• Tidak ada hasil yang ditemukan

SLIDE TENTANG STOIKIOMETRI

N/A
N/A
Dea

Academic year: 2023

Membagikan "SLIDE TENTANG STOIKIOMETRI"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

STOIKIOMETRI

Kuliah

1. Jumat 10 September 2021

2. Rabu 15 September 2020

(2)

stoikiometri

Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif zat-zat dalam reaksi kimia

Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari distribusi massa zat-zat dalam

reaksi kimia

(3)

Konsep mol

Kuantitas suatu materi

• Dinyatakan dalam hitungan bilangan: satu, seratus, satu milyard Satu (butir) partikel: atom, molekul unsur, molekul senyawa, ion

• Dinyatakan dalam jumlah massa: gram, lbs Satu gram: zat padat (bahan kimia padat)

• Dinyatakan dalam satuan berdimensi ruang atau volume

Satu liter : zat cair, dan gas (perlu disertakan temperatur dan tekanannya)

• Dinyatakan dalam sejumlah tertentu banyaknya partikel Satu mol : sejumlah N partikel

• N adalah bilangan Avogadro dengan 6,022 141 79 x 10

23

(4)

Nomor Massa atau Massa Rumus

Nomor Massa adalah bilangan yang menunjukkan massa, dalam satuan gram, suatu zat murni, yang kuantitas numerik 6,022.. X 10

23

(1 mol)

Untuk unsur tunggal dikenal dengan istilah MASSA ATOM, Disingkat AR (Atomic Relative Weight)

Untuk unsur yang berada dalam bentuk molekul, dan untuk senyawa dikenal dengan istilah MASSA MOLEKUL, disingkat MR (Molecular Relative Weight)

Huruf R dalam AR dan MR, berasal dari kata relative, karena dalam penentuannya dilakukan secara relative. Saat ini menggunakan pembanding unsur karbon, yang diberi nomor massa 12

Unsur: Atom Zat murni:

Senyawa: molekul

(5)

A R beberapa unsur M R beberapa senyawa

• H = 1

• O = 16

• C = 12

• N = 14

• He = 4

• Li = 7

• Na = 23

• Cl = 35,5

• S = 32

• Ar = 40

• K = 39

• Ca = 40

• H

2

O = 18

• NaCl = 58,5

Pb = 207,2

• P = 31

• Mg = 24

• Fe = 56

• Cu = 63,5

• Zn = 65,4

• Ni = 58,7

• Cr = 52

• Br = 80

• Ba = 137,3

• Mn = 54,94

• Co = 58,93

• Ag = 107,9

• Cd = 112,4

• Hg = 200,6

• Sn = 118,7

(6)

Struktur Atom

Atom suatu unsur terdiri atas

Inti yang tersusun atas: proton dan netron Kulit atom : electron

proton (p), partikel penyusun inti dengan massa sebesar: 1 sma, 1 amu (relatif) dengan muatan sebesar = muatan 1 electron (muatan relative = +1)

= 6 x 10

-19

colomb. (muatan mutlak) (m absolut =

1.6726231 × 10-27 kg)

Neutron (n), partikel penyusun inti dengan massa relative = massa yaitu = 1 sma dengan muatan = 0 colomb (m absolut = 1.6749 × 10

-27

kg)

Elektron (e), partikel penyusun kulit atom, dengan massa sangat kecil sehingga

tidak diperhitungkan sebagai penyusun massa atom (massa mutlak

elektron = 9,1094 X 10

–31

kg)

(7)

ISOTOPES (contoh dan

• Atom karbon dinyatakan dengan lambang 6 adalah nomor atom

12 adalah nomor massa

Nomor atom menunjukkan jumlah proton di dalam inti, juga menyatakan jumlah electron dalam kulit suatu atom netral. Nomor atom ini secara langsung menunjukkan sifat kimia, yang menurut table periodic,

menunjukkan posisi golongan dan periodenya.

Nomor Massa menunjukkan jumlah proton+netron, ini memberikan informasi sifat fisika.

