis al-Quran terdapat nama Richard Bell yang lebih memfokuskan kepada kajian kronologi al-Quran. Satu-satunya karya utama Bell yang mengandungi susunan kronologi Al-Quran ialah Al-Quran: Diterjemah, dengan Penyusunan Semula Kritikal Surah, yang. Lihat Yusuf Rahman, "Trend of Al-Qur'an Studies in the Western World" dalam Journal Studia Insania, Vol.
10 Yusuf Rahman, “Tren Kajian Al-Qur'an di Dunia Barat” dalam Jurnal Studia Insania, Vol. Alasannya, Bell menggunakan struktur terjemahannya untuk secara kritis menata ulang materi Al-Qur'an ke dalam periode wahyu yang berbeda. Dia telah memecah-mecah bagian – termasuk ayat-ayat – Al-Quran menjadi bagian-bagian kecil dalam upaya untuk menentukan tanggalnya. 14 Richard Bell membagi teks Al-Qur'an dan membaginya agar tidak menjadi satu kesatuan per surah.
Inilah pertama kalinya membayangkan susunan Al-Qur'an secara manusiawi.15 Pandangan Bell agak berbeda dengan sebagian orientalis lain yang hanya menerima pembagian Al-Qur'an menjadi tiga puluh juz, seratus empat belas surah. 12 Richard Bell, Al-Qur'an: Diterjemahkan, dengan Penyusunan Ulang Surah yang Kritis (2 jilid), (Edinburgh: Edinburgh University Press, 1937). Rippin, “Review: Membaca Al-Qur’an Bersama Richard Bell” dalam Journal of American Oriental Society, Vol.
Rippin, "Review: Reading the Qur'an with Richard Bell" in die Tydskrif van die American Oriental Society, hlm.
Rumusan Masalah
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Telaah Pustaka
Penelitian ini juga diharapkan dapat memperkaya khazanah pengembangan ilmu pengetahuan Al-Qur’an dan memberikan wawasan perlunya mengkaji lebih lanjut penelitian ini. Terdapat pula referensi pendukung lain yang menjelaskan sebagian pemikiran Richard Bell, sehingga penulis harus mengumpulkannya sendiri sesuai kebutuhan penelitian. Diantaranya adalah dua dalil yang secara terpisah menjelaskan pemikiran Richard Bell dan kajian kronologi Al-Qur'an.
Yang pertama adalah tesis Ahmad Nurdin Kholili yang berjudul “Kajian Pemikiran Richard Bell pada Naskh Al-Qur’an”,22 dan yang kedua adalah tesis Zainud Dini Mukhlishoti yang berjudul “Teori-Teori dalam Kajian Kronologi Al-Qur’an”. an: Analisis Perbandingan Teori Ulama Islam dan Ulama Barat”. 22 Ahmad Nurdin Kholili, “Kajian Pemikiran Richard Bell Terhadap Teks Al-Qur’an”, Skripsi Fakultas Ushuluddin, IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2003. 23 Zainud Dini Mukhlishoti, “Teori-Teori dalam Kajian Kronologi Al-Qur’an (Analisis Teori Perbandingan antara Ulama Islam dan Ulama Barat), Skripsi Fakultas Ushuluddin, IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2003.
Penulis juga menemukan referensi pendukung lain yang cukup lengkap membahas pemikiran Richard Bell yang ditulis oleh mahasiswanya dan orientalis lainnya di berbagai jurnal. A Review of Richard Bell's Theories" oleh Montgomery Watt. 25 Dalam karyanya, Andrew Rippin membahas pemaparan pemikiran Richard Bell tentang Al-Qur'an. Lebih khusus lagi, karya Montgomery Watt menggambarkan teori-teori gurunya sendiri tentang penanggalan Al-Qur'an .
Dari berbagai referensi yang disajikan penulis, terlihat bahwa belum ada karya yang membahas secara utuh dan mendalam pemikiran Richard Bell tentang konsep kronologi Al-Qur'an. Yang membahas langsung pemikiran Bell tentang konsep kronologi Al-Qur'an hanya sebatas revisi. Oleh karena itu, artikel ini diharapkan dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pemikiran Richard Bell dengan menelusuri berbagai referensi dan sumber data yang ada.
Montgomery Watt, »The Dating of the Qur'an: A Review of Richard Bell's Theories« v The Journal of the Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland, št.
Metode Penelitian
Data sekunder yang akan digunakan untuk menunjang data primer diambil dari karya-karya Bell sendiri, serta penulis-penulis lain yang secara khusus atau umum membahas pemikiran Richard Bell tentang konsep kronologi dalam Al-Qur'an. Visi Muhammad", "Muhammad dan Rasul Sebelumnya", "Muhammad dan Perceraian dalam Al-Qur'an", "Surah al-Hasyr: Kajian Susunannya". Proklamasi Ziarah Muhammad", "Perkembangan Ajaran Muhammad dan Kesadaran Nabi Muhammad" , "Awal Kegiatan Keagamaan Muhammad", "Pengorbanan Ismail", "Gaya Alquran".
