MODUL 1 A. STOIKIOMETRI
(jumlah diketahui) x (faktor-konversi) = (jumlah yang diminta) 1. Hukum-hukum Dasar Kimia
Mol adalah banyaknya suatu zat yang mengandung entitas dasar (atom, molekul, atau partikel lain) sebanyak jumlah atom yang terdapat dalam 12 gram karbon-12.
1 mol = NA(bilangan avogadro) = 6,0221367 x 1023 partikel Konsep Mol
Mol =
g /mol massa molar ¿
massa( g)
¿
Massa molekul (atau berat molekul) adalah massa atom rata-rata (dalam sma, satuan massa atom) dalam suatu molekul.
Untuk molekul lain massa molekul (sma) = massa molar (grams)
Rumus massa = jumlah massa atom rata-rata (sma) dalam satuan rumus suatu senyawa ion.
Untuk tiap senyawa ion, rumus massa (sma) = massa molar (gram) 1 satuan rumus NaCl = 58.44 sma 1 mol NaCl = 58.44 g NaCl
Berapakah rumus massa dari Ca3(PO4)2 ? 1 satuan rumus dari Ca3(PO4)2
3 Ca 3 x 40.08 2 P 2 x 30.97
8 O + 8 x 16.00
= 310.18 sma 1. Konsep mol pada Gas
a) Persamaan Gas Ideal : pV = nRT dimana n = jumlah mol.
b) Pada keadaan STP (T=0°C;P=1 atm), volume satu mol gas = 22.4 L 2. Konsep mol pada Larutan
molar= mol
liteer = mmol mL
3. Persen komposisi
% unsur = jumlahatom × Ar
Mr × 100 %
STOIKIOMETRI SENYAWA
Hubungan massa atau %-massa (mol?) yang tetap dari unsur-unsurnya, untuk setiap senyawa – perbandingan jumlah mol atom dalam senyawa
dasarnya:
hukum susunan tetap (Proust)
persen komposisi, % berat
massa atom relatif, Ar
RUMUS EMPIRIS adalah perbandingan jumlah atom (sekecil mungkin) dalam senyawa – dari % komposisi
perlu data
Macam unsur dalam senyawa
% komposisi unsur (perbandingan massa tiap unsur relatif terhadap massa total senyawanya) Dasarnya: “hukum perbandingan/komposisi tetap”
(setiap senyawa murni, selalu mengandung gabungan unsur-unsur yang sama, dalam perbandingan berat yang sama)
Massa atom relatif, Ar, unsur yang bersangkutan
RUMUS MOLEKUL adalah jumlah atom (sebenarnya) yang ada dalam molekul – dari massa molar
perlu data
Rumus Empiris
Massa molekul dan hasil eksperimen (massa molar) STOIKIOMETRI REAKSI
Hubungan massa (mol?) antara senyawa pereaksi dan senyawa hasil reaksi.
Reaksi kimia yang berimbang/setara akan memberikan hubungan kuantitas antara massa senyawa pereaksi dan massa hasil reaksi (≡ reaksi sudah stoikiometris).
Koefisien reaksi dalam reaksi kimia yang sudah berimbang, merupakan perbandingan mol yang terlibat dalam reaksi.
PENYETARAAN REAKSI REDOKS Bilangan Oksidasi
Dalam senyawa, biloks flour sama dengan -1 : HF; F = -1
Senyawa netral, biloks sama dengan nol ; H2SO4 = 0
Senyawa bermuatan, biloks sama dengan muatan ion ; SO42- = -2
Unsur bebas, biloks sama dengan nol; H2 = 0
Unsur gol IA dan IIA dalam senyawa diberi biloks sesuai dengan golongannya; KMnO4; K=+1
Tiap hidrogen dalam senyawa, biloks sama degan +1;
H2SO4; H = 2x1 = +2
Tiap oksigen dalam senyawa, biloks sama dengan -2.
H2SO4 ; O = 4x(-2) = -8 EKIVALEN REDOKS
Satu ekivalen oksidator adalah sejumlah zat tertentu yang dapat menerima satu mol elektron
Contoh : Fe3+ + e
→
Fe2+1 mol Fe3+
≈
1 ekiv Satu ekivalen reduktor adalah sejumlah zat tertentu yang dapat melepaskan satu mol elektron
Contoh : Cu
→
Cu2+ + 2e1 mol Cu
≈
2 mol elektron 1 mol Cu≈
2 ekivDalam Reaksi Redoks
1. Jumlah elektron yang diterima = jumlah elektron yang dilepaskan 8 H+ + MnO4- + 5e → Mn2+ + 4 H2O
5 Fe2+ → 5 Fe3+ + 5e 2. Jumlah ekivalen oksidator = jumlah ekivalen reduktor
1.1 ekiv MnO4- = 0.1 ekiv Fe2+
STOIKIOMETRI LARUTAN
Konsentrasi larutan: mengekspresikan jumlah zat terlarut dalam massa atau volume larutan atau pelarutnya.
dinyatakan dalam persen massa dan molaritas.
Persen masaa = konsentrasi larutan dinyatakan dalam persen massa (berat) terlarut yaitu massa terlarut per 100 satuan massa larutan
Persenterlarut= massa terlarut
massa larutan ×100 % Persenterlarut= massa terlarut
massa terlarut + massa pelarut ×100 %
PEREAKSI PEMBATAS
Pereaksi yang habis bereaksi disebut pereaksi pembatas (jumlah mol terkecil) APLIKASI STOIKIOMETRI KIMIA
Salah satunya adalah memprediksi hasil reaksi dan membandingkan hasil reaksi secara teoritik (hasil perhitungan) dengan hasil eksperimen (penimbangan)