Dalam teknologi radioaktif kita juga mengenal unsur Karbon 13? (C-13) Ini adalah suatu isotop, dimana suatu atom karbon memiliki rumus kimia

Isotop: atom-atom dari suatu unsur yang sama, yang memiliki perbedaan massa atom.

Contoh: Dalam table periodic unsur klor, mempunyai massa atom sebesar: 35,45. Nomor Atom klor, 17.

Ternyata kemudian diketahui bahwa unsur klor memiliki dua isotop, yaitu isotop dengan nomor massa 35 dan 37.

Kesimpulannya: Nomor massa unsur-unsur pada table periodic menunjukkan massa rata-rata dari isotop- isotop

Soal: Jika diketahui bahwa dalam unsur klor terdapat dua jenis isotop, yaitu 35Cl dan 37Cl, dan AR rata-rata unsur klor adalah 35,45; hitunglah prosentase masing-masing isotop!

(8)

Isotop natural (alami) dan isotop buatan

Isotop Alami C-12 dan C-13, C-14 Cl-35 dan Cl-37

Semua unsur dalam table periodic, tidak ada yang memiliki Nomor

Massa berupa bilangan bulat. Hal ini menunjukkan bahwa secara alami semua unsur, terdiri atas isotop-isotop.

Isotop buatan Contoh Hidrogen

Hidorgen bermassa 2: D (Deuterium) Hidrogen bermassa 3: T (Tritium)

H

2

O D

2

O dan T

2

O

Cooling water

proses peledakan unsur radioaktif

heavy water

(9)

distribusi massa dalam reaksi kimia

Reaksi kimia: perubahan yang menghasilkan zat baru, yang mempunyai sifat-sifat berbeda dengan zat semula (bahan yang direaksikan)

Hukum-hukum yang berlaku

1. Hukum Konservasi Massa, hukum kekekalan massa, hukum Lavoisier Jumlah massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi tetap.

Jumlah massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi sama.

tidak ada massa yang hilang dalam reaksi kimia.

CONTOH

Reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen menghasilkan air (H2O) H2(g) + O2(g) → H2O(g)

Hukum kekekalan massa, harus menunjukkan bahwa jumlah atau kuantitas zat-zat yang terlibat dalam reaksi, sebelum dan sesudah reaksi harus sama.

Kalau kita lihat dalam persamaan reaksi

kiri kanan

at H= 2 at O=2 → at H= 2 + at O=1

ini berarti bahwa persamaan reaksi tersebut belum mengikuti hukum kekekalan

(10)

H2 + O2 → H2O

2 at H + 2 at O → 2 at H + 1 at O

(dalam molekul H2O)

Agar persamaan reaksi itu menjadi benar, perlu dimasukkan angka-angka yang disebut koefisien.

• Untuk menyamakan jumlah O di kiri dan kanan maka jumlah molekul H2O harus dikalikan 2 (dua) H2 + O22H2O

Berarti: 2 at H + 2 at O → 4 at H + 2 at O

Ternyata membuat jumlah atom H menjadi tidak seimbang, dan untuk menyamakan jumlah H di kiri dan kanan lakukan ini

2H2 + O2 → 2H2O

Dengan demikian persamaan reaksi ini sudah memenuhi hukum Lavoisier

Jumlah partikel sebelum dan sesudah reaksi sudah sama H=4, O=2

(11)

2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)

Jika persamaan reaksi menyatakan jumlah mol, maka persamaan reaksi itu

Bisa dibaca: 2 mol gas hydrogen bereaksi dengan 1 mol gas oksigen menghasilkan 2 mol gas H2O Angka 2:1:2 merupakan perbandingan jumlah mol yang bersifat tetap,

Sehingga bisa juga diganti dengan angka: 20:10:20 atau angka yang lain.