Sedangkan karya-karya penulis lainnya antara lain tulisan mahasiswa dan sarjana selanjutnya seperti Montgomery Watt dan Andrew Rippin yang tersebar di berbagai jurnal. Metode ini menjelaskan data atau objek secara alami, obyektif dan apa adanya (sebenarnya).31 Dalam hal ini penulis akan memaparkan gambaran konseptual pemikiran Richard Bell mengenai konsep kronologi Al-Qur'an. Metode analisis digunakan untuk merinci istilah-istilah dan ungkapan-ungkapan yang ada pada objek penelitian sehingga menjadi jelas permasalahan dan makna yang terkandung di dalamnya.
Metode ini hanya didasarkan pada penelitian bahasa yang logis, sehingga dapat diperjelas isi objeknya. Pendekatan ini menuntut penulis untuk teliti, berpikir matang, dan melakukan upaya penelitian secara ilmiah dan kritis. Dengan kata lain, pendekatan filosofis telah mengubah filsafat menjadi suatu aktivitas.33 Penggunaan pendekatan ini diharapkan dapat memberikan jawaban atas pemikiran Richard Bell tentang konsep kronologi Al-Qur'an secara integral, sistematis dan mendasar.
Sistematika Pembahasan
Bab ketiga berisi pemikiran Bell tentang konsep kronologi Al-Qur'an, meliputi: definisi kronologi Al-Qur'an, pandangan Bell tentang Al-Qur'an, pendekatan yang digunakan, Konsep kronologi Al-Qur'an Richard Bell . Bab keempat memuat kelebihan dan kekurangan pemikiran Richard Bell, antara lain: Kritik Bell terhadap kronologi Al-Qur'an, apresiasi dan kritik terhadap hasil analisis ulama terhadap konsep Bell tentang kronologi Al-Qur'an.
Kesimpulan
Dalam hal ini, periodisasi tradisional ilmu pengetahuan Islam dijabarkan lebih lanjut dengan membagi surah-surah Mekkah menjadi tiga kelompok, sehingga seluruh surah-surah dalam Al-Qur'an membentuk empat periode turunnya wahyu, yaitu Mekkah pertama atau awal, Mekkah kedua atau tengah. , periode Mekah ketiga atau akhir, periode Madinah. Dengan kata lain, Bell menjadikan surah-surah dalam Al-Qur'an bukan satu kesatuan, melainkan setiap ayatnya dapat dibagi-bagi lagi. Suatu surah mungkin sebagian Medaniyyah, sebagian Mekiya, sebagian lagi merupakan hasil sensor dan penyuntingan yang dilakukan Nabi sendiri.
Bell menggunakan pendekatan historis-kritis sebagai landasan pemikirannya dalam pandangan Al-Qur'an yang lebih luas. Penulis berpendapat bahwa di antara sekian banyak pendekatan yang digunakan Bell dalam meneliti Al-Qur'an, pendekatan historis-kritislah yang paling diperlukan. Namun pendekatan lain yang digunakan Bell, seperti pendekatan linguistik-filologis dan pendekatan hermeneutik objektif, masih memiliki titik temu yang didukung dalam membentuk pemikiran Bell tentang konsep kronologi Al-Qur'an.
Saran
Penelitian ini sebenarnya menjadi batu loncatan untuk penelitian selanjutnya dengan pernyataan yang lebih kritis.
Kata Penutup
Sejarah Perkembangan Kerangka Timur Barat dalam Studi Al-Qur'an, Dissertasi Program Studi Ilmu Islam, UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2015. Al-Qur'an: Terjemahan, dengan Penataan Kritis Surah-Surah (2 jilid), Edinburgh : Edinburgh University Press, 1937. Cara Maca Al-Qur'an: Pandhuan Anyar, kalabân Terjemahan sè èpilih, North Carolina: University of North Carolina Press, 2011.
Pandangan Orientalis terhadap Al-Qur'an: 'Teori Pengaruh' Theodor Nöldeke terhadap Al-Qur'an" dalam Jurnal Agama, Vol. Kajian Pemikiran Richard Bell terhadap Teks Al-Qur'an", Skripsi Fakultas Ushuluddin, IAIN Sunan Kalijaga , Yogyakarta, 2003. Teori-Teori dalam Kajian Kronologis Al-Qur'an (Analisis Perbandingan Teori Ulama Islam dan Ulama Barat), Teza Fakultas Ushuluddin, IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2003.
The Qur'an in Context: Historical and Literary Investigations into the Qur'anic Milieu, Leiden: Brill, 2010. A Modern Western Approach to the Qur'an: A Study of John Wansbrough's Qur'anic Studies and Its Muslim Replies, dalam McGill Journal of Middle East Studies, vol. Anmeldelse: Reading the Qur’an with Richard Bell” fra Journal of the American Oriental Society, Vol.
Introduction: The Golden Age of Qur'anic Studies?”, dalam Gabriel Said Reynolds (ed.), New Perspectives on the Qur'an: The Qur'an in Its Historical Context 2, New York: Routledge, 2011. The Qur' a Seminar Commentary: A Collaborative Study of 50 Qur'anic Passages, Berlin: Walter de Gruyter GmbH & Co KG, 2016. Obituary: Richard Bell” from Journal of the Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland, Vol.
The Dating of the Qur’an: A Review of Richard Bell’s Theories”, dalam The Journal of the Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland, nr.