Jika besaran mol dikonversi menjadi besaran massa, diperlukan MR masing-masing MR H2=2,

MR O2=32, MR H2O=18,

maka persamaan reaksi dapat dibaca atau diartikan sebagai berikut:

(2 mol x 2gram/mol H2)+(1molx32gram/mol O2)=(2molx18gram/mol H2O) 4 gram H2 + 32 gram O2 = 36 gram H2O

4 + 32 = 36

(perbanding massa tetap)

Jika suatu persamaan reaksi menunjukkan perbandingan kuantitatif yang tepat seperti kebutuhan dan hasil reaksi tanpa sisa reaktan, disebut sebagai reaksi yang stoikiometris(k).

(12)

Suatu reaksi kimia yang jumlah reaktannya tepat seperti kebutuhan, tanpa sisa reaksi, disebut sebagai reaksi yang stoikiometris.

Contoh (ratio massa) → jika salah satu diubah, yang lain juga harus diubah, sebanding dengan ratio yang ada

4 gram gas H2 + 32 gram gas O2 = 36 gram gas H2O Contoh soal:

Berapa massa gas oksigen yang dibutuhkan untuk menghasilkan reaksi 2H2 + O22H2O

2 1 2 4 32 36

yang stoikiometris dengan 6 gram gas hydrogen, berapa massa air yang dihasilkan?

Sementara kita bisa menggunakan perbandingan massa di atas: (Hk 2) Kebutuhan oksigen: 6/4 x 32 = 48 gram

H2O yang dihasilkan: 6/4 x 36 = 54 gram Jadi:

6 gram gas H2 + 48 gram gas O2 = 54 gram H2O (sesuai dengan hukum)

(13)

Berapa massa gas hidrogen yang dibutuhkan untuk menghasilkan reaksi 2H

2

+ O

2

2H

2

O

2 1 2 4 32 36

yang stoikiometris dengan 10 gram gas oksigen, berapa massa air yang dihasilkan?

Sementara kita bisa menggunakan perbandingan massa di atas: (Hk 2) Kebutuhan hidrogen: 10/32 x 4 = 1,25 gram

H

2

O yang dihasilkan: 10/32 x 36 = 11,25 gram Jadi:

1,25 gram gas H

2

+ 10 gram gas O

2

= 11,25 gram H

2

O (sesuai dengan hukum)

(14)

RATIO STOIKIOMETRIK (Stoichiometric Ratio)

Secara kimia

harus

dilihat persamaan reaksi yang sudah

setara 2H2

+ 1O

22H2

O

Ratio stoikiometrik:

S(H

2

/O

2

) = 2/1 S(O

2

/H

2

) = 1/2 S(H

2

/H

2

O) = 2/2 S(H

2

O/H

2

) = 2/2 S(O

2

/H

2

O) = 1/2 S(H

2

O/O

2

) = 2/1 Latihan:

Tuliskan Ratio Stoikiometrik masing-masing komponen

terhadap komponen C2H5OH dari

reaksi berikut:

C

2

H

5

OH + O

2 → CO2

+ H

2

O Penyelesaian: Setarakan persamaan reaksi terlebih dahulu:

C

2

H

5

OH + 3O

22CO2

+ 3H

2

O Penyelesaian:

S(O

2

/C

2

H

5

OH) = 3/1, S(CO

2

/C

2

H

5

OH)= 2/1 , S(H

2

O/C

2

H

5

OH)= 3/1

(15)

KOMBINASI

KOMPONEN TUNGGALNYA: A-B-C-D

KOMBINASI 2 KOMPONEN: A/B, A/C, A/D kebalikannya: B/A, C/A, D/A B/C, B/D kebalikannya: C/B , D/B

C/D kebalikannya D/C

(16)

Penyelesaian suatu stoikiometri

Massa yang tersedia:

2H2 + O2 2H2O, kemudian direaksikan 5gram H2 + 20gram O2 ???

Reaksi berjalan sempurna:

5 gram H2 = 5/2 mol = 2,5 mol H2

20 gram O2 = 20/32 mol = 0,625 mol O2

Ratio molar (perbandingan jumlah mol yang tersedia = n(H2/O2) ) n(H2/O2) = 2,5/0,625 = 4 S(H2/O2)=2/1 = 2

n(H2/O2) = 4 =ratio molar = mnjk pbdg mol yg tersedia S(H2/O2) = 2 = ratio molar stoikiometrik

n(H2/O2)>S(H2/O2), maka dapat disimpulkan bahwa Hidrogen

berlebih atau oksigen adalah faktor pembatas reaksi.

(o.k.i oksigen akan menjadi acuan u/ menghitung yg lain) Kalau begitu berapa gram H2O yang dihasilkan?

Massa H2O yang dihasilkan = S(H2O/O2)xnO2xMRH2O

= 2/1 x 0,625 x 18 = 22,5 gram

Berapa gram Hidrogen yang bereaksi:

Massa H

2

= S(H

2

/O

2

)x nO

2

x MR H

2

= 2/1 x 0,625 x 2

= 2,5 gram

Sisa H

2

= 5 – 2,5 = 2,5 gram

Secara keseluruhan:

2H2

+ O

22H2

O + sisa

5gram + 20gram → 22,5 gram +

sisa H

2

yang tidak bereaksi = 2,5 gram

Cek:

5 + 20 = 22,5 +2,5

(17)

Cara lain / alternatif lain

Ratio mol yang tersedia:

2H2 + O2 2H2O, 5gram H2 + 20gram O2 → ???

Reaksi berjalan sempurna:

Jumlah mol reaktan dihitung dulu 5 gram H2 = 5/2 mol = 2,5 mol H2 20 gram O2 = 20/32 mol = 0,625 O2

n(O2/H2) = 0,625/2,5 = 1/4 S(O2/H2)=1/2 = ½

¼ < ½

n(O2/H2)< S(O2/H2), maka dapat disimpulkan O2 atau oksigen adalah faktor pembatas reaksi.

(o.k.i oksigen akan menjadi acuan u/ menghit yg lain)

Kalau begitu berapa gram H2O yang dihasilkan?

Massa H2O yang dihasilkan = S(H2O/O2)xnO2xMRH2O

= 2/1 x 0,625 x 18

= 22,5 gram

Jadi dalam perhitungan stoikiometri, suatu reaksi yang menyediakan jumlah reaktan yang tidak stoikiometris 1. Harus kita hitung jumlah mol ketersediaan semua

komponen reaksi. (kalau tersedia dalam satuan gram harus dikonversi menjadi mol)

2. Kita bandingkan jumlah mol ketersediaan salah satu komponen reaksi terhadap komponen reaksi yang lain

3. Angka perbandingan itu (no. 2) kita bandingkan dengan ratio stoikiometri

4. Kalau ratio mol (No 2) lebih besar dari pada ratio stoikiometri (No 3), berarti komponen yang kita bandingkan tersedia berlebih, secara langsung dapat diartikan bahwa komponen pembanding tersedia terbatas.

5. Kalau ratio mol lebih kecil dari pada ratio stoikiometri, berarti komponen yang kita bandingkan tersedia terbatas.

6. Komponen yang tersedia terbatas disebut sebagai faktor pembatas reaksi. Digunakan sebagai acuan untuk menghitung kuantitas komponen reaksi yang lain

(18)

Hari Rabu 15 September 2021

Hukum 2: Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Suatu senyawa tertentu, tersusun atas unsur-unsur dengan perbandingan massa yang tetap:

Contoh:

1. Dalam senyawa H

2

O

massa hydrogen : m Oksigen = 2 : 16

= 1: 8 2. Dalam CO

2

massa karbon : massa oksigen = 12 : 32

= 3 : 8

(19)

Hukum Perbandingan ganda (Hukum Dallton)

Reaksi antara Nitrogen (N

2

) dan gas Oksigen (O

2

) di udara dapat menghasilkan lebih dari satu jenis senyawa oksida

N

2(g)

+ O

2(g) → NO (g) → 14 : 16 (2)

→ NO2 (g) → 14 : 32 (4)

→ N2

O

(g) → 14 : 8 (1)

→ N2

O

3 (g) → 14 : 24

(3)

→ N2

O

4 (g) → 14 : 16 (2)

→ N2

O

5 (g) → 14 : 40 (5)

Jika massa salah satu unsur dalam berbagai senyawa itu dibuat sama, maka massa unsur yang lain akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.

Silakan untuk Latihan: jika dalam berbagai senyawa itu mengandung nitrogen dengan

massa yang sama (misalnya 14 gram), berapa massa oksigen dalam setiap senyawa, dan bagaimana perbandingannya?

Hasil pembakaran tidak sempurna bensin pada motor tua CO, CO

2

, dan H

2

O.

(coba hitung bagaimana perbandingan massa oksigen dalam kedua senyawa itu kalau

massa karbon dibuat sama, atau sebaliknya bagaimana perbandingan massa karbon kalau

di dalam ke dua senyawa itu massa oksigen dibuat sama)

(20)

Reaksi kimia dalam bentuk gas

Pada zat yang berbetuk gas, keadaanya dipengaruhi oleh parameter-parameter:

Volume (V), Suhu (T) , Tekanan (P), Jumlah mol zat (n) Hukum-hukum Dasar tentang Gas:

Dalam hukum-hukum yang akan kita pelajari ini, menunjukkan hubungan 2 parameter, dengan parameter volume sebagai acuan.

• Jika hukum itu mempelajari hubungan antara Parameter Volume (V) dan parameter ke-2. maka parameter-3 dan parameter-4 harus disyaratkan merupakan parameter yang bersifat konstan (konstan bisa diartikan tetap kalau yang dibicarakan adalah sebuah sistem; konstan bisa diartikan sama kalau kita sedang berbicara tentang beberapa sistem yang terpisah)

• Semua mengarah kepada parameter volume (V) Hukum 1 : Hukum Avogadro (A)

Pada suhu dan tekanan tetap, volume suatu gas berbanding lurus dengan jumlah mol gas itu

V = f(n)P,T V

n

V = k.n V / n = konstan V1 / n1 = V2/ n2

(21)

Hukum 2 : Hukum Boyle (B)

Pada suhu yang tetap, sejumlah gas tertentu, volume gas berbanding terbalik terhadap tekanannya.

V = f ( )

n,T

V ≈

V = k ( )

V

1

x P

1

= V

2

x P

2

= konstan

(22)

Hukum 3 : Hukum Charles

Pada tekanan tetap, sejumlah tertentu suatu gas, volumenya berbanding lurus dengan suhunya.

V = f(T)

P,n

V ≈ T V = k.T

V / T = konstan V

1

/ T

1

= V

2

/ T

2

Ketika suhu dinaikan maka volume gas akan menjadi lebih besar

(23)

Rangkuman dari ketiga hukum Dasar Gas

V ≈ n x x T

V = k * (n * * T ) → (P x V)/n x T) = k = konstan Keadaan standar gas

Tekanannya adalah 1 atmosfer

Jumlah partikel 1 mol

➢Suhu gas 0o

C atau 273,15 K

Volume gas dalam keadaan standar rata-rata 22,3 liter

V = R x n x x T

PV = nRT

R = (PxV) / (n x T)

R = (1 atm x 22,3 lt) / (1 mol x 273,15K)

R = 0,0816 lt

1

.atm

1

.mol

-1

.K

-1

(24)

3 macam gas

• Gas nyata: O

2

, H

2

, N

2

, Cl

2

, CO

2

, NO

2

, N

2

O, H

2

O

(g)

• Gas mulia (gas nyata, yang mempunyai sifat khusus): He, Ne, Ar, Kr, Xe

• Gas ideal: Gas hipotetis, yang secara teori keadaannya akan mengikuti hukum gas ideal (PV=nRT), secara tak terbatas.

Contohnya, kalau terhadap suatu gas dalam ruang tertutup diterapkan tekanan yang besarnya tak terhingga, maka volume gas akan menjadi sangat kecil tak terhingga, dan tetap dalam bentuk gas. Secara teori tak terbatas

Realitasnya, tidak mungkin kalau gas itu dimampatkan sampai volumenya sangat

kecil, fasa zat itu akan tetap berbentuk gas. Karena bentuk fasa padat, cair dan gas

itu berhubungan dengan jarak antar partikel.

(25)

Stoikiometri Reaksi Kimia Gas

Dalam reaksi stoikiometris berikut ini

2H

2(g)

+ O

2(g)

2H

2

O

(g)

koefisien persamaan reaksi yang menunjukkan perbandingan jumlah mol itu, menurut hukum gas (Avogadro), secara langsung menunjukkan perbanding volume dari gas-gas yang terlibat dalam reaksi, (NB: dengan syarat P dan T konstan.)

Dalam reaksi yang melibatkan gas-gas, volume gas-gas itu dapat digunakan untuk menyatakan jumlah mol relatif.

Contoh soal:

1. Berapakah volume gas H

2

dan gas O

2

yang terlibat dalam reaksi yang menghasilkan 50 liter gas H

2

O pada tekanan dan suhu yang sama?

Jawab:

Volume H

2

= S(H

2

/H

2

O) x volume H

2

O = 2/2 x 50 liter = 50 liter

Volume O

2

= S(O

2

/H

2

O) x volume H

2

O = 1/2 x 50 liter = 25 liter

(26)

Contoh 2: untuk reaksi yang tidak stoikiometris

Pada suhu dan tekanan tetap, 10 liter gas Oksigen direaksikan dengan 30 liter gas hidrogen, menghasilkan uap air. Reaksi berjalan sempurna.

Pertanyaan:

a. Berapa volume uap air yang didapatkan dari reaksi itu?

b. Unsur mana yang tersisa, dan berapa volume sisanya?

Satu kemungkinan pertanyaan

Berapa volume campuran gas hasil reaksi?

Jawabannya tetap harus menghitung (a) volume uap air yang

didapatkan dan (b) menentukan komponen mana yang berlebih, dan

kemudian menghitung volume yang tidak bereaksi

(27)

Penyelesaian (30 lt H 2 (g) + 10 lt O 2 (g) )

1. Persamaan reaksi: 2H

2(g)

+ O

2(g)

2H

2

O

(g)

2. Ratio Stoikiometrik (salah satu komponen reaksi saja ) S(H

2

/O

2

) = 2/1 3. Ratio Volume V(H

2

/O

2

) = 30/10 = 3/1

4. Untuk membuat kesimpulan, kita lakukan pembandingan volume ratio dan stoichiometric ratio V(H

2

/O

2

)S(H

2

/O

2

) = 3/1  2/1

5. Kesimpulannya: V(H

2

/O

2

) > S(H

2

/O

2

) artinya H

2

tersedia lebih d.p. yang dibutuhkan, atau O

2

menjadi faktor pembatas reaksi.

6. Volume H

2

O yang dihasilkan = S(H

2

O/O

2

) x V.O

2

= 2/1 x 10lt = 20 lt 7. Volume H

2

yang bereaksi = S(H

2

/O

2

) x V.O

2

= 2/1 x 10lt = 20 lt

8. H

2

yang tersisa = 30 lt - 20 lt = 10 lt

9. Volume campuran gas setelah reaksi selesai = volume produk + volume

reaktan sisa (yang tidak beraksi) = 20 lt + 10 lt = 30 liter

(28)

Penyelesaian alternatif ke-2

1. Persamaan reaksi: 2H

2(g)

+ O

2(g)

2H

2

O

(g)

2. Ratio Stoikiometrik (salah satu komponen reaksi saja ) S(O

2

/H

2

) = 1/2 3. Ratio Volume, V(O

2

/H

2

) = 10/30 = 1/3

4. V(O

2

/H

2

)  S(O

2

/H

2

) = 1/3  1/2

5. Kesimpulannya: V(O

2

/H

2

) < S(O

2

/H

2

) artinya O

2

tersedia kurang d.p.

yang dibutuhkan, atau O

2

menjadi faktor pembatas reaksi.

6. Volume H

2

O yang dihasilkan = S(H

2

O/O

2

) x V.O

2

= 2/1 x 10lt = 20 lt 7. Volume H

2

yang bereaksi = S(H

2

/O

2

) = 2/1 x V.O

2

= 2/1 x 10lt = 20 lt 8. H

2

yang tersisa = 30 lt - 20 lt = 10 lt

9. Volume campuran gas setelah reaksi selesai = volume produk + volume

reaktan sisa (yang tidak beraksi) = 20 lt + 10 lt = 30 liter

(29)

% Efisiensi Reaksi (% yield)

% Efisiensi = 100%

Cocok untuk reaksi yang tidak berjalan sempurna.

Reaksi Bosch-Harber dalam sintesis amoniak.

N

2(g)

+ 3H

2(g)

 2NH

3(g)

10 liter 30liter 20liter

Jika reaksi itu stoikiometris (sesuai dengan kebutuhan) dan berjalan sempurna (semua bereaksi) maka 10 liter gas N

2

akan bereaksi persis dengan 30 liter gas H

2

dan

menghasilkan 20 liter gas amoniak (NH

3

).

Tetapi reaksi Bosch-Harber adalah suatu reaksi yang tidak pernah berjalan sempurna, atau dapat dikatakan reaksi yang membentuk kesetimbangan. Biasanya reaksi ini hanya berjalan dengan efisiensi kurang lebih 25%. Artinya, NH

3

dari yang seharusnya dihasilkan itu 20 liter, hanya dihasilkan kurang lebih 5 liter

Cobalah untuk Latihan: berapa volume total campuran gas setelah reaksi

(30)

Latihan-1

Dalam suatu model reaktor Bosch-Harber, disediakan 10 liter gas N

2

dan 30 liter gas H

2

, ternyata hanya dihasilkan 5 liter gas NH

3

. Reaktan yang tersedia sudah stoikiometris.

Berapa volume total campuran gas setelah reaksi mencapai keadaan setimbang

N

2(g)

+ 3H

2(g)

 2NH

3(g)

Awal: 10 lt 30 lt 0 lt

bereaksi: 2,5lt 7,5 lt 5 lt

Total: 7,5 lt 22,5 lt 5 lt total campuran gas = 35 lt

% Efisiensi = 100% = 5/20 100% = 25%

(31)

Contoh soal - 2

Dalam reaksi berikut:

N

2(g)

+ 3H

2(g)

2NH

3(g)

disediakan 200 liter gas N

2

dan 500 liter gas H

2

. Reaksi berjalan dengan efisiensi 23%.

Pertanyaannya:

Berapa volume campuran gas setelah reaksi?

Penyelesaian:

1. Bandingkan antara volume ratio dan stoichiometric ratio untuk

mengetahui mana di antara reaktan itu yang merupakan factor pembatas

V(N

2

/H

2

)  S(N

2

/H

2

) : (200/500 = 0,4)  (1/3=0,33) Kesimpulannya N2

berlebih, H

2

factor pembatas

(32)

2. Hitung Volume NH

3

seandainya semua pereaksi yang merupakan factor pembatas habis bereaksi (factor pembatas H

2

)

VNH3 =S(NH3/H2)*VH2 = (2/3)*500 = 333,33 liter

3. Yiel 23%, berarti Volume NH

3

yang dihasilkan = (23/100)*333,33 liter

= 76,66 liter 4. H

2

yang sebenarnya bereaksi = 0,23 x 500 = 115 lt

5. N

2

yang bereaksi = S(N

2

/H

2

)*V

H2

= (1/3)*115 lt = 38,33 lt

6. N

2(g)

+ 3H

2(g)

 2NH

3(g)

Awal: 200 lt 500 lt 0 l

Bereaksi: 38,33 lt 115 lt 76,66 lt

Total: 161,67 lt 385 lt 76,67 lt = 623,33 lt

Referensi

Dokumen terkait

Mosharraf Hossain M,W CSC101 2 Introduction to Computer Science 3 Mr.. Javed Hossain S,T CSC101 3 Introduction to Computer Science 3

MR MR MR Auditor Direktur MR Laporan audit internal 00000 09101 16 Menyusun laporan hasil audit dan menyampaikannya kepada Rektor disertai dengan konsep permintaan